Character Building Through Muhadharah Activities in Islamic Junior High Education
Pembentukan Karakter Melalui Kegiatan Muhadharah dalam Pendidikan Menengah Islam
DOI:
https://doi.org/10.21070/ijemd.v20i1.879Keywords:
Character, Muhadharah, Islamic Education, Student Behavior, ExtracurricularAbstract
General Background: Character education plays a pivotal role in shaping students' behavior and mindset, especially in Islamic educational settings. Specific Background: At SMP Muhammadiyah 6 Pucuk Lamongan, concerns have arisen regarding students’ declining discipline, politeness, and moral conduct. Knowledge Gap: Despite numerous studies on character education, limited research addresses the role of muhadharah (religious speech practice) in systematically forming character in junior high school students within Islamic institutions. Aim: This study aims to investigate the implementation of muhadharah activities and analyze the character values cultivated through these practices. Methods and Results: Employing a qualitative descriptive approach, data were collected through observation, interviews, and documentation involving teachers, students, and administrators. The findings indicate that character development through muhadharah follows three stages: insight, engineering, and adaptation. The activities significantly foster bravery, politeness, discipline, cooperation, responsibility, literacy, and broad insight among students. Novelty: This research uniquely highlights muhadharah as an effective Islamic extracurricular framework for character formation, combining religious values with structured developmental stages. Implications: The findings suggest that muhadharah can serve as a replicable model for Islamic character education in other institutions facing similar behavioral challenges.
Highlights :
-
Highlights muhadharah as a tool for character development.
-
Uses a structured three-stage formation model.
-
Addresses behavioral issues in Islamic junior high schools
Keywords: Character, Muhadharah, Islamic Education, Student Behavior, Extracurricular
PENDAHULUAN
Membentuk karakter siswa di SMP Muhammadiyah 6 Pucuk menjadi sebuah tantangan besar bagi sebuah lembaga yang berlabel Islam, karakter adalah sebuah kunci kesuksesan suatu lembaga tersebut, karakter dalam bahasa arab merupakan al khuluq yang mempunyai pengertian akhlak [1]. Banyak fenomena yang terjadi di lembaga pendidikan Muhammadiyah tingkat menengah, apabila lembaga tersebut menjadi favorit di suatu daerah, maka citra dan karakter dari lembaga tersebut akan terlihat baik, sedangkan apabila lembaga kurang diminati oleh masyarakat sekitar, maka citra buruk akan selalu melekat pada lembaga tersebut, karenanya pendidikan merupakan hal penting untuk menciptakan manusia menjadi generasi yang unggul [2]
Selama tujuh tahun silam kondisi siswa sangat memprihatinkan, menurut informasi dari bapak suparman selaku bagian kebersihan di SMP, sebelum adanya kegiatan ekstra keagamaan, keadaan siswa saat itu sangat parah perilakunya, setiap hari selalu ada siswa yang berangkat kesiangan, perkataan siswa yang kotor, dan bahkan ada yang merokok di lingkungan sekolah. Lingkungan merupakan pusat makna yang mempengaruhi seorang [3]. Melihat ke belakang kondisi saat itu, citra sekolah semakin buruk di mata warga sekitar.
Pembenahan terus dilakukan agar citra baik SMP Muhammadiyah 6 Pucuk bisa kembali, karena pendidikan merupakan titik tertinggi untuk mengembangkan karakter seseorang untuk menghadapi masalah di masa depan, [4] dengan adanya penambahan ekstrakurikuler keagamaan yaitu muhadharah yang sudah berjalan selama tujuh tahun ini, muhadharah sendiri merupakan kegiatan ceramah di tempat umum dengan menyampaikan mengenai kegiatan yang akan dilakukan [5], dari kegiatan muhadraharah ini pembentukan sebuah karakter di SMP semakin tertata dan terpandu langsung.
Akhlak merupakan suatu hal yang sangat penting untuk kehidupan manusia dalam berperilaku [6],karena sebelum adanya kegiatan Muhadharah ini, rata-rata siswa-siswi SMP Muhammadiyah 6 Pucuk berkarakter buruk, mulai dari bahasa berbicara, sopan santun bahkan akhlak di dalam lingkungan sekolah juga ikut buruk, maka dari SMP melakukan perubahan dengan memberikan ekstrakurikuler muhadharah, agar pembentukkan karakter siswa menjadi nyata maka, perlunya strategi dan target yang tepat, sebagai langkah untuk penerapan di lingkungan sekolah [7]
SMP Muhammadiyah 6 Pucuk memiliki beberapa target karakter yang nantinya akan diperoleh peserta didik melalui kegiatan Muhadharah, yaitu karakter berani, santun, disiplin, kerjasama, bertanggung jawab, literasi dan wawasan yang luas. Dari mental yang kuat akan terbentuk karakter yang berani, seperti contoh berani menjadi petugas upacara, petugas apel pagi maupun petugas muhadharah dan melaksanakan dengan sepenuh hati. Sopan santun menjadi karakter yang memang harus ada disetiap lembaga pendidikan, contoh dari sikap sopan santun adalah mengucap salam saat bertemu guru dan masuk kelas, melaksanakan murojaah Al Qur’an, pakaian rapi dimasukan, masuk gerbang sekolah wajib turun dari kendaraan, berdoa sebelum pulang sekolah serta berkata santun terhadap gurunya.
Disiplin adalah sifat seseorang yang bisa menghargai waktunya, dengan menghargai waktu sebaik mungkin, maka manfaat yang baik juga akan kembali ke pemilik sifat tersebut, contoh melaksanakan tugas piket sesuai jadwal, memakai seragam dan atribut lengkap, datang ke sekolah tepat waktu. Kerjasama dan tanggung jawab menjadi kunci keberhasilan dari seseorang, karenanya manusia bersifat makhluk sosial yaitu saling membutuhkan, apabila bisa menjalin Kerjasama yang baik dengan rekannya, maka keberhasilan akan tercapai, contoh mengerjakan tugas kelompok dengan Bersama, mensukseskan kegiatan muhadharah setiap kelompoknya.
Literasi dan wawasan luas adalah kemampuan membaca maupun menulis serta menyerap ilmu lebih banyak daripada yang lain, contoh dari literasi yang baik adalah siswa mampu berbicara di depan teman-temannya saat diberi tugas gurunya presentasi dan siswa menjadi lebih kritis saat pembelajaran di dalam kelas dan dari wawasan luas siswa bisa lebih cepat memahami apa yang bapak/ibu guru sampaikan.
Target SMP Muhammadiyah 6 Pucuk untuk membentuk karakter melalui berbagai tahapan, menurut muslich bahwa tahapan dalam membentuk karakter terbagi menjadi tiga adalah pengetahuan, pelaksanaan serta kebiasaan. [8] Pengetahuan merupakan,pembentuk karakter yang terlihat dari ilmu dan perilaku baik, melalui proses pembelajaran dengan guru. Pelaksanaan merupakan pembentuk karakter yang bisa dilaksanakan setiap waktu dan di tempat manapun, melalui agenda yang terorganisir, contoh seperti pembinaan karakter sebelum masuk dan mengajar di kelas serta waktu pembelajaran di dalam lingkungan sekolah seperti contoh : siswa taat terhadap tata tertib sekolah, siswa mengucapkan salam saat masuk, siswa berani tampil di khalayak umum, dan siswa memiliki tanggung jawab terhadap tugas yang sudah diberikan.Tahap pembiasaan. Pembiasaan merupakan kegiatan yang dilakukan secara berulang agar menjadi terbiasa. Apabila seseorang sudah terbiasa menanamkan kebiasaan baik dilingkungannya, maka akan dengan sendirinya meniru kebiasaan tersebut. [9]
METODE
Metode penelitian yang digunakan pada peneliti ini adalah penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Menurut Creswell penelitian kualitatif adalah sebuah pendekatan di dalam penelitian yang diawali dengan asumsi, penafsiran lalu studi permasalahan riset mengenai permasalahan sosial ataupun kemanusiaan suatu individu atau kelompok. [10] Dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif, diharapkan dapat memberikan deskripsi atau gambaran mengenai pembentukan karakter percaya diri, kreatif, pengendalian diri melalui kegiatan Muhadharah. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas 8, Waka Kesiswaan, Wali Kelas 7, 8 dan 9 serta Kepala SMP Muhammadiyah 6 Pucuk. Sumber data di peroleh dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Wawancara dilakukan secara mendalam dan terbuka, agar lebih leluasa dan objektif. Sedangkan dalam teknik menganalisis data peneliti menggunakan analisis deskriptif dengan cara pengumpulan data, penyajian data dan penarikan kesimpulan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Peneliti melihat dari beberapa dokumentasi saat meneliti di SMP Muhammadiyah 6 Pucuk, berdasarkan hasil dokumentasi tersebut adanya perubahan karakter yang terbentuk di dalam lingkungan SMP Muhammadiyah 6 Pucuk melalui kegiatan Muhadharah
a.Sopan santun
Penerapan budaya baik akan nampak pengaruhnya yang signifikan apabila dilaksanakan dan di praktikan kepala sekolah, guru, karyawan, siswa dan seluruh warga di lingkungan sekolah setiap hari [11]. Dan kegiatan ini diterapkan oleh SMP Muhammadiyah 6 Pucuk, dengan guru piket menyambut siswa di depan gerbang sekolah, sebagai penanaman nilai karakter sopan santun kepada siswa.
b.Berani
Respon siswa akan muncul setelah mendapatkan stimulus dari bapak ibu guru, lalu siswa dapat mengembangkannya dengan baik. Dari respon ini terdapat hasil yang beraneka ragam, antara lain siswa aktif saat pembelajaran dalam kelas, siswa bisa mempresentasikan tugas yang diberikan oleh bapak ibu guru dan siswa bisa mencari solusi terbaik saat dalam kondisi kesulitan. Melalui respon yang baik saat pembelajaran, dan ini menjadi indicator bahwa siswa berkarter berani [12]. Semua pihak di SMP Muhammadiyah 6 Pucuk bertanggung jawab penuh untuk membentuk mental siswa yang kuat, agar menjadi pribadi yang tangguh dan selalu bisa menghadapi masalah.
Figure 1. Penampilan Petugas Muhadharah
c.Literasi
Merupakan kemampuan seseorang dalam membaca dan menulis, hal ini bisa dihubungkan juga dengan pengetahuan dan ketrampilan seseorang mengolah dan menyampaikannya dengan baik dan jelas. Permasalahan yang terjadi sekarang adalah menurunnya motivasi dan minat baca dari siswa karena pengaruh besar dari perkembangan teknologi saat ini [13]. Dari SMP Muhammadiyah 6 Pucuk sendiri tidak membatasi teknologi kepada siswa, akan tetapi dalam pengawasan bapak ibu guru. Maka dengan itu motivasi dan minat baca siswa tidak akan turun drastis, dengan mengarahkan pengalaman literasinya di kegiatan muhadharah.
d.Kemampuan berbicara di depan umum
Cara tersebut merupakan langkah untuk mengasah kemampuan berbicara di depan umum. Layaknya seorang pendakwah, siswa berlatih menyusun pola bahasa yang bagus agar penyampaian materi kepada penonton dapat tersampaikan dengan baik, oleh karena itu dalam menyampaikan harus menggunakan cara tepat serta sesuai dengan tujuan [14], dari sinilah siswa belajar mengolah bahasa dengan baik, mental selalu diasah dan meningkatkan kepercayaan diri siswa dalam hal berkomunikasi dalam kehidupan sehari
Figure 2. Petugas Muhadharah Menyampaikan Materi
e.Disiplin
Karakter ini harus ada dalam setiap siswa, dengan memiliki karakter seperti ini siswa dapat mengatur langkah apa yang harus di lakukan selanjutnya, dan dalam pembentukan karakter harus mempunyai konsistensi [15]. Maka siswa bisa merencanakan materi dengan baik, siswa bisa mengatur waktu dan berlatih, dari disiplin mengajarkan seseorang untuk bertanggung jawab terhadap dirinya
f.Pengetahuan
Peningkatan yang terjadi tidak hanya di kemampuan berbicara saja,akan tetapi kemampuan pengetahuan juga akan meningkat melalui kegiatan muhadharah. Pengetahuan adalah usaha dari manusia untuk mencari kebenaran dari kesalahan [16], maka siswa akan melakukan riset terlebih dahulu mengenai materinya, mempelajari topik yang nantinya akan di bahas, dengan hal tersebut maka wawasan pengetahuan dan rasa ingin tahu siswa akan meningkat.
g.Kerjasama dan tanggung jawab
Kegiatan ini dilakukan secara berkelompok sesuai tim yang sudah dibentuk oleh waka kesiswaan, dari sini terbangun rasa Kerjasama dan tanggung jawab social apabila dilakukan Bersama daripada dikerjakan sendiri [17], karena memiliki anggota kelompok masing-masing dan mempunyai perannya sendiri, maka perlunya kerjasama dan tanggung jawab bersama.
Dan berikut juga hasil wawancara beberapa siswa kelas 8, Waka Kesiswaan, Wali Kelas 7, 8 dan 9 serta Kepala SMP Muhammadiyah 6 Pucuk memberikan jawaban terkait pertanyaan peneliti mengenai hasil pembentukan karakter dari kegiatan muhadharah
7.1.Siswa kelas 8
Beberapa siswa kelas 8 dengan jumlah 21 siswa, menyatakan bahwa kegiatan muhadharah adalah kegiatan keagamaan seperti ceramah, hasil karakter yang terbentuk adalah lebih percaya diri menjadi petugas muhadharah dan belajar berbicara di depan umum
7.2.Waka Kesiswaan
Hasil wawancara dengan waka Kesiswaan, muhadharah merupakan tempat untuk melatih penguasaan bahasa secara baik, serta memberikan motivasi dan semangat kepada siswa untuk berani tampil di depan umum
7.3.Wali kelas 7
Hasil wawancara dengan wali kelas 7, dari kegiatan muhadharah, siswa terbentuk jiwa disiplin yang tinggi serta memiliki adab yang bagus
7.4.Wali kelas 8
Hasil wawancara dengan wali kelas 8, siswa selalu menjaga perilakunya saat di dalam maupun di luar kelas, dan siswa sering ke perpustakaan untuk mencari materi muhadharah
7.5.Wali kelas 9
Hasil wawancara dengan wali kelas 9, peserta didik menjadi disiplin saat datang ke sekolah, bisa menjadi teladan untuk adik kelasnya dalam hal akhlaknya
7.6.Kepala Sekolah
Hasil wawancara dengan kepala sekolah, Muhadharah selalu mempunyai kesan dan pesan untuk semua warga SMP Muhammadiyah 6 Pucuk, dari penampilan anak yang luar biasa serta motivasi yang di berikan oleh bapak ibu guru, menjadikan muhadharah sebagai penanaman karakter baik untuk siswa SMP Muhammadiyah 6 Pucuk
SIMPULAN
Lembaga SMP Muhammdiyah 6 Pucuk dulunya kurang diminati masyarakat, dan lembaga tersebut terlihat buruk di mata masyarakat sekitar, karena kurangnya pengelolaan program, penataan lembaga pendidikan yang baik. Dari buruknya suatu lembaga, maka citra buruk juga berdampak terhadap peserta didik di dalam lembaga tersebut, mulai dari sering bolos, nakal, datang terlambat, kurang sopan santun, dan acuh tak acuh terhadap sesuatu. Dari kejadian inilah SMP Muhammadiyah 6 Pucuk berbenah untuk menyelasaikan masalah ini dengan membuat kegiatan ekstrakurikuler keagamaan yaitu muhadharah. Dalam beberapa tahun melaksanakan kegiatan tersebut, peningkatan yang lumayan signifikan terjadi di pembentukan karakter siswa, dari yang dulunya sering terlambat, sekarang selalu tepat waktu. Dari yang dulunya selalu takut apabila di beri tugas oleh bapak ibu guru, sekarang berani tampil dan maju dengan penuh semangat. Dari yang dulunya sering tidur di dalam kelas, sekarang sering membaca buku diperpustakaan untuk mencari materi muhadharah.
UCAPAN TERIMA KASIH
Kami mengucapkan terima kasih kepada program studi Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Sidoarjo telah memberikan kesempatan penulis melakukan penelitian ini dari awal hingga penelitian selesai.
References
[1] Suyadi, Planning Pembelajaran Pendidikan Akhlak. Bandung: Rosdakarya, 2013.
[2] Sukhoiri, “Lembaga Islam Terpadu: Pembaharuan Lembaga Pendidikan Islam di Indonesia,” Jurnal Pembelajaran Indonesia: Teori, Penelitian dan Inovasi, vol. 2, p. 5, 2022.
[3] A. P. A. Asyhari and E. Prayitno, “Impresi Lingkungan Belajar Dalam Tingkat Pemfokusan Belajar Santri,” Model: Jurnal Program Pembelajaran PGMI, vol. 11, no. 1, pp. 832–844, 2024.
[4] I. F. A. Putri, “Pelaksanaan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo,” Asatiza: Jurnal Pembelajaran, vol. 4, no. 2, pp. 125–136, 2023.
[5] S. Hamidin, Belajar Ceramah dan MC. Yogyakarta: Komunika, 2017.
[6] D. S. A. Rimasasi, “Konsolidasi Akhlak Islam dan Seni Teater,” Jurnal Ilmiah Ar-Risalah: Media Islam, Pendidikan dan Hukum Islam, vol. 19, no. 1, pp. 42–49, 2021.
[7] A. R. Marlangen, E. F. Fadhilah, and F. Fadhila, “Design Sekolah Dalam Mencetak Generasi Qur'ani,” Jurnal PAI Raden Fatah, vol. 5, no. 2, pp. 339–353, 2023.
[8] M. Mansur, Pembelajaran Akhlak dalam Menjawab Tantangan Krisis Permasalahan Negara. Jakarta: Bumi Aksara, 2011.
[9] F. Nirra, Pembentukan Akhlak Dalam Pembelajaran. Kediri: Institut Agama Islam Tribakti, 2018.
[10] J. W. Creswell, Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches. 2nd ed., Thousand Oaks: Sage Publications, 2002.
[11] M. G. Ramadhan and A. P. Anwar, “Aplikasi Kebiasaan Religius Dalam Investasi Budi Pekerti Siswa,” Jurnal PAI Raden Fatah, vol. 5, no. 3, pp. 485–505, 2023.
[12] K. D. S. Rikawati, “Pengembangan Aktivitas Belajar Siswa dengan Penggunaan Cara Interaktif,” Journal of Educational Chemistry, vol. 2, no. 2, p. 40, 2020.
[13] P. K. Wiedarti and P. R. Ramadhani, “Desain Asal Tindakan Literasi Sekolah,” Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Bahasa dan Sastra, 2018.
[14] R. A. Kusuma and A. Prasetya, “Cara Penerapan Al-Qur’an Melalui Tahsin untuk Meningkatkan Kualitas Membaca Al-Qur’an di Pondok Pesantren,” Kebijakan: Jurnal Pendidikan dan Keagamaan, vol. 21, no. 1, pp. 131–146, 2024.
[15] W. B. Wuryandani and M. D. Budi, “Pembelajaran Karakter Disiplin di Sekolah,” Cakrawala Pembelajaran, vol. 33, no. 2, 2024.
[16] F. E. Darsini and A. Cahyani, “Pemahaman Tulisan Review,” Jurnal Perawat, vol. 12, no. 1, p. 13, 2019.
[17] E. S. Lawasi and B. T. Tompunu, “Akibat Hubungan serta Kerjasama Tim dalam Upaya Peningkatan Kerja Karyawan,” Jurnal Wirausaha dan Manajemen, vol. 5, no. 1, pp. 47–57, 2017.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Hendi Prasetyo Aji, Anita Puji Astutik

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.