Dhiyanissa Azzabila Rachwadi (1), Vanda Rezania (2)
Background: Learning interest is essential in elementary education, yet many students experience low engagement due to monotonous media and conventional teaching. Specific Background: Flashcards are visual tools that may improve attention, motivation, and learning involvement. Gap: Previous studies mostly focused on cognitive outcomes, while affective aspects such as learning interest remain understudied. Aim: This study investigates whether flashcard media strengthens learning interest among fourth-grade students. Methods: A quantitative experimental one-group pretest–posttest design was used involving 20 students. Data on learning interest were collected using a validated Likert-scale questionnaire and analyzed through normality testing and paired sample t-test. Results: The mean score increased from 88.80 (pretest) to 92.10 (posttest), with a significance value of 0.004, indicating a meaningful improvement after using flashcards. Novelty: This research highlights the role of flashcards not only in cognitive enhancement but specifically in supporting students’ affective engagement. Implications: Flashcards can be adopted as an accessible instructional tool to foster interest and increase engagement in elementary classrooms.
Highlights:• Increased learning interest after flashcard implementation• Strengthened student engagement and participation• Practical use of visual media in elementary classrooms
Keywords: Flashcard Media, Learning Interest, Elementary School, Visual Learning, Student Engagement
Pendidikan adalah salah satu proses yang terstruktur dan sistematis untuk menstranfer pengetahuan, keterampilan, dan sikap dari satu individu ke individu lainnya, biasanya melalui metode pengajaran dan pembelajaran. Dalam pendidikan memiliki kaitan dengan minat belajar. Minat belajar merupakan komponen penting dalam proses pendidikan, terutama pada tahap pendidikan dasar. Minat yang tinggi untuk belajar dapat memotivasi kinerja akademik siswa yang dapat meningkat sebagai hasil dari peningkatan partisipasi dan keterlibatan mereka dalam proses pembelajaran [1]. Pada usia sekolah dasar, penting untuk membangun pondasi minat belajar yang kuat karena ini akan mempengaruhi sikap dan kebiasaan belajar siswa di masa mendatang.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan minat belajar siswa, banyak siswa sekolah dasar yang menunjukkan minat belajar yang rendah [2]. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk metode pengajaran yang kurang menarik, kurangnya variasi dalam media pembelajaran, serta kurangnya keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar [3]. Penggunaan media pembelajaran yang monoton dan kurang interaktif seringkali membuat siswa cepat bosan dan kurang tertarik untuk belajar [4]. Dalam konteks pendidikan, media pembelajaran mempengaruhi minat belajar siswa, karena menyajikan materi dalam bentuk menarik dan interaktif [5].
Minat adalah kecenderungan atau ketertarikan seseorang terhadap suatu hal, aktivitas, atau bidang tertentu. Minat itu sendiri mencakup pada suatu rasa lebih menyukai dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, dengan tidak ada paksaan pada siswa sesuai dengn minatnya siswa [6]. Minat sering kali mendorong individu untuk mengeksplorasi, belajar, dan terlibat lebih banyak dalam kegiatan atau topik yang mereka sukai. Minat belajar adalah suatu rasa ketertarikan pada suatu hal aktivitas belajar tanpa ada yang menyuruh untuk belajar. Minat belajar yang tinggi adalah kunci keberhasilan dalam pendidikan, karena tidak hanya mendorong pencapaian akademik yang lebih baik tetapi juga membangun fondasi untuk pembelajaran sepanjang hayat. Adapun empat indikator minat belajar, yaitu perasaan senang, keterlibatan siswa, perhatian siswa, dan ketertarikan siswa. Dengan adanya indikator minat belajar ini adalah untuk membantu mengumpulkan data dan mengukur minat belajar siswa.
Berdasarkan hasil observasi yang ditemukan oleh peneliti di SDN Gedangan ada beberapa permasalahan di kelas IV B adalah guru tidak menggunakan media pembelajaran sebagai alat bantu kegiatan pelajaran dan guru menggunakan buku pelajaran atau buku panduan sebagai satu-satunya sumber belajar. Dengan munculnya permasalahan tersebut terlihat siswa bosan dan tidak semangat selama mengikuti pelajaran. Guru masih menggunakan metode konvesional dalam mengajar. Oleh karena itu perlunya usaha untuk meningkatkan minat belajar siswa.
Dari permasalahan diatas peneliti mencoba untuk menggunakan media flashcard yang belum dilakukan oleh guru yang hasilnya nanti apakah sama memberikan dampak positif yaitu memberikan motivasi belajar siswa. Salah satu media pembelajaran yang mudah digunakan dan menarik, berpotensi untuk meningkatkan minat belajar siswa adalah media flashcard [7] [8]. Media flashcard adalah alat bantu visual yang sederhana, biasanya berupa kartu yang berisi informasi penting seperti gambar, kata, atau simbol [9] [10] [11]. Membuat media flashcard yang terinspirasi dari permainan kartu yang sedang trend dikalangan siswa dapat menjadi cara yang efektif untuk meningkatkan minat belajar. Dengan menggunakan media flashcard yang terinspirasi dari permainan kartu ini, pembelajaran bisa menjadi lebih menyenangkan dan menarik bagi siswa ini juga bisa meningkatkan keterlibatan mereka selama belajar.
Penggunaan media flashcard yang kreatif dan inovatif dapat mengingatkan atau mengarahkan siswa pada sesuatu yang berhubungan dengan gambar [10]. Media flashcard memiliki beberapa ciri-ciri khas yang membedakannya dengan kartu lainnya dan menjadikannya alat pembelajaran yang efektif dan mudah digunakan. Berikut adalah ciri-ciri flashcard : (1) berbentuk persegi panjang, (2) terdiri dari dua sisi, (3) menyajikan informasi berupa tulisan, gambar, atau tulisan dan gambar, (4) informasi antar kartu dengan kartu lainnya saling berkaitan, (5) dapat digunakan individu, berpasangan, atau kelompok [11]. Selain itu, media flashcard memiliki kelebihan yaitu, sederhana dan digunakan, dan meningkatkan daya ingat, dan membantu memperkuat memori jangka panjang karena mendorong siswa untuk mengulang-ulang informasi. Pada kelebihan media flashcard ini memudahkan siswa untuk belajar. Flashcard dengan gambar-gambar yang menarik dapat menjadi strategi untuk menarik perhatian siswa, membuat mereka lebih tertarik, dan meningkatkan antusiasme siswa dalam belajar [12].
Referensi penelitian yang terkait dengan pemanfaatan dan efektivitas media flashcard telah banyak dilakukan dan menunjukkan hasil yang positif dalam berbagai konteks pembelajaran, diantaranya media pembelajaran yaitu media flashcard yang mudah digunakan dan menarik, berpotensi untuk meningkatkan minat belajar siswa [7] [8]. Media flashcard meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran, membuat mereka fokus dan memberikan motivasi kepada mereka [13]. Media flashcard dapat meningkatkan retensi memori dan pemahaman konsep pada siswa [14]. Siswa yang belajar menggunakan media flashcard memiliki hasil tes yang lebih tinggi dibandingkan dengan metode pembelajaran konvensional [15].
Berbagai penelitian telah membuktikan manfaat media flashcard dalam meningkatkan hasil belajar, masih terdapat kesenjangan penelitian terkait pengaruh media flashcard terhadap minat belajar siswa sekolah dasar. Sebagian besar studi lebih fokus pada aspek kognitif dan efektivitas media flashcard dalam meningkatkan pemahaman materi, sedangkan aspek afektif seperti minat belajar masih kurang mendapat perhatian. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang sejauh mana penggunaan media flashcard dapat mempengaruhi minat belajar siswa, khususnya di tingkat sekolah dasar. Penelitian ini dilakukan karena media flashcard merupakan alat bantu visual yang dapat membantu siswa dalam menghafal dan memahami materi pelajaran secara lebih efektif. Melalui penelitian ini, peneliti dapat mengetahui pengaruh minat belajar siswa. Jika hasil penelitian menunjukkan bahwa media flashcard memiliki dampak positif, maka media ini bisa dijadikan sebagai salah satu solusi strategi pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan motivasi dan hasil minat belajar siswa.
Berdasarkan analisis masalah dan solusi tersebut maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada pengaruh penggunaan media flashcard terhadap minat belajar siswa di kelas IV B?. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidak ada pengaruh media flashcard terhadap minat belajar siswa di kelas IV B. Adapun manfaat penelitian ini yaitu media flahcard tidak hanya dapat membantu siswa dalam meningkatkan minat belajar dengan lebih baik melalui visualisasi media pembelajaran yang lebih efektif dan kreatif, dan dapat digunakan oleh guru dalam merancang dan mengimplementasikan strategi pembelajaran yang lebih menarik dan berdampak positif pada motivasi belajar siswa.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan jenis penelitian eksperimen untuk mengukur pengaruh penggunaan media flashcard terhadap minat belajar siswa sekolah dasar. Penelitian eksperimen ini, masih terdapat variabel luar yang mempengaruhi terbentuknya variabel dependen, pemilihan sampel tidak dilakukan secara acak [16]. Desain penelitian ini mengadopsi desain one-group pretest-posttest seperti yang ditunjukkan pada Tabel 1.
Keterangan :
O1: Pretest (sebelum mendapatkan treatment)
X: Perlakuan (treatment) media flashcard
O2: Posttest (sesudah mendapatkan treatment)
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket yang diuji validitas dan reliabilitasnya. Angket berupa pertanyaan tertulis yang digunakan untuk mengukur tingkat minat belajar siswa sebelum dan sesudah menggunakan media flashcard dalam proses pembelajarannya. Angket berpedoman pada skala Likert. Siswa diberikan daftar periksa untuk mengisi angket, dan mereka dapat menandai jawaban mereka dengan tanda checklist. Angket terdiri dari empat indikator yang mencakup perasaan senang, ketertarikan siswa, perhatian siswa, dan keterlibatan siswa yang diadaptasi dari [17]. Setiap sub indikator terbagi 2 pernyataan yaitu pernyataan positif dan pernyataan negatif.
Dalam penelitian ini, angket disebar untuk mengukur minat belajar siswa terhadap media flashcard. Penelitian dilakukan terhadap 20 siswa kelas IV B di SDN Gedangan. Skala likert digunakan dalam instrrumen ini. Skala likert sering digunakan oleh para peneliti untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang [16]. Seperti yang ditunjukkan pada tabel 2, penilaian skala likert digunakan untuk evaluasi.
Uji normalitas, dan uji paired sample t-test digunakan dalam analisis data. Kriteria data menunjukkan distribusi normal dengan nilai sig. ˃ 0,05 pada uji normalitas digunakan untuk menentukan apakah data sampel hasilnya distribusi normal. Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah data minat belajar siswa terdistribusi normal, sehingga analisis statistik yang akan dilakukan akurat dan dapat dipercaya. Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui pengaruh media flashcard terhadap minat belajar siswa di kelas IV B. Setelah memastikan bahwa varians seragam dan data normal, uji t-test digunakan oleh peneliti. Uji-t adalah jenis uji faktual parametrik yang digunakan untuk menguji tingkat kepentingan dan signifikansi di dalam suatu kelompok. Uji t-test atau uji paired sample t-test digunakan untuk membandingkan minat belajar siswa sebelum dan sesudah menggunakan media flashcard. Dengan kata lain, peneliti ingin mengetahui ada atau tidak ada pengaruh media flashcard terhadap minat belajar siswa.
Berdasarkan hasil penyebaran angket pretest (sebelum perlakuan) dan posttest (setelah perlakuan) diperoleh hasil data minat belajar siswa kelas IV B SDN Gedangan sebagai berikut.
Minat belajar sebelum menerima perlakuan dengan media flashcard memiliki nilai yang diperoleh rata-rata sebesar 88,80 nilai terendah dan tertinggi masing-masing (76 dan 102). Sebaliknya, nilai rata-rata minat belajar siswa setelah menerima perlakuan dengan media flashcard nilai rata-rata yang diperoleh sebesar 92,10 dengan nilai minimum dan tertinggi (79 dan 112).
Figure 1. Tabel 5. Uji Normalitas
Pada tabel diatas, tentang uji normalitas terhadap data pretest dan posttest yang telah dilaksanakan dalam satu kelompok dengan berjumlah 20 siswa. Hal ini bertujuan untuk dapat memeriksa kembali data pada hasil minat belajar siswa di kelas IV B dapat dinyatakan berdistribusi normal atau tidaknya. Dengan adanya uji normalitas ini yaitu jika (nilai sig. lebih besar 0,05 maka dapat dinyatakan normal), jika (nilai sig. kurang dari 0,05 maka dapat dinyatakan tidak normal). Dengan begitu pada hasil uji normalitas tersebut menggunakan shapiro wilk dengan hasil uji normalitas yang dapat dilihat pada tabel shapiro wilk. Nilai signifikansi pretest dan posttest (0,361 dan 0,200). Dari hasil uji normalitas dapat disimpulkan bahwa antara pretest dan posttest yang diperoleh berdistribusi normal.
Berdasarkan tabel 6 di atas, kriteria pengujiannya adalah nilai sig. (2-tailed) ˂ 0,05 atau 0,000 ˂ 0,05 memutuskan untuk H0 ditolak dan Ha diterima. Hasil olah data dengan menggunakan SPSS 26 memperoleh nilai sig. Pada tabel di atas, diperoleh nilai sig. (2-tailed) adalah 0,004. Dengan hal ini kriteria pengujian hipotesis, nilai yang diperoleh sebesar 0,004 < 0,05. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara minat belajar pretest dan minat belajar posttest menggunakan media flashcard. Hal ini berarti Ha diterima yang menyatakan bahwa ada pengaruh penggunaan media flashcard terhadap minat belajar siswa.
Berdasarkan hasil pembahasan penelitian ini dapat diketahui bahwa ada pengaruh media flashcard terhadap minat belajar siswa kelas IV B. Penggunaan media flashcard untuk membuat siswa tertarik untuk belajar telah mengalami perubahan yang signifikan. Seperti yang disajikan pada tabel 4. Nilai rata-rata yang dicapai siswa setelah perlakuan (posttest) lebih tinggi daripada nilai rata-rata yang dicapai siswa sebelum perlakuan (pretest). Selain itu, data uji t yang diperoleh memiliki nilai signifikansi sebesar 0,004 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh penggunaan media flashcard terhadap minat belajar siswa.
Penggunaan flashcard dalam pembelajaran di sekolah dasar memiliki pengaruh positif terhadap minat belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya partisipasi siswa selama proses pembelajaran serta tingginya antusiasme siswa saat menggunakan flashcard. Penggunaan media pembelajaran yang interaktif, seperti flashcard, dapat meningkatkan minat belajar siswa [7] [8].
Motivasi belajar siswa juga mengalami peningkatan saat menggunakan flashcard. Berdasarkan data yang dikumpulkan melalui observasi dan angket, sebagian besar siswa menunjukkan peningkatan dalam rasa percaya diri dan semangat belajar setelah berinteraksi dengan flashcard. Media flashcard meningkatkan keterlibatan siswa selama belajar, membuat mereka fokus dan memberikan motivasi kepada mereka. Siswa merasa lebih termotivasi karena merasa pembelajaran menjadi lebih mudah dan dapat dikuasai dengan cepat [13].
Media flashcard membantu siswa dalam memahami dan mengingat materi dengan lebih baik. Hal ini dikarenakan media flashcard menawarkan cara yang mudah dan cepat untuk mengulang materi yang sudah dipelajari. Sebagai contoh, penelitian relevan menunjukkan bahwa media flashcard dapat meningkatkan retensi memori dan pemahaman konsep pada siswa [14].
Siswa yang belajar menggunakan media flashcard memiliki hasil tes yang lebih tinggi dibandingkan dengan metode pembelajaran konvensional. Media flashcard bukan hanya alat bantu visual, tetapi juga alat belajar yang efektif. Hal ini mungkin karena media flashcard memungkinkan pengulangan dan latihan yang lebih sering, yang penting dalam penguasaan materi, sehingga hasil tes mereka menjadi lebih baik [15].
Media flashcard sangat efektif dalam pengajaran bahasa, terutama dalam memperluas kosakata. Media flashcard memberikan paparan berulang terhadap kata-kata baru dalam konteks visual, yang membantu siswa dalam mengingat dan memahami kata-kata tersebut. Hal ini sangat relevan dalam pembelajaran bahasa, di mana penguasaan kosakata adalah dasar dari keterampilan berbahasa [18].
Media flashcard digunakan sebagai alat bantu visual, memainkan peran penting dalam menyederhanakan materi yang kompleks. Dengan menyajikan informasi secara singkat dan jelas, media flashcard membantu memecah konsep yang sulit menjadi bagian-bagian yang lebih mudah dipahami. Penelitian ini sejalan dengan penelitian lain tentang penggunaan media visual seperti media flashcard dapat membantu siswa memahami materi yang sulit dengan lebih mudah dipahami [19].
Media flashcard mendukung pembelajaran mandiri siswa, memungkinkan mereka untuk belajar sesuai dengan kecepatan masing-masing sehingga memungkinkan siswa untuk mengulang materi yang sulit hingga mereka benar-benar memahaminya. Fleksibilitas ini membuat media flashcard menjadi alat yang sangat efektif dalam mendukung pembelajaran individual, terutama bagi siswa yang mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk memahami materi tertentu [20].
Keefektifan pada model pembelajaran seperti model pembelajaran savi berbantuan media flashcard terhadap minat belajar mengindikasikan bahwa penggunaan media flashcard sebagai alat bantu dalam proses belajar dapat meningkatkan minat siswa. Media flashcard yang merupakan media visual dan interaktif dapat membantu siswa untuk lebih mudah memahami materi, yang pada gilirannya meningkatkan keinginan mereka untuk belajar lebih lanjut [21].
Saran Penelitian: (1) Didalam media flashcard terdapat teks pada materi yang menyarankan peneliti tidak perlu banyak teks cukup satu sampai tiga kata kunci yang mewakili gambar tersebut. (2) Menyarankan peneliti berikutnya untuk memastikan bahwa materi yang akan dipraktikkan itu
Hasil penelitian disimpulkan bahwa ada pengaruh penggunaan media flashcard terhadap minat belajar siswa kelas IV B. Penggunaan media flashcard yang telah diberikan perlakuan mengalami perubahan yang signifikan. Seperti disajikan pada tabel 4, Nilai rata-rata yang dicapai siswa setelah perlakuan (posttest) lebih tinggi daripada nilai rata-rata yang dicapai siswa sebelum perlakuan (pretest). Selain itu, data uji paired sample t-test diperoleh memiliki nilai yang signifikansi sebesar 0,004 < 0,05. Hasil olah data dengan menggunakan SPSS 26 memperoleh nilai sig adalah 0,004 < 0,05. Dengan hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh media flashcard terhadap minat belajar siswa sekolah dasar.
Penggunaan media flashcard memiliki pengaruh positif terhadap minat belajar siswa sekolah dasar. Media flashcard meningkatkan partisipasi aktif dan antusiasme siswa selama pembelajaran, membuat proses belajar lebih interaktif dan menarik. Media flashcard adalah cara yang bagus untuk membantu siswa dalam memahami dan mengingat pada materi dengan lebih mudah, meningkatkan retensi memori dan juga pemahaman konsep. Penggunaan media flashcard juga terbukti efektif dalam meningkatkan hasil tes siswa, terutama karena media ini memungkinkan pengulangan dan latihan yang lebih intensif. Dalam pengajaran bahasa, media flashcard sangat efektif dalam memperluas kosakata siswa. Motivasi belajar siswa juga meningkat, mereka merasa lebih percaya diri dan termotivasi karena pembelajaran menjadi lebih mudah dan cepat dikuasai. Secara keseluruhan, media flashcard adalah media atau alat pembelajaran yang efektif dan inovatif yang dapat meningkatkan minat belajar siswa di sekolah dasar.
Ucapan Terima Kasih
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Universitas Muhammadiyah Sidoarjo dan SDN Gedangan yang telah mengizinkan dan membantu dalam terwujudnya penelitian ini.
[1] D. Hardiana, “Peningkatan Minat Belajar IPAS Melalui Culturally Responsive Teaching Pada Peserta Didik Kelas IV SDN 01 Sumbersari,” Didaktik: Jurnal Ilmiah PGSD STKIP Subang, vol. 9, no. 2, pp. 2394–2405, 2023, doi: 10.36989/didaktik.v9i2.983.
[2] L. Prihastuti, S. Fitriyani, F. H. Romadhon, D. R. Pratiwi, and H. J. Prayitno, “Pembelajaran Kreatif Guna Meningkatkan Minat Belajar Siswa pada Masa Pandemi Covid-19,” Jurnal Ilmiah Kampus Mengajar, vol. 1, no. 1, pp. 21–30, 2021, doi: 10.56972/jikm.v1i1.3.
[3] W. Andeka, Y. Darniyanti, and A. Saputra, “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Siswa SDN 04 Sititung,” Counseling Education and Counseling Journal, vol. 1, no. 2, pp. 193–205, 2021.
[4] K. P. Agustin, S. Utami, and Sumei, “Upaya Peningkatan Minat Belajar Matematika Siswa Kelas 2 SDN 1 Buluagung Tahun Pelajaran 2022/2023 Melalui Penggunaan Media Pembelajaran Powerpoint Interaktif,” Pendas: Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar, vol. 8, no. 2, pp. 410–421, 2023, doi: 10.48175/ijarsct-13062.
[5] T. Titin et al., “Memahami Media Untuk Efektifitas Pembelajaran,” JUTECH: Journal of Education and Technology, vol. 4, no. 2, pp. 111–123, 2023, doi: 10.31932/jutech.v4i2.2907.
[6] Drs. Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. 2020.
[7] M. Z. Noer, K. Kusmiyati, and V. M. L. T. Tobing, “Pengaruh Media Flashcard Terhadap Minat dan Kemampuan Membaca Bahasa Inggris Siswa,” Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan, vol. 10, no. 5, pp. 964–969, 2024.
[8] N. L. M. Setiawati et al., “Pengaruh Penggunaan Media Gambar Flash Card Terhadap Minat dan Hasil Belajar IPA Peserta Didik Kelas VI SDLBB Negeri Tabanan,” Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Indonesia, vol. 5, no. 1, pp. 1–10, 2015.
[9] S. Utami and S. F. Selegi, “Pengaruh Media Pembelajaran Interaktif Animasi Terhadap Minat Belajar pada Mata Pelajaran IPS di SD Negeri 3 Tanjung Lago,” pp. 21–26, 2023.
[10] V. F. Musyadad, A. Supriatna, and N. Gosiah, “Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Siswa dengan Menggunakan Media Flash Card pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas III SDN Kertamukti,” Jurnal Tahsinia, vol. 2, no. 1, pp. 85–96, 2021, doi: 10.57171/jt.v2i1.279.
[11] M. R. Akbar, Flashcard sebagai Media Pembelajaran dan Penelitian. CV Haura Utama, 2022.
[12] A. D. Maeswaty et al., “Pengembangan Media Pembelajaran Flashcard Menggunakan Aplikasi Canva pada Materi Membaca Permulaan Siswa Kelas I SD,” Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, vol. 8, no. 2, pp. 170–180, 2023.
[13] F. Y. Gultom and A. Mudiono, “Penggunaan Flashcard untuk Meningkatkan Keterampilan Literasi pada Siswa Kelas 1 Sekolah Dasar,” JoLLA: Journal of Language, Literature, and Arts, vol. 4, no. 3, pp. 288–294, 2024, doi: 10.17977/um064v4i32024p288-294.
[14] A. S. P. Pambudi et al., “Peranan Media Visual Terhadap Peningkatan Kosakata Siswa SD Kelas 1 di SDN Wonorejo 3 Surabaya,” Morfologi: Jurnal Ilmu Pendidikan, Bahasa, Sastra dan Budaya, vol. 2, no. 4, pp. 251–264, 2024.
[15] M. P. E. Lengari and G. N. S. Agustika, “Pengaruh Model Pembelajaran Group Investigation Berbantuan Media Flash Card Terhadap Kompetensi Pengetahuan IPA,” Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan, vol. 4, no. 1, p. 65, 2020, doi: 10.23887/jppp.v4i1.25032.
[16] I. Wulandari et al., “Efektivitas Model Pembelajaran SAVI Berbasis Media Flashcard Terhadap Minat Belajar IPS Siswa Kelas V SDN 137 Palembang,” Pendas: Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar, vol. 7, no. 2, pp. 567–578, 2022.
[17] Prof. Dr. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta, 2013.
[18] N. P. D. Prianti and V. Rezania, “Pengaruh Media Pembelajaran IPS Berbasis Powtoon Terhadap Minat Belajar Siswa,” Jurnal PGSD, vol. 15, no. 1, pp. 1–12, 2022.
[19] C. W. Hoerudin, “Penerapan Media Flash Card pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia sebagai Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Siswa,” Journal of Primary Education, vol. 1, no. 2, pp. 235–245, 2023.
[20] R. Hermawan, “Membuat Media Pembelajaran Flashcard sebagai Upaya Menumbuhkan Minat Belajar pada Siswa SDN 01 Kali Awi,” Adzkiya: Jurnal Pengabdian Masyarakat, vol. 1, no. 1, pp. 14–19, 2023.
[21] S. Rudiyanto et al., “Pengembangan Media Flashcard untuk Meningkatkan Efektivitas Pembelajaran IPA pada Siswa Kelas V SD Negeri Bagorejo 03 Jember,” Journal of Education Research and Development, vol. 8, no. 1, pp. 184–205, 2024.