Self-Efficacy and Academic Procrastination among Muhammadiyah Sidoarjo Students
Efikasi Diri dan Penundaan Akademik di Kalangan Mahasiswa Muhammadiyah Sidoarjo
DOI:
https://doi.org/10.21070/ijemd.v20i3.933Keywords:
Self-Efficacy, Academic Procrastination, Higher Education, Psychology, StudentsAbstract
General Background: Academic procrastination is a common problem faced by university students and often leads to decreased academic performance. Specific Background: One psychological factor associated with procrastination is self-efficacy, which reflects an individual’s belief in their ability to complete academic tasks. Knowledge Gap: Although previous studies have examined this relationship, limited research has focused on advanced-level students in Indonesian higher education. Aims: This study aimed to examine the relationship between self-efficacy and academic procrastination among students in semesters 10, 12, and 14 at Muhammadiyah University of Sidoarjo. Results: Using a correlational quantitative approach with 292 participants selected through non-probability sampling, data were collected using validated scales of self-efficacy and academic procrastination (reliability 0.825 and 0.902). Spearman’s rho analysis revealed a significant negative correlation, indicating that higher self-efficacy was associated with lower academic procrastination. Self-efficacy contributed 17.6% to the variance in academic procrastination. Novelty: This study provides empirical evidence of the psychological dynamics influencing procrastination in late-semester students, a population often overlooked in similar research. Implications: Findings highlight the need for interventions that strengthen students’ self-efficacy to reduce procrastination and improve academic performance.
Highlights:
-
Self-efficacy shows a negative correlation with academic procrastination.
-
Self-efficacy explains 17.6% of procrastination variance.
-
Focuses on advanced-level Indonesian university students.
Keywords: Self-Efficacy, Academic Procrastination, Higher Education, Psychology, Students
Pendahuluan
Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan fisiologis manusia sebagai pengembangan diri, seperti identitas diri juga kepribadiannya. Pendidikan berperan penting dalam memperluas sumber daya manusia untuk hidup mandiri, dan pendidikan juga berperan sebagai wadah untuk memantapkan individu yang mandiri serta bertanggung jawab [1]. Saat ini para orang tua percaya bahwa pendidikan yang setinggi-tingginya dapat menjamin masa depan anak dan semakin besar peluang anak untuk mencapai cita-citanya. Cara berpikir seperti ini mengarahkan orang tua untuk membekali anaknya dengan pendidikan setinggi-tingginya, hingga universitas. Perguruan tinggi merupakan suatu proses pembelajaran dan interaksi antara dosen dan mahasiswa [2].
Mahasiswa/siswa adalah seseorang yang sedang belajar di suatu universitas, menjadi mahasiswa merupakan kebanggaan sekaligus juga sebagai tantangan bagi para mahasiswa. Ketika harapan serta tanggung jawab mahasiswa sangat tinggi, maka jabatan mahasiswa selalu melibatkan tugas-tugas akademik dan non-akademik. Menurut Rumian, mahasiswa mempunyai kewajiban untuk belajar, dan dalam belajar tugas tersebut merupakan salah satu tugas yang harus dipenuhi [3].
Namun tidak semua mahasiswa sadar akan kemampuannya dan tidak mempunyai rasa percaya diri bahwa dirinya mampu menangani berbagai tugas serta kesulitan yang dihadapinya. Hal ini mengakibatkan kebanyakan para mahasiswa akan menyelesaikan tugas secara apa adanya, padahal seharusnya mereka mampu melakukannya dengan hasil yang lebih baik lagi [4]. Beberapa siswa akan dengan cepat menyerah ketika berhadapan pada tugas yang sulit. [5] Tugas perkuliahan sangat bervariasi dalam tingkat kesulitan, mulai dari struktur hingga jangka waktu penyelesaian yang diberikan. Tingkat kesulitan tugas perkuliahan menjadi salah satu faktor yang membuat mahasiswa terlambat menyelesaikan tugas atau memiliki tenggat waktu yang relatif lama untuk menyelesaikannya. Tugas merupakan salah satu unsur yang paling sering dianggap remeh oleh mahasiswa, oleh karena itu menunda pekerjaan akademik yang bersifat umum disebut dengan prokrastinasi akademik.[6]
Menurut dwi azkarina et al,.[5] prokrastinasi akademik yang sering dikaji di kalangan mahasiswa adalah penundaan yang berkaitan dengan keterlambatan penyelesaian skripsi, yang dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti adanya tugas-tugas lain yang dianggap dan dianggap cukup sulit juga menjadi sebuah halangan. Namun menurut Ilyas & Suryadi [7], prokrastinasi juga dapat terjadi pada siswa dalam berbagai bentuk, misalnya dalam mengerjakan tugas, ketika mereka tidak menyelesaikan tugas atau pekerjaan rumah secara mandiri dan cenderung bergantung pada teman lain untuk mengerjakan tugas tersebut, ketika mereka menunda menyelesaikan tugas yang diberikan karena berbagai alasan, atau menunda-nunda tugas dan pemikiran yang irasional [8]
Menurut Aditya [9], mengatasi penyebab prokrastinasi akademik menuntut mahasiswa untuk memiliki keyakinan terhadap kemampuannya dalam menghadapi permasalahan dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas dan mencapai hasil yang diharapkan. Keyakinan seseorang terhadap kemampuannya dalam bidang psikologi sering disebut dengan efikasi diri.
Menurut Bandura [10] efikasi diri adalah keyakinan daripada setiap individu terhadap keterampilannya dalam mengatur serta melaksanakan tugas yang diperlukan untuk dapat mencapai hasil pada tititik tertentu. Pengaruh efikasi diri terhadap cara berpikir individu dapat memandu motivasi dan tindakan untuk mencapai suatu hasil yang positif bagi individu itu sendiri. Keyakinan seseorang terhadap kemampuannya dalam menyelesaikan suatu tugas seringkali mempengaruhi perilaku yang dihasilkan dalam menyelesaikan tugas tersebut. Efikasi diri seorang mahasiswa menentukan seberapa banyak pekerjaan yang mereka lakukan dan bagaimana mereka berhasil mengatasi hambatan dan hambatan di depan tugas mereka.
Bandura [11]menemukan bahwa seseorang dengan efikasi diri yang tinggi akan memaksimalkan kemampuannya dalam mencapai sesuatu yang diinginkannya. Seseorang dengan efikasi diri yang rendah akan menghindari atau menunda menyelesaikan suatu tugas [11]. Hal ini menunjukkan bahwa efikasi diri yang tinggi membuat siswa yakin dapat lulus dengan tugas perkuliahan menjadi tanggung jawab mahasiswa. Jangan buang waktu untuk menyelesaikan tugas yang diberikan dan menyelesaikan tugas kuliah dengan segera.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Fahrizal Rifaldi Aditya [9] dengan judul “Hubungan Self-Efficacy dengan Academic Delay Mahasiswa Fakultas Dakwah Institut Agama Islam Negeri Jember”, terdapat hubungan negatif antara self-Efficacy dengan Prokrastinasi akademik. Efikasi diri terhadap perilaku prokrastinasi akademik sebesar 52%.
Menurut Iskandar [12] pada penelitian yang dilakukan dengan judul “Hubungan Self-Efficacy dengan Academic Delay Pada Kelas SMAN 1 Tongauna” yang ditunjukkan dengan koefisien korelasi sebesar -0,519. Yang berarti jika semakin tinggi efikasi diri maka akan sejalan dengan rendahnya prokrastinasi akademik, begitupun sebaliknya efikasi diri yang rendah akan berhubungan dengan semakin tinggi prokrastinasi akademik pada siswa kelas XI SMAN 1 Tongauna.
Mahasiswa banyak yang cenderung menunda - nunda dalam penyelesaian tugas dari kampus. Peneliti mendapatkan perilaku menunda - nunda dalam penyelesaian tugas yang diberikan oleh bapak dan ibu dosen. Hasil wawancara salah satu dosen teknik, berinisial SW yaitu:
“Iya ada banyak mahasiswa mas yang sering beralasan lupa jika diberi tugas, badahal yah online, tinggal mencari jawaban di media e-lering yang sudah ada aja masih beralasan, yah bisa diartikan mahasiswa saya rata - rata memang sok ngelupa, apalagi dengan pandemic seperti ini, banyak mahasiswa yang beralasan terkait paket data untuk upload, dan malah banyak yang meremehkan dan mesti lewat dalam pengumpulan, padahal dari temen - temen yang lain ingat dia ndak ingat. Apalagi pandemic ini, tugasnya yah tidak begitu berat yang sampai ada praktek, tapi malah banyak yang tidak tepat waktu dalam mengumpulkan tugasnya. Anak-anaknya yah itu itu aja yang mesti ngelupa, jadi dapat disimpulkan suka nunda nunda”. (wawancara tanggal 8 September 2021).
Berdasarkan hasil wawancara dan penelitian terdahulu yang telah dilakukan, permasalahan utama dalam penelitian ini diungkapkan dalam pernyataan berikut: “ Apakah terdapat Hubungan antara Efikasi Diri dengan Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo?” maka adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan Efikasi Diri dengan Prokrastinasi Akademik Mahasiswa UMSIDA.
Metode
A. Desain Penelitian
Desain penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif korelasional, yang variabel terikatnya yakni prokrastinasi akademik dan variabel bebas yakni efikasi diri. Desain penelitian ini bertujuan dalam menguji hipotesis yang diberikan daripada menguji apakah satu variabel mempunyai pengaruh terhadap variabel lain [13].
B. Partisipan
Populasi mahasiswa semester 10, 12, dan 14 yang berjumlah 1729 orang digunakan untuk penelitian ini. Untuk menentukan besarnya sampel dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tabel Isaac & Michael dengan margin of error 5% untuk populasi 1.729 siswa. Jadi, jumlah sampel yang diguanakan pada penelitian ini sebesar 292 mahasiswa dengan teknik sampling non probability sampling [14].
C. Instrumen Penelitian
Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah skala psikologi, yaitu sejenis alat ukur yang menggunakan serangkaian persyaratan tertulis guna mendapatkan informasi dari responden. Model skala Likert digunakan sebagai acuan [14]. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengumpulkan informasi mengenai variabel self-efisiensi dan prokrastinasi. Adapun skala yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Skala prokrastinasi akademik menggunakan skala adaptasi dari Nibras Ali Gunanjar yang terdiri dari aspek- aspek prokrastinasi akademik dari Ferarri dkk,.[15] yaitu : pertama penundaan memulai dan menyelesaikan tugas, aspek Keterlambatan dalam mengerjakan tugas, aspek Kesenjangan waktu antara rencana.
2. Skala efikasi diri menggunakan skala adaptasi dari Nibras Ali Gunanjar yang terdiri dari aspek- aspek efikasi diri menurut Bandura [16] yaitu : dimensi tingkat, (kemampuan dalam penyelesaian tugas berdasarkan tingkat) dimensi kekuatan (kemampuan dalam meyakini kekuatan yang dimiliki dalam penyelesaian tugas) dan dimensi generalisasi (kemampuan dalam penyelesaian tugas berdasarkan serangkaian tugas/ yang bervariasi).
Hasil dan Pembahasan
A. Hasil Penelitian
Uji normalitas yang telah dilakukan pada penelitian ini menggunakan JASP yaitu terdapat hubungan antara prokrastinasi akademik dengan efikasi diri, berikut hasil dari uji coba korelasi dari kedua variabel.
Shapiro-Wilk Test for Bivariate Normality | |||||||||
Shapiro-Wilk | p | ||||||||
TOTAL ED | - | TOTAL p | 0.839 | < .001 |
Dari tabel tersebut menunjukkan bahwa nilai shapiro- wilk = 0.839 dengan nilai sig = 0.001< 0.05 yang artinya data tidak berdistribusi normal, sehingga dapat dilanjutkan untuk analisis non parametik.
Uji linearitas dalam penelitian ini menggunakan SPSS versi 26,0 dalam melakukan uji linearitas, dengan hasil uji coba sebagai berikut:
ANOVA Table | |||||||
Sum of Squares | Df | Mean Square | F | Sig. | |||
Prokrastinasi Akademik * Efikasi Diri | Between Groups | (Combined) | 37245.707 | 23 | 1619.379 | 4.259 | .000 |
Linearity | 24527.575 | 1 | 24527.575 | 64.513 | .000 | ||
Deviation from Linearity | 12718.132 | 22 | 578.097 | 1.521 | .067 | ||
Within Groups | 101891.782 | 268 | 380.193 | ||||
Total | 139137.490 | 291 |
Dari tabel tersebut menunjukkan bahwa sig. pada deviation from linearity sebesar 0.067 > 0.05, maka artinya valiabel x (efikasi diri) memiliki hubungan dengan variabel y (prokrastinasi akademik).
Hasil analisis uji hipotesis pada penelitian ini dimana terdapat hubungan yang negatif antara prokrastinasi akademik dengan efikasi diri. Teknik korelasi pada penelitian ini menggunakan Sparman’s correlations yang dianalisis menggunakan JASP. Berikut adalah hasil dari uji hipotesis dari kedua variabel.
Spearman's Correlations | |||||||||
Spearman's rho | p | ||||||||
TOTAL ED | - | TOTAL p | -0.311 | *** | < .001 | ||||
* p < .05, ** p < .01, *** p < .001 |
Sebagaimana terlihat dalam tabel tersebut terdapat korelasi signifikan (p = 0.001< 0.05) antara skor efikasi diri dan prokrastinasi akademik yang mana skor prokrastinasi lebih tinggi menunjukkan posisi yang lebih baik daripada efikasi diri. Namun besaran efeknya sedang (r = -0.311). Hasil sumbangan efektif dalam penelitian ini dengan menggunakan JASP adapun hasil dari sumbangan efektif sebagai berikut.
Model Summary - TOTAL p | ||||||||
Model | R | R² | Adjusted R² | RMSE | ||||
H₀ | 0.000 | 0.000 | 0.000 | 21.866 | ||||
H₁ | 0.420 | 0.176 | 0.173 | 19.880 |
Dapat dilihat dalam tabel hasil sumbangan efektif bahwa korelasi (R) antara kedua variabel sedang (0.420). nilai R2 sebesar 0.173 menunjukkan bahwa efikasi diri menyumbang 17,6% varian dalam menurunkan prokrastinasi akademik.
B. Pembahasan
Hipotesis pada penelitian ini yaitu semakin tinggi prokrastinasi akademik maka semakin rendah efikasi diri yang dialami para mahasiswa/i. Kemudian sebaliknya semakin tinggi tingkat efikasi diri maka akan semakin rendah prokrastinasi akademik yang dilakukan. Kemudian dari hasil sumbangan efektif menunjukkan bahwa korelasi (R) antara kedua variabel sedang (0.420). nilai R2 sebesar 0.173 menunjukkan bahwa efikasi diri menyumbang 17,6% varians dalam menurunkan prokrastinasi akademik.
Berdasarkan hasil dari penelitian diatas, telah diketahui jika nilai shapiro- wilk = 0.839 dengan nilai sig = 0.001< 0.05 yang artinya data tidak berdistribusi normal, sehingga dapat dilanjutkan untuk analisis non parametik. Kemudian dari hasil spearman’s rho memiliki nilai -0.311 yang artinya memiliki besaran efek yang sedang dan terdapat hubungan negative antara variabel prokrastinasi akademik dengan efikasi diri. Pada uji linearitas menunjukkan bawah ig. Pada viation from linierity sebesar 0.067 > 0.05, maka artinya variabel X memiliki hubungan dengan valiabel Y.
Hasilnya sesuai dengan hasil dari penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Wahyuningsih et al., [17] hasil uji hipotesis menjelaskan adanya hubungan negatif yang signifikan antara efikasi diri dan prokrastinasi akademik dengan nilai r= -0,513. Pengaruh efikasi diri terhadap prokrastinasi sebesar 24,6% dan sisanya merupakan faktor variabel lain di luar penelitian.
Demikian pula penelitian yang dilakukan oleh Iskandar et al., [12] Di SMAN 1 Tongauna untuk hasil belajar yang dilakukan di Kelas XI ditunjukkan dengan koefisien korelasi sebesar -0,519. Artinya semakin tinggi efikasi diri maka akan semakin rendah prokrastinasi akademiknya.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Venanda [18] yang dilakukan pada mahasiswa fakultas Psikologi pada salah satu Universitas swasta di kota Malang tentang hubungan antara efikasi diri dengan prokrastinasi akademik dimana menghasilkan adanya hubungan negative antara efikasi diri dengan prokrastinasi akademik dengan nilai koefisien produk moment sebesar -0,367 dan nilai p sebesar 0,000. yang memiliki arti semakin tinggi tingkat efikasi diri pada mahasiswa maka semakin rendah kecenderungan munculnya prilaku prokrastinasi akademik, begitupun sebaliknya.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh refita yeli [19] pada mahasiswa Gayo Lues di Banda Aceh menunjukkan terdapat hubungan negatif yang signifikan, dengan hasil sebesar r hitung =-0,493, dan nilai p = 0,000. ini menunjukkan bahwa apabila tingkat efikasi diri tinggi maka sejalan dengan menurunnya perilaku prokrastinasi akademik. Sebaliknya, efikasi diri yang rendah akan diikuti dengan meningkatnya perilaku prokrastinasi akademik pada mahasiswa Gayo Lues.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Agustina [20] menunjukkan adanya hubungan antara efikasi diri dengan prokrastinasi akademik pada mahasiswa. Artinya jika semakin tinggi efikasi diri maka semakin rendah prokrastinasi akademik yang di alami. Sumbangan efektif Kontrol Diri dan Efikasi Diri dengan Prokrastinasi Akademik 32,2%. Sisanya 67,8% ditentukan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti.
Simpulan
Penelitian ini bertujuan agar dapat mengetahui adanya hubungan antara efikasi diri dan prokrastinasi akademik yang dialami oleh mahasiswa/i semester 10, 12, 14 pada Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Pada penelitian ini memiliki hasil yang sesuai dengan hipotesis penelitian dimana adanya hubungan antara prokrastinasi akademik dan efikasi diri dengan besaran efeknya terhadap efikasi diri tergolong sedang. Efikasi diri bukanlah satu-satunya faktor yang dapat mempengaruhi prokrastinasi akademik, melainkan ada faktor-faktor lain diluar dari penelitian yang dilakukan. Dengan adanya penelitian ini guna mengetahui peranan efikasi diri terhadap prokrastinasi akademik. Implikasi teoritis pada penelitian ini ialah dapat menjadikan sebuah referensi penelitian kedepannya dan diharapkan dapat memperluas jangkauan pada populasi dan menambah variabel lain selain efikasi diri.
Ucapan Terimakasih
Peneliti menyampaikan terima kasih kepada mahasiswa semester 10, 12, dan 14 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo karena telah bersedia memberikan informasi yang menjadi data penelitian ini melalui pengisian kuesioner.
References
[1] F. Bachmid, “Hubungan Efikasi Diri dan Dukungan Sosial dengan Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa Maluku di Malang,” Tesis Pascasarjana, Universitas Muhammadiyah Malang, Malang, Indonesia, 2019.
[2] N. Hanifah, H. Lutfia, U. Ramadhia, and R. S. Purna, “Strategi Coping Stress Saat Kuliah Daring pada Mahasiswa,” Jurnal Psikologi Tabularasa, vol. 15, no. 1, pp. 29–43, 2020.
[3] A. A. Erdianto and D. K. Dewi, “Hubungan Antara Efikasi Diri dengan Prokrastinasi Akademik pada Siswa Kelas XI di SMA X,” Character: Jurnal Penelitian Psikologi, vol. 8, no. 8, pp. 32–43, 2021.
[4] N. T. Pratitis, S. Suroso, R. O. Cahyanti, and F. L. S. Sa’idah, “Self-Regulated Learning dan Dukungan Sosial dengan Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa di Masa Pandemi,” Keluwith: Jurnal Sosial dan Humaniora, vol. 2, no. 1, pp. 1–7, 2021, doi: 10.24123/soshum.v2i1.3953.
[5] H. D. Azkarina and D. K. Dewi, “Hubungan Antara Efikasi Diri dengan Prokrastinasi pada Penyelesaian Tugas Perkuliahan Mahasiswa Psikologi Universitas Negeri Surabaya,” Jurnal Penelitian Psikologi, vol. 6, no. 5, pp. 1–4, 2019.
[6] B. K. Puspita and D. Kumalasari, “Prokrastinasi dan Stres Akademik Mahasiswa,” Jurnal Penelitian Psikologi, vol. 13, no. 2, pp. 79–87, Oct. 2022, doi: 10.29080/jpp.v13i2.818.
[7] M. Ilyas and Suryadi, “Perilaku Prokrastinasi Akademik Siswa di SMA Islam Terpadu (IT) Boarding School Abu Bakar Yogyakarta,” Jurnal An-Nida’, vol. 41, no. 1, pp. 71–82, 2017.
[8] M. A. Harkinawati, “Pengaruh Konformitas terhadap Prokrastinasi Akademik Mahasiswa,” Skripsi, Universitas Negeri Surabaya, Surabaya, Indonesia, 2019.
[9] F. R. Aditya, Hubungan Efikasi Diri dengan Prokrastinasi Akademik Mahasiswa Fakultas Dakwah Institut Agama Islam Negeri Jember, Jember, Indonesia, 2020.
[10] A. Bandura, W. H. Freeman, and R. Lightsey, Self-Efficacy: The Exercise of Control. New York, NY, USA: W. H. Freeman, 1999, doi: 10.1891/0889-8391.13.2.158.
[11] K. Irie, “Self-Efficacy,” Journal of Correctional Education, vol. 72, no. 1, pp. 1–15, 2021, doi: 10.1177/0032885512472964.
[12] D. Iskandar, A. Aspin, and Y. A. Pambudhi, “Hubungan Antara Efikasi Diri dengan Prokrastinasi Akademik pada Siswa Kelas XI SMAN 1 Tongauna,” Jurnal Sublimapsi, vol. 1, no. 1, pp. 1–10, 2020, doi: 10.36709/sublimapsi.v1i1.10461.
[13] Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung, Indonesia: Alfabeta, 2016.
[14] R. K. Putra, “Hubungan Efikasi Diri dengan Pengambilan Keputusan Karir pada Siswa Kelas XII SMK YPM 8 Sidoarjo,” Jurnal Psikologi, vol. 9, no. 2, pp. 1–10, 2021.
[15] J. R. Ferrari, J. L. Johnson, and W. G. McCowm, Procrastination and Task Avoidance: Theory, Research, and Treatment. New York, NY, USA: Springer, 1995.
[16] A. Bandura, W. H. Freeman, and R. Lightsey, Self-Efficacy: The Exercise of Control. New York, NY, USA: W. H. Freeman, 1999.
[17] P. Wahyuningsih, Rahmawati, and A. W. Handoyo, “Hubungan Efikasi Diri dan Prokrastinasi Akademik,” Jurnal Pendidikan, vol. 10, no. 1, pp. 1–6, 2022.
[18] Y. A. Venanda, “Hubungan Efikasi Diri (Self-Efficacy) dengan Prokrastinasi Akademik dalam Penyelesaian Skripsi pada Mahasiswa,” Jurnal Psikologi Tabularasa, vol. 17, no. 1, pp. 40–55, 2022, doi: 10.26905/jpt.v17i1.8090.
[19] R. Yeli, “Hubungan Efikasi Diri dengan Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa Gayo Lues di Banda Aceh,” Jurnal Psikologi, vol. 9, no. 1, pp. 56–60, 2021.
[20] Z. Agustina, “Hubungan Antara Kontrol Diri dan Efikasi Diri dengan Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa,” Skripsi, Universitas Negeri Medan, Medan, Indonesia, 2019.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Categories
License
Copyright (c) 2025 Inayatul Habibah, Ririn Dewanti

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.