Early Childhood English Learning at The Naff Kindergarten

Pembelajaran Bahasa Inggris Anak Usia Dini di TK The Naff

Authors

  • Inama Irwahani 1)Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
  • EVIE DESTIANA

DOI:

https://doi.org/10.21070/ijemd.v20i2.923

Keywords:

Early Childhood, English Learning, Bilingual Education, Teacher Competence, Language

Abstract

General background: Early childhood is a critical period for language development, and exposure to foreign languages, particularly English, provides essential foundations for future communication. Specific background: In Indonesia, English is introduced as a foreign language from an early age, yet many schools still face challenges in implementation due to varying teacher competencies and parental awareness. Knowledge gap: Limited studies comprehensively describe the structured application of English learning in early childhood within bilingual school contexts. Aims: This study examines the implementation of English learning for children aged 5–6 years at The Naff A Creative & Fun School, focusing on teaching strategies, teacher competencies, and children’s achievements. Results: Data from structured and non-participant observations as well as semi-structured interviews show that children acquire basic vocabulary (colors, numbers, fruits, animals, etc.) and develop confidence in simple communication. Teachers play a central role through consistent routines, communication books, and bilingual classroom practices. Novelty: This study highlights how structured daily habituation combined with teacher preparation effectively fosters early English exposure in a playful yet systematic manner. Implications: Findings emphasize the importance of integrating bilingual practices into early childhood curricula and strengthening teacher qualifications to support sustainable language acquisition.

Highlights:

  1. English learning at early age benefits from daily habituation.

  2. Teacher competence and creativity are crucial for successful practice.

  3. Bilingual strategies strengthen children’s vocabulary and confidence.

Keywords: Early Childhood, English Learning, Bilingual Education, Teacher Competence, Language

Pendahuluan

Bahasa merupakan alat komunikasi yang harus dimiliki oleh setiap orang dan dapat menjadi sebuah kelebihan apabila seseorang mampu berkomunikasi dengan baik . Dalam berkomunikasi seseorang memerlukan aspek perkembangan bahasa, karena melalui bahasa seseorang dapat menyampaikan segala perasaan, pikiran, dan gagasannya . Penting sekali untuk kita dapat mengajarkan perkembangan bahasa pada seseorang sejak dini agar anak dapat memiliki perbendaraann kata sampai anak dapat mengucapkan kalimat yang fasih serta di mengerti oleh lawan bicara . Selain itu, dengan adanya kemampuan bahasa yang baik anak dapat mengungkapkan isi hati dan fikirannya kepada orang lain. Hal ini dapat menjadi bekal untuk anak ketika mereka telah memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik sedini mungkin. Semakin mampu anak berbicara maka semakin kaya kemampuan berbahasanya, semakin kaya kemampuan berbahasanya membuat anak akan semakin percaya diri untuk mengkomunikasikan apa yang mereka inginkan .

Sejak dini anak telah di bekali dengan bahasa pertama mereka atau yang biasa disebut sebagai bahasa ibu. Sedangkan, pada zaman sekarang yang semakin berkembang ini anak diharapkan dapat mengikuti perkembangan yang ada, sehingga mereka dapat lebih bijak dalam memahami suatu informasi. Oleh karena itu, selain bahasa pertama yang harus di kuasai anak, anak juga sangat dianjurkan untuk mempelajari bahasa asing. Bahasa asing yang dapat dipelajari dan dapat memberikan manfaat bagi kehidupan anak yakni bahasa Inggris. Salah satu bahasa yang harus dipelajari oleh setiap orang adalah bahasa Inggris, karena bahasa Inggris adalah salah satu bahasa internasional yang telah diakui oleh seluruh dunia, dan digunakan untuk berkomunikasi oleh seluruh orang yang sedang berkunjung ke negara dimana mayoritas orang yang tinggal di negara tersebut menggunakan bahasa Inggris .

Perkembangan aspek bahasa anak mendapat dukungan dan menjadi salah satu perhatian pemerintah Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan penetapan standar pencapaian tumbuh kembang anak dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Permendikbud RI) Nomor 137 - 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini . Bahasa Inggris memegang peranan yang sangat penting dalam dunia pendidikan di Indonesia sebagai bahasa asing pertama yang harus dikuasai siswa, mulai dari prasekolah hingga tahapan pendidikan yang lebih tinggi , pernyataan ini selaras bahwasannya bahasa asing di Indonesia yang akan sangat berguna bagi anak-anak apabila dapat diajarkan sejak usia dini adalah bahasa Inggris, Hal ini dikarenakan bahasa Inggris adalah bahasa internasional yang di gunakan untuk berkomunikasi sebagai bahasa utama saat kita sedang berada di luar Indonesia .

Mengajarkan bahasa Inggris pada anak usia dini sendiri memiliki tujuan untuk mengenalkan dan mengajarkan bahasa dunia sejak usia muda . Permasalahan yang terjadi saat ini yaitu, masih banyak orang tua yang kesadarannya akan pendidikan bahasa Inggris masih rendah. Tidak banyak orang yang menganggap bahwasannya bahasa asing khususnya bahasa Inggris sangat penting untuk diajarkan pada anak- anak, karena bahasa Inggris tidak selalu digunakan dalam kehidupan sehari- hari . Selain itu masih banyak sekolah atau lembaga yang berdiri di Indonesia masih belum dapat mengaplikasikan pembelajaran bahasa Inggris ke dalam kurikulumnya, dan juga banyaknya permasalahan guru pada pengenalan bahasa inggris terhadap anak usia dini, diduga karena kurangnya pemahaman guru terhadap bagaimana mengenalkan bahasa inggris pada anak usia dini dengan baik . Maka dari itu, sangat penting jika anak diberikan stimulasi sejak dini dengan tepat dan tetap memperhatikan kemampuan anak. Sebab kemampuan anak akan berbeda satu sama lain, namun yang harus diperhatikan dalam menstimulasi anak yakni harus dilakukan dengan sabar dan terus-menerus, sehingga ilmu yang diajarkan dapat dipahami dan dimengerti oleh anak kemudian anak dapat mempraktikkannya sendiri, sebab anak sudah terbiasa melakukannya di rumah maupun di sekolah

Dengan banyaknya kemajuan di bidang teknologi, komunikasi, dan informasi, tidak dapat dipungkiri bahwa hal tersebut mempengaruhi wawasan diri seseorang . Salah satu implikasi yang terlihat adalah semakin banyak orang yang berusaha dan belajar untuk dapat menguasai bahasa Inggris dengan baik, karena melihat banyak sekali manfaat dari menguasai bahasa Inggris, seperti menambah pengetahuan, memudahkan komunikasi dengan orang lain, meningkatkan kepercayaan diri, mempermudah diri untuk beradaptasi, memperluas relasi, dan masih banyak lagi manfaat dari menguasai bahasa Inggris . Kebaikan-kebaikan tersebut dapat diperoleh bila seseorang mempunyai kemampuan bahasa Inggris yang baik. Dengan kemampuan bahasa Inggris tersebut, nantinya akan dapat mempermudah anak-anak saat mereka berkomunikasi dengan orang lain, terutama secara internasional atau dalam kegiatan dimana itu mengharuskan mereka untuk dapat menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar .

Dalam mengajarkan bahasa Inggris kepada anak-anak diharapkan dapat menggunakan cara yang tepat agar bahasa Inggris dapat diterima dengan mudah, tepat dan menarik oleh anak-anak, selain itu bahasa Inggris dapat diperkenalkan dengan konsep sederhana dan strategi yang tepat . Kemampuan pengucapan bahasa Inggris dengan tepat pada anak usia dini akan sangat berpengaruh terhadap kompetensi anak kedepannya dalam belajar bahasa Inggris. Maka dari itu memperkenalkan bahasa Inggris pada usia dini lebih baik dibandingkan dengan anak yang duduk di bangku sekolah dasar . Mendidik anak sejak dini dan secara rutin dapat memberikan dampak pada perkembangan anak dalam berkomunikasi dengan orang lain, meskipun anak tidak dapat berkomunikasi dalam kalimat lengkap, tetapi setidaknya anak dapat mengucapkan kata-kata dalam bahasa Inggris, dan dengan mengajarkan secara rutin akan terlihat hasil kemampuan berbahasa yang lebih baik . Oleh karena itu, mengenalkan bahasa Inggris pada anak sejak dini merupakan langkah yang tepat, mengingat tuntutan generasi bangsa saat ini.

Tahapan penerapan pembelajaran bahasa Inggris pada setiap usia berbeda, seperti halnya pada jenjang pendidikan anak usia dini. Pengenalan bahasa Inggris di awali dengan pengenalan kosakata sederhana. Penerapan pembelajaran bahasa Inggris pada anak dapat dilakukan dengan kegiatan yang telah disesuaikan dengan kemampuan anak, ialah tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit, Intinya lebih menitik beratkan pada kegiatan lisan dan melibatkan pergerakan fisik . Sebab konsentrasi anak usia dini hanya berlangsung 5-10 menit sehingga perlu dipadukan dengan stimulasi yang menarik agar anak tidak mudah bosan saat belajar mengajar sedang dilakukan . Banyak sekali cara untuk dapat mengajarkan bahasa Inggris pada anak, tanpa membuat anak menjadi terbebani. Seperti pada kegiatan bernyanyi, kemampuan berbicara anak dapat diasah dan ditingkatkan dengan bernyanyi , Hal senada ditemukan pula bahwa metode bernyanyi dapat meningkatkan kemampuan kosa kata anak , metode bernyanyi merupakan salah satu kegiatan yang bisa menumbuhkan semangat anak untuk belajar, karena metode bernyanyi dapat dilakukan sambil bermain dengan prinsip pembelajaran di TK . hal ini akan dapat mempermudah anak dalam memperkaya kosa kata terlebih pada anak yang sedang belajar bahasa Inggris. Dalam kegiatan bernyanyi ini anak dapat meningkatkan kemampuan pengucapan kosa kata bahasa inggris dengan tepat dan tanpa tekanan.

Mengenalkan bahasa Inggris pada anak dapat dengan cara mengaplikasikan bahasa Inggris pada kegiatan anak sehari-hari selama mereka berada di sekolah maupun di rumah, dan juga adanya pembiasaan berbahasa Inggris yang dilakukan oleh guru maupun orang tua kepada sang anak. Belajar bahasa Inggris pada anak pada masa linguistik bukanlah hal yang utama melainkan sebagai pengenalan bahasa terhadap anak. pada masa linguistik anak-anak dapat memahami bahasa Inggris dengan cepat apabila mereka sudah terbiasa menggunakan kata-kata atau ungkapan dalam bahasa Inggris . Dengan begitu anak dapat dengan mudah menyerap pembelajaran bahasa Inggris, karena pada masa ini merupakan masa golden age dimana masa ini disebut sebagai masa yang sangat efektif dalam memberikan pembelajaran pada anak. Dalam memperkenalkan bahasa asing, masa emas (golden age) ini merupakan masa terbaik dan paling sesuai bagi anak usia dini, karena anak dapat dengan mudah menyerap seluruh tahapan perkembangannya . Pembelajaran bahasa asing khususnya bahasa Inggris sangat ideal jika diberikan kepada anak pada usia enam sebelum anak menginjak usia 12 tahun, perkembangan usia emas anak berada direntan usia 2-12 tahun, masa golden age merupakan masa terbaik untuk anak dalam menumbuh kembangkan potensi bahasanya, Pada masa ini pula mereka dapat mempelajari ragam bahasa baru dengan baik, maka dari itu pendidikan bahasa Inggris sangat disarankan untuk dikenalkan pada anak di masa ini Menurut Penfield dalam teori mekanisme otak (theory of brain mechanism) fase yang paling tepat dalam stimulasi bahasa lain, selain bahasa ibu yakni pada usia dini (bahasa pertama) . Pembelajaran bahasa asing diperkirakan serupa dengan pemerolehan bahasa pertama . Pemerolehan kedua lebih kepada proses pemahaman bahasa secara sadar [28].

The Naff A Creative & Fun School merupakan sebuah lembaga pendidikan yang telah menerapkan pembelajaran bahasa Inggris pada kurikulumnya. Salah satu misi The Naff A Creative & Fun School adalah menyiapkan lulusan yang sesuai dengan kompetensi yang handal untuk mengisi tuntutan di era global, hal ini selaras dengan program yang ada dengan memasukkan pembelajaran bahasa Inggris pada pembelajaran sehari-hari. Implementasi pembelajaran bahasa Inggris yang telah diterapkan di The Naff A Creative & Fun School berupa nyanyian yang ditempatkan di setiap sesi pembelajaran. Mulai saat pembukaan hingga penutup, simple order, perintah sederhana yang mana hal ini lalu dijadikan sebuah pembiasaan. Memberikan stimulasi dengan sabar dan secara terus-menerus akan membuat ilmu yang sedang diterapkan dapat tersimpan pada memori anak, lalu dapat dipraktikkan dengan sendirinya, sebab anak telah terbiasa melakukannya di sekolah. Terbukti saat peneliti melakukan observasi, anak–anak terlihat sudah terbiasa bernyanyi menggunakan bahasa Inggris dan anak-anak paham akan perintah atau kalimat sederhana dalam bahasa Inggris. Hal ini terbukti bahwasannya anak usia golden age mampu menerima serta mempraktikkan setiap stimulus baik yang diberikan.

Guru juga memiliki peranan penting dalam menstimulasi perkembangan anak usia dini. Dalam mengajarkan bahasa Inggris di usia dini, pendidik harus memiliki kemampuan yang lebih dalam bidang bahasa Inggris. Menjadi pribadi yang profesional dalam bidang PAUD, pendidik harus bisa menjadi pribadi yang kreatif dan inovatif dalam menyampaikan pendidikan kepada anak . Pada lembaga The Naff A Creative & Fun School, memiliki kualifikasi bagi para calon pendidik dimana mereka harus memiliki kemampuan bahasa Inggris walaupun hanya bersifat pasif. Adapun para calon pendidik harus melalui pelatihan bahasa Inggris yang di pandu oleh narasumber yang berkompeten di bidang bahasa Inggris. Tidak hanya anak-anak yang harus memiliki pembiasaan dan stimulasi yang baik, para pendidik pun juga harus selalu di stimulasi dengan selalu meningkatkan kemampuan bahasa Inggrisnya guna menciptakan guru-guru yang kreatif dan inovatif.

Hal ini dibuktikan juga oleh penelitian terdahulu bahwa aktivitas bermain yang sering dilakukan di sekolah maupun di rumah dapat meningkatkan kemampuan bahasanya seperti mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis [30]. Selain itu proses pengenalan bahasa asing khususnya bahasa inggris menggunakan metode bermain, menyanyi, cerita dengan model pembelajaran bentuk sentra dapat menumbuhkan rasa antusias dan keaktifan pada anak dalam kelas .Adapun tujuan dari peneliti adalah mengkaji implementasi pembelajaran bahasa Inggris pada anak usia 5-6 tahun di The Naff A Creative & Fun School, melihat dan mengetahui kompetensi guru dalam mengajarkan bahasa Inggris pada anak, serta melihat hasil pembelajaran bahasa Inggris pada anak usia 5-6 tahun di The Naff A Creative & Fun School.

Metode

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif di mana data yang terkumpul berupa kata-kata yang mana nantinya diharapkan peneliti dapat mengembangkan dan menggambarkan secara nyata keadaan yang ada di lapangan. Subjek dalam penelitian ini yakni kepala sekolah, guru yang mengajar anak usia 5-6 tahun, dan anak- anak usia 5-6 tahun di The Naff A Creative & Fun School . Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu observasi dan wawancara. Observasi yang digunakan peneliti adalah observasi terstruktur dan observasi non partisipan. Observasi terstruktur yakni peneliti telah menyiapkan hal apa saja yang akan diobservasi di lapangan, pada observasi terstruktur ini dilakukan peneliti sesuai dengan apa yang akan peneliti ambil seperti implementasi yang dilakukan lembaga The Naff A Creative & Fun Schoolkhususnya dalam pembelajaran bahasa Inggris,kemampuan guru saat mengajar, capaian-capaian anak dikuasai oleh anak usia 5-6 tahun. Sedangkan observasi non partisipan yakni peneliti tidak turut terlibat dalam pembelajaran melainkan hanya mengamati pembelajaran yang sedang dilakukan. Wawancara yang dilakukan peneliti adalah wawancara semi terstruktur di mana peneliti sudah menyiapkan pertanyaan-pertanyaan yang nantinya akan diajukan kepada informan, dan dari beberapa pertanyaan yang telah dipersiapkan peneliti seperti kurikulum yang digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran bahasa Inggris, kualifikasi guru yang akan dan sedang mengajar dimana setiap guru yang akan mengajar harus bisa berbahasa Inggris walaupun pasif dan juga untuk guru yang telah mengajar harus selalu upgrade kemampuan bahasa Inggrisnya, dan juga capaian-capaian apa saja yang harus dicapai anak saat akan lulus. Nantinya dari beberapa pertanyaan ini akan dikembangkan dan disesuaikan dengan keadaan langsung yang ada di lapangan. Tahapan analisis data yang digunakan peneliti yakni model interaktif dari Miles dan Huberman (1994), tahap awal yang dilakukan peneliti yakni pengumpulan data yang diambil dari hasil observasi yang masih bersifat luas dimana peneliti mengamati keseluruhan pembelajaran dari sudut pandang peneliti, setelah itu peneliti akan fokus pada observasi yang lebih berstruktur untuk mendapatkan data yang lebih spesifik dan ditunjang dengan proses wawancara yang dilakukan peneliti kepada kepala sekolah dan 3 orang guru kelompok B menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang telah peneliti siapkan sebelumnya. Selanjutnya adalah mereduksi data dimana pada tahap ini lebih memfokuskan, penyederhanaan, dan memindahkan data mentah ke dalam bentuk yang lebih mudah dikelola, setelah peneliti mendapatkan data sesuai dengan bahasan peneliti maka langsung dilakukan penyederhanaan data dimana data-data penting yang sesuai dikumpulkan untuk nantinya dapat dengan mudah dalam proses penyajian data. Penyajian data dilakukan saat sekumpulan informasi telah terkumpul yang peneliti ambil dari hasil observasi, wawancara oleh pihak sekolah dan dokumentasi selama penelitian berlangsung lalu dilakukannya penarikan kesimpulan atas analisis data tersebut yang telah terangkai.

Adapun tahapan penelitian ini dapat digambarkan pada ilustrasi gambar 1.

Figure 1. Desain Penelitian

Hasil dan Pembahasan

Pengembangan kemampuan bahasa Inggris pada anak usia dini merupakan hal yang sangat penting khususnya dalam memilih strategi untuk anak saat mereka akan mulai mempelajari bahasa Inggris. Hal ini bertujuan agar anak dapat menyerap ilmu yang mereka dapat sehingga anak-anak bisa mempraktikannya secara langsung keterampilan bahasa Inggris yang telah mereka dapatkan. The Naff A Creative & Fun School merupakan lembaga pendidikan bilingual yang menerapkan bahasa Inggris pada pembelajarannya. Pada TK The Naff A Creative & Fun School peneliti telah mengobservasi secara langsung kegiatan belajar mengajar yang ada di sekolah sekaligus melakukan wawancara pada kepala sekolah dan 3 orang guru yang mengajar anak usia 5-6 tahun di TK The Naff A Creative & Fun School untuk memperkuat informasi tentang implementasi pembelajaran bahasa Inggris yang ada di TK The Naff A Creative & Fun School. Penerapan pembelajaran bahasa Inggris yang ada di The Naff A Creative & Fun School yakni melalui pembiasaan sehari-hari anak di sekolah di mana bahasa Inggris disini berperan sebagai bahasa pengantar yang dilakukan pada saat pembukaan hingga penutup, hal ini disampaikan langsung oleh kepala sekolah dan juga telah diobservasi secara langsung saat peneliti melakukan penelitian. Ada 3 topik utama yang akan peneliti bahas pada implementasi pembelajaran bahasa Inggris pada anak usia 5-6 tahun di TK The Naff A Creative & Fun School dalam hasil dan pembahasan ini. Pertama implementasi pembelajaran bahasa Inggris di TK The Naff A Creative & Fun School, yang kedua kompetensi guru dalam mengajar khususnya dalam lingkup bahasa Inggris, dan yang ketiga capaian kemampuan bahasa Inggris yang di dapat anak usia 5-6 tahun.

Pada TK The Naff A Creative & Fun School bahasa Inggris diterapkan dengan membiasakan anak-anak untuk berbicara menggunakan bahasa Inggris, mengingat dalam memberikan ilmu pada usia anak-anak perlu dilakukan dengan cara yang tepat. Mengajarkan bahasa Inggris melalui pembiasaan merupakan hal yang sangat efektif karena anak-anak akan selalu mendapatkan stimulus setiap harinya dan dengan begitu diharapkan dapat menghasilkan hal baik pula. Dengan kita sering mengasah kemampuan anak maka akan semakin meningkat kemampuannya dan dapat berkembang baik dengan banyaknya stimulasi yang diberikan [32]. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi yang dilakukan guru kepada anak yakni guru mengajak anak berbicara menggunakan bahasa Inggris walaupun tidak sepenuhnya tetapi diharapkan anak dapat terbiasa dengan percakapan-percakapan kecil berbahasa Inggris tersebut atau dilakukan dengan cara tanya jawab, setelah peneliti mengobservasi pengaplikasian bahasa Inggris di TKThe Naff A Creative & Fun Schoolini juga diterapkan saat berada diluar jam pembelajaran di kelas seperti saat akan pulang, berkumpul di aula, dan saat mengobrol santai. Selain diajak berbicara menggunakan bahasa Inggris, anak-anak juga dibiasakan melalui kegiatan yang diperintahkan oleh guru dengan menggunakan bahasa Inggris, lalu anak akan mengikuti sesuai dengan apa yang diperintahkan, beberapa uraian tersebut sesuai dengan penjelasan saat proses wawancara kepada kepala sekolah dan guru-guru kelompok B. Pada usia anak-anak mereka akan lebih bisa menerima pengetahuan yang di berikan melalui hal-hal yang sederhana salah satunya adalah pembiasaan, karena di dalamnya anak-anak tidak akan merasa tertekan akan ilmu yang di berikan dan jika di ulangi secara konsisten maka pembiasaan tersebut akan dapat tersimpan di dalam ingatan anak dan bisa menjadi ingatan jangka panjang pada anak tersebut. Menurut kepala sekolah TK The Naff A Creative & Fun School kemampuan bahasa asing anak usia dini ialah otodidak yang artinya kita sebagai orang dewasa hanya dapat mengarahkan dan membiasakan anak, dari situ anak akan mencoba mencerna sendiri ilmu yang mereka dapat dan mempraktikkannya secara langsung. Karena sejatinya pembelajaran bahasa Inggris untuk anak usia dini hanya mencakup keterampilan menyimak dan berbicara [33]. Dalam mendukung perkembangan kemampuan bahasa asing anak hal-hal dasar juga perlu di perhatikan. Keberhasilan sebuah pembelajaran tidak terlepas dari beberapa unsur penting salah satunya metode pembelajaran . Mengenalkan bahasa Inggris sejak dini seyogyanya perlu didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai . Hasil observasi menunjukkan bahwa sarana prasarana yang terdapat di TK The Naff A Creative & Fun School hampir keseluruhan penulisannya menggunakan bahasa Inggris, seperti ornamen yang digunakan di sekolah sebagian besar menggunakan bahasa Inggris. Hal ini memberikan dampak positif terhadap perkembangan pembelajaran bahasa Inggris anak karena mereka tidak hanya terbiasa mendengarkan dan mengucap tetapi juga melihat. Hal ini merupakan salah satu upaya untuk mengenalkan bahkan membiasakan anak pada bahasa Inggris, dengan anak terbiasa melihat tulisan berbahasa Inggris maka diharapkan anak juga dapat mengutarakan kata maupun kalimat dalam bahasa Inggris juga. Seperti pada gambar 1.

Figure 2. Gambar 1.

Pada gambar 1 tampak penulisan nama sentra menggunakan bahasa Inggris dan tidak hanya itu aksen-aksen kecil juga didominasi dengan bahasa Inggris. Selain pada ornamen yang didominasi dengan bahasa Inggris, tampil berbahasa Inggris secara langsung juga menjadi kunci utama berhasilnya kemampuan berbahasa Inggris pada anak. seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa anak-anak mulai dibiasakan dengan cara di ajak berbicara menggunakan bahasa Inggris agar anak-anak juga terbiasa untuk mendengar dan mempraktikannya secara langsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru mengaplikasikan bahasa Inggris pada saat menjelaskan materi belajar yang akan dilakukan pada hari itu dengan cara menyisipkan kalimat atau kata-kata dalam bahasa Inggris seperti “do you understand“, “what question number one“ dll, dikarenakan adanya pembiasaan yang diulang-ulang maka dampak positif yang didapatkan anak-anak adalah mereka paham akan apa yang disampaikan oleh ibu guru dan dapat menjawab sesuai dengan jawaban yang diharapkan. Selain itu kalimat-kalimat perintah seperti saat anak-anak akan pulang maka mereka diperintahkan untuk merapihkan baju dengan guru mengatakan “tidy up your uniform please“ maka anak-anak akan dengan otomatis merapikan baju mereka masing-masing selain itu anak-anak juga dibiasakan untuk berkelakuan baik seperti mengatakan “thank you“ saat mendapat sesuatu yang baik dan mengatakan “sorry“ saat mereka melakukan kesalahan. Pada saat pembukaan dan penutupan anak-anak di ajak untuk berdoa, bernyanyi, dan tepuk-tepuk dalam bahasa Inggris walaupun tidak setiap hari dilakukan menggunakan bahasa Inggris tetapi hal ini selalu dilakukan setiap minggunya, alhasil anak-anak dapat menghafal doa dan lagu-lagu dalam bahasa Inggris tersebut. Lagu-lagu yang digunakan saat pembelajaran pun selalu mengalami perubahan di setiap minggu, dengan begitu anak-anak akan mendapatkan kosa-kata baru setiap minggu nya dimana hal ini berdampak positif pada anak-anak. Membiasakan diri untuk mempraktekkannya dengan teman bisa menjadi salah satu solusi cerdas untuk melatih lidah dan pendengaran dalam berbahasa inggris [36].

Pada TK The Naff A Creative & Fun school menyediakan fasilitas berupa buku bernama communication book. Pada proses wawancara, narasumber menyebutkan menyebutkan bahwa Communication book merupakan salah satu buku penghubung untuk wali siswa dan guru yang berisi lesson plan, mounthly announcement, dan lembar komunikasi antara wali siswa dan guru. Lesson plan merupakan rencana pembelajaran yang berisi rencana belajar anak selama satu minggu kedepan, jadi orang tua dapat mengetahui apa saja yang akan di pelajari anak di sekolah. Selain rencana pembelajaran di sekolah, di dalam communication book juga terdapat tugas mandiri untuk anak yang bisa di kerjakan di rumah bersama orang tua maupun orang terdekatnya dan hampir keseluruhan bahasa yang digunakan di dalam communication book adalah bahasa Inggris. Dengan adanya penugasan tersebut diharapkan anak-anak juga dapat di rangsang bahasa Inggris tidak hanya pada saat di sekolah tetapi pada saat di rumah pun mereka masih bisa belajar bahasa Inggris. Sama seperti rencana pembelajaran pada umumnya di dalamnya memuat akan usia, kelas atau level kemampuan, topik pembelajaran, tujuan pembelajaran, deskripsi kegiatan pembelajaran, materi pengajaran atau pembelajaran, waktu pembelajaran. Di dalam communication book juga terdapat mounthly announcement dimana pengumuman yang perlu disampaikan kepada orang tua akan di letakkan di dalam communication book. Perkembangan anak di sekolah akan selalu disampaikan kepada orang tua dengan cara guru mengisi lembar komunikasi antara wali siswa dan guru yang terdapat di dalam communication book. Hal ini akan sangat berguna untuk perkembangan anak kedepannya karena dengan adanya lembar komunikasi tersebut diharapkan dapat meminimalisir adanya kesalahpahaman antar orang tua dan juga guru terkait perkembangan anak, orang tua juga bisa mengevaluasi anak sesuai dengan keadaan anak di sekolah. Seperti pada gambar 2.

Figure 3. Gambar 2.

Guru berperan sebagai pendamping yang mengerti anak adalah hal yang penting, akan tetapi penyampaian dan penguasaan materi memiliki peran yang tak kalah penting pula [37]. Kemampuan pendidik dalam menyampaikan ilmu kepada anak didik juga menjadi hal yang sangat penting, karena cara penyampaian materi yang kurang tepat akan membuat anak kesulitan menerima informasi yang diberikan. Usaha lembaga The Naff A Creative & Fun Scooladalah dengan memberikan kriteria bagi para calon guru yang akan mengajar. Dikarenakan The Naff A Creative & Fun School ini merupakan sekolah bilingual maka yang paling pertama adalah calon guru harus bisa dan mengerti bahasa Inggris seperti bercakap-cakap sederhana menggunakan bahasa Inggris walaupun hanya sedikit, karena guru nantinya akan dituntut untuk bisa memahami target dan percakapan bahasa Inggris yang akan diajarkan pada anak, hal ini kompak disampaikan oleh semua narasumber saat proses wawancara dan saat peneliti melakukan observasi terlihat para guru yang mengajar dapat menyampaikan materi dengan baik dan dapat mengucapkan kosa kata dasar berbahasa Inggris dengan baik dan benar. Selain itu calon guru juga diharuskan memiliki ijazah S1 pendidikan, lebih diutamakan S1 Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini dan juga S1 Psikologi karena hal ini akan berdampak terhadap akreditasi sekolah, selain itu diharapkan juga kepada calon guru yang berijazah S1 Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini dan S1 Psikologi telah memiliki ilmu yang sesuai saat mereka menempuh pendidikan di bangku perkuliahan. Penyamaan cara mengajar sangat diperlukan untuk bisa mencapai tujuan yang diinginkan, di TK The Naff A Creative & Fun School memberikan fasilitas berupa pelatihan kepada para pendidik untuk dapat selalu meningkatkan kemampuannya saat mengajar. Pelatihan tersebut bertujuan untuk memperbaharui dan menguatkan kembali kemampuan mengajar setiap pendidik khususnya bila ada pendidik baru. Narasumber menyebutkan bahwa proses pelatihan berupa bagaimana cara mengajar sesuai standar lembaga, simple order,pengucapan bahasa Inggris dengan benar, kalimat-kalimat yang biasa digunakan untuk bercakap-cakap kepada anak-anak dan pelatihan tersebut dipimpin oleh orang yang memang sudah ahli di dalam bidangnya sehingga apabila ada penyebutan atau pemahaman bahasa Inggris dengan kurang tepat akan dapat di evaluasi secara langsung oleh ahlinya, alhasil para guru bisa menyampaikan ilmunya kepada anak dengan benar. Hal ini terlihat saat peneliti mengobservasi bahwa kemampuan pendidik disini sudah baik pada saat menyampaikan materi kepada anak-anak. Dari hasil penelitian juga menyebutkan bahwa di TK The Naff A Creative & Fun Schoolini rutin melakukan evaluasi dimana evaluasi disini sangat penting juga untuk bisa melihat hasil mengajar pada waktu waktu tertentu, evaluasi tersebut selalu dilakukan pada setiap minggu, bulan, dan setiap semester, hal ini dilakukan untuk mengevaluasi hal-hal yang dirasa masih kurang pada pembelajaran sebelumnya sehingga diharapkan pembelajaran yang akan datang menjadi lebih baik daripada sebelumnya. Selain untuk mengevaluasi hasil pembelajaran, di dalam forum ini juga menjadi tempat untuk para guru dalam menyusun rencana pembelajaran untuk beberapa waktu kedepan. Pembelajaran yang baik dan menarik akan membekas dalam memori anak, sehingga makna pembelajaran tersimpan baik hingga jangka panjang [38]. Gambar 3.

Figure 4. Gambar 3.

Setelah strategi yang diterapkan sesuai dan pendidik dapat menyampaikan materi dengan mudah serta menyenangkan, hal selanjutnya adalah melihat kemampuan anak yang didapatkan mereka selama belajar. Dalam sebuah lembaga memiliki target kepada anak adalah hal yang sangat penting. Jalur formal seperti TK memiliki tujuan untuk mengembangkan potensi anak sejak dini sebagai persiapan untuk tumbuh dan kembangnya harus dapat beradaptasi dalam kehidupannya [39]. Pada TK The Naff A Creative & Fun School memiliki target yang harus dicapai saat anak akan lulus TK B, pada proses wawancara kepada keempat narasumber menyatakan bahwa anak-anak diharapkan bisa memenuhi target yang memuat perkenalan dimana anak bisa menyebutkan nama dan jenis kelamin mereka. Greeting juga sangat penting untuk bisa dikuasai anak-anak seperti good morning, shake hand, good bye dll. pada TK The Naff A Creative & Fun School memiliki target untuk setiap jenjang usia mulai dari TK A semester 1 hingga TK B semester 2 yang mana pada saat mereka akan lulus TK B ada beberapa vocabulary seperti colour, number, fruit, vegetable, family, transportation, dan animal. Beberapa vocabulary tersebut diajarkan kepada anak secara bertahap melalui pembelajaran di dalam kelas. Terlihat saat peneliti mengobservasi anak usia 5-6 tahun dengan mereka sudah hafal cukup banyak terkait beberapa vocabulary tersebut. Colour, anak anak sudah tau beberapa warna seperti pink, green, purple, blue, white, black dll. number rata-rata dari mereka sudah bisa menyebutkan angka dari 20-30 dalam bahasa Inggris. Fruit yang sudah di hafal oleh mereka seperti apple, grape, banana, dll. vegetable seperti carrot, tomato, cucumber dll. transportation seperti train, bus, bicycle dll. family anak anak sudah bisa menyebutkan mulai dari nenek, kakek, ayah, ibu, saudara laki laki, saudara perempuan dalam bahasa Inggris. Animal juga sudah cukup tahu banyak seperti elephant, giraffe, cat, dog, chicken dll. itu merupakan target yang harus dicapai oleh anak ketika akan lulus TK B, dan terbukti saat peneliti melakukan observasi anak-anak terlihat sudah bisa menyebutkan beberapa vocabulary tersebut. Pada akhir tahun pembelajaran, sekolah mengadakan laporan kepada orang tua siswa atas kemampuan anak yang telah tercapai melalui SLC (Student Led Conference) yakni laporan berupa pengumpulan tugas atau hasil karyanya dalam bentuk portofolio lalu mereka akan mempresentasikannya di depan orang tua mereka. Hal ini bertujuan agar orang tua tidak hanya mengetahui hasil dari belajar anak saja tetapi juga prosesnya. Untuk menambah kesiapan anak memasuki sekolah dasar The Naff A Creative & Fun School juga menyediakan progran yang bernama foundation dimana anak kelas TK B yang akan masuk SD di lembaga The Naff juga disarankan untuk bisa mengikuti kelas foundation ini. Program ini merupakan cara untuk anak agar mereka lebih siap saat akan memasuki jenjang yang lebih tinggi sebelum tahun ajaran baru benar-benar dimulai, dengan cara mengenalkan hal-hal yang biasa berada di SD maupun PG/TK agar mereka tidak kaget dan terbiasa akan suasana dan pembelajaran yang ada.

Simpulan

The Naff A Creative & Fun School merupakan sekolah billingual yang menerapkan bahasa Inggris di dalamnya. Implementasi di dalamnya berupa pembiasaan yang diletakkan di setiap kegiatan mulai dari pembukaan hingga penutup dimana bahasa Inggris disini berperan sebagai bahasa pengantar. Pembiasaan berbahasa Inggris dilakukan dengan berbagai cara seperti saat bercakap-cakap, nyanyian yang dinyanyikan anak-anak setiap hari, ornamen-ornamen yang digunakan di sekolah dimana hampir keseluruhan menggunakan bahasa Inggris, buku yang digunakan anak juga hampir keseluruhan di dalamnya menggunakan bahasa Inggris. Dikarenakan lembaga The Naff A Creative & Fun Schoolmerupakan sekolah billingual oleh karena itu para pendidik dan calon pendidik yang akan mengajar disana harus bisa dan mengerti bahasa Inggris dasar karena mereka dituntut untuk bisa mencapai target pembelajaran lembaga. Kemampuan pendidik juga harus disesuaikan dengan kebutuhan lembaga dimana harus memiliki ijazah S1 pendidikan khususnya Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini dan Psikologi. Selain itu pendidik juga selalu melakukan evaluasi setiap minggu, bulan, dan tahun untuk mengetahui kurang lebihnya saat penyampaian pembelajaran kepada anak-anak dan juga menjadi tempat untuk menyusun rencana pembelajaran kedepan. selain evaluasi para pendidik juga rutin melakukan upgrade skill yang dipandu oleh narasumber yang memang sudah ahli dalam bahasa Inggris yang memang telah disediakan oleh lembaga sehingga kemampuan pendidik akan selalu meningkat. Pada anak usia 5-6 tahun di TK The Naff A Creative & Fun School diharapkan saat lulus mereka telah mencapai beberapa target yang sudah ditargetkan oleh lembaga seperti perkenalan dimana anak bisa menyebutkan nama dan jenis kelamin mereka, beberapa vacobulary seperti colour, number, fruit, vegetable, family, transportation, dan animal. Dimana seluruh capaian anak nantinya akan dipresentasikan kepada para orang tua saat akhir tahun pembelajaran.

Ucapan Terimakasih

Peneliti mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu peneliti untuk bisa menyelesaikan penelitian ini terutama kepada orang tua yang selalu memberikan support, kepadadosen pembimbing yang telah membantu serta membimbing peneliti hingga penelitian ini selesai, kepada ibu dosen PG PAUD yang telah memberikan bantuan saat peneliti akan melakukan penelitian ini, kepada Universitas Muhammadiyah Sidoarjo yang telah memberikan support sehingga penelitian ini bisa berjalan dengan lancar, dan kepada lembaga TK The Naff A Creative & Fun School yang telah menerima peneliti dan juga memberikan kesempatan pada peneliti untuk bisa melihat serta mendalami implementasi pembelajaran bahasa Inggris yang ada di TK The Naff A Creative & Fun School.

References

[1] N. Na’imah, “Urgensi Bahasa Inggris Dikembangkan Sejak Anak Usia Dini,” Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, vol. 6, no. 4, pp. 2564–2572, Jan. 2022, doi: 10.31004/obsesi.v6i4.1916.

[2] N. Ulya and N. Na’imah, “Peran Bahan Ajar dalam Pengenalan Bahasa Inggris pada Anak Usia Dini,” Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, vol. 6, no. 5, pp. 5191–5199, Jul. 2022, doi: 10.31004/obsesi.v6i5.2925.

[3] S. Sabaniah, D. F. Ramdhan, and S. K. Rohmah, “Peran Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh di Tengah Wabah Covid-19,” Edunesia: Jurnal Ilmiah Pendidikan, vol. 2, no. 1, pp. 43–54, Jan. 2021, doi: 10.51276/edu.v2i1.77.

[4] Y. V. Uzer, Strategi Belajar Bahasa Inggris yang Menyenangkan untuk Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta, Indonesia: CV Global Aksara Pers, 2019.

[5] M. Qadafi, “Pembelajaran Bahasa Inggris pada Anak di Sangkhom Islam Wittaya School saat Pandemi Covid-19,” Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, vol. 5, no. 1, p. 422, Jul. 2020, doi: 10.31004/obsesi.v5i1.591.

[6] U. Kristen, S. Wacana, and M. Kurniawan, “The Implementation of English Language Teaching Management from an English-Mediated Early Childhood Education School in Salatiga,” Kelola Jurnal Manajemen Pendidikan Magister Manajemen Pendidikan FKIP, 2020.

[7] C. E. Tri Widyahening and F. F. Sufa, “Pembelajaran Kosa Kata Bahasa Inggris dengan Media Bingo Game bagi Anak Usia Dini,” Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, vol. 6, no. 3, pp. 1135–1145, Aug. 2021, doi: 10.31004/obsesi.v6i3.1638.

[8] R. Oktaria and P. Putra, “Pendidikan Anak dalam Keluarga sebagai Strategi Pendidikan Anak Usia Dini Saat Pandemi Covid-19,” Jurnal Ilmiah Pesona PAUD, vol. 7, no. 1, p. 41, Jun. 2020, doi: 10.24036/108806.

[9] Pratama Widya: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, vol. 7, no. 2, 2022.

[10] Y. Novitasari, S. Fadillah, and A. A. Putri, “Impresi Guru pada Penggunaan Media Digital dalam Pembelajaran Awal Bahasa Inggris Anak Usia Prasekolah,” Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, vol. 7, no. 3, pp. 3745–3754, Jul. 2023, doi: 10.31004/obsesi.v7i3.4619.

[11] S. Mar and R. Pransiska, “Permasalahan Guru Taman Kanak-kanak dalam Mengenalkan Bahasa Inggris pada Anak Usia Dini,” Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, vol. 3, no. 2, pp. 79–87, 2022.

[12] N. Na’imah, “Urgensi Bahasa Inggris Dikembangkan Sejak Anak Usia Dini,” Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, vol. 6, no. 4, pp. 2564–2572, Jan. 2022, doi: 10.31004/obsesi.v6i4.1916.

[13] M. C. S. A. Castro, “The Impact of Information and Communication Technology on Pedagogy: Benefits, Issues, and Challenges,” Tamansiswa International Journal in Education and Science, vol. 1, no. 1, Oct. 2019, doi: 10.30738/tijes.v1i1.5444.

[14] Y. Uzer, “Implementasi Pembelajaran Bahasa Inggris Anak melalui Metode Gerak dan Lagu untuk Anak PAUD,” Pernik: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, vol. 2, no. 2, pp. 187–193, Aug. 2019, doi: 10.31851/pernik.v2i01.3117.

[15] M. Herdyastika and M. Kurniawan, “Analisis Perbandingan Implementasi Metode Pembelajaran Bahasa Inggris Inovatif di Taman Kanak-Kanak,” Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, vol. 5, no. 2, pp. 1585–1593, Dec. 2020, doi: 10.31004/obsesi.v5i2.902.

[16] L. Jeti, H. Henny, and S. M. Susanti, “Introduction to English Language in Early Childhood Education,” Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, pp. 2–2, 2018.

[17] S. K. Alam and R. H. Lestari, “Pengembangan Kemampuan Bahasa Reseptif Anak Usia Dini dalam Memperkenalkan Bahasa Inggris melalui Flash Card,” Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, vol. 4, no. 1, p. 284, Nov. 2019, doi: 10.31004/obsesi.v4i1.301.

[18] F. Firdaus, N. Andriani, R. S. A. Siregar, and R. I. W. Pangaribuan, “Penggunaan English Song Method untuk Pembelajaran Kosa–Kata Bahasa Inggris pada Anak Usia Dini oleh Guru Raudhatul Athfal Al-Muhajirin,” Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa, vol. 1, no. 5, pp. 379–387, Jul. 2023, doi: 10.59837/jpmba.v1i5.168.

[19] M. Ulfa and N. Na’imah, “Peran Keluarga dalam Konsep Psikologi Perkembangan Anak Usia Dini,” Aulad: Journal on Early Childhood, vol. 3, no. 1, pp. 20–28, Apr. 2020, doi: 10.31004/aulad.v3i1.45.

[20] R. Rahmadhani and J. Simanjuntak, “Pengaruh Kegiatan Bernyanyi terhadap Kemampuan Berbicara Anak Usia 5–6 Tahun di TK Hikmatul Fadhillah Kota Medan,” Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, vol. 4, no. 1, pp. 2502–7166, 2018.

[21] Y. Alfiani and Y. Rukhiyah, “Upaya Meningkatkan Kosakata Bahasa Inggris melalui Metode Bernyanyi pada Anak Usia 5–7 Tahun di TK Kharisma Global School,” Ceria: Jurnal Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini, vol. 8, no. 1, p. 44, Jul. 2019, doi: 10.31000/ceria.v10i1.1766.

[22] J. Pendidikan and A. Usia, “Upaya Meningkatkan Kosakata Bahasa Inggris melalui Metode Bernyanyi pada Anak Usia 5–7 Tahun di TK Kharisma Global School,” Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, vol. 10, no. 1, pp. 44–53, 2019.

[23] Y. Novitasari, “Kemampuan Bahasa Inggris Awal pada Periode Linguistik Anak Usia Dini,” Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, vol. 7, no. 5, pp. 5343–5350, Oct. 2023.

[24] I. Nurzaman, Y. Yasbiati, and E. Rahmattya, “Penggunaan Permainan Pesan Gambar Berantai untuk Meningkatkan Kosakata Bahasa Inggris Anak Usia Dini,” Jurnal PAUD Agapedia, vol. 1, no. 1, pp. 40–52, Jun. 2017, doi: 10.17509/jpa.v1i1.7159.

[25] Z. B. Pamungkas and R. F. Amin, “Peran Pendidikan Bahasa Inggris untuk Anak Usia Golden Age,” Articles, vol. 2, no. 1, pp. 1–24, Dec. 2021.

[26] W. A. F. Dewi, “Dampak Covid-19 terhadap Implementasi Pembelajaran Daring di Sekolah Dasar,” Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan, vol. 2, no. 1, pp. 55–61, Apr. 2020, doi: 10.31004/edukatif.v2i1.89.

[27] R. Marguri and R. Pransiska, “Analisis Film Serial Televisi Sesame Street dalam Pengembangan Bahasa Inggris Anak Usia Dini,” Jurnal Golden Age Universitas Hamzanwadi, vol. 5, no. 2, pp. 185–195, 2021, doi: 10.29408/jga.v5i01.3489.

[28] M. Mislikhah, “Pemerolehan Bahasa Kedua pada Anak Usia Dini di Taman Kanak-kanak Dewi Masyithoh I Kraton Kencong Jember,” Sastranesia, vol. 6, no. 4, pp. 1–13, 2018, doi: 10.32682/sastranesia.v6i4.958.

[29] T. Z. Amalia, “Peran Guru Anak Usia Dini dalam Pengenalan Bahasa Inggris Dasar di PAUD,” Indonesian Journal of Islamic Early Childhood Education, vol. 5, no. 2, pp. 21–35, Jan. 2021, doi: 10.51529/ijiece.v5i2.195.

[30] A. Sukmawati, D. F. Rohmah, and J. A. N. Sabrina, “Urgensi Mengenalkan Bahasa Inggris Anak Usia Dini dalam Menyongsong Pendidikan Abad 21,” Jurnal Pendidikan Indonesia, vol. 12, no. 1, Jul. 2023.

[31] Solihati, “Implementasi Metode Bermain, Cerita, dan Menyanyi dalam Pembelajaran Kosakata Bahasa Inggris di TK Al Irsyad Al Islamiyyah Purwokerto,” Institut Agama Islam Negeri Purwokerto, 2019.

[32] L. F. A. Illiyyin and L. Ruhaena, “Stimulasi Kemampuan Bahasa Inggris pada Anak Usia Dini,” Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, vol. 8, no. 2, pp. 343–352, 2024, doi: 10.31004/obsesi.v8i2.5381.

[33] K. Khomsin and R. Rahimmatussalisa, “Efektivitas Media Permainan Ular Tangga untuk Meningkatkan Kemampuan Mengenal Kosakata Bahasa Inggris pada Anak Usia Dini,” Jurnal Pendidikan Anak, vol. 10, no. 1, pp. 25–33, 2021, doi: 10.21831/jpa.v10i1.37872.

[34] Y. Novitasari, S. Wahyuni, and S. Romadayani, “Meningkatkan Kemampuan Bahasa Inggris Awal melalui Metode Total Physical Response pada Anak Usia Dini,” PAUD Lectura: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, vol. 3, no. 2, pp. 19–27, Apr. 2020, doi: 10.31849/paud-lectura.v3i02.3852.

[35] D. Surlitasari and E. Wilany, “Peningkatan Kemampuan Bahasa Inggris Anak-Anak Usia Dini,” Awam, vol. 2, no. 2, pp. 1–11, Dec. 2022.

[36] M. Meylina and R. Wijaya, “Mengoptimalkan Perkembangan Kemampuan Bahasa Inggris Anak Usia Dini melalui Parenting Orang Tua,” Jurnal Pustaka Mitra, vol. 4, no. 3, pp. 98–104, 2024, doi: 10.55382/jurnalpustakamitra.v4i3.718.

[37] F. Amelia and S. Lailiyah, “Peningkatan Kemampuan Pengucapan Bahasa Inggris bagi Guru Pendidikan Anak Usia Dini di Kecamatan Asembagus Kabupaten Situbondo,” Jurnal Terapan Abdimas, vol. 5, no. 1, p. 75, 2020, doi: 10.25273/jta.v5i1.4441.

[38] H. Asadi and D. Suryana, “Studi Deskriptif Pengaruh Permainan Snakes and Ladders terhadap Perkenalan Kosakata Bahasa Inggris Anak Usia Dini,” Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, vol. 4, no. 3, pp. 2993–3006, Dec. 2020.

[39] N. Harahap and H. Br. Hasibuan, “Implementasi Standar Pengelolaan Pendidikan Anak Usia Dini,” Murhum: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, vol. 4, no. 1, pp. 470–481, 2023, doi: 10.37985/murhum.v4i1.254.

Published

2025-08-22

How to Cite

Irwahani , I., & DESTIANA, E. . (2025). Early Childhood English Learning at The Naff Kindergarten: Pembelajaran Bahasa Inggris Anak Usia Dini di TK The Naff. Indonesian Journal of Education Methods Development, 20(2), 10.21070/ijemd.v20i2.923. https://doi.org/10.21070/ijemd.v20i2.923

Issue

Section

Early Childhood Education Method

Categories