Literacy Cloud Media for Improving Reading Aloud Skills in Elementary School

Media Literasi Awan untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca dengan Suara Nyaring di Sekolah Dasar

Authors

  • Ayu Khoirun Nisa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
  • Ermawati Zulikhatin Nuroh Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

DOI:

https://doi.org/10.21070/ijemd.v20i4.915

Keywords:

Literacy Cloud, Reading Aloud, Elementary School, Digital Media, Literacy Skills

Abstract

General background: Reading aloud is a fundamental language skill that supports students’ fluency, comprehension, and confidence in communication. Specific background: Despite its importance, many elementary students still face challenges in practicing reading aloud, and limited digital resources have been fully integrated into learning. Knowledge gap: Previous studies have explored digital media for literacy, yet there remains little evidence regarding the role of Literacy Cloud in strengthening reading aloud skills among younger learners. Aims: This study investigates the use of Literacy Cloud as a digital learning medium to improve reading aloud skills among third-grade students at SDN Sentul. Results: A quantitative approach with paired sample t-test analysis revealed a significant improvement in students’ reading aloud performance, with sig. (1-tailed) = 0.000 < 0.05 and an eta squared value of 0.93, indicating a large effect. Novelty: The integration of Literacy Cloud in reading instruction provides a digital innovation that directly addresses fluency practice in elementary education. Implications: The findings highlight the importance of adopting digital media in classrooms to foster students’ literacy development, offering practical insights for teachers, policymakers, and curriculum designers in enhancing reading pedagogy through technology.

Highlights:

  • Literacy Cloud significantly improved students’ reading aloud skills

  • Eta squared value indicated a large contribution of the media

  • Digital media integration supports literacy development in primary education

Keywords:Literacy Cloud, Reading Aloud, Elementary School, Digital Media, Literacy Skills

Pendahuluan

Keterampilan berbahasa sangat penting dalam interaksi sosial dengan orang lain. Bahasa juga memungkinkan individu untuk mengungkapkan perasaan, pikiran, dan niatnya [1]. Hal ini masuk akal karena bahasa merupakan suatu sistem bunyi, lambang, atau simbol yang digunakan manusia untuk membangkitkan pikiran dan perasaan. Keterampilan berbahasa juga berhubungan langsung dengan pendidikan. Bahasa sangatlah penting dalam proses pembelajaran khususnya bagi anak-anak yang bersekolah, karena bahasa merupakan alat untuk berpikir [2]. Tujuan pembelajaran bahasa di sekolah dasar adalah untuk memastikan bahwa peserta didik memperoleh bahasa dan menguasai empat aspek bahasa: mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Salah satu keterampilan berbahasa yang harus dikuasai peserta didik adalah kemampuan membaca [3]. Peserta didik akan lebih mudah mengakses informasi jika mampu membaca dengan baik. Dalam kegiatan membaca, pembelajaran bahasa Indonesia merupakan salah satu aktivitas manusia yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah dasar. Salah satunya adalah pemahaman membaca. Tujuan dari keterampilan ini adalah untuk membantu peserta didik menguasai informasi dan pengetahuan yang terkandung dalam membaca. Bahasa Indonesia mempunyai beberapa keterampilan: mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis [4]. Peserta didik juga harus memperoleh keterampilan membaca untuk memfasilitasi perolehan keterampilan berbicara dan menulis.

Penelitian sebelumnya menemukan bahwa keterampilan membaca nyaring merupakan salah satu kegiatan utama yang menunjang keberhasilan belajar peserta didik. Membaca nyaring untuk peserta didik sekolah dasar berlangsung pada tingkat yang lebih kompleks dan memerlukan pembelajaran yang cermat [5]. Di sekolah dasar, membaca diajarkan secara bertahap pada kelompok muda dan tua. Fase membaca untuk kelas bawah adalah membaca nyaring. Membaca nyaring untuk peserta didik yang lebih muda merupakan dasar dari fase membaca cepat. Pemahaman bacaan umum dan pemahaman bacaan. Oleh karena itu, guru perlu secara efektif meningkatkan pemahaman membaca peserta didik. Hal yang harus diperhatikan antara lain pengucapan huruf vokal dan konsonan, nada dan nyanyian bahasa, penggunaan tanda baca, pengelompokan kata dan frasa menjadi ide, kecepatan mata, dan ekspresi [6]. Membaca merupakan keterampilan yang harus diperoleh anak-anak di sekolah dasar, terutama di kelas-kelas awal. Membaca nyaring adalah suatu keterampilan membaca pemahaman yang pada dasarnya terdiri atas membaca nyaring dan membunyikan huruf, suku kata, frasa, kalimat, dan simbol tertulis lainnya. Anda perlu memperhatikan pengucapan, ekspresi, intonasi, jeda, tanda baca, volume, dll. Mereka juga dapat berbicara dengan lancar sehingga pembaca dan pendengar dapat menangkap dan memahami informasi yang terkandung dalam bahan bacaan [7]. Membaca dengan suara keras membutuhkan keterampilan yang lebih maju. Untuk menghindari masalah di kelas berikutnya, pengajaran membaca harus dimulai di kelas dua dan diselesaikan di kelas empat. Jika peserta didik fokus membaca nyaring di kelas 4, peserta didik akan senang membaca di kelas 5 dan 6. Kegiatan membaca nyaring dikatakan baik apabila pembaca dapat memenuhi indikator. Keterampilan membaca nyaring diukur berdasarkan delapan indikator yaitu, membaca dengan suara nyaring yang dapat di dengar semua anggota dalam kelas, membaca lancar dan tidak terbata, membaca dengan pelafalan yang jelas, membac adengan intonasi (lagu/irama) yang tepat, membaca sesuai tanda baca titik (.), koma (,), tanda seru (!), dan tanda tanya (?) , membaca dengan sikap yang baik, membaca dengan penuh perasaan (ekspresi). Memahami isi bacaan. Dengan demikian membaca nyaring dikatakan baik dan berhasil apabila dilakukan dengan indikator tersebut [8]. Membaca nyaring adalah suatu aktivitas atau kegiatan yang merupakan alat bagi guru, murid ataupun pembaca bersama-sama dengan orang lain atau pendengar untuk menangkap serta memahami informasi, pikiran, dan perasaan seorang pengarang [9]. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa membaca nyaring adalah kegiatan membaca dengan menyuarakan tulisan yang dibacanya dengan ucapan dan intonasi yang tepat agar pendengar dan pembaca dapat menangkap informasi yang disampaikan oleh penulis, baik yang berupa pikiran, perasaan, sikap, ataupun pengalaman penulis.

Hasil observasi dan wawancara peneliti pada tanggal 13 November 2023 di SD Negeri Sentul pada peserta didik kelas III terhadap penilaian dalam kurikulum 2013 yang mencakup tiga ranah yaitu, afektif, kognitif, dan psikomotorik. Maka perlu dilakukan peningkatan keterampilan membaca nyaring. Dalam segi afektif dan psikomotorik sudah di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), namun dalam nilai keterampilan terdapat nilai yang di bawah KKM, yaitu keterampilan membaca terutama dalam keterampilan membaca nyaring, karena guru hanya menggunakan metode simulasi dan konvensional, namun belum signifikan karena tidak adanya media yang mendukung metode tersebut, sehingga kurang merangsang siswa untuk membaca secara mandiri. Guru sudah mencoba menggunakan metode demonstrasi, namun tetap saja hanya beberapa peserta didik yang bisa mengalami peningkatan keterampilan membaca nyaring. Analisa peneliti, kemungkinan hal tersebut disebabkan tidak adanya media yang mendukung dari metode ini. Guru hanya mengajarkan metode membaca nyaring dengan tulisan di papan tulis dan peserta didik hanya mengulang. Dari data tersebut di dapatkan bahwa terdapat 3 orang peserta didik dari 23 peserta didik yang dikategorikan tuntas. Langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah yang terjadi pada kelas III SD Negeri Sentul adalah peneliti perlu untuk bekerja sama dengan guru untuk menggunakan media atau cara pembelajaran membaca yang mendorong peserta didik aktif dalam pembelajaran Bahasa Indonesia yanti dengan penggunaan media digital literacy cloud.

Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa Literacy Cloud adalah ruang berbasis Internet yang dapat diakses dari mana saja sesuai permintaan dan pengguna dapat (1) menemukan sumber daya yang membantu menyediakan gambar berkualitas tinggi. Itu juga dikatakan sebagai platform utama (2) Menciptakan suasana yang baik untuk menumbuhkan minat membaca generasi muda. (3) Memanfaatkan buku dan catatan untuk meningkatkan kesenangan membaca generasi muda. (4) Bekerja sama dengan orang tua dan pemangku kepentingan lainnya untuk meningkatkan keterampilan membaca [10]. Meningkatkan pemahaman membaca untuk semua anak. Peningkatan minat dan literasi memerlukan insentif yang tepat disesuaikan dengan karakteristik siswa masa kini. Guru harus mampu menggunakan berbagai alat seperti platform dan aplikasi digital. Literacy Cloud adalah aplikasi yang tepat. Literacy Cloud adalah platform berbasis web yang dirancang untuk menyediakan kebutuhan masyarakat dewasa akses terhadap materi yang mendukung perkembangan kebiasaan membaca dan menulis anak [11]. Platform tersebut tersedia dalam bentuk website, sehingga dapat diakses dari semua jenis perangkat, termasuk yang memorinya penuh. Literacy Cloud merupakan salah satu bentuk gerakan literasi digital. Aplikasi pembelajaran berbasis internet adalah Literacy Cloud, layanan online yang dikembangkan oleh Room to Read yang menyediakan akses terhadap e-book dan literatur anak berkualitas tinggi dalam berbagai genre. Literacy Cloud memberi lebih banyak anak, guru, dan sekolah akses terhadap buku bergambar berkualitas tinggi yang mendukung membaca dan belajar dengan cara baru. Fitur yang terdapat dalam aplikasi antara lain buku, video, daftar bacaan, dan penyimpanan atau distribusinya.

Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa aplikasi Literacy Cloud dapat menjadi alternatif media pembelajaran yang menarik bagi peserta didik sekolah dasar. Pasalnya Literacy Cloud memiliki berbagai desain yang menarik minat pelajar. Selain itu, Literacy Cloud memiliki banyak manfaat [12]. Dapat digunakan sebagai salah satu alternatif media pembelajaran untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik dan meningkatkan pemahaman membaca peserta didik sekolah dasar. Anak-anak dapat mengakses Literacy Cloud secara gratis melalui smartphone, tablet, dan komputer. Di Literacy Cloud, cerita bergambar disajikan dalam dua cara: teks (buku) dan audio (bahan bacaan). Materi yang dipilih pada halaman ini sangat cocok untuk dijadikan bahan pembelajaran. Literacy Cloud adalah layanan online yang dikembangkan oleh Room to Read yang menyediakan akses ke e-book dan literatur anak-anak berkualitas tinggi dalam berbagai genre. Penyelenggaraan literasi sekolah didasarkan pada prinsip (1) dan sesuai dengan tingkat perkembangan anak. (2) Strategi membaca dapat disesuaikan pada tingkat mana pun. (3) Dari segi kurikulum, membaca dan menulis merupakan mata pelajaran wajib pada semua mata pelajaran, sehingga menjadi tangguing jawab guru untuk melaksanakan program literasi di sekolah. (4) Siswa dapat mengikuti ujian kapan saja dan dalam bentuk apa pun. (5). Literasi mengembangkan budaya lisan. Kegiatan lisan tersebut meliputi diskusi, keterampilan membaca puisi, atau keterampilan bercerita. Mengembangkan kemampuan peserta didik dalam mengemukakan dan mengemukakan gagasannya serta menghargai perbedaan pendapat. Keterampilan ini dapat digunakan untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis pada peserta didik. (6) Literasi memerlukan penanaman kesadaran keberagaman untuk memahami perbedaan[13].

Oleh karena itu, dalam peneilitian ini, peneliti akan mengkaji “Pengaruh Media Literacy Cloud Terhadap Keterampilan Membaca Nyaring di Sekolah Dasar.” Peserta didik akan diminta membaca nyaring menggunakan media Literacy Cloud. Media Literacy Cloud ini meningkatkan minat membaca nyaring peserta didik dengan menyediakan tidak hanya teks tetapi juga gambar yang menyertai cerita. Kehadiran gambar-gambar tersebut membuat peserta didik tertarik untuk membacanya, dan dengan Media Literacy Cloud, peserta didik dapat dengan mudah membacanya kapan saja, di mana saja, melalui handphone atau laptop milik sendiri. Hal ini memperhitungkan kesenjangan faktual dalam penelitian sebelumnya. Kurangnya keragaman penggunaan media digital oleh guru dalam pembelajaran menjadi salah satu faktor permasalahan dalam pembelajaran membaca nyaring. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media digital literacy cloud terhadap keterampilan membaca nyaring di Sekolah Dasar, untuk menilai sejauh mana penggunaan media digital literacy cloud dapat mempengaruhi keterampilan membaca nyaring pada peserta didik kelas III. Dan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa besar pengaruh media digital literacy cloud terhadap keterampilan membaca nyaring untuk mengevaluasi tingkat keterampilan membaca nyaring di Sekolah Dasar Sebelum dan sesudah penerapan media digital Literacy Cloud. Hal ini dapat membantu mengukur kemajuan peserta didik dan evektivitas media tersebut dalam meningkatkan keterampilan membaca nyaring. Guru juga harus mampu menggunakan berbagai alat seperti platform dan aplikasi digital. Literacy Cloud adalah aplikasi yang tepat. Literacy Cloud merupakan platform berbasis web yang dirancang untuk memberikan orang dewasa akses terhadap materi yang mendukung pengembangan kebiasaan membaca dan menulis anak-anak . Platform ini tersedia dalam bentuk website, sehingga dapat diakses dari semua jenis perangkat, termasuk yang memorinya penuh. Literacy Cloud merupakan salah satu bentuk gerakan literasi digital. Aplikasi pembelajaran berbasis internet adalah Literacy Cloud, layanan online yang dikembangkan oleh Room to Read yang menyediakan akses terhadap e-book dan karya sastra anak berkualitas tinggi dalam berbagai genre. Literacy Cloud memberi lebih banyak anak, guru, dan sekolah akses terhadap buku bergambar berkualitas tinggi, membantu mereka membaca dan belajar dengan cara baru. Aplikasi ini mencakup fitur-fitur seperti buku, video, daftar bacaan, dan cara menyimpan atau mendistribusikannya. Kami yakin konseip dan fungsionalitas Literacy Cloud sendiri akan sangat membantu minat dan keterampilan membaca peserta didik sekolah dasar. Namun, hingga saat ini belum ditemukan penelitian yang secara khusus menyelidiki dampak penggunaan Literacy Cloud terhadap membaca nyaring peserta didik sekolah dasar. Untuk itu, dilakukan penelitian berjudul “Pengaruh Media Digital Literacy Cloud Terhadap Keterampilan Membaca Nyaring di Sekolah Dasar”. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh media Literacy Cloud terhadap keterampilan membaca nyaring peserta didik kelas tiga SD Negeri Sentul.

Manfaat dari penelitian ini adalah dapat memberikan pemahaman lebih mendalam tentang sejauh mana media digital literacy cloud dapat mempengaruhi keterampilan membaca nyaring peserta didik kelas III Sekolah Dasar Negeri Sentul. Dan meningkatnya keterampilan membaca peserta didik melalui pendekatan media Literacy Cloud pada penelitian ini juga dapat memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang apa itu media Literacy Cloud, bagaimana cara kerjanya dan bagaimana manfaat dalam konteks pendidikan. Peneilitian ini dapat memberikan pemahaman lebih dalam tentang bagaimana penggunaan Media Literacy Cloud dapat berkontribusi pada peningkatan keterampilan membaca nyaring di lingkungan sekolah. Hasil penelitian dapat memberikan wawasan kepada pendidik dan pengambil kebijakan untuk mengembangkan strategi pembelajaran yang lebih efektif.

Metode

Penelitian ini merupakan studi kuantitatif yang menggunakan metode Pre-Eksperimental. Rancangan yang diterapkan dalam Penelitian ini adalah Desain Pretest-Posttest. Dalam studi ini, pengujian dilakukan dua kali, yaitu sebelum eksperimen dan setelah eksperimen tersebut dilakukan 2 kali pengujian. Pengamatan yang dilakukan sebelum eksperimen (O1) disebut Pretest, sementara pengamatan yang dilakukan setelah eksperimen (O2) disebut Posttest. Rancangan penelitian ini dijelaskan lebih lanjut sebagai berikut:

Pretest Treatment Posttest
O1 X O2
Table 1. One-Group Pretest - Posttest Design

Sumber: Sugiyono (2021)

Populasi adalah Kumpulan objek atau subjek yang akan dianalisis serta dipelajari untuk menarik kesimpulan dalam penelitian tersebut [14]. Subjek dalam penelitian ini adalah murid kelas III di SD Negeri Sentul, yang berjumlah total 23 siswa, terdiri dari 7 siswi perempuan dan 16 siswa laki-laki. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini meliputi lembar tes pretest dan posttest. Tes ini digunakan untuk menilai kemampuan peserta didik dalam membaca nyaring.

Untuk penelitian ini, data dikumpulkan menggunakan hasil tes peserta didik. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji t-test, yang merupakan metode untuk menguji perbedaan antara dua sampel yang berpasangan. Sampel berpasangan ini terdiri dari data yang sama, tetapi dengan perlakuan yang berbeda dalam interval waktu tertentu. Metode ini berguna untuk menganalisis perubahan yang terjadi pada sampel yang sama sebelum dan sesudah diberikan perlakuan tertentu [15]. Data hasil tes dikumpulkan melalui pemberian pretest, pretest diberikan sebelum proses pembelajaran berlangsung dan pemberian posttest, dimana posttest diberikan setelah melakukan treatment. Dalam penelitian ini, data akan dianalisis dalam bentuk statistik dan diinterpretasikan untuk menguji hipotesis yang ada. Penelitian ini menggunakan aplikasi Literacy Cloud.org dengan mengamati kemampuan peserta didik dalam keterampilan membaca nyaring. Data hasil pengamatan kemudian akan diolah menggunakan perangkat lunak SPSS Versi 26. Penelitian ini melibatkan dua variabel utama: variabel independen adalah penggunaan aplikasi Literacy Cloud, sementara variabel dependen adalah keterampilan membaca nyaring peserta didik kelas III di SD Negeri Sentul. Penilaian kemampuan peserta didik dalam mengembangkan keterampilan membaca cepat didasarkan pada empat aspek: kelancaran membaca, ketepatan penggunaan intonasi, ketepatan pelafalan, dan kenyaringan suara [8].

Hasil dan Pembahasan

Implementasi aplikasi Literacy Cloud di SD Negeri Sentul berlangsung dari tanggal 7 hingga 9 Desember 2023. Penelitian terhadap keterampilan membaca nyaring peserta didik kelas III dilakukan dengan mengaplikasikan uji hipotesis paired sample t-test menggunakan perangkat lunak SPSS versi 26. Hasil dari tes pretest dan posttest keterampilan membaca nyaring menunjukkan bahwa selama pelaksanaan tes, peserta didik diberikan waktu 5 menit untuk membaca. Peserta didik kemudian maju satu per satu untuk dinilai keterampilan membaca nyaringnya.

A. Uji Hipotesis

Berdasarkan data yang telah di paparkan di atas setelah melakukan penelitian di SD Negeri Sentul, maka peneliti menjawab rumusan masalah yang pertama yaitu bagaimana pengaruh media digital literacy cloud terhadap keterampilan membaca nyaring di kelas III Sekolah Dasar Negeri Sentul. Peneliti menggunakan uji hipotesis, data hasil penelitian pretest dan posttest dikelola dengan menggunakan microsoft excel, kemudian data akan dianalisa menggunakan SPSS versi 26. Hasil output uji hipotesis paired t-test adalah sebagai berikut:

Paired Differences T df Sig. (1- tailed)
Mean Std. Deviation Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the Difference
Lower Upper
Pair 1 Sebelum -38,26087 10,7247 2,23626 - - -17,109 22 ,000
Diberikan 3 42,8985 33,6231
perlakuan - 9 5
Sesudah
Diberikan
Perlakuan
Table 2. Output SPSS Uji Hipotesis Paired Samples T-Test

Berdasarkan hasil dari SPSS, diperoleh nilai t sebesar -17,109 dengan nilai signifikansi dua arah sebesar 0,000. Karena signifikansi 0,000 < 0,05, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan dalam penguasaan keterampilan membaca nyaring peserta didik kelas III SD Negeri Sentul sebelum dan sesudah menggunakan aplikasi Literacy Cloud. Nilai t yang negatif mengindikasikan adanya peningkatan yang signifikan dalam keterampilan membaca nyaring peserta didik kelas III setelah penerapan aplikasi Literacy Cloud.

B. Uji Eta Squared

Pengaruh Media Literacy Cloud Terhadap Keterampilan Membaca Nyaring di Sekolah Dasar Negeri Sentul. Setelah melakukan perhitungan dengan uji t, maka selanjutnya peneliti menjawab rumusan masalah yang kedua yaitu berapa besar pengaruh media digital literacy cloud terhadap keterampilan membaca nyaring di kelas III Sekolah Dasar Negeri Sentul. Peneliti menggunakan uji Eta Squared.

Kriteria Penjenjangan Seberapa Besar Keterangan
0,01 ≤ eta squared ˂ 0,06 0,06 ≤ eta squared ˂ 0,14 Eta squared ≥ 0,14 Terdapat pengaruh kecil Terdapat pengaruh sedang Terdapat pengaruh besar
Table 3. Kriteria Uji Eta Squared

Dari data awal perhitungan di atas menggunakan rumus eta squared diketahui bahwa harga eta squared sebesar 0,93. Jika dilihat pada interpretasi nilai eta squared (0,93) > 0,14 terletak pada kategori pengaruh besar. Dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang besar dalam penggunaan media digital literacy cloud ini.

Temuan dari Penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan media digital Literacy Cloud memiliki pengaruh signifikan terhadap keterampilan membaca nyaring peserta didik kelas III di SD Negeri Sentul. Hal ini dibuktikan dengan nilai sig. (1-tailed) sebesar 0.000, yang menunjukkan H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya, terdapat perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah penerapan aplikasi Literacy Cloud.

Dampak dari Penggunaan media Literacy Cloud dalam pembelajaran di SD Negeri Sentul telah memberikan dampak signifikan pada peningkatan keterampilan membaca nyaring peserta didik. Integrasi teknologi ini memungkinkan peserta didik untuk lebih aktif dan terlibat dalam proses pembelajaran, yang pada gilirannya mempercepat pemahaman dan kemampuan mereka dalam membaca. Dengan adanya media digital seperti Literacy Cloud, peserta didik dapat belajar dengan cara yang lebih interaktif dan menarik, sehingga motivasi mereka untuk belajar meningkat. Hal ini tidak hanya memperbaiki keterampilan membaca nyaring, tetapi juga membuka peluang bagi pengembangan keterampilan literasi digital yang penting di era modern. Dampak ini menunjukkan betapa pentingnya penerapan teknologi dalam pendidikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil akademik peserta didik.

Simpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media pembelajaran Literacy Cloud memiliki dampak signifikan terhadap keterampilan membaca nyaring pada peserta didik kelas III SD Negeri Sentul. Analisis data dan pembahasan penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh besar antara penggunaan media Literacy Cloud dan peningkatan keterampilan membaca nyaring. Hal ini terbukti dari hasil Uji Hipotesis menggunakan paired sample T-Test yang menunjukkan bahwa rata-rata data pretest lebih rendah dibandingkan rata-rata data posttest, menandakan adanya peningkatan setelah penggunaan media tersebut. Nilai sig. (1-tailed) sebesar 0,000 < 0,05 menunjukkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima, yang berarti terdapat pengaruh signifikan dari media Literacy Cloud terhadap keterampilan membaca nyaring peserta didik. Selain itu, uji eta squared menghasilkan nilai sebesar 0,93, yang jauh lebih besar dari 0,14, menegaskan bahwa pengaruh yang terjadi adalah besar. Hasil ini menguatkan bahwa media Literacy Cloud berperan penting dalam meningkatkan keterampilan membaca nyaring pada peserta didik kelas III SD Negeri Sentul.

References

[1] I. N. Yusrin, I. Karma, and M. Hakim, “Analisis Kesulitan Belajar Bahasa Indonesia Peserta Didik Kelas IVA SDN 32 Cakranegara,” J. Classroom Action Research, vol. 5, no. 2, pp. 1–9, 2023, doi: 10.29303/jcar.v5i2.2820.

[2] D. Saputra, M. Makki, and M. I. Zain, “Pengembangan Media Pembelajaran Big Book Berbasis Dongeng Monyet dan Kura-Kura Mata Pelajaran PPKN,” J. Classroom Action Research, vol. 4, no. 2, pp. 75–80, 2022, doi: 10.29303/jcar.v4i1.1692.

[3] S. Kaban and T. Lutmila, “Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Pendekatan Saintifik pada Siswa Kelas V SD Negeri Pondok Labu 12 Pagi Jakarta Selatan,” J. Ilmiah PGSD, vol. 8, no. 2, pp. 1–14, 2015.

[4] Mayasari, “Penggunaan Media Kartu Kalimat Sederhana terhadap Keterampilan Membaca Nyaring Siswa Kelas III di SDN 1 Peteluan Indah,” Skripsi, Universitas Mataram, 2018.

[5] H. Indra, “Pengembangan Media Scrapbook Dongeng Fabel untuk Keterampilan Membaca Nyaring Siswa Kelas III Sekolah Dasar,” J. Pendidikan dan Pembelajaran, vol. 7, no. 2, pp. 1769–1779, 2020.

[6] A. Hasan, “Peningkatan Kemampuan Membaca Nyaring Melalui Metode Latihan pada Siswa Kelas IV SDN Salunggadue,” J. Kreatif Tadulako Online, vol. 5, no. 6, pp. 11–22, 2015. [Online]. Available: http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/JKTO/article/view/3878.

[7] N. Efiani, Z. Al, and C. Marlini, “Penggunaan Media Explosion Box terhadap Keterampilan Membaca Nyaring SD Negeri 69 Banda Aceh,” J. Ilmiah Mahasiswa Pendidikan, vol. 1, no. 1, pp. 1–15, 2020.

[8] Z. Ria, “Pengembangan Bahan Ajar Membaca untuk Sekolah Dasar,” Unpublished manuscript, 2019.

[9] Windriani, “Pembelajaran Membaca Nyaring dengan Media Digital pada Siswa Sekolah Dasar,” J. Pendidikan Dasar Nusantara, vol. 8, no. 2, pp. 55–63, 2023.

[10] K. Kisno, V. M. M. Siregar, S. Sirait, and A. S. Winata, “Diseminasi Literacy Cloud untuk Guru dan Orangtua Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Patumbak Deli Serdang dalam Masa Pandemi Covid-19,” Publikasi Pendidikan, vol. 11, no. 1, pp. 15–21, 2021, doi: 10.26858/publikan.v11i1.18997.

[11] D. M. D. P. Nugraha, “Literacy Cloud terhadap Minat Baca dan Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa Kelas IV SD,” J. Elementary Education, vol. 6, no. 1, pp. 11–20, 2023, doi: 10.31764/elementary.v6i1.12315.

[12] Budiharto, Triyono, and Suparman, “Literasi Sekolah sebagai Upaya Penciptaan Masyarakat Pebelajar yang Berdampak pada Peningkatan Kualitas Pendidikan,” J. Ilmu-ilmu Sejarah, Sosial Budaya dan Kependidikan, vol. 5, no. 1, pp. 153–166, 2018. [Online]. Available: http://ejurnalunsam.id/index.php/jsnbl/index.

[13] I. Sabban and I. H. A. Rahman, “Penguatan Literasi Digital melalui Aplikasi Literacy Cloud untuk Guru Sekolah Dasar di Kecamatan Morotai Selatan,” J. Pedikmas Pasifik, vol. 1, no. 1, pp. 1–23, 2016.

[14] Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, 2nd ed. Bandung, Indonesia: Alfabeta, 2021.

[15] J. Pallant, SPSS Survival Manual, 5th ed. Sydney, Australia: Allen & Unwin, 2011.

Published

2025-08-07

How to Cite

Nisa, A. K., & Nuroh, E. Z. (2025). Literacy Cloud Media for Improving Reading Aloud Skills in Elementary School: Media Literasi Awan untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca dengan Suara Nyaring di Sekolah Dasar. Indonesian Journal of Education Methods Development, 20(4), 10.21070/ijemd.v20i4.915. https://doi.org/10.21070/ijemd.v20i4.915

Issue

Section

Languange Education Method