Improving Elementary School Students' Reading Comprehension Skills with Digital Flipbooks
Peningkatan Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa Sekolah Dasar dengan Flipbook Digital
DOI:
https://doi.org/10.21070/ijemd.v20i4.912Keywords:
Digital Media, Flipbook, Reading Skills, Elementary School, Reading ComprehensionAbstract
Background: Student reading comprehension skills are low, and digital learning media is rarely used in the classroom. Aims: This study aims to determine the implications and effects of using Flipbook media on the reading comprehension skills of fourth-grade students at SD Negeri Winong 1 in Indonesian language subjects. Methods: This study used a quantitative method with a one-group pretest-posttest design. Data were collected through tests and documentation and analyzed using eta squared, normality, and t-tests with SPSS 26. Results: The study found that flipbook media has a positive implication for students' reading comprehension skills and leads to increased student activity during the learning process. This is evidenced by an increase in student learning outcomes, with post-test scores showing an intensification compared to the low pre-test scores. Novelty: This study differs from previous research by specifically using digital flipbook media to measure its effect on reading comprehension skills in a high-grade Indonesian language class, a topic not explored in earlier studies. Implications: The use of digital flipbook media is effective in improving reading comprehension skills.
Highlights :
-
The study used a quantitative method with a one-group pretest-posttest design on 35 fourth-grade students at SD Negeri Winong 1.
-
After the application of digital flipbook media, the average pre-test score of 40.0% increased significantly to an average post-test score of 82.2%.
- The use of flipbook media positively influences students' reading comprehension, increases their engagement, and supports their learning outcomes.
Keywords :
Digital Media, Flipbook, Reading Skills, Elementary School, Reading Comprehension
Pendahuluan
Keterampilan membaca ialah bagian dari pembelajaran seumur hidup ataupun berkelanjutan, maka pemahaman membaca tidak termasuk dalam kapasitas genetik misal ciri fisik. Keterampilan membaca ialah mempelajari cara mengucapkan berbagai kata serta memperoleh kata-kata melalui cetakan. Aktivitas ini mengikutsertakan keterlibatan pengorganisasian serta analisis beragam keterampilan yang kompleks misal berpikir, belajar, merefleksikan, menggabungkan, serta melaksanakan pemecahan persoalan, dengan begitu mampu melaksanakan pemberian penjelasan informasi pada pembaca [1]. Merujuk Tarigan, membaca ialah suatu tahapan yang dipakai serta dilaksanakan pembaca guna melaksanakan penerimaan pesan yang ingin dilaksanakan penyampaiannya dari seorang pengkaji lewat kata-kata, ataupun guna memilih serta berpemahaman makna yang terkandung dalam suatu tulisan [2]. Maksud utama membaca ialah guna memperoleh serta melaksanakan pencarian informasi yang memuat substansi serta turut berpemahaman nantinya makna dari bacaan [1]. Merujuk Tarigan, tujuan membaca ialah mendorong perkembangan emosi serta estetika, jenis bacaan yang selaras bagi keperluan ini ialah membaca teknis/membaca nyaring, turut mampu mencakup membaca didalam hati [2]. Bahan bacaan yang dikatakan cocok bagi keperluan bacaan ini yakni sajak, puisi, drama, prosa ritmis, serta prosa fiksi biasa.
Keterampilan membaca pemahaman ialah tingkat pemahaman membaca yang kian tinggi. Membaca pemahaman ialah melaksanakan pembacaan pada tataran kognitif (membaca guna berpemahaman) [3]. Dalam membaca pemahaman menuntut pembaca guna mampu berpemahaman apa yang dibaca [3]. Artinya, saat seseorang membaca sebuah tulisan, ia melalui proses penggalian pesan dari teks. Kapabilitas dalam membaca pemahaman ialah kunci serta bekal kesuksesan siswa pada tahapan pendidikan. Misal yang diungkapkan Burn, dkk dalam Hermansyah & Silalahi kapabilitas membaca begitulah krusial pada masyarakat terpelajar [4]. Melainkan anak yang tidak berpemahaman nantinya krusialnya belajar membaca tidak nantinya menjadi termotivasi supaya belajar. Belajar membaca ialah upaya berkelanjutan. Dengan membaca berbagai topik, siswa menjadi kian aktif mempelajari lebih banyak kata serta memperkaya pengetahuan serta pengalamannya. Adapun Indikator keterampilan membaca pemahaman merujuk Abidin yaitu (1) kapabilitas melaksanakan membaca teks dengan baik (2) kapabilitas melaksanakan penangkapan isi bacaan, (3) kapabilitas meringkas bacaan, (4) kapabilitas menyuguhkan jawaban atas pertanyaan berlandaskan pada isi bacaan, serta (5) kapabilitas menceritakan kembali dari substansi bacaan [5].
Media pada artian luas ialah alat yang dipakai guna melaksanakan penyampaian informasi pada pihak yang menerimanya. Disamping itu, media pembelajaran memakai pesan guna melaksanakan penyampaian pesan, merangsang perasaan, perhatian, pikiran, serta motivasi siswa dalam belajar, maka memudahkan proses pembelajaran. Media Flipbook ialah buku digital yang dipakai pada handphone, laptop, ataupun layar LCD. Saat dibuka, nantinya ditampilkan berbagai jenis gambar serta teks yang menonjolkan karakter dalam cerita guna menghibur pembaca. Flipbook mampu menggabungkan teks, video, gambar, audio, animasi flash, hyperlink, serta hotspot. Manfaat dari media flipbook terdiri dari dua komponen yakni manfaat bagi siswa serta manfaat bagi guru. Untuk siswa, menyuguhkan bantuan memperlancar aktivitas belajar, artinya siswa mampu menikmati berbagai aktivitas selama belajar. Media pembelajaran yang menarik serta menyenangkan guna dibaca tak semata mampu mengeskalasikan minat dalam belajar serta motivasi dari siswa, namun turut melaksanakan pemberian pengalaman terbaik di kelas.
Merujuk riset sebelumnya oleh Anggraeni mengenai Pengembangan Media Flipbook Interaktif Pada Pembelajaran Keterampilan Menyimak Materi Sekapati Kelas IV SD membuktikan pemakaian flipbook begitu layak guna mengintensifkan kapasitas keterampilan menyimak [6]. Merujuk Fatima et al., mengenai risetnya yang berjudul Implikasi Pemakaian Media Flipbook Dalam Mengintensifkan Minat Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SD Inpres Samata Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa, Media flipbook berpotensi guna mengeskalasikan hasil belajar bahasa Indonesia bagi siswa, dengan pengintensifan yang positif serta signifikan dalam perubahan ini [7]. Minat siswa dalam belajar bahasa Indonesia pada umumnya kurang sebelum pemakaian media flipbook, serta hasil belajar mereka di bawah dari reratanya. Namun, pasca pemakaian media flipbook, minat siswa pada belajar bahasa Indonesia naik serta berimplikasi positif secara signifikan kepada resultan belajar siswa.
Temuan penelitian dari Muhdiyati & Utami yang berjudul “Pengembangan Media Pembelajaran Flipbook untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa terhadap Materi Keragaman Suku Bangsa dan Budaya pada Siswa Kelas V SDN Glonggong 04 Kabupaten Madiun” [8]. Sebelum adanya pemakaian flipbook siswa sebahagian pasif disebabkan jenuh saat pembelajaran, sematasaja siswa itu-itu saja yang tertarik pada pembelajaran, namun saat pemakaian flipbook siswa lebih semangat serta aktif saat pembelajaran serta flipbook mampu mempengaruhi konsentrasi anak hingga mampu menumbuhkan pemahaman pada siswa [8]. Merujuk riset Setiadi et al., yang berjudul pemakaian Media Pembelajaran Flipbook guna Mengintensifkan Aktivitas serta Hasil Belajar Siswa, ia menginterpretasikan ativitas guru mengalami pengintensifan saat model pembelajaran Direct Learning diterapkan serta sumber belajar flipbook berbasis online dipakai. Dalam konteks tema 8 subtema 1 dan 3 pembelajaran 3 dan 4, penggunaan sumber belajar flipbook yang berbasis daring melalui penerapan paradigma pembelajaran Direct Learning semakin meningkatkan hasil belajar siswa. Selain itu, terjadi pengintensifan jumlah aktivitas belajar siswa secara keseluruhan terkait tema 8 subtema 1 serta 3 serta subtema 3 dengan memakai sumber belajar flipbook yang basisnya online serta model pembelajaran Direct Learning [9].
Merujuk Karakaita Putri et al., berjudul Implikasi Strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA) Berbantuan Media Flip Chart pada Keterampilan Membaca Pemahaman, keterampilan membaca pemahaman mampu berhasil serta berimplikasi melalui pemakaian strategi pembelajaran DRTA (Directed Reading Thinking Activity) dibantu dengan media pembelajaran flip chart [10]. Pada riset Habibah & Muftianti mengenai Pembelajaran Keterampilan Membaca Pemahaman Teks Narasi pada Siswa Kelas V SD Dengan memakai Metode SQ3R, menginterpretasikan melalui pemakaian metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) mampu mengeskalasikan keterampilan dari membaca pemahaman siswa pada teks narasi, dimana yang sebelum dilaksanakannya strategi itu siswa terlihat tidak aktif dalam pembelajaran sedangkan saat diterapkannya strategi itu siswa terlihat amat antusias serta tendensi aktif [11]. Pada risetnya Musnar Indra Daulay & Nurmnalia berjudul Pengembangan Media Komik guna mengintensifkan Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa Kelas IV SDN 41 Pekanbaru, ia menyebut pengembangan media komik mampu mengeskalasikan keterampilan dari membaca pemahaman siswa kelas IV guna subjek pelajaran bahasa Indonesia [3].
Kesimpulannya, media pembelajaran digital Flipbook mampu bermanfaat guna mengeskalasikan minat baca serta resultan belajar anak. Sedangkan pada studi sebelumnya mengenai keterampilan membaca pemahaman ternyata mampu berhasil melalui pemakaian model pembelajaran, media pembelajaran serta metode pembelajaran yang tepat, namun dalam studi sebelumnya tidak memakai media pembelajaran buku digital sebagai sarana guna menunjang keterampilan membaca pemahaman anak. Maka yang membedakan dari studi ini ialah pemakaian Flipbook saat pembelajaran dalam bahasa Indonesia di kelas tinggi serta mengukur kapasitas siswa dalam membaca pemahaman, agar mampu mengeskalasikan keterampilan dalam membaca pemahaman itu. Sebab saat wawancara serta observasi di SDN Winong 1 khususnya di kelas IV masih banyak siswa yang masih belum bisa memahami pembelajaran dengan baik dibuktikan dengan pada saat pembelajaran bersama guru kelas siswa masih belum mampu menangkap isi bacaan, maksudnya yaitu siswa cenderung tidak tau apa yang dimaksud ide pokok dan tidak dapat menyebutkan ide pokok pada teks bacaan, siswa juga belum mampu meringkas bacaan, hal ini dibuktikan siswa masih tidak dapat menemukan beberapa poin-poin penting pada teks bacaan untuk di ringkas, pada saat diberi pertanyaan oleh guru siswa kurang maksimal dalam menjawab pertanyaan berdasarkan isi bacaan, dalam hal ini tidak banyak siswa yang dapat menjawab pertanyaan dengan jawaban yang lengkap dan sesuai isi bacaan, serta siswa belum dapat menceritakan kembali isi bacaan, pada saat menuliskan cerita siswa kurang mampu menyajikannya secara lengkap dan terstruktur, tak semata itu saat guru menjelaskan materi siswa tendensi kurang fokus, pasif serta tidak mampu mengerjakan tugas yang diberi guru, hingga guru wajib mengulang beberapa kali agar siswa mampu memahami apa yang dibaca serta disampaikan. Itu disebabkan beberapa faktor yaitu (1) aktivitas pembelajaran yang kurang bervariasi (konvensional), (2) anggapan membaca ialah aktivitas yang membosankan, (3) minimnya dukungan membaca (4) minimnya konsentrasi serta semangat dalam belajar. Hingga studi ini meneliti “Pengaruh Media Digital Flipbook pada Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa Sekolah Dasar”. Siswa nantinya diminta guna membaca teks narasi pada flipbook serta berpemahaman nantinya substansi teks bacaan yang dibaca.
Pada studi sebelumnya semata terfokus pada mendeskripsikan flipbook yang dipakai dalam aktivitas membaca guna memperkuat minat membaca siswa hingga studi ini bermaksud guna mengkaji topik ini lebih dalam. Dari fenomena itu adapun rumusan masalah yakni bagaimana implikasi media digital flipbook pada keterampilan dalam hal membaca pemahaman siswa, serta apa implikasi pasca diterapkannya pembelajaran memakai media flipbook. maka, studi ini bermaksud guna mengetahui implikasi serta implikasi pemakaian media Flipbook atas keterampilan membaca pemahaman dalam konteks siswa SD. Melalui terlihatnya studi ini diekspektasikan mampu melaksanakan pemberian pengetahuan yang luas kepada guru kelas tentang bagaimana merancang pembelajaran yang menyenangkan dengan buku digital berupa flipbook. Disamping itu diekspektasikan pula siswa mampu mendapat pengalaman menyenangkan dalam pembelajaran serta mampu mengintensifkan keterampilan membaca pemahamannya. Buku elektronik dengan halaman yang berganti-ganti tampilannya disebut Flipbook. Buku ini penuh dengan materi pendidikan dengan kolom-kolom yang dirancang dengan indah serta kombinasi warna yang berdaya tarik yang menyuguhkan dorongan pada siswa guna terlibat, termotivasi, serta menjadi pelajar yang antusias.
Media pembelajaran digital ialah media pembelajaran yang menciptakan gambar digital yang mampu dilaksanakan pengolahannya, didistribusikan serta diakses dengan memakai perangkat digital [12]. Media pembelajaran digital, yang sering disebut sebagai multimedia, mencakup berbagai alat pendidikan yang melibatkan siswa dengan memanfaatkan format digital seperti audio, gambar, video, dan animasi [13]. Pendekatan pembelajaran ini memanfaatkan media digital untuk menawarkan berbagai kegiatan pendidikan yang lebih luas dan bervariasi [14].
Pemanfaatan media digital pada pembelajaran abad 21 bermaksud guna mendukung efektivitas keterampilan 4C yang mencakup keterampilan berpikir kritis, keterampilan berpikir kreatif, keterampilan komunikasi, keterampilan elaborasi, serta keterampilan informasi serta teknologi [15]. Yoki Ariyana, dkk turut memaparkan (1) keterampilan berpikir inovatif serta kreatif, dimana siswa secara kreatif menghasilkan ide secara mandiri ataupun berkelompok dengan mengembangkan serta menerapkan (2) keterampilan berpikir kritis serta pemecahan masalah, yakni siswa mampu melaksanakan pengidentifikasian, menginterpretasikan, menganalisis serta mengevaluasi argumentasi, bukti-bukti, klaim serta berbagai data yang ada pada konteks luas lewat pengkajian dalam konteks mendalam, serta turut melaksanakan refleksi pada keseharian kehidupan (3) keterampilan berkomunikasi, siswa mampu melaksanakan komunikasi ide serta konsep pada tataran efektif dengan memakai media lisan, tulisan, serta teknologi, (4) keterampilan kolaborasi, yaitu kapasitas siswa bekerja sama pada kelompok guna melaksanakan pemecahan persoalan yang dihadapi [16].
Media pembelajaran berkontribusi yang amat krusial pada proses pembelajaran langsung disebabkan menyuguhkan kemudahan pada guru dalam melaksanakan penyampaian materi kepada siswa. Merujuk perspektif Wibowo & Purnamasari, flipbook ialah suatu software yang membuka tiap halamannya misal sebuah buku. Flipbook ialah kombinasi gambar yang dirancang guna melaksanakan pemberian ilusi gerakan serta mendayagunakan teknologi guna melaksanakan pembuatan rang persoalan animasi melalui buku kecil yang sederhana [17].
Media flipbook ini memakai kombinasi gambar serta teks, animasi, suara, video, serta lainnya guna menyuguhkan rangsangan visual serta audio yang mengintensifkan keterampilan siswa. Pemilihan media flip book yang selaras dengan tema pembelajaran. Pemakaian media flipbook memungkinkan siswa mengembangkan kreativitasnya. Atas dasar itu, pada tataran membuat flipbook diperlukan gambar yang selaras pada keinginan dari siswa. maka teks yang terlihat di dalam flipbook lebih menarik guna dibaca.
Keterampilan membaca berkontribusi krusial pada kehidupan manusia. Membaca pemahaman ialah tingkat pemahaman membaca yang lebih tinggi. Tarigan berpendapat membaca pemahaman reading for undersanding ialah membaca guna berpemahaman pada standar serta norma sastra, tinjauan kritis, drama tertulis, serta fiksi [2]. Irma Sari et al., menginterpretasikan pembelajaran membaca yang sukses memerlukan prinsip dasar Brown guna merancang pembelajaran pemahaman membaca [18].
Prinsip ini mengandalkan penggunaan strategi atau teknik membaca yang dirancang untuk meningkatkan motivasi intrinsik siswa. Prinsip ini melibatkan penerapan strategi membaca yang paling tepat untuk setiap referensi, menggunakan model membaca interaktif selama proses pembelajaran, dan mengikuti pendekatan terstruktur yang mencakup tiga tahap utama: pra-membaca, membaca, dan pasca-membaca.
Metode
Studi kuantitatif dipakai pada studi ini. Studi pre-eksperimental design melalui pendekatan one-group pretest-posttest design ialah metodologi yang dipakai Sugiyono, pengkaji memilih studi eksperimen guna menyelidiki implikasi serta implikasi dari media flipbook digital pada pemerolehan bahasa Indonesia, khususnya yang berkaitan dengan membaca pemahaman siswa kelas empat di Sekolah Dasar Negeri Winong 1 Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan [19]. Sampling jenuh dipakai guna mengumpulkan data dalam studi ini. Bila kuantitas dari populasinya kecil ataupun pengkaji ingin melaksanakan pembuatan generalisasi memakai kesalahan yang kecil, maka nantinya memakai teknik sampling jenuh [19]. Tes dipakai sebagai instrumen studi dalam teknik penghimpunan data. Jumlah populasi pada kelas IV SDN Winong 1 Kecamatan Gempol Kabupaten Pasuruan yaitu 35 siswa, 15 di antaranya laki-laki serta 20 di antaranya perempuan, jumlahnya yang sedikit tidak memungkinkan guna membagi kelompok kontrol serta kelompok eksperimen, atas dasar itu pengkaji memilih metode one-group pre-test post-test design.
Rancangan studi ini memakai satu kelompok subyek. Pertama dilaksanakannya pengukuran (pre-test), lalu diberi perlakuan (treatment) memakai flipbook, berikutnya dilaksanakan pengukuran kembali (post-test). Melalui cara ini, pengkaji menyandingkan situasi sebelum serta sesudah diberi treatment, hingga pengkaji mampu menilai hasil treatment dengan lebih akurat. Berikutnya resultan aktivitas post test serta pre test di analisis guna memperoleh informasi apakah terlihat implikasi pada pemakaian media flipbook serta keefektifan proses pembelajaran, serta apakah terlihat pengintensifan resultan belajar siswa dikomparasikan pada pembelajaran konvensional. Selain itu, signifikasi determinansi pemakaian media flipbook atas keterampilan membaca pemahaman siswa kelas IV SDN Winong 1 turut menjadi aspek yang krusial guna memperoleh perhatian pada studi.
Teknik penghimpunan data memakai hasil pretest serta post test dari jenis tes tertulis yang berbentuk penugasan pada siswa. Data untuk penelitian ini dianalisis dengan program SPSS 26 dengan menggunakan uji eta squared, uji normalitas, dan uji paired sampel T test untuk pengujian hipotesis.
Hasil dan Pembahasan
Pada pertemuan awal, dilakukan pretest kepada siswa guna mengkaji data awal praperlakuan. Pertemuan kedua pemberian perlakuan dengan memakai media pembelajaran flipbook pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Pertemuan ketiga (terakhir) diberi lembar post test guna mengetahui hasil akhir pasca diberi perlakuan. Sebelum menyuguhkan perlakuan kepada siswa, pengkaji terlebih dahulu melaksanakan observasi dan wawancara, ini dilaksanakan guna mengetahui permasalahan yang ada pada kelas itu. Dalam studi ini pengkaji memakai teknik penghimpunan data dengan menyuguhkan soal pretest serta post test selaras dengan perangkat pembelajaran berupa modul ajar yang didalamnya terlihat capaian pembelajaran serta alur tujuan pembelajaran, serta LKS, soal pretest - posttest. Berikut hasil analisis data pada studi ini.
Directional Measures | |||
---|---|---|---|
Value | |||
Nominal by Interval | Eta | Pretest Dependent Posttest Dependent | ,609,668 |
Menginterpretasikan uji eta square memperoleh nilai 0,609 pada pretest dan 0,668 pada posttest dari pengintensifan keterampilan membaca pemahaman disebabkan pemakaian media pembelajaran flipbook dalam mata pelajaran bahasa Indonesia. Bila t ≥ 0,14 maka menginterpretasikan adanya implikasi dalam pemakaian media pembelajaran flipbook.
Sebelum menetapkan uji hipotesis, Selanjutnya, normalitas data dinilai dengan menggunakan fitur uji normalitas pada aplikasi SPSS 26 untuk mengetahui apakah hasil pretest dan posttest mengikuti distribusi normal.
Kolmogorov-Smirnova | Shapiro-Wilk | |||||
---|---|---|---|---|---|---|
Statistic | df | Sig. | Statistic | df | Sig. | |
Pretest Posttest | ,161,170 | 3535 | ,023,012 | ,956,951 | 3535 | ,173,124 |
Pengkaji menggunakan data yang terdistribusi secara normal, yang dibuktikan dengan hasil uji Shapiro-Wilk, yang memiliki nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 yaitu 0,173 untuk pretest dan 0,124 untuk posttest. Studi ini menemukan bahwa media flipbook secara positif mempengaruhi pemahaman membaca siswa sekolah dasar, yang mengarah pada peningkatan skor yang signifikan dari pretest ke posttest. Secara khusus, 70% siswa kelas IV di SD Winong 1 menunjukkan peningkatan nilai.
Untuk menganalisis data lebih lanjut, pengkaji melakukan uji paired sample t-test. Uji paired bertujuan untuk menyandingkan selisih dua mean dari dua sampel dengan asumsi data berdistribusi normal. Sampel pada pasangan ini ialah subjek yang sama guna tiap variabel dalam situasi serta konteks yang berbeda. Data uji paired sample t- test dianalisis menggunakan SPSS 26 untuk memastikan validitas penelitian dan memverifikasi hasilnya.
Tabel 3. Hasil Uji T- Test Data Pretest serta Posttest
Paired Samples Statistics | |||||
---|---|---|---|---|---|
Mean | N | Std. Deviation | Std. Error Mean | ||
Pair 1 | Pretest Posttest | 40,0782,21 | 3535 | 8,32410,533 | 1,4071,780 |
Paired Samples Correlations | ||||
---|---|---|---|---|
N | Correlation | Sig. | ||
Pair 1 | Pretest & Posttest | 35 | ,216 | ,212 |
Figure 1. C
Ringkasan statistik deskriptif dari sampel pretest dan posttest menunjukkan nilai rata-rata pretest sebesar 40,07 dan nilai rata-rata posttest sebesar 82,21, dengan jumlah N sebanyak 35 siswa. Berdasarkan Tabel 3B, yang menyajikan korelasi antara data pretest dan posttest, nilai Sig. adalah 0,212, yang menunjukkan bahwa nilai tersebut lebih besar dari 0,05 dan dengan demikian menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara pretest dan posttest. Untuk memberikan keputusan yang valid dan akurat mengenai hipotesis penelitian, Tabel 3C, yang mencakup uji t test, menunjukkan nilai sig. (2-tailed) sebesar 0,000. Karena nilai ini berada di bawah 0,05, maka hal ini menegaskan bahwa terdapat peningkatan dan pengaruh yang signifikan terhadap variabel penelitian.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa media digital flipbook berpengaruh terhadap keterampilan membaca pemahaman. Terdapat perubahan nilai yang signifikan dari penggunaan media digital flipbook terhadap keterampilan membaca pemahaman siswa kelas IV SDN Winong 1. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan media flipbook untuk menjelaskan materi mengenai teks narasi pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, Bab 8 "Sehatlah Ragaku". Siswa menunjukkan antusiasme dan keaktifan yang tinggi karena mereka dapat berpartisipasi dalam menggunakan media flipbook, yang berdampak pada pemahaman mereka. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji pada Tabel 1 dan Tabel 3.
Berdasarkan hasil penelitian, beberapa indikator penilaian keterampilan membaca pemahaman siswa menunjukkan perubahan yang baik setelah penerapan media digital flipbook. Indikator tersebut meliputi kapabilitas membaca teks dengan baik, kapabilitas memahami isi bacaan, kapabilitas meringkas bacaan, kapabilitas menjawab pertanyaan berdasarkan isi bacaan, serta kapabilitas menceritakan kembali substansi bacaan [5]. Dalam hal ini, siswa telah memahami konsep ide pokok dan dapat menyebutkannya, menemukan poin-poin penting dalam teks bacaan, menjawab pertanyaan secara lengkap sesuai dengan teks, serta menceritakan kembali menggunakan bahasanya sendiri secara lengkap dan terstruktur. Pada saat pembelajaran berlangsung siswa lebih fokus dan semangat.
Menurut Susilana, beberapa manfaat flipbook, termasuk kemampuannya untuk menyajikan konten pendidikan dengan cara yang jelas, sederhana, dan nyaman. Buku ini serbaguna untuk digunakan di berbagai lingkungan, baik di dalam maupun di luar ruangan, mudah dibawa-bawa, dan dapat meningkatkan keterlibatan dan aktivitas siswa [20]. Dari hasil pembahasan yang dijabarkan media digital flipbook berperan efektif dalam keterampilan membaca pemahaman. Ramdania menguraikan beberapa fitur media pembelajaran flipbook untuk penggunaan penelitian. Fitur-fitur tersebut antara lain menciptakan pengalaman membalik buku yang realistis melalui efek visual dan suaranya, mengintegrasikan file video untuk menyempurnakan teks dan gambar, menggabungkan animasi yang menarik untuk membuat media lebih menyenangkan bagi siswa, menawarkan fungsi pencarian untuk menyederhanakan pencarian materi, dan kemampuan untuk memadukan gambar dan musik untuk memperkaya konten [21]. Implikasi penelitian ini diharapkan adalah media digital flipbook dapat meningkatkan keterampilan membaca pemahaman secara signifikan. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk memotivasi guru agar menerapkan media digital sebagai alternatif dalam pembelajaran, sehingga siswa lebih termotivasi dalam belajar dan keterampilan mereka dapat meningkat.
Simpulan
Kesimpulannya, penggunaan media pembelajaran flipbook digital dalam proses pendidikan memiliki implikasi penting. Persentase rata-rata yang dicapai selama pretest adalah 70%. Skor rata-rata pretest adalah 40,0%, yang meningkat menjadi 82,2% pada posttest, yang mencerminkan peningkatan sebesar 42,2%. Hal ini menunjukkan bahwa flipbook digital memiliki dampak yang positif dan signifikan terhadap kemampuan membaca pemahaman dan hasil belajar siswa. Hal ini dikonfirmasi oleh uji eta squared, yang menghasilkan nilai 0,609 untuk pretest dan 0,668 untuk posttest, yang menunjukkan efek substansial dari media flipbook digital terhadap pemahaman membaca. Selain itu, hasil uji-t pada Tabel 3B menunjukkan nilai sig sebesar 0,212, yang menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara pretest dan posttest. Namun, Tabel 3C menunjukkan nilai sig. (2-tailed) sebesar 0,000, yang berada di bawah 0,05, yang menegaskan bahwa terdapat peningkatan dan pengaruh yang signifikan pada variabel penelitian. Kesimpulannya, media flipbook berdampak positif terhadap kemampuan membaca pemahaman siswa dengan meningkatkan keterlibatan mereka selama pelajaran dan mendukung pemahaman mereka. Hal ini tercermin dari peningkatan hasil belajar siswa, dengan nilai yang meningkat dari hasil pretest yang awalnya rendah setelah diperkenalkannya media flipbook.
Ucapan Terima Kasih
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan artikel ilmiah mengenai “Pengaruh Media Digital Flipbook Terhadap Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa Sekolah Dasar” sampai selesai. Penulis juga ingin berterimakasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penyelesaian penelitian ini khususnya terima kasih kepada orang tua yang telah memberikan cinta dan dukungan tiada henti. Untuk keluarga yang selalu ada dalam setiap langkah, sahabat yang setia, dan someone yang penuh pengertian, penulis sangat bersyukur. Terimakasih juga kepada pihak SDN Winong 1 Gempol tempat dimana penulis melakukan penelitian ini. Tak lupa, terima kasih kepada diriku sendiri yang terus berusaha sampai saat ini.
References
[1] A. Putri, “Upaya Peningkatan Keterampilan Membaca di Kelas Tinggi,” Jurnal Pendidikan dan Sastra Inggris, vol. 3, no. 2, pp. 51–62, 2023.
[2] H. G. Tarigan, Membaca dalam Kehidupan. Angkasa, 1989.
[3] M. I. Daulay and Nurmnalina, “Pengembangan Media Komik untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa Kelas IV SDN 41 Pekanbaru,” Jurnal Onoma Pendidikan, Bahasa, dan Sastra, vol. 7, no. 1, pp. 24–34, 2021.
[4] H. Hermansyah and B. R. Silalahi, “Keefektifan Model Membaca Total Terhadap Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa Kelas V SD Swasta GKPS Pamah,” EduGlobal: Jurnal Penelitian Pendidikan Guru Sekolah Dasar, vol. 1, no. 1, pp. 189–198, 2022.
[5] Y. Abidin, Pembelajaran Bahasa Berbasis Pendidikan Karakter. 2012.
[6] N. Anggraeni, “Pengembangan Media Flipbook Interaktif Pada Pembelajaran Keterampilan Menyimak Materi Sekapati Kelas IV Sekolah Dasar,” Jurnal Pancar, vol. 6, no. 1, pp. 200–205, 2022.
[7] M. U. Fatima and A. Bahri, “Pengaruh Penggunaan Media Flip Book Dalam Meningkatkan Minat Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SD Inpres Samata Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa,” Jurnal Bima: Pusat Publikasi Ilmu Pendidikan Bahasa dan Sastra, vol. 1, no. 3, pp. 172–182, 2023.
[8] I. Muhdiyati and I. I. S. Utami, “Jurnal Persada,” Jurnal Persada, vol. 3, no. 3, pp. 176–181, 2020.
[9] M. I. Setiadi, M. Muksar, and D. Suprianti, “Penggunaan Media Pembelajaran Flipbook Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa,” JISIP (Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan), vol. 5, no. 4, pp. 1067–1075, 2021.
[10] P. N. A. K. Putri, N. W. Arini, and M. Sumantri, “Pengaruh Strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA) Berbantuan Media Flip Chart Terhadap Keterampilan Membaca Pemahaman,” Jurnal Ilmiah Sekolah Dasar, vol. 3, no. 2, p. 158, 2019.
[11] L. C. Habibah and A. Muftianti, “Pembelajaran Keterampilan Membaca Pemahaman Teks Narasi pada Siswa Kelas V SD dengan Menggunakan Metode SQ3R,” Jurnal Collase (Creative Students Elementary Education), vol. 3, no. 6, pp. 327–334, 2020.
[12] H. H. Batubara, Media Pembelajaran Digital. 2020.
[13] L. M. Purwati, “Media Pembelajaran Digital Interaktif Berbasis Adobe Flash Pada Masa Pandemi Di Sekolah Dasar,” Autentik: Jurnal Pengembangan Pendidikan Dasar, vol. 5, no. 2, pp. 152–158, 2021.
[14] I. R. W. A. D. R. N. Jannah, “Media Digital Dalam Memberdayakan Kemampuan Berpikir Kritis Abad 21 Pada Pembelajaran IPA Di Sekolah Dasar,” Jurnal Basicedu, vol. 6, no. 3, pp. 1064–1074, 2022.
[15] N. Lubis and A. Lubis, “Pembelajaran Abad 21 Dengan Implementasi Experiential-Based Learning Bagi Guru Sd Negeri 101789 Marindal I Kabupaten Deli Serdang,” Amaliah: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, vol. 5, no. 1, pp. 1–6, 2021.
[16] Y. Ariyana, A. Pudjiastuti, R. Bestary, and Zamroni, Buku Pegangan Pembelajaran Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Berbasis Zonasi. 2018.
[17] M. H. Wibowo and N. L. Purnamasari, “Pengaruh Media Pembelajaran Flip Book Terhadap Gaya Belajar Visual Siswa Kelas X TKI SMKN 1 Boyolangu,” JOEICT (Jurnal Educational and Information Communication Technology), vol. 3, no. 1, pp. 22–29, 2019.
[18] E. I. Sari, C. Wiarsih, and D. Bramasta, “Strategi Guru Dalam Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman Pada Peserta Didik di Kelas IV Sekolah Dasar,” Jurnal Educatio FKIP UNMA, vol. 7, no. 1, pp. 74–82, 2021.
[19] D. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Tindakan. 2013.
[20] R. R. Susilana, Media Pembelajaran: Hakikat, Pengembangan, Pemanfaatan, dan Penilaian. Bandung: CV. Wacana Prima, 2009.
[21] D. R. Ramdania, Penggunaan Media Flash Flip Book Dalam Pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. 2010.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Al Wardatul Mustaghfirotus Sakinah, Ermawati Zulikhatin Nuroh

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.