Abstract

The importance of early Quranic education has gained recognition in fostering a generation that values religious texts. However, there remains a gap in understanding the structured development of Quran Tahfidz programs in kindergartens. This study aims to detail the Development of the Quran Tahfidz Program at Aisyiyah Bustanul Athfal 1 Candi Kindergarten, focusing on learning planning, implementation, and evaluation. Utilizing a qualitative approach and descriptive research methodology, data were collected through observations, interviews, and documentation studies. Results indicate that the program operates effectively, supported by the principal and teachers, emphasizing the importance of early memorization of the Quran. Continuous evaluation of planning, implementation, and factors affecting the program will be essential for enhancing graduate quality, ensuring proficient memorization and reading skills for higher educational levels. This research highlights the novelty of integrating structured Tahfidz programs in early childhood education, with implications for fostering a lifelong appreciation for the Quran among young learners. Ultimately, the study aims to contribute to the establishment of educational frameworks that promote Quranic memorization from an early age, nurturing a generation committed to their faith.

Highlights:
  • Structured Approach: The program involves careful planning, implementation, and evaluation to ensure effectiveness in Quranic education.
  • Community Support: Successful execution relies on the backing of school leadership and teachers, highlighting the importance of collaborative efforts.
  • Continuous Improvement: Ongoing assessment of the program’s components aims to enhance memorization skills and quality of graduates.

Keywords: Quran, Tahfidz Program, Early Childhood Education, Aisyiyah Bustanul Athfal, Curriculum Development

Pendahuluan

Pendidikan dengan Program Tahfidz Qur'an di PAUD Penting dilakukan bagi pendidik dan orang tua untuk menanamkan cinta Al-Qur'an pada anak-anak , terutama pada anak usia dini. Pendekatan umum yang dapat dilakukan untuk mengajarkanya adalah menanamkan iman yang kuat. kemudian mengajarkan, bagaimana mengikuti norma-norma syariah yg ada didalam Al-Quran dan mendorong mereka untuk melakukan. Selanjutnya, Lembaga Pendidikan atau sekolah digunakan dalam pelaksanaannya. [1]Program tahfidz Al-Qur'an berperan penting dalam mendukung perkembangan potensi anak, yang harus ditemukan, dicari, dan dikembangkan.  Dan Perkembangan potensi anak harus dimulai sejak usia dini, dengan potensi berpikir kritis yang baik, potensi daya ingat, potensi kemampuan mengolah kata, dan potensi lain yang dimiliki anak. Sekolah islam perlu mengembangkan program tahfidz dengan tujuan program Al-Qur'an Tahfidz memiliki potensi untuk meningkatkan brand sekolah Islam, menumbuhkan rasa cinta pada Al-Qur'anul Karim, menjadikan program unggulan yang memiliki pengaruh besar dalam mengungguli lembaga pendidikan umum lainnya, sekaligus menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat untuk menyekolahkan anak-anaknya di sekolah Islam. Program Tahfidz Al-Qur'an menunjukkan lembaga pendidikan percaya terhadap keajaiban Al-Qur'an, mudah untuk dihafal, meningkatkan kecerdasan berpikir, dan mampu melembutkan hati. [2] Pendidikan tahfidz untuk anak usia dini sangat berpotensi menjadi pilihan orang tua menyekolahkan putra putrinya di era modernisasi saat ini. Karena dimasa kanak-kanak merupakan periode emas (golden age) adalah waktu utama bagi anak-anak untuk terlibat dalam proses pembelajaran, termasuk menghafal Al-Qur'an. Aktivitas menghafal Al-Qur'an akan menjadi lebih mudah diingat dan dilakukan dihafal dan direkam oleh anak-anak sejak usia dini. [3] Untuk itu Pendidikan tahfidz pada anak usia dini adalah merupakan tindakan pertama yang dilakukan untuk meningkatkan. kualitas diri anak sebelum mereka memasuki sekolah dasar dan Pendidikan yang lebih tinggi, perlu Memberikan pembinaan sebagai hasil dari rangsangan yang diberikan, dimana rangsangan ini berfokus pada bidang perkembangan fisik dan mental anak, sehingga anak siap ketika mereka bersekolah, Pendidikan lanjutan dapat diperoleh melalui jalur formal, informal, atau nonformal. [4]

Mengapa program tahfidz ini relevan di PAUD. Pemahaman orang-orang Muslim tentang manfaat program tahfidz Al-Qur'an saat ini mengambarkan bahwa ada sejumlah besar orang tua yang menginginkan anak-anak mereka sekolah pada Lembaga Pendidikan yang memiliki program hafalan Al-Qur'an atau Tahfidz. Tidak lain agar anak-anak mereka tetap berpegang teguh pada Al-Quran dan tidak buta dengan kitabnya sebagai umat muslim. [5] Program tahfidz Al-Qur'an salah satunya bertujuan  untuk membangun karakter Islami dan meningkatkan kepercayaan diri kepada Allah SWT serta mampu membaca dan menghafal Al-Qur'an. Menanamkan nilai-nilai Al-Qur'an dapat mengembangkan perilaku Islami dan membantu menghindari perbuatan yang tercelah. Menjadikan alasan sekolah untuk mengatasi rapuhnya moral dan karakter anak didik. [6]. Keutamaan Program Tahfidz Quran dapat memberikan anugerah pagi para penghafal quran salah satunya  pemikiran luas dan daya ingat yang baik. Faktanya menyebutkan penghafal quran melalui program Tahfidz ini di temukan memiliki daya konsentrasi yang tinggi, bersifat hati-hati dan lebih teliti.[7].

Pengembangan Program Tahfidz Quran seperti ini penting untuk ditingkatkan, diperbarui, dan dievaluasi secara teratur. Secara khusus, teknik pembelajarannya harus sesuai dengan tuntutan anak didik agar pelaksanaannya menjadi lebih efektif dan efisien dalam rangka menciptakan program tahfidz Quran.[8] Salah satu nilai yang harus ditingkatkan pada peserta didik untuk meningkatkan masalah Akhlak adalah menanamkan nilai-nilai agama atau karakter religius. Situasi yang terjadi saat ini adalah semakin banyak anak yang mengutamakan kesenangan dengan gadget mereka di atas waktu untuk belajar atau membaca Al-Quran. Akibatnya, banyak orang tua memilih sekolah berdasarkan visi, tujuan, dan program sekolah yang akan berdampak pada pengembangan karakter pada peserta didik atau anak mereka.[9].

Adapun tantangan dan kendala yang dihadapi dalam implementasi program tahfidz di paud adalah peserta didik tidak menguasai huruf makhraj dan tajwid dan belum mampu mengatur waktunya secara efisien , kondisi kesehatan jasmani dan rohani, tidak fokus, malas, kurangnya panduan, dan banyaknya kesamaan ayat. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan ini dengan pembinaan tahsin, motivasi peserta didik, memberikan peraturan sekolah, memberikan reward, tenaga pendidik memberikan perhatian pada kehadiran anak, dan menetapkan standar atau metode Al-Qur'an yang akan digunakan.[10] peneliti lain menyebutkan perbedaan dinamika dan tantangan yang dihadapi oleh masing-masing lembaga pendidikan dalam melaksanakan program tahfizdi Qurani. seperti Pola, model, dan sistem perkembangan Program tahfizd Al-Qur'an di Lembaga masing-masing. Kendala ini bisa dikurangi dengan metode yang menyenangkan, salah satunya dengan mendengarkan file mp3 Quran atau menonton video hafalan Quran. Bagi murid untuk menghafal Al-Qur'an, tidak cukup hanya melihat, menghafal, dan kemudian menghafalnya.[11]

Fakta menyebutkan bahwa Menghafal Alquran telah populer di negara ini dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini ditunjukkan dengan semakin banyaknya lembaga pendidikan khusus tahfidz di seluruh Indonesia, serta semakin banyaknya penghafal Alquran. Masyarakat muslim Indonesia sangat antusias menghafal Al-Qur'an sebagai simbol tumbuhnya kesadaran beragama di kalangan masyarakat Indonesia. Hal ini menjadikan lembaga Tahfizd Qur'an sebagai salah satu lembaga Nonformal yang sangat populer di kalangan dunia pendidikan saat ini.[12]. berdasarkan penelitian dengan program tahfidz pada paud  keterlibatkan orang tua pada program ini sebagai bentuk dukungan tercapainya program secara optimal. Adapun kendala didalamnya yaitu anak mengantuk ketika hafalan, terlambat atau tidak hadir ke sekolah, orang tua tidak melakukan pengulangan hafalan atau murojaah,  Hambatan berikutnya adalah kurangnya manajemen program tahfizh oleh lembaga pendidikan, peran guru atau instruktur tahfizh yang tidak aktif dalam membimbing dan memotivasi siswa untuk menghafal Al-Qur'an, mekanisme dan metode yang digunakan oleh guru tahfizh, kurangnya dukungan orang tua, dan kurangnya kontrol dan motivasi yang unggul. [13] Hafalan adalah salah satu harapan atau upaya nyata dalam proses melestarikan Al-Qur'an. Akibatnya, para penghafal Al-Qur'an ada di setiap zaman, dari generasi sahabat Nabi hingga generasi saat ini. Sehingga akan muncul Imam Syafi'I, imam syafi’I yang lain yang mampu menghafal Al-Qur'an ketika ia berusia tujuh tahun. [14]

Selaras dengan paparan diatas, di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 1 Candi juga telah mengembangkan program tahfidz Qur’an. Namun masih perlu perbaikan di dalamnya karena masih belum sesuai dengan target yang diharapkan dan masih blm benar – benar maksimal mengembangkan kemampuan peserta didik. Pada kelompok A anak-anak mampu menghafal 20 surat di juz 30 yakni mulai dari surat Al Fatihah sampai dengan surat   Al Alaq. Pada kelompok B telah mampu menyelesaikan 24 surat di juz 30 mulai dari surat Al Fatiha sampai dengan surat Al Alaq dan 4 surat dari belakang juz 30 yakni surat An-Naba’, An-Naazi’aat, Abasa dan At-Taqwir. Pada pelaksanaanya program tahfidz di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 1 Candi dilakukan pagi hari setelah pelaksanaan ibadah pagi seperti berdoa dan pembiasaan shalat sunnah dhuha. Untuk awal permulaan menghafal pada surat-surat yang pendek guru membacakannya mulai ayat pertama sampai ayat terakhir dan berulang dihari berikutnya, untuk surat yang Panjang guru melafalkan ayatnya 3-5 kali pengulangan sampai peserta didik bisa mengucapkannya dengan baik dan benar sampai semua ayat terselesaikan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis implementasi program tahfidz di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 1 Candi. Pentingnya dilakukan penelitian ini agar peneliti dapat memberikan kontribusi tentang Pengembangan program Tahfidz sehingga bermanfaat bagi pengembangan sekolah TK Aisyiyah 1 Candi.

Metode

Dalam penelitian ini, Peneliti menggunakan pendekatan penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif  bertujuan untuk menyelidiki fenomena saat ini yang dihadapi oleh subjek penelitian, seperti perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain. Sumber data primer diperoleh dari hasil wawancara dengan Kepala Sekolah, dan tenaga pendidik / guru serta siswa siswi TK A dan B di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 1 Candi. Peneliti juga mengambil data melalui observasi yang dilakukan pada saat pembelajaran di kelas  berlangsung. Sementara itu, dokumen yang berkenaan dengan fokus penelitian dan aspek pendukung lainnya, seperti : Kurikulum,  dan Visi-Misi, dikumpulkan sesuai dengan fokus penelitian. Sesuai dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai, peneliti telah memutuskan siapa subjek yang akan menjadi subjek sejak awal, yaitu kepala sekolah dan guru sebagai penanggung jawab program tahfidz Al-Qur'an, serta seluruh siswa dari kelompok A dan B di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 1. Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis data deskriptif. Tujuan dari analisis data ini adalah untuk memberikan gambaran tentang topik penelitian. Berdasarkan data yang diperoleh dari subjek yang diteliti, kesimpulan yang akurat dan dapat di pertanggung jawabkan secara akademis .[15]

Hasil dan Pembahasan

Hasil dan pembahasan

Pengembangan Program adalah seperangkat kegiatan yang efektif dan efisien yang mengunakan sumber daya yang tersedia untuk mencapai tujuan. Pengembangan Program Tahfidz ini memerlukan perencanaan strategis, yang merupakan proses memutuskan apa yang harus dicapai, bagaimana melakukannya, dan siapa yang akan melakukannya. [16]TK Aisyiyah Bustanul Athfal 1 Candi adalah sekolah Islam yang didirikan dengan tujuan menjadi salah satu sarana pendidikan berbasis Islam. TK Aisyiyah Bustanul Athfal 1 Candi terletak di Perum Mutiara Citra Graha Blok B 1-6. Salah satu keunggulan TK Aisyiyah Bustanul Athfal 1 Candi adalah memiliki program yang disebut Tahfidz Qur'an, yang membantu dalam pengembangan karakter Islami.[17]. TK Aisyiyah Bustanul Athfal 1 Candi memiliki jam belajar yang cukup Panjang dimulai dari jam 07.30 sampai dengan jam 12.00 siang. Program tahfidz di TK Aisyiyah pada pelaksanaanya dilakukan ketika setelah melakukan rutinitas ibadah pagi seperti circle time atau membuat lingkarang berikrar 2 kalimat syahadat, membaca doa sebelum belajar, doa untuk kedua orang tua dan menghafalkan 99 asmaul khusna. Dengan membiasakan memulai kegiatan dengan berdoa anak-anak terbiasa untuk mengawali setiap aktifitas dengan doa. Kemudian kelompok A dan B dipisah pada kelas masing-masing untuk melaksanaakan pembiasaan shalat sunnah dhuha. Setelah ibadah shalat dhuha dilaksanakan anak-anak dan guru bisa memulai kegiatan Murojaah/ mengulang hafalan yang telah dihafalkan sebelumnya. Pada kelompok B anak-anak memiliki target hafalan yang lebih tinggi yakni menghafal juz 30 dimulai dari surat An-naba’, An naazi’at, Abasa, At-Taqwir juga surat-surat yang memliki keutaaman seperti Surat Al Baqoroh Ayat 225, surat Al Kahfi, Al Mulk. Juga pada juz 30 awal yakni dimulai dari surat An- Naas- Al Zazalah. Pada kelompok A anak-anak memiliki target hafalan yang lebih sedikit dibandingkan dengan kelompok B yakni juz 30 dimulai dari surat An-Nass sampai dengan surat Al Adiyaat. Data tersebut menunjukkan bahwa pengelolaan Program Tahfidz Al-Qur'an di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 1 Candi telah berjalan dengan baik. Program ini berjalan melalui kerjasama antara kepala sekolah dan guru atau tenaga pendidik di TK Aisyiyah Bustanul Athfal sebagai fasilitator. Guru memiliki tugas untuk meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur'an para siswa, serta mengoptimalkan proses hafalan Al-Qur'an, dan memberikan pemahaman dalam pelafalannya.

Program didefinisikan sebagai unit atau satuan tindakan yang merupakan realisasi atau implementasi dari suatu kebijakan yang terjadi dalam suatu organisasi yang melibatkan sekelompok individu dalam suatu proses yang berkesinambungan. Program dapat dimaknai sebagai kegiatan yang dilakukan oleh individu, kelompok, dan/atau organisasi (lembaga) yang memuat komponen program. Tujuan, sasaran, isi dan jenis kegiatan, prosedur kegiatan, waktu, fasilitas, alat, biaya, organisasi pengorganisasian, dan sebagainya adalah semua komponen dari program itu. [18] program tahfidz di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 1 Candi menerapkan berbagai strategi dalam proses penerapannya seperti membaca bersama-sama dan mengulang-ulang bacaan hingga anak-anak mampu mengucapkannya dan menghafalkannya, serta kegiatan yang seru seperti sambung ayat pada saat pembelajaran dimulai dikelas.

Tahfidz berasal dari kata Arab yang berarti menjaga, memelihara, atau melindungi. Dalam hal ini, tahfidz memiliki makna pada menghafal. Sedangkan Al-Qur'an secara etimologis bermakna membaca. Salah satu fungsi Peran paling penting dari Al-Qur'an adalah sebagai panduan bagi manusia, termasuk petunjuk tentang bagaimana manusia harus berinteraksi dengan Allah SWT, dengan sesamanya, dan bahkan dengan lingkungan alamnya. Berdasarkan definisi tahfidz dan Al-Qur'an yang diberikan di atas, dapat di simpulkankan bahwa Tahfidz Al-Qur'an adalah tindakan memelihara, menjaga, serta melestarikan kemurnian Al-Qur'an dengan cara mengingat ayat-ayat dan bagian-bagiannya.[19]. Program tahfidz yang ada di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 1 Candi adalah kegiatan yang terstruktur yang bertujuan untuk mencetak generasi qurani yang mampu menghafal dan menjadikan anak-anak yang cinta quran dan senang menghafalkannya. Oleh karena itu kepala sekolah dan guru merupakan panitia dalam program tahfidz yang diterapkan di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 1 Candi.

Pengembangan program tahfidz di Tk Aisyiyah Bustanul Athfal 1 Candi. Meliputi perencanaan program tahfidz, dan perencanaan pembelajaran tahfidz di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 1 Candi. Perencanaan Pengembangan program dan pembelajaran tahfidz dilakukan dengan beberapa tahap diantaranya adalah menganalisis kebutuhan dan kemampuan peserta didik di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 1 Candi. Pola pengajaran pra-sekolah untuk anak-anak sangat penting dalam Islam untuk membentuk dan mewujudkan generasi Al-Qur'an. Pendidikan agama dan moral adalah fokus utama pendidikan Islam untuk anak-anak. Perintah ini dilakukan dengan mendengarkan atau didengarkan, baik dengan membaca atau mendengarkan murottal melalui audio.[20]. Juga Perumusan masalah atau faktor penghambat dan pendukung dalam Pengembangan program tahfidz di Tk Aisyiyah Bustanul Athfal 1 Candi. Pelaksanaan dan pemantauan Pengembangan Program Tahfidz di Tk Aisyiyah Bustanul Athfal 1 Candi. Serta Evaluasi dari perencanan pengembangan program tahfidz di  Tk Aisyiyah Bustanul Athfal 1 Candi.

Perencanaan

Perencanaan adalah tindakan awal pada pekerjaan yang melibatkan pemikiran tentang hal-hal yang terkait dengan pekerjaan untuk mencapai hasil terbaik. Perencanaan memerlukan penentuan tindakan dan sumber daya dalam suatu upaya. pencapaian target. Tujuan akhir dari perencanaan adalah pencapaian tujuan. Perencanaan Pengembangan program adalah proses mendefinisikan sesuatu, mengelompokkan dan mengatur berbagai kegiatan yang bertujuan untuk mencapai tujuan, menempatkan individu yang bertanggung jawab atas kegiatan ini, memperoleh instrumen yang sesuai, dan menciptakan kekuatan relatif yang diberikan kepada setiap individu yang akan melakukan kegiatan tersebut.[21] Pembelajaran adalah suatu sistem yang berusaha membantu proses belajar siswa dan terdiri dari suatu rangkaian peristiwa yang dibuat dan disusun sedemikian rupa sehingga membantu dan mempengaruhi terjadinya proses belajar siswa secara internal.[22] Perencanaan Pengembangan pembelajaran atau disebut pelaksanaan dapat digunakan setelah membuat rencana, pengorganisasian. Ketika fungsi ini digunakan, proses pembelajaran untuk mencapai tujuan dimulai. Kepala sekolah dan guru TK Aisyiyah Bustanul Athfal 1 Candi merupakan sekelompok orang yang bertugas dalam perencanaan pembelajaran pengembangan program tahfidz di PAUD. Program ini dapat berjalan dengan adanya kerjasama antara kepala sekolah dan guru dalam proses pelaksaan kerangka program tahfidz ini. Data tersebut menunjukkan bahwa Pengembangan program tahfidz di Tk Aisyiyah Bustanul Athfal 1 Candi telah berjalan cukup baik. Guru tidak hanya mengajarkan anak-anak menghafal quran namun juga meningkatkan kemampuan membaca al quran peserta didik serta mengoptimalkan proses menghafal Al- Quran. Munculnya pendidikan tahfidz Alquran merupakan langkah penuh harapan untuk memulihkan pendidikan karakter siswa. Siswa yang secara teratur berpartisipasi dalam kelompok belajar untuk belajar dan menghafal Alquran dapat meningkatkan konsentrasi dan karakter mereka.[23]

Pada proses perencanaan Pengembangan program dan Pengembangan pembelajaran kepala sekolah TK Aisyiyah Bustanul Athfal 1 Candi dan Guru-guru atau tenaga pendidik melakukan pemetaan kurikulum yakni menentukan surat-surat atau ayat-ayat singkat yang sesuai untuk anak usia Paud dan dikelompokkan pada tingkatan usianya yakni kelompok A dan kelompok B. dan menentukan tujuan dari setiap kelompok usia. Kemudian kepala sekolah dan guru memilih strategi pengajaran yang sesuai dengan anak usia dini dan menyenangkan seperti mendengarkan murottal pada anak setiap pagi hari sebagai stimulasi anak agar lebih mudah menghafal sebelum kegiatan tahfidz di mulai, kegiatan ini bisa dilakukan ketika anak-anak baru datang ke sekolah dan masih dalam kegiatan bermain bebas. Meskipun mereka dalam kondisi bermain Bersama teman secara tidak langsung suara ayat murottal yang diputarkan akan ikut masuk dalam memori anak saat itu. Visi misi TK Aisyiyah Bustanul Athfal 1 Candi juga di terapkan yakni mewujudkan generasi beriman dan beradab, berwawasan global dan siap beramal sesuai dengan ajaran islam. Selanjutnya memberikan motivasi berupa reward untuk anak yang lebih cepat dan lebih focus konsentrasi menghafal ketika kegiatan tahfidz dilaksanakan. Memberikan reward adalah untuk memotivasi siswa dalam upaya mereka untuk menghafal Al-Qur'an. [24]

Setelah melakukan pemetaan kurikulum, pengelompokan tingkat usia, menentukan ayat-ayat yang sesuai dengan usia. Kemudian kepala sekolah dan guru TK Aisyiyah Bustanul Athfal 1 Candi melanjutkan program perencanaan pembelajaran pada pengembangan program tahfidz ini dengan membagi anak kedalam kelompok-kelompok berdasarkan kemampuan mereka. Selanjutnya menentukan jadwal pembelajaran yang sesuai untuk anak-anak PAUD dengan mempertimbangkan istirahat dan kegiatan yang lainnya. Dan yang terakhir adalah melibatkan orang tua dalam pembelajaran anak-anak mereka di rumah. Dalam hali ini  orang tua wajib mengulang / murojaah hafalan anak yang telah dia capai selama di sekolah. Dan memberikan pembaharuan atau informasi berkala tentang kemajuan anak-anaknya dalam program tahfidz ini atau capaian hafalan yang telah mereka dapatkan melalui komunikasi. Komunikasi dapat memfasilitasi kerjasama yang baik antara sekolah dan orang tua. Sebagai fase awal, Komunikasi juga berguna untuk menyampaikan kondisi, kebiasaan, kesulitan, bakat, dan minat anak.[25]

Pelaksanaan

Pada pelaksanaan pengembangan kerja program tahfidz quran di Tk Aisyiyah Bustanul Athfal 1 Candi di tandai pada proses belajar mengajar, monitoring proses kegiatan, sesuai dengan jadwal pembelajaran yang ada di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 1 Candi. Program ini memiliki jadwal latihan rutin dalam latihan membaca dan menghafal quran. Kami melakukannya setiap hari mulai hari senin, selasa, rabu, dan kamis, untuk hari jumat anak-anak tidak ada kegiatan program tahfidz dikarenakan jumat dikhususkan pada kegiatan olah tubuh dan kegiatan extrakulikuler. Untuk pelaksanaanya dilakukan setelah anak-anak berdoa sebelum kegiatan, berbaris dan kemudian masuk kelas untuk murojaah hafalan yang sudah dilakukan. Guru akan mengajak anak-anak untuk menghafal mulai dari surat Al fatihah, annas, al falaq sampai surat yang terakhir dikenalkan. Bertujuan agar surat yang sudah lebih awal dihafalkan tetap terjaga dan tidak mudah dilupakan karena tertumpuk dengan surat yang baru.

(P1) Berdasarkan hasil observasi menunjukkan progress yang cukup baik, anak-anak menjadi terbiasa menghafal quran di jam yang sudah ditentukan. Mereka telah memahami bahwasanya setelah kegiatan cicletime berdoa, bermain dan shalat dhuha mereka langsung membuat lingkaran dikelas masing-masing dan memulai untuk mengulang bacaan atau murojaah hafalan yang sudah dihafalkan. (P2) Berikut kutipan wawancara dengan kepala sekolah ; Pengembangan program tahfidz ini harus selalu dievaluasi secara berkala (1) sebulan sekali oleh kepala sekolah dan guru, yang membahas keberhasilan kerangka program pada kegiatan pembelajaran serta semua kesulitan, hambatan, dan solusi untuk mereka. (2) Guru mendiskusikan dan meninjau penilaian yang akan dilakukan pada triwulan pembelajaran setiap tiga bulan (tiga semester) oleh kepala sekolah. (3) Kepala sekolah bertemu setiap enam bulan sekali (evaluasi Sumatif) untuk membahas dan menganalisis evaluasi dan penilaian akhir. (P3) Berdasarkan Wawancara dengan guru menjelaskan bahwasanya anak-anak semakin dibiasakan menghafal semakin mudah untuk mengingatknya, dukungan dari rumah membantu guru lebih cepat mencapai target hafalan yang di harapkan. Namun orang tua yang belum menerapkan hafalan yang sama di rumah membuat anak sedikit lebih lama dibandingkan dengan anak yang diulang kembali hafalannya ketika dirumah, ini pernyataan guru berdasarkan observasi.

Efektifitas pelaksanaan Pengembangan program tahfidz quran di Tk Aisyiyah Bustanul Athfal 1 Candi memiliki cukup ke efektifitasan hal ini tampak anak-anak mampu ditampilkan pada kegiatan khusus seperti pada kegiatan P5 projek penguatan profil pelajar Pancasila atau pentas seni, anak-anak dapat tampil menunjukkan hasil hafalan yang telah dilakukan selama pelaksanaan berlangsung. Mereka tampil cukup berani dan dalam pelafatan sudah cukup sesuai dan bacaan sama seperti yang diajarkan oleh guru / tenaga pendidik di Tk Aisyiyah Bustanul Athfal 1 Candi.

Faktor pendukung dan penghambat dalam Pengembangan Program Tahfidz Quran di Tk Aisyiyah Bustanul Athfal 1 Candi.

Adapun factor pendukung dalam Pengembangan Program tahfidz Quran di Tk Aisyiyah Bustanul Athfal 1 Candi. Adalah Pemetaan Kurikulum di Tk Aisyiyah Bustanul Athfal 1 Candi telah melakukan pemetaan Kurikulum yang sesuai dengan PAUD dan usia peserta didik. Pemilihan Metode Pengajaran, Metode pengajaran yang telah dilakukan di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 1 Candi adalah menggunakan metode dan startegi pengajaran yang menyenangkan. Yang mudah diterima peserta didik khususnya Anak usia dini. Pembagian kelompok dan waktu pembelajaran, Dalam pelaksanaan kegiatan Tahfidz yang ada di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 1 Candi dibagi sesuai dengan kelas dan perkembangan usia anak. Kelompok B memiliki target hafalan yang lebih banyak dibandingkan dengan kelompok A. untuk itu kelompok A dan B dikelompokan dikelas masing-masing agar memudahkan dalam proses kegiatan program tahfidz ini. Narasi di atas dapat memberikan kesimpulan bahwa anak yang belajar dengan berkelompok akan lebih semangat dan mudah menghafalkannya daripada anak yang belajar sendiri. Adapun temuan dari penelitian ini adalah anak yang tadinya belum bisa menghafal / membaca dengan baik akan terbantu oleh teman kelompoknya karena ikut mendengar kalimat atau ayat yang dilafatkan oleh teman kelompoknya. Sedangkan anak yang sudah mampu menghafal terlebih dulu akan termotivasi karena bisa mendahului dari teman kelompoknya.

Dan berikut beberapa faktor penghambat dalam penerapan Pengembangan program tahfidz Quran di Tk Aisyiyah Bustanul Athfal 1 Candi. Rasa malas, kesiapan belajar, usia, dan beratnya program tahfidz yang mengharuskan mereka untuk menjaga Konsentrasi dan kesabaran penuh dalam menghafal ayat-ayat Alquran merupakan salah satu hambatan bagi implementasi kerangka program Tahfidz di PAUD [26]. Keterlibatan Orang Tua, Melibatkan orang tua pada kerangka program tahfidz ini sangat berpotensi untuk perkembangan hasil hafalan peserta didik menjadi lebih baik, namun sebagian besar orang tua belum mampu melaksanakan penerapan hafalan anak dengan memurojaah / mengulang hafalan mereka kembali ketika dirumah sehingga proses berjalannya program ini kurang pesat karena kurangnya dukungan dari orang tua di rumah. Monitoring dan evaluasi, Evaluasi yang kurang terstruktur menjadikan Pengembangan program tahfidz ini  menjadi kurang efektif dan kurang tampak hasil dari program. Pembinaan dan pelatihan untuk guru, Perlu untuk terus meningkatkan sumberdaya manusia yakni tenaga pendidik untuk mengikuti pelatihan dan study observasi ke Lembaga yang telah berhasil menerapkan program tahfidz, agar bisa diterapkan juga meningkatkan kemampuan tenaga pendidik dalam proses perkembangan program tahfidz di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 1 Candi. Sumber Daya dan Fasilitas, Fasilitas yang telah ada di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 1 candi ini telah cukup mumpuni, namun untuk perawatannya masih kurang, sehingga banyak sound system yang digunakan dalam mendukung program ini belum bisa dijalankan dengan maksimal sehingga mengurangi faktor pendukung dalam penerapan program tahfidz di TK Aisyiyah bustanul Athfal 1 Candi.

Upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan dalam pelaksanaan Pengembangan Program Tahfidz Quran di Tk Aisyiyah Bustanul Athfal 1 Candi.

Berikut merupakan upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi hambatan dalam pelaksanaan Pengembangan Program tahfidz Quran di Tk Aisyiyah Bustanul Athfal 1 Candi. Melibatkan Orang Tua dan Sosialisasi dalam Program. Yakni  mengadakan pertemuan dengan orang tua untuk membahas tujuan dan manfaat program tahfidz. Serta memberikan informasi terkait peran orang tua dalam mendampingi pembelajaran anaknya di rumah. Keluarga dan orang tua memiliki peran penting dalam mencapai pendidikan holistik dan integratif. Temuan penelitian di berbagai negara mengungkapkan bahwa ada kesinambungan dan keharmonisan antara orang tua lembaga dan pengasuhan dalam keluarga.yakni memiliki dampak positif jangka panjang terhadap prestasi akademik anak.[27]  Kemudian memberikan pelatihan dan parenting dengan tema pentingnya program tahfidz di Tk juga cara penerapan belajar tahfidz di rumah untuk Orang Tua. Menyelenggarakan parenting  atau pelatihan khusus untuk orang tua tentang cara membantu anak-anak mereka belajar tahfidz di rumah. Membagikan sumber belajar dan pendekatan pengajaran yang dapat digunakan di rumah. Merutinkan Komunikasi dengan orang tua, Pertahankan komunikasi yang konsisten dengan orang tua melalui pertemuan berkala atau aplikasi perpesanan untuk memberikan pembaruan tentang kemajuan anak-anak mereka.

Upaya selanjutnya adalah melibatkan Orang Tua dan Sosialisasi dalam Pengembangan Program tahfidz Quran di Tk Aisyiyah Bustanul Athfal 1 Candi dengan mengadakan pertemuan bersama orang tua untuk membahas tujuan dan manfaat program tahfidz. Serta memberikan informasi terkait peran orang tua dalam mendampingi pembelajaran anaknya di rumah. Mengadakan pelatihan dan parenting dengan tema pentingnya program tahfidz di Tk juga cara penerapan belajar tahfidz di rumah untuk Orang Tua. Dengan menyelenggarakan parenting  atau pelatihan khusus untuk orang tua tentang cara membantu anak-anak mereka belajar tahfidz di rumah akan memudahkan anak untuk lebih cepat menghafal banyak surat karena adanya dukungan dari rumah. Evaluasi dengan merutinkan Komunikasi dengan orang tua. Komunikasi yang konsisten dengan orang tua melalui pertemuan berkala atau aplikasi perpesanan untuk memberikan pembaruan tentang kemajuan anak-anak mereka. Selanjutnya melakukan Pelatihan untuk tenaga pendidik yang Berkelanjutan serta sharing dan kolaborasi, Terus melatih guru / tenaga pendidik dalam metode pengajaran yang paling up-to-date dan pendekatan yang berhasil untuk pembelajaran tahfidz. Libatkan instruktur profesional tentang program tahfidz untuk memberikan informasi wawasan lebih lanjut. Adakan sesi berbagi antar para guru untuk berbagi pengalaman dan ide mereka untuk mengatasi hambatan dalam pembelajaran tahfidz di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 1 Candi. Mendorong kolaborasi guru agar dapat saling mendorong dan memotivasi. Kemudian evaluasi pada Sumber Daya dan Infrastruktur dengan Penyediaan Materi Pendidikan. Pastikan ketersediaan bahan ajar yang sesuai dengan usia seperti buku tahfidz untuk anak-anak. Dan dukung tenaga pendidik dengan Akses ke sumber daya pembelajaran online atau aplikasi pendidikan. Serta memperbaiki dan pemeliharaan fasilitas dengan Menjaga dan memulihkan fasilitas belajar tahfidz secara teratur. Pastikan suasana belajar aman, nyaman, dan kondusif.

Evaluasi

Evaluasi pembelajaran digunakan sebagai topik diskusi bagi kepala sekolah dan guru untuk meningkatkan dan menindaklanjuti perubahan implementasi Belajar. Mulai dari kurikulum tahfidz, SDM, sarana dan prasarana,  metode hafalan, dan teknis implementasi Pengembangan program tahfidz di  Tk Aisyiyah Bustanul Athfal 1 Candi. Tidak ada yang luput dari proses evaluasi yang Dilakukan.[28]. Melakukan monitoring atau evaluasi secara rutin bertujuan untuk mengetahui efektifitas Pengembangan program tahfidz di TK Aisyiyah bustanul Athfal 1 Candi dapat berjalan sesuai dengan program yang telah di rumuskan. Evaluasi pada sumber daya manusia di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 1 Candi seperti memberikan pelatihan tentang program tahfidz dan memastikan semua tenaga pendidik mampu memahami metode pengajaran dalam program tahfidz di Tk Aisyiyah Bustanul Athfal 1 Candi. Evaluasi pada sarana dan prasarana Memastikan ketersediaan fasilitas dan sumber belajar tahfiz, seperti sound system untuk mendukung program tahfidz, ruangan yang nyaman dan materi pembelajaran yang relevan. Sebagai pendukung terlaksananya Pengembangan program tahfidz Quran di Tk Aisyiyah Bustanul Athfal 1 Candi.

Sebagaimana disampaikan kepala Tk Aisyiyah Bustanul Athfal 1 Candi proses evaluasi dilakukan setiap 3 bulan sekali berupa setoran hafalan ke guru kelas masing-masing dan dilanjutkan pada penerimaan laporan perkembangan anak mid semester dan semesteran. Evaluasi diberikan kepada orang tua murid berupa raport perkembangan dan pencapaian hafalan yang telah dilaksanakan. Sesuai dengan kemampuan masing-masing peserta didik.Data tersebut menunjukkan bahwa evaluasi terhadap program tahfidz dilakukan berupa ujian akhir setiap semester. Setiap akhir semester satu, siswa diwajibkan mampu menghafal Surat An-Nās sampai dengan surat Al- Al Adhiyat untuk kelompok A. Surat An-Naas sampai dengan Surat Al Zazalah juga juz 30 dari belakang seperti surat An-naba, An-naaziaat, Abasa, At-Takwir, dan Al-Infitaar. Untuk kelompok B. Selain itu bagi siswa yang sudah melampaui target bisa melanjutkan sampai dengan tercapai juz 30 bila mampu. Menghafal Al-Qur'an sangat dianjurkan dalam Islam, tergantung pada kapasitas seseorang. Semakin banyak bagian yang Anda hafalkan, pahami, dan praktikkan, semakin baik posisi Anda di hadapan Allah SWT dan manusia. Para ulama sepakat bahwa menghafal Al-Qur'an merupakan fardhu kifayah. Menurut Imam Badruddin bin Muhammad bin Abdullah al-Zarkasyi, menghafal Al-Qur'an adalah fardhu Kifayah.[29]

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Pengembangan Program Tahfidz Quran di Tk Aisyiyah Bustanul Athfal 1 Candi cukup efektif mencetak generasi PAUD yang bisa menghafal Al Quran, program ini meningkatkan hasil bacaan dan hafalan peserta didik khususnya anak usia dini di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 1 Candi.

Pengelolaan Pengembangana ProgramTahfidz Quran di Tk Aisyiyah Bustanul Athfal 1 Candi diawali dengan perencanaan Pengembangan program dan perencanaan Pengembangan pembelajaran. Perencanaan dan penerapan juga factor pendukung dan penghambat Pengembangan kerja program tahfidz ini secara sistematis dan terencana. Tujuan dari Pengembangan program tahfidz Quran di Tk Aisyiyah Bustanul Athfal 1 Candi adalah untuk mencetak generasi penghafal quran dan juga menumbuhkan kegbiasan membaca dan menghafal Al Quran sejak dini.

Ucapan Terima Kasih

Terima kasih yang sebesar-besarnya disampaikan kepada ketua penyelenggara yang telah memberikan izin sehingga penelitian ini terlaksana. Selanjutnya kepada kepala sekolah dan seluruh tim pendidik Tk Aisyiyah Bustanul Athfal 1 Candi yang telah memberikan respon positif selama penelitian dilakukan. Serta terima kasih kepada semua pihak yang tidak mungkin disebutkan satu persatu atas segala dukungannya dan juga bantuan yang telah diberikan kepada peneliti.

References

  1. A. Syafi’, “Konsep Pembelajaran Tahfidz Al Qurán Juz 30 Dan Implementasinya Pada Anak Usia Dini,” MODELING: Jurnal Program Studi PGMI, vol. 6, no. 2, 2019.
  2. A. Wahyuni and A. Syahid, “Tren Program Tahfidz Al-Qur’an sebagai Metode Pendidikan Anak,” 2019.
  3. N. Faqih, “Integrasi Program Tahfidz dengan Sekolah Formal di Pondok Pesantren Anak”.
  4. Y. Azzahra, “Analisis Metode Tahfidzul Qur’an di Taman Kanak-kanak Islam Terpadu Ar-Rahmah Plus Al-Qur’an Padang,” 2023.
  5. M. Syaifuddin and U. Samarinda, “Manajement Program Tahfidz Al-Qurán SD Islam Al-Quds Samarinda,” jurnal manajemen pendidikan islam, 20235, [Online]. Available: http://jurnal.staialhidayahbogor.ac.id/index.php/ppai/article/view/1612.
  6. V. P. Utami and A. Fathoni, “Implementasi Program Tahfidz Al-Qur’an sebagai Penguatan Karakter Islami Siswa Sekolah Dasar,” Jurnal Basicedu, vol. 6, no. 4, pp. 6329–6336, May 2022, doi: 10.31004/basicedu.v6i4.3239.
  7. I. Irfanita and M. Murniyetti, “Implementasi Program Tahfidz Al-Qur’an di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SD IT) Cahaya Hati Pauh Kambar Padang Pariaman,” TSAQOFAH, vol. 3, no. 6, pp. 908–921, Aug. 2023, doi: 10.58578/tsaqofah.v3i6.1653.
  8. F. S. Anwar and E. Munastiwi, “Implementasi Program Tahfidz Di MTS Al-Muhsin II Dalam Menumbuhkan Minat Tilawati Quran,” Jurnal Isema : Islamic Educational Management, vol. 6, no. 1, pp. 25–36, Jun. 2021, doi: 10.15575/isema.v6i1.9356.
  9. A. Ana Federika, P. Mariati, S. Ghufron, and M. Sukron Djazilan, “Internalisasi Karakter Religius Melalui Program Tahfidz Qurán Di Sekolah Dasar Islam Raden Patah Surabaya,” 2022.
  10. S. Peningkatan Kualitas Tahfidz Al-Qur, an di Pondok Tahfidz Al-Qur, an Pesantren Darunnajah, and H. Damayanti, “Pages 204-212 Edukasiana: Journal of Islamic Education pISSN 2964-6979,” 2023. [Online]. Available: https://ejournal.darunnajah.ac.id/index.php/edukasiana
  11. B. I. S. F. R. M. N. Ana Nur Salsabilah, “Implementasi Program Unggulan Tahfidz Quran Dalam Optimalisasi Profil Pelajar Pancasila Di SD Muhammadiyah 8 Tulangan – Sidoarjo,” Jurnal Ilmiah Pendidikan dasar, vol. 8, 2023.
  12. Setiawati. Bustanil Arifin, “Gambaran Strategi Pembelajaran Tahfidz Al-Quran,” Pendidikan Luar Sekolah, vol. 5, 2021.
  13. E. Nugraha, “Implementasi Program Tahfizh Qur’an Di PAUD Inklusif Dengan Model HOTS,” As-Sibyan: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, vol. 5, no. 2, pp. 95–106, Dec. 2020, doi: 10.32678/as-sibyan.v5i2.3569.
  14. N. M. Krisnawati, ) Sita, and H. Khotimah, “Wahana : Tridarma Perguruan Tinggi Peningkatan Pembelajaran Tahfidz Al-Qur’an Melalui Metode Talaqqi Pada Anak Usia Dini,” vol. 73, no. 1, 2021, [Online]. Available: http://jurnal.unipasby.ac.id/index.php/whn
  15. N. Y. S. B. Meirani Agustina, “Strategi Peningkatan Minat Menghafal Al Quran Di Pondok Pesantren Ar-Rahmah Curup,” Jurnal Kependidikan , vol. 14, Jun. 2020.
  16. M. Thontawi, M. MY, F. Chaniago, A. Fiqhi, I. N. Hazairin, and Y. Afifah, “Tahfidz Al-Qur’an: A Study of Learning Management Systems in Higher Education,” AL-TANZIM: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, vol. 6, no. 1, pp. 574–585, Apr. 2022, doi: 10.33650/al-tanzim.v6i2.3535.
  17. T. Muntiarti, E. Ernawati, and B. Indriyanto, “Evaluasi Program Tahfidz Al-Quran Di SMAIT Buahati Jakarta,” Jurnal Penelitian dan Penilaian Pendidikan, vol. 3, no. 1, pp. 1–13, Dec. 2020, doi: 10.22236/jppp.v3i1.5913.
  18. D. S. N. Yaya Suryana, “Manajemen Program Tahfidz Al-Quran,” Jurnal Islamic Education Manajemen, 2018.
  19. G. Wibisana SMP Negeri, “Mewujudkan Sekolah Religius Melalui Program Tahfidz Al-Qurán Di SMP Negeri 1 Jogorogo Kabupaten Ngawi,” vol. 2, no. 1, 2022.
  20. N. Nurhadi, “Manajemen Pendidikan Islam Anak-anak Pra Sekolah Berbasis Qur’ani,” MANAZHIM, vol. 1, no. 2, 2019, doi: 10.36088/manazhim.v1i2.203.
  21. D. Mutaqin, H. Indra, and S. Lisnawati, “Manajemen pembelajaran tahfizh Alquran untuk ketercapaian target hafalan di SMPQ Al-Ihsan,” Tawazun: Jurnal Pendidikan Islam, vol. 15, no. 2, p. 187, Aug. 2022, doi: 10.32832/tawazun.v15i2.7623.
  22. Eva Fatmawati, “Manajemen Pembelajaran Tahfidz Al-Qurán,” Jurnal Islamic Education Manajemen, vol. 4, 2019.
  23. E. S. Mulyani and I. Rindaningsih, “Implementation of Tahfidz Curriculum Management in Tahfidz Qur’an Elementary School,” Indonesian Journal of Islamic Studies, vol. 4, May 2021, doi: 10.21070/ijis.v4i0.1584.
  24. Zulfadli, Kms. Badaruddin, and Maryamah, “Pola Pelaksanaan Pembinaan Tahfidzul Qur’an di Madrasah Tahfidzul Qur’an Raudhatul Ulum Sakatiga Indralaya Sumatera Selatan,” NUR EL-ISLAM : Jurnal Pendidikan dan Sosial Keagamaan, vol. 9, no. 2, pp. 131–149, Sep. 2022, doi: 10.51311/nuris.v9i2.540.
  25. Yuli Apriati, “Kerjasama Sekolah Dan Orangtua Dalam Proses Pendidikan Tahfidz Al-Qurán Pada Anak Di Sekolah Tahfidz Plus SD Khoiru Ummah Banjarmasin,” Jurnal Pendidikan Sosiologi Antropologi, vol. 2, Jan. 2020.
  26. R. Fajri and S. Hendriani, “Implemantasi Tahfidz Qur-An Melalui Strategi ‘Subhaqu’ Di Rumah Tahfidz Baitul ‘Ilmi UPTD SDN 11 Guguak VIII Koto,” Jurnal Kajian dan Pengembangan Umat, vol. 6, no. 1, 2023, doi: 10.31869/jkpu.v6i1.4249.
  27. M. Ulfah, “Pendekatan Holistik Integratif Berbasis Penguatan Keluarga pada Pendidikan Anak Usia Dini Full Day,” Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, vol. 4, no. 1, p. 10, Sep. 2019, doi: 10.31004/obsesi.v4i1.255.
  28. A. F. Lubis, “Manajemen Kurikulum Berbasis Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) Di Perguruan Tinggi Islam,” AL-TANZIM: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, vol. 4, no. 2, pp. 28–40, Sep. 2020, doi: 10.33650/al-tanzim.v4i2.1248.
  29. A. Faiz Khudhari, A. Habibul Muiz, and P. Studi Manajemen dakwah STIDKI Ar Rahmah, “Jurnal Masjiduna : Jurnal Ilmiah Stidki ar-Rahmah Hubungan Kecerdasan Emosional,” cetak, vol. 1, no. 1, pp. 55–68, 2018.