Abstract

General Background: The role of technology in language education has gained increasing attention, particularly in the context of listening skills development among students. Specific Background: While various applications exist for language learning, limited research focuses on students' perceptions of using platforms like Spotify for enhancing their English listening abilities. Knowledge Gap: Existing literature lacks qualitative insights into how vocational high school students perceive and utilize Spotify as a tool for language acquisition. Aims: This study aims to explore the perceptions of Vocational High School (SMK) students regarding the use of Spotify to study English listening skills. Results: Employing a descriptive qualitative research design, data were collected from two informants from the X BD 2 class. Findings indicate that students view Spotify as a beneficial audio resource that aids in their English listening comprehension. Novelty: This research contributes new qualitative insights into the effectiveness of Spotify in language learning, emphasizing students' perspectives. Implications: The results suggest that integrating popular audio applications like Spotify can enhance students' engagement and support their English learning process, highlighting the potential for innovative teaching methods in vocational education.

Highlights:
  • Student Perceptions: Vocational students recognize Spotify as a valuable tool for improving English listening skills.
  • Qualitative Insights: The study utilized descriptive qualitative methods to gather in-depth perspectives from participants.
  • Supportive Resource: Spotify is identified as an effective audio application that enhances students' language learning experience.

Keywords: Spotify, listening skills, vocational students, qualitative research, English learning.

Pendahuluan

Di era industri milenial 4.0, teknologi muncul dan berkembang yang dapat mengubah persepsi seseorang. Teknologi dirancang untuk mengurangi ketidakpastian dalam hubungan sebab akibat untuk mencapai hasil yang diinginkan pengguna [1].Tanpa kita sadari, kita sangat bergantung pada teknologi. Karena, dengan adanya teknologi, kita akan merasa sangat terbantu. Dan, salah satu bentuk teknologi yang sering kita gunakan adalah aplikasi. Aplikasi merupakan kesempurnaan dalam bidang teknologi. Dan, aplikasi sendiri memiliki fungsi lain. Yaitu sebagai media pembelajaran. Banyak media pembelajaran yang saat ini dikembangkan dan diimplementasikan. Namun, media pembelajaran yang saat ini sangat berpengaruh dalam meningkatkan kemampuan belajar siswa adalah media audio. Media audio pembelajaran yang sering digunakan adalah kaset atau CD, audio, MP3 atau MP4 dan rekaman [2]. Tidak hanya melalui hal-hal tersebut, siswa juga dapat menjadikan lagu sebagai media pembelajaran mereka. Lagu mudah ditemukan di semua tempat, karena lagu ada di setiap aspek kehidupan manusia [3]. Namun, orang cenderung berpikir bahwa pengalaman mereka dalam lagu hanya dalam waktu yang singkat. Dengan kata lain, kekuatan lagu sering kali diremehkan oleh kebanyakan orang. Menurut Claerr dan Gargan pada tahun 1984 mengatakan, "dengan sedikit imajinasi, lagu dapat digunakan untuk mengajarkan semua aspek bahasa asing"[4].

Lagu dapat menjadi sarana bahasa yang secara tidak sadar akan tersimpan dalam otak. Hal ini dapat membuat proses belajar dan mengajar menjadi menyenangkan. Dan hal ini sangat disukai oleh para siswa[5]. Nurhayati (2009) berpendapat bahwa lagu dapat menjadi media yang dapat melatih dan meningkatkan kemampuan berbahasa siswa, mulai dari menulis, membaca, berbicara, dan menyimak. Dalam hal ini, lagu dapat menjadi media yang tepat untuk pengajaran[6]. Dapat disimpulkan bahwa lagu dapat menjadi 'jembatan' bagi siswa untuk belajar bahasa Inggris. Banyak platform media yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran. Salah satunya adalah Spotify. Spotify adalah layanan musik digital dan podcast yang menyediakan akses ke jutaan lagu, podcast, dan konten lainnya dari penyanyi dan artis di seluruh dunia. Aplikasi Spotify diluncurkan pada tanggal 7 Oktober 2009, aplikasi ini didirikan oleh Daniel Ek dan Martin Lorentzon di Swedia pada tanggal 1 April 2006. Perusahaan ini terutama bertanggung jawab untuk menyediakan layanan streaming musik yang sah. Layanan ini tersedia untuk pengguna di berbagai perangkat seluler secara gratis atau berbayar[7]. Aplikasi Spotify memiliki beberapa fitur seperti musik digital dan podcast. Pada musik digital, pengguna dapat memutar lagu favorit mereka di aplikasi. Dan ketika pengguna memutar lagu, akan ada lirik yang muncul. Podcast dapat digunakan untuk memberikan masukan linguistik tambahan kepada siswa yang tertarik. Podcast dapat membantu siswa meningkatkan kemampuan listening mereka karena podcast merupakan media yang partisipatif[8]. Dan podcast sendiri memiliki banyak cerita digital berbahasa Inggris yang menarik untuk didengarkan yang dapat menjadi media pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris bagi para pendengarnya. Khususnya para remaja yang berada di tingkat sekolah menengah kejuruan. Menurut penelitian sebelumnya, dengan judul "The Effectiveness of Using Spotify to Teach Listening Comprehension of Narrative Podcasts in Grade Nine MTs” Pada hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa Spotify dapat digunakan sebagai media pembelajaran bahasa Inggris. Karena hasil dari skor pre-test mengalami peningkatan. Dan pada penelitian terdahulu yang lain dengan judul "Pengaruh Penggunaan Lagu Melalui Aplikasi Spotify Terhadap Kemampuan Siswa dalam Menyimak di Sekolah Menengah Kejuruan Taruna Pekanbaru" hasil dari penelitian ini berhasil. Kemampuan siswa dalam menyimak setelah peneliti sebelumnya mengajar meningkat. Dan pada penelitian sebelumnya dengan judul "Students' Perception of Using Song on Spotify for Learning English" hasil dari penelitian ini adalah kemampuan listening siswa meningkat. Para siswa merasa lebih bersemangat ketika Spotify dapat menjadi media belajar bahasa Inggris. Dan pada penelitian lain dengan judul "Measuring The Possibility of Podcast in Spotify Application to Improve Students' Listening Skills on Narrative Texts" hasilnya adalah efektif.

Namun, metode yang digunakan oleh peneliti sebelumnya membosankan, serta jumlah soal yang diberikan untuk mengerjakan post-test dengan batas waktu yang sedikit. Pada hasil penelitian ini, membuktikan bahwa Spotify dapat digunakan sebagai media pembelajaran. Namun, remaja SMK saat ini hanya senang mendengarkan Spotify tanpa mencoba menjadikan aplikasi tersebut sebagai media pembelajaran mereka. Padahal kebanyakan dari mereka adalah pengguna fitur-fitur premium. Mereka sering mengabaikan betapa pentingnya bahasa Inggris bagi kehidupan mereka. Mereka lebih memilih untuk mengasah kemampuan mereka sesuai dengan jurusan yang mereka pilih. Namun, ada Sekolah Menengah Kejuruan yang memiliki siswa-siswi yang dapat menguasai kemampuan listening dengan baik dan dapat bersaing dengan Sekolah Menengah Atas. Salah satunya adalah SMKN 2 Buduran. Sekolah ini beralamat di Jalan Jenggolo No.2 A, Bedrek, Siwalanpanji, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Sekolah ini telah terakreditasi A. SMKN2 Buduran memiliki beberapa jurusan yang diminati. Diantaranya adalah akuntansi, manajemen, perbankan, pemasaran, RPL, dan DKV. Peneliti melakukan wawancara dengan salah satu guru bahasa Inggris di sekolah tersebut untuk mengetahui jurusan apa dan tingkat berapa yang memiliki kemampuan bahasa Inggris yang baik. Guru tersebut mengarahkan peneliti ke jurusan BD 2 dengan tingkat kelas satu melalui wawancara tersebut. Sebagian besar siswa di BD2 adalah pengguna Spotify. Dan, sering kali para guru menggunakan Spotify untuk melatih kemampuan listening mereka sebelum mereka mengikuti tes kemampuan listening. Dari sekian banyak siswa di jurusan BD 2, peneliti memilih dua siswa sebagai partisipan. Mereka yang sering menggunakan Spotify saat di sekolah dan di rumah. Juga yang mendapat nilai tinggi dalam tes bahasa Inggris. Kedua partisipan ini juga menggunakan Spotify sebagai media belajar mendengarkan bahasa Inggris. Dengan latar belakang tersebut, pertanyaan penelitian berikut ini terkait dengan hal tersebut "Bagaimana persepsi siswa Sekolah Menengah Kejuruan yang menggunakan Spotify untuk belajar listening bahasa Inggris?"

Metode

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Menurut Handayani dan Sugiarti (2008) Laporan penelitian kualitatif deskriptif berisi kutipan-kutipan dan data-data sebagai ilustrasi dan untuk memberikan dukungan terhadap apa yang disajikan. Data meliputi transkrip wawancara. Data dianalisis dengan segala kekayaan maknanya sedekat mungkin dengan bentuknya yang direkam atau ditranskrip, yang berarti hanya menggambarkan situasi atau peristiwa.

1. Subjek dan Objek Penelitian

Partisipan dalam penelitian ini yang menjadi informan adalah siswa kelas X BD 2 dengan jumlah 2 orang. Peneliti menggunakan partisipan kelas X karena mereka cepat merasa bosan dengan materi yang diajarkan oleh guru. Guru hanya menggunakan metode yang monoton saat mengajar siswa. Dengan adanya aplikasi Spotify, mereka dapat meningkatkan kemampuan listening mereka melalui lagu-lagu barat ketika mereka tidak dapat memahami materi bahasa Inggris yang telah diajarkan oleh guru. Dan dengan Spotify juga, mereka dapat memahami apa yang diucapkan oleh guru ketika guru menjelaskan dengan menggunakan bahasa Inggris.

2. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan 2 orang siswa yang mendapatkan nilai tinggi dalam tes bahasa Inggris. Dan peneliti ingin menggali lebih dalam mengenai pendapat para siswa mengenai Spotify sebagai media pembelajaran listening mereka. Peneliti menggunakan metode wawancara karena melalui metode ini peneliti mengetahui lebih detail mengenai fenomena yang sedang terjadi di lingkungan sekitar. Wawancara ditujukan untuk merekam pendapat, perasaan, emosi, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan individu dalam organisasi[9].

Berdasarkan teknik yang digunakan oleh peneliti, maka peneliti membuat daftar pertanyaan wawancara yang didasarkan pada beberapa teori.

No Teori Pertanyaan
1 Media pembelajaran yang memiliki pengaruh tinggi dalam pembelajaran bahasa adalah media audio (Darwis, 2016). 1. Apakah Spotify meningkatkan kemampuan mendengarkan Anda lebih dari aplikasi serupa? 2. Apakah anda sering mendengarkan lagu berbahasa Inggris melalui Spotify? 3. Apakah lagu-lagu berbahasa Inggris mempengaruhi pembelajaran bahasa Inggris anda?
2 Menurut Schoepp (2001), lagu adalah bagian penting dari pengalaman bahasa manusia. 4. Lagu berbahasa Inggris apa yang sering anda dengarkan? 5. Apakah lagu tersebut merupakan bagian penting dalam meningkatkan kemampuan mendengarkan anda? 6. Apakah ada momen atau pengalaman tertentu yang membuat Anda percaya bahwa Spotify dapat menjadi media pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan kemampuan listening anda?
3 Ratminingsih (2010) membuktikan bahwa lagu adalah salah satu teknik yang efektif untuk meningkatkan kemampuan mendengarkan bahasa Inggris siswa. 7. Apakah ada teknik/cara tertentu ketika anda belajar bahasa Inggris melalui Spotify? 8. Apakah efektif untuk mendukung kemampuan mendengarkan anda?
4 Djamarah (2011) menyatakan bahwa motivasi belajar adalah kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk belajar. 9. Apakah Spotify dapat memotivasi nda untuk terus meningkatkan keterampilan mendengarkan anda?
Table 1.Daftar Pertanyaan Wawancara

Sebelum melakukan wawancara, peneliti harus memiliki pedoman wawancara, yaitu:

1. Peneliti harus memiliki tujuan wawancara yang jelas

2. Peneliti harus menyiapkan pertanyaan wawancara terstruktur yang relevan dengan topik atau fenomena penelitian. Peneliti harus memiliki pertanyaan wawancara yang mampu merangsang partisipan untuk berpikir lebih dalam tentang fenomena tersebut.

3. Atur waktu yang tepat agar tidak mengganggu kegiatan akademik partisipan.

4. Peneliti harus memilih tempat yang nyaman, privat, dan jauh dari kebisingan. Sehingga partisipan merasa aman ketika mengungkapkan pendapatnya.

5. Peneliti harus memastikan bahwa partisipan memahami tujuan dari wawancara

6. Peneliti harus mencatat atau merekam informasi yang diberikan oleh partisipan untuk memudahkan peneliti dalam menganalisis dan mengolah data.

7. Peneliti harus membiarkan wawancara mengalir sealamiah mungkin dan juga fleksibel. Tanpa disadari oleh peneliti, respon spontan dari partisipan dapat memberikan wawasan yang tidak terduga.

8. Setelah wawancara selesai, peneliti harus meluangkan waktu untuk menganalisis transkrip

3. Analisis Data

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui persepsi Sekolah Menengah Kejuruan yang menggunakan Spotify untuk meningkatkan kemampuan mendengarkan. Data yang dikumpulkan dari wawancara. Sebelum melakukan wawancara dengan responden, peneliti menentukan tujuan wawancara untuk mengetahui pendapat siswa tentang keefektifan Spotify sebagai media listening mereka. Peneliti harus menyiapkan daftar pertanyaan terstruktur untuk menggali lebih dalam tentang penggunaan Spotify sebagai media pembelajaran bahasa mereka. Peneliti harus mendapatkan persetujuan dan menjelaskan tujuan penelitian dan bagaimana data akan digunakan. Hal ini bertujuan untuk membuat responden merasa nyaman ketika peneliti mulai mewawancarai responden. Peneliti harus merekam ketika responden mulai menjawab pertanyaan wawancara. Setelah melakukan wawancara, peneliti melakukan transkrip agar dapat menganalisis fenomena lebih lanjut. Ada beberapa tahapan ketika peneliti melakukan wawancara: Peneliti menentukan tujuan wawancara, yaitu untuk mengetahui pendapat mahasiswa tentang efektivitas Spotify sebagai media untuk meningkatkan kemampuan listening.

Melalui tahapan wawancara, peneliti akan mengetahui bahwa aplikasi Spotify mampu membantu siswa Sekolah Menengah Kejuruan untuk mengembangkan kemampuan mendengarkan mereka. Spotify merupakan aplikasi yang sedang digandrungi oleh para remaja dan menyediakan berbagai macam fitur menarik di dalamnya. Pembelajaran menggunakan Spotify melalui lagu-lagu berbahasa Inggris dapat membantu siswa dalam mengejar ketertinggalan materi atau mereview konsep dasar persiapan ujian dan meningkatkan pemahaman secara individu [10]. Banyak pembelajaran terkait bahasa yang tersedia di media sosial. Jejaring sosial mampu memberikan akses kepada siswa untuk mengakses sumber pengetahuan, menjalin komunikasi kelompok, dan mampu mendorong siswa untuk menjadi individu yang lebih kreatif. Jejaring sosial juga mampu meningkatkan kekompakan antar siswa maupun siswa dengan guru dan sebaliknya [11]. Didukung dengan teori tersebut, Spotify dapat menjadi alat bantu untuk belajar listening bahasa Inggris

Hasil dan Pembahasan

Temuan menjelaskan hasil data wawancara yang diperoleh peneliti dengan subjek yang telah ditentukan. Temuan berisi pendapat atau persepsi subjek terhadap aplikasi Spotify sebagai alat bantu belajar listening bahasa Inggris. Peneliti akan mengklasifikasikan persepsi siswa Sekolah Menengah Kejuruan kelas X BD 2 dengan dua partisipan ke dalam beberapa bagian berdasarkan data atau jawaban yang muncul dalam proses pengumpulan data.

1. Media pembelajaran yang memiliki pengaruh tinggi dalam pembelajaran bahasa adalah media audio

Peneliti: "Oke. Pertanyaan pertama. Apakah Spotify lebih meningkatkan kemampuan mendengarkan Anda dibandingkan aplikasi sejenis?"

P1: "Ya,. Bisa dibilang begitu. Karena Spotify menyediakan fitur penerjemah. Jadi, ketika kita mendengarkan lagu Barat, lagu tersebut akan disertai dengan terjemahannya. Jadi, ketika kita mendengarkan lagu Barat, kita juga mengerti arti dari lagu tersebut. Jadi, menurut saya Spotify mampu meningkatkan kemampuan mendengarkan saya"

Peneliti: "Oke... pertanyaan kedua, apakah kamu sering mendengarkan lagu berbahasa Inggris melalui Spotify?"

P1: "Sering. Dan, hampir semua playlist saya adalah lagu-lagu Barat"

Peneliti: "Oke... pertanyaan ketiga, apakah lagu-lagu berbahasa Inggris mempengaruhi pembelajaran bahasa Inggris anda?"

P1: "Ya,. Saya lebih mengerti ketika guru bahasa Inggris saya, berbicara dalam bahasa Inggris. Dan, saya lebih semangat ketika mengerjakan tugas bahasa Inggris. Saya juga sangat bosan jika belajar bahasa Inggris hanya dengan menggunakan LCD dan buku."

Peneliti: "Pertanyaan pertama, apakah Spotify mampu meningkatkan kemampuan listening anda dibandingkan dengan aplikasi sejenis?"

P2: "Ya"

Peneliti: "Alasannya kenapa?"

P2: "Menurut saya, Spotify memiliki banyak fitur yang dapat mendukung pembelajaran listening. Selain itu juga banyak lagu berbahasa Inggris"

Peneliti: "Oke... yang kedua, apakah kamu sering mendengarkan lagu-lagu berbahasa Inggris melalui Spotify?"

P2: "Iya"

Peneliti: "Kenapa?"

P2: "Sederhana saja. Karena saya lebih suka lagu berbahasa Inggris daripada lagu berbahasa Indonesia."

Peneliti: "Oke... apakah lagu berbahasa Inggris tersebut mempengaruhi pembelajaran bahasa Inggris Anda?"

P2: "Iya, saya jadi lebih tahu arti dari setiap kalimat yang ada saat tes mendengarkan"

Peneliti: "Oke... pertanyaan selanjutnya adalah apakah lagu tersebut merupakan bagian penting dalam meningkatkan kemampuan listening anda?"

P2: "Cukup penting. Saya menggunakan lagu berbahasa Inggris sebagai alat bantu untuk belajar kemampuan mendengarkan"

Dari kutipan wawancara, dengan Partisipan satu dan Partisipan dua peneliti meyakini bahwa Spotify merupakan aplikasi yang tepat untuk menjadi media yang menyenangkan untuk belajar listening bahasa Inggris. Kemampuan listening merupakan hal yang sangat penting yang harus dikuasai oleh peserta didik. Karena, dengan kemampuan ini, peserta didik dapat mengetahui arti dan maksud dari sebuah kalimat atau kata dalam bahasa Inggris.

2. Lagu adalah bagian penting dari pengalaman bahasa manusia.

Peneliti: "Oke... pertanyaan selanjutnya adalah lagu berbahasa Inggris apa yang sering Anda dengarkan?"

P1: "Lagu yang ada di bagian akhir"

Peneliti: "Apakah lagu tersebut menjadi bagian penting dalam meningkatkan kemampuan mendengarkan Anda?"

P1: "Ya, sangat. Karena ada beberapa kosakata yang tidak saya ketahui saat belajar bahasa Inggris di kelas dan tidak tahu bagaimana cara mengucapkannya dengan benar. Dan, lagu ini juga sangat membantu ketika ada ulangan harian listening"

Peneliti: "Wihh...membantu sekali ya. Oke, pertanyaan selanjutnya... apakah ada momen atau pengalaman tertentu yang membuat kamu yakin bahwa Spotify bisa menjadi media pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan kemampuan listening kamu?"

P1: "Ada. Momen di mana sebelum dan sesudah saya menggunakan Spotify. Sebelum saya menggunakan Spotify, nilai bahasa Inggris saya sangat buruk. Dan setelah saya menggunakan Spotify, nilai bahasa Inggris saya meningkat. Terutama ketika saya mengerjakan tes mendengarkan. Saya sangat terkejut ketika tes mendengarkan saya mendapat nilai yang bagus"

Peneliti: "Oke... yang ketiga, lagu bahasa Inggris apa yang sering kamu dengarkan?"

P2: "Lagu bahasa Inggris yang saya sukai saat ini adalah SIM dari Olivia Rodrigo. Menurut saya, lagu ini membantu saya untuk meningkatkan pemahaman saya dalam belajar bahasa Inggris. Liriknya juga sangat emosional."

Peneliti: "Oke... apakah lagu berbahasa Inggris tersebut mempengaruhi pembelajaran bahasa Inggris anda?"

P2: "Iya. Saya jadi lebih tahu arti dari setiap kalimat saat tes mendengarkan."

Peneliti: "Oke... pertanyaan selanjutnya adalah apakah lagu tersebut merupakan bagian penting dalam meningkatkan kemampuan mendengarkan anda?"

P2: "Cukup penting. Saya menggunakan lagu berbahasa Inggris sebagai alat bantu untuk belajar kemampuan mendengarkan"

Peneliti: "Pertanyaan selanjutnya adalah .... apakah ada pengalaman tertentu yang membuat anda percaya bahwa Spotify dapat menjadi media pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan kemampuan listening anda?"

P2: "Ya, mungkin ketika saya ingin mengikuti ujian bahasa Inggris. Saya menggunakan Spotify untuk mendengarkan lagu-lagu berbahasa Inggris untuk belajar mengetahui artinya dan untuk sedikit refreshing."

Dari kutipan wawancara, dengan Partisipan satu dan Partisipan dua, peneliti percaya bahwa lagu adalah bagian penting dari pengalaman berbahasa manusia. Terutama dalam bahasa Inggris. Spotify membantu partisipan satu dan partisipan dua untuk mengetahui arti dari kata atau kalimat dalam bahasa Inggris

3. lagu adalah salah satu teknik yang efektif untuk meningkatkan kemampuan mendengarkan bahasa Inggris siswa.

Peneliti: "Bagus. .... Ngomong-ngomong, apakah ada teknik/cara tertentu ketika kamu belajar bahasa Inggris melalui Spotify?"

P1: "Iya, jadi pas ngerjain tugas bahasa Inggris, aku juga dengerin podcast atau lagu-lagu bahasa Inggris juga."

Peneliti: "Apakah hal tersebut efektif untuk menunjang kemampuan listening kamu?"

P1: "Ya,. Bisa dibilang begitu. Karena itu sangat mempengaruhi ketika saya ingin mengerjakan tes listening"

Peneliti: "Oke... apakah ada teknik/cara tertentu ketika kamu belajar bahasa Inggris melalui Spotify?"

P2 : "Kalau lagi capek belajar di sekolah, saya gunakan untuk mendengarkan lagu-lagu bahasa Inggris di Spotify sekalian untuk menyegarkan otak juga."

Peneliti: "Oke... apakah hal ini efektif untuk mendukung kemampuan listening anda?"

P2: "Cukup efektif, karena saya malas belajar bahasa Inggris lewat buku dan LCD. Cepat bosan, dan juga membuat saya mengantuk. Jadi, belajar bahasa Inggris melalui Spotify sangat efektif untuk mendukung kemampuan listening saya"

Spotify bukan hanya pengubah kebiasaan, tetapi juga merupakan aplikasi yang menghadirkan ide-ide kreatif bagi Generasi Z. Seperti yang diketahui banyak orang, Spotify adalah aplikasi yang unggul dalam hal audio. Ada banyak konten menarik di aplikasi ini. Banyak topik unggulan yang tersedia di Spotify. Tidak hanya menyediakan lagu-lagu barat yang sedang digandrungi oleh Generasi Z. Namun, Spotify juga menyediakan podcast yang tidak kalah digemari oleh Generasi Z. Dari situlah Generasi Z dapat menciptakan teknik belajar yang mereka sukai. Yaitu dengan mendengarkan podcast dan lagu-lagu Barat dari Spotify. Tidak hanya diterapkan pada pelajaran umum saja. Namun, juga pada pelajaran bahasa Inggris. Hal ini disampaikan oleh Partisipan Satu yang mendengarkan podcast dan lagu-lagu berbahasa Inggris sambil mengerjakan tugas bahasa Inggris. Spotify juga mampu mendukung peserta didik untuk belajar keterampilan mendengarkan secara efektif.

4. Motivasi belajar adalah kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk belajar.

Peneliti: "Apakah Spotify dapat memotivasi Anda untuk terus meningkatkan kemampuan mendengarkan anda?"

P1: "Spotify sangat memotivasi saya. Spotify membuat saya bersemangat untuk terus belajar bahasa Inggris. Saya juga berharap kemampuan listening saya akan terus meningkat dan saya bisa mendapatkan skor tertinggi dalam tes TOEIC."

Peneliti: "Terakhir, apakah Spotify dapat memotivasi Anda untuk terus meningkatkan kemampuan listening anda?"

P2: "Ya... karena Spotify sangat bagus sekali. Fitur-fiturnya juga bisa membuat saya cukup nyaman dengan mendengarkan lagu-lagu berbahasa Inggris di Spotify."

Dengan adanya aplikasi Spotify, siswa merasa terbantu dan lebih tertarik untuk mempelajari kemampuan listening. Terutama, memunculkan rasa motivasi belajar yang tinggi. Hal ini sangat baik. Dimana siswa SMK dapat meningkatkan rasa kemauan yang tinggi untuk belajar bahasa Inggris. Terutama dalam hal kemampuan listening. Dimana biasanya generasi Z enggan atau tidak mau tahu menahu tentang kemampuan listening ini. Namun, hal ini dipatahkan oleh penjelasan dari peserta satu dimana ia mengungkapkan Spotify adalah aplikasi yang memotivasinya. Dan dia bersemangat untuk terus belajar bahasa Inggris. Ia juga menaruh harapan besar pada aplikasi Spotify untuk terus membantunya dalam meningkatkan kemampuan listening-nya sehingga ia bisa mendapatkan skor tertinggi dalam tes TOEIC.

PEMBAHASAN

Peneliti akan membahas hasil penelitian dan apa yang peneliti dapatkan setelah melakukan pengumpulan data melalui wawancara untuk mengetahui persepsi siswa SMK yang menggunakan Spotify untuk meningkatkan kemampuan listening mereka. Media pembelajaran pertama yang memiliki pengaruh tinggi dalam pembelajaran bahasa adalah media audio[12]. Berdasarkan data wawancara peneliti meyakini bahwa Spotify merupakan aplikasi yang tepat untuk menjadi media yang menyenangkan untuk belajar listening bahasa Inggris. Kemampuan listening merupakan hal yang sangat penting yang harus dikuasai oleh peserta didik. Karena, dengan kemampuan ini, pelajar dapat mengetahui arti dan maksud dari sebuah kalimat atau kata dalam bahasa Inggris. Belajar menyimak bahasa Inggris melalui lagu merupakan salah satu solusi yang tepat karena lagu merupakan bagian penting dari pengalaman berbahasa manusia [13]. Dengan belajar melalui Spotify, siswa dapat melakukan tes mendengarkan dan mereka bisa mendapatkan nilai bahasa Inggris yang tinggi. Mereka juga dapat memahami kalimat dan kosakata bahasa Inggris dengan lebih baik. Hal ini membuktikan bahwa lagu adalah salah satu teknik yang efektif untuk meningkatkan kemampuan mendengarkan bahasa Inggris siswa [14]. Spotify juga membuat siswa lebih kreatif untuk mengeksplorasi fitur-fitur yang tersedia di dalamnya untuk digunakan sebagai sarana belajar menyimak bahasa Inggris. Diantaranya adalah mendengarkan lagu-lagu berbahasa Inggris ketika siswa sedang mengerjakan tugas bahasa Inggris atau ketika siswa sedang penat dengan tugas sekolah, siswa dapat menggunakan Spotify untuk mendengarkan lagu-lagu berbahasa Inggris sekaligus untuk sedikit refreshing. Hal ini dapat membantu siswa saat ujian bahasa Inggris dan juga cukup efektif untuk menghilangkan kejenuhan pada siswa ketika mereka hanya belajar melalui LCD. Tidak hanya untuk menghilangkan kejenuhan pada siswa, Spotify juga dapat membangun motivasi belajar. Motivasi belajar merupakan kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk belajar [15]. Hal ini dibuktikan dengan pemaparan partisipan satu yang menyatakan bahwa ia berharap mendapatkan skor yang tinggi ketika tes TOEIC dilakukan. Menurut penelitian terdahulu dengan judul "Persepsi Mahasiswa: Penggunaan Aplikasi Spotify Untuk Meningkatkan Kemampuan Menyimak Bahasa Inggris Pada Mahasiswa Jurusan Tadris Bahasa Inggris UIN Salatiga Tahun Ajaran 2022/2023", hasil dari penelitian tersebut adalah Spotify dapat membuat mereka berlatih pronounciation dengan cara yang menyenangkan dan juga membuat peserta mudah untuk mengingat pronounciation, intonasi, dan ritme.

Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa aplikasi Spotify masih memiliki kekurangan. Diantaranya adalah masih membutuhkan koneksi internet yang stabil untuk mengakses aplikasi Spotify, dan masih terdapat iklan yang terkadang dianggap mengganggu bagi para siswa sehingga beberapa dari mereka harus menggunakan Spotify premium yang diharuskan membayar per bulan, dan juga harus diupdate untuk menggunakan fitur-fitur yang tersedia di Spotify. Namun, peneliti percaya bahwa masalah ini bukanlah masalah yang rumit jika dibandingkan dengan manfaat yang didapatkan untuk meningkatkan kemampuan mendengarkan siswa.

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian kualitatif deskriptif yang dilakukan oleh peneliti di SMKN 2 Buduran Sidoarjo, peneliti dapat menyimpulkan bahwa Spotify dapat menjadi alat bantu untuk belajar listening bahasa Inggris. Peserta didik dapat menemukan teknik belajar bahasa Inggris khususnya dalam mempelajari listening skill yang menyenangkan dan lebih efektif. Peserta didik juga lebih memahami kalimat-kalimat bahasa Inggris yang diucapkan oleh gurunya, serta lebih memahami bahasa Inggris dengan adanya aplikasi Spotify. Peserta didik juga lebih termotivasi untuk mendapatkan nilai TOEIC yang tinggi karena adanya Spotify. Menurut persepsi peserta didik, belajar menggunakan Spotify lebih menyenangkan dan tidak membosankan seperti belajar melalui LCD dan buku. Meskipun, aplikasi Spotify masih memiliki kelemahan seperti tidak dapat diakses jika jangkauan internet tidak stabil dan beberapa masalah lain yang sudah peneliti jelaskan pada pembahasan. Peneliti berharap Spotify dapat dipertimbangkan untuk digunakan sebagai media pembelajaran bahasa Inggris untuk meningkatkan kemampuan listening di dalam kelas.

References

  1. A. Novita and Harlina, “Peranan Dan Permasalahan Teknologi Informasi Dan Komunikasi Dalam Pembelajaran,” Semin. Nas. Pendidik. Progr. Pascasarj. Univ. Pgri Palembang, pp. 313–334, 2019.
  2. A. Fatimah Husayma, “Pengembangan Media Audio Pembelajaran Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris Kelas Viii Di Mtsn 4 Bulukumba,” Didakt. J. Ilm. PGSD STKIP Subang, vol. 9, no. 1, pp. 740–750, 2023, doi: 10.36989/didaktik.v9i1.730.
  3. M. Farhansyah, F. Anggraini, F. Tarbiyah dan Keguruan, and U. Sultan Syarif Kasim Riau, “Analisis Penggunaan Lagu Untuk Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Inggris Mahasiswa,” Indones. J. Innov. Multidisipliner Res., vol. 10, no. 1, pp. 10–20, 2023.
  4. S. Lolong, “Persepsi Mahasiswa Terhadap Penggunaan Lagu Bahasa Inggris Untuk Pembelajaran Bahasa Inggris,” Univ. Sam Ratulangi, vol. 1, no. 3, p. 18, 2019.
  5. MPOC, lia dwi jayanti, and J. Brier, Penerapan Lagu Sebagai Media Pembelajaran Bahasa Inggris Pada Siswa TK Semesta Billingual School , vol. 21, no. 1. 2020. [Online]. Available: http://journal.um-surabaya.ac.id/index.php/JKM/article/view/2203%0Ahttp://mpoc.org.my/malaysian-palm-oil-industry/
  6. D. P. Rahadiyanti, “Penggunaan Media Lagu untuk Meningkatkan Partisipasi Siswa dalam Pembelajaran Struktur Bahasa Inggris,” J. Online Univ. Muhammadiyah Purwokerto, pp. 274–282, 2020.
  7. S. D. Utari, “the Effect of Using Song Trhough Spotify Application on Students’ Ability in Listening At Vocational High School Taruna Pekanbaru,” 2023.
  8. KNBS, “Students’ Perception on the Use of Podcast in Listening Comprehension,” p. 6, 2021.
  9. C. Neuert, K. Meitinger, D. Behr, and M. Schonlau, “Editorial: The Use of Open-ended Questions in Surveys,” Methods, data, Anal. a J. Quant. methods Surv. Methodol., vol. 15, no. 1, pp. 3–6, 2021, [Online]. Available: https://nbnresolving.org/urn:nbn:de:0168-ssoar-73172-3
  10. M. R. Fadli, “Memahami desain metode penelitian kualitatif,” Humanika, vol. 21, no. 1, pp. 33–54, 2021, doi: 10.21831/hum.v21i1.38075.
  11. J. O. OLOJO, “The Impact of Social Networks on Science Students’ Academic Performance in Ondo State Senior Secondary Schools, Nigeria,” Addaiyan J. Arts, Humanit. Soc. Sci., vol. 3, no. 7, pp. 50–63, 2021, doi: 10.36099/ajahss.3.7.4.
  12. P. Bahasa et al., “Pengembangan Media Audio Pembelajaran pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris,” vol. XX, pp. 1–12.
  13. Y. H. Pranyoto, “Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Terhadap Motivasi Belajar Pendidikan Agama Katolik Pada Siswa Kelas V SD YPPK Don Boscho Budhi Mulia Merauke,” J. Masal. Pastor., vol. 10, no. 2, pp. 1–17, 2023, doi: 10.60011/jumpa.v10i2.128.
  14. E. Vestia, A. Setiawan, and Derliana, “Pengembangan model pembelajaran,” Cakrawala Pendidik., vol. XXXI, no. 3, pp. 409–423, 2012.
  15. A. Faizal, “Motivasi Belajar Intrinsik Dan Eekstrinsik Siswa Jurusan Teknik Kendaraan Ringan Di SMKN 1 Cangkringan,” eprints.uny. Lumbung Pustaka Univ. Negeri Yogyakarta, pp. 1–25, 2019.