Abstract

This research investigates the impact of online lectures, learning methods, and learning motivation on accounting students' comprehension during COVID-19, using self-efficacy as a moderating variable. The study employs a quantitative approach with data from 155 accounting students at Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, collected via questionnaires and analyzed using SmartPLS. Results show that online lectures, diverse learning methods, and learning motivation significantly enhance understanding of accounting subjects, with self-efficacy moderating these effects. These findings suggest that boosting self-efficacy can improve the effectiveness of online learning and teaching methods.

Highlights:

 

  1. Learning Impact: Online lectures enhance accounting comprehension.
  2. Moderation: Self-efficacy moderates the learning effects.
  3. Implication: Boosting self-efficacy improves online learning outcomes.

 

Keywords: Online lectures, learning methods, learning motivation, self-efficacy, accounting comprehension

Pendahuluan

Penghujung tahun 2019 tepatnya tanggal 31 Desember 2019 dunia dikejutkan dengan adanya virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China. Maret 2019 pihak WHO mengumumkan bahwa virus tersebut sebagai pandemi. Pandemi covid-19 merupakan musibah yang begitu menyakitkan bagi seluruh penduduk bumi. Begitu banyak bidang yang terganggu akibat adanya covid-19. Salah satunya pada bidang pendidikan. Supaya pendidikan tetap berlangsung, Kemendikbud mengeluarkan edaran yang berisikan himbauan untuk melakukan pembelajaran jarak jauh atau pembelajaran online.

Perkuliahn online dapat dilakukan melalui berbagai sosial media yang tersedia seperti WhatsApp, zoom, googlemeet, youtube ataupun media lainnya dapat menunjang proses belajar-mengajar. Pembelajaran online merupakan proses belajar yang mempertemukan mahasiswa dan dosen dengan bantuan jaringan internet [1]. Media sosial telah menyediakan beragam fitur yang dapat menunjang belajar mengajar, akan tetapi bukan berarti pelaksanaannya tidak mengalami kendala. Kendala yang dihadapi mahasiswa antara lain adalah internet yang tidak stabil dan paket internet yang boros. Beberapa mahaiswa juga mengeluhkan banyak mendapatkan tugas tanpa diberikan penjelasan terlebih dahulu terkait materi penugasan. Perkuliahan pada prodi akuntansi lebih banyak materi-materi yang membutuhkan perhitungan. Mahasiswa menganggap akan lebih memahami materi-materi akuntansi apabila perkuliahan dilakukan secara tatap muka.

Pemahaman akan materi akuntansi sendiri merupakan kemampuan individu dalam memahami dan menganalisis semua mata kuliah yang berhubungan dengan akuntansi sehingga dapat diaplikasikan di dunia kerja nantinya. Keberhasilan belajar seorang mahasiswa akuntansi dapat dilihat dari tingkat pemahaman yang dimiliki seorang mahasiswa.

Pembelajaran ketika pandemi seperti ini pemilihan metode pembelajaran dapat mempengaruhi pemahaman materi akuntansi. Metode pembelajaran merupakan cara yang dilakukan pengajar untuk menerapkan rencana yang telah disusun untuk suatu kegiatan tertentu yang nantinya diharapkan sebuah tujuan dapat tercapai [2]. Metode mengajar yang dapat diterapkan diantaranya adalah model pembelajaran inquiry, metode diskusi, metode ceramah, metode berbasih masalah [3].

Pemahaman terhadap mata kuliah akuntansi dapat tercapai apabila seorang individu memiliki motivasi belajar. Motivasi belajar adalah suatu proses yang menjelaskan tingkat intensitas, arah atau ketekunan seseorang dalam mencapai suatu tujuan [4]. Dalam proses belajar motivasi merupakan hal yang penting untuk dimiliki individu. Semakin tinggi motivasi seseorang maka terdapat dorongan begitu besar pada mahasiswa untuk tidak mudah menyerah sehingga pencapaian terhadap pemahaman materi akuntansi lebih maksimal. Sebaliknya, jika seseorang memiliki motivasi yang rendah tidak ada dorongan sehingga melemahkan keinginan seseorang untuk belajar, yang akan berakibat pada pemahaman materi akuntanasi yang kurang maksimal.

Kepercayaan diri (self efficacy) adalah suatu aspek kepribadian yang penting untuk dimiliki seorang individu. Mahasiswa yang memiliki kepercayaan diri lebih mudah dalam berinteraksi dengan mahasiswa lainnya, sehingga lebih berani mengutarakan pendapat dan menanyakan segala hal yang belum diketahui. Memiliki kepercayaan diri juga dapat melatih seseorang untuk menunjukkan jiwa kepemimpinan. Dengan percaya diri, seseorang dapat dengan mudah mengambil keputusan penting dalam hidup tanpa adanya rasa bimbang. Self efficacy diartikan sebagai kesadaran individu terhadap kemampuan dan kekuatan yang dimilikinya, meyakini adanya sifat percaya diri dalam dirinya, dapat bertindak sesuai dengan kepastian serta mampu mengendalikannya dalam mencapai tujuan yang diinginkan [5].

Seseorang yang mempunyai self efficacy yang tinggi akan lebih tekun dan kuat ketika mengalami kesulitan, sebaliknya selfefficacyyang rendah membuat seseorang mudah menyerah bahkan sebelum mencapai tujuan. Begitupun dengan pembelajaran yang dilakukan selama covid-19, perkuliahan yang dilakukan secara jarak jauh membuat semuanya dilakukan menggunakan media sosial yang tersedia. Pembelajaran yang dilakukan di Universitas mengharuskan mahaiswa untuk aktif dan lebih mandiri dalam belajar. Maka, mahasiswa harus memiliki self efficacy yang tingi supaya dapat mengikuti perkuliahan dengan baik sehingga pemahaman terhadap materi dapat diterima dengan baik.

Berdasarkan penjelasan yang telah disampaikan, maka peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul “Self-Efficacy Boosts Online Accounting Learning in Indonesia”.

Metode

Metode dalam penelitian ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian yang digunakan berupa angka- angka dan analisis menggunakan statistic [6]. Penelitian juga berupa penyebaran kuesioner yang diberikan kepada responden.

A. Lokasi Penelitian

Tempat atau lokasi penelitian dilaksanakan pada Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Fakultas Bisnis Hukum dan Ilmu Sosial Prodi Akuntansi.

B. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat 3 (tiga) jenis variabel, yaitu variabel terikat yang dilambangkan dengan “Y”, variabel bebas yang dilambangkan dengan”X” dan Variabel moderasi yang dilambangkan dengan “Z”. Berikut adalah variabel penelitian dan indikator atau dasar pengukuran variabel :

Variabel Indikator Jenis Variabel Skala Sumber
PerkuliahanOnline Pemahaman tentang pembelajaran online.Memiliki sarana prasarana pembelajaran online.Materi dapat diakses sendiri.Pemberian tugas.Kemandirian.Aksesibilitas. Bebas Likert Lukmana (2021)[7]
Metode Pembelajaran (X2) Metode Ceramah.Metode Diskusi.Metode Tanya Jawab.Metode ProblemSolving.Metode Latihan. Bebas Likert Asih (2020)
Motivasi Belajar (X3) Memiliki buku wajib.Menyimak perkuliahan.Bertanya pada dosen.Mengerjakantugas mandiri.Mengobrolsaat kuliah.Membolos kuliah. Bebas Likert Anggraini (2016)[8]
Pemahaman Akuntansi (Y) Mata kuliah akuntansi pengantar 1&2.Mata kuliah akuntansi menengah 1&2.Mata kuliah akuntansi lanjutan 1&2.Mata kuliah perpajakan 1&2. e. Mata kuliah auditing 1&2. f. Mata kuliah akuntansi biaya. g. Mata kuliah akuntansi sector public. h. Mata kuliah sistem informasi akuntansi. i. Mata kuliah akuntansi manajemen. a. Mata kuliah teori akuntansi. Terikat Likert Asrawaty (2017)[9]
Self Efficacy (Z) a. Percaya dapat mempelajari semua materi akuntansi walau sulit b. Dapat mempertahankan sikap positif terhadap kuliah. c. Dapat memahami materi kuliah dengan berusaha sangat keras. d. Yakin dengan semakin berjalannya waktu akan semakin mampu mempelajari materi akuntansi. e. Yakin dapat terus belajar walau terganggu di dalam kelas. f. Dapat mencapai tujuan akademik yang diinginkan dengan berusaha keras. g. Mampu mengembangkan cara- cara kreatif untuk mengatasi kebosanan dalam proses belajar. h. Tetap termotivasi untuk berpastisipasi aktif dalam kuliah. Menyelesaikan proyek dan mendapatkan nilai yang diinginkan Moderasi Likert (Septiana 2020)
Table 1.Indikator Penelitian

C. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek/subyek yang mempunyai syarat-syarat tertentu yang akan digunakan dalam penelitian. Populasi penelitian ini adalah Mahasiswa angkatan 2018 Prodi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Metode penentuan sampel adalah probability sampling dengan teknik simple random sampling.Ukuran sampel ditentukan dengan rumus slovin. sehingga diperoleh sampel sebanyak 125 mahasiswa.

Figure 1.

D. Jenis dan Sumber Data

Jenis data penelitian ini menggunakan jenis data primer. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh secara langsung dan tidak melalui perantara yakni berupa jawaban responden atas kuesiner yang telah dibagikan oleh peneliti.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa kuesioner, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan atau pernyataan secara tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner disebarkan secara onlinemelalui google form.

F. Teknik Analisis Data

Perangkat lunak yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah SmartPlsversi 3.0. Penelitian ini menggunakan aplikasi Partial Least Squares (PLS) yang terdiri dari dua macam pengujian yakni model pengukuran (outermodel) dan structural model (innermodel).

1. Model Pengukuran (Outer Model)

- Uji Validitas

Kuesioner dapat dikatakan valid apabila memiliki nilai uji > 0,70. Uji validitas dibagi menjadi dua macam yakni validitas konvergen dan validitas diskriminan. Validitas konvergen merupakan nilai lodingfaktor pada variabel laten dengan indikator-indikatornya. Sedangkan validitas diskriminan merupakan nilai cross loading faktor yang berguna untuk mengetahui apakah konstruk memiliki diskriminan yang memadai yaitu dengan cara membandingkan nilai loading pada konstruk yang dituju harus lebih besar dibandingkan dengan nilai loadingdengan nilai konstruk yang lain [10].

- Uji Reliabilitas

Uji reliabiltas menggunakan dua metode yakni cronbach alpha dan compositereliability. Nilai

cronbachalpha diharapkan lebih besar dari 0,6 untuk semua konstruk dan compositereliabilitylebih

besar dari 8 maka dapat diartikan bahwa mempunyai tingkat reliabilitas yang tinggi atau dapat juga dikatakan kuesioner dikatakan andal dan reliabel.

2. Struktur Model (Inner Model)

Inner model digunakan untuk menguji konstruk dependen dan nilai t-values dan path dengan menggunakan R2 agar dapat mengetahui signifikansi antar konstruk dalam model structural dan nilai tersebut digunakan untuk menguji tingkat variasi yang terjadi pada perubahan variabel independen terhadap variabel dependen.

G. Pengujian Hipotesis

Penelitian ini menggunakan uji hipotesis dengan perbandingan hasil path coefficient dengan T tabel. Pada derajat kebebasan 1% apabila T hitung > T tabel maka hipotesis dapat dikatakan sangat signifikan, dalam derajat kebebasan 5% apabila T hitung > T tabel maka hipotesis dapat dikatakan signifikan, dalam derajat kebebasan 10% apabila T hitung > T tabel maka hipotesis dapat dikatakan lemah, dan dalam derajat kebebasan 10% apabila T hitung < T tabel maka hipotesis dapat dikatakan tidak signifikan atau mamiliki skor hasil pathcoefficientdiatas 1,96.

Hasil dan Pembahasan

A. Hasil Penelitian

1) Model Pengukuran (Outer Model)

Model pengukuran (outer model) digunakan untuk menguji validitas suatu konstruk dan realibilitas dari setiap instrument penelitian. Skema model atau gambar dari outer model hasil dari penelitian adalah sebagai berikut :

Figure 2.Skema OuterModel

-Uji Validitas

Cara menguji validitas suatu indikator ada dua cara, yaitu dengan melakukan uji validitas konvergen serta uji validitas diskriminan. Uji validitas suatu indikator dikatakan valid apabila loading factor (outerloading)nilainya menunjukkan di angka lebih dari 0,70. Berdasarkan skema outer model di atas menunjukkan bahwa nilai outer loading pada setiap item lebih dari 0.70. Hal ini dapat dinyatakan bahwa seluruh item pernyataan pada kuesioner adalah valid. Setelah melakukan uji validitas konvergen, maka

selanjutnya dilakukan uji validitas diskriminan. Validitas diskriminan dari suatu mdel dapat dikatakan baik apabila akar AVE (Average Variance Extracted) bernilai lebih besar untuk setiap konstruk daripada korelasi antar konstruk dengan konstruk lainnya.

X1 X1-Z1- Y1 X2 X2-Z1- Y1 X3 X3-Z1-Y1 Y1 Z1
X1 0.584
X1-Z1-Y1 0.083 0.988
X2 0.376 0.047 0.447
X2-Z-YI 0.039 0.497 0.021 0.875
X3 0.069 0.066 0.577 0.104 0.577
X3-Z-Y1 0.059 0.454 0.112 0.700 0.377 0.899
Y 0.177 -0.007 0.307 0.013 0.285 -0.024 0.611
Z 0.220 -0.099 0.540 -0.158 0.510 0.092 0.175 0.677
Table 2.Validitas Diskriminan

Berdasarkan pengujian validitas diskriminan, nilai akar kuadrat AVE setiap variabel laten lebih besar dibandingkan dengan nilai korelasi antara variabel laten tersebut dengan variabel lainnya. Berarti setiap konstruk dalam model penelitian ini memenuhi syarat validitas diskriminan.

- Uji Reliabilitas

Berdasarkan nila CA (Cronbach’s Alpha), nilai yang disarankan untuk memenuhi syarat reliabilitas adalah lebih dari 0,70. Begitupun dengan nilai CR, berdasarkan nilai CR (Composite Reliability), nilai yng disarankan untuk memenuhi syarat reliabilitas juga lebih dari 0,70. Nilai CA dan CR pada penelitian ini disajikan pada tabel berikut :

Variabel Cronbach's Alpha Composite Reliability Keterangan
Perkuliahan Online (X1) 0.829 0.856 Reliabel
X1-Z1-Y1 0.900 1.000 Reliabel
Metode Pembelajaran (X2) 0.780 0.807 Reliabel
X2-Z1-Y1 0.876 1.000 Reliabel
Motivasi Belajar (X3) 0.775 0.878 Reliabel
X3-Z1-Y1 0.888 1.000 Reliabel
Akuntansi (Y) 0.875 0.891 Reliabel
Self Efficacy (Z) 0.841 0.855 Reliabel
Table 3.Uji Reliabilitas

Diketahui bahwa seluruh nilai konstruk menunjukkan nilai CA (Cronbach’sAlpha) dan nilai CR (Composite reliability) lebih dari 0.70. hal ini menunjukkan bahwa nilai CA dan CR dalam penelitian ini telah memenuhi syarat untuk dapat dikatakan valid dan reliabel.

2) Model Structural (Inner Model)

Analisis dari model structural bisa dilihat dari nilai R square atau R2. Fungsi R2 adalah untuk mengukur tingkat perubahan variabel independen terhadap variabel dependen. Semakin tinggi nilai R2, maka semakin baik hasil dari prediksi yang diolah outputdari hasil uji innr model disajikan tabel berikut :

R square
Pemahaman Materi Akuntansi Y 0.832
Table 4.Koefisien Determinasi (R-Square) / InnerModel

3) Pengujian Hipotesis

Apabila nilai T-statistik lebih besar daripada T-tabel maka hipotesis diterima, sebaliknya, jika T-statistik lebih kecil daripada T-tabel maka hipotesis ditolak dan P values dengan signifikansi 5%. Adapun hasil output uji signifikansi pengaruh adalah sebagai berikut :

Original sample (O) Sample mean (M) Standard deviation (STDEV) T statistics P values
X1 > Y1 0.288 0.424 0.146 9.656 0.004
X1-Z1-Y1 > Y1 0.231 0.301 0.118 8.671 0.001
X2 > Y1 0.189 0.898 0.266 7.106 0.009
X2-Z1-Y1 > Y1 0.674 0.317 0.119 5.641 0.004
X3 > Y1 0.245 0.265 0.129 9.013 0.010
X3-Z1-Y1 > Y1 0.165 0.137 0.120 3.689 0.003
Z1 > Y1 0.242 0.211 0.153 5.761 0.005
Table 5.Uji Signifikansi Pengaruh

Berdasarkan hasil pengujian diatas, didapatkan kesimpulan sebagai berikut:

- Pengujian hipotesis 1 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa perkuliahan online mampu mempengaruhi pemahaman materi akuntansi dengan signifikansi pada 5% (T statistic sebesar 9.656 > 1.96) dan p-values 0.004 sehingga p-values < 0.05. Dapat disimpulkan perkuliahanonline berpengaruh signifikan terhadap pemahaman materi akuntansi. Koefisien regresi variabel perkuliahan online dan pemahaman materi akuntansi sebesar 0.288 yang menunjukkan adanya hubungan positif. Artinya bahwa perkuliahan online berpengaruh positif terhadap pemahaman materi akuntansi. - Pengujian hipotesis 2 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa metode pembelajaran mampu mempengaruhi pemahaman materi akuntansi dengan signifikansi pada 5% (T statistic sebesar 7.106 > 1.96) dan p- values 0.009 sehingga p-values < 0.05. Dapat disimpulkan metode pembelajara berpengaruh signifikan terhadap pemahaman materi akuntansi. Koefisien regresi variabel metode pembelajaran dan pemahaman materi akuntansi sebesar 0.189 yang menunjukkan adanya hubungan positif. Artinya bahwa metode pembelajara berpengaruh terhadap pemahaman materi akuntansi. - Pengujian hipotesis 3 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi belajar mampu mempengaruhi pemahaman materi akuntansi dengan signifikansi pada 5% (T statistic sebesar 9.013 > 1.96) dan p-values 0.010 sehingga p-values < 0.05. Dapat disimpulkan motivasi belajar berpengaruh signifikan terhadap pemahaman materi akuntansi. Koefisien regresi variabel motivasi belajar dan pemahaman materi akuntansi sebesar 0.245 yang menunjukka adanya hubungan positif. Artinya bahwa motivasi belajar berpengaruh positif terhadap pemahaman materi akuntansi. - Pengujian hipotesis 4 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa moderating effect 1 mampu mempengaruhi pemahaman materi akuntansi dengan signifikansi pada 5% (T statistic sebesar 8.671 > 1.96) dan p-values 0.001 sehingga p-values < 0.05. Dapat disimpulkan perkuliahan online yang dimoderasi oleh self efficacy berpengaruh signifikan terhadap pemahaman materi akuntansi. Koefisien regresi variabel pemoderasi antara perkuliahan online dan self efficacy sebesar 0.231 yang menunjukkan adanya hubungan positif. Artinya bahwa self efficacy mampu memperkuat pengaruh antara perkuliahan online terhadap pemahaman materi akuntansi. - Pengujian hipotesis 5 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa moderating effect 2 mampu mempengaruhi pemahaman materi akuntansi dengan signifikansi pada 5% (T statistic sebesar 5.641 > 1.96) dan p-values 0.004 sehingga p-values < 0.05. Dapat disimpulkan metode pembelajaran yang dimoderasi oleh self efficacy berpengaruh signifikan terhadap pemahaman materi akuntansi. Koefisien regresi variabel pemoderasi antara metode pembelajaran dan self efficacy sebesar 0.674 yang menunjukkan adanya hubungan positif. Artinya bahwa self efficacy mampu memperkuat pengaruh antara metodepembelajaran terhadap pemahaman materi akuntansi. - Pengujian hipotesis 6 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa moderating effect 3 mampu mempengaruhi pemahaman materi akuntansi dengan signifikansi pada 5% (T statistic sebesar 3.689 > 1.96) dan p- values 0.003 sehingga p-values < 0.05. Dapat disimpulkan motivasi belajar yang dimoderasi oleh self efficacy berpengaruh signifikan terhadap pemahaman materi akuntansi. Koefisienregresi variabel pemoderasi antara motivasi belajar dan self efficacy sebesar 0.165 yang menunjukkan adanya hubungan positif. Artinya bahwa self efficacy mampu memperkuat pengaruh antara motivasi belajar terhadap pemahaman materi akuntansi.

B. Pembahasan

1) Pengaruh Perkuliahan Online terhadap Pemahaman Materi Akuntansi

Berdasarkan pengujian hipotesis menunjukkan perkuliahan onlineberpengaruh terhadap pemahaman materi akuntansi. Dengan adanya perkuliahan secara online ini mahasiswa lebih dimudahkan dalam melaksanakan proses belajar mulai dari pengambilan materi yang dapat dengan mudah diakses dimanapun tanpa batas waktu dan tempat. Dengan adanya kemudahan dalam melakukan proses belajar.

2) Pengaruh Metode Pembelajaran terhadap Pemahaman Materi Akuntansi

Berdasarkan pengujian hipotesis menunjukkan metode pembelajaran berpengaruh terhadap pemahaman materi akuntansi. Dengan pemilihan metode atau cara pembelajaran pembelajaran yang tepat maka proses belajar lebih menyenangkan dan tujuan dari kegiatan belajar-mengajar dapat tercapai yakni pemahaman terhadap materi akuntansi juga akan tercapai.

3) Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Pemahaman Materi Akuntansi

Berdasarkan pengujian hipotesis menunjukkan motivasi belajar berpengaruh terhadap pemahaman materi akuntansi. Dengan begitu, menunjukkan bahwa motivasi mempunyai pengaruh terhadap pemahaman materi akuntansi. Hal tersebut dikarenakan motivasi menentukan tingkat kedisiplinan mahasiswa terhadap belajar. Mahasiswa dengan motivasi belajat tinggi akan tekun dalam belajar tanpa mengenal putus asa. Serta dapat mengesampingkan hal-hal yang dapat mengganggu kegiatan belajar atau tujuan yang ingin dicapai. Dengan begitu tingkat pemahaman materi akuntansi yang dimiliki oleh mahasiswa semakin tinggi dibandingkan dengan mahasiswa yang memiliki motivasi rendah. Penelitian serupa juga menyatakan motivasi belajar berpengaruh terhadap pemahaman materi akuntansi [11]. Penelitian lainnya juga menyatakan bahwa motivasi belajar berpengaruh terhadap pemahaman materi akuntansi [12].

4) Pengaruh Perkuliahan Online terhadap Pemahaman Materi Akuntansi dengan Self Efficacy sebagai Variabel Moderasi

Berdasarkan pengujian hipotesis self efficacy dapat memoderasi adanya pengaruh perkuliahan online terhadappemahaman materi akuntansi. Self efficacy berhubungan dengan keyakinan seseorang terhadap kemampuannya untuk mempengaruhi kejadian yang berhubungan dengan kehidupan mereka [13]. Dalam situasi seperti ini dimana perkuliahan online dilakukan memiliki self efficacy yang tinggi perlu dimiliki oleh mahasiswa. Dengan mahasiswa tersebut mempunyai selfefficacyyang tinggi mereka akan berupaya untuk beradaptasi dengan perubahan yang ada dan menyelesaikan tugas serta masalah yang dihadapi. Dengan begitu pemahaman terhadap materi akuntansi dapat tercapai, dibandingkan dengan mahasiswa yang mempunyai selfefficacyyang rendah. Penelitian sebelumnya juga menyatakan bakwa self efficacy memoderasi perkuliahan online terhadap pemahaman materi akuntansi [14].

5) Pengaruh Metode Pembelajaran terhadap Pemahaman Materi Akuntansi dengan Self Efficacy sebagai Variabel Moderasi

Berdasarkan pengujian hipotesis selfefficacydapat memoderasi adanya pengaruh metode pembelajaran terhadap pemahaman materi akuntansi. Self efiicacy perlu dimiliki setiap individu dalam proses belajar. Mahasiswa yang mempunyai selfefficacyyan tinggi akan lebih mudah untuk beradaptasi dengan segala kesulitan yang terjadi. Metode pembelajaran apapun yang dipilih, mahasiswa dengan self efficacy yang tinggi akan cepat beradaptasi dengan metode pembelajaran yang diberikan oleh dosen.

6) Pengaruh Motivasi belajar terhadap Pemahaman Materi Akuntansi dengan Self Efficacy sebagai Variabel Moderasi

Berdasarkan pengujian hipotesis selfefficacydapat memoderasi adanya pengaruh motivasi belajar terhadap pemahaman materi akuntansi. Mahasiswa dengan kemampuan self efficacy yang tinggi akan berani tampil didepan umum dengan penuh keyakinan, berani menunjukkan keberadaannya, baik saja [15]. Dengan memiliki selfefficacy, mahasiswa akan penuh dengan keyakinan dalam melakukan segala aktivitasnya. Mahasiwa dengan kepercayaan diri yang tinggi akan terus melakukan aktivitasnya tanpa rasa takut meskipun dalam kondisi tertekan sekalipun.Dengan begitu motivasi yang dimiliki juga akan meningkat sehingga mereka dapat mencapai tujuan yang diinginkan tanpa bergantung kepada orang lain. Mereka akan terus berusaha untuk memahami materi akuntansi yang diberikan oleh pendidik.

Simpulan

Berdasarkan hasil pengujian dan analisis dapat disimpulkan bahwa:

1. Perkuliahan online berpengaruh terhadap pemahaman materi akuntansi.

2. Metode pembelajaran berpengaruh terhadap pemahaman materi akuntansi.

3. Motivasi belajar berpengaruh terhadap pemahaman materi akuntansi.

4. Selfefficacymampu memoderasi perkuliahan online terhadap pemahaman materi akuntansi.

5. Selfefficacymampu memoderasi metode pembelajaran terhadap pemahaman materi akuntansi.

6. Selfefficacymampu memoderasi motivasi belajar terhadap pemahaman materi akuntansi.

References

  1. A. Sadikin and H. Afreni, "Pembelajaran Daring Di Tengah Wabah Covid-19," Biodik, vol. 6, no. 2, pp. 215-224, 2020.
  2. S. P. T. Asih, "Pengaruh Perilaku Belajar, Metode Pembelajaran, Kecerdasan Intelektual, Fasilitas Pembelajaran Dan Hasil Belajar Terhadap Pemahaman Akuntansi (Studi Kasus Mahasiswa Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UPS Tegal)," Intelektual, Fasilitas Pembelajaran Dan Hasil Belajar Terhadap Pemahaman Akuntansi (Studi Kasus Mahasiswa Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UPS Tegal), 2020.
  3. J. Hamdayana, Metode Pembelajaran Kreatif Dan Berkarakter. 2014.
  4. S. P. Robbins and T. Judge, Organizational Behavior, 15th ed. Pearson, 2013.
  5. M. Mustari, Nilai Karakter Refleksi Untuk Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2014.
  6. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif, ed. Sutopo. Yogyakarta: Alfabeta, 2018.
  7. S. N. W. Lukmana, "Pengaruh Pembelajaran Online Masa Pandemi Terhadap Minat Belajar Siswa Di PAUD Miftahul Ulum Kesamben Wetan Driyorejo Gresik," 2021, pp. 79.
  8. I. S. Anggraini, "Motivasi Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Berpengaruh: Sebuah Kajian Pada Interaksi Pembelajaran Mahasiswa," J. R. Beveridge and E. M. Riseman, "How Easy Is Matching 2D Line Models Using Local Search?" IEEE Transactions on Pattern Analysis and Machine Intelligence, vol. 19, pp. 564-579, June 1997.
  9. Asrawaty, "Pengaruh Metode Pembelajaran, Kecerdasan Intelektual, Emosional, Dan Spiritual Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi Mahasiswa," 2017.
  10. E. R. Sipayung, "Analisis Pengaruh Aspek Demografi, Status Sosial Ekonomi Dan Pengalaman Kerja Terhadap Persepsi Etis Mahasiswa Akuntansi Dengan Love Of Money Sebagai Variabel Intervening," 2015, pp. 1-75.
  11. D. Haryati and A. Feranika, "Pengaruh Pengendalian Diri, Motivasi, Perilaku Dan Minat Belajar Terhadap Pemahaman Materi Akuntansi (Studi Empiris Pada Mahasiswa IAI Nusantara Batanghari Dan Universitas Dinamika Bangsa Jambi