Abstract

This qualitative descriptive research examines the cultural content analysis within the inaugural volume of "Arabiyyah baina Yadaika." Employing the documenter method with primary and secondary sources, content analysis is employed to dissect the data. The study reveals the textbook's comprehensive integration of Islamic cultural concepts with linguistic structures, vocabulary, and authentic texts. Noteworthy are the inclusion of genuine Arabic linguistic examples, cultural landmarks, and maps, along with insights into Arab currencies. The initial Pelajaran segments introduce numerical concepts and underscore respect for Arab values and Arabic culture. Contemporary Arabic texts and discernible Islamic cultural trends further enrich the material. The study underscores the accuracy of the introduction to Arabic culture and its far-reaching implications for language education.

Highlight: 

  • Comprehensive Fusion: The textbook seamlessly intertwines Islamic cultural concepts and linguistic structures, enhancing the learning experience.
  • Authentic Illustration: Real-world examples, including Arabic names, landmarks, and currencies, provide practical context to language learning.
  • Cultural Appreciation: The textbook's respect for Arab values and emphasis on Arabic culture contribute to a holistic language education approach.

Keywords: Cultural content analysis, Arabic language textbook, Islamic culture, Content integration, Linguistic examples

PENDAHULUAN

Bahasa Arab merupakan bahasa dari kitab orang-orang muslim, yakni Al-Qur’an, sehingga bahasa ini memiliki keterkaitan yang sangat besar dengan Agama Islam. [1] Pada awal munculnya bahasa Arab, orang Indonesia juga mempelajari bahasa ini untuk mendalami tentang Islam saja. Hal ini lumayan sering terjadi mengingat bahasa Arab merupakan bahasa yang digunakan dalam ritual keagamaan dan bahasa dari pedoman kaum muslimin, yakni al-Qur’an dan hadits. Oleh karena itu, sebagian besar pembelajaran bahasa Arab lebih difokuskan pada pemahaman al-Qur'an, hadits, kitab-kitab klasik yang membahas tentang fikih, tafsir, dan ilmu-ilmu keislaman lainnya.

Budaya dan bahasa memiliki hubungan sangat kuat, karena bahasa merupakan wadah dari budaya itu sendiri dan menjadi sarana pertama yang dipilih untuk mengekspresikannya. Setiap bahasa dan budayanya senantiasa berjalan beriringan, maka dari itu sulit bagi non-penutur asli untuk dapat memahami suatu bahasa secara tepat tanpa memahami konsep budaya yang terkait dengan bahasa tersebut. [2] Sekelompok masyarakat senantiasa merefleksikan atau mencerminkan seluruh budayanya ketika berbahasa. [3] Hal ini menegaskan bahwa pemahaman budaya dalam pembelajaran bahasa asing, termasuk bahasa Arab, menjadi salah satu bagian yang penting karena kemampuan berinteraksi tidak hanya dilihat dari segi kemahiran berbahasa seperti mendengar, berbicara, membaca, dan menulis tetapi juga pemahaman budaya yang terkandung pada bahasa asing tersebut.

Komunikasi merupakan hasil interaksi dari suatu situasi tertentu. Sifat dari komunikasi tersebut ditentukan oleh bahasa dan budaya dari situasi tersebut. Oleh karena itu, ketika mempelajari bahasa Arab hendaknya pembelajar non-penutur asli memahami situasi ketika menggunakan bahasa Arab. Dan tidak diragukan lagi, bahwa penetapan penggunaan bahasa yang digunakan dalam setiap situasi ini akan bermanfaat dalam banyak hal, baik dalam hal penyusunan kurikulum, penyusunan buku teks, merancang aspek kebahasaan, memilih metode pembelajaran, maupun dalam menyiapkan alat dan metode penilaiannya. [2] Dari ungkapan tersebut dapat dipahami bahwasannya pemahaman pembelajar bahasa Arab dapat meningkat dengan pesat apabila didukung oleh pemahaman muatan budaya dan penyusunan buku ajar yang tepat.

Buku ajar Arabiyyah baina Yadaik hadir sebagai kontribusi dan partisipasi dalam bidang pengajaran bahasa Arab. Buku tersebut mempunyai tujuan untuk membuat peserta didik mampu menguasai tiga kompetensi sekaligus selama pembelajaran bahasa Arab, ketiga kompetensi tersebut meliputi kompetensi bahasa, kompetensi komunikasi, dan kompetensi budaya. Buku ajar edisi kedua telah melalui revisi dengan direpresentasikan dalam gambaran baru setelah mengatasi kesenjangan, mendukung bidang-bidang unggulannya, dan mengatasi aspek-aspek yang memerlukan peninjauan, revisi dan koreksi, termasuk unsur bahasa, fungsi, dan teks. [4] Kelebihan buku ajar al-Arabiyyah baina Yadaik Jilid 1 adalah: (1) mengenalkan teori modern dalam pengajaran Bahasa Arab, (2) menggunakan metode yang mudah dan bertahap, (3) mengaplikasikan kemampuan dalam berbahasa, baik mendengar, berbicara, membaca dan menulis, (4) memberikan ujian pilihan sesuai dengan tingkatan, (5) dilengkapi dengan materi-materi pendukung yang membantu program pembelajaran, (6) sesuai untuk segala tingkatan (sekolah dasar, menengah, perguruan tinggi) baik muda ataupun orang tua yang ingin cepat menguasai Bahasa Arab. [5]

Mohamad Rofik Fitrutulloh dalam tesisnya dengan judul “Analisis Muatan Budaya dalam buku ajar Arabiyyah lin Nasyiin juz pertama dan kedua”. [6] Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui deskripsi muatan budaya dalam buku ajar al-‘Arabiyyah lin Nasyi’in pada juz pertama dan kedua. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa muatan budaya Islam dalam buku tersebut sudah disajikan dengan cukup baik sebagai bahan ajar dan dinilai dapat meningkatkan pemahaman pelajar mengenai budaya maupun bahasa Arab, dan sudah dapat memenuhi keperluan para pelajar tingkat awal selama pembelajaran bahasa Arab. Thesis yang dilakukan oleh Laila Shofiana yang berjudul “Muatan Budaya dalam Buku Teks Pelajaran Bahasa Arab untuk Siswa Madrasah Aliyah Kelas X Kurikulum 2013 Terbitan Kementerian Agama”. [7] Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis isi muatan budaya dalam buku siswa pelajaran bahasa Arab kelas X Madrasah Aliyah terbitan Kementerian Agama dan mengetahui aspek budaya yang haru dimuat dalam buku pelajaran terutama buku ajar bahasa Arab berdasarkan teori aspek budaya dalam penyajian materi bahasa menurut Michael Byram. Kesimpulan dari penelitian ini adalah buku ajar tersebut belum mendeskripsikan muatan budaya bahasa Arab yang terkandung dengan baik Skripsi yang dilakukan oleh Ihsan Nur Iman Faris yang berjudul “Analisis Muatan Budaya dalam Sebuah Buku Pelajaran Bahasa Inggris untuk Kelas Tiga di Salah Satu SMA Cianjur ". [8] Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui budaya yang direpresentasikan oleh buku pelajaran target, dimana muatan budaya tersebut dikategorikan ke dalam budaya pribumi, budaya target, dan budaya internasional. Kesimpulan dari penelitian ini adalah buku ajar lebih condong untuk mempelajari budaya bahasa target.

Tidak satu pun dari penelitian diatas menyebutkan analisis konten budaya dalam Arabiyyah baina Yadaik Jilid Pertama. Peneliti menemukan bahwa sebagian besar penelitian dan artikel ilmiah mendeskripsikan hubungan antara bahasa dan budayanya. Namun, hanya sedikit artikel ilmiah yang menganalisis konten budaya dari buku ajar.

Berdasarkan observasi tersebut, peneliti ingin mengetahui gambaran kandungan budaya dalam buku ajar Arabiyyah baina Yadaik jilid pertama karya Dr. Abdul Rahman bin Ibrahim Al-Fawzan, dan Dr. Mukhtar Al-Taher Hussein, dan Dr. Mohamed Abdel Khaleq Mohammad Fadl. Peneliti tertarik buku pertama dari edisi kedua karena buku ajar tersebut diperuntukkan bagi para pemula dalam mempelajari bahasa Arab.

METODE

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Jenis penelitian ini menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata dari dokumen-dokumen yang diamati yang kontekstual dan berorientasi pada individu secara keseluruhan. Deskriptif artinya data yang dikumpulkan berupa kata-kata dan gambar, bukan angka-angka. [9] Penelitian ini berisi kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran atas penyajiannya.

Peneliti memilih buku ajar Arabiyyah baina Yadaik jilid pertama karya Dr. Abdul Rahman bin Ibrahim Al-Fawzan dan Dr. Mukhtar Al-Taher Hussein dan Dr. Mohamed Abdel Khaleq Mohamed Fadl yang diterbitkan pada tahun 2014 oleh Maktabah al-Arabiyyah lil Jami, Riyadh, 486 halaman sebagai subyek.

Penelitian ini menggunakan dua sumber yaitu: (1) Sumber primer, sumber utama penelitian dan peneliti memperoleh data tersebut langsung dari sumber datanya. [10] Peneliti menggunakan buku ajar Arabiyyah baina Yadaik jilid pertama sebagai sumber utama. (2) Sumber sekunder, yaitu sumber pendukung yang diperoleh dari luar data primer. Data sekunder untuk menganalisis buku ajar Arabiyyah baina Yadaik jilid pertama adalah Daliil Amal fii I’daad al-Mawaad at-Ta’liimiyah li Baraamij Ta’liim al-Arabiyyah, artikel dan buku-buku lain yang berkaitan dengan budaya dalam pembelajaran bahasa.

Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kepustakaan, yaitu yakni penelitian yang teknik pengumpulan data-datanya dengan menelaah beberapa sumber buku, jurnal, kitab, artikel, dan tulisan-tulisan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menerapkan metode dokumenter. Teknik ini sering digunakan sebagai metode utama dalam penelitian sejarah atau analisis isi. [11] Termasuk dalam penelitian ini, analisis teks dan studi pustaka.

Analisis isi digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini. Peneliti membaca secara berulang dan mencermati data yang diperlukan dengan menggunakan semua alat bantu pendidikan yang berkaitan dengan masalah penelitian. Hal ini dilakukan ntuk mengungkap gambaran kandungan budaya dalam buku ajar Arabiyyah baina Yadaik jilid pertama. Adapun prosedur kegiatan yang ditempuh dalam analisis ini: [12]

1. Mengumpulkan semua data sebagai bahan observasi, mengamati buku dengan segala sarana pendidikan, membacanya dengan cermat dan memilih referensi yang diperlukan.

2. Memilih data yang sesuai dan sesuai dengan topik penelitian dan masalah penelitian.

3. Mempelajari dan menganalisis semua data tersebut untuk mendapatkan topik penelitian, yaitu analisis konten budaya dalam buku ajar Arabiyyah baina Yadaik jilid pertama.

4. Menulis ringkasan setelah menyelesaikan studi dan analisis.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang penyajian konten budaya dalam buku ajar Arabiyyah baina Yadaik jilid pertama, penelitian ini menerapkan kriteria Rusydi Ahmad Thuimah untuk buku ajar penutur asing. Dalam bukunya, Thuaimah membagi kriterianya menjadi tiga belas bagian: [13]

A. Menyajikan konsep dan nilai budaya Arab dalam buku ajar Arabiyyah baina Yadaik jilid pertama

Nilai-nilai dalam budaya Arab adalah nilai-nilai Islam yang mencakup tren, gaya hidup dan kepercayaan. Itu memanifestasikan dirinya dalam aktivitas, pikiran, dan perilaku sehari-hari. Konsep dan nilai budaya Islam dalam bahasa Arabiyyah baina Yadaik disajikan secara terpadu dengan kosa kata, struktur kebahasaan dan teks.

Arabiyyah baina Yadaik mengajarkan semua unsur dan keterampilan berbahasa secara terpadu. Maksud dari pernyataan tersebut adalah buku teks mencakup semua aspek bahasa, bukan hanya satu aspek saja. Misalnya dalam pengajaran kosa kata, kosa kata target digunakan dengan struktur yang ditargetkan. Dalam pengajaran struktur, kosa kata target digunakan. Dalam aspek mendengarkan, kosa kata dan struktur yang ditargetkan digunakan. Dalam aspek berbicara, kosa kata target, struktur dan mendengarkan digunakan. Dalam aspek membaca, kosakata dan struktur target digunakan. Begitu pula dalam aspek menulis. Inilah yang menjadi dasar buku ini, dimana dialog sebagai pintu masuknya sebagai bagian yang sangat penting. Sedangkan, buku pertama dari Arabiyyah baina Yadaik didasarkan pada dialog dan teks pendek.

Buku ini menerapkan bahasa Arab fusha yang benar, tanpa menggunakan bahasa perantara, menunjukkan gambar yang menjelaskan berbagai situasi dimana telah ditunjukkan dalam teks dan latihan untuk membantu guru menjelaskan dan membantu siswa memahami materi.

Dalam bukunya Thuaimah menyebutkan tren budaya di dua puluh bidang situasi publik sehari-hari, yaitu: data pribadi, perumahan, pekerjaan, waktu senggang, perjalanan, hubungan dengan orang lain, acara publik dan pribadi, kesehatan dan penyakit, pendidikan, pasar, restoran, jasa. , negara dan tempat, bahasa asing, atmosfer (iklim), landmark budaya, kehidupan ekonomi, nilai-nilai agama dan spiritual, tren politik dan hubungan negara, hubungan temporal dan spasial. [2]

Semua topik dalam buku ajar Arabiyyah baina Yadaik jilid pertama menyajikan budaya Arab dan Islam. Termasuk mempelajari struktur, kosa kata, dan teks bahasa. Buku teks ini berisi enam belas tema budaya. Semua topik disajikan melalui 51 dialog pendek, 58 teks bacaan pendek di halaman bacaan, dan 90 teks Al-quran di halaman pemahaman suara dan mendengarkan. 128 struktur tata bahasa dasar dan 449 kosakata dasar. Dan ada 678 kosa kata dan ekspresi hidup. [4] Nilai-nilai pendidikan Islam adalah tauhid, ibadah, akhlak, dan sosialitas. [14] Dan nilai-nilai yang terkandung dalam buku ajar ini adalah salam dalam Islam dan responnya,dzikir-dzikir, menghormati orang lain, silsilah nabi, wudhu sholat, sholat di masjid, membaca Al-Qur'an, kerjasama, menyeru kebaikan, menghormati tamu , bulan hijriah, umrah, puasa, haji, zakat, merayakan idul adha dan idul fitri.

Buku ini disusun untuk level pertama yaitu level pemula dan telah mencapai tujuannya untuk level ini seperti yang telah disiapkan. Didukung dengan warna dan gambar yang fungsional, ragam pelajaran yang memuat berbagai bidang budaya intelektual seperti budaya di rumah, budaya di sekolah, sikap sosial, dan budaya Islami. Berdasarkan pengamatan tersebut, integrasi linguistik mengarah pada pengembangan keterampilan lingistik dan budaya dan menjadikan pembelajar mampu berbicara bahasa asing secara normal karena mereka memahami pikiran, kebiasaan, dan perilaku penutur bahasa sasaran.

B. Menghadirkan contoh nyata linguistik bahasa Arab dalam buku ajar Arabiyyah baina Yadaik jilid pertama

Sebagian besar orang Arab adalah Muslim. Agama Islam adalah pandangan hidup yang terintegrasi yang mencakup semua aspek kehidupan. Ini menyampaikan budayanya, baik secara langsung maupun tidak langsung. [15]

Untuk membekali peserta didik dengan pemahaman dan gambaran yang diperlukan tentang budaya Arab-Islam, tidak dapat menyajikan metode terpisah dan kata-kata yang terisolasi. Oleh karena itu, diperlukan gambaran yang lengkap untuk menjelaskan situasi dan keadaan terkait penggunaan struktur dan kosa kata dalam budaya Arab-Islam. Dan cara terbaik untuk menjelaskannya dengan menghadirkan olahraga atau permainan, gambar perangko dan pakaian pria dan wanita Arab. Hal ini membantu meningkatkan minat dan motivasi pembelajar untuk mengenal pola budaya bahasa Arab.

Contoh nyata penggunaan bahasa Arab disajikan dalam buku ajar Arabiyyah baina Yadaik jilid pertama berisi: 3 olahraga bahasa Arab, 2 gambar perangko, dan gambar pakaian Arab pada 88 halaman.

No. Unit Pelajaran Contoh Nyata Olahraga Halaman
1 12 101 Berkuda, Berenang, Sepak Bola 323
Table 1.Contoh nyata olahraga dalam buku ajar Arabiyyah baina Yadaik jilid pertama
No. Unit Pelajaran Gambar Perangko Halaman
1 12 101 Perangko 322
Table 2.Contoh nyata gambar prangko pada buku ajar Arabiyyah baina Yadaik jilid pertama
No. Unit Pelajaran Halaman
1 1 1,2, 3 2, 3, 4, 5, 6, 7
2 2 10, 11, 12 28, 29, 31, 32, 33
3 3 19, 20, 21 56, 58, 59, 60, 61
4 4 28, 29, 30 82, 83, 84, 85, 86, 87
5 5 37, 38, 39 110, 111, 112, 113, 114, 115
6 6 46, 47, 48 137, 138, 139, 140, 141
7 7 55, 56, 57 164, 165, 166, 167, 168, 169
8 8 64, 65, 66 190, 191, 192, 193, 194, 195
9 9 73, 74, 75 240, 241, 242, 2243, 245, 246
10 10 82, 83, 84 266, 267, 268, 269, 270, 271
11 11 92, 93, 94 294, 295, 296, 297, 299
12 12 100, 101, 102 320, 321, 323, 325
13 13 109, 110, 111 348, 349, 350, 351, 352, 353
14 14 118, 119, 120 375, 376, 377, 379
15 15 127, 128, 129 402, 403, 404, 405, 406, 407
16 16 136, 137, 138 428, 429, 430, 431, 432, 433
Table 3.Contoh Nyata Busana Arab pada buku ajar Arabiyyah baina Yadaik jilid pertama

Dari uraian sebelumnya, maka dapat dipahami bahwa buku ini telah melengkapi pemaparan bidang kehidupan budaya Arab dan memberikan gambaran yang jelas kepada para pembelajar budaya Arab.

C. Pemberian nama-nama Arab dan asing pada buku ajar Arabiyyah baina Yadaik jilid pertama

Setelah diturunkannya Al-Qur'an yang Mulia dalam bahasa Arab, kebudayaan Arab menjadi Islami, dan bahasa Arab menjadi bahasa yang dibawa oleh agama Islam ke mana pun ia pergi, dan membawanya ke mana pun ia menyebar, dan bahasa Arab adalah bahasa budaya Islam yang tak terbantahkan. [15]

Tampaknya setiap nama yang digunakan memiliki makna budaya dan pembacaan teksnya didasarkan pada beberapa pola budaya. Salah satu elemen terpenting untuk meningkatkan pemahaman pembelajar terhadap budaya sasaran adalah kesatuan media. Artinya, inilah sikap dasar yang harus dipelajari oleh pembelajar asing dari penutur bahasa Arab pada tingkat pertama. Termasuk perilaku yang benar, baik dalam penampilannya maupun dalam bahasa, dan kemampuan untuk mengenali nama-nama Arab.

Beberapa nama Arab yang disajikan dalam buku ajar Arabiyyah baina Yadaik jilid pertama ada 87 nama Arab dan tidak ada nama asing yang disebutkan. Kami menemukan bahwa dalam buku teks ini semua nama yang digunakan berasal dari nama Arab dan Islam.

No. Unit Pelajaran Beberapa Nama Arab Halaman
1 1 1, 2, 3, 5, 7 Khaled, Khalil, Khawla, Khadija, Muhammad, Sharif, Maryam, Zainab, Ahmed, Badr, Nada, Huda, Fatima, Mahmoud, Ali, Badr, Iqbal, Anwar, Saeed 2, 4, 6, 12, 17, 18
2 2 10, 11, 12, 14, 15, 16, 18 Ali, Ammar, Adnan, Othman, Saad, Happy, Saleh, Saleha, Sharif, Sharifa, Omar, Salem, Saleh, Salma, Aisha, Abdullah, Abbas, Ahmed, Fatima, Badr, Zainab, Adel, Khadija, Badr, Nada Hamza, Layla, Amna, Abla, Hoda, Moaz, Aziza, Hafez, Hammam 28, 30, 32, 37, 38, 40, 43, 44, 45, 52
3 3 19 Ahmed Hassan 56
4 4 28, 29, 30 Tariq, Taher, Fatima, Ahmed, Latifa, Adel, Faisal 82, 84, 86
5 5 37 Qasim, Salem 110
6 6 46, 47, 48, 53 Mustafa, Qusay, Essam, Saleh, Sadiq, Saber, Salman, Tariq 136, 138, 140, 156
7 7 55, 56, 57 Ghanem, Ghaleb, Nada, Elham, Qassem, Ghassan 164, 166, 168
8 8 71, 72 Mahmoud, Ahmed, Shaker, Ibrahim 209, 213
9 9 80 Malik, Rashid 258
10 10 84 Khaled, Hazem 270
11 11 91, 92, 98 Thabet, Harith, Laith, Thamer, Abdul Aziz, Abdul Rahman 294, 296, 313
12 12 101, 102, 104, 108 Shaab, Shuaib, Sharifa, Shadia, Shaima, Shaqra, Shams, Samira, Mujahid, Jaber, Jalal, Zainab, Ilham, Ali, Othman, Sharif, Ahmed, Othman, Sufyan, Jamil 322, 324, 328, 339
13 13 116 Sharif, Heba, Jamil 366
14 14 118, 123 Salim, Jamil, Omar, Ibrahim, Amer 374, 388
15 15 127, 133 Masoud, Mahmoud, Badr, Khaled, Said, Fares, Hisham, Hashem 402, 457
Table 4. Pemanfaatan nama Arab pada buku ajar Arabiyyah baina Yadaik jilid pertama

D. Menampilkan negara-negara Arab dan asing serta landmark budaya mereka dalam buku ajar Arabiyyah baina Yadaik jilid pertama

Untuk mencerminkan budaya Arab-Islam dalam buku teks, bahasa Arab sebagai bahasa asing dapat menunjukkan negara-negara Arab dan landmark budayanya, dan situasi dasar, termasuk harus mengetahui nama-nama negara terpenting di dunia, mengenal nama-nama negara Arab, dan bagaimana mempelajari monumen-monumen negara yang dia kunjungi. [2]

Memahami nama-nama negara Arab dan asing serta landmark budayanya akan membantu pembelajar untuk memahami pemikiran dan perilaku orang-orang yang bahasanya mereka pelajari. Nama-nama negara Arab dan asing merupakan salah satu yang perlu dihadirkan dalam buku teks bahasa asing, khususnya pendidikan budaya karena penting dalam memperkaya pengetahuan budaya. Pelajar asing yang tidak berbicara bahasa Arab harus mempelajari posisi dasar ini di tingkat pertama, meskipun tidak disebutkan nama-nama Arab dan negara asing serta landmark budayanya secara mendalam.

Beberapa nama negara Arab dan asing beserta landmark budayanya disajikan dalam buku ini: 39 nama negara Arab dan landmark budayanya serta 22 nama negara asing yang digunakan dalam buku ajar Arabiyyah baina Yadaik jilid pertama. Beberapa fitur peradaban Arab muncul dalam buku pelajaran ini. Ini mendukung pelajar belajar tentang Arab dan negara-negara asing dan landmark budaya Arab.

No. Unit Pelajaran Beberapa Nama Negara Arab dan Landmark Budayanya Halaman
1 1 2 Mesir, Suriah 5
2 6 47 Mekkah, Masjid al-Haram, Madinah, Masjid an-Nabawi 138
3 7 56 Suriah, Arab Saudi, Universitas Damaskus, Universitas Umm Al-Qura 166
4 10 83, 88 Aljazair, Riyadh, Mekkah, Tunisia, Madinah, Mesir, Khartoum, Arab Saudi, Amman, Yordania 268, 281, 282
5 11 91, 92, 95, 113 Irak, Jeddah, Mekkah, Masjid al-Haram, Yaman, Tripoli, Riyadh, Madinah, Libya, Arab Saudi, Dammam, Amman, Kairo, Mauritania, Qatar, Emirates, Bahrain 294, 296, 303, 365
6 13 115, 116 Yordania, Tunisia, Oman, Irak, Sudan, Mauritania, Bagdad, Qatar, Arab Saudi, Kairo, Beirut, Mesir, Damaskus 363, 366, 368
7 14 119, 120 Masjid Miqat Yalamlam, Masjid al-Haram, Ka'bah, Maqam Ibrahim, al-Safa dan al-Marwah, Arafah, Muzdalifah, Mina 376, 378
8 16 142 Mesir, Komoro, Tunisia, Kairo, Yordania, Sudan, Mekkah, Madinah, Muscat 443, 444
Table 5.Penyajian beberapa nama negara Arab dan landmark budayanya
No Unit Pelajaran Nama negara asing Halaman
1 1 2 Pakistan, Turki 5
2 10 83, 88 London, Nigeria, Pakistan 268, 281
3 11 95 Mali, Kenya, Eritrea, Senegal, Iran 302, 303
4 13 113, 116 Kashmir, Malaysia, Indonesia, Chad, Nigeria, Iran, India, Bangladesh, Cina 356, 366
5 14 125 Thailand 394
6 16 140, 142 Ethiopia, Gambia, Ghana, India, Tanzania 437, 444, 445
Table 6.Penyajian beberapa nama negara asing dalam buku ajar Arabiyyah baina Yadaik jilid pertama

E. Memasukkan peta negara-negara tertentu dalam buku ajar Arabiyyah baina Yadaik jilid pertama

Untuk mencerminkan budaya Arab-Islam dalam buku teks, bahasa Arab sebagai bahasa asing dapat menunjukkan negara-negara Arab dan landmark budayanya, dan situasi dasar, termasuk: harus mengetahui nama-nama negara terpenting di dunia, mengenal nama-nama negara Arab, dan cara mempelajari monumen negara yang dikunjunginya, dan cara membaca peta. [2]

Peta spesifik negara, bahasa dan budaya membantu pembelajar untuk memahami lokasi orang-orang yang bahasanya mereka pelajari dan memungkinkan pembelajar untuk memahami beberapa karakteristik dari orang-orang tersebut misalnya, nama kota Negara dan monument negara seperti ibu kota, tempat rekreasi, perusahaan, pabrik, bank, dan masalah yang dihadapi masyarakat.

Peta beberapa negara Arab dan non-Arab disajikan dalam buku teks ini, 29 peta disajikan dalam buku ajar Arabiyyah baina Yadaik jilid pertama. Di halaman kosa kata pendukung di balik buku teks juga berisi peta negara dan ibukota di dunia, halaman ini dapat menjadi rujukan bagi pembelajar kapan pun dibutuhkan.

No. Unit Pelajaran Peta Beberapa Negara Arab Halaman
1 1 2 Mesir, Suriah, Pakistan, Turki 5
2 6 47 Mesir, Suriah, Pakistan, Turki 139
3 11 95 Mekkah, Madinah 302
4 13 113, 115 Arab Saudi, Qatar, Oman, Libya, Mauritania, Indonesia, Chad, Malaysia, Bangladesh, Nigeria, Yordania, Tunisia, Irak, Sudan 357, 363
5 16 142 Mesir, Komoro, Tunisia, Kairo, Yordania, Sudan, Ethiopia 443
Table 7.Peta beberapa negara Arab dalam buku ajar Arabiyyah baina Yadaik jilid pertama

F. Buku ajar Arabiyyah baina Yadaik jilid pertama memperkenalkan informasi tentang beberapa mata uang Arab

Kemampuan berinteraksi dengan penutur asli bahasa sasaran tidak hanya bergantung pada penguasaan keterampilan berbahasa, tetapi juga pada pemahaman budaya, kebiasaan, harapan, dan cita-cita. Hanya memahami bahasa asing tidak membantu dalam memahami kehidupan dan realitas penutur asli. Oleh karena itu, memperhatikan budaya dalam program pendidikan bahasa membawa manfaat besar dan hasil yang efektif selama komunikasi dengan bahasa tersebut. Itu mungkin melebihi materi yang disediakan dengan mempelajari keterampilannya saja. Ini mengarah pada fakta yang luar biasa, yaitu kontak budaya antara bilingual membantu mengembangkan keterampilan dan penguasaan bahasa. [15]

Selain itu, informasi beberapa mata uang Arab membantu pelajar dalam bertukar sebagai ukuran nilai, dan menyatukan berbagai masyarakat dengan memungkinkan pemberian hadiah dan timbal balik. Buku teks ini menyajikan 2 mata uang Arab. Pertama, riyal di halaman 240 dan dinar di halaman 242.

G. Memulai pelajaran bilangan Arab pada b uku ajar Arabiyyah baina Yadaik jilid pertama

Pembelajar bahasa asing harus membiasakan diri dengan budaya masyarakat yang berbicara bahasa itu. Mengajarkan bahasa asing adalah mengajarkan budaya bahasa penuturnya. Pengetahuan tentang angka atau angka Arab merupakan salah satu pola yang penting. Ini adalah sikap dasar yang harus dipelajari oleh pembelajar asing dari penutur bahasa Arab pada tingkat pertama. Termasuk perilaku yang benar, baik dalam pelaksanaannya maupun dalam berbahasa, dan kemampuan mengenal angka dalam bahasa Arab.

No. Unit Pelajaran Angka Arab Halaman
1 1 4 Angka 1-5 9
2 2 13 Angka 6-10 35
3 4 31 Angka bertingkat 1-5 (mudzakkar) 89
4 5 40 Angka bertingkat 1-5 (muannats) 117
5 6 49 Angka bertingkat 6-10 (mudzakkar) 143
6 7 58 Angka bertingkat 6-10 (muannats) 171
7 14 121 Angka 11-15 (mudzakkar) 381
Table 8.Angka Arab pada buku ajar Arabiyyah baina Yadaik jilid pertama

H. Kesan yang didapat pembaca melalui pemaparan budaya dalam buku ajar Arabiyyah baina Yadaik jilid pertama tentang penutur bahasa Arab dan budayanya

Budaya Arab mengandung budaya Islam. Tidaklah mudah mempelajari suatu bahasa tanpa mengenal budaya penuturnya (nilai, sikap, gaya hidup, dan kepercayaan mereka). Budaya menempati tempat penting dalam pengajaran dan pembelajaran bahasa asing. Ini dianggap sebagai komponen penting dan pelengkap penting untuk konten pendidikan di bidang ini. Oleh karena itu, unsur-unsur budaya bahasa sasaran harus sepenuhnya terintegrasi ke dalam isi pendidikan dan semua aspek pembelajaran, terutama buku pelajaran. [15]

Konsep budaya Arab muncul dalam buku ajar Arabiyyah baina Yadaik jilid pertama secara terintegrasi dengan kosa kata, struktur bahasa dan teks. Buku ini membahas 16 tema budaya. Topik-topik tersebut disajikan melalui 51 teks dialog pendek, 58 teks bacaan pendek, dan 90 teks Alquran.

Salah satu fitur dialog dalam buku ini adalah kalimat pendek, menceritakan situasi nyata sehari-hari, disimulasikan dan diterapkan, menyajikan sisi komunikatif bahasa, pembelajar merasakan kemajuannya dalam pembelajaran bahasa dengan menggunakannya, dan memungkinkan pembelajar untuk benar-benar mempraktikkan apa yang telah dipelajarinya di luar kelas. Buku teks ini bertujuan untuk menyampaikan budaya Islam kepada peserta didik. Hal ini bertujuan untuk memperoleh kendali pembelajar terhadap pola secara otomatis dan normal dalam situasi dan konteks yang berbeda.

Dialog-dialog dalam buku ajar Arabiyyah baina Yadaik jilid pertama bersumber dari nilai budaya Islam. Seringkali dibuka dengan salam dalam Islam serta jawabannya, yaitu: Assalaamu'alaikum, wa'alaikumussalam. Ketika pembelajar mempelajarinya, maka pembelajar mempelajari gaya sapaan sehari-hari dalam ekspresi Islam.

Buku teks ini menyajikan pentingnya budaya Arab-Islam dalam asal-usulnya, keasliannya, kedalamannya, dan kemurniannya dalam setiap konten pendidikan. Selain itu, disajikan kepada penutur bahasa Arab non-pribumi sebagai bidang untuk memperbaiki kesalahpahaman. Kemudian, peserta didik menjadi lebih menghargai budaya Arab dan lebih menghargai perasaan orang lain karena mereka dapat memahami pola budaya mereka, menyadari konotasi budaya mereka, mengubah sikap negatif atau bermusuhan non-penutur asli bahasa Arab, dan membentuk sikap positif terhadap orang Arab. Dan kesan yang diperoleh pembaca melalui pemaparan budaya dalam buku ajar tentang penutur bahasa Arab dan budayanya adalah penghormatan terhadap orang Arab dan apresiasi terhadap budaya Arab.

I. Buku ajar Arabiyyah baina Yadaik jilid pertama dibebaskan dari stereotip budaya umum tentang orang Arab (batu, unta, sumur, dll)

Beberapa pejabat pendidikan Arab di luar Arab tidak mengetahui linguistik terapan dan pengajaran bahasa. Hal ini disebabkan sebagian dari mereka tidak mengetahui ilmu pengetahuan modern ini, sebagian dari mereka terasing dari hal-hal yang baru dan menentangnya tanpa membedakan antara yang bermanfaat dan yang merugikan, dan sebagian dari mereka mencukupi dengan apa yang didapati oleh orang tua atau gurunya. [15]

Mampu berbicara bahasa asing dengan lancar dan mampu memahami pembahasan yang didengar pembelajar tanpa kesalahan adalah tujuan belajar bahasa asing karena mereka dapat berkomunikasi dengan penutur asli bahasa tersebut. Pelajar itu sendiri biasanya sangat tertarik dengan bahasa yang dipelajari dan ingin mengetahui hal-hal modern, seperti cara bepergian dengan mobil, bus, atau pesawat. Buku ini menyoroti beberapa tonggak peradaban modern di dunia Arab. Oleh karena itu, isinya memperhatikan nilai-nilai asli yang diterima dalam budaya Arab dan Islam.

J. Buku ajar Arabiyyah baina Yadaik jilid pertama memberikan kesempatan untuk membandingkan budaya arab dengan budaya lain

Etnolog dan antropolog menyatakan bahwa perilaku individu dalam budaya apa pun terletak di dalam tatanan umum pola pembelajaran. Dalam konteks ini, menjadi mungkin untuk membandingkan pembelajaran budaya dengan pembelajaran bahasa. Namun, perhatian harus diberikan untuk menghindari sikap tidak toleran terhadap budaya lain, menghindari merendahkan budaya lain, dan memperlakukan budaya lain dengan kesadaran, kehati-hatian dan kebijaksanaan, tanpa menghakimi budaya lain dengan sengaja. [15]

Hal yang perlu diperhatikan, buku ajar tidak boleh menonjolkan keunggulan budayanya di atas yang lain. Karena setiap budaya memiliki fungsi khusus dalam masyarakat tertentu. Pemaparan penulis dalam buku teks budaya Arab-Islam ini tampak secara objektif, analitis, dan epistemologis. Selain itu, budaya Arab secara umum yang dihadirkan tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam.

Buku teks ini disiapkan untuk tingkat linguistik pertama yaitu tingkat pemula, dan telah mencapai tujuannya untuk tingkat ini seperti yang telah dipersiapkan. Sehingga, pembelajar tidak perlu diberi kesempatan untuk membandingkan budaya Arab dengan budaya lain. Membandingkan budaya Arab dengan orang lain pada tahap awal pendidikan bahasa, pembelajar tidak akan dapat mengasimilasi budaya saat menggunakan bahasa asing yang dipelajari. [6]

K. Buku ajar Arabiyyah baina Yadaik jilid pertama memberikan budaya Arab yang sebenarnya

Penulis harus memberikan gambaran jujur tentang kehidupan di negara-negara Arab ketika berhadapan dengan aspek budaya dalam buku teks bahasa Arab untuk penutur asing. [15] Karena itu membantu pelajar untuk diekspos budaya Arab-Islam: nilai-nilainya, tren, gaya hidup, dan kepercayaannya.

Informasi yang disajikan dalam buku pelajaran pertama Arabiyyah baina Yadaik tentang budaya Arab semuanya adalah informasi Islam yang benar. Topik yang berhubungan dengan informasi budaya disajikan secara realistis dan disederhanakan, seperti menjelaskan bagaimana pria dan wanita berinteraksi, pakaian pria dan wanita, wajah wanita dilihat dari samping, dan makanan Arab. Ini membantu pelajar untuk memahami realitas budaya Islam dan berkomunikasi secara efektif dengan penutur asli. Hal ini penting, karena menyajikan pola-pola ini membantu pembelajar untuk memperbaiki kesalahpahaman tentang budaya asing dan mengubah sikap negatif terhadapnya.

L. Konten budaya b erkait an dengan warisan arab dan dunia

Ini memberi pembelajar berbagai aspek budaya bahasa, yang di sini adalah budaya Arab-Islam. Selain itu, terdapat pola-pola kebudayaan umum yang tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam. [4] Buku ajar Arabiyyah baina Yadaik jilid pertama menyajikan konten teks-teks Arab kontemporer. Hal ini untuk mengembangkan kemampuan pembelajar dalam menggunakan bahasa Arab secara spontan dan mengungkapkan ide dan pengalamannya dengan lancar.

Semua topik buku teks ini menyajikan budaya Arab-Islam. Kebudayaan Islam direpresentasikan melalui dialog dan situasi kehidupan komunikatif sehari-hari. Dialog sebagai sentral dan fokus yang menjadikan teks-teks terpilih sebagai representasi budaya Arab kontemporer. Dialog bertujuan untuk memfasilitasi pembelajaran dan memungkinkan pelajar untuk menggunakan dan berkomunikasi dengan bahasa yang dipelajari. Karena mengungkapkan pemikiran, pengalaman, nilai, kebiasaan, tata krama, dan seni para sahabatnya dalam rangka memperkenalkan panutan dalam perilaku sehari-hari.

Topik-topik dalam buku teks ini menyajikan semua pengetahuan, kebiasaan, cara hidup, alat transportasi dan komunikasi dalam masyarakat Arab, khususnya budaya Arab-Islam di era modern. Budaya ini disajikan dalam topik perumahan, kehidupan sehari-hari, doa, studi, pekerjaan, orang dan tempat, dan perjalanan. Tampak bahwa muatan budaya dalam buku ajar ini menyajikan teks-teks Arab kontemporer yang memuat pola-pola budaya Arab secara umum dan internasional yang tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam.

M. Berisi tren politik dan budaya di balik buku ajar Arabiyyah baina Yadaik jilid pertama

Berbagai konten sesuai dengan sektor pelajar yang luas dari bahasa, budaya, dan tujuan yang berbeda. Isinya konsisten, tidak hanya dengan tujuan pembelajar tetapi juga dengan tujuan orang Arab dalam mengajar dan menyebarluaskan bahasa mereka. Ini adalah salah satu syarat dan prinsip dasar untuk mengajar bahasa Arab kepada penutur asing. [15]

Thuaimah menyatakan bahwa salah satu aspek terpenting budaya Arab yang harus disajikan kepada peserta didik adalah tren politik dan hubungan internasional. Dan posisi dasar, antara lain: berbicara tentang isu-isu global secara sederhana dan singkat, berbicara tentang pemilu, berbicara tentang masalah perang dan perdamaian, berbicara tentang partai (jenis dan syarat untuk bergabung dengan mereka), mengidentifikasi tren pemikiran politik secara umum dan disederhanakan. [2]

Buku ajar Arabiyyah baina Yadaik jilid pertamadisiapkan untuk tingkat linguistik pertama, yaitu tingkat pemula, dan mencapai tujuannya untuk tingkat ini seperti yang telah dipersiapkan. Peneliti berkeyakinan bahwa pada level pemula ini. Peserta didik tidak perlu mengetahui tren politik. Mengetahui tren politik pada tahap awal pendidikan bahasa, pembelajar tidak dapat mengasimilasi budaya saat menggunakan bahasa asing yang dipelajari. Ini bukan kekurangan konten budaya dari buku ini. [6]

Semua topik dan teks dalam buku ajar Arabiyyah baina Yadaik jilid pertama secara jelas memanifestasikan tren budaya Islam terkait dengan keyakinan, konsep, prinsip, nilai, dan pola perilaku yang didukung oleh agama Islam yang diwakili dalam Al-Qur'an dan Sunnah Nabi. Selain itu, buku ini juga memperhatikan bahasa Arab di era modernnya, sambil memperhatikan syarat-syarat budaya Islam, sehingga memungkinkan pembelajar untuk mempraktikkan apa yang telah dipelajarinya dan berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari.

KESIMPULAN

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa buku ajar Arabiyyah baina Yadaik jilid pertama menyajikan konsep dan nilai budaya Islam secara terpadu dengan kosa kata, kebahasaan, struktur dan teks. Menyajikan contoh nyata linguistik bahasa Arab. Memberikan beberapa nama Arab. Negara-negara Arab dan asing dan landmark budaya mereka biasa disajikan, termasuk peta beberapa negara Arab dan lainnya. Memberikan informasi tentang mata uang Arab. Memulai pelajaran nomor dalam tujuh pelajaran pertama. Menghormati orang Arab dan menghargai budaya Arab. Pengenalan tentang budaya Arab semuanya benar, termasuk teks-teks Arab kontemporer. Selain itu, tren budaya Islam juga tampak dalam buku ini.

References

  1. R. A. Thuaimah, "Al-Marja’ fii Ta’liim al-Lughah al-Arabiyyah bi Lughaat Ukhroo," Makkah al-Mukarromah: Mahad Lughoh Arabiyyah bi Jaamiah Ummul Quro, 1986.
  2. R. A. Thuaimah, "Al-Usus al-Mu’jamiyah wa Ats-Tsaqaafiyah li Ta’liim al-Lughah al-Arabiyyah li Ghairi An-Nathiqiin Bihaa," Makkah al-Mukarromah: Mahad Lughoh Arabiyyah bi Jaamiah Ummul Quro, 1982.
  3. A. Mujib, “Hubungan Bahasa dan Kebudayaan (Perspektif Sosiolinguistik),” Adabiyyāt: Jurnal Bahasa dan Sastra, vol. 8, no. 1, pp. 1-14, Jun 2009. doi: 10.14421/ajbs.2009.08107.
  4. A. I. Al-Fauzan et al., "Silsilah fii Ta’liim al-Lughah al-Arabiyyah li Ghairi An-Nathiqiin Bihaa Al-Arabiyyah Baina Yadaik-Kitaab At-Thaalib Al-Awwal," Riyadh: Al-Arabiyyah Lil Jami, 2014.
  5. B. M. A’yuni, L. K. N. Indahsari, and N. N. Fuadiyah, “Buku Ajar Arabiyah Baina Yadaiq Sebagai Solusi Kreatif Mempelajari Budaya Arab Di Lingkungan Pondok Pesantren Salaf,” in International Conference of Students on Arabic Language, 2019, pp. 1-10.
  6. M. R. Fitrotullloh, “Analisis Muatan Budaya Dalam Kitab Arabiyyah Lin Nasyiin Juz Pertama dan Kedua,” Masters Thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, Malang, 2011. [Online]. Available: http://etheses.uin-malang.ac.id/7590/
  7. L. S. N. Laila, “Muatan Budaya Dalam Buku Teks Pelajaran Bahasa Arab Untuk Siswa Madrasah Aliyah Kelas X Kurikulum 2013 Terbitan Kementerian Agama (Tinjauan Analisis Teori Michael Byram),” Masters Thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2016. [Online]. Available: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/22639/
  8. I. N. I. Faris, “Cultural Content Analysis of an English Textbook for Senior High School Grade Three in Cianjur, West Java,” Other, Universitas Pendidikan Indonesia, 2014. [Online]. Available: doi: 10/S_ING_0902468_Appendix.pdf.
  9. L. J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013.
  10. Trianto, Pengantar Penelitian Pendidikan Bagi Pengembangan Profesi Pendidikan dan Tenaga Kependidikan. Jakarta: Kencana, 2011.
  11. M. Musfiqon, Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, 2016.
  12. M. D. Ghony, Dasar-Dasar Penelitian Kualitatif: Prosedur, Teknik, dan Grounded. Surabaya: Bina Ilmu, 1998.
  13. R. A. Thuaimah, Daliil Amal fii I’daad Al-Mawaad At-Ta’liimiyah Li Baraamij Ta’liim Al-Arabiyyah. Makkah al-Mukarromah: Mahad Lughoh Arabiyyah bi Jaamiah Ummul Quro, 1985.
  14. N. Indana, N. Fatikah, and N. Nady, “Nilai-Nilai Pendidikan Islam: (Tela’ah Novel Kasidah-Kasidah Cinta),” Ilmuna: Jurnal Studi Pendidikan Agama Islam, vol. 2, no. 2, pp. 82-93, Oct 2020. doi: 10.54437/ilmuna.v2i2.193.
  15. A. I. Al-Fauzan, Idhoat Li Muallimii Al-Lughoh Al-Arabiyyah Li Ghairi An-Nathiqiin Bihaa. Riyadh: Al-Arabiyyah Lil Jami, 2015.