Early Childhood Education Method
DOI: 10.21070/ijemd.v21i4.775

Effect of Star Board Rewards on Learning Motivation of 4-5 Year-Old Children: A Quantitative Experimental Study


Pengaruh Reward Papan Bintang terhadap Motivasi Belajar Anak Usia 4-5 Tahun: Sebuah Studi Eksperimen Kuantitatif

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

Star Board Rewards Learning Motivation 4-5 Years Old Kindergarten Quantitative Experiment

Abstract

This study investigates the impact of providing star board rewards on the learning motivation of children aged 4-5 years in Kindergarten Aisyiyah 09 Kranji Lamongan. Using a quantitative experimental approach with a typo one group pretest-posttest research design, the research was conducted in an experimental class comprising 13 students. A motivational questionnaire with 16 questions was used as the assessment instrument, and data collection occurred through pretest and posttest evaluations. The data were analyzed using paired sample t-test, revealing a significant increase in the average value of children's learning motivation by 35.1% from the pretest value to 44.1% in the posttest. Consequently, the findings indicate that giving star board rewards positively influences children's learning motivation (p < 0.05). The implications of this research contribute to our understanding of effective teaching strategies and provide valuable insights for educators and policymakers seeking to enhance children's learning motivation in early education settings.

Highlight:

  • The study examines the impact of star board rewards on learning motivation in young children.
  • A quantitative experiment with a typo one group pretest-posttest design was used for data collection.
  • Significant improvement in children's learning motivation was observed after the implementation of star board rewards.

Keyword: Star Board Rewards, Learning Motivation, 4-5 Years Old, Kindergarten, Quantitative Experiment

Pendahuluan

Pendidikan merupakan sebuah proses untuk memperoleh suatu pengetahuan, wawasan serta pemahaman, Pendidikan mempunyai peran penting dalam perkembangan kehidupan manusia, baik individual maupun kelompok dalam menguasai pengetahuan, kebiasaan dan sikap [1]. Berbicara tentang pendidikan. Berdasarkan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 mengenai Sistem Pendidikan Nasional berkenaan dengan Pendidikan Anak Usia Dini yang tercantum dalam berikut: Pasal 28 ayat 1 yang berbunyi “Pendidikan Anak Usia Dini diselengarakan bagi anak sejak lahir sampai dengan enam tahun dan bukan prasyarat mengikuti pendidikan dasar”. Pendidikan bagi anak usia dini adalah upaya pemberian stimulasi, pembimbingan, asuhan dan pemberian kegiatan pembelajaran yang mampu mengembangkan keterampilan dan kemampuan anak, serta perkembangan jasmani dan rohani anak agar memiliki kesiapan untuk melanjutkan pendidikan selanjutnya [2].

Guru mempunyai peran aktif dalam keberhasilan perkembangan dan pembelajaran anak, seperti halnya: menumbuhkan motivasi pada diri anak, pada dasarnya seseorang yang memiliki motivasi belajar yang besar, mereka akan giat berusaha, gigih dan tidak mau menyerah untuk meningkatkan prestasinya dan memecahkan masalahnya. Motivasi akan muncul dalam diri seseorang apabila ada stimulus dari luar diri seseorang walaupun pada dasarnya motivasi berasal dari dalam diri seseorang [3].

Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi, siswa akan lebih giat belajar jika memiliki motivasi untuk belajar. Thordike berpendapat bahwa belajar merupakan sebuah proses interaksi antara stimulus yang berupa (perasaan, pikiran atau gerakan dan respon [3] kedudukan motivasi dalam belajar tidak hanya memberikan kearah kegiatan belajar dengan benar, dengan motivasi seseorang akan mendapat pertimbangan positif dalam kegiatannya termasuk kegiatan belajar dan dorongan untuk mencapai suatu prestasi. Motivasi terbagi menjadi 2 yaitu motivasi intrinsik yaitu motivasi yang timbul dari dalam diri sendiri, sedangkan motivasi ekstrinsik: Motivasi yang timbul dari luar individu, misalnya suatu pujian, hadiah dll sehingga muncul dorongan untuk melaksanakan suatu hal [4].

Menurut wina sanjaya dalam (Emda, 2017:249). Bahwa proses pembelajaran motivasi merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam kehidupan, dengan adanya motivasi tinggi kita bisa mencapai target yang kita inginkan. Hal-hal yang sering terjadi pada siswa yaitu anak yang kurang berprestasi disebabkan kurangnya motivasi belajar, bukan karena kemampuan mereka yang rendah dengan adanya suatu dorongan yang timbul dari internal maupun external anak, mereka akan berusaha untuk mencapai sesuatu yang di inginkan,[5]pendapat ini selaras dengan penelitian Suharni yang Menyatakan bahwa motivasi merupakan suatu kekuatan seseorang yang ada dalam diri, sehingga muncul keinginan untuk bertindak atau berbuat [6]

Berdasarkan observasi di TK Aisyiyah 09 Kranji Paciran Lamongan di kelas A yang berjumlah 13 anak, yang terdiri dari 4 perempuan dan 9 laki-laki, bahwa di sekolah tersebut ditemukan sebuah permasalahan hal ini diketahui dari beberapa diantaranya: masih ada anak yang kurang bersemangat dalam belajar, masih ada anak yang tidak menyelesaikan tugasnya dengan baik, meminta bantuan guru karena capek dan lain sebagainya, anak tidak mengikuti pembelajaran dengan baik, masih ada anak yang suka bermain di jam pelajaran. Hal ini menunjukkan rendahnya motivasi belajar anak. Salah satunya disebabkan kurangnya apresiasi atau reward guru pada anak. Tugas-tugas yang dilakukan hanya diberi nilai seperti A, B+, dan C.

Adapun strategi yang dapat digunakan untuk menumbuhkan motivasi belajar yaitu (a). menjeaskan tujuan belajar kepada anak. (b) memberi haidah. (c) memberi pujian, (d)kompetisi atau saingan. (e) memberikan dorongan kepada anak (suharni). Pada penelitian ini peneliti menggunaka hadiah atau reward sebagai cara untuk membangkitkan motivasi belajar anak yaitu reward star board. Reward merupakan suatu alat (tindakan) yang menyenangkan yang diberikan kepada seseorang dalam usaha menumbuhkan motivasi belajar. Pemberian reward mempunyai pengaruh untuk peserta didik, jika ada peserta didik menunjukkan hasil karya atau tugasnya dan guru tidak merespon dengan baik bahkan memberi komentar. Hal tersebut bisa menyebabakan turunnya semangat anak dalam belajar karena merasa tidak dihargai, dalam hal ini pemberian reward mempunyai kedudukan yang peting dalam memotivasi anak. Salah satu contoh pemberian reward untuk anak yaitu (reward verbal) dengan memberikan kata-kata pujian, jempol dan tentunya kata-kata yang baik untuk siswa, sedangkan (reward non verbal) berupa pemberian hadiah, cap bintang, paraf dan lain sebagainnya.[7]

Indicator motivasi yang digunakan pada penelitian ini mengacu pada teori A.M Sardiman namun dari 9 indikator, peneliti hanya mengambil 4 indikator yaitu: tekun, ulet, bekerja mandiri, dan minat. Hal ini berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh richa septiana (2018) yang menyatakan bahwa motivasi belajar terdiri dari tekun, ulet, bekerja mandiri, dan mandiri [8].

Metode

Jenis penelitian ini menggunakan data kuantitatif eksperimen yang digunakan untuk mengetahui pengaruh sebab akibat antar Variabel dependen dan Variabel Independen [9]. Lokasi penelitian ini dilakukan pada TK Aisyiyah 09 Kranji Lamongan. Penelitian ini menggunakan rancangan Typo One Group Pretest-Posttest Design.

Dalam penelitian ini juga populasi yang digunakan adalah 13 siswa TK Aisyiyah 09 Kranji Lamongan. Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik total sampling dengan tujuan untuk menghasilkan sampel yang sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan dalam peneltian, sampel pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelompok A (4-5 tahun).

Sumber data dalam penelitian ini adalah sumber data primer. Dalam pengumpulan data ini digunakan data angket dan dokumentasi sebagai bahan untuk melakukan penelitian [10]. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji validitas dan reliabilitas, uji normalitas dan uji paired sample t-test yang diolah dengan software SPSS Statistic Versi 26.

Validitas dan Reliabilitas

1. Uji validitas

Valid artinya instrument yang dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Pada penelitian ini peneliti menggunakan uji validitas kontrak, berikut hasil uji validitas.

Figure 1.Uji Validitas

Dari tabel diatas disimpulkan bahwa R_tabel dengan (df = N-2) nilai signifikan 0,05 dengan jumlah responden 13- 2 = 11 maka R_tabel = 0,4762. Karena semua R_tabel < R_hitung maka dinyatakan valid

2. Uji reliabilitas

Untuk menguji reliabilitas instrument penelitian menggunakan rumus alpha Cronbach. Berikut hasil uji reliabilitas:

Figure 2.Uji Reliabilitas

Diperoleh hasil 0.898 dengan koefisien reliabilitas sebesar 5% dan harga r_tabel 0,4762. Dari hasil tersebut kemudian disesuaikan dengan kriteria reliabilitas yaitu sangat tinggi.

Hasil dan Pembahasan

A. Penyajian Data

Peneliti menyajikan data penelitian ini dengan menggunakan data angket motivasi belajar anak yang diambil sebelum melakukan treatment atau perlakuan (pretest) dan setelah melakukan treatment atau perlakuan (posttest) dengan menggunakan strategi pemberian reward star board kepada anak usia 4-5 Tahun di TK Aisyiyah 09 Kranji Lamongan. Adapun hasil angket pretest dan posttest sebagai berikut:

1. Hasil Penelitian Nilai Angket Pretest Dan Posttest Motivasi Belajar pada Anak

Figure 3.hasil pretest dan posttest

Berdasarkan tabel 3.1 terlihat bahwa rata-rata persentase motivasi belajar anak saat sebelum dilakukan treatmen pertama pemberian reward star board dan sesudah dilakukan treatmen pemberian reward star board menunjukkan hasil yang berbeda. Secara keseluruhan rata-rata presentase yang diperoleh pada pretest adalah 35,1% dan nilai rata-rata presentase yang diperoleh pada saat posttest adalah 44,1%. Selisih presentase antara motivasi belajar anak saat sebelum treatment dan sesudah dilakukan treatmen adalah 9,0 % dapat disimpulkan bahwa nilai yang diperoleh siswa mengalami kenaikan.

a. Uji Normalitas pada Hasil Pretest dan Posttest

Figure 4.Hasil uji Normalitas pretest dan posttest

Berdasarkan uji normalitas pada penelitian nilai pretest tersebut didapatkan hasil nilai signifikan sebesar 0,158 dan nilai posttest sebesar 0,532 dimana hasil tersebut menunjukkan nilai signifikan > taraf signifikan yang digunakan yaitu 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal dan memenuhi syarat untuk melakukan uji-t.

b. Uji-t (paired sample t-test)

Pengujian hipotesis penelitian uji paired sample t-test dilakukan dengan menggunakan aplikasi IBM SPSS 26 dengan taraf signifikan 0.05 dengan hasil pengujian sebagai berikut:

Figure 5.Uji Paired Sample test

Hasil pengujian hipotesis tersebut menunjukkan bahwa nilai signifikasi adalah 0.000 atau nilai signifikan< taraf signifikan yang digunakan yaitu 0.05 sehingga H_o ditolak dan H_1diterima. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis tersebut maka dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh media star board terhadap motivasi belajar anak.

B. Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian reward star board terhadap motivasi belajar anak usia 4-5 tahun di TK Aisyiyah 09 Kranji Lamongan. Dengan menggunakan metode pendekatan kuantitatif eksperimen dengan rancangan Type One Group Pretest-Posttest Design. Pada penelitian ini peneliti tidak menggunakan uji homogenitas karena sampel yang digunakan hanya 1 kelas. Maka peneliti hanya menggunakan uji normalitas sebagai syarat untuk melakukan uji-t Berdasarkan hasil pengujian pengaruh pemberian reward star board terhadap motivasi belajar anak usia 4-5 tahun di TK Aisyiyah 09 Kranji Lamongan, yang sudah dilakukan menunjukkan bahwa secara keseluruhan penelitian ini sesuai dengan hipotesis yang sudah dibuat yaitu terdapat pengaruh pemberian reward star board terhadap motivasi belajar anak.

Berdasarkan hasil nilai angket motivasi belajar melalui uji pretest (sebelum diberikan perlakuan) dan posttest (sesudah diberikan perlakuan) disajikan pada table 4.3 menunjukkan bahwa nilai pretest dan posttest mengalami peningkatan setelah diberikan perlakuan pemberian reward star board, menunjukkan hasil yang berbeda. Secara keseluruhan rata-rata persentase yang diperoleh pada pretest adalah 35,1% dan nilai rata-rata persentase yang diperoleh pada saat posttest adalah 44,1%. Selisih persentase antara motivasi belajar anak saat sebelum treatment dan sesudah dilakukan treatmen adalah 9,0 % dapat disimpulkan bahwa nilai yang diperoleh siswa mengalami peningkatan.

Hasil penelitian ini sejalan dengan beberapa penelitian yang sudah dilakukan beberapa peneliti lain tentang pemberian reward sebagai solusi untuk meningkatkan motivasi belajar anak. Pada sebuah penelitian yang dilakukan oleh (Puspitasari, 2015) dengan judul penelitian “Pengaruh Pemberian Hadiah (Reward) Terhadap Kemandirian Belajar Anak di TK Tunas Muda Kab. Magetan .[11] dan penelitian yang dilakukan oleh (Hapsari, 2013) dengan judul penelitian “Studi Tentang Pelaksanaan Pemberian Reward Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Kelompok A di TK Islam Al Azhar Surabaya. Dapat disimpulkan bahwa pemberian reward merupakan suatu solusi untuk meningkatkan motivasi belajar anak.[12] penelitian terdahulu yang dilakukan oleh (Resita,2018) dengan judul “Penguatan Motivasi Belajar Melalui Penggunaan Hadiah Dan Hukuman Di Tk Pertiwi 1Dukuh Waluh Kecamatan Kembaran KabupatenBanyumas” Hasil dari penelitian ini reward yang diberikan kepada anak berupa, pujian, tepuk tangan, bintang dan kepercayaan sehingga anak akan mudah mengulang kembali sikap sikap yang baik.[13]

Cara membangkitkakn motivasi seperti diatas akan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan dalam kegiatan belajar mengajar, oleh karena itu guru harus memahami hal ini supaya dapat berkomunikasi dengan anak didiknya sehingga dapat memberikan motivasi yang tepat sehingga anak tekun dalam mengerjakan tugas, ulet dalam memecahkan berbagai masalah dan hambatan secara mandiri. Alim Ahaddin,(2015:39)[14] Pemberian reward dapat memotivasi anak untuk mengembangkan sikap percaya diri, gait belajar untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai dan semangat dalam mendapatkan reward tersebut. (Munawaroh, 2019) [15]

Kesimpulan

Penelitian yang sudah dilakukan oleh peneliti, maka dalam penelitian ini dapat disimpulakan bahwa ada pengaruh pemberian reward sta board terhadap motivasi belajar anak usia 4-5 tahun di TK Aisyiyah 09 Kranji Lamongan.. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil perhitungan rata-rata nilai pretest dan posttest mengalami peningkatan sebesar 9,0% dari data pretest 35,1% menjadi 44,1%

References

  1. M. Syah, PSIKOLOGI PENDIDIKAN (Cet.Ke-20). Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA, 2016.
  2. Y. N. Sujiono, Konsep dasar Pendidikan Anak Usia Dini (Cet. VIII). Jakarta: PT Indeks, 2013.
  3. Kompri, Motivasi Pembelajaran Perspektif Guru dan Siswa (Cet Ke-1). Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA, 2015.
  4. A. Emda, "Kedudukan Motivasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran," vol. 5, no. 2, 2017.
  5. Suharni and Purwanti, "Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa," vol. 3, no. 1, pp. 131-145, 2018.
  6. A. M. Sardiman, Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar (Cet.Ke-22). Jakarta, 2014.
  7. Z. D. Fauziyah, "Pengaruh Pemberian Reward Animal Stick dan Sticker Reward Terhadap Hasil Belajar Ditinjau Dari Pengelompokkan Gender Kelompok A Ra Muslimat," Universitas Islam Negeri Mulna Malik Ibrahim, 2020.
  8. R. Septiana, "Pengaruh Pemberian Bintang Sebagai Reward Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Anak di TK AL-Hikmah Kota Batu," Institut Agama Islam Negeri Batusangkar, 2018.
  9. Sugiyono, METODE PENELITIAN KUANTITATIF, KUALITATIF dan R&D (Sutopo, Ed.). Bandung: ALFABETA, 2019.
  10. D. Dinda, "Penerapan Lembar Kerja Peserta Didik Berbasis Science Technology Engineerin Mathematics Dengan Model Problem Based Learning Terhadap Kemampuan Literasi," Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, 2021.
  11. R. Puspitasari, "Pengaruh Pemberian Hadiah (Reward) Terhadap Kemandirian Belajar Anak Di Tk Tunas Muda Karas," in Prosiding Seminar Nasional Pendidikan "Meretas Sukses Publikasi Ilmiah Bidang Jurnal Bereputasi, Surakarta, November 2015, pp. 53-55.
  12. R. P. Hapsari and E. C., "Studi Tentang Pelaksanaan Pemberian Reward Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Kelompok-A Di Tk Islam Al-Azhar 35 Surabaya," vol. 04, no. 01, 2013.
  13. D. Resita, "Penguatan Motivasi Belajar Melalui Penggunaan Hadiah dan Hukuman di TK Pertiwi 1 Dukuh Walu," Istitut Agama Islam Negeri Purwokerto, 2018.
  14. M. A. Ahaddin, "Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas III SD Muhammadiyah 8 Tulangan," Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, 2015.
  15. Z. A. Munawaroh, "Pengaruh Pemberian Reward Stiker Bintang Terhadap Percaya Diri Anak Kelompok B di TK Thoriqussalam Sidoarjo," vol. 1, no. 1, pp. 21-29, 2019.