Elementary Education Method
DOI: 10.21070/ijemd.v21i3.763

Implementation of Independent Character Strengthening Through Scout Extracurricular Activities Class VI at SDN Gelam 2 Candi


Implementation of Independent Character Strengthening Through Scout Extracurricular Activities Class VI at SDN Gelam 2 Candi

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

Scout Extracurricular Activities Independent Character Strengthening Student Enthusiasm Self-Reliance

Abstract

This study aims to describe the implementation of scout extracurricular activities and to describe the strengthening of independent character in scouting activities. This study uses qualitative research methods that produce descriptive data in the form of written or spoken words from people and behaviors experienced by researchers. The subjects of this study were 4 grade VI students and grade VI scout coaches. in the field. The value of the Persami activity is that students are able to participate in these activities with enthusiasm and enthusiasm. The second is on the value of not depending on others, the value of being able to understand the material and complete assignments without bothering others, the value of confidence in completing assignments, students are also capable and finally the value of ability in making decisions students are also capable of this.

Highlights:

  • Active Participation: Scout activities foster enthusiasm and engagement among students, encouraging their active involvement in the extracurricular program.
  • Development of Self-Reliance: Through assignments and tasks, students cultivate a sense of self-reliance, enhancing their ability to comprehend and complete tasks independently.
  • Confidence and Decision-making: Participation in scouting builds students' confidence in task completion and decision-making skills, promoting their overall competence.

Keywords: Scout Extracurricular Activities, Independent Character Strengthening, Student Enthusiasm, Self-Reliance

PENDAHULUAN

Pendidikan karakter merupakan pendidikan moral, akhlak dan budi pekerti yang baik untuk ditanamkan pada setiap individu agar terciptanya generasi pendidikan berkarakter yang baik[1]. Berdasarkan pendapat tersebut dapat diketahui bahwa pendidikan karakter awal pembentukan diri seseorang agar terciptanya generasi yang baru dan lebih baik. Dalam penanaman karakter seseorang bisa dimulai dari lingkup keluarga, saudara, teman sebaya, guru di sekolah, dan lingkungan masyarakat.[2] Pembentukan karakter di sekolah ini pendidik tidak hanya memberikan pembelajaran materi tetapi juga memberikan pembelajaran tentang moral, etika, tanggung jawab, dan budi pekerti yang baik.[3]

Kemandirian belajar dapat dilihat dengan siswa diberi kesempatan untuk menetapkan tujuan pembelajaran, memilih metode dan media pembelajaran untuk mencapai tujuan tersebut, dan menentukan metode, alat, dan kriteria hasil belajar.[4] Siswa diberikan kemandirian belajar dengan maksud untuk mengambil tanggung jawab untuk mengatur dan melatih diri mereka sendiri sehingga mereka dapat mengembangkan keterampilan belajarnya.[5]

Adapun indikator tentang karakter mandiri yaitu a) Tidak bergantung pada orang lain. b) Dapat memahami materi dan menyelesaikan tugas tanpa merepotkan orang lain. c) Percaya diri dalam menyelesaikan tugas. d) Memiliki kemampuan dalam mengambil keputusan.

Pada kurikulum 2013 kepramukaan merupakan kegiatan ekstrakurikuler yang diwajibkan bagi siswa mulai dari Sekolah Dasar (SD/MI) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA/SMK). Kurikulum ini mempersiapkan siswa untuk menjadi produktif, kreatif, inovatif dan emosional dengan memperkuat hubungan yang kompleks. Berdasarkan uraian di atas diharapkan menjadikan kegiatan ekstrakurikuler Pramuka wajib di sekolah dasar,siswa perlu aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler Pramuka yang didukung oleh siswanya.[6] Kegiatan ekstrakurikuler bersifat pilihan di luar wajib belajar.[7] Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 12 Republik Indonesia Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka. Pramuka adalah warga negara Indonesia yang aktif dalam pramuka serta melakukan Satya dan Dharma Pramuka. Latihan-latihan ini dilakukan secara terbuka, memanfaatkan aturan-aturan penting yang mengarah pada orang terhormat dan jalannya pengembangan karakter.[8] Pramuka merupakan gerakan ekstrakurikuler yang dapat menumbuhkan minat dan bakat di bidang eksplorasi, yang dapat melatih siswa untuk fokus, cakap, lebih mandiri, dan menjadi pribadi yang berkarakter.[9]

Hasil yang didapatkan peneliti selama penelitian berlangsung bahwasannya penerapan karakter mandiri saat kegiatan ekstrakurikuler pramuka kelas VI SDN Gelam 2 Candi kebanyakan dari mereka sudah memiliki karakter mandiri dalam dirinya sesuai dengan hasil observasi peniliti. Peneliti menemukan faktor yang membuat karakter mandiri siswa cukup baik. Faktor tersebut berasal dari arahan pembina pramuka yang sudah diajarkan untuk tidak bergantung pada orang lain saat memasuki pramuka siaga.

METODE

Metode Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang menghasilkan data yang bersifat deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang dan perilaku yang dialami oleh peneliti. Jenis penelitian yang digunakan yaitu studi kasus dengan meneliti kompleksitas situasi dalam dunia nyata yang berbeda dengan alasan yang berbeda. Peneliti juga menggunakan berbagai prosedur pengumpulan data.[8]

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VI dan pembina pramuka kelas VI SDN Gelam 2 Candi. Prosedur pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan beberapa cara agar data yang didapatkan merupakan data yang valid. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi.

Penelitian ini menggunakan uji keabsahan data. Dalam pengecekan keabsahan data ini peneliti menggunakan teknik triangulasi sumber. Teknik triangulasi sumber merupakan pengumpulan data dengan cara menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Teknik analisis data yang digunakan ialah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Hasil penelitian tentang implementasi dan penguatan karakter mandiri siswa kelas VI dengan objek penelitian SDN Gelam 2 Candi dapat dideskripsikan data sebagai berikut :

Implementasi Ekstrakurikuler Pramuka Pada Siswa Di SDN Gelam 2 Candi

Implementasi ekstrakurikuler pramuka pada siswa di SDN Gelam 2 Candi, dilaksanakan setiap hari Jumat. Adapun kegiatan yang dilakukan saat ekstrakurikuler berlangsung sebagai berikut. Sistem beregu dilaksanakan agar anggota pramuka mudah memperoleh kesempatan belajar memimpin dan dipimpin, mengatur dan diatur, mandiri dan tanggung jawab. Sistem beregu juga termasuk serangkaian dalam kegiatan pramuka, hal tersebut disampaikan siswa SS yang mengatakan “dapat melaksanakan sistem beregu” hasil observasi menunjukkan bahwa siswa sangat berantusisa saat melaksanakan sistem beregu.

Keterampilan tali-temali adalah salah satu seni menyambung tali dengan menggunakan simpul sehingga membentuk suatu alat atau benda lain yang dapat digunakan, seperti tandu, tiang bendera dan masih banyak lagi. hal ini bertujuan agar siswa mampu untuk melakukan keterampilan tali-temali hal tersebut disampaikan siswa SS “Jadi Kak BM biasanya memberikan contoh tali-temali kemudian disuruh praktek sendiri-sendiri” Berdasarkan hasil observasiyang didapatkan sudah cukup berjalan baik banyak siswa yang sudah bisa mempraktikkan materi tali-temali sesuai arahan pembina pramuka

Keterampilan Semaphore adalah metode untuk mengirim sinyal atau pesan dengan menggunakan alat sederhana seperti bendera atapun dengan tangan juga bisa. Cara penggunaanya dengan mengulurkan kedua tangan membentuk posisi sesuai formasi. hal tersebut disampaikan oleh siswa DM “ Bisa semaphore karena kak BM memberikan contoh ketika didalam ruangan dan menggunakan kedua bendera saat berada diluar ruangan” Berdasarkan hasil observasi yang didapatkan sudah cukup berjalan baik banyak siswa yang sudah bisa mempraktikkan materi semaphore sesuai arahan pembina pramuka.

Keterampilan baris-berbaris berbaris yang dimaksud adalah suatu latihan fisik yang digunakan untuk menanamkan rasa disiplin. Kekompakan gerakan suatu regu atau kelompok ditentukan oleh kedisiplinan masing-masing angota. hal ini bertujuan agar siswa mampu melaksanakan baris-berbaris dengan rapid an melatih kedisiplinan. Hal tersebut disampaikan oleh BM “Bisa baris-berbaris karena diajarkan kak BM ketika dilapangan” . Berdasarkan hasil observasiyang didapatkan sudah cukup berjalan baik banyak siswa yang sudah bisa mempraktikkan baris-berbaris meskipun sempat terhenti latihannya tetapi mereka sangat berantusias mengejar mateti pramuka sesuai arahan pembina pramuka

Persami (Perkemahan Sabtu Minggu) sesuai namanya perkemahan ini dilaksanakan pada hari Sabtu dan Minggu kegiatan ini dimulai dengan mendirikan tenda malamnya ada api unggun untuk menimbulkan suasana berkemah sesungguhnya. Hal ini disampikan oleh siswa DM “Persami sangat seru kak Baim selalu mendampingu murid-murid selama kegiatan ada api unggun juga saat kegiatan persami jadi semakin seru” . Berdasarkan hasil observasiyang didapatkan sudah cukup berjalan baik banyak siswa yang mengikuti kegiatan persami sesuai arahan pembina pramuka.

Penguatan Karakter Mandiri Dalam Ekstrakurikuler Pramuka Pada Siswa SDN Gelam 2 Candi

Penerapan karakter mandiri bertujuan untuk membentuk karakter siswa menjadi mandiri dengan aturan-aturan yang ada[10]. Tidak bergantung pada orang lain adalah salah satu yang diterapkan disetiap sekolah. Siswa diharuskan untung tidak terlalu bergantung pada orang lain sehingga mereka mendapatkan pembelajaran yang berguna untuk kedepannya. Dalam indikator ini pembina pramuka juga memberikan penjelasam bahwa siswa memang diajarkan untuk bisa melakukan apapun sendiri tanpa bantuan orang lain. Hal ini siswa PT menyatakan bahwa “Bisa memakai hasduk, ring dan pin brus sendiri, bisa baris berbaris, bisa mbak putri bisa menggunakan simpul jangkar. Bisa mengerjakan sendiri dan tidak mencontek, langsung bisa mengerjakan tanpa mencontek kecuali tidak tahu lebih baik tanya ke pembina” Berdasarkan hasil observasi yang didapatkan sudah cukup berjalan baik banyak siswa yang sudah bisa mengunakan hasduk, ring dan pin brus tanpa bantuan orang lain. Pratek dilapagan semaphore dan tali-temali sebagiab bisa melakukan sebagian bisa tapi lupa dan siswa dapat mengerjakan tugas sendiri tanpa bantuan orang lain.

Dapat memahami materi yang sudah dijelaskan berkaitan dengan mengerjakan tugas secara individu dan kelompok tanpa merepotkan orang lain adalah bentuk tanggung jawab siswa disekolah maupun pada saat kegiatan ekstrakurikuler pramuka yang dimana siswa dilatih secara mandiri dengan mengerjakan tugas tanpa melibatkan orang lain. Hal ini siswa PT menyatakan bahwa “Bisa mengerjakan tugas sendiri dan kelompok jugas bisa, biasnya mbak Putri yang mengerjakan yang lainnya diam saja. Bisa menyiapkan property sendiri. Bisa memahamin arahan dari kak baim dan dapat mempraktikkan sesuai arahan” Berdasarkan hasil observasiyang didapatkan sudah cukup berjalan baik banyak siswa yang sudah bisa mengerjakan tugas individu maupun kelompok sendiri dan dapat menyiapkan property tugas sendiri tanpa bantuan orang lain. Siswa juga mendengarkan arahan yang sudah dibrikan oleh Pembina pramuka. Dengan demikian pembina pramuka pun sudah menjalankan tugasnya dengan memberikan arahan untuk bisa melakukan sesuatu dengan usaha sendiri.

Percaya diri dalam menyelesaikan tugas yakni berkaitan dengan berani bertanya atau menjawab pada saat kegiatan pramuka berlangsung. Tidak takut salah terhadap hasil pengerjaan yang sudah dikerjakan atau diselesaikan baik didalam ruangan mapun diluar ruangan. Hal ini siswa JT menyatakan bahwa “Berani bertanya kalau bisa jawab ya dijawab, ya bisa ngerjain sendiri. Tidak takut salah, ya berani dan senang yakin bisa materi tali temali dan membuat tandu ” . Berdasarkan hasil observasi yang didapatkan sudah cukup berjalan baik dan kebanyakan dari mereka sudah berani bertanya maupun menjawab ketika kegiatan ekstrakurikuler berlangsung mereka juga sangat yakin bisa menguasai materi dengan baik dan bisa dipraktekkan ketika berada dilapangan. Siswa juga mendengarkan arahan yang sudah diberikan oleh pembina pramuka

Memiliki kemampuan dalam mengambil keputusan adalah salah satu bentuk siswa memliki sikap mandiri dalam dirinya, mengambil keputusan dalam indikator ini termasuk siswa mampu memiliki jawaban sendiri, ketika dihadapkan oleh dua pilihan termasuk yakin terhadap jawaban sendiri. Mampu bekerja sama dengan sistem beregu, mematuhi dan tidak melanggar tata tertib. Hal ini siswa JT menyatakan bahwa “Bisa memilih jawaban sendiri, yakin terhadap jawaban sendiri, bisa mengevaluasi. tentu saja bisa bekerja sama, ya mampu memimpin, bisa mendirikan tenda kalau bareng-bareng dan mematuhi tata tertib” Berdasarkan hasil observasi yang didapatkan sudah cukup berjalan baik banyak siswa yang sudah bisa memilih jawaban sendiri, mereka juga yakin dengan jawabannya juga mampu mengevaluasi diri sendiri. Siswa juga sudah mampu memimpin ketika dalam sistem beregu dan kebanyakan dari mereka mematuhi dan melanggar tata tertib. Dengan demikian pembina pramuka sudah menjalankan tugasnya dengan memberikan arahan untuk bisa melakukan sesuatu dengan mengambil keputusan sendiri.

Pembahasan

Dari hasil wawancara mendalam dengan beberapa informan dan observasi yang dilakukan peneliti di lapangan, sikap disiplin dan tanggung jawab pada pembelajaran tatap muka yang dilakukan oleh siswa kelas VI sebagai berikut:

Implementasi Ekstrakurikuler Pramuka Pada Siswa SDN Gelam 2 Candi

Berdasarkan hasil data yang diperoleh peneliti dalam hasil penelitian, menunjukkan implementasi ekstrakurikuler pramuka pada siswa kelas VI di SDN Gelam 2 Candi sudah memlaksankan kegiatan dengan baik. Berikut macam-macam kegiatan ekstrakurikuler pramuka di SDN Gekam 2 Candi. (1) Pada sistem beregu, siswa kelas VI melaksanakan kegiatan pramuka dengan cara system beregu yang mana dalam system ini ada yang memimpin dam dipimpin. (2) Pada keterampilan tali-temali, siswa sudah mampu melakukan kegiatan tali-temali dengan baik. Siswa juga terlihat menyimak ketika dijelaskan oleh Pembina pramuka kemudian dipraktekkan bersama dilapangan. Selanjutnya (3) Pada keterampilan semaphore siswa juga sudah bisa menggunakan bendera semaphore sebagai symbol menyampaikan pean sesuai arahan yang diberikan pembin pramuka. Selanjutnya (4) Pada ketarampilan baris-berbaris, siswa terlihat sangat kompak saat melakukan kegiatan ini dan ada upacara pembukkan ketika hendak dimulai kegiatan pramuka. (5) Persami (Perkemahan Sabtu Minggu) Kegiatan ini dilaksanakan setiap satu tahun sekali sebagai bentuk kenaikan pangkat pramuka siswa sangat berantusias mengikuti kegiatan ini.

Implementasi dalam kegiatan ini telah dipersiapkan dengan baik, terlihat dengan adanya kegiatan-kegiatan tersebut dalam kepramukaan. Pembina pramuka menggunakan buku saku kepramukaan sebagai pedoman kegiatan dalam pelakanaan esktrakurikuler pramuka. Hal ini dilakukan agar pelaksanaan ekstrakurikuler pramuka tetap berlandaskan asas-asas dan tidak melenceng dari tujuan kepramukaan itu sendiri. selain menyiapkan kegiatan keterampilan seperti diatas Pembina pramuka juga menyiapkan anggaran sarana dan prasarana guna mendukung terlaksananya kegiatan ekstrakurikuler secara maksimal.[11] Kegiatan ekstrakurikuler pramuka ini diharapkan mampu membentuk karakter dan watak yang baiik bagi siswa. Ekstrakurikuler pramuka merupakan proses pendidikan luar lingkungan sekolah dan diluar keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur dan terarah yang dilakukan di alam terbuka dengan prinsip dasar kepramukaan, sasaran akhirnya pembentukan watak. kegiatan ini mampu memberikan dampak positif bagi perkembangan karakter dan watak siswa. Dengan demikian disimpulkan bahwa pelaksanaan kegiatan kepramukaan di SDN Gelam 2 Candi sudah berjalan secara maksimal sesuai dengan prinsip dasar kepramukaan. Hal ini sejalan dengan pemaparan Boden Powel dalam Andri Bob: “gerakan kepramukaan itu mrndidik anak-anak dan pemuda Indonesia dengan prinsip dasar dan metode kepramukaan yang pelaksanaanya disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan bangsa dengan tujuan agar setiap anggota kepramukaan memiliki kepribadian yang beriman,bertaqwa berjiwa patriotic dan menjunjung ringi nilai-nilai luhur bangsa.[12]

Penguatan Karakter Mandiri Dalam Ekstrakurikuler Pramuka Pada Siswa SDN Gelam 2 Candi

Berdasarkan hasil data yang diperoleh peneliti dalam hasil penelitian menunjukkan karakter mandiri siswa kelas VI pada kegiatan pramuka. (1) Pada tidak bergantung pada orang lain, siswa sudah mampu melakukan kegiatannya sendiri tanpa bantuan dari orang lain seperti, memkai hasduk sendiri. (2) Pada dapat memahami materi dan menyelesaikan tugas tanpa merepotkan orang lain seperti mengerjakan tugas individu maupun kelompok tanpa mencontek. (3) Pada percaya diri dalam menyelesaikan tugas siswa mampu menegrjakan tugasnya sendiri tanpa bantuan orang lain dan tidak diajarkan untuk mencontek saat ada tugas. (4) Pada memiliki kemampuan mngambil keputusan siswa diajarkan untuk bisa mengambil keputusan sendiri mampu memiliki jawaban sendiri.

Hal ini sejalan dengan “kemandirian belajar adalah aktivitas belajar yang dilakukan seseorang tanpa bergantung pada bantuan oranglain sebagai suatu peningkatan dalam hal pengetahuan, keterampilan, atau pengembangan prestasi yang diantaranya ada menentukan dan mengolah bahan ajar, waktu, tempat, dan memanfaatkan berbagai sumberbelajar”[13] Kemandirian belajar ini akan membuat individu memiliki inisiatif sendiri, dengan atau tanpa bantuan dari pihak lainnya dalam mencapai tujuan belajar.[14] Artinya disini siswa yang punya kemandirian dalam belajar akan lebih kreatif dan lebih unggul daripada siswa yang belum ada inisiatif belajar dari dalam dirinya.[15]

Berdasarkan penjabaran diatas, maka kesimpulan yang didapatkan bahwasannya penerapan karakter mandiri pada ekstrakurikuler pramuka terdapatberbagai faktor salah satunya pembina dan individu. Sehingga dibutuhkan upaya untuk mengatasi hal tersebut baik dari lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan masyarakat.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dari bab sebelumnya peneliti dapat menyimpulkan bahwa sebagai berikut :

Implementasi Ekstrakurikuler Pramuka Pada Siswa di SDN Gelam 2 Candi pada nilai sistem beregu siswa, nilai keterampilan tali-temali, nilai keterampilan Semaphore dan nilai baris-berbaris siswa sudah mampu melaksankan ketika berada dilapangan. Nilai kegiatan persami siswa mampu mengikuti kegiatan tersebut dengan sangat berantusias dan bersemangat.

Penguatan Karakter Mandiri Dalam Ekstrakurikuler Pramuka pada Siswa SDN Gelam 2 Candi. Pada nilai tidak bergantung pada orang lain siswa sudah berhasil dalam hal tersebut, nilai dapat memahami materi dan menyelesaikan tugas tanpa merepotkan orang lain, nilai percaya diri dalam menyelesaikan tugas siswa mampu akan hal tersebut tanpa melibatkan orang lain dan yang terakhir nilai kemampuan dalam mengambil keputusan siswa juga mampu akan hal tersebut.

References

  1. S. H. B. Marhamah, “Penanaman karakter Gotong Royong Dalam kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Di Mts Darussalam Kecamatan Pungging Kabupaten Mojokerto,” 2020.
  2. D. P. Rahmawati et al., “Penguatan Karakter Disiplin Dan Mandiri Siswa Kelas Iv Sd Negeri 02 Tambirejo,” Skripsi. Fak. Kegur. dan Ilmu Pendidikan. Univ. Muhammadiyah Surakarta., 2019.
  3. R. Nike, “Analisis Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Pada Ekstrakurikuler Pramuka Di SDN Lorejo 2 Kabupaten Blitar,” Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, 2017.
  4. A. Daniati, “analisis ekstrakurikuler pramuka dalam menumbuhkan karakter dan kepemimpinan siswa kelas V Sdn Tanggulwulung 1 Malang,” universitas muhammadiyah malang, 2019.
  5. C. Kristi and Suprayitno, “Implementasi Pendidikan Karakter Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka di UPT SD Negeri 18 Gresik,” JPGSDJurnal Pendidik. Sekol. Dasar, vol. 8, no. 3, pp. 569–580, 2020.
  6. J. Mursitho, Pembina Pramuka Sebagai Penebar Nilai-Nilai Sumpah Pemuda Seminar Sumpah Pemuda Tahun 2008. 2010.
  7. M. and M. Widayanti, Win Suci and Mahludin, “Pembentukan Karakter Mandiri Pada Siswa Di Mis Nurul Yaqin Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka,” 2021.
  8. S. I. Yulita, “Analisis Kegiatan Adiwiyata Dalam Menanamkan Karakter Mandiri Pada Siswa SDN Lowokwaru 2 Malang,” 2019.
  9. M. Amreta, M.Y., dan Pd, Pengaruh Kegiatan Pramuka Terhadap Karakter Siswa Madrasah Ibtidaiyah Di Ea Digital. 2018.
  10. Eka, Materi bimbingan Tekhnik Tim Pembina Eka ekstrakurikuler keagamaan. yogyakarta, 2013.
  11. L. A. HANUM, “ANALISIS EKSTRAKURIKULER PRAMUKA PADA KURIKULUM 2013 SEBAGAI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SD MUHAMMADIYAH 8 KH MANSUR KOTA MALANG,” UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG, 2020.
  12. Y. Prasetya, “Pembentukan Karakter Mandiri Melalui Kegiatan the Establishment of Self-Reliance Character Through Scout,” J. Pendidik. Guru Sekol. Dasar, vol. 8, no. 8, pp. 802–813, 2019.
  13. D. Fatimah, implementasi kegiatab ekstrakurikuler pramuka dalam membentuk karakter mandiri siswa oramuka penggalang di sd negeri nguter 03 lumajang. 2021.
  14. P. D. M. dan D. H. Samani, “Konsep Dan Model Pendidikan Karakter,” 2011.
  15. D. Fatimah, “Implementasi Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Dalam Membentuk Karakter Mandiri Siswa Pramuka Penggalang Di SD Negeri Nguter 03 Lumajang,” 2021.