Information Technology Education Method
DOI: 10.21070/ijemd.v22i.737

Android-Based E-Module Development on Network Operating System Material


Pengembangan E-Modul Berbasis Android pada Materi Sistem Operasi Jaringan

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

Teaching Materials E-Module Based on Android Network Operating System Vocational High School

Abstract

The purpose of this study was to produce an android-based e-module learning product on the material of the class XI TKJ network operating system and to determine the feasibility of an android-based e-module. This type of research uses R & D Research and Development with the ADDIE research and development model consisting of alaysis (analysis), design (design), development (development), implementation (Implementation) and evaluation (evaluation) stages. class XII TKJ SMK Muhammadiyah 1 Taman, the implementation is in class XI TKJ students. After the development process, media experts and material experts were validated as well as small-scale trials consisting of  5 students. So it can be concluded that android-based e-modules are suitable for use as teaching materials with the results of media expert validation of 86.6% in the very feasible category, the results of material expert validation by 85% in the very feasible category and small-scale trials getting an average percentage by 83.26%.

Pendahuluan

Perkembangan teknologi informasi berperan sangat penting dalam dunia pendidikan. Informasi untuk pendidikan dan pengetahuan diperoleh melalui internet yang sudah lama dikenal dan telah dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan ilmu pengetahuan [1]. Peran teknologi dapat meningkatkan efektifitas dan efesiensi proses belajar mengajar sehingga mempermudah dalam mencapai tujuan pendidikan. Keharusan akan suatu konsep serta mekanisme belajar mengajar berbasis teknologi informasi sudah tidak dapat dihindari lagi.

Teknologi informasi merupakan suatu teknologi yang dapat digunakan untuk memperoleh, mengirim, mengolah, menafsirkan, menyimpan, mengorganisasikan, serta menggunkan data secara bermakna untuk memperoleh informasi yang relevan, akurat, dan tepat waktu [2]. Teknologi informasi dalam dunia pendidikan menjadi faktor penting yang memberikan solusi pada masalah pendidikan. Teknologi informasi memudahkan dalam berbagai aktivitas, dibutuhkan sebagai pemecah masalah karena manfaat teknologi dalam pendidikan sangat bervariasi, antara lain dapat digunakan sebagai penunjang dalam proses belajar mengajar di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

SMK merupakan tingkatan pendidikan dengan tujuan mempersiapkan peserta didik memasuki dunia kerja dengan bidang tertentu [3]. Tujuan dari SMK ditekankan untuk memberikan bekal kepada peserta didik dengan kompetensi-kompetensi yan ada seperti ilmu pengetahuan, keterampilan, dan sikap supaya dapat mengembangkan dirinya dikemudian hari secara mandiri (berwirausaha) dan melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi [4].

Berdasasarkan hasil observasi pada magang 3 yang dilakukan di SMK Muhammadiyah 1 Taman, tanya jawab kepada guru pengampu dan juga peserta didik kelas XI TKJ, serta pengamatan peneliti terhadap lingkungan SMK Muhammadiyah 1 Taman yang sedang berusaha untuk meningkatkan kualitas baik secara akademik maupun non akademik. Salah satu hal yang dipersiapkan adalah memberikan bekal pembelajaran yang berkualitas baik terhadap peserta didik. Akan tetapi terdapat kendala, seperti halnya dalam penyampaian materi diperlukan media yang mampu mendukung dalam pembelajaran yang dapat dilakukan secara mandiri maupun didampingi guru. Media yang efektif dan efesiendibutuhkan dalam proses belajara mengajar karena terkadang guru meminta peserta didik mencari materi melalui smartphone masing-masing yang dinilai kurang efektif sehingga waktu pelajaran dapat terbuang habis, serta jaringan internet yang terkadang mengalami gangguan sehingga koneksi buruk menjadi hambatan bagi peserta didik.

Media yang dikembangkan dalam kegiatan belajar mengajar akan lebih efektif, menarik, interaktif, dan menyenangkan agar menunjang peserta didik dalam penguasaan dan pemahaman materi pembelajaran yang disampaikan. Salah satu media pembelajaran yang diharapkan dapat menunjang peserta didik dalam menguasai materi yaitu dengan penggunaan media berbasis android.

Penggunaan yang dapat dilakukan secara offline menjadi solusi agar dapat diakses peserta didik dimanapun dan kapanpun. Penggunaan software tersebut juga membuat tampilan media akan lebih variatif, tidak hanya teks, gambar, video, dan audio juga dapat disisipkan dalam media ini sehingga proses pembelajaran akan lebih menarik dan diharapkan dapat membantu ketika guru tidak dapat hadir untuk menyampaikan materi di dalam kelas seperti biasanya [5]. Peneliti akan mengembangkan media pembelajaran E-Modul sebagai alternatif untuk memudahkan pembelajaran sistem operasi jaringan yang diharapkan memberikan motivasi yang baik terhadap peserta didik dan dapat mengenal media pembelajaran tersebut khususnya bagi kelas XI. Kelebihan dari media pembelajaran ini dapat digunakan untuk kegiatan belajar mandiri dibantu dengan penggunaan android itu sendiri, peserta didik tidak jenuh membaca materi yang dipelajari meskipun dalam bentuk modul.

Penggunaaan E-Modul interaktif sebagai media pembelajaran dapat digunakan dimana saja sehigga mendukung proses pembelajaran jarak jauh [6]. Selain itu, fitur-fitur yang dirancang interaktif dapat mendukung interaksi antara guru dengan peserta didik. Penggunaan E-Modul dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik dikarenakan tidak hanya teks, gambar, video, dan audio juga dapat disisipkan dalam media ini sehingga memudahkan peserta didik dalam memahami materi pembelajaran

Didukung oleh penelitian [7] pengembangan media pembelajaran berbasis android yang sesuai dengan karakteristik pembelajaran yaitu mudah diingat (visible), menarik (interisting), dan tepat (accurate) dapat memotivasi peserta didik dalam pembelajaran sehingga dapat memudahkan pencapaian tujuan pembelajaran. Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti melakukan penelitian pengembangan media pembelajaran yang ada di SMK Muhammadiyah 1 Taman, peneliti melakukan penelitian pengembangan dengan judul “Pengembangan E-Modul Berbasis Android Pada Materi Sistem Operasi Jaringan Kelas XI TKJ di SMK Muhammadiyah 1 Taman”.

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis metode penelitian dan pengembangan atau sering disebut Research and Development (R&D). Penelitian dan pengembangan merupakan metode penelitian untuk mengembangkan dan menguji produk dalam dunia pendidikan [8]. Tujuan penelitian ini untuk mengembangkan e-modul berbasis android dengan menggunakan langkah-langkah yang sistematis untuk kemudian diuji kelayakan dari segi materi dan media sebagai sarana pendukung dalam pembelajaran guru dengan peserta didik. Penggunaan model ADDIE dalam penelitian karena lebih berurutan dan interaktif [9]. Model ADDIE adalah model yang mudah digunakan dalam kurikulum yang mengajarkan tentang pengetahuan, keterampilan maupun sikap [10].

Tahap penelitian pengembangan ini dilakukan mulai dari tahap analysis (analisis) yaitu melakukan observasi yang bertujuan untu mengetahui keadaan kelas dan analisis masalah peserta didik. Analisis peserta didik bertujuan untuk mengetahui karakterisitk peserta didik yang berbeda. Analisis kompentensi dasar (KD) dilakukan untuk menentukan materi yang diambil sesuai dengan analisis kebutuhan. Tahap Design(desain) merupakan tahap perancangan desain storyboard agar produk yang dikembangkan sesuai dengan konsep awal. Design storyboard dilakukan agar media yang dibuat sesuai dengan konsep awal. Design media ditunjukkan pada Gambar 1.

Figure 1.Storyboard halaman awal, menu, materi, video, dan kuis

Tahap desing telah dilakukan dan selanjutnya tahap Development (pengembangan) merupakan tahap pengisian konten e-modul berbasis android sesuai dengan tahap design. Tahap pengembangan ini akan menghasilkan sebuah produk berupa e-modul berbasis android yang telah dikembangkan dari tahap desain. Setelah seluruh bahan terkumpul maka selanjutnya yaitu membuat E-Modul berbasis android. Pada tahap ini menghasilkan produk pengembangan yang telah di lakukan.”Tahap ini melalui dua langkah yaitu validasi ahli dan uji coba untuk mengetahui kesesuaian isi dari E-Modul, setelah mendapatkan koreksi maka dilakukan revisi namun jika sudah dinyatakan layak akan dilakukan uji coba skla keil kepada 5 peserta didik untuk mengetahui kekurangan apa saja yang terdapat pada E-Modul berbasis android, kemudian di evaluasi untuk meningkatkan hasil E-Modul berbasis android agar lebih baik dan layak digunakan. Untuk mengetahui bahwa E-Modul berbasis android layak digunakan maka diberikan angket yang digunakan sebagai alat ukur keberhasilan E-Modul berbasis android yang dikembangkan. E-Modul berbasis android dinyatakan layak digunakan berdasarkan teknik analisis data dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Data kualitatif berupa masukkan dari ahli media secara deskriptif berupa masukan, tanggapan, kritik, dan saran untuk merevisi produk yang telah dikembangkan, untuk kuantitatifnya berupa skor dari penilaian ahli media dengan menghitung presentasenya [11]

2. Setelah diperoleh hasil presentase didapat, kemudian dikategorikan menjadi skala Likert. Data kuantitatif berupa skor penilaian para ahli dan respon peserta didik menggunakan skala Likert ditunjukkan pada Tabel 1[12]

Alternatif Pilihan Nilai
Sangat Baik 5
Baik 4
Cukup 3
Kurang 2
Sangat Kurang 1
Table 1.Skala Likert

Berdasarkan Tabel 1 penilaian pada pengembangan E-Modul berbasis android sebagai bahan ajar di SMK Muhammadiyah 1 Taman dapat dikatakan layak digunakan jika mendapat presentase nilai minimal baik.

3. Data yang terkumpul akan dianalisis menggunakan deskriptif kuantitatif yang disajikan dalam bentuk skor dengan kategori yang sudah ditentukan. Hasil nilai dalam skala persentase menyatakan instrumen tersebut valid atau perlu direvisi ulang. Kriteria analisis rata-rata validasi yang digunakan ditunjukkan dapat Tabel 2.

Presentase Kriteria Kelayakan Keterangan
20% – 36% Tidak Layak Tidak Boleh Digunakan
37% – 52% Kurang Layak Tidak Boleh Digunakan
53% – 68% Cukup Layak Boleh Digunakan Dengan Revisi Besar
69% – 84% Layak Boleh Digunakan Dengan Revisi Kecil
85% – 100% Sangat Layak Dapat Digunakan Tanpa Revisi
Table 2.Presentase Hasil Perhitungan Skor

Tabel 2 penilaian pada pengembangan E-Modul berbasis android sebagai bahan ajar di SMK Muhammadiyah 1 Taman dapat dikatakan layak digunakan jika mendaoat presentase 69% - 84% dengan revisi kecil.

4. Instrumen Validasi Ahli

Instrumen vaidasi ahli dalam penelitian ini dilakukan oleh validasi ahli media dan validasi ahli materi. Instruen validasi materi berbentuk angket validasi kesesuaian isi materi, kesesuaian bahasa, serta saran dalam pengembangan E-Modul berbasis android. Instrumen validasi media mengunakan instrumen berbentuk angket validasi mengenai tampilan dari produk yang telah dikembangkan. Indikator validasi materi mencakup penilaian pada materi, bahasa, dan isi ditunjukkan pada Tabel 3, validasi media mencakup penilaian pada pemakaian dan tampilan ditunjukkan pada Tabel 4 dan respon peserta didik mencakup kejelasan tujuan, petunjuk, uraian materi, gambar, video ditunjukkan pada Tabel 5[13].

No Aspek yang Dinilai Indikator
1 Materi Relevansi materi dengan kompetensi dasarKesesuaian materi dengan indikatorKejelasan uraian materiKecukupan pemberian soal kuis
2 Bahasa Kejelasan penggunaan istilahkejelasan penggunaan bahasaPenggunaan bahasa mudah dipahamiPenyajian ilustrasi pendukung materi
3 Isi Kecukupan materi untuk pencapaian tujuanKejelasan penyajian materiSoal kuis sesuai dengan kompetensi dasarKeterkaitan dengan pemberian umpan balik
Table 3.Indikator Validasi Ahli Materi

No Aspek yang Dinilai Indikator
1 Pemakaian Kejelasan petunjukKemudahan dalam penggunaanEfisiensi gambar, teks
2 Tampilan Kejelasan petunjuk penggunaan mediaKetepatan pemilihan dan komposisi warnaKualitas tampilan gambar/videoWarna background dengan teks
Table 4.Indikator Validasi Ahli Media

No Indikator
1 Kejelasan petunjuk belajar
2 Kejelasan uraian materi
3 Pemberian kesempatan kepada peserta didik untuk berlatih sendiri
4 Kejelasan bahasa yang digunakan
5 Kesesuaian gambar, video, animasi untuk memperjelas isi
6 Ketepatan pemilihan warna background dan warna tulisan
7 Pemberian contoh
Table 5.Indikator Respon Peserta didik

Tahap implementation (implementasi) merupakan tahap penerapanproduk E-Modul berbasis android yang telah di setujui dan sudah direvisi siap untuk kegiatan berlangsungnya pembelajaran dan meningkatkan prestasi belajar serta mendukung kegiatan belajar mandiri. Tahap evaluation (Evaluasi) merupakan proses yang dilakukan untuk melihat apakah media pembelajaran yang sudah dibuat berhasil untuk dikembangkan sesuai dengan harapan awal atau tidak. Namun pada tahap implementasi dan evaluasi tidak dilakukan karen aketerbatasan waktu dan biaya. Berikut merupakan alur pengembangan e-modul berbasis aandroid ditunjukkan pada Gambar 2.

Figure 2.Alur pengembangan e-modul berbasis android

Hasil dan Pembahasan

Pengembangan e-modul berbasis android menggunakan model ADDIE yaitu analysis, design, development, implementation, dan evaluation. Tahap pertama yaitu analysis, (1) Analisis awal yaitu proses identifikasi masalah yang dihadapi pada saat proses pembelajaran. Analisis ini dilakukan melalui pengamatan secara langsung proses pembelajaran serta wawancara terhadap salah satu guru produktif di SMK Muhammadiyah 1 Taman serta riview beberapa artikel, jurnal yang dilakukan untuk mengetahui serta memperjelas masalah yang akan diteliti; (2) Analisis peserta didik dilakukan untuk melihat sikap peserta didik terhadap mata pelajaran sistem operasi jaringan; (3) Analisis materi berkaitan dengan KI (Kompetensi Inti) dan KD (Kompetensi Dasar); (4) Analisis konsep dilakukan dengan cara mengidentifikasikan hal-hal yang akan disajikan pada e-modul berbasis android yang dikembangkan mengacu pada silabus, materi pembelajaran, serta analisis bahan ajar; (5) Analisis perumusan dilakukan untuk meriview dari analisis konsep digunakan untuk menyusun materi serta soal-soal yang akan dimasukkan pada e-modul berbasis android. Selanjutnya tahap design membuat rancangan storyboard kemudian didesain menggunakan aplikasi Powerpoint. Tahap ketiga yaitu development bertujuaan menghasilkan sebuah produk berupa e-modul berbasis android. Tahap pengembangan ini menggunakan software software iSpring Suite 10 software iSpring Suite 10 yang digunakan untuk menembahkan kuis pada media agar lebih interaktif dan Website 2 APK Builder Pro yang digunakan untuk pembuatan aplikasi android.. Selain itu pada proses pengembangan juga dilakukan validasi dari ahli media dan ahli materi serta uji coba skala kecil menggunakan angket untuk mengetahui respon siswa.

Bentuk e-modul berbasis androidterdiri dari beberapa halaman.Pada halaman utama berisi judul media mata pelajaran agar mudah dipahami peserta didik mengenai pelajaran apa yang akan dibahas pada e-modul berbasis android. Halaman menu terdapat beberapa tombol navigasi untuk pilihan menu yaitu menu halaman KI/KD, menu materi, menu video, menu resume, menu kuis, menu pustaka, menu bantuan pengguna, dan menu profil. Tampilan halaman utama dan halaman menu ditunjukkan pada Gambar 3.

Figure 3.Halaman utama dan halaman menu

Halaman selanjutnya yaitu halaman materi dan video. Halaman materi terdapat beberapa pilihan materi yang sudah disesuaikan dengan KI KD yaitu mengenai sistem operasi jaringan, jenis sistem operasi jaringan, instalasi sistem operasi jaringan. Halaman video berisi video tutorial. Video tutorial yang dapat diakses secara offline. Video tutorial ini bertujuan untuk menambah wawasan peserta didik dalam mengistal sistem operasi jaringan. Halaman materi dan video ditunjukkan pada Gambar 4.

Figure 4.Halaman materi dan video

Halaman selanjutnya yaitu halaman resume dan kuis. Halaman resume berisi tentang resume materi yang telah dibahas pada halaman materi. Halaman kuis berisi 10 pertanyaan yang masing-masing soalnya jika benar akan mendapatkan skor 10. Dan diakhir kuis terdapat review kuis agar peserta didik kedepannya dapat menjawab pertanyaan dengan tepat. Halaman resume dan kuis ditunjukkan pada Gambar 5.

Figure 5.Halaman resume dan kuis

Revisi produk dalam pengembangan e-modul berbasis android ini didasarkan pada masukan dosen pembimbing, validator ahli media dan validator ahli materi. Berikut adalah masukan untuk revisi produk yang ditunjukkan pada tabel 6.

Produk awal Produk akhir
1. Produk awal sebelum direvisi warna background kurang kontras dengan gambar, setelah produk direvisi background diganti agar sesuai dan kontras dengan font maupun gambar. 2. Pada produk awal penamaan menu pada halaman bantuan kurang tepat dan penjelasannya kurang jelas, setelah direvisi halaman bantuan direvisi menjadi petunjuk pengguna serta penambahan penjelasan pada iconnya
Table 6.Revisi produk sebelum dan sesudah direvisi

Figure 6.Revisi produk sebelum dan sesudah direvisi

Media yang telah dikembangkan tahap selanjutnya yaitu proses validasi dari ahli media dan ahli materi untuk mengetahui apakah media dan meteri pada e-modul sudah layak atau terdapat perbaikan. Validator ahli Validator ahli media yaitu Dosen Universitas Muhammadiyah Sidoarjo dan validator ahli materi yaitu Guru Mata Pelajaran sistem operasi jaringan SMK Muhammadiyah 1 Taman. Persentase yang diperoleh oleh ahli media dan ahli materi ditunjukkan pada Tabel 7.

No Validator Presentase Keterangan
1. Ahli Media 86,6% Sangat Layak
2. Ahli Materi 85% Sangat Layak
Table 7.Tabel hasil validasi ahli media dan ahli materi

Berdasarkan hasil validasi ahli media yaitu 86,6% dengan kriteria Sangat Layak digunakan, hasil dari validasi ahli materi yaitu 85% dengan kriteria Sangat Layak digunakan. Setelah dilakukannya validasi selanjutnya yaitu e-modul berbasis android dilakukan uji coba skala kecil kepada 5 siswa kelas XII yang telah mendapatkan materi sistem operasi jaringan. Dari hasil uji coba tersebut akan mendapat hasil berupa respon siswa. Hasil uji coba skala kecil dapat ditunjukkan pada Tabel 8.

No Nama Peserta didik Presentase Keterangan
1. DEFW 93,3% Sangat Layak
2. MRF 80,0% Layak
3. MDA 95,5% Sangat Layak
4. RRF 86,6% Sangat Layak
5. RAP 89,1% Sangat Layak
rata- rata 88,9 %
Table 8.Hasil uji coba

Berdasarkan Tabel 8. diperoleh presentase hasil rata-rata sebesar 88,9% sehingga e-modul berbasis android dinyatakan sangat layak digunakan.E-modul yang dikemas dengan menggunakan bahasa yang mudah digunakan, mudah dipahami, terdapat materi dan soal-soal kuis serta video tutorial mendorong rasa ingin tau peserta didik dalam belajar diperkuat dengan penelitian [14] pengembangan berbasis android berbantuan lectora ispire pada materi hukum newton dengan hasil validasi ahli materi 89% dan ahli media memperoleh presentase sebessr 92% dan hasil uji coba peserta didik mendapatkan hasil 82% dengan kriteria sangat layak digunakan. Begitu juga dengan penelitian [15] menyatakan bahwa pengembangan e-modul dapat meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap materi karena peserta didik merasa tidak jenuh dan peserta didik akan lebih termotivasi sehingga meningkatlan hasil belajarnya sesuai dengan hasil validasi ahli materi sebesar 93% dengan kategori sangat layak digunakan dan validasi ahli media sebesar 97% dengan kategori sangat layak digunakan dengan hasil uji coba 83% dengan kategori sangat layak digunakan dan sangat efektif untuk digunakan.

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan media yang dila kukan dapat disimpulkan bahwa e-modul yang dikembangkan berupa aplikasi android dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran materi sistem operasi jaringan. Proses pengembangan e-modul berbasis android menggunakan model pengembangan ADDIE dimulai dari tahap alaysis, design, development, implementation, dan evaluation. Produk akhir yaitu berupa e-modul berbasis android yang dapat digunakan diperangkat mobile atau smartphone minumum 4.0 (Ice Cream Sandwich) dengan minimum RAM 2GB.

Pengembangan e-modul berbasis android ini telah diuji kelayakannya yaitu oleh validator shli media dan ahli materi serta telah dilakukan uji coba skala kecil. Adapun hasil validasi ahli media yaitu 86,6% dengan kategori sangat layak digunakan, hasil validasi ahi materi yaitu 85% dengan kategori sangat layak digunakan dan respon peserta didik mendapatkan rata-rata yaitu 88,9%.

References

  1. R. Yunitasari and U. Hanifah, “Pengaruh Pembelajaran Daring terhadap Minat Belajar Siswa pada Masa COVID-19,” J. Ilmu Pendidik., vol. 2, no. 3, 2020.
  2. Y. M. Jamun, “Dampak Teknologi Terhadap Pendidikan,” J. Pendidik. dan Kebud. Missio, vol. 10, no. 1, 2018.
  3. Sutjipto, “Perancangan Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan Sebagai Pranata Budaya Kerja,” J. Pendidik. dan Kebud., vol. 4, no. 1, pp. 102–126, 2019.
  4. D. Perwita, “Upaya Guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dalam Meningkatkan Minat Berwrausaha Siswa,” J. Pendidik. Ekon. UM Metro, vol. 5, no. 2, pp. 9–14, 2017.
  5. T. Nurrita, “Pengembangan Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa,” J. Misykat, vol. 03, no. 01, pp. 171–187, 2018.
  6. F. Wulandari, R. Yogica, R. Darussyamsu, N. Padang, and A. Info, “Analisis Manfaat Penggunaan E-Modul Interaktif Sebagai Media Pembelajaran Jarak Jauh di Masa Pandemi Covid-19,” J. Ilm. Kependidikan, vol. 15, no. 2, pp. 139–144, 2021, doi: 10.30595/jkp.v15i2.10809.
  7. T. Nurseto, “Membuat Media Pembelajaran yang Menarik,” J. Ekon. Pendidik., vol. 8, no. 1, pp. 19–35, 2011.
  8. A. Rustandi and N. Hikma, “Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Android di SMK Teknologi Informasi Samarinda,” J. FASILKOM, vol. 10, no. 3, 2020.
  9. S. Rohaeni, “Pengembangan Sistem Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum 2013 Menggunakan Model ADDIE Pada Anak Usia Dini,” J. nstruksional, vol. 1, no. 2, p. 122, 2020, doi: 10.24853/instruksional.1.2.122-130.
  10. C. N. Nining Sar’iyyah, Adi Neneng Abdullah, “Model Addie Berbasis Kearifan Lokal Ende-Lio Untuk Meningkatkan Kualitas Perkuliahan Desain Pembelajaran IPA pada Mahasiswa PGSDUniflor,” J. Elemantary Sch., vol. 1, no. 2, pp. 175–181, 2018.
  11. S. Koriaty and M. D. Agustani, “Pengembangan Model Pembelajaran Game Edukasi Untuk Meningkatkan Minat Siswa Kelas X TKJ SMK Negeri 7 Pontianak,” J. Edukasi, vol. 14, no. 2, pp. 277–288, 2016.
  12. K. S. Kartini, I. N. Tri, and A. Putra, “Respon Siswa Terhadap Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Android,” J. Pendidik. Kim. Indones., vol. 4, no. 1, pp. 12–19, 2020.
  13. D. A. Lubis, J. Maulina, and L. A. Pohan, “Pengembangan Multimedia Menggunakan Endekatan Dan Non Elektrolit Multimedia Development Using A Saintific Approach In Electrolyless Materials And Non Elektrolite,” CHEDS J. Chem. Educ. Sci., vol. 2, no. 2, pp. 11–21, 2018.
  14. M. T. Octavina and S. Susanti, “Pengembangan Media Interaktif Program Lectora Inspire Berbasis Android Pada Materi Jurnal Penyesuaian Perusahaan Jasa Kelas XI Akuntansi Dan Keuangan Lembaga Smk Negeri 10 Surabaya,” J. Pendidik. Teknol. dan Kejuru., vol. 18, no. 2, p. 142, 2021, doi: 10.23887/jptk-undiksha.v18i2.34341.
  15. H. Risa Mardiana, “Pengembangan E-Modul Berbasis Flipbook untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa SMK pada Materi Hubungan dengan Pelanggan,” J. Ilmu Pendidik., vol. 4, no. 4, pp. 5062–5072, 2022