Abstract
The research entitled the effect of the use of audiovisual media on learning outcomes for the third grade Civics subject at SDN Sugiwaras Candi. This study aims to determine how much influence the use of audiovisual media has on the learning outcomes of third grade students of SD Negri Sugihwaras Candi. This research uses Pre- Experimental Design and One Group Pretest-Posttest Design. The research instrument used in the form of Pretest - Posttest with a population of 26 students. In this research, the sampling technique used is saturated sample. Prior to the data analysis technique, it is necessary to test the validity and reliability test to determine whether the research instrument used can be declared valid and reliable or not. Based on this, in this study, the validity and reliability tests were carried out by two experts. The data analysis technique used in this research is the t-test paired sample t-tets. Based on the normality test, it is known that the pretest is 0.126 while the posttest is 0.122. Because the significance for the difference in variables is greater than 0.05 it can be concluded that the data on the variables are normally distributed. The data analysis technique in the t-test is known that the paired sample t-test table shows a significance value (2-tailed) 0.000 <0.05. The results of data analysis show that audiovisual media can increase the value of understanding in student learning outcomes. This shows that there is a significant difference in the effect of using audiovisual media on student learning outcomes at SDN Sugiwaras Candi Sidoarjo.
Pendahuluan
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan pendidikan terkait dengan pentingnya penerapan nilai hak serta kewajiban tiap-tiap warga Negara. PKn merupakan program pendidikan dengan inti demokrasi politik yang diperluas oleh sumber pengetahuan lain, pengaruh pendidikan di lingkup sekolah, masyarakat serta orang tua, kemudian diproses dalam rangka membuat siswa agar dapat kritis berpikir, sikap dan melakukan tindakan demokratis dalam upaya menjalani kehidupan sesuai dengan Pancasila serta UUD 1945[1].
PKn dimaksudkan untuk membentuk manusia dengan rasa kebangsaan serta tanah air. Mata pelajaran PKn fokus untuk membentuk diri di lingkup agama, sosial, budaya, usia serta suku bangsa hingga jadi warga Negara cerdas terampil serta memiliki karakter Pancasila dan UUD 1945[2]. PKn dianggap sebagai pembelajaran yang berisi ajaran tentang nilainilai Pancasila di lingkup keseharian serta menjadi WNI taat. Terkait demikian, PKn harus diajarkan pada siswa tingkat sekolah dasar sampai tingkat tinggi. Pada lingkup sekolah dasar, ajaran PKn terdiri dari: moral Pancasila dan lambag Negara; norma di lingkup masyarakat; kebersamaan di lingkup keberagaman; persatuan serta kesatuan; makna Pancasila dan lambangnya; hak, kewajiban serta tanggung jawab WNI, arti keberagaman, moral sosial dan politik, moral Pancasila, urgensi kebersamaan; nilai dan moral persatuan dan kesatuan, perilaku terpuji[3].
Pada dasarnya, PKn termasuk dalam mata pelajaran yang memiliki kendala dalam mengembangkan media dan teknologi pembelajaran. Faktanya, banyak guru menggunakan metode pembelajaran ceramah atau pembelajaran masih berfokus pada guru sehingga membuat siswa tidak tertarik dalam mempelajari mata pelajaran PKn. Guru dianggap belum dapat memanfaatkan teknologi informasi sebagai penunjang kegiatan belajar. Pada sisi lain, pemanfaatan multimedia dan teknologi informasi dalam pelajaran PKn masih sekedar menggunakan powerpoint saja. Ceramah dengan pemanfaatan powerpoint dianggap belum optimal mencapai tujuan serta peningkatan hasil belajar sisw [4]. Belajar pada dasarnya adalah proses kognitif yang didukung dari fungsi aspek psikomotor yang meliputi aktivitas mendengar, melihat dan mengucap, Jika ditinjau dari Taknsonomi Bloom, hasil belajar dapat diklasifikasihkan menjadi 3 rana yaitu rana kognitif, rana afektif, dab rana psikomotorik. Ranah kognitif terkait dengan hasil belajar intelektual meliputi aspek – aspek pengetahuan , pemahaman, aplikasi, analisis , dan evaluasi. Adapun Ranah kognitif meliputi tujuan-tujuan belajar yang berhubungan dengan memanggil kembali pengetahuan dan pengembangan kemampuan intelektual dan keterampilan. Ranah afektif meliputi tujuantujuan belajar yang menjelaskan perubahan sikap, minat, nilai-nilai, dan pengembangan apresiasi serta penyesuaian. Ranah Psikomotorik mencakup perubahan perilaku yang menunjukkan bahwa siswa telah mempelajari keterampilan manipulatif fisik tertentu [5].Teori belajar kognitif menjelaskan bahwa belajar menunjukan jiwa yang sangat aktif, jiwa mengolah informasi yang di terima.
Belajar merupakan suatu proses yang menimbulkan terjadinya perubahan dalam tingkah laku dan kecakapan. Dari beberapa uraian diatas, secara teori dapat dipahami bahwa dalam belajar membutuhkan proses aktivitas baik jiwa maupun raga. Seperti: membaca, memperhatikan, bertanya, menyampaikan pendapat, berdiskusi, menyimpulkan, menyalin, bersemangat, menanggapi, mengingat dan sebagainya. Hal ini dilakukan supaya tercapai hasil dan tujuan belajar sesuai yang di harapkan [6]. Ardika, Agustiana serta Dibia (2019) memaparkan penggunaan media audiovisual dapat memaksimalkan kualitas pembelajaran serta hasil belajar siswa. Hal tersebut dikarenakan media audio visual merupakan media yang memberikan dorongan serta rangsangan pada siswa untuk dapat belajar secara aktif, mandiri, kreatif serta melatih siswa untuk memiliki keterampilan bertanya dan menyimak. Media audio visual dianggap sebagai alat bantu penyajian materi yang merangsang siswa untuk belajar dengan efektih sehingga memperoleh pengetahuan dan perolehan keterampilan tertentu.
Terdapat dua unsur alat indera yang memudahkan siswa untuk perolehan serta tata kelola informasi (Ardika, Agustiana, & Dibia, 2019). Penelitian Sjam dan Maryati (2019) menunjukkan bahwa media audiovisual memberikan dampak pada hasil belajar. Ahmad, Tawil dan Rusli (2020) membuktikan hasil belajar dengan pemanfaatan media audio visual lebih tinggi dibandingkan dengan yang memanfaatkan media audiovisual. Setyowati, Rasyid dan Ramasyah (2018) membuktikan penggunaan media audiovisual berdampak pada hasil belajar siswa. Ananda (2017) membuktikan ada peningkatan hasil belajar siswa dengan pemanfaatan media audio visual. Windasari dan Sofyan (2019) membuktikan media audio visual memberikan efek pada hasil belajar [7].Terkait demikian, penggunaan media audiovisual memberi pengaruh pada hasil belajar siswa termasuk pada pembelajaran PKn. Namun, temuan awal peneliti menunjukkan bahwa pada saat waktu pembelajaran PKn di kelas III di SDN Sugihwaras Candi hanya menerapkan ceramah dan penugasan saja pada saat guru mengajar di kelas. Beberapa siswa mengatuk saat diterangkan oleh guru dan siswa lain mengaku kesulitan memahami apa yang diajarkan oleh guru.
Kondisi tersebut berdampak pada perolehan hasil belajar siswa, di mana saat Ujian Tengah Semester (UTS) hanya 20% siswa yang lolos dan nilainya di atas ketentuan sedangkan sisanya harus mengulang untuk mengikuti ujian karena 33memperoleh nilai kurang. Apabila kondisi ini tidak diatasi dengan baik maka hasil belajar siswa akan terus kurang dan tentunya akan berdampak pada siswa apabila jika naik ke tingkatan selanjutnya. Pada sisi lain, saat peneliti melakukan pendekatan dengan beberapa siswa, diperoleh informasi bahwa siswa tersebut lebih suka apabila guru menerangkan materi dengan memutar video atau film penunjang pembelajaran karena dianggap lebih memudahkan dalam penyerapan materi [8].
Metode Penelitian
Penelitian berikut menggunakan jenis penelitian kuantitatif eksperimen dengan jenis metode penelitian yakni Pre Eksperimental Design. Sedangkan, untuk Rancangan penelitiannya menggunakan jenis penelitian One group Pretest Posttes design Dimana rancangan penelitian ini yaitu terdapat sebuah Pretest sebelum adanya perlakuan. Pada penelitian ini, yang menjadi populasi adalah seluruh siswa kelas III di SDN Sugihwaras Candi yang berjumlah 26 siswa[8]. Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampel jenuh. Teknik pengambilan sampel jenuh yakni dengan memperhatikan nilai kejenuhan sampel atau sampel yang sudah maksimum dan menggunakan semua jumlah populasi. Dalam penelitian ini peneliti mengambil semua siswa kelas III SDN Sugihwaras Candi yang berjumlah 26 siswa sebagai sampel penelitian. Prosedur dan pelaksanaan eksperimen pada penelitian adalah melibatkan satu kelompok yang di beri pretest, perlakuan, kemudian posttest. Keberhasilan treatment akan ditentukan dari perbandingan dua nilai yaitu nilai pretest dan nilai posttes [9]. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yakni berupa Tes soal pilihan ganda. Tujuan adanya instrumen penelitian adalah untuk mengukur variabel yang akan diteliti pada penelitian yang dilakukan. Untuk memudahkan dalam melakukan penilaian hasil belajar siswa.
Validitas merupakan sebuah alat ukur yang merupakan hal penting dalam sebuah penelitian dan wajib dilakukan. Penelitian dapat dikatakan memiliki validitas tinggi apabila mampu menjalankan instrumen berdasarkan fungsinya. Dalam penelitian ini menggunakan validitas konstruksi (construct validity). Untuk menguji validitas konstruksi dapat digunakan pendapat dari ahli (judgment expert). Dalam menentukan penelitian instrumen dapat menggunakan skala penilaian menurut [10].
No | Kriteria Validasi | Tingkat Validasi |
1. | 85,01% - 100,00% | Sangat valid dapat digunakan tanpa atau perbaikan |
2. | 70,01% - 85,00% | Cukup valid dapat digunakan akan perlu di revisi kecil |
3. | 50,01% - 70,00% | Kurang valid karena banyak revisi |
4 | 01,00% - 50,00% | Tidak valid atau tidak dapat di pergunakan |
Pengujian reliabilitas dilakukan untuk mengetahui bahwa alat ukur dapat memberikan perolehan hasil penelitian. Reliabilitas yang dilakukan pada penelitian ini yakni menggunakan teknik Cronbach’s Alpha dengan pengambilan keputusan jika nilai Alpha lebih besar dari rtabel maka item-item yang digunakan reliabel atau konsisten, sedangkan jika nilai Alpha lebih kecil dari nilai rtabel maka item-item yang digunakan tidak reliabel atau tidak konsisten [11]. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah uji normalitas dan uji hipotesis (uji-t). Uji normalitas digunakan untuk menguji sekelompok data yang berasal dari populasi yang berada dibawah frekuensi normal atau tidak. Uji normalitas ini untuk mengetahui hasil data dari nilai pre test dan post tes berdistribusi normal atau tidak. Dalam uji normalitas ini peneliti menggunakan program SPSS for windows versi 25.0. Pengujian dengan SPSS berdasarkan pada uji One-sampel shapiro wilk dengan Taraf signifikansi 5% atau 0,05. Jika ≥ 0,05 maka distribusinya normal sedangkan Jika < 0,05 maka distribusinya tidak normal[12]. Uji hipotesis hasil eksperimen pada penelitian ini yakni menggunakan rumus uji-t dengan jenis uji paired sample t-test dengan taraf signifikan 0,05. Uji-t digunakan untuk mengetahui ada dan tidaknya pengaruh media audiovisual terhadap hasil belajar pada siswa kelas III SDN Sugihwaras Candi. Dengan menggunakan data hasil perbandingan nilai rata-rata hasil brlajar siswa kelas III sebelum dan sesudah diberi perlakuan. Maka data dari seluruh resonden atau sumber data yang terkumpul di uji menggunakan aplikasi SPSS versi 25.0.
Hasil dan Pembahasan
Penyajian data dalam penelitian ini diperoleh dari data hasil penelitian pengaruh media audiovisual terhadap hasil belajarpada siswa III SDN Sugihwaras Candi. Data yang di dapatkan saat penelitian adalah hasil dari validasi instrumen, dan hasil tes yang terdiri dari pretest dan posttest. Adapun data hasil penelitian tersebut disajikan seb agai berikut.
1. Uji Validitas Instrumen
Instrumen perangkat | V1 | V2 | Persentase | Keterangan |
Silabus | 42 | 42 | 87,50% | Valid dan dapat digunakan tanpa revisi |
RPP | 33 | 33 | 84,57% | Valid dan dapat digunakan tanpa revisi |
Bahan ajar | 35 | 34 | 86,25% | Sangat valid dan dapat digunakan tanpa revisi |
Soal pretest- posttes | 26 | 34 | 89,29% | Valid dan dapat digunakan tanpa revisi |
Media | 38 | 30 | 85,00% | Valid dan dapat digunakan tanpa revisi |
Dari hasil tersebut, dapat dilihat bahwa validitas Silabus, RPP, Bahan ajar, Pretest-posttest serta Media pembelajaran dapat digunakan dan diterapkan pada siswa kelas III SDN Sugihwaras Candi.
N o . | R ta bel | Rhitung | K e t e ra n ga n |
1 | 0,3297 | 0,453 | VALID |
2 | 0,3297 | 0,537 | VALID |
3 | 0,3297 | 0,625 | VALID |
4 | 0,3297 | 0,523 | VALID |
5 | 0,3297 | 0,457 | VALID |
6 | 0,3297 | 0,454 | VALID |
7 | 0,3297 | 0,665 | VALID |
8 | 0,3297 | 0,582 | VALID |
9 | 0,3297 | 0,487 | VALID |
10 | 0,3297 | 0,477 | VALID |
11 | 0,3297 | 0,500 | VALID |
12 | 0,3297 | 0,537 | VALID |
13 | 0,3297 | 0,610 | VALID |
14 | 0,3297 | 0,616 | VALID |
15 | 0,3297 | 0,465 | VALID |
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa rtabel dengan (df = N – 2) nilai signifikan 0,05 dengan jumlah responden atau sampel 26 – 2 = 24 maka rtabel = 0,3297. Hal tersebut terjadi karena rtabel < rhitung maka dinyatakan valid
2. Uji Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas merupakan instrumen yang cukup dapat dipercaya sebagai alat pengumpulan data. Untuk menguji reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan aplikasi SPSS 25.0 menggunakan rumus Cronbach’s Alpha dengan diperoleh hasil sebagai berikut.
Tabel 3.3
Hasil Reliabilitas Menggunakan SPSS 16
Reliability Statistics | |
Cronbach's Alphaa | N of Items |
.409 | 15 |
Dari tabel diatas diperoleh hasil 0,409 dengan koefisien reliabilitas 6% dan harga rtabel sebesar 0,3297 dengan N=28. Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa hasil reliabilitas menggunakan rumus Cronbach,s Alpha dapat digunakan sebagai instrumen penelitian.
3. Uji Normalitas
Uji normalitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas menggunakan rumus Shapiro Wilk dalam perhitungan menggunakan SPSS. Suatu distribusi dikatakan normal jika taraf signifikannya > 0,05, sedangkan jika taraf signifikannya < 0,05 maka distribusinya dikatakan tidak normal. Berikut adalah data dari uji Shapiro Wilk menggunakan perhitungan SPPS 25.0[13].
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova | Shapiro-Wilk | |||||
Statistic | Df | Sig. | Statistic | Df | Sig. | |
pretest | .275 | 26 | .029 | .850 | 26 | .122 |
posttest | .254 | 26 | .099 | .845 | 26 | .126 |
Dari hasil diatas pada kolom Shapiro-Wilk dapat diketahui bahwa nilai signifikansi adalah 0,05. Untuk pretest sebesar 0,122 sedangkan posttest adalah 0,126. Karena signifikansi untuk seluruh variabel lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data pada variabel berdistribusi normal.
4. Uji Hipotesis (Uji-t)
Uji hipotesis ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada pengaruh media video animasi terhadap keterampilan menulis cerita pendek pada siswa kelas III SDN Sugihwaras Candi. Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Paired Sample Statistic dan Uji Paired Sample Test. Adapun kaidah keputusan uji hipotesis yakni sebagai berikut.
a. Jika nilai Sig (1-tailed) < 0,05 menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara variabel awal dengan variabel akhir maka terdapat pengaruh yang bermakna terhadap perbedaan perlakuan yang diberikan pada masing-masing variabel.
b. Jika nilai Sig (1-tailed) > 0,05 menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang siginifikan antara variabel awal dengan variabel akhir maka tidak terdapat pengaruh yang bermakna terhadap perbedaan perlakuan yang diberikan pada masingmasing variabel.
Berikut hasil perhitungan uji hipotesis menggunakan SPSS 25.0.
Paired Samples Statistics
Mean | N | Std. Deviation | Std. Error Mean | ||
Pair 1 | pretest | 51.4615 | 26 | 8.64514 | 1.69545 |
posttest | 74.5769 | 26 | 6.23649 | 1.22308 |
Pada tabel diatas, menunjukkan nilai rata-rata atau mean data pretest hasil belajar sebesar 51,46. Pada data posttest hasil belajar sebesar 74,57. Artinya terdapat perbedaan rata-rata antara data pretest dan posttest hasil belajar kelas III SDN Sugihwaras Candi.
Tabel 3.6
Paired Samples Test
Paired Differences | |||||||||
95% Confidence Interval of the Difference | |||||||||
Pair 1 | pretest - posttest | Mean | Std.Deviation | Std. Error Mean | Lower | Upper | t | df | Sig. (1- tailed) |
-23.11538 | 8.62242 | 1.69100 | -26.59806 | -19.63271 | -13.670 | 25 | .000 |
Berdasarkan tabel paired sampel t-test di atas, menunjukkan nilai Signifikansi (1-tailed) 0,000 < 0,05. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara variabel awal dengan variabel akhir maka terdapat pengaruh yang bermakna terhadap perbedaan perlakuan yang diberikan pada masing-masing variabel.
Simpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media audiovisual terhadap hasil belajar kelas III SDN Sugihwaras Candi. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan Kuantitatif Eksperimen dengan rancangan menggunakan One Grup Pretest-Posttest Design. Uji pengaruh media audiovisual terhadap hasil belajar pada penelitian ini dilakukan melalui uji t-test dengan jenis uji paired sample t-test dengan taraf signifikan 0,05 serta dibantu dengan SPPS 25.0. Sebelum menggunakan teknis analisis uji t-test Peneliti melakukan uji normalitas terlebih dahulu sebagai bentuk syarat melakukan uji t[14]. Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah jenis data yang digunakan berdistribusi normal atau tidak. Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh melalui uji t dengan jenis paired sample statistic dan paired sample test menunjukkan nilai ratarata atau mean data pretest keterampilan menulis cerita pendek sebesar 51,46. Pada data posttest menunjukkan nilai rata- rata atau mean sebesar 74,57. Berdasarkan uji t berpasangan paired sample test diperoleh nilai sig- (1-tailed) 0,000 < 0,05 Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara variabel awal dengan variabel akhir sehingga terdapat pengaruh yang bermakna terhadap perbedaan perlakuan yang diberikan pada masing-masing variabel. Hasil penelitian diatas sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ananda membuktikan ada peningkatan hasil belajar siswa dengan pemanfaatan media audio visual [15]. Dari hal tersebut dapat dibuktikan bahwa setelah menggunakan media audiovisual terhadap hasil belajar kelas III SDN Sugihwaras Candi memiliki dampak yang positif terhadap hasil belajar. Dengan adanya media audiovisual juga dapat mempermudah siswa dalam memahami materi.
References
- Ahmad, F. A., Tawil, M., & Rusli, M. A. (2020). Pengaruh Media Audio Visual terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Kelas VIII (Studi Pada Materi Pokok Sistem Ekspresi Manusia). JURNAL IPA TERPADU JIT4 (1) (2020) 81-89.
- Alfitry, S. (2020). Model Discovery Learning dan Pemberian Motivasi dalam Pembelajaran: Konsep Motivasi Prestasi Belajar Siswa . Guepedia.
- Ardika, N. P., Agustiana, I. G., & Dibia, I. K. (2019). Karakter dan Hasil Belajar PKn Dalam Pembelajaran VCT Berbantuan. Jurnal Adat dan Budaya, Vol.1, No.2 Tahun 2019. [4] A. Pujianto, A. Nuryatin, and I. Artikel, “Keefektifan Pembelajaran Keterampilan Menulis Cerpen Dengan Model Investigasi Kelompok Dan Model Stad Berdasarkan Tipe Kepribadian Peserta Didik Kelas Vii,” Seloka - J. Pendidik. Bhs. dan Sastra Indones., vol. 4, no. 2, pp. 131–139, 2015.
- Ardika, N. P., Agustiana, I. G., & Dibia, I. K. (2019). Karakter dan Hasil Belajar PKn Dalam Pembelajaran VCT Berbantuan. Jurnal Adat dan Budaya, Vol.1, No.2 Tahun 2019.
- S. mufarrohah, lailatul & rukmi, “Pengembangan Media Video Animasi dua Dimensi Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Abstrak,” Jpgsd, vol. 8, pp. 861–871, 2015.
- Dahruji. (2017). Statistik. Pamekasan: Duta Media Publishing
- Triana, N. (2021). LPKD Berbasis Eksperimen: Tingkatkan Hasil Belajar Siswa . Guepedia Group.
- Damri, & Putra, F. E. (2020). Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Kencana.
- Darwin, M., Mamondol, M. R., Sormin, S. A., Nurhayati, Y., Tambunan, H., Sylvia, D., & Adnyana, I. M. (2021). Metode Pendekatan Kuantitatif. Bandung: Media Sains Indonesia.
- Ghodang, H., & Hantono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif: Konsep Dasar dan Aplikasi Analisis Regresi dan Jalur dengan SPSS. Medan: PT Penerbit Mitra Grup.
- Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D . Bandung: Alfabeta.
- Melawati. (2019). Implementasi Media Pembelajaran Audio Visual pada Sekolah SMP Al-Munib. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP Vol. 2, No.1, 2019.
- Pakpahan, A. F., Ardiana, D. P., Mawati, A. T., Wagiu, E. b., & Simarmata, J. (2020). Pengembangan Media Pembelajaran . Pasuruan: Yayasan Kita Menulis.
- Ananda, R. (2017). Penggunaan Media Audio Visual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Siswa Kelas IV SD Negeri 016 Bangkinang Kota. Jurnal Basicedu Vol 1 No.1 2017, 21-30.