Abstract

The research aims to determine the effect of relay writing method on student out door activity of description in the 4th grade at MI Al-Masyithoh Surabaya. The research used preĀ­-experimental design one group pre-test post-test. The population of the research was the student of 4th grade at MI Al-Masyithoh Surabaya which consist of 21 students. The sampling technique used in this research was saturated sampling. The sample of this research was the whole students in the 4th grade at MI Al-Masyithoh Surabaya. The instruments of this research were pre-test post-test. From the research results showed that the lowest score of pre-test was 45 and the highest was 80, and the mean score was 65,23%. While the lowest score of post-test was 70 and the highest was 95 and the mean score was 82,85%. It can be concluded that there is an effect of out door activity method on students description in the 4th grade at MI Al-Masyithoh Surabaya.

Pendahuluan

Mata pelajaran Bahasa Indonesia memiliki peran yang sangat penting, karena pada mata pelajaran Bahasa Indonesia mempunyai empat aspek penting dalam keterampilan berbahasa. Dari keempat aspek tersebut diantaranya keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan juga keterampilan menulis yang sudah diajarkan kepada siswa mulai kelas rendah hingga kelas tinggi supaya siswa lebih mudah untuk memahami apa yang sedang diajarkan guru kepada siswa. Keterampilan yang paling penting diajarkan kepada siswa yaitu keterampilan menulis, karena menurut Jumanta Handayana berkaitan dengan tujuan utama dari menulis yaitu, menumbuhkan rasa suka dalam kegiatan menulis pada diri siswa; menulis mengembangkan kemampuan pemikiran siswa dalam kegiatan menulis; menulis menumbuhkan kreativitas diri siswa.

Keterampilan menulis menurut Djuanda[1] menulis merupakan kegiatan menuangkan ide, gagasan, pikiran, atau sebuah pengalaman, dan juga perasaan yang dituangkan dalam bentuk tulisan sehingga pembaca lebih mudah dalam memahami apa yang sudah disampaikan melalui bahasa tulis. Sedangkan menurut Suparno dan Yunus[2] menulis merupakan bentuk kegiatan komunikasi yang dilakukan penulis dalam penyampaian pesan tersebut dilakukan melalui bahasa tulis.

Keterampilan menulis sangat diperlukan oleh siswa sejak di kelas rendah karena menurut Suparno dan Yunus dalam kegiatan menulis siswa bisa mengembangkan kecerdasan, mengembangkan daya inisiatif dan kreativitas, menumbuhkan kepercayaan diri dan keberanian serta menulis dapat mendorong kebiasaan serta memupuk kemampuan dalam menemukan, mengumpulkan dan mengorganisasikan informasi. Menurut Djuanda dalam kenyataannya kegiatan menulis masih dianggap susah oleh siswa, seringkali siswa bingung memulai awal menulis bagaimana dan seringkali siswa bosan karena menulis membuang waktu dalam pengerjaannya.

Permasalahan yang seringkali terjadi siswa masih kurang mampu menguasai keterampilan menulis. Menurut data yang dikemukakan oleh Depdiknas dalam Kharizmi[3], menunjukkan bahwa data hasil yang dilakukan oleh International Assiciation for the Evaluation Achievement (IEA) yang membahas tentang kemampuan membaca juga menulis anak Indonesia adalah 50% tidak bisa mengarang untuk siswa SD kelas VI di enam provinsi daerah binaan Primary Education Quality Improvement Project (PEQP). Dari data tersebut menunjukkan keterampilan menulis siswa Indonesia hingga saat ini masih kurang terlebih dalam hal mengarang.

Dalam kegiatan mengarang, terdapat beberapa kendala yang dialami oleh siswa dalam menulis diantaranya yaitu siswa seringkali kesulitan untuk merangkai kata menjadi sebuah karangan, kaidah penulisan seperti penempatan huruf kapital, tanda titik serta pemilihan kata masih kurang dikuasai siswa. kurangnya penguasaan yang dimiliki siswa dalam kegiatan praktik menulis hendaknya guru mengajak siswa dalam kegiatan praktik menulis sebuah karangan. Sehingga siswa tidak hanya menerima pembelajaran menghafal dari guru menjadikan sebuah karangan yang dibuatnya agar lebih berkembang dan runtut terlebih dalam menulis karangan deskripsi.

Karangan adalah suatu cerita atau hasil ciptaan atau serangkaian hasil susunan dalam cerita. Menurut Keraf[4] karangan merupakan bahasa tulis yang terdiri dari rangkaian kata-kata yang menjadi suatu kalimat, paragraf, dan akhirnya menjadi sebuah karangan. Sedangkan menurut Suparno dan Yunus mengatakan bahwa karangan deskripsi merupakan karangan yang melukiskan atau menggambarkan suatu objek atau peristiwa tertentu dengan kata-kata secara jelas dan terperinci sehingga si pembaca seolah-olah turut merasakan atau mengalami langsung apa yang dideskripsikan si penulisnya.

Seseorang yang dikatakan berhasil dan mampu menguasai keterampilan menulis karangan yang baik menurut Burhan[5] harus memenuhi beberapa kriteria, antara lain: (1) Kesesuaian isi dengan tema. (2) Organisasi isi karangan. (3) Ketepatan susunan kalimat dalam pilihan kata. (4) Tata Bahasa. (5) Ketepatan dalam menggunakan sebuah ejaan dan tanda baca.

Namun, berdasarkan hasil wawancara langsung dengan guru kelas IV MI Al-Masyithoh Surabaya pada tanggal 3 Agustus 2020 bahwa menulis karangan terlebih pada karangan deskripsi, hingga pada saat ini masih dijumpai permasalahan. Salah satunya yaitu permasalahan yang dialami oleh siswa kelas IV MI Al-Masyithoh Surabaya. Permasalahan tersebut diantaranya siswa kelas IV rata-rata mengalami kesulitan dalam menulis karangan karena siswa seringkali bingung dan kesulitan untuk mengembangkan ide saat menulis karangan dan kelemahan yang seringkali terjadi yaitu siswa selalu mengulang kata yang digunakan dalam menulis kalimat sehingga kalimat yang dikembangkan menjadi karangan tersebut kurang runtut penggunaan kalimatnya dan siswa juga kurang memahami kalimat ejaan yang sesuai EYD Bahasa Indonesia.

Berdasarkan permasalahan tersebut maka peneliti menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan keterampilan menulis karangan deskripsi. salah satu model yang dapat diterapkan adalah metode out door activity. Metode out door activity menurut Daryanto[6] bahwa, out door activity memiliki tujuan agar siswa dalam kegiatan belajar tidak merasa bosan dan menjadikan kegiatan yang menyenangkan. Sedangkan menurut Dhita Anggunia Prinandita Sari[7] bahwa metode out door activity merupakan sumber daya pembelajaran kurikulum kreatif. Hal ini dilakukan agar siswa dapat melakukan kontak langsung dengan alam sekitar atau lingkungan sekitar yang memberikan banyak inspirasi bagi karya kreatif mereka untuk menuangkan dalam paragraph deskripsi. Syathari[8] mengungkapkan bahwa metode out door activity dapat membantu siswa dalam menciptakan penghayatan yang imajinatif terhadap sesuatu sehingga pembaca merasakan seolah-olah mengalami dan mengetahui secara langsung hal yang diceritakan oleh penulis.

Berdasarkan fokus permasalahan diatas, maka peneliti merumuskan permasalahan yaitu “Adakah pengaruh penerapa metode out door activityterhadap keterampilan menulis karangan deskripsi siswa kelas IV MI Al- Masyithoh Surabaya?” Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh metode out door Activityterhadap keterampilan menulis karangan deskripsi siswa kelas IV MI Al- Masyithoh Surabaya, sedangkan terdapat hipotesis penelitian yaitu ada pengaruh keterampilan menulis karangan deskripsi dengan penggunaan metode outdoor activitydi kelas IV MI Al-Masyithoh Surabaya.

Dengan diadakannya penelitian ini, maka manfaat yang dapat diambil antara lain yaitu: Bagi siswa (1) Meningkatkan minat dan motivasi siswa untuk menulis karangan deskripsi. (2) Melatih siswa untuk mengungkapkan ide, pikiran dan gagasan dan mengembangkan imajinasi secara tertulis. Bagi guru (1) Mengajarkan guru untuk lebih menguasai berbagai metode pembelajaran yang cocok diterapkan pada pembelajaran. (2) Menambah wawasan guru untuk mempelajari metode pembelajaran out door activityterhadap keterampilan menulis deskripsi. Bagi Peneliti yaitu memberikan wawasan dan mendapatkan pengetahuan tentang pengaruh metode out door activity terhadap keterampilan menulis karangan deskripsi pada siswa kelas IV MI Al-Masyithoh Surabaya.

Metode Penelitian

Penelitian ini berjenis penelitian kuantitaif jenis eksperimen. Penelitian kuantitatif eksperimen menurut Sugiyono[10] metode eksperimen merupakan suatu metode yang digunakan untuk mencari pengaruh dengan adanya perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Penelitian ini dilakukan di dalam kelas dengan menerapkan suatu perlakuan (treatment) tertentu. Sehingga metode penelitian eksperimen dapat digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan yang diterapkan terhadap suatu hal dalam kondisi yang terkendali. Dalam penelitian ini menggunakan bentuk penelitian pre-eksperimentaldesigndengan desain pretest-posttestcontroldesign.

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 3 Agustus sampai 5 Agustus 2020 di MI Al-Masyithoh Surabaya. Subjek penelitian yang diambil adalah siswa kelas IV dengan jumlah populasinya adalah 21 siswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampling jenuh. Adapun sampling jenuh merupakan teknik menentukan sampel yang digunakan dalam pengambilan anggota populasi jika jumlah populasi relatif kecil atau kurang dari 30 siswa. Sehingga disini peneliti menggunakan teknik sampling jenuh pada siswa kelas IV MI Al-Masyithoh Surabaya yang berjumlah 21 siswa.Variabel pada penelitian ini ada dua yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas yang dimaksud adalah metode outdooractivity.Sedangkan variabel terikat yang dimaksud adalah keterampilan menulis karangan deskripsi.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes. Tes dilaksanakan sebanyak dua kali yaitu pretest dan posttest. Tes ini dilaksanakan sebelum diberikan treatment dan sesudah diberikan treatmentpembelajaran berupa metode out door activity terhadap keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas IV MI Al- Masyithoh Surabaya.

Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar soal tes keterampilan menulis paragraf beserta kriteria penilaiannya. Sebelum instrumen penelitian ini digunakan dilakukan uji validitas dan reliabilitas terlebih dahulu. Uji validitas dilakukan sebanyak dua kali yaitu validitas konstruk dan validitas empirik. Untuk uji validitas konstruk, instrumen penelitian yang telah dibuat dikonsultasikan kepada validator ahli selanjutnya dianalisis untuk mengetahui presentase tingkat validnya. Sedangkan untuk uji validitas empirik, peneliti melakukan uji coba instrumen di kelas IV MI Al-Masyithoh Surabaya. Kemudian dianalisis menggunakan rumus productmomentcaranya yaitu membandingkan antara hasil nilai uji coba instrumen dengan nilai UTS siswa. Untuk uji reliabilitas dianalisis menggunakan rumus alpha.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas dan uji hipotesis. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui data yang diperoleh dalam penelitian ini berdistribusi normal atau tidak. Sedangkan uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan Shapirowilktest.Sedangkan uji hipotesis digunakan untuk mengetahui pengaruh metode out door activity terhadap keterampilan menulis karangan deskripsi siswa kelas IV MI Al-Masyithoh Surabaya. Analisis uji hipotesis yang digunakan adalah uji onesampelt-testdengan taraf signifikasi 0,05.

Hasil dan Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada pengaruh metode out door activity terhadap keterampilan menulis karangan deskripsi siswa kelas IV MI Al-Masyithoh Surabaya. Terdapat 21 siswa yang dipilih untuk dijadikan sampel dalam penelitian ini. Pemberian treatmentdilakukan sebanyak dua kali sebelum diberikan treatmentdan sesudah diberikan treatmentpembelajaran berupa metode outdooractivity.Masing-masing pembelajaran di kelas eksperimen dan kelas kontrol dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan dengan alokasi waktu 2x35 menit.

Selanjutnya pengambilan data dengan mengadakan pretest. Hasil pretest dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 1. Nilai PosttestSiswa Kelas IV MI Al-Masyithoh Surabaya.

Interval Nilai Frekuensi Presentase (%)
52 – 55 2 7,15
56 – 59 4 14,3
60 – 63 4 14,3
64 – 67 3 10,7
68 – 71 9 32,15
72 – 77 6 21,4
Jumlah 28 100
Table 1.Nilai PosttestSiswa Kelas IV MI Al-Masyithoh Surabaya

Berdasarkan tabel di atas nilai terendah adalah 52 dan nilai tertinggi adalah 76. Untuk interval nilai dengan frekuensi terbanyak adalah 68-71 dengan jumlah frekuensi sebesar 9 siswa. Hasil posttest untuk dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Interval Nilai Frekuensi Presentase (%)
72 – 76 8 28,6
77 – 81 7 25
82 – 85 5 17,85
86 – 90 5 17,85
91 – 94 0 0
95 – 98 3 10,7
Jumlah 28 100
Table 2.Nilai Posttest Siswa Kelas IV MI AL-Masyithoh Surabaya

Berdasarkan tabel di atas, untuk nilai terendah adalah 72 dan nilai tertinggi adalah 96. Untuk interval nilai dengan frekuensi terbanyak adalah 72-76 dengan jumlah frekuensi sebesar 8 siswa. Berdasarkan data nilai posttesttersebut, maka kemudian dilakukan uji normalitas dengan hasil pengujian dapat dilihat pada tabel berikut:

Tes N Nilai Sig. Keterangan
Pretest 28 0,038 0,038 > 0,05H0 diterima
Posttest 28 0,016 0,016 > 0,05H0 diterima
Table 3.Hasil Uji Normalitas

Berdasarkan tabel di atas, nilai sig. untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol melebihi 0,05. Sehingga keputusan yang diambil dalam pengujian normalitas ini adalah H0 diterima. Artinya, data pretest maupun posttestberdistribusi normal.

Setelah dilakukan uji normalitas, maka selanjutnya melakukan uji hipotesis. Hasil uji hipotesis dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Df Tes t hitung t tabel Keterangan
27 Pretest 6,999 1,703 H0 ditolak
27 Posttest 6,115 1,703 H0 ditolak
Table 4.Hasil Uji Hipotesis

Berdasarkan tabel di atas, pada tes pretest diperoleh thitung sebesar 5,211. Nilai thitung tersebut kemudian dibandingkan dengan nilai ttabel yang didapat dari df yaitu 27 dengan taraf signifikasi 0,05 yaitu 1,703. Sehingga thitung > ttabel (6,999 >1,703), maka H0 ditolak dan Ha diterima. Sedangkan pada test posttest diperoleh thitung sebesar 6,115. Nilai thitung tersebut kemudian dibandingkan dengan nilai ttabel yang didapat dari df yaitu 27 dengan taraf signifikasi 0,05 yaitu 1,703. Sehingga thitung > ttabel (6,115 >1,703), maka H0 ditolak dan Ha diterima. Artinya, ada pengaruh metode estafetwritingterhadap keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas IV SDN Kalisampurno 1 Tanggulangin.

Berdasarkan analisis dan pembahasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh penggunaan metode out door activity terhadap keterampilan menulis karangan deskripsi siswa kelas IV MI Al-Masyithoh Surabaya. Hasil ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Darmiyati Zuchdi & Budiasih yang menyatakan bahwa metode pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Serta teori dari Syathariah mengatakan bahwa metode out door activitytermasuk metode pembelajaran aktif yang memiliki tujuan agar siswa mengartikan belajar menjadi suatu kegiatan yang menyenangkan. Metode ini digunakan agar seluruh siswa aktif dapat mengungkapkan pendapatnya dan dalam pembelajaran kelompok tidak akan ada siswa yang pasif karena semua siswa akan menuliskan sebuah karangan secara bergantian. Dengan demikan akan mengembangkan pemikiran siswa dalam bertukar pendapat sehingga menigkatkan motivasi dan juga keterampilan siswa dalam menulis karangan deskripsi.

Simpulan

Kesimpulan pada penelitian ini adalah terdapat pengaruh pengaruh metode outdooractivityterhadap keterampilan menulis karangan deskripsi siswa kelas IV MI Al-Masyithoh Surabaya. Hal ini terbukti dari hasil pada tes pretest diperoleh thitung sebesar 5,211. Sehingga thitung > ttabel (5,211 >1,725), maka H0 ditolak dan Ha diterima. Sedangkan pada test posttest diperoleh thitung sebesar 6,423. Sehingga thitung > ttabel (6,423 >1,725), maka H0 ditolak dan Ha diterima.

Peneliti memberikan beberapa saran di antaranya yaitu bagi guru dapat menerapkan metode out door activitysebagai penunjang dalam kegiatan belajar mengajar menulis karangan deskripsi agar pembelajaran menjadi lebih aktif, menyenangkan dan dapat membuat siswa mengembangkan isi dan pokok pikiran siswa dalam proses pembelajaran. Bagi sekolah yaitu sekolah dapat menerapkan metode out door activity dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi sebagai salah satu penunjang dalam kegiatan belajar siswa.

References

  1. Djuanda, Pembelajaran Bahasa Yang Komunikatif dan Menyenangkan. Jakarta: Depdiknas, 2006.
  2. Suparno dan Yunus, Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Universitas Terbuka, 2008.
  3. J. P. Almuslim, P. Studi, P. Guru, S. Dasar, and U. Almuslim, “KEMAMPUAN LITERASI,” vol. VII, no. 2, pp. 94–102, 2019.
  4. Keraf Gorys, Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2007.
  5. Burhan Nurgiyantoro, Penilaian Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Yogyakarta: BPFE, 2016.
  6. Heriawan Adang, Metodologi Pembelajaran. Serang: Baros, 2012.
  7. “Peningkatan keterampilan menulis karangan narasi melalui penggunaan strategi,” 2014.
  8. Syathariah, Menulis Berantai Sebagai Metode Inovatif. Pekanbaru: CPI Rumbai, 2011.
  9. E. Writing, “PENERAPAN METODE ESTACOLL ( ESTAFET WRITING AND COLLABORATIVE WRITING ) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN Email : reggielicht@gmail.com,” vol. 2, no. 1, pp. 1511–1520, 2017.
  10. Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2017.
  11. Nurgiyantoro Burhan, Penilaian Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Yogyakarta: BPFE, 2016.
  12. Adang Heriawan, Metodologi Pembelajaran. Serang: Baros, 2012.
  13. “Peningkatan keterampilan menulis karangan deskripsi melalui penggunaan strategi,” 2014.
  14. Sthariah, Menulis Berantai Sebagai Metode Inovatif. Pekanbaru: CPI Rumbai, 2011.
  15. Re Writing, “PENERAPAN METODE ESTACOLL ( ESTAFET WRITING AND COLLABORATIVE WRITING ) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN Email : reggielicht@gmail.com,” vol. 2, no. 1, pp. 1511–1520, 2017.
  16. Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2017.