Abstract

This study aims to determine the effect of the Contextual Teaching and Learning (CTL) learning approach on science learning outcomes in class IVB at SDN Katerungan. This study uses an experimental quantitative research method with a one group pretest-posttest pattern. The instrument used is a learning outcome test sheet. Data collection techniques obtained from pretest-posttest. The data that has been obtained in this study were analyzed using the t-test and eta squared test. For the t-test the t-count value is 7,349 while the t-table value at a significant level of o,05 is 2,032, the the t-count value is greater that t-table (7,349>2,032) so that Ho is rejected and Ha is accepted, while the results of the eta squared test, the result is 0,525, which is interpreted as the result of the eta squared test of 0,525>0,14 which indicates that there is a big influence. So it can be concluded that there is a significant effect of the Contextual Teaching and Learning (CTL) learning approach on science learning outcomes in class IVB at SDN Katerungan.

Pendahuluan

Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan secara sistematik yang direncanakan dan disusun untuk tujuan mengembangkan bakat-bakat dan potensi-potensi peserta didik melalui proses pembelajaran yang humanis supaya melahirkan perilaku unggul yang didasari sifat-sifat kemandirian dan kepribadian (karakter) yang kuat sebagai bekal dalam kehidupan pribadinya dan kehidupan kesehariannya di masyarakat [1]. Pendidikan merupakan suatu proses yang dapat dilakukan seseorang seumur hidupnya sejak dia lahir sampai kematiannya, pendidikan tidak terbatas dapat dilakukan siapapun dan dimanapun [2]. Dari pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan merupakan salah satu usaha yang dilakukan dengan sengaja yang berlangsung secara sistematik dan tidak terbatas dengan tujuan untuk membimbing serta mengarahkan seseorang dalam mengembangkan potensi yang dimiliki sehingga bermanfaat pada kehidupannya sehari-hari. Seorang guru mempunyai peran penting dalam mengajar dan membimbing siswa dalam memajukan dunia pendidikan. Sehingga kualitas siswa dan mutu pendidikan bergantung pada kualitas guru. Kualitas keberhasilan yang dicapai siswa tidak jauh dari keberhasilan guru dalam mendesain proses belajar. Sehingga sebisa mungkin guru selalu meningkatkan kemampuan mengajarnya agar segala tujuan pembelajaran yang hendak dicapai bisa tercapai dengan baik.

Pembelajaran IPA merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diajarkan pada jenjang pendidikan sekolah dasar baik di kelas rendah maupun di kelas tinggi. Pembelajaran IPA merupakan proses interaksi antara guru dan siswa dalam mempelajari peristiwa yang terjadi di alam, melalui kegiatan ilmiah untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam memiliki beberapa tujuan antara lain mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), mengembangkan rasa ingin tahu dan sikap positif [3]. Pentingnya pembelajaran IPA di SD perlu dipahami siswa maupun orang tua. Ada banyak manfaat mempelajari IPA sejak dini, selain memahami tentang diri sendiri, disiplin ilmu ini kita dapat memberikan pedoman bagi anak dalam menyikapi fenomena kehidupan dan alam sekitar secara bijak dan ilmiah.

Usia sekolah dasar merupakan usia yang berkisar antara 6 atau 7 tahun sampai 12 sampai 13 tahun. Pada usia tersebut, mereka berada pada tahap operasional konkret [4]. Pada tahap operasional konkret, kemampuan yang dimiliki anak masih terbatas pada hal-hal yang konkret, maka proses berpikir pada anak akan terjadi pada aktivitas-aktivitas langsung. Sehingga pada tahap tersebut siswa memerlukan proses pembelajaran melalui pengalaman langsung agar materi yang telah diajarkan mudah dipahami siswa dan tidak mudah dilupakan oleh siswa yang akan berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa.

Hasil belajar merupakan hasil yang diberikan kepada siswa berupa penilaian setelah mengikuti proses pembelajaran dengan menilai pengetahuan, sikap ketrampilan pada diri siswa dengan adanya perubahan tingkah laku [5]. Rendahnya hasil belajar merupakan masalah yang sering kali terjadi dalam proses pembelajaran. Dari hasil observasi, telah didapat hasil UTS IPA kelas IVB di SDN Katerungan yang masih tergolong rendah dengan nilai rata-rata 74,5. Hasil belajar yang rendah terjadi karena selama proses pembelajaran guru menjelaskan materi kurang menarik antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran. Model pembelajaran yang digunakan guru menjadikan siswa tidak aktif selama proses pembelajaran sehingga siswa kesulitan dalam memahami dan menguasai materi yang pada akhirnya berdampak pada hasil belajar yang diperoleh.

Pada kenyataanya, ketika peneliti melakukan observasi di kelas IVB di SDN Katerungan beberapa guru masih menggunakan model pembelajaran yang berpusat pada guru, dimana siswa hanya menjadi penerima materi saja yang pada akhirnya proses pembelajaran menjadi membosankan. Model pembelajaran yang berpusat pada guru kurang tepat digunakan pada mata pelajaran IPA karena pada pembelajaran IPA menekankan pada pemberian pengalaman langsung pada siswa dan menghubungkan materi dengan situasi dunia nyata siswa.

Berdasarkan permasalahan diatas, salah satu pendekatan pembelajaran yang tepat agar apa yang dipelajari siswa dapat memahami materi dengan baik dan hasil belajar siswa mengalami peningkatan yaitu menggunakan pendekatan CTL. Dimana dalam pendekatan pembelajaran ini akan sangat menyenangkan jika diterapkan di SD karena ada unsur keterkaitan antara pembelajaran yang dilakukan dengan kehidupan nyata yang ada disekitar. Sehingga dapat menarik perhatian siswa dan membuat siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran yang nantinya dapat memberi pengaruh terhadap hasil belajar siswa.

Pendekatan CTL merupakan pendekatan pembelajaran yang mengaitkan materi pelajaran dengan situasi dunia nyata yang berkembang dan terjadi di lingkungan sekitar peserta didik sehingga siswa mampu menghubungkan dan menerapkan kompetensi hasil belajar dengan kehidupan sehari-hari mereka [6]. Dengan konsep ini, maka pembelajaran diharapkan menjadi lebih menyenangkan karena selama proses pembelajaran siswa secara langsung terlibat untuk menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkan dengan situasi mereka. Sehingga dalam hal ini, siswa tidak hanya menjadi penerima materi saja. Dengan adanya keterlibatan siswa secara langsung untuk menemukan materi yang dipelajari diharapkan siswa akan mudah untuk memahami materi pelajaran yang berdampak pada peningkatan hasil belajar yang mereka peroleh.

Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, maka sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) Terhadap Hasil Belajar IPA pada Kelas IVB SDN Katerungan”

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif eksperimen dengan bentuk penelitian Pre-Eksperimental Designs (nondesigns) dengan menggunakan desain penelitian one-group Pretest-posttest Design. Dalam penelitian ini terdapat kelompok yang akan diberi treatment atau perlakuan. Sebelum diberikan suatu perlakuan, responden diberikan soal pretest terlebih dahulu, lalu diberikan treatment kemudian responden diberikan soal posttest. Dengan begitu, hasil yang diperoleh akan lebih akurat. Hal itu dikarenakan adanya pembanding keadaan dari sebelum diberikan perlakuan dan sesudah diberikan perlakuan [7].

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar. Tes merupakan pemberian sejumlah pertanyaan yang jawabannya dapat benar atau salah [8]. Tes yang digunakan dalam penelitian ini berupa pilihan ganda. Adapun tujuan adanya tes ini yaitu untuk memperoleh data hasil belajar siswa sebelum dan setelah mendapatkan perlakuan. Data hasil pretest dan posttest dipergunakan untuk menjawab permasalahan yang ada dalam penelitian.

Instrument penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar tes. Lembar tes ini diberikan sebelum diterapkannya pendekatan pembelajaran CTL (pretest) dan sesudah diterapkannya pendekatan pembelajaran CTL (Posttest). Intrumen tes dalam penelitian ini berjumlah 20 soal bentuk pilihan ganda. Dalam taksonomi Bloom ada tiga ranah hasil belajar yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor [9]. Perancangan butir soal berpedoman pada ranah kognitif yang dibatasi pada aspek pengetahuan: mengingat (C1), memahami (C2) dan menerapkan (C3) karena menyesuaikan kelas yang peneliti ambil yaitu kelas IVB. Instrumen tes yang akan dilakukan untuk mengukur hasil belajar IPA siswa dianalisis terlebih dahulu dengan mengukur validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya bedanya. Tujuannya yaitu untuk mengetahui apakah item-item tersebut sudah memenuhi syarat tes yang baik. Soal tes yang baik adalah yang valid (validitasnya tinggi), maksudnya dapat mengukur kemampuan sebagaimana apa adanya atau hasil tes tersebut sesuai dengan keadaan senyatanya [10]. Soal yang baik selain validitasnya yang tinggi juga memiliki reliabilitas tinggi. Soal tes yang baik adalah yang valid dan reliabel [10]. Soal yang baik adalah soal yang memiliki taraf kesukaran sedang, artinya tidak terlalu sukar dan tidak terlalu mudah yang ditunjukkan menurut indeks kesukaran [10]. Daya pembeda soal digunakan untuk mengetahui kemampuan soal dalam membedakan antara siswa yag memiliki kemampuan tinggi dengan siswa yang memiliki kemampuan rendah [10].

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji hipotesis dan uji eta squared dianalisis dengan menggunakan bantuan SPSS versi 26 for window. Uji hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah [7]. Penelitian ini menggunakan uji sample paired t- test. Uji sample paired t-test merupakan salah satu metode pengujian hipotesis dimana data yang digunakan berpasangan. Uji eta squared digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pendekatan pembelajaran CTL terhadap hasil belajar IPA pada kelas IVB SDN Katerungan.

Hasil dan Pembahasan

Hasil Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti memperoleh hasil dari penelitian yang telah dilakukan di SDN Katerungan. Penelitian ini menggunakan siswa sebanyak 36 siswa sebagai sampel yang terdiri dari 25 laki-laki dan 11 perempuan. Berdasarkan rumusan dan tujuan penelitian yang sudah dijelaskan sebelumnya yaitu untuk mengetahui bagaimana Pengaruh Pendekatan Pembelajaran CTL terhadap Hasil Belajar IPA pada Kelas IVB SDN Katerungan. Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan peneliti, telah didapat hasil data penelitian. Data penelitian yang disajikan merupakan data yang berkaitan dengan hasil belajar IPA siswa kelas IVB SDN Katerungan. Data dalam penelitian ini ada dua jenis data yaitu data hasil belajar IPA siswa kelas IVB SDN Katerungan sebelum diberikan treatment berupa pendekatan pembelajaran CTL (Pre-test) dan data hasil belajar IPA siswa kelas IVB SDN Katerungan setelah. diberikan treatment berupa menggunakan pendekatan CTL (Post-test).

Berdasarkan hasil Pre-test, menunjukkan bahwa siswa yang mendapatkan nilai dibawah 78 sebanyak 33 siswa dan yang mendapatkan nilai diatas 78 sebanyak 3 siswa dengan diperoleh nilai tertinggi 80 dan nilai terendah 50. Berdasarkan hasil Post-test, menunjukkan bahwa siswa yang mendapatkan nilai dibawah 78 sebanyak 8 siswa dan yang mendapatkan nilai diatas 78 sebanyak 28 siswa dengan diperoleh nilai tertinggi 95 dan nilai terendah 65.

Hasil analisis data uji hipotesis dengan menggunakan SPSS 26.0 didapatkan nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,000 < 0,05 dan nilai t hitung sebesar 7,349 sedangkan nilai t tabel 2,032 sehingga nilai t hitung > t tabel dimana hal itu menunjukkan adanya pengaruh pendekatan CTL terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IVB SDN Katerungan. Sedangkan hasil uji eta squared dengan menggunakan SPSS 26.0 didapatkan hasil sebesar 0,525 dimana hal itu diinterprestasikan hasil uji eta squared 0,525 > 0,14 yang menandakan terdapat pengaruh besar pada pendekatan CTL terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IVB SDN Katerungan.

Pembahasan

Pada pembahasan akan mendiskusikan hasil penemuan peneliti. Hasil dari penemuan peneliti yaitu hasil pretest belajar siswa nilai tertinggi adalah 80 dan nilai terendah 50 dengan rata-rata 65,97 sedangkan hasil posttest belajar siswa nilai tertinggi adalah 95 dan nilai terendah 65 dengan rata-rata 81,94. Pada pengujian hipotesis menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan pendekatan pembelajaran CTL terhadap hasil belajar IPA kelas IVB SDN Katerungan, lebih lanjut hasil perhitungan dengan menggunakan uji Eta Squared menggunakan SPSS diperoleh hasil sebesar 0,525 dimana hal itu diinterprestasikan hasil uji eta squared 0,525 > 0,14 yang menandakan terdapat pengaruh besar pada pendekatan CTL terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IVB SDN Katerungan.

Pendekatan pembelajaran CTL ini menjadikan proses pembelajaran menjadi lebih menyenangkan jika diterapkan di SD karena ada unsur keterkaitan antara pembelajaran yang dilakukan dengan kehidupan nyata yang ada disekitar. Sehingga siswa akan antusias dalam proses pembelajaran yang nantinya dapat memberi pengaruh terhadap hasil belajar siswa.

Penelitian terdahulu dengan judul “Pengaruh Pendekatan CTL Terhadap Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Kelas V Pontianak Timur”. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan membuktikan pengaruh kontekstual pendekatan belajar mengajar terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V SDN 09 Pontianak Timur. Hasil menunjukkan bahwa: pertama, adanya pengaruh pendekatan Contextual Teaching and Learning terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di kelas V Sekolah Dasar Negeri 09 Pontianak Timur, kemudian pembelajaran dengan pendekatan CTL memberikan pengaruh yang sedang (0,68) terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA di kelas V Sekolah Dasar Negeri 09 Pontianak Timur [11].

Penelitian terdahulu dengan judul “Pengaruh Model Contextual Teaching and Learning (CTL) Terhadap Hasil Belajar IPA di Kelas V di SD Negeri 37/II Pasar Lubuk Landai Kabupaten Bungo”. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh model CTL terhadap hasil belajar IPA di kelas V di SD Negeri 37/II Pasar Lubuk Landai Kabupaten Bungo. Hasil dari penelitian ini yaitu uji paired sample t tes memperoleh signifikan 0,000 <0,05, yang mana menunjukkan adanya model CTL dapat mempengaruhi hasil belajar siswa muatan IPA di kelas V SD Negeri 37/II Pasar Lubuk Landai, sehingga nilai hasil belajar IPA dapat memenuhi KKM belajar [2].

Adapun kelebihan dari pendekatan CTL antara lain siswa lebih termotivasi untuk belajar dikarenakan materi yang disajikan terkait dekat dengan kehidupan sehari-hari, siswa akan mudah mengingat materi pelajaran dikarenakan siswa terlibat aktif selama proses pembelajaran, diswa menemukan sendiri arti di dalam proses pembelajaran sehingga proses pembelajaran menjadi lebih menyenangkan, siswa dapat menggunakan pengalaman dan penegtahuan sebelumnya untuk membangun pengetahuan baru, menjadikan proses pembelajaran lebih menyenangkan dan tidak membosankan, membantu siswa bekerja dengan efektif dalam kelompok dan terbentuk sikap kerja sama yang baik antar individu maupun kelompok .

Simpulan

Hasil penelitian tentang pengaruh pendekatan pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar IPA pada kelas IVB SDN Katerungan. Hal ini telah dibuktikan dari pengumpulan dan analisis uji t-test dan uji eta squared dengan menggunakan SPSS 26.0. Uji t-test digunakan untuk mengetahui apakah ada pengaruh pendekatan CTL terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IVB SDN Katerungan. Dari hasil uji t-test didapatkan nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,000 < 0,05 dan nilai t hitung sebesar 7,349 dan nilai t tabel 2,032 sehingga nilai t hitung > t tabel dimana hal itu menunjukkan adanya pengaruh pendekatan CTL terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IVB SDN Katerungan. Uji Eta Squared digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pendekatan CTL terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IVB SDN Katerungan. Dari hasil uji eta squared dengan menggunakan SPSS 26.0 didapatkan hasil sebesar 0,525 dimana hal itu diinterprestasikan hasil uji eta squared 0,525 > 0,14 yang menandakan terdapat pengaruh besar pada pendekatan CTL terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IVB SDN Katerungan.

References

  1. H. Purnomo, Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Lembaga Penelitian, Publikasi, dan Pengabdian Masyarakat (LP3M), 2019.
  2. T. Rizanti, M. A. Burhan, dan S. Riyadi, “Pengaruh Model Contextual Teaching and Learning (CTL) Terhadap Hasil Belajar IPA Tema 8 di Kelas V di SD Negeri 37/II Pasar Lubuk Landai Kabupaten Bungo,” vol. 1, hal. 1–8, 2021.
  3. N. Nurbaiti, E. Uliyanti, dan Margiati, “Pengaruh Pendekatan CTL Pada Pembelajaran IPA Terhadap Hasil Belajar Siswa SDN 38 Pontianak Utara,” Khatulistiwa J. Pendidik. dan pembelajaran, vol. 8, no. 3, hal. 1–8, 2019, [Daring]. Tersedia pada: https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/view/31914.
  4. F. Victoranto dkk., Teori dan Aplikasi Psikologi Perkembangan. Aceh: Yayasan Penerbit Muhammad Zaini, 2021.
  5. T. Nurrita, “Pengembangan Media Pembelajaran untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa,” J. Ilmu-ilmu Al-Quran, Hadist, Syari’ah dan Tarb., vol. 3, no. 2, hal. 171–187, 2018, doi: 10.1088/1742-6596/1321/2/022099.
  6. Hermiwati, Contextual Teaching and Learning. Sukoharjo: Oase Pustaka, 2021.
  7. Sugiyono, Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2016.
  8. S. Nurdin dan Adriantoni, Kurikulum dan pembelajaran. Depok: PT RajaGrafindo Persada, 2019.
  9. I. Ulumudin, K. Wijayanti, S. Fujianita, dan S. Lismayanti, Pemanfaatan Penilaian Hasil Belajar dalam Meningkatkan Mutu pembelajaran. Jakarta: Pusat Penelitian Kebijakan Pendidikan dan Kebudayaan, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2019.
  10. S. Akbar, Instrumen Perangkat Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset, 2013.
  11. N. Wulandari, Kartono, dan S. Halidijah, “Pengaruh Pendekatan CTL Terhadap Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Kelas V Pontianak Timur,” J. Pendidik. dan Pembelajaran Khatulistiwa, vol. 8, no. 6, hal. 1–9, 2019, [Daring]. Tersedia pada: https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/view/33286.