Abstract

This research was conducted with the intent and purpose to analyze comitment of professional teachers in the independent learning of student after the Covid-19 pandemic at SD Muhammadiyah 2 Sidoarjo and analyze independent learning of student after the Covid-19 pandemic at SD Muhammadiyah 2 Sidoarjo. This research is a qualitative approach research with descriptive type. The subjects in this study were teachers and students in class IV Al-Farabi. Data collection techniques in this research are interviews, observation and documentation. Data analysis in this research is data reduction, data presentation and conclusion drawing. Testing the data in this study using triangulation techniques obtained from interviews, observations, and documentation. The results obtained from the first study are the independent learning of students in class IV Al-Farabi which is considered very good in terms of the attitude of independence from the aspects of self-confidence, responsibility, discipline, and honesty. The results of the secound research study are the role of professional teachers in the independence of students' learning by using varied learning methods or media, providing learning evaluations to students according to the material presented, helping students who experience internal and external problems, motivating the enthusiasm of their students. to learn to find new understanding both individually and in groups and the last to try to develop their insight and knowledge.

Pendahuluan

Kemandirian dapat dilaksanakan dalam banyak hal, salah satunya adalah kemandirian belajar. Kemandirian belajar adalah salah satu sikap yang harus dimiliki oleh peserta didik. Kemandirian merupakan kemampuan yang dimiliki seorang individu untuk melakukan sesuatu serta dapat dipertanggungjawabkan [1]. Peserta didik dikatakan mampu belajar secara mandiri apabila telah mampu menuntaskan tugas belajar tanpa bergantung dengan orang lain [2], dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa kemandirian adalah tingkah lagu individu yang bernisiatif mampu mengatasi masalah atau hambatan, serta memiliki rasa percaya diri dan mampu melakukan segala sesuatu sendiri tanpa campur tangan orang lain.

Berdasarkan hasil observasi awal yang peneliti lakukan di SD Muhammadiyah 02 Sidoarjo peneliti menemukan keunggulan dari SD Muhammadiyah 02 yaitu peserta didik memiliki pola kemandirian belajar yang luar biasa. Hal ini dikarenakan keprofesionalan guru beserta kepala sekolah mengatur pembiasaan karakter belajar peserta didik untuk bersikap mandiri dalam belajar ataupun aspek lain. Berdasarkan hasil wawancara awal terhadap guru SD Muhammadiyah 02 Sidoarjo tersebut mengungkapkan karakter kemandirian peserta didik harus dibentuk sedini mungkin untuk menghindari ketergantungan pada orang lain termasuk orang tua ataupun guru, maka dari itu guru di SD ini memiliki pola pengenalan karakter belajar peserta didik masing-masing sehingga dengan ini guru bisa membangun kemandirian belajar peserta didiknya. Kemandirian belajar terdiri dari tujuh kategori yakni percaya diri, bekerja sendiri, mampu mengambil keputusan, bertanggung jawab, punya hasrat bersaing untuk maju, disiplin, serta aktif dalam belajar mandiri yang diciptakan oleh guru [3].

Peranan guru adalah sebagai pendidik yang memiliki tugas dan wewenang dalam hal mendidik, mengarahkan, membimbing, serta menstransferkan ilmu kepada peserta didiknya, tidak hanya itu saja melainkan juga membentuk peserta didik untuk menjadi lebih baik [4]. Keberadaan guru dan kesiapannya menjalankan tugas sebagai pendidik sangat menentukan bagi terselenggaranya suatu proses pendidikan. Guru di Indonesia diharapkan memiliki integritas dan profesionalitas dalam menjalankan tugasnya. Guru profesional merupakan guru yang mampu mendidik anak didiknya menjadi output berkualitas yang mampu bersaing dan mempunyai moral yang baik [5]. Sebanding dengan yang dimuat dalam UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Pasal 1) dinyatakan bahwa : “Guru merupakan tenaga pendidik profesional yang memiliki tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mangarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan formal, pada tingkat pendidikan dasar dan pendidikan menengah” [6].

McNergney dan Carol A. Carrier memaparkan bahwa terdapat dua tugas dan perilaku guru yang profesional dalam tugas, yakni memiliki komitmen tinggi terhadap profesi yang dijalani (commitment to the profession) dan memiliki komitmen tinggi tehadap peserta didik (coomitment to the student). Peranan guru profesional tersebut meliputi : 1). Menggunakan metode atau media pembelajaran yang bervariatif. 2). Memberikan evaluasi pembelajaran kepada peserta didik sesuai dengan materi yang disampaikan. 3). Membantu peserta didik yang mengalami permasalahan internal maupun eksternal. 4). Memotivasi semangat peserta didiknya untuk belajar menemukan pemahaman baru baik secara individu maupun kelompok, 5). Berusaha mengembangkan wawasan dan keilmuannya [7].

Berhubungan dengan dunia pendidikan, saat ini ditemukan beberapa daerah yang telah melakukan uji coba pelaksanaan pembelajaran secara tatap muka. Bahkan telah ditemukan beberapa sekolah yang sudah melaksanakan kegiatan pembelajaran tatap muka namun tetap dengan protokol kesehatan. Langkah tersebut diambil sebagai upaya adaptasi masyarakat ditengah pandemi Covid 19. Kegiatan pembelajaran tatap muka yang mulai dilaksanakan di berbagai instansi pendidikan mempunyai dampak yang bervariatif terutama pada peserta didik. Tidak dapat dipungkiri bahwa masih ditemukan peserta didik yang mengalami kendala pada kegiatan pembelajaran tatap muka. Kendala yang muncul saat ini adalah rendahnya sikap kemandirian belajar dalam diri peserta didik. Hal tersebut dikarenakan peserta didik masih terbiasa dengan kegiatan pembelajaran daring yang memiliki kesulitan dalam hal pemahaman sehingga sebagian besar peserta didik memilih bergantung pada orang tua. Keaadaan inilah yang menimbulkan rendahnya sikap kemandirian belajar pada peserta didik.

Berdasarkan kondisi yang sudah diuraikan tersebut, maka muncul ketertarikan peneliti untuk meneliti lebih lanjut tentang “Pentingnya Komitmen Pendidik Dalam Meningkatkan Kemandirian Belajar Peserta Didik Pasca Pandemi Covid-19”yang bertujuan untuk menganalisis kemandirian belajar peserta didik di SD Muhammadiyah 2 Sidoarjo melalui komitmen pendidik profesional.

Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam studi penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Alasan peneliti menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dalam studi penelitian ini karena peneliti tidak melakukan pengujian, melainkan lebih merujuk pada aktivitas menelusuri, memahami, dan keterkaitan hubungan antara segala yang diteliti. Pelaksanaan penelitian dilakukan di SD Muhammadiyah 2 Sidoarjo pada kelas IV Al-Farabi.

Tenik pengumpulan data yang digunakan dalam studi penelitian diantaranya yakni wawancara, observasi, dan dokumentasi. Wawancara ditujukan untuk menganalisis peran guru profesional melalui pengajuan beberapa pertanyaan terkait indikator guru profesional, untuk memperkuat hasil wawancara peneliti melakukan kegiatan observasi (pengamatan) untuk mengamati peran guru profesional dan kemandirian belajar peserta didik selama proses pembelajaran. Adapun dokumentasi yang digunakan sebagai pelengkap atau bukti terkait studi penelitian ini berupa data-data terkait guru dan peserta didik serta foto/video pembelajaran dikelas. Instrumen pengumpulan data dari wawancara dan observasi disusun berdasarkan indikator dari masing-masing variabel yakni pendidik profesional dan kemandirian belajar. Berikut tabel kisi-kisi terkait instrumen dalam pengumpulan data dari studi penelitian ini.

Variabel Indikator Aspek yang diamati
Kemandirian belajar Percaya Diri Tampil di depan kelas dengan percaya diri Berani bertanya dan mengemukakan pendapat Tidak takut gagal
Tanggung Jawab Melaksanakan perintah tanpa diminta/disuruh. Mengerjakan tugas individu tanpa bantuan orang lain.
Disiplin Menuntaskan/mengumpulkan tugas sesuai jadwal yang ditentukan. Mentaati tata tertib atau peraturan kelas/sekolah. Datang ke sekolah tepat waktu
Jujur Mengerjakan tugas atau ujian sendiri tanpa meyontek. Sadar akan kesalahan atau kekurangan yang dimiliki
Table 1.Kisi-kisi Kemandirian Belajar

Variabel Indikator Aspek yang diamati
Peran Pendidik Profesional Komitmen tinggi terhadap profesi yang dijalani (commitment to the profession) Sedikit waktu terbuang dalam memulai dan mengakhiri kegiatan pembelajaran. Ketelitian dalam mengorganisir dan memilih materi dan metode pembelajaran yang sesuai atau tepat dengan mempertimbangkan beberapa aspek seperti tujuan, materi, peserta didik dan lain sebagainya. Selalu improvment untuk mengembangkan wawasan pengetahuan potensi dirinya serta profesinya secara berkelanjutan. Melaksanakan evaluasi pembelajaran secara tepat. Berusaha untuk selalu menganalisis problematika yang dihadapi peserta didik dalam kegiatan pembelajaran serta problematika guru yang dihadapi guru kemudian berusaha mencari alternatif pemecahannya.
Komitmen tinggi tehadap peserta didik (coomitment to the student) Membimbing dan memotivasi peserta didik untuk mengasah potensinya dalam mewujudkan tujuan belajar. Memotivasi semangat peserta didiknya untuk mampu melakukan pengamatan atau penelitian, menemukan pengetahuan dan pemahaman yang mendalam terkait ilmu pengetahuan dan teknologi secara menadiri ataupun berkelmpok. Mengajar peserta didiknya dengan tujuan yang sesuai serta memiliki harapan besar terhadap peserta didiknya. Kepedulian yang tinggi terhadap peserta didiknya yang ditunjukkan dalam bentuk saling berkomunikasi secara harmonis dengan peserta didiknya untuk melakukan pemantauan kemajuan belajar. Selalu mengutamakan keterlibatan peserta didik dalam belajar.
Table 2.Kisi-kisi Pendidik Profesional

Hasil dan Pembahasan

Kemandirian Belajar Peserta Didik Pasca Pandemi Covid-19 di Kelas IV Al-Farabi

Pada studi penelitian awal yang bersifat deskriptif. Studi penelitian ini ditekankan untuk memperoleh gambaran tentang a) kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru di kelas IV Al-Farabi, b) Kemandirian belajar peserta didik selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Data yang diperoleh dari studi observasi dan studi dokumentasi di SD Muhammadiyah 2 Sidoarjo. Subyek penelitian ini adalah guru dan peserta didik Kelas IV Al-Farabi SD Muhammadiyah 2 Sidoarjo. Data terkait kegiatan belajar peserta didik diperoleh melalui pengamatan langsung oleh peneliti pada saat kegiatan pembelajaran di kelas. Berikut hasil penelitian yang diperoleh dari studi observasi dan studi dokumentasi :

Berdasarkan indikator kemandirian pada aspek percaya diri, peserta didik di kelas IV Al-Farabi sangat baik dalam hal percaya diri, Dapat dikatakan bahwa anak yang mandiri tergantung pada kepercayaan diri sendiri serta motivasinya [8]. Hal tersebut seimbang dengan [9] bahwa aspek kepercayaan diri meliputi : 1. Optimis, 2. Keyakinan dengan kemampuan diri sendiri. 3. Toleransi. 4. Tenang dalam mengahadapi masalah. 5. Mandiri, tidak selalu bergantung pada orang lain. 6. Mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar.

Hasil studi observasi dan studi dokumentasi yang peneliti lakukan ketika kegiatan pembelajaran, guru menyuruh peserta didik untuk menjawab pertanyaan di depan kelas. Peserta didik di kelas tersebut antusias untuk maju menjawab pesertanyaan yang guru ajukan. Tanpa malu mereka berani menjawab pertanyaan dari guru walaupun terkadang jawaban yang mereka ajukan belum tepat. Selain itu peserta didik di kelas tersebut juga tidak malu bertanya mengemukakan pendapat apabila peserta didik lain menjawab pertanyaan yang kurang tepat.

Hasil penelitian indikator kemandirian pada aspek tanggungjawab, peserta didik di kelas IV Al-Farabi bisa dikatakan baik, kemandirian membutuhkan tanggung jawab, seseorang yang mandiri adalah mereka yang bertanggung jawab, berinisiatif, mempunyai keberanian, dan sanggup menerima segala resiko dan mampu menjadi pembelajaran terhadap dirinya sendiri. Kegiatan belajarnya juga bersifat mengarah pada diri sendiri, memiliki rasa tanggung jawab, memiliki inisiatif untuk menyelesaikan tugas sendiri [10]. Hal ini juga seimbang dengan [11] bahwa tanggungjawab adalah sebuah sikap atau perilaku individu yang memiliki inisiatif untuk menuntaskan tugas dan kewajibannya baik untuk dirinya sendiri, orang lain, ataupun masyarakat sekitar. Pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung guru memberikan tugas ke peserta didik terkait materi yang sudah dijelaskan. Peserta didik melaksanakan perintah dari guru tersebut dengan mengerjakan tugas masing-masing. Terdapat beberapa peserta didik yang mengalami kesulitan ketika mengerjakan tugas, namun guru selalu membimbing dan membantu kesulitan tersebut sampai peserta didik paham.

Pada aspek disiplin peserta didik di kelas IV Al-Farabi terbilang baik, seperti yang dikatakan (Melati et al., 2021) bahwa disiplin merupakan sikap tertib dan patuh pada peraturan, baik peraturan tertulis maupun peraturan tidak tertulis. Kemandirian merupakan kemampuan yang dimiliki seorang individu untuk melakukan sesuatu serta dapat dipertanggungjawabkan [12]. Ketika kegiatan pembelajaran berlangsung, guru menyuruh peserta didik untuk mengumpulkan tugas yang telah dikerjakan. Hampir seluruh peserta didik mengumpulkan tugas tersebut dengan tepat waktu, tetapi ada beberapa peserta didik yang belum menuntaskan tugasnya. Guru menyuruh peserta didik tersebut untuk menuntaskannya di hari itu juga, peserta didik akhirnya menyelesaikan tugas tersebut di hari itu juga walaupun waktunya terlambat. Selain itu dari aspek disiplin peserta didik di kelas IV Al-Farabi sangat mentaati peraturan sekolah terutama dalam hal waktu. Sebelum kegiatan pembelajaran dimulai, peserta didik sudah ada dikelas dengan lengkap. Guru mengatakan bahwa pembiasaan tersebut memang sangat ditekankan di SD Muhammadiyah 2 Sidoarjo.

Dari aspek jujur peserta didik di kelas IV Al-Farabi bisa dikatakan baik, seperti yang dikatakan [13] bahwa seseorang dikatakan jujur jika : 1. Mengerjakan tugas atau ujian sendiri tanpa menyontek. 2. Sadar akan kesalahan atau kekurangan yang dimiliki. Pada saat kegiatan pembelajaran, guru memberikan tugas kepada masing-masing peserta didik. Ketika mengerjakan tugas, mereka mengerjakan tugas tersebut sendiri. Ada beberapa peserta didik yang kesulitan saat mengerjakan tugas, namun mereka tidak malu untuk mengatakan bahwa memang dia tidak bisa. Peserta didik lebih memilih bertanya ke guru daripada ke teman – temanya.

Berdasarkan hasil pengamatan peneliti peserta didik jujur mengakui bahwa mereka memang tidak bisa, hal tersebut tidak mudah dilakukan oleh siapapun. Guru di SD Muhammadiyah 2 Sidoarjo menanamkan kejujuran dalam diri setiap peserta didik, sehingga terbiasa dan sifat tersebut tertanam dalam dirinya secara tidak langsung, karena [14] mengatakan bahwa sikap jujur bisa dimulai dengan diri sendiri sehingga bisa menjadi kunci kesuksesan kehidupan dimasa depan, ketika sudah mampu jujur pada diri sendiri maka peserta didik mampu mengimplementasikan pikirannya untuk selalu jujur.

Komitmen Pendidik Dalam Kemandirian Belajar Peserta Didik Pasca Pandemi Covid-19

Berdasarkan pemaparan diatas bahwa peranan guru profesional dalam kemandirian belajar peserta didik pasca pandemi Covid-19 di SD Muhammadiyah 2 Sidoarjo sebagai berikut :

1. Menggunakan metode atau media pembelajaran yang sesuai dan tepat.

Penggunaan metode-metode serta media pembelajaran mampu menghidupkan peserta didik karena pada usia seperti ini anak-anak membutuhkan pemahaman dalam bentuk nyata dan konkrit, apabila dilaksanakan dengan baik maka dapat membentuk kemandirian peserta didik, Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan, ketika kegiatan pembelajaran berlangsung tepatnya pada mata pelajaran matematika dengan materi statistika seperti yang dikatakan [15] guru profesional adalah seorang guru yang mempunyai keahliah dalam penguasaan materi pembelajaran secara menyeluruh dan mendalam sehingga memungkinkan kolaborasi antara konten pembelajaran dengan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) serta membantu peserta didik dalam memenuhi standar kompetensi sesuai standar nasional pendidikan.

Guru menggunakan metode pembelajaran diskusi dengan cara membentuk seluruh peserta didik menjadi beberapa kelompok kecil untuk menyelesaikan topik bahasan yang diberikan oleh guru tentang materi statistika. Guru memberikan Lembar Kerja (LK) kepada peserta didik untuk menjawab topik pembahasan tersebut dengan berdiskusi. Dalam kegiatan diskusi ini seluruh peserta didik saling berdiskusi merencanakan penyelesaian masalah yang tepat agar data tersebut benar sesuai dengan yang diberikan oleh guru. Peran pendidik profesional dengan menggunakan metode atau media pembelaran ini mampu menumbuhkan sikap mandiri dalam diri peserta didik dari aspek percaya diri. Hal tersebut bisa dilihat ketika kegiatan pembelajaran matematika dengan menggunakan metode dan media yang inovatif ini mampu melatih daya pikir peserta didik lebih berkembang dan kreatif, dalam metode ini peserta didik diberikan ruang untuk mengungkapkan gagasan dan pikiran mereka sendiri tanpa ada batasan apapun sehingga peserta didik mampu mengahasilkan ide-ide dan gagasan.

2. Memberikan evaluasi pembelajaran kepada peserta didik sesuai dengan materi yang disampaikan.

Dari studi penelitian telah peneliti lakukan di SD Muhammadiyah 2 Sidoarjo, peranan guru profesional dalam kemandirian belajar peserta didik adalah evaluasi pembelajaran kepada peserta didik sesuai dengan materi yang disampaikan. Tahap evaluasi ini merupakan proses untuk mengetahui pencapaian tujuan pembelajaran yang telah dilakukan. Untuk mengetahui apakah seorang guru dinyatakan profesional atau tidak dapat terlihat dari dua perspektif [16] ; 1) dilihat dari bagaimana tingkat pendidikan akhir serta latar belakang pendidikan pada jenjang sekolah atau dimana ia mengajar; 2) dilihat dari penguasaan tentang materi yang diajarkan. Guru yang memiliki penguasaan materi yang baik maka akan mampu memberikan evaluasi yang sesuai dan bisa mempermudah peserta didik sesuai tingkat pemahamannya.

Menurut hasil observasi yang telah peneliti lakukan, kegiatan evaluasi yang dilakukan oleh guru dikelas IV Al-Farabi yakni dengan memberikan tugas atau evaluasi secara langsung setelah guru tersebut menjelaskan materi. Evaluasi yang diberikan guru kepada peserta didik di kelas IV Al-Faribi berupa tugas dari buku LKS, Textbook, dan juga LK (Lembar kerja). Pemberian evaluasi yang tepat dan sesuai ini selain mampu meningkatkan pemahaman peserta didik ternyata juga mampu melatih peserta didik untuk terbiasa menyelesaikan tugas tersebut dengan tepat waktu. Hal ini karena pembiasaan pendidik memberikan evaluasi secara langsung sehingga peserta didik terbiasa mengerjakan tugas sesuai dengan waktu yang ditentukan oleh pendidik. Pembiasaan ini mampu menumbuhkan sikap mandiri peserta didik dari aspek tanggung jawab yakni dengan melaksanakan perintah tanpa disuruh dan mengerjakan tugas individu tanpa bantuan orang lain.

3. Membantu peserta didik yang mengalami permasalahan internal maupun eksternal.

Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan, ketika kegiatan pembelajaran berlangsung guru membantu satu persatu peserta didik yang mengalami kesulitan dengan datang ke bangku masing-masing peserta didik. Guru meberikan bantuan secara individu ke peserta didik dengan menjelaskan kembali dan menanyakan apa kesulitan dari peserta didik tersebut kemudian mengajarinya sampai benar-benar paham. Pembiasaan yang dilakukan guru ini dapat menumbuhkan sikap mandiri dari peserta didik terutama dalam aspek kejujuran, dimana peserta didik sadar akan kemampuan yang dimiliki dan berani jujur ketika tidak mengalami kesulitan baik dalam hal apapun seperti yang dikatakan [17] bahwa guru profesional adalah seorang yang mempunyai keahlian dan keterampilan dalam membina dan membimbing peserta didik, mulai dari segi spiritual, intelektual serta emosional.

4. Memotivasi semangat peserta didiknya untuk belajar menemukan pemahaman baru baik secara individu maupun kelompok.

Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan, ketika kegiatan pembelajaran berlangsung di kelas IV Al-Farabi. Guru menyampaikan materi dengan sangat menyenangkan, hal tersebut dibuktikan dengan cara guru dalam menyampaikan materi yang dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari peserta didik. Peserta didik diberikan kebebasan untuk berpikir sesuai pemahaman mereka sendiri sehingga membuat peserta didik lebih aktif. Selain itu penggunaan media pembelajaran berupa video dan ppt mampu menarik perhatian peserta didik sehingga semangat untuk belajar. Guru tersebut juga selalu memberi semangat dan memberi pujian atas apapun pencapaian dari peserta didik. Peranan guru tersebut dapat menumbuhkan sikap kemandirian peserta didik dari aspek percaya diri, hal ini karena peserta didik menjadi aktif berani bertanya ataupun tampil di depan kelas selain itu motivasi dan semangat yang diberikan oleh guru juga membuat peserta didik disiplin menghormati apapun perintah yang diberikan oleh guru, karena seorang guru mempunyai peran vital dalam mengelola dan menciptakan suasana di dalam kelas dan mendukung proses kegiatan belajar mengajar [18].

5. Berusaha mengembangkan wawasan dan keilmuannya.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara di SD Muhammadiyah 2 Sidoarjo hampir seluruh guru mengikuti kegiatan untuk mengembangkan wawasan keilmuan berupa seminar, organisasi dan lomba sejalan dengan [19] bahwa seorang guru harus senantiasa meningkatkan kompetensi yang dimiliki melalui membaca, menyusun karya ilmiah, mengikuti kegiatan seminar, diskusi, studi lanjut, dan lain sebagainya. Kegiatan yang diikuti dan dilakukan guru tersebut tentunya berorientasi untuk keberhasilan peserta didik baik dalam hal akademik maupun non akademik. Beberapa guru mengikuti kegiatan seminar serta lomba yang berhubungan dengan sikap karakter peserta didik terutama kemandirian Kegiatan tersebut membantu para guru untuk pembentukan dan pembiasaan sikap mandiri peserta didik baik dari aspek disiplin, jujur, tanggung jawa, dan percaya didik. Terbukti dari hasil observasi yang dilakukan di dalam kelas bahwa guru menerapkan ilmu yang mereka dapat dari mengikuti kegiatan-kegiatan positif yang diikuti sehingga mampu menciptakan peserta didik yang berkarakter.

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti lakukan dengan judul “Pentingnya Komitmen Pendidik Dalam Meningkatkan Kemandirian Belajar Peserta Didik Pasca Pandemi Covid-19”. Melalui data yang diperoleh dari wawancara, observasi, dokumentasi dan angket sehingga dapat ditarik kesimpulan :

  1. Kemandirian belajar peserta didik pasca pandemi di SD Muhammadiyah 2 Sidoarjo tepatnya di kelas IV Al-Farabi terbilang sangat baik. Hal tersebut dilihat dari hasil observasi yang diperoleh dari indikator kemandirian belajar meliputi aspek percaya diri, disiplin, tanggung jawab, jujur.
  2. Komitmen Pendidik profesional dalam kemandirian belajar peserta didik pasca pandemi Covid-19 di SD Muhammadiyah 2 Sidoarjo adalah pertama, menggunakan metode atau media pembelajaran yang bervariatif. Penggunaan metode atau media yang bervariatif mampu menciptakan suasana belajar lebih hidup dan menarik. Kedua memberikan evaluasi pembelajaran kepada peserta didik sesuai dengan materi yang disampaikan, ketiga membantu peserta didik yang mengalami permasalahan internal maupun eksternal. Keempat Memotivasi semangat peserta didiknya untuk belajar menemukan pemahaman baru baik secara individu maupun kelompok dan yang terakhir berusaha mengembangkan wawasan dan keilmuannya.

References

  1. Aulia, L. N., Susilo, S., & Subali, B. (2019). Upaya Peningkatan Kemandirian Belajar Siswa Dengan Model Problem-based Learning Berbantuan Media Edmodo. Jurnal Inovasi Pendidikan IPA, 5(1), 70.
  2. Siregar, T. J. (2019). Peningkatan Kemandirian Belajar Siswa SMP Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah. Jurnal Pendidikan Dan Matematika, VIII(2), 204.
  3. Tresnaningsih, F., Santi, D. P. D., & Suminarsih, E. (2019). Kemandirian Belajar Siswa Kelas III SDN Karang Jalak I Independence Of Learning On Third Grade Students. Jurnal Penelitian Pendidikan, 6, 52.
  4. Ermindyawati, L. (2019). Peranan Guru Pendidikan Agama Kristen Terhadap Perilaku Siswa-Siswi Di SD Negeri 01 Ujung Watu Jepara. FIDEI: Jurnal Teologi Sistematika Dan Praktika, 2(1), 43.
  5. Illahi, N. (2020). Peranan Guru Profesional Dalam Peningkatan Prestasi Siswa Dan Mutu Pendidikan Di Era Milenial. Jurnal Asy-Syukriyyah, 21(1), 3.
  6. Sutarsih, E., & Misbah, M. (2021). Konsep Pendidik Profesional Perspektif Undang-Undang tentang Guru dan Dosen. Jurnal Kependidikan, 9, 71.
  7. Suriansyah, A., Ahmad, A., & Sulistiyana. (2015). Profesi Kependidikan “Perspektif Guru Profesional” (1st ed.). Rajawali Pers.
  8. Amanda, P. C., Atikah, C., & Yuniarti, T. E. (2019). Peran Guru dalam Mengoptimalkan Kedisiplinan Anak Usia 4-5 Tahun. JPP PAUD FKIP Untirta, 6, 176.
  9. Ulya, N., Diana, R. R., Uin, P., Kalijaga, S., Uin, P., & Kalijaga, S. (2021). Peran Pola Asuh Orang Tua Dalam Meningkatkan Kepercayaan Diri Pada Anak Usia. Jurnal Golden Age, 5(02), 305.
  10. Nurfadilah, S., & Hakim, D. L. (2019). Kemandirian Belajar Siswa dalam Pembelajaran Matematika. Prosiding Sesiomadika 2019, 1215–1216.
  11. Melati, R. S., Ardianti, S. D., & Fardani, M. A. (2021). Analisis Karakter Disiplin dan Tanggung Jawab Siswa Sekolah Dasar pada Masa Pembelajaran Daring. Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan, 3(5), 3064.
  12. Aulia, L. N., Susilo, S., & Subali, B. (2019). Upaya Peningkatan Kemandirian Belajar Siswa Dengan Model Problem-based Learning Berbantuan Media Edmodo. Jurnal Inovasi Pendidikan IPA, 5(1), 70.
  13. Tresnaningsih, F., Santi, D. P. D., & Suminarsih, E. (2019). Kemandirian Belajar Siswa Kelas Iii Sdn Karang Jalak I Independence Of Learning On Third Grade Students. Jurnal Penelitian Pendidikan, 6, 52.
  14. Marwah Suhandi, A., Anggraeni Dewi, D., & Furi Furnamasari, Y. (2022). Penerapan Perilaku Jujur Melalui Pelajaran Pendidikan Kewarganegaan Di Sekolah Dasar. Academy of Education Journal, 13(1), 48.
  15. Suyati. (2019). Meningkatkan Peranan Guru Profesional Dalam Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Pgri Palembang, 958.
  16. Hidayat, A. Gafar Haryati, T. (2019). Peran Guru Profesional dalam Membina Karakter Religius Peserta Didik Berbasis Nilai Kearifan Lokal (Maja Labo Dahu) Sekolah Dasar Negeri Sila Di Kecamatan Bolo Kabupaten Bima. Jurnal Pendidikan Ips, 9(1), 18.
  17. Suyati. (2019). Meningkatkan Peranan Guru Profesional Dalam Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Pgri Palembang, 958.
  18. Rindaningsih, I., Udin By Arifin, M. B., Nurdyansyah, & Kalimah, S. (2021). Development of Smart Play Wheel Learning Media to Improve Student Learning Outcomes in Islamic Elementary schools. Journal of Physics: Conference Series, 1779(1), 2.
  19. Munawir, M., Aisyah, A. N., & Rofi’ah, I. (2022). Peningkatan Kemampuan Guru Melalui Sertifikasi. Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, 7(2), 324.