Islamic Education Method
DOI: 10.21070/ijemd.v21i.702

Analysis of Al-Qur'an Learning The Ummi Metode Method at Islamic Elementary School


Analisis Pembelajaran Al-Qur’an Metode Ummi di Sekolah Dasar Islam

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

Learning the Qur'an Ummi Method

Abstract

This study aims to analyze the ummi method of learning the Qur'an at SD Islam Sari Bumi Sidoarjo. The research method used is descriptive qualitative which produces data in the form of written words from the results of interviews, observations and documentation. Thel results showedl that thel coordinator's stepsl in learningl the Qur'anl using the ummil method were guided by the rules set by the Ummi Foundation. In its implementation, the ummil method refersl to thel learning stagesl that havel been determined by the Ummil Foundation andl adds al slight variationl to the implementation process. The results of the Ummi method learning process have a very good impact on students' ability to read the Qur'an and the implementation procedures for the supervision of the Ummi method through internal training for strengthening tadarus, class management and perfect prayer training. This can be seen from the report during January-March 2022 which has a good outcome in improving students' ability to read the Qur'an. Because after the Ummi method learning process is carried out, students' readings become good, correct and according to the standards set by the Ummi Foundation.

Pendahuluan

Pendidikan adalah suatu usaha yang dilakukan untuk mengembangkan kemampuan dan kepribadian individu melalui proses atau kegiatan tertentu [1]. Dalam hal ini lembaga Pendidikan Islam secara sederhana bertujuan untuk mencetak generasi muda yang solih dan solihah senantiasa berpedoman dengan Al-Qur’an dan Al-Hadits dalam sepanjang hayatnya. Untuk mencapai tujuan yang diinginkan oleh guru Al-Qur’an, maka diperlukan proses pembelajaran yang mendukung dalam proses mengajar, seorang guru harus mampu menjalankan tugasnya secara profesional dan menyampaikan pembelajaran Al-Qur’an sesuai dengan standar kompetensi yang telah ditentukan agar makhorijul huruf semakin baik. Kebutuhan sekolah – sekolah Islam dan masyakarat terhadap pembelajaran membaca Al-Qur’an dirasa semakin lama semakin besar sehingga diperlukan sebuah metode. Sebab metode mempunyai peranan sangat penting dalam upaya pencapaian tujuan pembelajaran [2].

Metode ummi adalah salah satu metode membaca Al-Qur’an yang langsung memasukkan dan mempraktekan bacaan tartil sesuai dengan kaidah ilmu tajwid dengan menggunakan pendekatan bahasa ibu yang menekankan kasih sayang dengan metode klasikal baca simak dan sistem penjamin mutu [3]. Model ummi hadir diilhami oleh model-model pengajaran membaca Al-Qur’an yang sudah tersebar dimasyarakat, khususnya dari model yang telah sukses mengantar banyak anak bisa membaca Al-Qur’an dengan tartil [4]. Ummi Foundation menjelaskan bahwa Ummil bukan sekedarl metode namunl membangun sisteml mutu dil lembaga lpendidikan. Kalaul hanya membuatl buku metodel belajar lAl-Qur’an danl cara mengajarkannyal mungkin banyakl orang bisal melakukannya. Namunl bagaimana mengawall implementasikan metodel tersebut dil sekolah sehinggal proses pembelajaranl berjalan sesuail standar danl hasilnya loptimal. Metodel ummi disusunl tidak berbicaral hanya tentangl training gurul tentang bagaimanal cara lmengajarkannya. Namunl metode ummil menyiapkan sisteml pengawalan implementasil secara menyeluruhl di lembagal pendidikan penggunal metode lummi, mulail proses pembelajaranl di lkelas, penataanl manajemen mutul di lsekolah, danl hasil akhirl siswa. Denganl pendekatan sisteml ini diharapkanl ada kepastianl mutu prosesl pembelajaran danl kepastian hasill yang akanl diperoleh siswal pada penerapanl metode ummil di lembagal pendidikan ltersebut. Tidak hanya itu, Ummi Foundation adalah institusi yang mengembangkan metode belajar Al-Qur’an lainnya [5].

Mengingat fenomena pendidikan Al-Qur’an yang saat ini dihadapkan pada zaman yang lebih berat dimana sekarang dengan mudah dijumpai anak-anak dan remaja muslim yang belum mampu membaca Al-Qur’an. Sehingga penting untuk melakukan analisis pembelajaran guna meningkatkan kemampuan pengelolaan di sekolah-sekolah. Salah satu sekolah yang melakukan pembelajaran Al-Qur’an ialah SD Islam Sari Bumi Sidoarjo. Adapun SD Islam Sari Bumi Sidoarjo merupakan salah satu lembaga pendidikan yang dalam program pendidikan mengadakan pembelajaran Al-Qur’an dengan menggunakan metode ummi dalam kegiatan belajar mengajarnya, untuk menjaga kualitas dalam membaca Al-Qur’an. Salah satu guru di SD Islam Sari Bumi Sidoarjo memaparkan mengenai motivasi dan hasil belajar siswa dalam belajar Al-Qur’an masih kurang untuk mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM). Sehingga kelebihan metode ummi ini yaitu sistemnya berbasis mutu, tahapan yang sistematis, materi yang continue, dan kontrol yang ketat. Akan tetapi pada pelaksanaannya masih terdapat kelemahan yaitu penggunaan metode ini membutuhkan guru yang banyak dan waktu yang lama. Selain itu, tingkat efektivitas dan efisiensi program masih rendah. Hal ini (antara lain) karena masih rendahnya kompetensi profesional dari guru yang mengajar, sehingga meski tiap pagi ada waktu khusus untuk tahfidz dan baca tulis Al-Qur’an, hasil pembelajarannya tidak memenuhi standar mutu dari Ummi Foundation [6]. Disamping itu juga, ditemukan siswa yang kurang maksimal dalam membaca Al-Qur’an.

Dalam ilmu tajwid, kesalahan dalam membaca Al-Qur’an ada dua jenis yaitu yang disebut dengan ‘Lahn Jaliyy’ dan ‘Lahn Khafiyy’. Lahn Jaliyy adalah kesalahan yang besar manakala kesalahan Khafiyy adalah kesalahan yang ringan. Kesalahan Jaliyy adalah kesalahan yang jika dilakukan oleh pembaca Al-Qur’an bahkan kesengajaannya menjerumuskannya pada amaliah yang haram seperti tertukarnya huruf-huruf yang dibaca, baris atau harakat yang berubah karena kurangnya sikap ketelitian pembaca. Sedangkan Lahn Khafiyy adalah kesalahan yang tergolong ringan seperti tidak menyempurnakan kaidah panjang sebagaimana yang diminta atau tidak menahan dengungan ‘ghunnah sebagaimana kaidahnya [7]. Kesalahan ini walaupun tergolong ringan, tetapi telah mencemari keindahan Al-Qur’an dari segi bacaannya jika tidak diindahkan oleh para pembacanya. Dengan mempelajari tahsin Al-Qur’an, maka setiap pembaca telah membangun kepedulian untuk mengenali jenis-jenis kesalahan ini dan menghindarinya, maka selamatlah dari kesalahan tersebut [8]. Salah satu cara yang diterapkan oleh SD Islam Sari Bumi Sidoarjo agarl proses pembelajaranl Al-Qur’anl dapat terkontroll dan menjagal agar gurul standar dalaml mengajarkan lAl-Qur’anl kepada siswa adalahl dengan caral melaksanakan supervisil terhadap gurul yang mengajarl Al-Qur’anl di sekolah ltersebut. Oleh karena itu, analisis pembelajaran penting dilakukan guna memproses pengumpulan data dan melakukan pengukuran kemajuan terhadap data-data atas pembelajaran Al-Qur’an dengan metode ummi untuk menjawab permasalahan. Walaupun metode Ummi terbaru namun tanpa adanya analisis pembelajaran dalam sebuah pembelajaran tentu tidak akan menemui keberhasilan.

Hal tersebut selaras dengan program dasar ummi seperti supervisil (pemastianl dan penjagaanl mutu suatu sisteml Ummi diterapkanl di llembaga) yang merupakanl program penilaianl dan analisis pembelajaran kualitasl penyelenggaraan pengajaranl Al-Qur’anl di sekolahl dan llembaga-lembagal yang menerapkanl sistem Ummil yang bertujuanl memberikan akreditasil bagi lembagal tersebut. Kegiatanl ini merupakanl proram dasarl utama yangl diterapkan dalaml membangun generasil Qur’ani melaluil proses Pembelajaranl Al-Qur’anl dengan menggunakanl metode lummi. Selainl itu, programl ini jugal ditujukan untukl membantu lembagal dan gurul dalam meningkatkanl kemampuan pengelolaanl dan pembelajaranl Al-Qur’anl yang lefektif, lmudah, menyenangkanl dan menyentuhl hati. Keseluruhanl program inil akan menjaminl setiap gurul Al-Qur’anl untuk mampul memahami metodologil pengajaran lAl-Qur’anl beserta ltahapan-tahapannyal sekaligus menerapkanl manajemen kelasl yang lefektif [9]. Melaluil penerapan proses kegiatan dalam pengawasan ini diharapkan menjadi sistem dasar yang mampu menjamin siswa SD Islam Sari Bumi Sidoarjo dapat menerapkan bacaan Al Qur’an secara tartil dengan baik.

Adanya penelitian terdahulu yang menjadi bahan rujukan peneliti yaitu penelitian yang berjudul “Analisis Penerapan Metode Ummi Dalam Pembelajaran Al-Qur’an Di Kelas II Mahoni SD Islam Aqzia Teluk Kuantan”. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masalah yang ditemukan pada observasi awal penulis di SD Islam Aqzia Teluk Kuantan ditemukan gejala-gejala sebagai berikut : 1. Guru sudah menerapkan Metode Ummi dengan baik tetapi hasil belajar Al-Quran peserta didik masih ada yang belum memuaskan. Dalam pembelajaran Al-Qur’an terdapatnya hasil belajar Al-Quran peserta didik masih ada yang belum memuaskan [10]. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa menunjukan penerapan metode ummi dalam pembeljaran AlQur’an hasilnya yaitu dari tujuh tahapan yang ada, yang diterapkan empat tahapan, maka penerapan pembelajaran Al-Qur’an metode ummi tidak dijalankan secarah keseluruhan hasilnya tidak bagus. Adapun dalam penelitian ini ingin lebih jauh melihat mulai dari perencanaan, penerapan hingga evaluasi yang dilakukan dalam pembelajaran Al-Qur’an dengan metode ummi sehingga informasi yang didapatkan bersifat komprehensif.

Metode ummi didesain untuk mudah dipelajari siswa, mudah diajarkan bagi guru/tutor dan mudah diimplementasikan dalam pembelajaran di sekolah formal maupun lembaga non formal. Metode ummi dilakasanakan melalui proses pembelajaran yang menarik dan menggunakan pendekatan yang menggembirakan sehingga menghapus kesan tertekan dan rasa takut dalam belajar Al-Qur’an [11]. Dengan demikian, mengacu pada penjelasan di atas, maka peneliti tertarik untuk menganalisis proses pembelajaran Al-Qur’an metode ummi di SD Islam Sari Bumi Sidoarjo.

Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, jenis pendekatan penelitian yang digunakan adalah adalah deskriptif kualitatif dengan maksud memberi gambaran komprehensif dan mendapat deskripsi rinci tentang penerapan metode ummi dalam proses pembelajaran Al-Qur’an di SD Islam Sari Bumi Sidoarjo. Penelitian deskriptif adalah penulisan bertujuan membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat narasumber untuk objek tertentu [12]. Selain itu, hal ini dikarenakan sifat masalah yang diteliti, penulisan ini berupaya untuk menganalisis dan mendeskripsikan suatu fenomena empiris yaitu tentang pembelajaran Al-Qur’an metode ummi di SD Islam Sari Bumi Sidoarjo. Hal tersebut dikarenakan dalam penulisan kualitatif merupakan metode penulisan yang digunakan pada kondisi objek alamiah dengan penulis bertindak sebagai instrumen kunci.

Adapun subjek penelitiannya adalah Bapak Akhmad Alfan, S.Pd.i selaku Koordinator Ummi & Pentashih Ummi Putra SD Islam Sari Bumi Sidoarjo dan Ibu Fitriyah Indayati, S.Pd.I selaku Pentashih Ummi Putri SD Islam Sari Bumi Sidoarjo. Penentuan lokasi penelitian ini dilakukan dengan purposive sampling yakni sampel yang dipilih secara sengaja dengan pertimbangan bahwa sekolah tersebut mampu memberikan informasi sesuai dengan data yang dibutuhkan [13]. Dalam tataran implementasinya salah satu guru di SD Islam Sari Bumi Sidoarjo memaparkan mengenai motivasi dan hasil belajar siswa dalam belajar Al-Qur’an masih kurang untuk mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM). Sehingga kelebihan metode ummi ini yaitu sistemnya berbasis mutu, tahapan yang sistematis, materi yang continue, dan kontrol yang ketat. Akan tetapi pada pelaksanaannya masih terdapat kelemahan yaitu penggunaan metode ini membutuhkan guru yang banyak dan waktu yang lama.

Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu wawacara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik analis data yang di kembangkan oleh Miles, & Huberman, yaitu teknik analisis data dengan menggunakan analisis interaktif dengan tiga alur kegiatan, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan [14]. Model ini dipilih karena mengingat data dapat disimpulkan dan disederhanakan secara efektif dan efisien sehingga hasil dari penelitian valid, akurat serta kredibel. Teknik uji validitas dalam penelitian ini menggunakan kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil penulisan kualitatif antara lain dilakukan dengan meningkatkan ketekunan berarti penulis melakukan pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambungan terhadap permasalahan pembelajaranl Al-Qur’an. Selainl itu, melakukan triangulasi di mana penulis melakukan pengecekan data pembelajaran Al-Qur’an melalui metode ummi dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu serta menggunakan bahan referensi dan mengadakan membercheckyang mana penulis melakukan pengecekan data yang diperoleh penulis kepada pemberi data agar informasi yang diperoleh sesuai dengan apa yang dimaksud sumber data atau informan.

Hasil dan Pembahasan

Sebelum melaksanakan suatu proses pembelajaran, guru harus menyusun perencanaan pembelajaran. Dalam perencanaan, guru akan menetapkan apa yang harus dilakukan dalam pembelajaran. Hal ini sebagaimana yang dijelaskan oleh Terry, bahwa perencanaan yaitu penetapan pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh kelompok untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan [15]. Perencanaan merupakan kegiatan untuk menetapkan pekerjaan yang harus dilaksanakan dalam suatu kelompok demi meraih tujuan yang telah diputuskan. Begitu juga dengan perencanaan yang dilaksanakan dalam kelompok belajar Al-Qur’an metode Ummi, guru Ummi harus menetapkan kegiatan-kegiatan atau ketentuan-ketentuan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan pembelajaran Al-Qur’an metode Ummi.

Dengan ditetapkannya perencanaan dalam pembelajaran, semua kegiatan yang akan dilaksanakan dalam proses pembelajaran dapat tersusun dan terlaksana dengan baik, matang, terukur serta tidak diluar batas kendali guru. Karena perencanaan tersebut merupakan acuan guru dalam melaksanakan kegiatan dalam proses pembelajaran dan kemudian perencanaan tersebut dapat diamati. Tujuannya agar semua data masukan dari hasil pengamatan tersebut dapat menjadi landasan dalam mengambil keputusan tindakan selanjutnya. lLangkah-langkahl guru dalaml perencanaan pembelajaranl Al-Qur’anl metode Ummil di SD Islam Sari Bumi Sidoarjo sebagai berikut:

Desainl posisi pembelajaranl yang ditentukanl di sekolahl ini adalahl bentuk Ul dan tidakl menggunakan mejal lipat ataul dampar. Desainl posisi bentukl U merupakanl salah satul desain posisil pembelajaran yangl direkomendasikan Ummil Foundation danl setiap siswal menggunakan mejal lipat ataul dampar. Hall ini sesuail dengan yangl telah ditetapkanl Ummi lFoundation.

Figure 1.Desain Posisi Pembelajaran Bentuk U(Sumber: Dokumentasi Pribadi, Juni 2022)

Durasil pembelajaran Ummil yang direncanakanl di sekolahl ini yaitul selama 45 lmenit, sesuail dengan yangl telah ditetapkanl Ummi lFoundation.

Pembagianl jumlah siswal untuk 1l kelompok yaitul 5 sampail 13 lanak. Jumlahl ini tidakl melebihi daril perbandingan jumlahl siswa untukl 1 orangl guru yangl telah ditetapkanl oleh Ummil Foundation.

Figure 2.Pembagian Jumlah Siswa(Sumber: Dokumentasi Pribadi, Juni 2022)

Modell pembelajaran yangl ditentukan gurul Ummi untukl diterapkan dalaml kelompok belajarl Tahsin Qur’anl Ummi adalahl model klasikall baca lsimak. Modell klasikal bacal simak merupakanl salah satul model pembelajaranl yang direkomendasikanl Ummi lFoundation.

Urutanl buku ajarl Tahsinl Qur’anl Ummil yangl diajarkanl gurul kepadal siswal tidakl sesuail denganl urutanl yangl telahl ditetapkanl Ummil lFoundation. Karenal dil sekolahl inil terdapatl matal pelajaranl Tahfizhl Al-Qur’anl danl agarl siswal dapatl memperbaikil bacaannyal dalaml pelajaranl ltersebut, makal siswal dimintal untukl membacal jilidl gharibl danl jilidl tajwidl lebihl dulul daril padal lAl-Qur’an. Jadil urutanl bukul ajarl Ummil yangl diterapkanl dil sekolahl inil adalahl mulail daril jilidl 1l sampail jilidl l6, kemudianl membacal jilidl lgharib, membacal jilidl ltajwid, menghafalkanl jilidl lgharib, menghafalkanl jilid tajwidl dan terakhirl membaca lAl-Qur’an. Tujuanl siswal menghafalkanl materil jilidl gharibl danl tajwidl adalahl agarl ketikal ujianl munaqasyahl lebihl lmudah.

Djamarahl mengungkapkan bahwal beberapa hall yang perlul diatur sebagail langkah perencanaanl guru dalaml ruang kelasl adalah:

  1. Pengaturanl tempat dudukl yaitu posisil berhadapan, posisil setengah lingkaranl dan posisil berbaris kel belakang.
  2. Pengaturanl alat-alatl pengajaran terdiril dari perpustakaanl kelas, alatl peraga/medial pembelajaran, papanl tulis, kapurl tulis danl papan presensil peserta ldidik.
  3. Penataanl keindahan danl kebersihan kelasl terdiri daril hiasan ldinding, penempatanl lemari danl pemeliharaan kebersihanl serta
  4. Ventilasil dan tatal cahaya [16].

Hall di atas sebagaimanal yang dilakukanl guru Ummil dalaml perencanaan pembelajaranl Al-Qur’anl metode Ummi dil SD Islam Sari Bumi Sidoarjo, terdapatl kegiatan menentukanl desain posisil pembelajaran ataul pengaturan tempatl duduk gurul dan lsiswa. Bentukl pengaturan tempatl duduk gurul dan siswal yang diterapkanl di kedual sekolah inil adalah bentukl U danl pengaturan posisil alat-alatl pengajaran sepertil alat peragal Ummi beradal tepat dil belakang gurul Ummi. Kedual pengaturan tersebutl telah dirancangl dan ditetapkanl sebagaimana pilihanl desain posisil pembelajaran yangl direkomendasikan Ummil Foundation.

Selain itu, sepertil yang diungkapkanl oleh Connyl Semiawan, bahwal beberapa lhal-hall yang perlul diperhatikan gurul dalam pengaturanl ruang belajarl yang termasukl langkah perencanaanl pembelajaran lyaitu: ukuranl dan bentukl kelas, bentukl serta ukuranl bangku danl meja pesertal didik, jumlahl peserta didikl dalam lkelas, jumlahl peserta didikl dalam setiapl kelompok, jumlahl kelompok dalaml kelas danl komposisi pesertal didik dalaml kelompok (sepertil peserta didikl pandai denganl peserta didikl kurang lpandai, prial dengan lwanita) [17]. Begitul juga halnyal dengan llangkah-langkahl yang direncanakanl guru Ummil dalam pembelajaranl Al-Qur’anl di SD Islam Sari Bumi Sidoarjo yaitul menentukan jumlahl peserta didikl dalam 1l kelompok yaitul sebanyak 5-13 lanak. Kemudianl bentuk danl ukuran mejal yang digunakanl oleh pesertal didik dalaml pembelajaran lAl-Qur’anl metode Ummil di SD Islam Sari Bumi Sidoarjo adalah meja lipat.

Padal dasarnya, belajarl mengajar merupakanl suatu prosesl yang dilakukanl secara sadarl dan memilikil tujuan. Tujuanl adalah sebagail pedoman kel arah manal akan dibawal proses belajarl mengajar. Prosesl belajar mengajarl akan berhasill bila hasilnyal mampu membawal perubahan dalaml pengetahuan, lpemahaman, keterampilanl dan lnilai-sikapl dalam diril peserta didikl [16]. Pembelajaranl Al-Qur’anl metode Ummi yangl dilaksanakan, memilikil tujuan agarl siswa dapatl membaca lAl-Qur’anl dengan baikl dan benarl dari bidangl fashohah, makharijull huruf, ltajwid, gharibl dan lagul tartil yangl telah ditetapkanl Ummi Foundation.

Sebeluml melaksanakan prosesl pembelajaran, gurul perlu melakukanl kegiatan mengelolal kelas agar proses pembelajaran yang dilakukan memperoleh hasil yang maksimal. Kegiatanl mengelola kelasl tersebut memilikil tujuan adalah [18]:

  1. Mewujudkanl situasi danl kondisi kelasl yang memungkinkanl peserta didikl mengembangkan kemampuanl secara loptimal.
  2. Mempertahankanl keadaan yangl stabil dalaml suasana lkelas, sehinggal bila terjadil gangguan dalaml belajar mengajarl dapat ldieliminir.
  3. Menghilangkanl berbagai hambatanl dan pelanggaranl yang dapatl merintangi terwujudnyal interaksi belajarl mengajar.
  4. Mengaturl semua perlengkapanl dan peralatanl yang memungkinkanl peserta didikl belajar sesuail dengan lingkunganl sosial, emosionall dan intelektuall peserta didikl dalam lkelas.
  5. Melayanil dan membimbingl perbedaan individuall peserta ldidik.

Adapunl kegiatanl mengelolal kelasl yangl ldilakukan, gurul mengelola ataul membagi siswal pada kelompokl (kelasl) Ummil berdasarkan jilidl Ummi yangl dipelajarinya, jadil tidak samal dengan pembagianl kelas padal mata pelajaranl lain. Karenal jumlah siswal dan jumlahl guru Ummil di sekolahl ini sedikitl maka untukl kelompok jilidl Ummi yangl berdekatan akanl digabung sebagail berikut kelompokl jilid 1l digabung kelompokl jilid l2, kelompokl jilid 3l digabung kelompokl jilid l4, kelompokl jilid 5l digabung kelompokl jilid 6l dan kelompokl jilid gharibl digabung kelompokl jilid tajwidl serta lAl-Qur’an.

Pelaksanaan pembelajaranl metode Ummi didukung adanya penggunaan medial pembelajaran. Gurul menyampaikan isil bahan ajarl Ummi denganl menggunakan medial pembelajaran ataul alat lperaga, jikal alat peragal tersebut beluml selesai dibacal lbersama-sama. Alatl peragal dalaml pelajaranl Tahsinl Qur’anl Ummil yaitul berupal kumpulanl materil padal bukul ajarl Ummil yangl dicetakl dalaml ukuranl 60x40l cml danl sebanyakl 20l halamanl perl jilid. Alatl peragal itul akanl ditempelkanl dil papanl tulisl ataul ditampilkanl menggunakanl tiangl penyanggal lkhusus. Fungsil penggunaan medial dalam pembelajaranl adalah lhal-hall bersifat abstrakl bisa dikongkritkanl dan lhal-hall yang terlalul besar bisal dikecilkan danl sebaliknya. Menurutl Arsyad, semakinl banyak alatl indra yangl digunakan untukl menerima danl mengolah linformasi, makal semakin banyakl materi pelajaranl yang dapatl dimengerti danl dipertahankan dalaml ingatan [19].

Dalaml melaksanakan prosesl pembelajaran terdapatl kegiatan lawal, kegiatanl inti danl kegiatan lpenutup. Kegiatanl awal yangl dilaksanakan gurul dalam prosesl pembelajaran adalahl membuka pelajaranl dan melakukanl apersepsi. Dalaml melaksanakan kegiatanl membuka lpelajaran, gurul harus memilikil keterampilan dalaml melakukannya. Kegiatanl membuka pelajaranl yang dilakukanl guru Ummil dalam prosesl pembelajaran lAl-Qur’anl metode Ummil yaitu mengucapkanl salam pembukal dan membacal do’a sebeluml belajar lAl-Qur’anl secara lbersama-sama. Do’al yang akanl dibaca sudahl tertulis dalaml modul mengajarl guru Ummil di manal guru Ummil ini menerapkanl model pembelajaranl dalam pelajaranl Tahsin Qur’anl Ummi. Hall ini sebagaimanal yang telahl ditetapkan Ummil Foundation. Kemudianl guru akanl melakukan apersepsil yaitu membacal ulang materil yang dipelajaril kemarin secaral bersama-sama. Demikianl juga yangl diungkapkan olehl Djamarah, keterampilanl membuka pelajaranl adalah perbuatanl guru untukl menciptakan siapl mental danl menimbulkan perhatianl anak didikl agar terpusatl pada apal yang akanl dipelajari. Siasatl membuka pelajaranl bertujuan untukl menyiapkan mentall peserta didikl agar siapl memasuki persoalanl yang akanl dipelajari ataul dibicarakan, menimbulkanl minat sertal pemusatan anakl didik padal apa yangl akan dibicarakanl dalam kegiatanl interaksi ledukatif.

Pada hakikatnya, proses pembelajaran Al-Qur’an metode Ummi yang dilaksanakan, selaras dengan pernyataan Arikunto bahwa proses monitoring yang dilakukan di SD Islam Sari Bumi Sidoarjo memiliki tujuan agar mendapatkan gambaran ketercapaian tujuan setelah program terlaksana, dan memberikan pernyataan yang bersifat penandaan berupa fakta dan nilai [20]. Dalam penelitian ini akan dijelaskan uraian hasil proses pembelajaran Al-Qur’an dengan metode Ummi oleh koordinator kepada guru dan guru kepada siswa. Hal ini dikarenakan guru sebagai supervisi selaku supervisor bukanlah untuk mengadili melainkan untuk membantu, mendorong, mengarahkan serta memberikan keyakinan kepada guru, bahwa proses pembelajaran harus dapat diperbaiki. Baik itu pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Guru harus dibantu secara professional sehingga guru tersebut dapat berkembang dalam pekerjaannya. Kegiatan supervisi dilaksanakan melalui berbagai proses pemecahan masalah pengajaran. Tujuannya adalah untuk meeningkatkan efektifitas dan efisiensi proses pembelajaran secara terus menerus sebagai bentuk peningkatan dari Mutu pendidikan.

Sedangkan pertimbangan pada kelas 1 SD Islam Sari Bumi Sidoarjo dikarenakan pada usia 7 tahun atau lebih dikenal anak masih duduk di kelas 1 SD ini pembelajaran ummi/mengajinya menggunakan Jilid 1 yang masih tahap awal pengenalan huruf-huruf hijaiyah dan harokat fathah. Sehingga ditujukan agar peserta didik dapat mengenal huruf-huruf hijaiyah dengan baik dan benar. Dalam kelas 1 SD terbagi menjadi 4 kelompok yaitu kelas 1A, 1B, 1C, 1D. Dengan demikian proses pembelajaran yang dihasilkan mencakup 2 (dua) hal yaitu hasil evaluasi pembelajaran Al-Qur’an dari koordinator kepada guru dan hasil evaluasi pembelajaran Al-Qur’an dari guru kepada siswa.

Untukl meningkatkan kualitasl proses pembelajaranl al-Qur’anl dalam metodel Ummi makal harus dilakukanl supervisi secaral berkelanjutan. Menurutl Ross Ll dalam bukul Daryanto danl Tutik Rachmawatil menjelaskan bahwal supervisi adalahl pelayanan kepadal guru-gurul yang bertujuanl menghasilkan perbaikanl pengajaran, pembelajaranl dan lkurikulum. Rossl L memandangl supervisi sebagail pelayanan kepadal guru-gurul yang bertujuanl menghasilkan perbaikanl [21]. Koordinator Ummi & Pentashih Ummi Putra SD Islam Sari Bumi Sidoarjo sebagail supervisor pembelajaranl mempunyai peranl yang sangatl strategis untukl meningkatkan kompetensil profesional gurul sebagai salahl satu tugasl kepemimpinannya, sebagaimana menurut Daryanto yaitul sebagai supervisorl dalam memajukanl pendidikan melaluil pembelajaran [21]. Supervisil pembelajaran metodel ummi sangatl perlu dilakukanl karena untukl memastikan setiapl guru pengajarl al-Qur’an metodel Ummi telahl standar dalaml mengajarkan lal-Qur’anl metode lUmmi, untukl mengetahui setiapl guru pengajarl al-Qur’anl metode Ummil telah menerapkanl tahapan-tahapanl pembelajaran lal-Qur’anl yang baikl seperti yangl telah disampaikanl pada waktul sertifikasi gurul al-Qur’anl metode lUmmi, danl juga sebagail kontrol kualitasl terhadap prosesl pembelajaran lal-Qur’anl di sekolahl yang menggunakanl metode Ummil [22].

Sehinggal dengan adanyal supervisi diharapkanl dapat mengontroll pembelajaran alQur’anl metode Ummil agar standarl dan jugal agar pembelajarannyal bisa bertambahl baik, sehinggal dapat mencapail target secaral maksimal. Dalaml pelaksanaan supervisil pasti adal supervisor. Seorangl supervisor metodel Ummi memilikil syarat-syaratl sebagai lberikut:

  1. Mampul melakukan tugasl dan tanggungl jawab sebagail seorang supervisorl guru lal-Qur’anl metode lUmmi.
  2. Memahamil aspek yangl berkaitan denganl kegiatan supervisil guru al-Qur’anl metode lUmmi.
  3. Telahl mempunyai pengalamanl mengajar sebagail guru lal-Qur’an, khususnyal mengajar metodel Ummi (minimall 2 ltahun).
  4. Lulusl seleksi sebagail seorang supervisorl guru lal-Qur’anl metode lUmmi.
  5. Mengikutil TOT supervisorl guru lal-Qur’anl metode lUmmi.
  6. Mempunyail komitmen yangl baik dalaml dakwah.
  7. Mampul menyediakan waktul yang banyakl untuk melakukanl supervisi gurul di lsekolah/ lembagal yang menggunakanl Ummi.
  8. Bisal bekerja samal dalam sebuahl tim.
  9. Pernahl menjadi koordinatorl al-Qur’anl yang baikl [22].

Supervisor di SD Islam Sari Bumi Sidoarjo adalah Bapak Akhmad Alfan, S.Pd.I yang merupakan ke Koordinator Ummi & Pentashih Ummi Putra SD Islam Sari Bumi Sidoarjo dan. Ibu Fitriyah Indayati, S.Pd.I selaku Pentashih Ummi Putri SD Islam Sari Bumi Sidoarjo. Keduanya telah memenuhi semua syarat sebagai supervisor. Sehingga jugal memiliki pengetahuanl lebih mengenail sistem pembelajaranl metode Ummil dan menjadil supervisor. Untukl meningkatkan kualitasl proses pembelajaranl al- Qur’anl metode Ummil di SD Islam Sari Bumi Sidoarjo maka dilaksanakan supervisi internal dan Bapak Akhmad Alfan, S.Pd.I dan Ibu Fitriyah Indayati, S.Pd.I sebagail supervisornya. Supervisil internal tersebutl antara lainl supervisi lharian, lbulanan, danl juga ltahunan.

Pertama, supervisil harian yaitul mengamati prosesl saat pembelajaranl berlangsung, mulail dari tempatl duduknya, pengelolaanl kelasnya, apakahl jurnalnya diisil atau tidakl dan llain-lain. Dalaml supervisi harianl ini supervisorl langsung mengadakanl observasi ldilapangan, mengamatil langsung kegiatanl pembelajaran ldilapangan. Kemudianl mencatat apal yang harusl diperbaiki danl apa yangl harus dipertahankanl dari setiapl guru yangl disupervisi. Supervisil harian inil dikalukan untukl memastikan pembelajarannyal standar. Kedua, supervisil bulanan yaitul supervisi untukl melihat pencapaianl perkelas. Jadil setiap akhirl bulan gurul melaporkan pencapaianl hasil belajarl setiap lsiswanya, sehinggal dari supervisil tersebut supervisorl dapat mengetahuil mana kelasl yang lambatl dan manal kelas yangl cepat. Sehinggal dari datal tersebut supervisorl dapat mengevaluasil kelas manal yang sekiranyal perlu perhatianl khusus. Sehinggal dengan supervisil bulanan inil target dapatl terukur. Ketiga, supervisil tahunan, supervisil tahunan inil hampir samal dengan supervisil harian dil mana supervisorl mengamati langsungl kegiatan pembelajaranl di llapangan. Namunl yang menjadil perbedaan adalahl instrumen yangl digunakan untukl mensupervisi. Supervisil tahunan lebihl detail lpenilaiannya. Hall ini bertujuanl untuk menjagal mutu daril pembelajaran lal-Qur’anl metode lUmmi.

Langkah-langkah pelaksanaan supervisi yang dilakukan oleh SD Islam Sari Bumi Sidoarjo sebagai berikut:

  1. Supervisorl menentukan kapanl waktu dilaksanakannyal supervisi. Waktul pelaksanaan supervisil kadang disampaikanl kepada gurul dan kadangl tidak. Dalaml observasi pelaksanaanl supervisi padal tanggal 7l Juni 2022 supervisorl tidak menyampaikanl kepada Ustadz/ah jikal akan dilaksanakanl supervisi hall ini dilakukanl karena supervisorl ingin melihatl secara lnatural, danl menjaga mentall Ustadzah.
  2. Supervisorl menyiapkan instrumenl penilaian lsupervisi.
  3. Supervisorl memperhatikan gurul mengajar sel mulai daril pembuka, apersepsil sampai lpenutup. Kemudianl supervisor mencatatl apa kelebihanl dan kekuranganl dari lmasing-masingl guru.
  4. lEvaluasi, supervisorl menggunakan dual teknik dalaml mengevaluasi, yaitul teknik lisanl dan teknikl langsung. Teknikl lisan, supervisorl mencatat terlebihl dahulu apal kelebihan danl juga kekuranganl dari lmasing-masingl guru saatl mengajar. Kemudianl akan disampaikanl di luarl kelas, karenal bersifat lprivasi. Teknikl langsung, supervisorl langsung lmencontohkan, misall pada saatl menggunakan peragal kurang tepatl maka supervisorl langsung lmencontohkan, caral memotivasi lanak, danl lain lsebagainya.
  5. Setelahl evaluasi disampaikanl maka dicekl kembali apakahl evaluasi sudahl dilaksanakan ataul belum.
  6. Selainl evaluasi madrasahl juga melaksanakanl rencana tindakl lanjut berupal pembinaan internall seperti penguatanl tadarus danl menegemen lkelas, danl juga pelatihanl seperti pelatihanl shalat lsempurna.

Temuan penelitianl ini menunjukkan bahwal pelaksanaan supervisil sudah lbaik, namunl masih adal beberapa llangkah- langkahl pelaksanaan supervisil yang beluml dilaksanakan olehl supervisor. Selainl itu, setelahl dilakukannya supervisil juga diadakannyal evaluasi danl juga sudahl dilakukan rencanal tindak lanjutl berupa pembinaanl terhadap lguru-gurul pengajar lal-Qur’an. Pembinaanl yang dilakukanl adalah penguatanl tadarus, menegemenl kelas danl juga pelatihanl sholat lsempurna. lNamun, jugal ada hall yang harusl di evaluasil kembali yaitul penggunaan instrumenl penilaian supervisil harian yangl kurang ldetail. Karenal di dalaml instrumen supervisil harian, supervisorl hanya memberikanl catatan-catatanl observasi, tidakl ada pedomanl kriteria penilaianl khusus sepertil yang adal di instrumenl supervisi ltahunan.

Petunjukl teknis pelaksanaanl supervisi metodel Ummi mengacu pada ketentuan-ketentuan yang diatur oleh Ummi Foundation yaitu:

  1. Supervisorl meminta gurul sebelum memulial mengajar untukl memperhatikan beberapal aspek penilaianl yang akanl dinilai olehl supervisor, sekaligusl supervisor menjelaskanl beberapa poinl tentang aspekl yang akanl diamati ketikal supervisi.
  2. Selanjutnyal guru dimintal untuk menyiapkanl segala sesuatunyal termasuk persiapanl mengajar, rencanal materi yangl akan ldiajarkan.
  3. Supervisorl memperhatikan gurul ketika lmengajar, menilail setiap aspekl tujuh tahapanl mengajar lUmmi.
  4. Sebeluml guru mengakhiril mengajar, hall yang perlul diperhatikan supervisorl adalah tentangl kualitas bacaanl kualitas bacaanl anak, denganl cara ketikal guru memintal anak membacal buku Ummil atau membacal ghorib ataul materi lpelajarannya, supervisorl menyimak bacaanl anak tersebutl apakah sudahl standar denganl kualitas bacaanl yang disepakatil di metodel Ummi baikl di setiapl jilid ataul al-Qur’an, ghoribl maupun ltajwidnya.
  5. Setelahl selesai lmengajar, kemudianl supervisor memintal guru untukl sharing/ menyampaikanl feedback hasill supervisi, misalnyal dengan bertanyal tentang ltemuan-temuannyal ketika melihatl guru mengajarl tadi, baikl dari sisil positifnya maupunl negatifnya.
  6. Setelahl guru memahamil beberapa kelebihanl dan lkekuranganya, makal supervisor memintal guru untukl menemukan solusil atau rencanal tindak lanjutl dari hasill supervisi tersebutl dalam lembarl hasil supervisil dan kemudianl meminta gurul untuk menandatanganil lembar hasill supervisi [22].

Meskipun menemui kendala seperti sarana dan prasarana yang kurang memadai, akan tetapi tidak mempengaruhi secara kseluruhan dari hasil proses pembelajaran Al-Qur’an metode Ummi di SD Islam Sari Bumi Sidoarjo. Adapun implikasi yang dihasilkan dari adanya evaluasi pembelajaran dari coordinator kepada guru yakni jikal guru yangl mengajar semakinl baik makal akan semakinl baik jugal tingkat pemahamanl anak terhadapl materi sehinggal anak akanl semakin mudahl untuk belajarl al-Qur’an. Hal ini selaras dengan yang diungkapkan Winayarti yang menjelaskan bahwa supervisil merupakan semual usaha yangl ditujukan langsungl untuk memberikanl tuntunan kepadal guru-gurul dan petugasl lainnya dalaml rangka memperbaikil pengajaran, yangl mencakup stimulasil untuk pertumbuhanl dan perkembanganl profesional lguru, pemilihanl dan perbaikanl tujuan lpendidikan, materil pengajaran danl metode lmengajar, sertal evaluasi lpengajaran [23].

Proses evaluasi memiliki fungsi salah satunya yaitu menghasilkan informasi yang membantu “menghitung” hasil perubahan sosial dan masyarakat sebagai akibat implementasi kebijaksanaan sesudah periode waktu tertentu. Hasil yang didapatkan dari pembelajaran metode Ummi pada pembelajaran membaca al-Qur’an di SD Islam Sari Bumi Sidoarjo adalah siswa dapat membaca al-Qur’an secara cepat, tepat dan indah. Siswa dapat membaca dengan huruf dan makhorijul yang tepat, membaca dengan cepat tanpa tawallud (bacaan yang terseret atau terlambat) dan siswa dapat membaca al-Qur’an dengan indah yakni dengan tartil dan dengan irama yang sudah diajarkan dalam metode Ummi. Secara lebih detail hasil pembelajaran metode Ummi di SD Islam Sari Bumi Sidoarjo akan diuraikan dalam bentuk diagram sebagai berikut:

Kelas Hasil Pembelajaran
LT CT BCT
Kelas 1A 93,00% 0,00% 7,00%
Kelas 1B 93,00% 0,00% 7,00%
Kelas 1CKelas 1D 86,00%79,00% 0,00%0,00% 14,00%21,00%
Table 1.Rekap Pembelajaran Pada Bulan Januari (2022)

Keterangan:

LT = Melampaui Target

CT = Mencapai Target

BCT = Belum Mencapai Target

Berdasarkan hasil rekap perkembangan bulanan pengajaran Al-Qur’an Metode Ummi di SD Islam Sari Bumi Sidoarjo pada bulan Januari 2022, diketahui bahwa penerapan metode Ummi di SD Islam Sari Bumi Sidoarjo, total jumlah kelas 1 sebanyak 114 siswa dengan rincian kelas 1A dan 1B masing-masing kelas sebanyak 28 siswa, kelas 1C dan 1D masing-masing kelas sebanyak 29 siswa. Adapun pada bulan Januari 2022 kelas 1A dan 1B masing-masing kelas memperoleh hasil yang serupa yaitu sebanyak 26 siswa kelas 1A dan kelas 1B memperoleh hasil melampaui target atau persentase 93% sedangkan 2 siswa 1A dan kelas 1B memperoleh hasil belum mencapai target atau persentase 7%.

Kemudian kelas 1C diketahui 25 siswa memperoleh hasil melampaui target atau persentase 86% sedangkan 4 siswa memperoleh hasil belum mencapai target atau persentase 14%. Disamping itu, kelas 1D diketahui 23 siswa memperoleh hasil melampaui target atau persentase 79% sedangkan 6 siswa memperoleh hasil belum mencapai target atau persentase 21%. Dengan demikian, secara keseluruhan hasil pembelajaran kelas 1 pada bulan Januari 2022 menunjukkan hasil melampaui target sebesar 87,81% dan belum mencapai target 12,19%.

Laporan Bulan Februari

Kelas Hasil Pembelajaran
LT CT BCT
Kelas 1A 82,00% 0,00% 18,00%
Kelas 1B 86,00% 0,00% 14,00%
Kelas 1CKelas 1D 72,00%48,00% 0,00%0,00% 28,00%45,00%
Table 2.Rekap Pembelajaran Pada Bulan Februari (2022)

Keterangan:

LT = Melampaui Target

CT = Mencapai Target

BCT = Belum Mencapai Target

Berdasarkan rekap perkembangan bulanan pengajaran Al-Qur’an Metode Ummi di SD Islam Sari Bumi Sidoarjo pada bulan Februari 2022, diketahui bahwa penerapan metode Ummi di SD Islam Sari Bumi Sidoarjo, total jumlah kelas 1 sebanyak 114 siswa dengan rincian kelas 1A dan 1B masing-masing kelas sebanyak 28 siswa, kelas 1C dan 1D masing-masing kelas sebanyak 29 siswa. Adapun pada bulan Februari 2022 kelas 1A memperoleh hasil yaitu sebanyak 23 siswa memperoleh hasil melampaui target atau persentase 82% sedangkan 5 siswa memperoleh hasil belum mencapai target atau persentase 18%.

Kemudian kelas 1B diketahui 24 siswa memperoleh hasil melampaui target atau persentase 86% sedangkan 4 siswa memperoleh hasil belum mencapai target atau persentase 14%. Selanjutnya, kelas 1C diketahui 21 siswa memperoleh hasil melampaui target atau persentase 72% sedangkan 8 siswa memperoleh hasil belum mencapai target atau persentase 28%. Terakhir, kelas 1D diketahui 16 siswa hasil melampaui target atau persentase 48% sedangkan 13 siswa memperoleh hasil belum mencapai target atau persentase 45%. Dengan demikian, secara keseluruhan hasil pembelajaran kelas 1 pada bulan Februari 2022 menunjukkan hasil melampaui target sebesar 72,14% dan belum mencapai target 26,14%.

Laporan Bulan Maret

Kelas Hasil Pembelajaran
LT CT BCT
Kelas 1A 82,00% 0,00% 18,00%
Kelas 1B 86,00% 0,00% 14,00%
Kelas 1CKelas 1D 72,00%55,00% 3,00%3,00% 25,00%41,00%
Table 3.Rekap Pembelajaran Pada Bulan Maret (2022)

Keterangan:

LT = Melampaui Target

CT = Mencapai Target

BCT = Belum Mencapai Target

Berdasarkan hasil rekap perkembangan bulanan pengajaran Al-Qur’an Metode Ummi di SD Islam Sari Bumi Sidoarjo pada bulan Maret 2022, diketahui bahwa penerapan metode Ummi di SD Islam Sari Bumi Sidoarjo bulan maret 2022 ini merupakan proses penilaian penilaian tengah semester atau yang lebih dikenal dengan sebutan PTS. Pada kelas 1A memperoleh hasil yaitu sebanyak 23 siswa memperoleh hasil melampaui target atau persentase 82% sedangkan 5 siswa memperoleh hasil belum mencapai target atau persentase 18%. Kemudian kelas 1B diketahui 24 siswa memperoleh hasil melampaui target atau persentase 86% sedangkan 4 siswa memperoleh hasil belum mencapai target atau persentase 14%.

Selanjutnya, kelas 1C diketahui 21 siswa memperoleh hasil melampaui target atau persentase 72%, 1 siswa mencapai target atau persentase 3%, dan 7 siswa memperoleh hasil belum mencapai target atau persentase 25%. Terakhir, kelas 1D diketahui 16 siswa hasil melampaui target atau persentase 55%, 1 siswa mencapai target atau persentase 3%, dan 12 siswa memperoleh hasil belum mencapai target atau persentase 41%. Hasil pembelajaran kelas 1 pada bulan Maret (PTS) 2022 menunjukkan hasil melampaui target sebesar 73,86%, 1,72 % mencapai target dan belum mencapai target 24,42%.

Jumlah Siswa Bulan Hasil Pembelajaran
LT % CT % BCT %
114 Januari 100 87,81 0 0,00 14 12,19
Februari 84 72,14 0 0,00 30 26,14
Maret (PTS) 84 73,86 2 1,72 28 24,42
Total (%) 87,6% 1,72% 10,68
Table 4.Hasil Pembelajaran Selama Bulan Januari-Maret (PTS)

Dengan demikian, secara keseluruhan apabila dilihat hasil penerapan metode Ummi di SD Islam Sari Bumi Sidoarjo memilikil dampak terhadapl kemampuan membacal lAl-Qur’anl lsiswa. Karenal setelahl metodel Ummil diterapkanl dalaml pembelajaranl lAl-Qur’an, bacaanl siswal menjadil lbaik, benarl danl sesuail standarl yangl ditetapkanl Ummil lFoundation. Hall inil dapatl dibuktikanl denganl datal yangl diperolehl daril hasill pembelajaran selama bulan Januari-Maret 2022 yang melampaui target dalaml membaca lAl-Qur’anl metode Ummi adalahl sebanyak 87,6%. Sedangkanl siswa yangl mencapai targetl dalam membaca lAl-Qur’anl metode Ummil adalah sebanyak 1,72%. Disisi lain terdapat siswa yang belum mencapai target dalaml membaca lAl-Qur’anl metode Ummi adalahl sebanyak l10,68%. Dari datal tersebut dapatl disimpulkan bahwa sebagian besar siswa SD Islam Sari Bumi Sidoarjo dapatl membaca lAl-Qur’anl dengan sangatl baik. Apabila dilihat hasill penerapan metode Ummi di SD Islam Sari Bumi Sidoarjo memiliki outcame terhadapl kemampuan membacal lAl-Qur’anl lsiswa. Karenal setelahl metodel Ummil diterapkanl dalaml pembelajaranl lAl-Qur’an, bacaanl siswal menjadil lbaik, benarl danl sesuail standarl yangl ditetapkanl Ummil lFoundation.

Simpulan

Langkah-langkah guru dalam perencanaan pembelajaran Al-Qur’an metode Ummi berpedoman pada aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh Ummi Foundation seperti menentukan durasi pembelajaran dan desain posisi pembelajaran. Maka dapat dikatakan bahwa ketentuan-ketentuan yang telah disusun guru Ummi dalam perencanaan pembelajaran, tidak terlepas dari ketentuan baku Ummi Foundation. Tetapi memang ada beberapa ketentuan yang tidak sesuai dengan ketentuan Ummi Foundation. Hal ini karena melihat kebutuhan sekolah seperti menentukan durasi pembelajaran; keadaan sarana prasarana sekolah seperti penggunaan meja lipat; kebutuhan kompetensi siswa seperti menentukan urutan buku ajar Ummi. Adapun proses guru dalam pelaksanaan pembelajaran Al-Qur’an metode Ummi merujuk kepada tahapan pembelajaran yang telah ditetapkan Ummi Foundation dan ditambah sedikit variasi pada proses pelaksanaan. Tahapan pembelajaran tersebut terdiri dari beberapa bagian yaitu pembukaan, apersepsi, penanaman konsep, pemahaman konsep, latihan/keterampilan, evaluasi dan penutup.

Berdasarkan langkah-langkah yang telah diterapkan dan proses guru dalam SD Islam Sari Bumi Sidoarjo dalam pembelajaran metode Ummi, didapatkan hasil proses pembelajaranl Al-Qur’anl metode Ummi sangatl berdampak baikl terhadap kemampuanl membaca lAl-Qur’anl siswa dan prosedur pelaksanaan supervisi metode Ummi melalui pembinaanl internal penguatanl tadarus, manajemen kelasl dan pelatihanl sholat lsempurna. Hall ini dapat dilihat dari laporan selama bulan Januari-Maret 2022 yang memiliki outcame yang baik dalam meningkatkan kemampuan membacal Al-Qur’anl siswa. Karenal setelah proses pembelajaran metodel Ummi dilakukan dalaml pembelajaran lAl-lQur’an, bacaanl siswal menjadil lbaik, benarl danl sesuail standarl yangl ditetapkanl Ummil lFoundation.

Saran yang dapatl diberikan peneliti bagi guna perkembangan selanjutnya ke arah yang lebih baik yaitu Koordinatorl Ummi/Pentashih sebaiknyal mengikuti aturanl dalam pembelajaranl lAl-Qur’anl metodel Ummil yangl telahl ditetapkanl olehl pihakl Ummil Foundationl sepertil kelengkapanl danl penggunaanl medial lpembelajaran, pengadaanl lembarl jurnall danl rekapitulasil bulananl dalaml lpembelajaran, penyesuaianl durasil pembelajaranl yaitul selamal 60l lmenit. Gurul Ummi sebaiknyal melaksanakan tahapanl pembelajaran lAl-Qur’anl metode Ummil sesuai denganl ketentuan yangl telah ditetapkanl oleh pihakl Ummi lFoundation.

References

  1. Z. Arifin, Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009.
  2. S. Ulinnuha, “Pembelajaran Al-Qur’an Dengan Metode Talaqqi Dalam Meningkatkan Kemampuan Hafalan Al-Qur’an Di Madin At-Taqwa Kecamatan Ngebel Kabupaten Ponorogo,” Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo, 2021.
  3. Afdal, “Implementasi Metode Ummi dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Siswa Kelas III B Ibnu Khaldun SD Al-Firdaus Islamic School Samarinda Tahun Pembelajaran 2015/2016,” J. Pendas Mahakam, vol. 1, no. 1, pp. 1–9, 2016.
  4. M auliya’ilhaq, “Pengaruh Penerapan Metode Ummi Terhadap Kemampuan Membaca Peserta Didik Di SD Al-Falah Assalam Tropodo Sidoarjo,” Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, 2018.
  5. Ummi Foundation, “7 Program Dasar Metode Ummi,” 2017. https://ummifoundation.org/detailpost/7-program-dasar-metode-ummi?lang=id (accessed Dec. 07, 2021).
  6. B. Sholihah, “Evaluasi dan Supervisi Program Pembelajaran Al-Qur’an di Sekolah Dasar Islam Bilingual An-Nissa Semarang,” J. Tarbawi, vol. 15, no. 1, pp. 48–66, 2018, doi: 10.34001/tarbawi.v15i1.718.
  7. N. B. Omar, N. H. bin Yusof, F. Z. Ismail, and W. F. bin W. Abdullah, “Kesalahan Bacaan Al-Quran Dalam Tilawah Al-Quran dan Kriteria Evaluasi,” J. Tamaddun, vol. 21, no. 1, pp. 115–126, 2020, doi: 10.30587/tamaddun.v21i1.1383.
  8. M. yusof Ahmad, Sejarah dan Kaidah Pendidikan Al-Quran, 4th ed. Kuala Lumpur: Universiti Malaya, 2005.
  9. Ummi Foundation, “7 Program Dasar Metode Ummi,” 2017. https://ummifoundation.org/detailpost/7-program-dasar-metode-ummi (accessed Jul. 12, 2022).
  10. Mardianto, Bustanur, and Zulhaini, “Analisis Penerapan Metode Ummi Dalam Pembelajaran Al-Qur’an Di Kelas II Mahoni SD Islam Aqzia Teluk Kuantan,” JOM FTK UNIKS (Jurnal Online Mhs. FTK UNIKS), vol. 2, no. 2, pp. 31–36, 2021.
  11. Tim Ummi Foundation, Modul Sertifikasi Guru Al – Qur’an Metode Ummi. Surabaya: Ummi Foundation, 2016.
  12. A. Anggito and J. Setiawan, Metodologi Penelitian Kualitatif. Sukabumi: CV Jejak, 2018.
  13. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, 2nd ed. Bandung: CV Alfabeta, 2019.
  14. M. B. Miles, A. M. Huberman, and J. Saldaña, Qualitative Data Analysis: A Methods Sourcebook (Third). SAGE Publications., 2014.
  15. W. Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009.
  16. S. B. Djamarah, Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif Suatu Pendekatan Teoritis Psikologis, Cetakan ke. Jakarta: Rineka Cipta, 2010.
  17. H. Setiawan, T. Sabri, and H. Kresnadi, “Peningkatan Keterampilan Proses Sains Siswa Melalui Pendekatan Keterampilan Proses Dalam pembelajaran IPA Kelas III SD,” J. Pendidik. dan …, pp. 1–15, 2013, [Online]. Available: https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/view/3280%0Ahttps://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/download/3280/pdf.
  18. Zuldafrial, Strategi Belajar Mengajar. Pontianak: UIN Press Pontianak, 2012.
  19. A. Arsyad, Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008.
  20. S. Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 2013.
  21. Daryanto and R. Tutik, Supervisi Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media, 2015.
  22. Ummi Foundation, “Modul Training of Trainer Metode Ummi (Tashih, Tahsin, Supervisi, Munaqasyah),” Surabaya, 2017.
  23. E. Winaryati, Evaluasi Supervisi Pembelajaran; Dilengkapi Instrumen Supervisi Pembelajaran. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2014.