Science Education Method
DOI: 10.21070/ijemd.v21i.696

The Effect of Using the Picture and Picture Method on the Beginning Reading Ability of Grade III Students in Indonesian Language Subjects in Elementary School


Pengaruh Penggunaan Metode Gambar dan Gambar Terhadap Kemampuan Membaca Permulaan Siswa Kelas III pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

Author Guidelines Picture and Picture Method Beginning Reading Ability

Abstract

This study aims to determine whether there is a picture and picture method on the initial reading ability of third grade students in Indonesian language subjects in elementary schools. This type of research is pre-experimental design. The sample is 22 students. The instrument is about the form of a description. The results obtained from the pretest data obtained, that the average value of initial reading ability is 54.6 and the results of posttest data obtained, that the average value of initial reading ability of third grade students at SDN Pejangungan is 75.36. From the statistical analysis of the t test, it was found that the result of T arithmetic was 20.6 and T table was 2.080, it was proven that if T arithmetic > T table, it could be concluded that there was an effect of the independent variable (X), on the dependent variable (Y) or the hypothesis was accepted. This is evidenced by the effect of the picture and picture method on the early reading ability of third graders at SDN Pejangungan.

Pendahuluan

Pendidikan merupakan segala sesuatu yang dapat dilakukan, dan sebagai pengalaman belajar bagi manusia di dalam suatu lingkungan tertentu, dengan tujuan untuk mengembangkan potensi yang ada di dalam dirinya, memiliki sikap spiritual keagamaan yang baik, dapat mengendalikan dirinya, mempunyai kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta meningkatkan kemampuan setelah mengikuti proses pembelajaran [1]. Sehingga, pendidikan adalah suatu bentuk kegiatan yang dilakukan oleh guru dan siswa, dengan tujuan untuk membangun pemahaman melalui konsep ilmu pengetahuan dan pengalaman, yang diperoleh setelah melakukan kegiatan pembelajaran. Selain itu, tujuan pendidikan adalah mengembangkan potensi siswa, agar menjadi manusia yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan yang maha esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan mandiri [2]. Dalam meningkatkan siswa yang berprestasi, guru berperan penting sebagai pembimbing, dan menciptakan suasana pembelajaran yang menarik untuk mencapai tujuan. Karena dalam pencapaian yang dinginkan oleh guru, perlu mempertimbangkan beberapa banyak hal, seperti metode, media pembelajaran, strategi, pendekatan serta lainnya, sebab sebagai tolak ukur keberhasilan dalam proses pembelajaran, dengan tujuan agar pembelajaran dapat maksimal.

Berdasarkan pra observasi yang dilakukan penulis ketika magang, pembelajaran secara daring terutama pada siswa sekolah dasar SDN Pejangkungan pembelajaran menjadi tidak maksimal, sehingga siswa sulit memahami materi yang diberikan terutama dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Pada hakikatnya mata pelajaran bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran dasar yang diberikan sejak usia dini, yang mempunyai aspek membaca, menulis, mendengar, dan berbicara. Aspek tersebut membutuhkan perhatian, sebab pengajaran membaca sering diabaikan sehingga menyebabkan kemampuan membaca rendah. Dengan demikian masalah tersebut sering dihadapi oleh guru, jika masalah tersebut tidak diatasi siswa akan kesulitan dalam mempelajari keterampilan berbahasa, dan sulit memahami suatu bacaan. Sehingga seorang guru di tuntut untuk menerapkan metode pembelajaran yang aktif, inovatif, dan menyenangkan dalam menunjang perkembangan kemampuan membaca siswa di sekolah dasar, khususnya pada kelas rendah.

Berdasarkan observasi tersebut, penulis menarik melakukan penelitian di SDN Pejangkungan Kec. Prambon, di kelas III yang berjumlah 22 siswa, yang terdiri dari 12 siswa laki- laki, dan 10 siswa perempuan. Pada saat observasi peneliti mendapat kesempatan oleh guru kelas untuk mengamati siswa kelas III. Kebanyakan siswa membaca dengan mengeja huruf satu persatu dalam sebuah kalimat. Dengan hal itu, terdapat kondisi yang tidak mendukung siswa dalam kemampuan membaca permulaan, yaitu siswa kurang memiliki kegemaran dalam membaca pada waktu dikelas, siswa tidak membaca, jika tidak diperintahkan guru terlebih dahulu, pembelajaran berpusat pada guru, dan masih menggunakan metode pembelajaran ceramah, tanya jawab, dan penugasan, sehingga belum terdapat pembaruan dalam penerapan metode pembelajaran. Sebab kelancaran dan ketepatan siswa, tahap belajar membaca permulaan dipengaruhi oleh keaktifan dan kreativitas guru yang mengajar di kelas.

Metode Penelitian

Metode penelitian ini ialah kuantitatif eksperimen, dikarenakan penelitian ini memerlukan perlakuan. Perlakuan yang dilakukan pada variabel bebas dan dilihat hasilnya pada variabel terikatnya. Sedangkan Sugiyono berpendapat bahwa, penelitian eksperimen merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh dengan penerapan metode picture and picture, dalam kondisi yang terkendalikan [3]. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan jenis pre-eksperimental. Setelah itu, desain yang akan digunakan pada penelitian ini ialah desain One-group, yang melalui pretest dan posttest, dengan tujuan untuk membandingkan keadaan, sebelum diberi perlakuan dan sesudah diberi perlakuan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan instrument penelitian [4], sebagai berikut :Tes dalam penelitian ini, instrument yang digunakan berupa tes kemampuan membaca permulaan yakni pretest dan posttest. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SDN Pejangkungan yang berjumlah 22 siswa.

Hasil dan Pembahasan

Dalam penelitian ini, peneliti menerapkan metode picture and picture, dalam pengambilan datanya, dilakukan dengan teknik tes dimana tes tersebut berupa soal yang diberikan sebelum perlakuan (pretest), dan setelah perlakuan (posttest). Berdasarkan hasil data pretest yang diperoleh, bahwa nilai rata-rata kemampuan membaca permulaan adalah 54,63 dan hasil data posttest yang diperoleh, bahwa nilai rata-rata kemampuan membaca permulaan siswa kelas III SDN Pejangkungan adalah 75,36.

Paired Differences
Mean Std.Deviation Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the Difference t Df Sig. (1-tailed)
Lower Upper
Pair 1 PRETEST – POSTTEST - 20.72727 11.45252 2.44169 -25.80503 -15.64951 - 8.489 21 .000
Table 1.Paired Samples Test Menggunakan SPSS’24

Dari tabel diatas, hasil perhitungan uji hipotesis diatas, diperoleh sig. (1-tailed) adalah 0.000 dikarenakan nilai sig.(1-tailed) < 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa adanya pengaruh penggunaan metode picture and pictureterhadap kemampuan membaca permulaan siswa kelas III pada mata pelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar. Penelitian yang telah dilaksanakan, berdasarkan nilai angket antara sebelum dan sesudah penggunaan metode picture and picture terhadap kemampuan membaca permulaan, dengan jumlah sampel 22 siswa kelas III.

Selain itu, adanya perubahan metode picture and picture dapat dibuktikan saat proses kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan metode pembelajaran tersebut. Siswa begitu antusias dan berperan aktif dalam mengikuti pembelajaran, serta lebih terampil dalam membaca. Dan dengan metode tersebut siswa juga lebih lancar dalam membaca dengan memperhatikan lafal, dan intonasinya. Metode pembelajaran tipe picture and picture merupakan metode yang menggunakan gambar sebagai media untuk menyampaikan materi pelajaran [5]. Metode ini bertujuan

mendorong siswa untuk belajar berfikir kritis dan menunjang siswa dalam meningkatkan keterampilannya melalui gambar yang digunakan dalam pembelajaran [6]. Penggunaan media gambar di rancang, agar siswa dapat menganalisis gambar, serta mendeskripsikan secara singkat perihal isi dari sebuah gambar. Dalam penerapan metode ini, harus dilakukan dengan beberapa tahap yaitu, guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai, menyajikan materi, menunjukkan gambar yang sesuai dengan materi, kesimpulan [7].

Dengan demikian, strategi ini menekan pada konteks analisis siswa. Gambar yang digunakan dalam strategi ini dapat ditampilkan melalui proyektor atau poster [8]. Berdasarkan hasil teori dan jurnal penelitian bahwa metode pembelajaran Picture and picture, dapat digunakan untuk mengubah keterampilan siswa dalam membaca permulaan, dapat dirubah melalui metode pembelajaran tersebut [9]. Karena didalam metode tersebut terdapat penunjukkan gambar, sehingga siswa lebih menyukai dan lebih giat dalam hal membaca. Sebab kegiatan membaca sangat penting, dikarenakan melalui membaca, siswa dapat menerima informasi, menyampaikan informasi tersebut melalui perkataan. Dan semakin banyak siswa membaca, semakin banyak pula informasi dan pengetahuan yang diterima [10].

Kesimpulan

Berdasarkan dari rumusan masalah, hipotesis, dan hasil penelitian yang telah dilakukan, dengan teknik pengumpulan data yang dari tes, maka dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan terhadap penelitian yang berjudul pengaruh penggunaan metode picture and picture terhadap kemampuan membaca permulaan siswa kelas III pada mata pelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar. Dari analisis statistik uji t mendapatkan bahwa hasil T hitung 0,00 dan didapat T tabel sebesar 0,05, terbukti bila T hitung < T tabel, maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh variabel bebas (X), terhadap variabel terikat (Y) atau hipotesis diterima. Hal ini dibuktikan adanya pengaruh metode picture and picture terhadap kemampuan membaca permulaan siswa kelas III SDN Pejangkungan.

Perubahan yang terjadi adalah pada saat metode picture and picture diterapkan, maka siswa dikatakan menjadi lebih baik dan dikatakan melebihi nilai KKM, Berdasarkan hasil data pretest yang diperoleh, bahwa nilai rata-rata kemampuan membaca permulaan adalah 54,63 dan hasil data posttest yang diperoleh, bahwa nilai rata-rata kemampuan membaca permulaan siswa kelas III SDN Pejangkungan adalah 75,36. Sehingga siswa akan lebih lancar dalam membaca, lebih mengetahui intonasi, dan pengucapan lafal yang benar dalam membaca.

References

  1. Djuanda, D. (2006). Pembelajaran sastra di SD dalam gamitan Kurikulum 2013. Mimbar Sekolah Dasar , 1 (2), 191-200.
  2. Enny Zubaidah. (2013). Pemanfaatan buku cerita bergambar untuk meningkatkan minat dan kemampuan membaca permulaan siswa kelas 3 sekolah dasar.
  3. Fajar Rachmawati. (2008). Peningkatan kemampuan membaca melalui media kartu huruf dan gambar pada siswa kelas I SD Negeri Landungsari II Malang.
  4. Gularso. (2015). Kompetensi pedagogik guru dalam implementasi Kurikulum 2013 SD Kecamatan Kasihan Bantul Yogyakarta. Universitas PGRI Yogyakarta.
  5. Hodgson, dalam Tarigan. (2008). Pembelajaran membaca permulaan dI Sekolah Dasar. Jurnal Ilmiah PGSD, 10(2), 111-118.
  6. Jamaris. (2014). Penerapan Metode SAS dapat Mengatasi Kesulitan Membaca Permulaan pada Siswa Kelas II SD GMIH Sopi Kecamatan
  7. Lamb, dalam Rachim. (2015). Kemampuan membaca permulaan pada anak SD kelompok B dI gugus 1 kecamatan Seyegan Sleman Yogyakarta.
  8. Morotai Jaya Kabupaten Pulau Morotai. Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan, 7(3), 136-150.
  9. Safari. (2002). Aspek – aspek kemampuan membaca permulaan. Keefektifan model pembelajaran think talk write dengan media puzzle terhadap kemampuan membaca permulaan. Journal for Lesson and Learning.
  10. Salman. (2012). Pengertian mata pelajaran bahasa Indonesia. Pengaruh pengelolaan kelas terhadap minat belajar bahasa Indonesia.