Abstract

The management of character education strengthening is a leadership effort in planning, organizing, monitoring and evaluating student’s strengthening character, specifically during the pandemic Covid-19. The purpose of this thesis to analyze educational planning, organization, implementation and give an evaluation of the students strengthening character education during pandemic Covid-19 at Creative School of Muhammadiyah 2 elementary school 2 tulangan sidoarjo. This research used qualitative approaches with the subjects of the research are taken from the Principal, Vice-Principals, extracurricular teachers, Qur’an teachers, teachers, and Parents. This research was taken at Creative School of Muhamadiyah 2 Elementary School Tulangan Sidoarjo. Data collection techniques used in this research was interviews and observations. The data analysis technique in this research include data, reduction, data presentation and conclusion or verification. The result of this research indicate that: (1) The management planning of character education strengthening for students during the Pandemic Covid-19 at the Creative School of Muhammadiyah 2 Tulangan has implemented all the stages include planning and strategy, program socialization, administration and the learning media. (2) Organizing the students character of education strengthening during the pandemic Covid-19 at the Creative School of Muhammadiyah 2 Tulangan has been implemented by all of the stake holder to grow and achieve good habit easily. (3) The implementation of students character during the pandemic Covid-19 at the Creative School of Muhammadiyah 2 elementary school Tulangan Sidoarjo can be run quite well and effectively which is divided into 4 activities, those are: daily activities, spontaneous activities, programmed activities and exemplary activities. (4) The supervisions of students character strengthening during the pandemic Covid-19 at the Creative School of Muhammadiyah 2 elementary school Tulangan Sidoarjo has been implemented by the Principal and all of the stake holders to find out how the students character strengthening has been applied. (5) Monitoring and evaluation the management of students character education during the pandemic Covid-19 at the Creative School of Muhammadiyah 2 elementary school Tulangan Sidoarjo performed by the Principal, Vice Principal to communicate the students progress to the parents. (6) Students character during the pandemic Coid-19 at the Creative School of Muhammadiyah 2 elementary school Tulangan Sidoarjo, specially the religious character has become habit among the students On the other side, most of the good character of students have been lost and decreased

Pendahuluan

Demikian strategisnya dunia pendidikan sebagai sarana transmisi dan transformasi nilai dan ilmu pengetahuan ini, maka dalam rangka menanamkan dan mengembangkan karakter bangsa ini, tidak lepas pula dari peran yang dimainkan oleh dunia pendidikan. Permasalahan utama yang dihadapi dalam proses pendidikan ialah pemilihan nilai-nilai yang harus dikembangkan dalam diri anak didik atau siswa.[1] Sekolah sebagai pusat pendidikan formal merupakan salah satu lembaga pendidikan yang dipercaya masyarakat dan negara untuk menyediakan sumber daya manusia yang dibutuhkan dalam perkembangan bangsa. Pendidikan seharusnya tetap terpadu dengan keseluruhan sistem nilai dan norma moral yang dijunjung tinggi oleh masyarakat. Sikap ilmiah yang menjunjung kebenaran rasional dan pengabdian kepada kehidupan bermasyarakat merupakan faktor yang penting dalam pembinaan karakter bangsa. Seorang ilmuwan harus lebih menitikberatkan penerapan teori yang berguna untuk kepentingan hidup bermasyarakat dan berbangsa dibandingkan kepentingan pragmatis. Nilai-nilai dan norma-norma moral Pancasila berfungsi sebagai landasan dan pengarah bagi perumusan sistem pendidikan nasional untuk meningkatkan kecerdasan yang memadai.[2]

Demikian strategisnya dunia pendidikan sebagai sarana transmisi dan transformasi nilai dan ilmu pengetahuan ini, maka dalam rangka menanamkan dan mengembangkan karakter bangsa ini, tidak lepas pula dari peran yang dimainkan oleh dunia pendidikan. Permasalahan utama yang dihadapi dalam proses pendidikan ialah pemilihan nilai-nilai yang harus dikembangkan dalam diri anak didik atau siswa. [3]

Peningkatan mutu pendidikan dapat tercapai jika guru, siswa, kurikulum, bahan ajar, metode pembelajaran, sumber belajar, dan sistem evaluasi yang merupakan faktor penting dalam proses pembelajaran akan memberikan dampak positif jika dapat dikelola dengan maksimal. Untuk itu dibutuhkan seorang pemimpin yang didasarkan pada jati diri bangsa yang hakiki, bersumber nilai-nilai budaya dan agama serta mampu mengantisipasi perubahan yang terjadi di dunia pendidikan.[4] Dengan manajemen yang baik diharapkan pendidikan karakter dalam pembelajaran bisa terlaksana dengan maksimal sehingga antara penguasaan bidang akademik dan pembentukan karakter dapat dikuasi dengan baik oleh siswa.

Pada masa pandemi Covid 19 seperti saat ini sangat membawa pengaruh pada pendidikan di Indonesia terutama pada sistem pembelajaran.[5] Menurut Dewi pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Covid merupakan proses pembelajaran yang dilaksanakan di rumah masing-masing melalui pembelajaran daring yang bertujuan untuk memberikan layanan kepada siswa dengan pengalaman belajar yang bermakna. [6]

Prinsip kebijakan pendidikan di masa pandemi Covid-19 adalah mengutamakan kesehatan dan keselamatan peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, keluarga, dan masyarakat secara umum, serta mempertimbangkan tumbuh kembang peserta didik dan kondisi psikososial dalam upaya pemenuhan layanan pendidikan selama pandemi Covid-19

Sekolah kreatif SD Muhammadiyah 2 Tulangan dengan branding sekolah kreatif, sekolah ramah anak, dengan visi religious, berakhlakul karimah dan berprestasi telah melaksanakan pendidikan karakter di sekolah. Muatan pendidikan karakter dilakukan dalam berbagai kegiatan sekolah dimulai dari penyambutan kedatangan siswa, kegiatan pembiasaan sebelum pembelajaran, saat pembelajaran, sampai kegiatan siswa ketika pulang sekolah.

Beberapa penelitian terdahulu yang dijadikan sebagai dasar dari pembahasan permasalahan pada artikel ini antara lain penelitian yang dilakukan oleh 1 ) Ahmad Munir Saifulloh dan Mohammad darwis tahun 2020 dengan judul “Manajemen Pembelajaran dalam Meningkatkan Efektivitas Proses Belajar Mengajar” [7], 2) Ali Miftakhu Rosyad tahun 2019 dengan judul “Implementasi Pendidikan Karakter melalui Kegiatan Pembelajaran di Lingkungan Sekolah” [8], 3) Panoyo, Yatim Riyanto, Warih Handayaningrum tahun 2019 dengan “judul Manajemen Penguatan Pendidikan Karakter pada Sekolah Menengah Atas” [9]

Metode Penelitian

Penelitian dilakukan di Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 2 Tulangan Sidoarjo pada tahun pelajaran 2021/2022 sampai akhir bulan Maret tahun pelajaran 2022/2023. Subjek penelitian ini adalah kepala sekolah, koordinator sekolah , guru regular, guru ngaji Ummi, guru ekstra kurikuler, dan lingkungan masyarkat dari SMP Al-Islamiyah Putat. Jenis data yang digunakan berupa pernyataan-pernyataan dan tindakan yang dikumpulkan oleh peneliti dari subyek penelitian yang bersumber dari pengamatan dan wawancara yang dilakukan secara mendalam kepada subyek penelitian. Sumber data primer didapatkan dari hasil observasi dan wawancara terhadap subjek penelitian. Sumber data sekunder didapatkan dari dokumen, file dan kepustakaan yang relevan. Dalam pelaksanaan pengumpulan data, Teknik yang digunakan adalah dengan menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sedangkan untuk Teknik analisis data, teknik yang digunakan adalah teknik analisis data model interaktif menurut Miles dan Huberman.

Hasil dan Pembahasan

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 2 Tulangan Sidoarjo merupakan salah satu amal usaha di bidang pendidikan Piminan Cabang Muhammadiyah Tulangan. Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 2 Tulangan Sidoarjo berlokasi di Jalan Raya Kemantren, Kecamatan Tulangan Kabupaten Sidoarjo Provinsi Jawa Timur kode pos 61273. Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 2 Tulangan Sidoarjo ini berdiri tepatnya pada tanggal 26 April tahun 2006, kemudian pada tahun 2009 sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 2 Tulangan Sidoarjo ini ditunjuk oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Sidoarjo sebagai salah satu sekolah dasar yang dapat menyelenggarakan program pendidikan inklusif. Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 2 Tulangan Sidoarjo juga pernah meraih juara sebagai sekolah inspirasi atau Inspiring School pada perhelatan tahunan ME Award yang diadakan oleh PW Muhammadiyah Jawa Timur bertempat di Universitas Muhammadiyah Malang. Adapun visi misi Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 2 Tulangan Sidoarjo sebagai berikut: Visi Religius, berakhlakul karimah, berprestasi

Misi a. Melaksanakan kegiatan pembelajaran yang menyenangkan, kreatif, dan inovatif b. Membimbing siswa berakhlakul karimah dan taat beribadah c. Mendidik siswa mandiri, kreatif, inovatif, dan berprestasi.

Kurikulum yang digunakan Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 2 Tulangan Sidoarjo merupakan kurikulum yang sudah ditetapkan oleh Dinas Pendidikan yaitu Kurikulum 2013. Kemudian dalam mengembangkan konsep-konsep yang ada dalam Kurikulum 2013, Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 2 Tulangan Sidoarjo menyesuaiakan dengan kultur atau potensi daerah.

Data pendidik dan tenaga kependidikan di Sekolah kreatif SD Muhammadiyah 2 Tulangan Sidoarjo Tahun Pelajaran 2021/2022 jika dikelompokkan berdasarkan latar belakang pendidikan, yaitu berlatar pendidikan jenjang SMA berjumlah 28 orang, jenjang S1 berjumlah 55 orang, jenjang S2 berjumlah 3 orang.

Pendidik di Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 2 Tulangan Sidoarjo pada Tahun Pelajaran 2021/2022 berjumlah 38 pendidik reguler, 20 pendidik Al-Qur’an, 13 pendidik khusus atau guru pendamping khusus untuk peserta didik berkebutuhan khusus. Sedangkan jumlah tenaga kependidikan berjumlah 14 orang.62

Jika dipersentasekan maka data pendidik dan tenaga kependidikan di Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 2 Tulangan Sidoarjo Tahun Pelajaran 2021/2022 dapat dikelompokkan berdasarkan latar belakang pendidikan, yaitu berlatar pendidikan jenjang SMA sebanyak 44%, jenjang S1 sebanyak 54%, dan jenjang S2 sebanyak 2%

Peserta didik Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 2 Tulangan Sidoarjo pada Tahun Pelajaran 2021/2022 berjumlah 558 peserta didik dengan 22 rombongan belajar, diantaranya adalah kelas 1, 2, dan kelas 3 berjumlah 3 rombel sedangkan kelas 4 sampai kelas 6 berjumlah 4 rombel.

Adapun data sarana dan prasarana Sekolah kreatif SD Muhammadiyah 2 Tulangan Sidoarjo , meliputi 1 ruang kepala sekolah dalam kondisi baik, 21 ruang kelas dalam kondisi baik, 2 ruang perpustakaan dalam kondisi baik, 1 aula dalam kondisi baik, 1 ruang sumber untuk peserta didik berkebutuhan khusus dalam kondisi baik, 1 ruang rapat dalam kondisi baik, 1 ruang tata usaha dalam kondisi baik, 1 ruang unit kesehatan sekolah dalam kondisi baik, 2 pos keamanan dalam kondisi cukup baik, 1 masjid dalam kondisi baik, 2 ruang koperasi kreatif dalam kondisi baik, 2 ruang kantin sehat dalam kondisi baik, 16 kamar mandi siswa dalam kondisi cukup baik, 2 lapangan sepak bola dalam kondisi baik, 2 lapangan basket dalam kondisi baik, 2 tempat bermain dalam kondisi baik, 4 gazebo dalam kondisi baik.

B. Manajemen Penguatan Pendidikan Karakter Siswa Masa Pandemi Covid-19 di Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 2 Tulangan Sidoarjo

Dari segi bahasa kata manajemen berasal dari bahasa Inggris yaitu management (noun) yang berarti pengelolaan. Akar katanya yaitu manage atau managiare yang berarti melatih kuda dalam melangkahkan kakinya. [10] Sementara itu Abdus Salam mengungkapkan bahwa manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengelola. Kata itu berasal dari bahasa Latin yaitu manus yang berarti tangan dan agere yang berarti melakukan. Selanjutnya dua kata tersebut digabung menjadi kata kerja managere yang memiliki makna menangani. Kata managere kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Ingrris dalam bentuk kata kerja to manage yang berarti menata, mengatur, melaksanakan, dan menilai. Adapun management merupakan kata benda dari kata tersebut, kemudian orang yang melakukan kegiatan management disebut dengan manajer ( manager). [11]

Dalam pelaksanaan manajemen penguatan pendidikan karakter siswa masa Covid-19 diterapkan rangkaian kegiatan manajemen yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, monitoring, dan evaluasi khususnya dalam penguatan pendidikan karakter religius. [12]

Kata karakter berasal dari bahasa Yunani yang berarti "to mark"(menandai) dan memfokuskan, bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku. Oleh sebab itu, seseorang yang berperilaku tidak jujur, kejam, atau rakus dikatakan sebagai orang yang berkarakter jelek, sementara seoarang yang berperilaku jujur, suka menolong dikatakan sebagai orang yang berkarakter mulia. Jadi istilah karakter erat kaitanya dengan personality (kepribadian) seseorang. Seseorang bisa disebut orang yang berkarakter (a person of character) apabila perilakunya sesuai dengan kaidah moral. [13]

Dalam istilah psikologi, yang disebut karakter adalah watak perangai sifat dasar yang khas satu sifat atau kualitas yang tetap terus menerus dan kekal yang dapat dijadikan ciri untuk mengidentifikasi seorang pribadi. [14] Pendidikan karakter adalah usaha sengaja (sadar) untuk mewujudkan kebajikan yaitu kualitas kemanusiaan yang baik secara objektif, bukan hanya baik untuk individu perseorangan, tetapi juga baik untuk masyarakat secara keseluruhan. [15]

1. Perencanaan

Keterlibatan seluruh stake holder secara aktif dan berkesinambungan adalah salah satu kunci keberhasilan dalam perencanaan untuk mewujudkan semakin baiknya penguatan pendidikan karakter di sekolah. Keterlibatan mereka harus diupayakan dari sejak awal yaitu dari perumusan penguatan pendidikan karakter yang terintegrasi dalam visi dan misi sekolah, sehingga mereka ikut terlibat dalam menganalisis kondisi sekolah, merumuskan harapan-harapannya dan terlibat dalam pelaksanaan program-program sekolah. Mengenai waktu dan keterlibatan warga sekolah dalam perencanaan penguatan pendidikan karakter religious masa covid-19 sekolah kreatif SD Muhammadiyah 2 Tulangan, Ustadzah Widyaningrum, S.E, menjelaskan sebagai berikut: “Perencanaan dibuat sebelum tahun pelajaran baru dalam kegiatan rutin sekolah yang disebut rapat kerja (Raker) untuk membahas program satu tahun kedepan, termasuk membahas tentang perencanaan penguatan pendidikan karakter. Dalam penyusunan program sekolah, melibatkan banyak pihak mulai dari kepala sekolah, dibantu oleh koordinator kurikulum, koordinator kesiswaan, koordinator sarpras, koordinator humas, dan koordinator badan usaha milik sekolah serta beberapa penanggung jawab program (PJ) yaitu PJ Inklusi, PJ ekstra kurikuler, PJ majalah dinding juga dibantu oleh seluruh pendidik dan tenaga kependidikan. Yang kemudian oleh koordinator dimasukkan dalam program kegiatan masingmasing setiap koordinator sekolah. Selain program kerja juga dibahas tentang waktu, ketua panitia, perangkat yang diperlukan juga anggarannya”.

Berdasarkan wawancara di atas terungkap bahwa perencanaan penguatan pendidikan karakter dilakukan saat rapat kerja tahunan yang membahas tentang program apa saja yang akan dilaksanakan dalam satu tahun kedepan. Penyusunan program sekolah tersebut dilaksanakan setiap tahun sebelum tahun pelajaran baru dimulai. Penyusunan program menjadi tanggung jawab kepala sekolah beserta seluruh koordinator sekolah, pendidik dan tenaga kependidikan. Semua bekerjasama saling berpendapat, bermusyawarah bersama dalam sidang komisi kemudian dari sidang komisi selanjutkan diplenokan untuk dimufakatkan menjadi program tetap masingmasing bidang. Pembahasan tentang penguatan pendidikan karakter yang terintegrasikan dalam visi, misi sekolah yang dibahas dalam perencanaan program sekolah dibuat dengan melibatkan banyak pihak ini mulai dari kepala sekolah yang bertugas sebagai manajer, dibantu oleh koordinator kurikulum, koordinator kesiswaan, koordinator ismuba, koordinator sarpras, koordinator humas, dan koordinator badan usaha milik sekolah serta beberapa penanggung jawab program antara lain program Inklusi, ekstra kurikuler, majalah dinding juga dibantu oleh seluruh tenaga pendidik dan kependidikan ini bertujuan agar penguatan pendidikan karakter siswa pada nilai karakter religius khususnya masa pandemi covid-19 bisa dilakukan dengan maksimal.

2. Pengorganisasian

Pengorganisasian dalam hal ini adalah pembagian tugas pendidik dan tenaga kependidikan. Pembagian tugas dilakukan oleh kepala sekolah, beliau ustadzah widyaningrum, S.E menyampaikan sebagai berikut : “Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 2 Tulangan Sidoarjo mempunyai agenda tahunan berupa rapat kerja sekolah. Pada akhir tahun pembelajaran kami sudah merancang dan merencanakan pembagian tugas para guru dan karyawan, kegiatan apa saja yang dilakukan sekolah, pembagian penanggunjawab kegiatan, serta alokasi biaya yang dibutuhkan. Hal itu nanti disampaikan dalam rapat kerja sekolah yang dihadiri oleh seluruh guru dan karyawan sekolah yang dilaksanakan dengan tetap melakukan protokoler kesehatan bekerjasama dengan satgas covid sekolah.81 Pengorganisasian akan mempermudah pimpinan sekolah untuk melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi tersebut”. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang akan dilaksanakan, siapa yang harus melaksanakan, bagaimana tugastugas tersebut dikelompokkan dan siapa yang bertanggung jawabatas tugas tersebut dan pada tingkatan mana keputusan harus diambil. Kepala sekolah dibantu oleh pengembang sekolah, koordinator sekolah meliputi koordinator kurikulum, koordinator kesiswaan, koordinator Ismuba, koordinator sarana prasarana, koorditaor humas, koordinator badan usaha milik sekolah (BUMS). Mengurai dari apa yang disampaikan kepala sekolah bahwa Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 2 Tulangan Sidoarjo telah melakukan kegiatan pengorganisasian dimana pada akhir tahun pembelajaran sudah meranncang apa yang akan dilaksanakan menyongsong awal tahun pembelajaran dengan mengorganisir menentukan pembagian tugas mengajar para guru, kegiatan yang akan dilaksanakan oleh sekolah, menentukan siapa penaggung jawabnya, mengalokasikan anggaran biayanya dan lain sebagainya.

3. Pelaksanaan

Kegiatan pelaksanaan merupakan kegiatan lebih luas dan menyeluruh dalam manajemen penguatan pendidikan karakter siswa masa covid-19 di Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah Tulangan Sidoarjo dimana sebagi fokus pengamatan bukan hanya kepada siswa saja namun menyeluruh pada warga sekolah.

Pengamatan dilakukan mulai dari pagi saat siswa mulai dating di sekolah sampai kegiatan pulang sekolah.

Dalam pelaksanaan pendidikan karakter, peneliti membagi menjadi tiga, yaitu pelaksanaan penguatan pendidikan karakter pada kegiatan pembiasaan dan pembudayaan, pelaksanaan penguatan pendidikan karakter terintegrasi dalam pembelajaran, pelaksanaan penguatan pendidikan karakter terintegrasi dalam kegiatan ekstrakurikuler.

Pelaksanaan pendidikan karakter siswa masa pandemi covid-19 dalam pembiasaan dan pembudayaan di Sekolah Kreatif Sd Muhammadiyah 2 Tulangan terbagi dalam 4 aktifitas yaitu aktifitas rutin, aktifitas spontan, aktifitas terprogram dan aktifitas keteladanan.

Aktifitas rutin yang dilaksanakan siswa di Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 2 Tulangan membiasakan salam saat memulai pembelajaran maupun mengakhiri pembelajaran. Berdoa bersama saat diawal dan akhir pembelajaran. Muraja’ah surat pendek, hadits dan doa pilihan yang dibaca setiap hari sehingga tanpa terasa siswa dapat menghafal tanpa beban harus menghafal dirumah masing-masing. Hal ini bisa dilakukan walaupun dengan belajar jarak jauh atau daring. Aktifitas spontan yaitu aktifitas yang dilakukan secara spontan tanpa dibatasi waktu. Aktifitas spontan antara lain membiasakan menyapa teman maupun guru, mengucap dan membalas salam, tersenyum dengan teman, membiasakanmeletakkan sampah ditempat sampah, membiasakan mengucap kalimat toyyibah, membiasakan antri, membiasakan ijin jika masuk dan keluar kelas. Juga jika ada salah satu atau beberapa siswa yang tidak masuk karena sakit maka guru dan siswa bersama berdoa untuk memohon kepada Allah subhanahu wata’ala untuk kesembuhan mereka. Juga jika ada musibah seperti letusan gunung, tanah longsor dan lainnya maka siswa kami ajak untuk berdoa serta berdonasi bersama. Pernah pula sekolah dikunjungi oleh muslim Palestina yang ingin bertemu dengan keluarga muslim Indonesia untuk menyampaikan apa yang terjadi dengan muslim Palestina dan memohon bantuan dana dan do’a untuk perjuangan muslim Palestina. Setiap hari Jum’at siswa secara sadar melakukan kegiatan infaq Jum’at yang dikumpulkan perkelas kemudian dihitung dan disampaikan perolehan tiap kelas melalui whatsapp grup kelas dan disetorkan ke koordinator Ismuba ustadz Fakhrudin. Infaq tersebut untuk kegiatan jenguk siswa yang sakit, kegiatan pembagian nasi Jum’at Berkah dan pembagian sembako kepada masyarakat sekita sekolah. Selain itu juga digunakan untuk peringatan kegiatan hari besar Islam. Aktifitas terprogram yakni aktifitas yang dilaksanakan secara teratur bertahap sesuai kalender pendidikan maupun perencanaan yang sudah disiapkan.

4. Monitoring dan Evaluasi

Monitoring dan evaluasi dilaksanakan secara berkala dan berkesinambungan. Hasil pengamatan dilakukan peneliti bahwa pada hari Sabtu ustadzah Widyaningrum selaku kepala sekolah dan koordinator sekolah bersama seluruh guru dan karyawan berkumpul di gedung barat untuk melakukan evaluasi bersama. Diawali dengan pengisian daftar hadir kemudian bersama memperhatikan pengumuman dan evaluasi yang diawali dengan kultum terlebih dahulu sebagai upaya dari penguatan karakter religius disekolah. Kemudian dari paparan kepala sekolah dan coordinator sekolah ditanggapi langsung oleh peserta evaluasi. Jika ada masukan atau informasi tentang pembelajaran maupun siswa juga disampaikan dalam forum tersebut. Sehingga segala aktifitas yang dilakukan warga sekolah bisa dominitoring dan di evaluasi dengan baik.

Berdasarkan temuan hasil penelitian tersebut di atas dapat diketahui bahwa monitoring dan evaluasi penguatan pendidikan karakter siswa masa pandemi covid-19 di Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 2 Tulangan Sidoarjo dapat dikatakan sudah berjalan cukup baik dan efektif, dengan adanya bukti temuan dokumen yang ada

5. Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 2 Tulangan

Sidoarjo secara keseluruhan telah melalui beberapa proses tersebut dalam monitoring dan evaluasi penguatan pendidikan karakter siswa masa pandemi covid-19. Monitoring dan evaluasi penguatan pendidikan karakter siswa masa pandemi covid-19 dilakukan oleh kepala sekolah, koordinator sekolah, dan penyampaian hasil perkembangan peserta didik kepada wali peserta didik. Monitoring dan evaluasi dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung yang dilakukan secara berkala dan berkesinambungan. Baik dilakukan saat pembelajaran maupun saat kegiatan lainnya seperti ekstrakurikuler maupun kegiatan pembiasaan.

6. Karakter Siswa Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 2 Tulangan Sidoarjo Masa Pandemi Covid-19

Dari paparan manajemen penguatan pendidikan karakter siswa masa covid-19 di Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 2 Tulangan Sidoarjo diatas dari mulai perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, dan monitoring maupun evaluasi dapat digambarkan bahwa karakter siswa masa covid-19 di Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 2 Tulangan Sidoarjo telah membudaya. Hal ini dapat dilihat dari serangkaian manajemen penguatan pendidikan karakter yang telah dilakukan dan dari bukti yang ada dalam buku hijau atau buku karakter siswa. Buku hijau memuat tentang sikap atau karakter dan sholat apa saja yang telah dilakukan semua siswa . Buku tersebut berfungsi sebagai parameter dasar kemampuan siswa dengan harapan dapat menjadi evaluasi dan ditindak lanjuti oleh orang tua di rumah sehingga antara pembelajaran di sekolah dan di rumah ada kesinambungan yang baik. Serta telah banyak siswa yang mendapatkan reward ataupun penghargaan dalam bentuk kertas yang dicetak khusus, perolehan sertifikat yang didapat siswa, dan medali yang telah disiapkan khusus oleh koordinator kesiswaan bagi siswa yang berprestasi sekaligus berkarakter. Sesuai yang disampaikan oleh ustadzah Widyaningrum, S.E selaku Kepala Sekolah, saat peneliti bertanya bagaimana karakter siswa masa covid-19 di Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 2 Tulangan Sidoarjo yaitu: “Karakter religius siswa saat pandemi covid-19 ini telah membudaya namun karakter secara keseluruhan mengalami penurunan. Turunnya karakter siswa ini seperti yang sudah diduga karena sistem pembelajaran jarak jauh atau daring yang saat ini dijalankan sebagai solusi pendidikan di tengah Pandemi Covid-19 ini. Karena memang pembelajaran dilakukan dengan daring melalui gadget maka tak bisa dipungkiri banyak siswa yang kemudian lebih banyak memanfaatkan gadget untuk bermain, ngegame menjadi porsi yang banyak dibandingkan dengan memperhatikan pembelajaran yang disampaikan guru. Serta ditambah lagi dengan kurangnya pengawasan dari orangtua karena orangtua sibuk dengan kegiatannya sendiri meskipun berada di rumah, maupun orangtua yang bekerja diluar rumah.” Dari penjelasan diatas terungkap bahwa karakter religius telah membudaya namun karakter siswa masa covid-19 secara keseluruhan di Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 2 Tulangan Sidoarjo mengalami penurunan. Penurunan terjadi pertama karena kebijakan pendidikan masa Pandemi Covid-19 yang melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ).Kedua karena pembelajaran dilakukan melalui media gadget maka tak bisa dipungkiri banyak siswa yang kemudian lebih asik bermain game daripada memperhatikan pembelajaran yang disampaikan guru. Diperparah lagi dengan kurangnya pengawasan dari orangtua karena beliau sibuk dengan kegiatannya sendiri baik di rumah maupun bekerja diluar rumah.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan secara keseluruhan tentang Manajemen Penguatan Pendidikan Karakter Siswa Masa Covid 19 di Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 2 Tulangan Sidoarjo, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 2 Tulangan Sidoarjo secara keseluruhan telah melaksanakan [1]tahapan perencanaan penguatan pendidikan karakter siswa masa pandemi covid-19 meliputi renstra satu tahun yang biasa dilakukan dalam raker (rapat kerja), sosialisasi program kepada pendidik dan tenaga kependidikan serta wali peserta didik, dan persiapan administrasi pembelajaran berupa penyusunan prota (program tahunan), prosem (program semester), silabus, RPP (rencana program pebelajaran), worksheet, bahan ajar, hingga penentuan media pembelajaran atau alat peraga edukatif. 2. Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 2 Tulangan Sidoarjo secara keseluruhan telah melaksanakan aspek-aspek pengorganisasian dalam penguatan pendidikan karakter siswa masa pandemi covid-19. Jenis pengorganisasian yang dibuat meliputi: dokumen administrasi yang berisikan pembagian tugas mulai dari koordinator ismuba, guru kelas, guru ngaji, guru ekstrakurikuler, hingga tenaga kependidikan. 3. Dalam pelaksanaan penguatan pendidikan karakter siswa masa pandemi covid-19 di Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 2 Tulangan Sidoarjo dapat berjalan dengan cukup baik dan efektif karena telah berjalan sesuai dengan arahan atau manajemen seorang kepala sekolah yang 92 dalam lembaga pendidikan sebagai manager dan telah menerapkan pembiasaan dan pembudayaan di Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 2 Tulangan yang terbagi dalam 4 aktifitas yaitu aktifitas rutin, aktifitas spontan, aktifitas terprogram dan aktifitas keteladanan. Kemudian sekolah juga telah menerapkan pembelajaran sesuai dengan perencanaan administrasi pembelajaran sebelumnya dengan menggunakan kurikulum 13, baik itu pembelajaran dalam kelas, pembelajaran mengaji hingga pembelajaran ekstrakurikuler. Selain itu, adanya kerjasama antar pihak yang ada di Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 2 Tulangan Sidoarjo dalam melaksanakan penguatan pendidikan karakter siswa masa pandemi covid-19 4. Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 2 Tulangan Sidoarjo secara keseluruhan telah melalui beberapa proses tersebut dalam monitoring dan evaluasi penguatan pendidikan karakter siswa masa pandemi covid-19. Monitoring dan evaluasi dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung yang dilakukan secara berkala dan berkesinambungan. Baik dilakukan saat pembelajaran maupun saat kegiatan lainnya seperti ekstrakurikuler maupun kegiatan pembiasaan.

References

  1. Arifin, H.M, Kapita Selekta Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2000, 60.
  2. Tilar, Manajemen Pendidikan Nasional, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2001, 4
  3. Arifin, H.M, Kapita Selekta Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2000, 60.
  4. Aan Komari & Cepi Triana, Visioneriy Leadership Menuju Sekolah Efektif, Jakarta: Bumi Aksara, 2006, hlm. 80.
  5. Pratiwi, Windhiyana Ericha, Dampak Covid-19 Terhadap Kegiatan Pembelajaran Online Di Sebuah Perguruan Tinggi Kristen Di Indonesia, PERSPEKTIF Ilmu Pendidikan, 2020, 34
  6. Dewi, Wahyu Aji Fatma. 2020, Dampak Covid-19 Terhadap Implementasi Pembelajaran Daring Di Sekolah Dasar. Edukatif:Jurnal Ilmu Pendidikan Volume 2 Nomor 1 April 2 (1): 55–61.
  7. Saifulloh, Ahmad Munir dan Mohammad darwis, Manajemen Pembelajaran dalam Meningkatkan Efektivitas Proses Belajar Mengajar,2020
  8. Rosyad, Ali Miftakhu, Implementasi Pendidikan Karakter melalui Kegiatan Pembelajaran di Lingkungan Sekolah, 2019
  9. Panoyo, Yatim Riyanto, Warih Handayaningrum, Manajemen Penguatan Pendidikan Karakter pada Sekolah Menengah Atas, 2019
  10. Ibrahim Bafadal, Dasar-Dasar Manajemen dan Supervisi Taman Kanak-Kanak, Jakarta: Bumi Aksara, 2004, hal 4
  11. Abdus Salam, Manajemen Insani dalam Pendidikan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014, hal 37
  12. Ujang Andi Yusuf, Kebutuhan Ilmu Manajemen Pendidikan Islami dalam Menjawab Tantangan Era Revolusi 4.0, Islamic Management: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam. https://ejournal.iaisyarifuddin.ac.id/index.php/bidayatuna/article/view/638, 3, Diakses 13 September 2021
  13. Zubaedi, Desain Pendidikan Karakter, Jakarta : Kencana Prenada Media Group,2012,Cet.2, hal 12
  14. Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta : Kalam Mulia Group, 2012, Cet.9, hlm. 510.20 39 Ibid.hlm. 65
  15. Zubaedi, Desain Pendidikan Karakter , Jakarta : Kencana Prenada Media Group,2012, Cet.2, hlm.15