Abstract

This study aims to determine the application of the tilawati method in learning to read the Qur'an at TPQ Nurul Huda and explain the steps for applying learning to read the Qur'an at TPQ Nurul Huda using the tilawati method. In this case, the research subjects are the head of TPQ, TPQ teachers and students at TPQ Nurul Huda Sidoarjo. Data collection techniques are interviews, observation and documentation. The data sources are primary and secondary data. The results of this study are the method in this learning is carried out through 3 stages, namely initial activities, core activities and closing activities. The three activities that have been carried out in a learning using the tilawati method are in accordance with the steps of a learning that are in the tilawati method of learning Al-Qur'an strategy books. And the methods that have been implemented by these clerics are in accordance with the tilawati method manual, which is a learning carried out using classical and individual methods. By using the tilawati method at TPQ, Nurul Huda Sidoarjo has its own target in learning tilawati to make students fast in reading the Qur'an. The fast learning target that will be taken is 1 year 2 months to complete all tilawati volumes starting from volume 1 to volume 6. So each volume is taken within 2 months to complete.

Pendahuluan

Berbicara tentang suatu pendidikan di dalam islam atau didalam suatu pendidikan islami atau qur’ani itu pada dasarnya tidak akan bisa jauh dari tujuan hidup manusia atau umat islam, karena pendidikan itu bertujuan untuk mengatur kehidupan manusia untuk menjadi yang lebih baik dan terarah. Tujuan pokok dari suatu pendidikan di dalam islam yaitu terciptanya manusia - manusia yang utuh dalam pengertian yang seluas – luasnya yaitu sehat dalam jasmani, sehat dalam rohani, berilmu dan memiliki akhlak yang mulia, trampil dalam bekerja, dan setiap hal yang di lakukan senantiasa bernilai ibadah kepada Allah SWT untuk menyongsong kebahagiaan di akhirat nanti.

Untuk itu diperlukan dengan adanya strategi atau tahapan – tahapan pembelajaran membaca Al – qur’an yang sesuai agar tercapainya suatu tujuan pembelajaran yang telah di inginkan.[1]

Penekanan suatu materi pendidikan yang telah dipelajari dan di mengerti pada saat masa Nabi Muhammad SAW yaitu suatu ilmu – ilmu Al – Qur’an, hal itu bisa dipahami karena itu merupakan suatu tugas Rasulullah untuk menanamkan dan mengajarkan pemahaman Al – Qur’an secara lebih mendalam kepada semua umat islam semasa hidupnya. Nabi Muhammad SAW telah mengajarkan wahyu yang diterimannya itu sekaligus menjadikan contoh

sepanjang masa kenabiannya. Namun demikian itu bukan berarti bahwa peengajaran selain Al – Qur’an itu tidak diperintahkan atau tidak di anjurkan oleh Nabi kepada para pengikut – pengikutnya. Nabi juga pernah memerintahkan seorang penulis wahyu yang cerdas dan paling berbakat, sekaligus sekretaris beliau yaitu Zaid bin Tsabit untuk belajar bahasa ibrani dan suryani, agar bisa memahami bahasa kaum – kaum yahudi.[2] Dalam hal ini yang paling utama yaitu perubahan suatu karakter peserta didik melalui pendidikan teori dan praktik yang telah didukung oleh alat kerja, metode kerja, modal kerja, tenaga pendidik, informasi kepimimpinan, dan organisasi pendidikan, termasuk juga dalam suatu pembelajaran Al – Qur’an.[3]

Kecepatan membaca merupakan kemampuan dalam membaca dengan memperhatikan dan tujuan membaca. Kecepatan dalam membaca harus secara fleksibel yang artinya kecepatan itu tidak harus selalu sama, ada kalanya diperlambat karena bahan – bahan dan tujuan kita dalam membaca. Sutoyo (2008) menyebutkan membaca cepat adalah suatu sistem membaca dengan memperhitungkan waktu membaca dan tingkat pemahaman terhadap bahan yang dibacanya tersebut.[4] Apabila seseorang dapat membaca dengan waktu yang sedikit dan pemahaman yang tinggi maka seseorang tersebut dapat dikatakan pembaca cepat.Tujuan dalam kecepatan membaca yaitu untuk memperoleh banyak pemahaman dari bacaan tersebut.

Secara etimologi kata metode berasal dari bahasa yunani yaitu meta yang berarti yang dilalui atau dilewati dan hodos yang berarti jalan, jadi metode bermakna sebagai jalan yang harus dilalui. Kemudian secara harfiah metode yaitu cara yang tepat untuk melakukan sesuatu. Sedangkan dalam bahasa arab metode disebut dengan thariqh yang berarti jalan atau cara.[5] Metode yakni suatu cara yang akan digunakan untuk mengimplementasikan rencana – rencana yang telah di atur di dalam suatu kegiatan yang nyata untuk mencapai sebuah tujuan yang sudah disusun tersebut tercapai dengan optimal atau baik. Metode juga diartikan sebagai sebuah langkah – langkah yang turut melancarkan dalam terealisasikannya suatu proses kegiatan belajar mengajar yang efektif dan efisien. Dalam suatu proses belajar peranan suatu metode yang sangat amat dibutuhkan yaitu sebagai sub sistemnya yang ikut serta dalam menghadirkan suatu kegiatan belajar yang aktif, kreatif dan memancing minat peserta didik dalam belajar secara serius. Ada pula metode kegiatan belajar yang aktif yaitu suatu cara penyampaian materi belajar dari seorang guru kepada siswa – siswi dengan telah memilih berbagai metode belajar yang sudah sesuai dengan pokok materi yang melibatkan peserta didik belajar secara aktif. Dalam suatu proses kegiatan belajar, metode yang akan digunakan itu untuk menyampaikan sebuah materi pokok belajar yang diharapkan dapat menimbulkan daya kreatif guru dan peserta didik.[6] Begitu banyak metode - metode belajar Al – Qur’an untuk anak yang masih usia dini di indonesia ini contohnya yaitu dengan mengenalkan huruf – huruf hijaiyah dengan melalui berbagai trik atau permainan, latihan membaca Al – Qur’an dengan metode tilawati dan sampai dengan sebuah petunjuk yaitu pulpen yang mengeluarkan suara pada saat disentuhkan ke Al – Qur’an. Semua metode – metode ini sangat menarik dan bagus untuk anak – anak yang ingin mempelajari Al – Qur’an.[2]

Metode tilawati ini adalah salah satu dari berbagai macam metode – metode yang sedang berkembang pada saat ini. Metode tilawati yaitu metode yang belajar membaca Al – Qur’an dengan memakai nada – nada rost dengan pendekatan – pendekatan yang seimbang antaranya yaitu dengan menggunakan teknik klasikal dengan teknik baca simak, sehingga dalam pembelajaran tersebut peserta didik akan tuntas, senang dan khatam dalam belajar membaca Al – Qur’an.[7] Meningkatkan kemampuan membaca Al – Qur’an dengan baik dan benar tidaklah mudah seperti hal membalikkan telapak tangan. Selain itu juga harus mengenal huruf – huruf hijaiyah terutama juga dengan dibutuhkan suatu keterampilan sendiri agar dapat belajar membaca Al – Qur’an dengan menggunakan metode tilawati. Berdasarkan dalam petunjuk buku tilawati metode ini di jelaskan yang artinya yaitu dalam membaca Al – Qur’an dengan secara perlahan – lahan dan tidak tergesa - gesa, harus dibaca dengan baik dan benar dan sesuai dengan makhrajnya dan sifat – sifatnya.[8]

Pembelajaran adalah suatu sistem pengubahan, yang artinya pengubahan dalam suatu perilaku sebagaimana hasil dari interaksi antara diri sendiri pada lingkungan sekitarnya dalam memenuhi kebutuhannya.[9] Pada dasarnya setiap proses pembelajaran yang dilakukan dalam mengarahkan untuk mencapai suatu tujuan yang sudah ditentukan. Dalam proses pembelajaran itu terjadi interaksi antara beberapa komponen, komponen pembelajaran itu bisa dikelompokkan dalam 3 kategori yaitu : guru, materi, ajar, dan siswa – siswi.[10] Pada hakekatnya Al – Qur’an yaitu suatu hal kelangkaan kitab yang sudah memberikan pengaruh yang sangat besar dan mendalam pada jiwa manusia, bagi umat muslim Al – Qur’an yang telah diturunkan kepada Rasulullah SAW yang merupakan suatu risalah Allah SWT kepada semua umat islamnya.[11] Bahkan akan mulia lagi apabila bagi para pecinta Al – Qur’an, Allah SWT akan memberikan predikat terbaik untuknnya, baik bagi orang yang mempelajari dan mengajarkannya melalui sabda dari Rasulullah SAW.

Dalam proses belajar mengajar di TPQ telah berjalan atau terlaksana dengan baik dan banyak sekali santri – santri yang sudah keluar dari TPQ ini menjadi ahlu Qur’an yang baik dengan bacaan yang sangat fashih maka dari itu sebagai peneliti tertarik dalam suatu permalahan tersebut untuk dijadikan sebuh penelitian skripsi ini.

Berdasarkan latar belakang yang telah peneliti jelaskan, bahwa sangat penting untuk seorang pendidik menerapkan metode yang baik dalam suatu pembelajaran yang dilakukan. Maka dari itu peneliti tertarik untuk mengkaji dengan judul “ Penerapan Metode Tilawati Pada Kecepatan Membaca Al – Qur’an Di Taman Pendidikan Al – Qur’an (TPQ) Nurul Huda Sidoarjo”.

Metode Penelitian

Jenis penelitian yang di gunakan adalah penelitian kualitatif bersifat deskriptif. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang jenis datanya bersifat non angka. Temuan –temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistic atau pun hitungan lainnya, melainkan berupa kalimat, pernyataan, dokumen, atau data lainnya yang bersifat kualitatif. Penelitian kualitatif bersifat deskriptif, yaitu menggambarkan, mengungkapkan, dan menjelaskan peristiwa, sehingga data yang terkumpul berbentuk kata-kata ataupun gambar, dan tidak menekankan pada angka. Data yang terkumpul bias melalui wawancara, foto, catatan lapangan, dokumen pribadi, atau dokumen yang lainnya. Peneliti ini menggunakan pendekatan studi kasus. Peneliti agar dapat mendeskripsikan dan menggambarkan bagaimana penerapan metode tilawati pada kecepatan membaca Al – Qur’an di TPQ nurul huda sidoarjo. Lokasi penelitian berada di jl. Yos sudarso no. 37 medaeng waru sidoarjo. Adapun subyek dalam penelitian ini yaitu Kepala TPQ, ustadz – ustadzah TPQ dan juga peserta didik di TPQ Nurul Huda Sidoarjo. Teknik pengumpulan data pada penelitian kualitatif ini berupa narasi yang membuahkan hasil sangat terperinci. Pada penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis dan interpretasi data menggunakan model analisis dari Miles dan Huberman yaitu reduksi data, penyajian data, menarik kesimpulan.

Hasil dan Pembahasan

1. Mendeskripsikan Penerapan Pembelajaran Al – Qur’an Dengan Metode Tilawati Di TPQ Nurul Huda Sidoarjo

Dari data yang telah didapatkan dari hasil penelitian di lapangan peneliti menemukan kesamaan antara teori dan praktik dalam penerapan pembelajaran membaca al-qur’an dengan metode tilawati bahwasannya metode dalam belajar membaca kitab suci Al – Qur’an dengan menggunakan metode tilawati yaitu yang akan disampaikan dengan seimbang antara pembiasaan dengan melalui pendekatan klasikal dengan alat peraga dan kebenaran membaca melalui pendekatan individual memakai teknik baca simak. Belajar dengan memakai metode tilawati menekankan 3 aspek penyempurnaannya yaitu :

a. fashohah yang meliputi dari muroatul huruf wal harokat dan muroatul kalimat wal ayat,

b. kedua tajwid yang meliputi dari makhorijul huruf, sifatul huruf, ahkamul huruf (hukum – hukum huruf), ahkamul mad wal qasr (hukum panjang dan pendek) dan

c. ketiga meliputi dari suara dan lagu.

Penerapan metode tilawati pada kecepatan membaca Al – Qur’an di TPQ nurul huda sidoarjo ini telah dilakukan sesuai dengan buku panduan metode tilawati dan buku strategi pembelajaran metode tiawati. Maka dengan itu santri – santri mudah memahami dan cepat dalam belajar membaca Al – Qur’an. Dalam proses pembelajaran sebagai seorang pendidik atau guru perlu menggunakan metode yang tepat dalam melakukan kegiatan pembelajaran, sehingga dalam suatu kegiatan pembelajaran tersebut berjalan dengan lancar atau berlangsung dengan aktif dan menyenangkan untuk mendorong dan memotivasi para santri – santrinya dalam melaksanakan kegiatan prmbelajaran tersebut. Pembelajaran membaca kitab suci Al-Qur’an dengan menggunakan metode tilawati dirasa tangat tepat untuk digunakan upaya dalam meningkatkan kemampuan membaca Al – Qur’an santri dan membuat santri – santri cepat dalam belajar membaca Al – Qur’an. Dengan menggunakan pembelajaran metode tilawati ini akan dapat memudahkan santri – santri dalam belajar Al – Qur’an dan akan membuat santri lebih semangat untuk melakukan kegiatan pembelajaran tersebut.

Dalam pembelajaran metode tilawati ini diperlukan latihan dalam membaca secara terus menerus atau berulang - ulang untuk mempercepat proses kelancaran membaca Al – Qur’an dan tilawatihnya santri tersebut, dengan kriteria membaca Al – Qur’an dengan cepat dan paham tajwidnya. Dalam berlangsungnya proses belajar itu metode tilawati ini menerapkan pembiasaan kepada santri – santrinya dalam membaca kitab suci Al – Qur’an. Dengan itu santri – santri yang sudah terbiasa lama – lama akan terbiasa dan tidak membutuhkan waktu lama, walaupun awalnya hanya menirukan teman – temannya dan gurunya tersebut.

2. Mengetahui Langkah – Langkah Penerapan Metode Tilawati Pada Kecepatan Membaca Al – Qur’an Di TPQ Nurul Huda Sidoarjo

Dari hasil observasi di lapangan serta hasil wawancara dengan Kepala TPQ dan perwakilan dari Ustadz – ustadzah TPQ nurul huda waru sidoarjo dapat diketahui bahwa pembelajaran membaca Al – Qur’an dengan menggunakan metode tilawati ini berdampak cepat dan mudah dipahami untuk anak – anak dalam membaca kitab suci Al – Qur’an. Oleh karena itu pembelajaran dalam membaca Al – Qur’an dengan menggunakan metode tilawati ini akan menekankan pada kebenaran makhorijul hurufnya, sehingga ustadz - ustadzah yang mengajarkan santrinya dalam membaca kitab suci Al – Qur’an harus sudah baik makhorijul hurufnya terlebih dahulu. Selain itu karena pembelajaran Al – Qur’an ini menggunakan pendekatan klasikal dan pendekatan individual, maka ustadz - ustadzah harus jelas dan benar dalam mencontohkan bacaan hurufnya tersebut. Sebagaimana dengan yang telah dilaksanakan di TPQ nurul huda sidoarjo ini yang sudah mempersiapkan ustadz – ustadzahnya dengan mengadakan pendidikan dan latihan khusus untuk belajar metode tilawati. Dengan adanya pendidikan dan pelatihan itu maka dapat diharapkan guru mampu mengajarkan metode tilawati ini dengan cara yang cepat, tepat dan benar.

Dari hasil pengamatan observasi peneliti yang telah dilakukan di lapangan bahwa belajar membaca kitab suci Al – Qur’an dengan cepat menggunakan metode tilawati itu memiliki berbagai langkah – langkahnya yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Tiga langkah itu sudah sesuai dengan langkah pembelajaran yang telah dikemukakan oleh abdul majid. Dengan telah melakukan 3 langkah dalam kegiatan pembelajaran membaca Al – Qur’an tersebut dengan metode tilawati maka itu akan membuat santri – santri cepat memahami dan cepat bisa dalam membaca Al – Qur’an. Karena menurut santri – santri belajar membaca Al – Qur’an dengan menggunakan metode tilawati ini mudah dipahami oleh mereka.

Pada penerapan metode tilawati ini ustadz – ustadzah harus mengerti perkembangan dari masing – masing santrinya. Ada santri yang cepat dalam memahami dan belajar dalam membaca Al – Qur’an dengan metode tilawati, adapula yang lambat dalam memahami ataupun juga memmbaca Al – Qur’an. Meskipun begitu ustadz – ustadzah harus bisa memastikan bahwa semua santri – santrinya sudah memahaminya sehingga untuk melanjutkan ke halaman berikutnya akan dilakukan secara klasikal (bersama – sama). Hal ini bertujuan untuk nantinya dalam penyampaian pemahaman materi terkait dengan makhorijul huruf, sifatul huruf, fashohah dan lain – lain bisa dipahami secara efisien.

Kesimpulan

Penerapan metode tilawati pada pembelajaran membaca Al – Qur’an di TPQ Nurul Huda sidoarjo ini telah dilaksanakan sesuai dengan buku panduan metode tilawati. Metode pembelajaran di TPQ ini dilaksanakan melalui 3 tahap yakni kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Dengan menggunakan metode pembelajaran tilawati ini telah membuat santri mudah memahami dan cepat dalam membaca Al – Qur’an. Ketiga kegiatan yang telah dilaksanakan dalam suatu pembelajaran metode Tilawati ini sudah sesuai dengan langkah-langkah pembelajarannya yang terdapat pada buku strategi pembelajaran Al-Qur’an metode Tilawati yaitu pembelajaran dilakukan dengan menggunakan pendekatan klasikal dan individual. Pendekatan klasikal itu dilakukan dnegan menggunakan alat peraga tilawati yang sudah ada. Jika pendekatan individual yaitu menggunakan teknik baca simak buku jilid tilawati tersebut. Kemudian setelah melakukan pendekatan klasikal dan individual di akhir pembelajaran akan ada evaluasi bersama membaca buku jilid tilawati secara bergantian dan sesuai yang telah ditunjuk oleh guru. Dan di TPQ nurul huda sidoarjo ini juga memiliki target pembelajaran secara cepat yang akan ditempuh selama 1 tahun 2 bulan untuk menyelesaikan semua jilid tilawati mulai jilid 1 – jilid 6, jadi setiap atau per jilid ditempuh dalam waktu 2 bulan.

References

  1. nabighoh K. Nisa, Strategi pembelajaran membaca al- qur’an pada anak usia dini di tk islam taud saqu ibnu hasyim tangerang. 2021.
  2. B. Triyoga, “Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i,” J. Sos. dan Budaya Syar-i, vol. 8, no. 1, p. 1464, 2021, doi: 10.15408/sjsbs.v8i5.22874.
  3. M. D. Purnama, M. Sarbini, and A. Maulida, “Implementasi Metode Pembelajaran Alquran Bagi Santri Usia Tamyiz di Kuttab Al-Fatih Bantarjati Bogor,” Pros. Al Hidayah Pendidik. Agama Islam, no. 1, p. 180, 2019.
  4. A. Hanifah, Pengaruh Intensitas Membaca Dan Al-Qur’an Terhadap Keterampilan Membaca Cepat Pada Peserta Didik Kelas VII SMPIT Bina Amal Semarang. 2018.
  5. A. Halik, “METODE PEMBELAJARAN: PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM Oleh: Abdul Halik,” J. al-‘Ibrah, vol. I, no. 1, p. 46, 2012.
  6. Hidayat A, Sa’diyah M, and Lisnawati S, “Metode Pembelajaran Aktif Dan Kreatif Pada Madrasah Diniyah Takmiliyah Di Kota Bogor,” Edukasi Islam. J. Pendidik. Islam, vol. 9, no. 01, pp. 73–74, 2020.
  7. K. Hasanah, “Implementasi Metode Tilawati dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an,” Bidayatuna J. Pendidik. Guru Mandrasah Ibtidaiyah, vol. 1, no. 1, p. 86, 2018, doi: 10.36835/bidayatuna.v1i1.603.
  8. N. S. Fauziah and F. Syarif, “Metode Tilawati Dalam Pembelajaran Al-Qur’an Di SDI Al-Hidayah Pamulang,” J. Qiro’ah, vol. 10, no. 1, p. 29, 2020.
  9. S. Y. Aini, “Penerapan Metode Tilawati dalam Pembelajaran Membaca Al-Qur’an pada Anak Usia Dini di RA Darul Ulum Mani’an Majungan Pademawu Pamekasan,” Kiddo J. Pendidik. Islam Anak Usia Dini, vol. 2, no. 1, p. 67, 2021, doi: 10.19105/kiddo.v2i1.4215.
  10. R. Abdullah, “Pembelajaran Dalam Perspektif Kreativitas Guru Dalam Pemanfaatan Media Pembelajaran,” Lantanida J., vol. 4, no. 1, p. 35, 2016, doi: 10.22373/lj.v4i1.1866.
  11. M. Hamdani, “PENERAPAN METODE MEMBACA ALQURAN PADA TPA DI KECAMATAN AMUNTAI UTARA (Studi pada metode Iqra dan metode Tilawati),” Al Qalam J. Ilm. Keagamaan dan Kemasyarakatan, vol. 11, no. 24, p. 90, 2017, doi: 10.35931/aq.v0i0.12.