Abstract
The purpose of this study was to determine the effect of skills, work experience, and education level on employee performance at the Fifa Jaya Leather SME bag in Kedensari Village, Tanggulangin District, Sidoarjo Regency and to determine the skills, work experience, and level of education simultaneously affect employee performance at Fifa Jaya Leather bag UKM in Kedensari. The research method used in this research is quantitative. The total population and sample in this study were 47 employees using a saturated sample where the entire population was sampled. The data obtained using a questionnaire with testing using various instruments measured using the SPSS version 22 software application. The results of this study indicate that skills have a positive and significant effect on employee performance. Work experience has a positive and significant effect on employee performance. And the level of education has a negative and insignificant effect on employee performance. Simultaneously skills, work experience, and education level have a significant effect.
Pendahuluan
Perkembangan ekonomi yang pesat menuntut pemerintah untuk terlibat dan berkontribusi dalam penguatan ekonomi sektor wirausaha dan usaha kecil melalui kebijakan baru yang ditujukan untuk memperkuat start-up dan pengusaha kecil dan menengah di Indonesia. Perkembangan teknologi yang semakin pesat dan kompleksitas persaingan usaha di Indonesia menuntut sumber daya manusia memiliki peran yang lebih optimal dan matang, meskipun kebutuhan akan tenaga kerja yang memiliki keterampilan, pengalaman kerja dan tingkat pendidikan juga semakin meningkat. Perubahan lingkungan bisnis saat ini tentunya menekankan pentingnya sumber daya manusia sebagai sumber keunggulan kompetitif bagi semua bisnis, bahkan UKM di Indonesia. Kemajuan organisasi tidak terlepas dari sumber daya manusianya. Bersamaan dengan itu, memberdayakan karyawan dengan keterampilan, pengalaman kerja dan tingkat pendidikan merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi oleh setiap bisnis.
Hasil kinerja meningkat jika keterampilan yang dimiliki sumber daya manusianya mumpuni. Keterampilan adalah "kemampuan seseorang untuk melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan". Keterampilan karyawan yang tinggi akan menghasilkan kinerja karyawan yang tinggi juga.
Selain keterampilan, unsur lain yang diyakini mendorong kinerja karyawan adalah pengalaman kerja. "Pengalaman kerja adalah lama waktu karyawan bekerja di tempat kerja mulai saat diterima di tempat kerja hingga sekarang". Semakin lama pengalaman kerja yang dimiliki individu maka semakin tinggi pengalaman kerja myang dimilikinya. Jika pengalaman kerja yang dimiliki sesuai dengan pekerjaannya, maka akan mempengaruhi kinerja.
Unsur lain yang diyakini mendorong kinerja karyawan adalah tingkat pendidikan. "Tingkat pendidikan adalah suatu proses jangka panjang yang menggunakan prosedur sistematis dan terorganisir, yang mana tenaga kerja manajerial mempelajari pengetahuan konseptual dan teoritis untuk tujuan-tujuan umum. Sekalipun tingkat motivasi pegawai yang dimiliki oleh sebuah instansi rata-rata tinggi, sering mengikuti pelatihan, serta memiliki pengalaman kerja yang memadai tetapi bila tidak ditunjang dengan tingkat pendidikan pada akhirnya kinerja maksimal akan sulit diwujudkan .
Kemudian kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam satu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam rangka mencapai tujuan organisasi yang bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika .
UKM Tas Fifa Jaya Leather merupakan salah satu UKM tas yang ada di Desa Kedensari, Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo yang memiliki karyawan sebanyak 47 orang. Karyawan UKM Tas Fifa Jaya Leather sudah memiliki keterampilan yang mumpuni untuk menunjang kinerjanya namun masih ditemukan indikasi bahwa karyawan yang memiliki pengalaman kerja dan tingkat pendidikan masih rendah.
Produksi pada UKM Fifa Jaya Leather di tahun 2018 realisasi produksi sebesar 53.820 pcs dengan target produksi sebesar 60.000 pcs dan presentase achievement sebesar 89,70% sedangkan pada tahun 2019 terjadi penurunan produksi dengan realisasi sebesar 44.630 pcs dengan target sebesar 65.000 pcs dengan presentase achievement sebesar 68,66% dan mengalami penurunan produksi kembali pada tahun 2020 denagn realisasi produksi sebesar 39.470 pcs dengan target sebesar 70.000 pcs dengan presentase sebesar 56,39%. Dengan melihat presentase achievement yang semakin menurun maka kinerja karyawan juga semakin menurun. Berdasarkan observasi awal dengan pemilik usaha di UKM Fifa Jaya Leather bahwasannya permasalahan tersebut dikarenakan kurangngnya pengalaman kerja dan tingkat pendidikan karyawan yang rendah dalam bekerja pada UKM tersebut.
Rekap data pendidikan terakhir seorang karyawan yang bekerja pada UKM tersebut pada tahun 2018 sampai dengan tahun 2020 yaitu yang berpendidikan terakhir SD sebanyak 7 orang, SMP sebanyak 24 orang dan SMA sebanyak 16 orang. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa karyawan yang bekerja di UKM tersebut rata-rata memiliki pendidikan terakhir SD. Dengan hal itu dapat disimpulkan bahwa pendidikan karyawan masih sangat rendah.
Berdasarkan dari penjelasan latar belakang diatas serta fenomena gap riset yang terjadi, maka penelitian ini akan dilakukan degan tujuan untuk mengetahui “Pengaruh Keterampilan, Pengalaman Kerja, dan Tingkat Pendidikan Tehadap Kinerja Karyawan Pada UKM Tas Fifa Jaya Leather Di Kedensari”.
Sesuai dengan latar belakang diatas maka hipotesis penelitian ini adalah :
H1: Terdapat pengaruh keterampilan terhadap kinerja karyawan di UKM Tas Fifa Jaya Leather
H2: Terdapat pengaruh pengalaman kerja terhadap kinerja karyawan di UKM Tas Fifa Jaya Lather
H3: Terdapat pengaruh tingkat pendidikan terhadap kinerja karyawan di UKM Tas Fifa Jaya Leather
H4: Terdapat pengaruh secara bersama–sama antara keterampilan, pengalaman kerja, dan tingkat pendidikan terhadap kinerja karyawan di UKM Tas Fifa Jaya Leather
Metode Penelitian
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kinerja karyawan pada UKM Tas Fifa Jaya Leather di Kedensari dari variabel keterampilan, pengalaman kerja, dan tingkat pendidikan. Jumlah populasi dan sampel sebesar 47 responden dengan menggunakan teknik sampel jenuh dimana seluruh populasi dijadikan sampel. Teknik analisis dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda dengan instrumen pengujian: uji validitas, uji reliabilitas, uji asumsi klasik, analisis regresi linier berganda, uji T, dan uji F. Sehingga dapat diperoleh gambaran perilaku secara obyektif.
Hasil dan Pembahasan
A. Hasil Penelitian
Dari hasil analisis statistik diperoleh output penelitian sebagai berikut:
1. Uji Kualitas Data
a. Uji Validitas
Pernyataan | r hitung | r tabel | Keterangan |
X1.1 | 0,538 | 0,2876 | Valid |
X1.2 | 0,544 | 0,2876 | Valid |
X1.3 | 0,520 | 0,2876 | Valid |
X1.4 | 0,504 | 0,2876 | Valid |
X1.5 | 0,575 | 0,2876 | Valid |
X1.6 | 0,627 | 0,2876 | Valid |
Pernyataan | r hitung | r tabel | Keterangan |
X2.1 | 0,429 | 0,2876 | Valid |
X2.2 | 0,572 | 0,2876 | Valid |
X2.3 | 0,582 | 0,2876 | Valid |
X2.4 | 0,492 | 0,2876 | Valid |
X2.5 | 0,470 | 0,2876 | Valid |
X2.6 | 0,622 | 0,2876 | Valid |
Pernyataan | r hitung | r tabel | Keterangan |
X3.1 | 0,747 | 0,2876 | Valid |
X3.2 | 0596 | 0,2876 | Valid |
X3.3 | 0,470 | 0,2876 | Valid |
X3.4 | 0,438 | 0,2876 | Valid |
X3.5 | 0,555 | 0,2876 | Valid |
X3.6 | 0,647 | 0,2876 | Valid |
Pernyataan | r hitung | r tabel | Keterangan |
Y.1 | 0,385 | 0,2876 | Valid |
Y.2 | 0,743 | 0,2876 | Valid |
Y.3 | 0,784 | 0,2876 | Valid |
Y.4 | 0,719 | 0,2876 | Valid |
Y.5 | 0,487 | 0,2876 | Valid |
Y.6 | 0,653 | 0,2876 | Valid |
Y.7 | 0,669 | 0,2876 | Valid |
Y.8 | 0,551 | 0,2876 | Valid |
Y.9 | 0,525 | 0,2876 | Valid |
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa semua variabel dan item pertanyaan memiliki nilai rhitung > rtabel sebesar 0,2876 maka dapat dikatakan valid.
a. Uji Reliabilitas
Variabel | Cronbach's alpha | r alpha | Keterangan |
Keterampilan ( X1) | 0,711 | 0,60 | Reliabel |
Pengalaman Kerja (X2) | 0,702 | 0,60 | Reliabel |
Tingkat Pendidikan (X3) | 0,725 | 0,60 | Reliabel |
Kinerja Karyawan (Y) | 0,753 | 0,60 | Reliabel |
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa seluruh variabel memiliki cronbach’s alpha > 0,60 maka dapat dikatakan seluruh variabel reliabel dan dapat dipercaya.
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Unstandardized Residual | |
N | 46 |
Normal Parametersa,bMeans | ,0000000 |
Std. Deviation | 2,64795469 |
Most Extreme Differences Absolute | ,094 |
Positive | ,092 |
Negative | -,094 |
Test Statistic | ,094 |
Asymp. Sig. (2-tailed) | ,200c,d |
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa asymp.sig sebesar 0, 20 0 > 0,05 maka keseluruhan residual dalam penelitian ini berdistribusi normal.
b. Uji Multikolinieritas
Model | Collinearity Statistics | |
Tolerance | VIF | |
Keterampilan | ,423 | 2,362 |
Pengalaman Kerja | ,451 | 2,219 |
Tingkat Pendidikan | ,495 | 2,018 |
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa variabel keterampilan memiliki toleransi 0,423 > 0,1 dan memiliki nilai VIF 2,362 < 10 , variabel pengalaman kerja memiliki toleransi 0,451 > 0,1 dan memiliki nilai VIF 2,219 < 10, variabel tingkat pendidikan memiliki nilai toleransi 0,495 > 0,1 dan memiliki nilai VIF 2,018 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas diantara variabel bebas tersebut.
c. Uji Heterokedastisitas
Berdasarkan gambar diatas menunjukkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas karena tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu X dan Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
d. Uji Autokorelasi
Model | R | R Square | Adjusted R Square | Std. Error of the Estimate | DurbinWatson |
1 | ,653a | ,427 | ,387 | 3,3789 | 2,186 |
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa nilai Durbin Watson (DW) sebesar 2.186 nilai ini akan dibandingkan dengan nilai tabel dengan menggunakan nilai signifikansi 5%, jumlah sampel 47 (n) dan jumlah variabel independen 3 (k=3). Berdasarkan nilai Durbin Watson yang di peroleh dengan nilai DU dan DL yang didapatkan dari tabel Durbin Watson dengan a=5% maka nilai DW terletak diantara DU dan nilai 4-DU maka (DU<DW<4-DU) atau (1,667 < 2,186 < 2,333) maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi.
e. Uji Linieritas
Sum of Squares | df | Mean Square | F | Sig. | |||
Kinerja Karyawan * Keterampilan | Between Groups | (Combined) | 364,182 | 8 | 45,523 | 3,514 | .004 |
Linearity | 282,271 | 1 | 282,271 | 21,78 | .000 | ||
Deviation from Linearity | 81,911 | 7 | 11,702 | 9,903 | .514 | ||
Within Groups | 492,286 | 38 | 12,955 | ||||
Total | 856,468 | 46 |
Berdasarkan hasil uji linieritas pada tabel diatas bahwa variabel keterampilan diperoleh nilai linearity sig 0,000 < 0,05 Maka dapat diartikan bahwa antara variabel bebas dan variabel terdapat hubungan yang linier. Sehingga, dapat di simpulkan bahwa variabel keterampilan dengan kinerja karyawan terjadi hubungan yang linier.
Sum of Squares | df | Mean Square | F | Sig. | |||
Kinerja Karyawan *Pengalaman Kerja | Between Groups | (Combined) | 494,909 | 9 | 54,990 | 5,627 | .000 |
Linearity | 306,651 | 1 | 306,651 | 31,381 | .000 | ||
Deviation from Linearity | 188,258 | 8 | 23,532 | 2,408 | .033 | ||
Within Groups | 361,560 | 37 | 9,772 | ||||
Total | 856,468 | 46 |
Berdasrkan hasil uji linieritas pada tabel diatas bahwa variabel pengalaman kerja (X2) diperoleh nilai linearity sig 0,000 < 0,05 Maka dapat diartikan bahwa antara variabel bebas dan variabel terikat terdapat hubungan yang linear. Sehingga, dapat di simpulkan bahwa variabel pengalaman kerja dengan kinerja karyawan terjadi hubungan yang linier.
Sum of Squares | df | Mean Square | F | Sig. | |||
Kinerja Karyawan * Tingkat Pendidikan | Between Groups | (Combined) | 367,929 | 9 | 40,881 | 3,096 | .007 |
Linearity | 100,945 | 1 | 100,945 | 7,645 | .009 | ||
Deviation from Linearity | 266,984 | 8 | 33,373 | 2,528 | .027 | ||
Within Groups | 488,539 | 37 | 13,204 | ||||
Total | 856,468 | 46 |
Berdasarkan hasil uji linieritas pada tabel diatas bahwa variabel tingkat pendidikan (X3) diperoleh nilai linearity sig 0,009 < 0,05 Maka dapat diartikan bahwa antara variabel bebas dan variabel terikat terdapat hubungan yang linear. Sehingga, dapat di simpulkan bahwa variabel tingkat pendidikan dengan kinerja karyawan terjadi hubungan yang linier.
3. Analisis Regresi Linier Berganda
Model | Unstandardized Coefficients | Standardized Coefficients | t | Sig. | ||
B | Std. Error | Beta | ||||
(Constant) | 3,362 | 6,029 | ,558 | ,580 | ||
Keterampilan | ,805 | ,362 | ,395 | 2,224 | ,031 | |
Pengalaman Kerja | ,953 | ,258 | ,457 | 2,659 | ,011 | |
Tingkat Pendidikan | -,406 | ,311 | -,214 | -1,304 | ,199 |
Berdasarkan tabel diatas maka persamaan regresi linier berganda yang dihasilkan setelah perhitungan adalah:
Y= 3,362 + 0,805 X1 + 0,953 X2 - 0,406 X3 + e
4. Uji Hipotesis
a. Uji t
Model | Unstandardized Coefficients | Standardized Coefficients | t | Sig. | ||
B | Std. Error | Beta | ||||
(Constant) | 3,362 | 6,029 | ,558 | ,580 | ||
Keterampilan | ,805 | ,362 | ,395 | 2,224 | ,031 | |
Pengalaman Kerja | ,953 | ,258 | ,457 | 2,659 | ,011 | |
Tingkat Pendidikan | -,406 | ,311 | -,214 | -1,304 | ,199 |
Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan uji hipotesis sebagai berikut :
- Variabel keterampilan menunjukkan bahwa nilai thitung (2,224) lebih besar dari nilai ttabel (2,016) dari tingkat signifikan 0,05. Hal ini menunjukan bahwa keterampilan berpengaruh secara parsial terhadap kinerja karyawan.
- Variabel pengalaman kerja menunjukkan bahwa nilai thitung (2,695) lebih besar dari nilai ttabel (2,016) dari tingkat signifikan 0,05. Hal ini menunjukan bahwa pengalaman kerja berpengaruh secara parsial terhadap kinerja karyawan.
- Variabel tingkat pendidikan menunjukkan bahwa nilai thitung (-1.304) lebih kecil dari nilai ttabel (2,016) dari tingkat signifikan 0,05. Hal ini menunjukan bahwa tingkat pendidikan tidak berpengaruh secara parsial dan tidak signifikan terhadap kinerja karyawan.
b. Uji F
Model | Sum of Squares | df | Mean Square | F | Sig. | |
1 | Regression | 365,537 | 3 | 121,846 | 10,672 | .000b |
Residual | 490,931 | 43 | 11,417 | |||
Total | 856,468 | 46 |
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa pengujian tabel memperoleh hasil nilai Fhitung sebesar 10,672 sedangkan Ftabel pada tingkat signifikansi sebesar 0,05. Maka didapat nilai Ftabel sebesar 2,822 sedangkan Fhitung sebesar 10,672. Sehingga dapat diperoleh nilai Fhitung 10,672 lebih besar dari nilai Ftabel 2,822. Berdasarkan hasil pengujian tabel diatas memperoleh hasil nilai signifikasi sebesar 0,000 yang lebih kecil dari α = 0,05. Sehingga dapat diartikan bahwa variabel Keterampilan (X1), Pengalaman Kerja (X2), dan Tingkat Pendidikan (X3) secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja Karyawan (Y).
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengujian yang didapatkan maka hasil hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut
1. Pengaruh Keterampilan Terhadap Kinerja Karyawan
Hasil penelitian dan uji data yang menyatakan keterampilan itu berpangaruh terhadap kinerja karyawan, dapat di lihat seorang karyawan yang bekerja di UKM tersebut memiliki keterampilan yang mumpuni dalam menggunakan peralatan untuk melakukan pekerjaannya karena karyawan yang memiliki tingkat keterampilan yang tinggi dapat melakukan pekerjaan secara maksimal dengan kemampuan yang dimiliki. Serta mereka berkomitmen dalam melakukan pekerjaan apabila tugas yang telah diberikan tidak mencapai targetnya maka ia akan menerima resiko, baik itu mendapat teguran dari atasan atau potongan upah. Dengan diterapkan peraturan yang seperti itu maka kinerja karyawan akan tetap terjaga.
Hasil penelitian ini didukung penelitian sebelumnya bahwa keterampilan memberikan pengaruh terhadap kinerja karyawan, yaitu penelitian dari : ; ;; dan . Sebaliknya, hasil penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian dari .
2. Pengaruh Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Hasil penelitian dan uji data yang menyatakan pengalaman kerja itu berpangaruh terhadap kinerja karyawan, dapat di lihat dari lama waktu/masa kerja yang dimiliki karyawan ditempat kerja sebelumnya. Dengan memiliki pengalaman yang lama dalam bekerja seorang karyawan akan lebih mumpuni dalam menyelesaikan pekerjaannya saat ini. Semakin lama waktu masa kerja seorang karyawan yang dilakukan sebelumnya maka karyawan sudah mumpuni dan dapat melakukan pekerjaannya dengan baik. Karyawan yang memiliki pengalaman kerja yang lebih lama dan keterampilan yang mumpuni akan membantu karyawan tersebut dalam menciptakan keefisienan dan keefektifan penggunaan waktu dan alat yang digunakan dalam bekerja. Dengan penggunaan waktu kerja yang efisien dan efektif dapat membantu karyawan dalam menyelesaikan tugas-tugas dan kewajibannya tepat waktu sehingga dapat meningkatkan kinerja karyawan.
Hasil penelitian ini didukung penelitian sebelumnya bahwa pengalaman kerja memberikan pengaruh terhadap kinerja karyawan, yaitu penelitian dari : ;; ;; dan . Sebaliknya, hasil penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian dari : ; dan .
3. Pengaruh Tingkat Pendidikan Terhadap Kinerja Karyawan
Hasil penelitian dan uji data yang menyatakan tingkat pendidikan tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap kinerja karyawan. Sebab setiap terjadi peningkatan kinerja karyawan tidak dipengaruhi oleh tingkat pendidikan seorang karyawan. Hal tersebut dikarenakan tingkat pendidikan seorang karyawan tidak menjamin kinerjanya dalam bekerja. Karyawan dengan tingkat pendidikan yang beragam setiap individu karyawan tetap akan bertanggungjawab penuh untuk mengerjakan pekerjaanya secara maksimal. Dalam lingkungan kerja seorang karyawan dalam melakukan pekerjaan ia selalu membantu rekan kerja yang mengalami kesulitan. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan agar dapat mencapai target yang telah diberikan perusahaan dan meningkatkan kinerja.
Hasil penelitian ini didukung penelitian sebelumnya bahwa tingkat pendidikan tidak memberikan pengaruh terhadap kinerja karyawan, yaitu penelitian dari : ; ; dan . Sebaliknya, hasil penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian dari : ; ; dan .
4. Pengaruh Keterampilan, Pengalaman Kerja, dan Tingkat Pendidikan Terhadap Kinerja Karyawan
Hasil penelitian dan uji data yang menyatakan bahwa variabel keterampilan (X1), pengalaman kerja (X2), dan tingkat pendidikan (X3) secara simultan atau bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan, karena dilihat dari hasil jawaban responden lebih banyak dari mereka menjawab setuju pada indikator kualitas bahwa dalam melakukan pekerjaan karyawan dapat mencipatakan produk yang sesuai dengan strandar kualitas yang telah ditetapkan oleh perusahaan secara maksimal dan optimal serta pada indikator kuantitas kinerja karyawan bersedia diberi tambahan kuantitas target produk diluar jam kerja apabila dibutuhkan dan tentunya karyawan tersebut akan mendapatkan upah lebih. Dengan demikian dari jawaban responden dapat disimpulkan bahwa karyawan pada UKM tas Fifa Jaya Leather tersebut mereka dapat menghasilkan produk yang sesuai dengan strandar kualitas yang telah ditetapkan oleh perusahaan dengan itu tentunya para pelanggan akan puas ketika membeli barangnya dan kemungkinan akan repeat order bahkan bisa order dengan jumlah yang banyak. Jika kuantitas order yang masuk banyak tentunya kuantitas produk yang harus diciptakan juga akan bertambah dan target yang diberikan perusahaan untuk dikerjakan oleh setiap karyawan akan bertambah dan karyawan bersedia diberi tambahan kuantitas diluar jam kerja apabila dibutuhkan oleh perusahaan.
Hasil penelitian ini didukung penelitian bahwa keterampilan dan pengalaman kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan. Dan juga mendukung penelitian dari yang menyatakan bahwa tingkat pendidikan berpengaruh secara simultan terhadap kinerja karyawan.
Kesimpulan
Dari hasil analisis data, hipotesis penelitian, dan pembahasan yang dilakukan pada bab sebelumnya, maka penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:
- Berdasarkan hasil pengujian hipotesis satu membuktikan bahwa keterampilan berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini membuktikan bahwa karyawan yang memiliki keterampilan yang tinggi dapat melakukan pekerjaan secara maksimal dan dapat menjamin kinerja akan semakin meningkat.
- Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dua membuktikan bahwa pengalaman kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini membuktikan bahwa karyawan yang memiliki pengalaman kerja yang tinggi akan memiliki kinerja yang baik dalam suatu perusahaan. Hal tersebut karena karyawan yang memiliki pengalaman yang tinggi sudah terbiasa dengan pekerjaan yang dilakukan.
- Berdasarkan hasil pengujian hipotesis tiga membuktikan bahwa tingkat pendidikan berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kinerja karyawan. Artinya setiap terjadi peningkatan kinerja karyawan tidak dipengaruhi oleh tingkat pendidikan seorang karyawan. Hal tersebut dikarenakan tingkat pendidikan seorang karyawan tidak menjamin kinerjanya dalam bekerja.
- Berdasarkan hasil pengujian hipotesis empat membuktikan bahwa variabel keterampilan, pengalaman kerja, dan tingkat pendidikan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan karena karyawan yang memiliki keterampilan yang mumpuni, pengalaman kerja yang tinggi dan tingkat pendidikan yang tinggi maka kinerja karyawan akan semakin meningkat.
References
- M. R. Arisandy, “PENGARUH KETERAMPILAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP,” e-Jurnal Katalogis, vol. 3, no. 1, p. 150, Agustus 2019.
- K. E. Wirawan, “PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA,” Bisma: Jurnal Manajemen, vol. 5, no. 2, p. 61, Maret 2019.
- JULIANA, “PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP KINERJA,” Jurnal Administrasi Publik, vol. 1, no. 1, p. 2, April 2015.
- Hendrayani, “PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA,” Jurnal Economix, vol. 8, no. 3, p. 3, Juni 2020.
- D. L. Chricela Natalia Joseph, “PENGARUH KETERAMPILAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP KINERJA PENGRAJIN GERABAH DI NEGERI OUW KECAMATAN SAPARUA KABUPATEN MALUKU TENGAH,” Jurnal SOSOQ , vol. Volume 7, no. 2, 2019.
- B. W. R. Badrus Sholeh, “PENGARUH KETERAMPILAN, PENGALAMAN, DAN KEMAMPUAN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus Pada UKM Mebel Di Dusun Nung Tenga, Desa Asemjaran, Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang),” Ejrm , vol. 09, no. 12, 2020.
- W. Halawa, “Pengaruh Keterampilan dan Efektivitas Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Jefrindo Consultant Medan,” Universitas Medan Area, no. 5, 2019.
- S. W. L. H. S. A. M. Famella, “Pengaruh Keterampilan Kerja, Pengalaman Kerja, dan Sikap Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Perusahaan Rokok Gagak Hitam Kabupaten Bondowoso,” Artikel Ilmiah Mahasiswa, 2015.
- V. P. L. R. N. T. Febrio . Lengkong, “PENGARUH KETERAMPILAN, PENGALAMAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI PT. TRI MUSTIKA COCOMINAESA (MINAHASA SELATAN),” Jurnal Emba, vol. 7, no. 1, 2019.
- K. Djordian, “Pengaruh tingkat pendidikan dan pengalaman kerja terhadap kinerja karyawan PT. Karya Mentari Seraya,” Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie, Jakarta., 2021.
- A. Mukhtar, “PENGALAMAN KERJA DAN TINGKAT PENDIDIKAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA KARYAWAN,” Jurnal Economix, vol. 7, no. 2, 2019.
- Hendrayani, “PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA,” Jurnal Economix, vol. 8, no. 3, p. 3, 2020.
- F. S. Silvia Sari Sitompul, “Pengaruh Beban Kerja, Pengalaman Kerja, Dan Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan PT. Tannery Sejahtera Mandiri Pekanbaru,” Management Studies and Entrepreneurship Journal (MSEJ), vol. 2, no. 2, pp. 142-153, 2021.
- N. Wariati, “PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KABUPATEN BARITO TIMUR.,” Jurnal Wawasan Manajemen, vol. 3, no. 3, 2015.
- N. W. Pardede, “Pengaruh Tingkat Upah, Tingkat Pendidikan dan Tingkat Kesehatan terhadap Produktivitas Tenaga kerja di Kota Medan,” 2018.
- I. Ismartaya, “PENGARUH MODAL, TINGKAT PENDIDIKAN, DAN INOVASI TERHADAP KINERJA UMKM KABUPATEN BOGOR PROVINSI JAWA BARAT (Studi Kasus UMKM di Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat),” Jurnal JEPA, vol. 6, no. 1, pp. 375-381, 2021.
- I. W. S. S. M. N. N. Y. S. Desak Ketut Ratna Dewi, “PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN,” Jurnal Manajemen Indonesia, vol. 4, no. 1, 2016.