Elementary Education Method
DOI: 10.21070/ijemd.v20i.673

Analysis of the Values ​​of Faith Education in the film Ayat-Ayat Cinta 2


Analisis Nilai-Nilai Pendidikan Akidah dalam Film Ayat-Ayat Cinta 2

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

Educational Values Faith Film Ayat-Ayat Cinta 2

Abstract

This type of research is library research with case study method. The research subject used is the film Ayat-Ayat Cinta 2. The data collection technique used is documentation that looks for data about things or variables in the form of transcripts, newspapers, books, magazines, and so on. In this thesis, observations are made on the film Ayat Ayat Cinta 2, notes and evidence on VCDs and books related to the research.Based on the research conducted, there are several results of his research, there are 18 scenes that contain the value of faith, for example such as the importance of peace, the obligation to pray, being honest, friendly to others, always helping others, meeting prayer tables are sunnah, being proud and accepting mistakes. what has been done, sincerity in helping is the key to a blessing, kindness will give birth to other goodness.

Pendahuluan

Sebagian besar orang Islam tentu sudah tidak asing lagi dengan kata “Aqidah”. Istilah ini selalu muncul dalam materi pelajaran agama Islam. Namun, belum semua orang memahami dengan benar apa itu Aqidah dan fungsinya dalam kehidupan. Akidah mempunyai makna iman, keperayaan dan doktrin. Akidah Islam yang mengandung makna ikatan, merupakan ajaran dasar Islam yang membicarakan keyakinan dasar yang harus dianut setiap muslim. Disebut ikatan karena ia akan mengikat keyakinan setiap orang yang beriman sehingga hartinya tetap meyakini dasar –dasar ajaran Islam.

seseorang dituntut untuk bisa menjaga ketetapan akidahnya. Dan jika berbicara akidah, maka tidak lepas dari pembahasan mengenai beriman kepada qada’ dan qadar atau yang biasanya disebut takdir. Takdir adalah segala ketentuan Allah SWT. Takdir ada yang baik dan ada yang buruk. Salah satu contoh takdir adalah ujian atau cobaan yang diberikan Allah SWT. Ujian merupakan suatu ketentuan dalam kehidupan. Sebenarnya ujian bagi seseorang akan selalu meningkatkan ketinggian dan kemuliaannya di sisi Allah SWT, juga untuk menguji kebenaran iman seseorang.

Pendidikan merupakan kebutuhan mutlak bagi kehidupan manusia yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan mustahil manusia dapat berkembang pesat dalam kehidupannya. Pendidikan dapat diartikan sebagai sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga seseorang dapat memperoleh pengetahuan, pemahaman dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan. Oleh sebab itu, pendidikan perlu dikelola dengan sistematis dan konsisten berdasarkan berbagai pandangan teoretikal dan praktikal sepanjang waktu sesuai dengan lingkungan hidup manusia itu sendiri.

Sumber pendidikan tidak hanya didapat dari para orang tua dan guru-guru di sekolah. Kini media massa juga banyak melakukan transformasi sosial pendidikan, baik media cetak maupun elektronik. Media penyiaran, surat kabar, film, novel-novel dan bentuk komunikasi lain juga menciptakan kerangka berpikir yang sama bagi masyarakat. Hasil teknologi yang menjadi sorotan pada masa kini yang berkaitan dengan pendidikan antara lain adalah televisi, film dan media massa.

Melalui media film, masyarakat dapat mencontoh dan meniru gaya dan perilaku para artis. Menurut Wawan Kuswandi, konsumen terbesar dari media film adalah kalangan muda yang diduga mudah terpengaruh untuk meniru atau mencontek apa yang mereka lihat dalam film. Namun kaum muda kurang selektif dalam memilih mana tayangan yang baik dan mana yang buruk untuk ditonton. Seperti halnya media film, ia merupakan media yang cukup ampuh karena film dapat dilihat secara langsung gerak-gerik, serta tingkah laku para pemain, sehingga kemungkinan untuk ditiru akan lebih mudah. Dengan kelebihannya itulah film dapat menjadi media pendidikan yang efektif, dimana pesan-pesan dapat disampaikan kepada penonton secara halus dan menyentuh tanpa terkesan menggurui.

Dengan demikian, nilai-nilai pendidikan akidah yang terdapat dalam film tersebut akan mampu diterima oleh para penonton dan menjadi suatu contoh yangdapat diteladani dalam kehidupan sehari-hari. Namun tidak semua film memiliki nilai teladan yang baik. Sekarang ini semakin banyak tontonan yang rawan mengajarkan kemerosotan akidah,dan sangat mudah dikonsumsi oleh anak-anak. Banyak program acara di televisi yang cenderung berbau kekerasan, pornografi, mistik dan kemewahan yang semuanya tidak memperdulikan dampak yang menyertainya dan dapat mempengaruhi pemirsanya, terutama anak-anak.

Oleh karena itu, penting bagi para orang tua dan guru untuk mendampingi anak dalam memilih tontonan yang akan dikonsumsi agar anak tidak terkena dampak buruk tontonan atau film. Namun sebaliknya justru anak mendapat manfaat positif yang mendidik, terutama sisi akidahnya dari film yang memiliki unsur-unsur pendidikan yang baik.

Salah satu film yang mengandung nilai-nilai pendidikan akidah yaitu adalah film Ayat ayat Cinta 2. Di mana film ini mengisahkan Hari - hari dalam hidup Fahri dijalani dengan duka dan usaha pencarian istri yang sangat dicintainya, Aisha. Fahri [1] memilih tinggal di Edinburgh, Skotlandia. Kota yang sangat disukai Aisha. Fahri bekerja menjadi dosen serta peneliti terhormat di universitas ternama kota tersebut. Dalam menjalani kehidupan sehari-harinya Fahri hanya ditemani Hulusi [2] asisten rumah tangganya yang berdarah Turki. Kesantunan dan keramahan sikapnya membuat Fahri disukai banyak orang, seperti Nenek Catarina[3] , wanita Yahudi yang tinggal tak jauh dari rumahnya. Namun ada pula yang menentang bahkan membenci dirinya, seperti Keira [4] gadis kelahiran Skotlandia yang berobsesi menjadi pemain biola terkenal. Suatu saat, Fahri bertemu dengan Hulya [5] gadis berkebangsaan Turki-Jerman yang sedang mengambil S2 di Edinburgh yang masih memiliki hubungan keluarga dengan Aisha. Kedatangan Hulya justru memicu kenangan sedih Fahri.

Nilai pendidikan dalam sebuah film dimaksudkan bermakna semacam pesan-pesan atau katakanlah moral film, yang semakin halus penggarapannya akan semakin baik pula tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian penonton akan mudah hanyut dalam ceritanya.

Metode Penelitian

Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan penulis adalah penelitian kepustakaan atau library research. Maksud dari penelitian ini adalah dengan cara membaca, menelaah, memahami, dan menganalisis buku-buku yang ada kaitannya dengan penelitian dan objek film Ayat-ayat Cinta 2. Dalam melakukan riset kepustakaan ini memanfaatkan sumber perpustakaan untuk memperoleh data penelitiannya. Tegasnya riset pustaka membatasi kegiatannya hanya pada bahan-bahan koleksi perpustakaan saja tanpa melakukan riset lapangan. Riset kepustakaan atau sering disebut studi pustaka, dilakuakan dengan cara membaca dan mencatat serta mengolah bahan penelitian

Library research adalah suatu penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan bahan dan data-data dengan membaca dan memahami buku- buku yang menjadi sumber bahan tulisan melalui perpustakaan. Dengan demikian penelitian ini akan menjelaskan, menganalisis dan mengklasifikasikan nilai-nilai Pendidikan Akidah dalamfilm Ayat ayat cinta 2 dengan memfokuskan pada pembahasan pada materi pendidikan akidah yang terdapat di dalam film tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan melalui media audio visual.

Data dan Sumber Data

Data adalah koleksi fakta-fakta atau sekumpulan nilai numerik. Data merupakan bahan keterangan tentang sesuatu objek penelitian yang diperoleh di lokasi penelitian. Selain itu data juga merupakan suatu fakta dan angka yang secara relative belum dapat dimanfaatkan oleh pemakai, maka dari itu, data harus ditrasformasikan terlebih dahulu. Data juga disebut sebagai sumber informasi yang akan diseleksi sebagai bahan analisis. Oleh karena itu, kualitas dan ketetapan pengambilan data tergantung pada ketajaman menyeleksi yang dipadu oleh penguasaan konsep atau teori.

Adapun sumber data yang digunakan penulis:

a. Sumber data primer

Menurut Saifuddin Azwar data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari subjek dengan menggunakan alat pengambilan data langsung pada subjek informasi yang dicari. Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari sumber data pertama dilokasi penelitian atau objek penelitian. Sedangkan data primer diperoleh dari sumber pertama dimana sebuah data dihasilkan. Adapun yang menjadi sumber primer dan objek dalam penelitian ini adalah DVD dan scenario dari film yang berjudul Ayat ayat Cinta 2 yang dirilis pada tahun 2011.

b. Sumber data sekunder

Data sekunder adalah data yang berasal dari data primer yang telah diolah lebih lanjut menjadi bentuk-bentuk seperti tabel, grafik, diagram dan sebagainya sehingga menjadi lebih informatif bagi berbagai pihak. Data sekunder digunakan oleh peneliti untuk diproses lebih lanjut. Sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah berupa karya yang berfungsi sebagai penunjang sumber primer. Adapun yang menjadi sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Buku Kuliah Akidah Islam karyaYunahar Ilyas.
  2. Buku bacaan Akidah Akhlak dan Pembelajarannya karya Nur Hidayat.

Teknik Keabsahan Data

Keabsahan data sangat diperlukan dalam sebuah penelitian. Karena untuk mendapatkan data yang valid perlu diadakan pemeriksaan. Bermacam-macam cara pengujian kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian kualitatif, antara lain dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan dalam penelitian, triangulasi, diskusi dengan teman sejawat, analisis kasus negative dan membercheck. Untuk memeriksa keabsahan data, peneliti menggunakan teknik ketekunan dalam penelitian. Ketekunan dalam penelitian artinya meningkatkan pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut, maka kepastian data dan urutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan sistematis.

Sebagai bekal peneliti untuk meningkatkan ketekunan adalah dengan cara membaca berbagai referensi buku maupun hasil penelitian atau dokumentasi-dokumentasi yang terkait dengan Nilai-Niai Pendidikan Akidah dalam Film Ayat ayat Cinta 2. Dengan membaca, maka wawasan peneliti akan semakin luas dan tajam, sehingga dapat digunakan untuk memeriksa apakah data yang ditemukan itu benar dipercaya atau tidak.

Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yaitu cara-cara teknis yang dilakukan oleh seorang peneliti, untuk menganalisis dan mengembangkan data-data yang telah dikumpulkan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan content analysys (analisis), di mana secara sederhana merupakan kegiatan penelitian dengan cara data-data yang sudah diperoleh, dibaca, dipelajari, kemudian dianalisis secara mendalam. Kajian isi adalah teknik apa pun yang digunakan untuk menarik kesimpulan melalui usaha menemukan karakteristik pesan dan dilakukan secara objektif dan sistematis. Sedangkan menurut Suwardi Endraswara mengungkapkan bahwa komponen penting dalam analisis kajian isi ini adalah adanya masalah yang akan dikonsultasikan lewat teori. Itu sebabnya yang dilakukan dalam content analysis harus memuat tentang nilai-nilai dan pesan yang jelas.

Analisis isi atau dokumen (content or document analysis) ditujukan untuk menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen. Analisis dapat dilakukan terhadap buku-buku teks, baik yang bersifat teoritis atau empiris. Adapun langkah-langkah analisis nilai-nilai pendidikan akidah yang terdapat dalam film Ayat ayat Cinta 2 adalah sebagai berikut (SuwardiEndraswara dalam Pravangasta Ayu Maristasari):

  1. Memutar film Ayat ayat Cinta 2 yang dijadikan objek penelitian.
  2. Mentransfer rekaman kedalam bentuk tulisan atau scenario.
  3. Menganalisaisi film dan mengklasifikasikannya mengenai pendidikanakidah yang terdapat dalam film Ayat ayat Cinta 2.
  4. Mengkomunikasikannya dengan kerangka teori yang digunakan.

Hasil dan Pembahasan

Sinopsis Film Ayat-Ayat Cinta 2

Film ini merupakan kelanjutan dari film sebelumnya bercerita Fahri Abdullah [6] saat ini hidup sendiri di Edinburgh, bersama asistennya Hulusi [7] Fahri telah kehilangan Aisha tujuh bulan lalu, saat Aisha menjadi sukarelawan di jalur Gaza. Sejak saat itu Fahri tidak pernah lagi mendengar kabar tentang Aisha.

Fahri terus menunggu dalam kesedihannya yang mendera hatinya. Kesedihan yang coba dia atasi dengan kesibukannya sebagai seorang dosen dan juga pengusaha sukses di kota tersebut. Fahri juga disibukkan dengan kehadiran Misbah [8], sahabat lamanya, yang ingin menumpang tinggal bersamanya.

Fahri sering kali dihadapkan pada persoalan tetangga-tetangganya yang beragam. Ada nenek asal Yahudi, Catarina [9] yang sedang mengalami permasalahan dengan anak tirinya. Ada juga Keira McGills [10] seorang pemain biola berbakat yang sangat membenci Fahri, karena dianggap sebagai teroris yang telah menyebabkan kematian ayah mereka akibat bom di London.

Fahri mencoba untuk terus menjalankan amanah Aisha agar dia bisa membantu orang-orang di sekelilingnya. Niat baik Fahri ini sering kali malah membuat salah paham dan menyeret ke persoalan yang lebih rumit dan membahayakan hidupnya. Kehidupan Fahri menjadi semakin rumit ketika hadir Hulya [11] sepupu Aisha yang sekarang sudah tumbuh menjadi gadis yang cantik.

Hulya yang ceria dan dinamis, menunjukkan ketertarikannya pada Fahri. Hulya bersedia menggantikan peran Aisha dalam kehidupan Fahri. Fahri ragu untuk membuka hatinya bagi kehadiran Hulya, itu sama saja dia mengakui bahwa Aisha sudah meninggal. Fahri masih berharap, setiap malamnya, Aisha kembali muncul dalam hidupnya. Semua mendukung Fahri melanjutkan hidupnya bersama Hulya, termasuk Sabina [12] seorang perempuan terlantar berwajah cacat yang ditampung Fahri untuk tinggal bersama mereka. Sabina yang sudah dianggap saudara oleh Fahri, ternyata tidak saja membantu mengurusi rumah Fahri, tapi juga mampu membuat Fahri melanjutkan hidupnya.

Hasil Penelitian

Terdapat banyak adegan yang memiliki nilai-nilai akidah, berikut lebih jelasnya:

  1. Pada adegan ini menceritakan Kekacauan akibat gencatan senjata. Suatu kota diserang melalui pesawat dengan menembakkan bom ke kerumunan orang, sehingga keadaan semakin mencekam, banyak orang yang berhamburan untuk menyelamatkan diri. Pada adegan tersebut, nilai akidah yang tampak yaitu Peperangan mengakibatkan hilangnya perdamaian. Peperangan yang saat ini banyak terjadi, sebenarnya memang bermula dari adanya konflik. Konflik yang terjadi di sebuah negara ataupun antar negara itulah yang kemudian menyebabkan terjadinya perang. Padahal, untuk menyelesaikan konflik tersebut ada banyak cara lain yang bisa digunakan. Sebab perang itu bukanlah solusi dari segala sesuatu, termasuk pula bukan solusi untuk menyelesaikan konflik.
  2. Pada adegan selanjutnya menceritakan bahwa sebelum kelas dimulai Fahri meminta ijin kepada para mahasiswa untuk memberikan waktu menunaikan sholat. Dalam kutipan diatas terlihat jelas bahwa tokoh Fahri mempunyai sisi religius dan ketaatan sangat tinggi. Pada adegan tersebut, nilai akidah yang tampak yaitu Kewajiban sholat dimanapun berada. Ibadah adalah bentuk ketaatan manusia terhadap Tuhannya. Salah satu media komunikasi paling intim antara makhluk dan Sang Pencipta adalah melalui ibadah. Terlebih bagi Muslim sendiri, Sholat 5 waktu adalah kewajiban yang tak boleh ditinggalkan dalam kondisi apapun.
  3. Pada adegan selanjutnya menceritakan Salah satu mahasiswa berburuk sangka kepada fahri dan menuduhnya sedang memamerkan keagamaan, nilai akidah yang tampak yaitu Berburuk sangka dan memfitnah orang lain Suudzon atau berburuk sangka tidak boleh dilakukan terhadap orang lain.
  4. Pada adegan selanjutnya menceritakan dua mahasiswa mengaku belum belajar dan membaca buku acuan yang diingikan oleh dosen Fahri, nilai akidah yang tampak yaitu Bersikap jujur, Kejujuran erat kaitannya dengan hati nurani. Berucap dan berperilaku jujur merupakan suatu sikap menghargai orang-orang di lingkungan sekitar Anda sekaligus pada diri sendiri.
  5. Pada adegan selanjutnya menceritakan Fahri sedang bertegur sapa dengan orang lain dijalan, nilai akidah yang tampak yaitu ramah kepada orang lain, Kita hidup di dunia ini tentu dikelilingi oleh berbagai orang.
  6. Pada adegan selanjutnya menceritakan Fahri sedang sedang menawarkan bantuan kepada Keira, nilai akidah yang tampak yaitu Selalu menolong orang lain walaupun tidak diabaikan, Dalam hidup bertetangga adalah hal yang sangat baik, bila saling peduli dan membantu bilamana diperlukan.
  7. Pada adegan selanjutnya menceritakan Ibu keira bersitegang dengan Keira karena masih tetap bermain biola, nilai akidah yang tampak yaitu selalu bersikap sopan dan patuh kepada orang tua, Menghormati dan menghargai kepada orang tua bersikap sopan kepada kedua orang tua.
  8. Pada adegan selanjutnya menceritakan Ibu keira bersitegang dengan Keira karena masih tetap bermain biola, nilai akidah yang tampak yaitu selalu bersikap sopan dan patuh kepada orang tua, Menghormati dan menghargai kepada orang tua bersikap sopan kepada kedua orang tua.
  9. Pada adegan selanjutnya menceritakan Manajer mini mart sedang menunjukkan kepada Fahri bahwa barang di tokonya sering dicuri, nilai akidah yang tampak yaitu Mencuri adalah tindakan tidak terpuji. tidak boleh mengambil hak orang lain, jika ingin mengambil barang atau sesuatu milik orang lain hendaklah meminta izin kepada yang punya atau pemiliknya.
  10. Pada adegan selanjutnya menceritakan Jamaah mengikuti anjuran imam untuk merapatkan shaf sholat, nilai akidah yang tampak yaitu Shaf sholat yang rapat adalah sunnah Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam memerintahkan kita untuk meluruskan shaf dalam shalat. Selain meluruskan shaf, kita juga diperintahkan untuk merapatkan shaf, sehingga tidak ada celak-celah di antara orang yang shalat.
  11. Pada adegan selanjutnya menceritakan Imam berbesar hati dan mengucapkan terimakasih atas koreksi dalam bacaan sholat jamaah, nilai akidah yang tampak yaitu Berbesar hati dan menerima kesalahan yang pernah dilakukan. Tidak ada satupun manusia di muka bumi ini yang terlahir sempurna. Manusia diciptakan dari kesempurnaan sang Maha Pencipta.
  12. Pada adegan selanjutnya menceritakan Sekelompok orang mengusir pengemis yang berada di depan masjid, nilai akidah yang tampak yaitu Tetap bersikap sopan kepada siapapun walapun itu pengemis. Sopan bisa diartikan hormat dan melakukan semua hal baik.
  13. Pada adegan selanjutnya menceritakan Fahri mengantar nenek Katarina pergi beribadah, nilai akidah yang tampak yaitu Antar umat beragama sebaiknya saling tolong menolong.
  14. Pada adegan selanjutnya menceritakan Fahri sedang menolong nenek Katarina yang diusir oleh anaknya, nilai akidah yang tampak yaitu Kepada orang tua sebaiknya bersikap santun. Sikap dan perilaku sopan santun adalah sebuah kewajiban yang harus dilakukan setiap manusia yang ada didunia.
  15. Pada adegan selanjutnya menceritakan Hulusi memperdebatkan bantuan yang dilakukan oleh Fahri, nilai akidah yang tampak yaitu Keikhlasan dalam membantu merupakan kunci sebuah keberkahan. Bersedekah dengan hati yang ikhlas bisa membuat sedekah yang dilakukan semakin berkah, bernilai lebih dan dibalas dengan kebaikan-kebaikan lain yang lebih mengesankan.
  16. Pada adegan selanjutnya menceritakan Brenda membalas kebaikan Fahri yang pernah membantunya, nilai akidah yang tampak yaitu Kebaikan akan melahirkan kebaikan yang lain. Allah memerintahkan setiap Muslim untuk selalu bersiap dengan tugas kebaikan berikutnya, Sehingga amal kebaikan itu akan melahirkan amal baik yang selanjutnya.
  17. Pada adegan selanjutnya menceritakan Fahri memberikan pidato tentang kemanusiaan, nilai akidah yang tampak yaitu perdamaian akan memberikan kehidupan yang baik mewujudkan perdamaian itu harus diawali kehendak baik yang berwujud kekuatan kasih, persaudaraan, persahabatan, dan berpikir positif. Semua faktor kehendak baik itu akan menjadi dasar untuk bertahan dan akan menang terhadap kekuatan-kekuatan desktruktif, termasuk paham radikalisme.
  18. Pada adegan selanjutnya menceritakan Sebagai seorang suami, Fahri menganjurkan Hulya untuk belajar menutup auratnya, nilai akidah yang tampak yaitu Anjuran untuk menutup aurat. Islam merupakan agama yang sangat memuliakan dan menghargai wanita. Bukti Islam sangat menjaga wanita adalah turunnya perintah agar Muslimah menutup auratnya, di antara tujuan utama wanita menutup auratnya adalah agar mereka mudah dikenali dan terhindar dari hal-hal yang tidak baik atau mencelakai dirinya sendiri.

Pembahasan

Berdasarkan uraian beberapa adegan di Film Ayat ayat Cinta 2 yang berdurasi 2 jam ini terkandung berbagai nilai akhidah, yang berhasil dihimpun yaitu sebanyak 18 adegan, hal ini dapat diketahui bahwasanya dalam pembelajaran Aqidah tidak hanya menggunakan buku konvensional sebagai sumber belajar. Selain buku konvensional, media pembelajaran juga bisa menggunakan media pendukung seperti sebuah film yang didalamnya terdapat pesan moral yang bermanfaat penonton.

Selain itu dalam proses pembelajaran Aqidah tidak harus selalu dengan ceramah, penugasan, tanya jawab, dan diskusi oleh guru, juga bisa memberikan teladan baik melalui dirinya atau melalui karya audio visual seperti film Ayat-Ayat Cinta 2 yang tokoh utamanya mencontohkan keteladanan yaitu berupa akhlak mahmudah.

Nilai-nilai pendidikan akidah dalam film Ayat-Ayat Cinta 2 antara lain pentingnya perdamaian, Kewajiban sholat, Berburuk sangka dan memfitnah orang lain, Bersikap jujur, Bertegur sapa kepada orang lain, Selalu menolong orang lain walaupun tidak diabaikan, Selalu bersikap sopan dan patuh kepada orang tua, kesetaraan perempuan dengan laki-laki dalam islam, Mencuri adalah tindakan tidak terpuji, Shaf sholat yang rapat adalah sunnah, Berbesar hati dan menerima kesalahan yang pernah dilakukan, Tetap bersikap sopan kepada siapapun walapun itu pengemis, Antar umat beragama sebaiknya saling tolong menolong, Kepada orang tua sebaiknya bersikap santun, Keikhlasan dalam membantu merupakan kunci sebuah keberkahan, Kebaikan akan melahirkan kebaikan yang lain, Anjuran untuk menutup aurat

Implikasi

Penelitian ini bertujuan untuk membantu mengetahui nilai-nilai dan menganalisis pendidikan akidah yang terkandung di dalam film Ayat ayat Cinta 2 dalam memperbaiki dan meningkatkan nilai akidah dan moral. Film ini menjadi bukti bahwa adanya film yang dpat membentuk akidah dan moral dengan pesan yang bagus. Film ini dapat menuntun penonton agar dapat meniru nilai-nilai akidah yang baik seperti yang ada dalam film. Dan untuk mahasiswa atau pembaca digunakan sebagai sumber informasi untuk melakukan penelitan terkait dengan object dan variable yang lain. Penelitian ini hanya menggunakan library research dengan cara membaca, menelaah, memahami, dan menganalisis buku-buku yang ada kaitannya dengan penelitian dan objek film Ayat-ayat Cinta 2. Diharapkan hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai acuan bagi peneliti selanjutnya untuk mengembangkan penelitian ini dengan melihat pengaruhnya terhadap peristiwa lainnya.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan yaitu nilai-nilai pendidikan akidah yang terkandung di dalam film “Ayat-Ayat Cinta 2terdapat 18 adegan antara lain mengandung nilai akhidah antara lain pentingnya perdamaian, Kewajiban sholat, Berburuk sangka dan memfitnah orang lain, Bersikap jujur, Bertegur sapa kepada orang lain, Selalu menolong orang lain walaupun tidak diabaikan, Selalu bersikap sopan dan patuh kepada orang tua, kesetaraan perempuan dengan laki-laki dalam islam, Mencuri adalah tindakan tidak terpuji, Shaf sholat yang rapat adalah sunnah, Berbesar hati dan menerima kesalahan yang pernah dilakukan, Tetap bersikap sopan kepada siapapun walapun itu pengemis, Antar umat beragama sebaiknya saling tolong menolong, Kepada orang tua sebaiknya bersikap santun, Keikhlasan dalam membantu merupakan kunci sebuah keberkahan, Kebaikan akan melahirkan kebaikan yang lain, Anjuran untuk menutup aurat.

References

  1. Iqbal, Muhammad. 2001. Kamus Dasar Islam. Jakarta : Inovasi. Hal. 21
  2. Alim, Muhammad. 2011. Pendidikan Agama Islam : Upaya Pembentukan Pemikiran dan Kepribadian Muslim. Bandung. Hal. 37
  3. Departemen Agama RI. 2007. Aqidah. Yogyakarta : Perpustakaan Fakultas Hukum UII Yogyakarta. Hal. 408
  4. Fuad Almusawa, Nabiel. 2005. Pendidikan Agama Islam untuk Pengurus Tinggi. Bandung : Syamil Cipta Media. Hal. 11
  5. Syah, Muhibbin. 2005. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Cet. V. Bandung : Remaja Rosdakarya. Hal. 9
  6. Sobur, Alex. 2004. Analisis Teks Media. Bandung : Remaja Rosdakarya. Hal. 87
  7. Kuswandi, Wawan. 1996. Komunikasi Massa Sebuah Analisis Media Televisi. Jakarta : Rineka Cipta. Hal. 91
  8. Ridwan, Aang. 2013. Filsafat Komunikasi. Bandung : Pustaka Setia
  9. Abu dan Salimi Ahmadi, Noor. 1994. Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam. Jakarta : Bumi Aksara
  10. Noer Aly, Hery. 1999. Ilmu Pendidikan Islam : Konsep Dasar Ilmu Pendidikan. Bandung. Alfabeta
  11. Aziz, Abdul. 2009. Filsafat Pendidikan Islam :Sebuah Gagasan Membangun Pendidikan Islam. Yogyakarta : Teras. Hal. 86
  12. Syamsul Huda, Rohmadi. 2012. Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agam Islam. Yogyakarta : Araska. Hal.81