Abstract
This article discusses the application of the TPR (Total Physical Response) method to increase the maharoh al kalam of class X students at MA Al Karimi Gresik. The background of this research is that the learning of maharoh kalam in class 10 of MA Al Krimi Gresik is still far from ideal. Understanding of maharoh kalam in Arabic subjects is still low (grade average 49.61). In addition, the number of students who managed to reach and exceed the KKM was less than 75%. The KKM for Arabic subjects at MA Al Karimi is 74. So in this study the researcher offers the TPR (Total Physical Response) method as an alternative that can be used to increase maharoh al Kalam. The purpose of this study was to determine the application of the TPR method in increasing maharoh al-Kalam students of class X MA al-Karimi. The research method used is collaborative experimental classroom action research. The research approach in this study uses a qualitative and quantitative approach. Data collection techniques used are test techniques, observation techniques, and documentation techniques. The data analysis technique used is drawing conclusions and analysis in the form of numbers. And based on the results obtained by the researchers as follows: 1) the application of the TPR method in learning speaking skills in grade 10 was successful. This can be seen from the results of the application of the method in the second cycle, namely with an average class value of 80.26 and a learning percentage of 79%, which is more than 75% of students who are able to achieve the KKM. 2) the application of the TPR method can be done to increase maharoh al kalam in grade 10 at MA Al Karimi.
Pendahuluan
Dalam kitab idho’at, berbicara secara bahasa adalah segala yang diucapkan untuk mengekpresikan pikiran mental. Dasar dari sebuah bahasa adalah berbicara sedangkan menulis merupakan percobaan untuk representasi perktaan. [1] Berbicara adalah bentuk utama komunikasi bagi seseorang dan karenanya merupakan bagian terpenying dari latihan [2]
Dalam pembelajaran bahasa Arab sendiri terdapat empat maharoh yang harus dikuasai, dan ini disetujui oleh semua pakar bahasa. Diantarnya: (1)maharoh istima’, (2) maharoh kalam, (3)maharoh qiroah, (4)maharoh kitabah.
Dalam pembelajaran bahasa Arab maharoh kalam merupakan ketrampilan yang paling penting, sebab maharoh kalam merupakan bagian yang mendasar dalam mempelajari bahasa asing yang harus dipelajari oleh peserta didik. Secara umum maharoh kalam bertujuan agar peserta idik dapat berkomunikasi secara lisan dengan baik. [3]
Standar kompetensi maharoh kalam adalah kemampuan mengungkapakan informasi secara lisan dalam bentuk paparan ataupun dialog tentang materi yang dimaksud, sedangkan kompetensi dasar adalah melakukan dialog sederhana terkait materi, dan menyampaikan informasi secara lisan dalam kalimat sederhanaa yang berkaitan dengan maharoh kalam. [4]
Kenyataan saat ini dikelas X MA Al Karimi Gersik masih jauh dari standar yang telah ditentuakan. Pemahaman maharoh kalam pada mata pelajaran bahasa Arab masih rendah (rata-rata kelas 49,61) selain itu, jumlah peserta didik yang berhasil mencapai KKM kurang dari 75%. KKM bahasa Arab di MA Al Karimi adalah 74. Beberapa kemungkinan penyebab rendahnya pemahaman siswa terhadap pembelajaran bahasa Arab , yaitu: (1)kurangnya penggunaan bahasa Arab pada sat pelaksanaan pembelajaran, (2)tidak adanya penggunaan strategi ataupun metode yang memadai.
Kenyataan ini tentunyan membuat peneliti perlu menerapkan metode TPR untuk meningkatkan kemampuan maharoh kalam siswa kelas X MA Al Karimi Gersi. Seleksi dan penggunaan metode ini dalam penelitian berdasarkan keunikan metode.
Metode TPR merupakan metode pembelajaran gaya kebahasaan yang berbasis pada koordinasi kata dan tindakan. Metode ini bertujuan untuk mengajarkan bahasa melalui aktivitas fisik atau gerakan. Metode TPR bertujuan untuk memberikan pembelajaran bahasa Arab yang lebih mudah bagi siswa, yang dikenalkan dengan kata perintah dan diberikan gerakan fisik. [5] Metode TPR sendiri sengaja dirancang agar pembelajaran siswa lebih menyenangkan dan lebih mudah dipahami. Guru. James j Asher mulai bereksperimen dengan pengajaran bahasa isyarat pada pertengahan 1960-an. Menurut James J Asher, orang dewasa akan berhasil dalam belajar bahasa asing jika mereka meniru cara anak-anak belajar ketika mempelajari bahasa ibu mereka. Hal ini terlihat ketika anak diberikan kalimat pendek dan perintah kemudian merespon atau merespon secara nonverbal. Asher juga percaya bahwa ketika belajar bahasa dengan gerakan tubuh, stres pada anak akan berkurang. Dan itulah yang memungkinkan siswa untuk mengembangkan keterampilan bahasa mereka dengan cepat. [6]
Haskell menjelaskan bahwa metode ini juga dikenal sebagai "metode Asher," yang berarti menghabiskan cukup waktu untuk mendengarkan dan mengamati perintah sebelum berbicara dengan seseorang dalam bahasa asing. [7]
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan metode TPR dalam meningkatkan maharoh kalam siswa kelas X MA Al Karimi Gersik.
Metode Penelitian
Dalam artikel ini, penulis menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang bersifat kolaboratif yang menanyakan tentang strategi. Analis bekerja sama dengan pendidik dalam mengatur, mengenali, mengamati, dan melaksanakan kegiatan yang digariskan. [8] Rencana investigasi yang digunakan dapat berupa investigasi kegiatan kelas kerangka berliku dengan acara investigasi ini dilakukan sejalan dengan demonstrasi rencana investigasi Kurt Lewin yang dimulai dengan mengatur pada saat itu aktivitas, persepsi, dan refleksi. Penyelidikan mata pelajaran dalam pembahasan ini adalah siswa kelas X IPS di*MA Al-Karimi Gresik yang dilaksanakan pada semester ganjill 2020/2021. Keseluruhannya terdiri dari 21 siswa yang terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan*.
Dalam kegiatan pembelajaran ini investigasi dilakukan sebanyak siklus II. Secara spesifik poin-poin siklus utama untuk menentukan perubahan maharoh al-kalam siswa X IPS 2 dengan menggunakan strategi TPR (Tambahan Reaksi Fisik), yang kemudian terjadi pada siklus primer. digunakan sebagai kain refleksi untuk membutuhkan aktivitas dalam siklus momen, seperti untuk siklus momen. sendiri dilakukan sebagai kemajuan pelaksanaan pembelajaran pada siklus I berdasarkan refleksi pada siklus I. Penyelidikan aktivitas kelas ini dilakukan dalam latihan-latihan utama, yaitu: (1) menyusun, (2) aktivitas, (3)observasi, (4) refleksi. Latihan pada siklus I dalam investigasi aktivitas kelas ini terdiri dari menyusun, aktivitas, observasi, dan refleksi. Peneliti akan menguaraikan sebagai berikut:
1. Perencanaan
Perencanaan penelitian adalah langkah yang paling penting. Segala sesuatu yang dilakukan harus berdasarkan rencana agar hasil yang diinginkan dapat tercapai secara maksimal. Rencana penelitian tindakan kolektif ini meliputi: 1) Penyusunan jadwal penelitian, studi tindakan kolektif ini akan dilaksanakan pada bulan November 2020 selama semester gasal tahun pelajaran 2020/2021. 2) Menganalisis kurikulum untuk mengetahui keterampilan dasar yang akan diajarkan selama belajar. 3) Menyusun RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) mata pelajaran Bahasa Arab Kelas X IPS 2 dengan topik الحياة في الأسرة وفي سكن الطلاب 3) Menyiapkan bahan ajar berupa buku dan bahan yang digunakan dalam proses penerapan metode TPR Pre-preparation -tes soal dan jawaban untuk mengetahui keterampilan berbicara siswa kelas X IPS. Yang pertama dilakukan pada saat prasiklus I dan yang kedua dilakukan setelah pembelajaran dengan menggunakan metode TPR (Total Physical Response). 5) Menyiapkan peralatan pengumpulan data berupa lembar observasi guru dan siswa serta dokumen kegiatan. 6) Lakukan evaluasi pada setiap siklusز
2. Tindakan
Pelaksanaan tindakan merupakan penerapan isi rancancangan, yaitu melakukan tindakan di kelas sesuai dengan yang telah direncanakan. Pada tahap ini pembelajaran difokuskan untuk meningkatkan ketrampilan berbicara siswa kelas X IPS 2 melalui metode TPR. Pembelajaran lebih pada penggunaan metode TPR.
Adapun pelaksanaan tindakan pada penelitian ini antara lain: 1) Membuka pembelajaran dan mengabsen peserta didik. 2) Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari. 3)Menjelaskan materi maharoh al-kalam dengan tema الحياة في الأسرة و في سكن الطلاب 4) Peneliti memberikan contoh kegiatan metode TPR. 5)Peneliti membimbing siswa melakukan intruksi atau perintah 5) Peneliti meminta dua orang siswa untuk melakukan apa yang telah peneliti contohkan. 6) Peneliti memperbaiki jika peserta didik kurang tepat dalam pengucapan mufrodat. 7)Peneliti dan peserta melakukan kegiatan metode TPR sampai selesai. 8)Peneliti memberi penjelasan ulang tentang materi yang telah dipelajari. 9)Peneliti melakukan pos tes untuk mengetahui hasil belajar siswa yang telah dilakukan.
3. Observasi
Observasi adalah kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat. Dalam penelitian ini, peneliti meminta bantuan guru mata pelajaran untuk menjadi pengamat. Proses observasi dilakukan dengan mengacu pada pedoman observasi yang telah disusun. Observasinya adalah sebagai berikut: 1) Mengamati perilaku siswa terhadap penggunaan metode TPR. 2) Mengamati peneliti dalam menerapkan metode TPR. 3) Mengamati pekerjaan siswa. 4) mengamati pemahaman masing-masing siswa.
4. Refleksi
Tahap refleksi adalah tahap yang paling penting untuk melakukan sesuatu, kegiatan ini dilakukan ketika peneliti telah melakukan *penelitian. Berpikir seperti ini: 1) Mengevaluasi tindakan yang dilakukan meliputi kualitas, kuantitas, waktu dan setiap tindakan. 2) Meningkatkan pelaksanaan tindakan berdasarkan hasil penilaian yang akan digunakan pada siklus II. 3) Mendiskusikan hasil siklus I dengan guru mata pelajaran. [9]
*Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah sebagai berikut: 1) Teknik pengujian: Teknik pengujian adalah teknik yang digunakan untuk mengukur kompetensi dasar dan pencapaiannya. Tes ini digunakan untuk mengetahui kemampuan maharoh alkalam siswa dari kelas X IPS 2 hingga MA al Karimi Gresik. Pada setiap siklus, peneliti memberikan tes untuk mengukur kemampuan berbicara siswa. Dalam penelitian ini, tes yang digunakan adalah tes lisan, yaitu suatu bentuk tes dengan menggunakan bahasa lisan. 2) Teknik Observasi: Observasi adalah kegiatan mengumpulkan data melalui pengamatan terhadap gejala, fenomena dan data empiris yang berkaitan dengan masalah penelitian. Dalam penelitian ini, guru mata pelajaran bertindak sebagai pengamat. Observasi dilakukan dengan mengacu pada instruksi observasi yang telah disiapkan dan observasi yang dilakukan selama pembelajaran. Dalam hal ini observasi dilakukan untuk mengumpulkan data aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dan penerapan metode TPR. 3) Teknik Pendokumentasian: Dokumen adalah kumpulan fakta dan data yang disimpan dalam bentuk dokumen atau sejenisnya. Teknik ini juga digunakan untuk mencari data pendirian sekolah, serta jumlah siswa dan guru di sekolah tersebut. Dokumentasi dalam penelitian ini adalah seluruh aktivitas pembelajaran bahasa Arab siswa kelas X MA Al Karimi Gresik. [10]
Hasil dan Pembahasan
Peneliti melakukan survey dengan menerapkan metode TPR untuk menyampaikan maharoh kalam kepada siswa kelas X yang belajar di MA Al Krimi yang dilaksanakan mulai tanggal 14 hingga 19 November 2020. Latihan pra survei dilakukan pada tanggal 15 November 2020 yang bertepatan dengan hari Minggu. Peneliti menggunakan persepsi awal pembelajaran yang dilakukan di kelas X MA Al Karimi Gersik untuk mengetahui status dan kepribadian siswa di kelas X. Peneliti juga melakukan wawancara dengan siswa. Guru bahasa Arab di kelas X menggali permasalahan pembelajaran bahasa Arab yang mereka hadapi. Dalam analisis ini, analisis menunjukkan bahwa pembelajaran bahasa Arab dialek oleh guru mata pelajaran masih menggunakan pembelajaran tradisional sebagai strategi menyapa sehingga guru lebih aktif daripada siswa, terutama yang menjadi guru. anggota belum menautkan metode TPR. Penyelidikan aktivitas kelas ini dilakukan sesuai dengan rencana pembelajaran bahasa Arab mata kuliah tersebut. Waktu untuk setiap tes adalah 45 menit. Pertimbangan ini terdiri dari dua siklus, dengan point of interest setiap siklus dilakukan dalam 2 pertemuan yang identik dengan 3 jam pelajaran. Pelaksanaan kegiatan tanya jawab kelas pada siklus I dan II meliputi 4 tahap yaitu penyusunan, penggunaan, persepsi dan refleksi. Adapun beberapa langkah yang dilakukan peneliti saat melaksanakan penelitian anatara lain:
1. Siklus I
Proses tindakan ini berlangsung dalam 2 kali pertemuan dengan alokasi waktu untuk setiap pertemuan adalah 2x45 menit. Peneliti melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode TPR (Total Response) yang dilaksanakan sesuai dengan tahapan pembelajaran RPP yaitu: 1) Pada kegiatan pendahuluan, pembelajaran diawali dengan salam, motif, dan penjelasan misi. 2) Pada kegiatan dasar, pembelajaran bahasa Arab dilakukan dengan bentuk-bentuk imperatif (imperatif) yang menuntut siswa untuk merespon untuk melakukan hal ini, siswa secara individu dapat menggunakan bentuk-bentuk imperatif (perintah) yang harus dijawab oleh temannya secara individu atau kelompok. Di akhir kegiatan dasar ini diakhiri dengan tes untuk mengetahui pengaruh metode TPR terhadap maharoh kalam peserta didik kelas X IPS 2 MA Al Karimi Gresic. Tes dilaksanakan melalui tes lisan dimana peneliti memanggil setiap siswa untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah disiapkan oleh peneliti sebelumnya dengan topik Al hayatu fil usroh wa sakani thullab. Setiap siswa menerima lima pertanyaan. Pertanyaan akan ditambahkan. 3) Pada kegiatan meringkas, dilakukan refleksi atas kesalahan-kesalahan yang dilakukan dalam proses pembelajaran. Kemampuan siswa dalam menjawab beberapa pertanyaan setelah tes masih rendah, khususnya dengan skor total 1052 siswa, sehingga nilai rata-rata keseluruhan siswa adalah 73.2, yang diambil dari total skor siswa. siswa dibagi jumlah siswa dikalikan 100, dan siswa dengan nilai tertinggi mendapat nilai 98 dan siswa dengan nilai terendah mendapat nilai 60, terbukti dari 21 siswa hanya 10 orang yang mencapai nilai akademik. Hal ini dikarenakan siswa kurang memperhatikan peneliti selama masa studi dan siswa kurang memahami pertanyaan dari peneliti.
Setelah melakukan proses pembelajaran keseluruhan pada putaran I telah dikerjakan, maka peneliti akan mengobservasi dan menemukan kekurangan dan kelemahan yang digunakan untuk melakukan perbaikan pada siklus berikutnya. Adapun hal-hal yang tidak berhasil pada siklus I dan yang akan diperbaiki pada siklus II adalah: 1) Peneliti harus membiasakan peserta didik memahami materi dengan penjelasan yang menggunakan bahasa Arab dan membiasakan peserta didik berbicara bahasa Arab baik saat bertanya maupun saat berbicara dengan teman-temanya. 2) Peneliti harus lebih jelas dalam memperagakan perintah-perintah. 3)Penelti harus dapat menarik perhatian peserta didik selama aktivitas pembelajaran. 4) Peneliti harus mampu membuat suasana kelas menjadi lebih menarik. 5) Meningkatkan respon siswa respond dan keaktifa peserta didik saat pembelajaran berlangsung dengan memberikan beberapa pertanyaan dengan menggunakan bahasa Arab yang membuat mereka lebih aktif. 6) Tingkat kekuasan peserta didik dalam aktivitas pembelajaran maharoh kalam dengan metode TPR masuk pada kategori rendah yang dibuktikan dengan nilai rata-rata 73,42. 7) setengah dari pesera didik merasakan kesulitan dalam menjawab pertanyaan. Hal ini disebakan karena peserta didik belum menguasai materi.
2. Siklus II
Proses pelaksanaan tindakan ini dilakukan dalam 2 kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 45 menit dalam setiap pertemuan. Peneliti melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan metode TPR yang telah dilaksanakan sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran dalam RPP yaitu: 1) Pada aktivitas pendahuluan, pembelajaran diawali dengan salam, pemberian motivasi dan penjelasan tugas. 2) Pada aktivitas inti, pembelajaran bahasa Arab dilaksanakan dengan bentuk-bentuk imperatif (perintah) yang memerlukan respon siswa untuk melakukannya, siswa secara individu dapat menggunakan bentuk-bentuk imperatif (perintah) tersebut untuk ditanggapi oleh temannya baik secara individu maupun kelompok. Diakhir aktivitas inti ini ditutup dengan pos test untuk mengetahui pengaruh metode TPR (Total Physical Response) terhadap kemampuan berbicara siswa kelas X IPS 2 MA Al Karimi Gresik. Posttest dilakukan dengan cara ujian lisan, dimana peneliti memanggil setiap siswa untuk menjawab pertanyaan yang telah disiapkan oleh peneliti sebelumnya mengenai tema Al hayatu fil usroh wa sakani thullab. Setiap siswa menerima lima pertanyaan. Pertanyaan akan ditambahkan. 3) Pada aktivitas meringkas, dilakukan refleksi atas kesalahan-kesalahan yang dilakukan dalam proses pembelajaran. Kemampuan siswa dalam menjawab banyak soal setelah tes cukup baik, khususnya dengan nilai total siswa yang mengikuti tes 1525, nilai rata-rata keseluruhan siswa adalah 80, 26 adalah nilai total. Nilai siswa dibagi dengan jumlah siswa. siswa dikalikan 100, dan nilai siswa tertinggi mencapai nilai 99 dan nilai siswa terendah mencapai nilai 70, terbukti dengan 19 siswa, 15 orang dapat mencapai nilai ketuntasan belajar. Memang siswa memperhatikan peneliti dan siswa mulai bersemangat belajar menggunakan metode TPR.
Setelah dilaksanakannya kegiatan siklus II maka peneliti menarik kesimpulan sebagai berikut: 1) Peneliti sudah membiasakan peserta didik memahami materi dengan penjelasan yang menggunakan bahasa Arab dan membiasakan peserta didik berbicara bahasa Arab baik saat bertanya maupun saat berbicara dengan teman-temanya. 2) Peneliti sudah cukup jelas dalam memperagakan perintah-perintah. 3) Penelti dapat menarik perhatian peserta didik saat proses pembelajaran berlangsung. 4) Peneliti sudah mampu membuat suasana kelas menjadi lebih menarik. 5) Penelti telah meningkatkan respon siswa respond dan keaktifa peserta didik saat pembelajaran berlangsung dengan memberikan beberapa pertanyaan dengan menggunakan bahasa Arab yang membuat mereka lebih aktif. 6) Tingkat kekuasan peserta didik dalam proses kegiatan pembelajaran maharoh kalam dengan metode TPR masuk pada kategori sedang yang dibuktikan dengan nilai rata-rata 80,26. 7) Siswa sudah mampu soal-soal.
Kesimpulan
Metode TPR merupakan strategi pengajaran dialek yang dibangun di atas koordinasi wacana dan aktivitas. Strategi ini berusaha untuk menginstruksikan dialek melalui tindakan fisik atau tindakan mesin (pengembangan). Dialek diinstruksikan dengan menggerakkan semua perkembangan tubuh. Untuk membuktikan hipotesis tersebut, para analis menghubungkan strategi ini di Madrasah Aliyah Al-Karimi Gresik, khususnya pada mata kuliah X IPS 2 yang terdiri dari 21 siswa dengan kapasitas yang beragam. Strategi TPR ini berkaitan dengan pembelajaran bahasa Arab, khususnya dalam memajukan kemampuan berbicara siswa. Penulis mengambil topik Al hayatu fil Usroh wa sakini at-thullab dengan memanfaatkan siklus II dalam persiapan pembelajaran.
Dan berdasarkan hasil penerapan metode TPR dalam pembelajaran bahasa Arab khususnya keterampilan maharoh kalam dengan tema Al hayatu fil Usroh wa sakini at-thullab pada saat pre-test diperoleh total skor 1042 dan rata-rata adalah 49,61 dan persentase ketuntasan belajar 14% dengan jumlah peserta 3 orang tuntas dari 21 siswa dengan tingkat ketuntasan terlalu rendah karena berada pada rentang 0%-54%. Pada siklus (putaran) I jumlah seluruhnya 1542 dan rata-rata kelas 73,42, ketuntasan belajar 48% dengan tingkat ketuntasan terlalut rendah karena berada pada kisaran 0%-54%. Sedangkan pada siklus (putaran) II skor total 1525 dan rata-rata kelas 80,26, 15 dari 19 siswa tuntas dan persentase belajar 79% dengan tingkat ketuntasan sedang karena berada pada kisaran 65%-79%. Sehingga peneliti menyimpulkan bahwa metode TPR dapat meningkatkan kalam maharoh siswa kelas X MA Al Karimi Gersik.
References
- عبد الرحمن بن إبراهيم الفوزان. إضاءات لمعلمى اللغة العربيّة لغير الناطقين بها, 1431ه
- فخر الراسخ (2013)، تعليم مهارة الكلام للناطقين بغير اللغة العربيةز دورية عملية أم القرىز
- https://issuu.com/ummulqurojurnalinsud/docs/2.fahrur_rosikh
- Ulin Nuha, Ragam Metodologi Dan Media Pembelajaran Bahasa Arab, Yogyakarta: Diva Press, 2016.
- Ginanjar Panji Satria Waninggil, (2014) Implementasi metode total physical response dalam pembelajaran keterampilan istima’ terhadap para siswa kelas VII di MTs Ittihadul Muslimin Jepara, Skripsi S-1, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Walisongo Semarang. Diakses dari
- http://eprints.walisongo.ac.id/7537/1/103211012_Ginanjar_Panji_Satria_Waninggil.pdf
- Aziz Fachrurrozi & Erta Mahyudin, (2018). Pembelajaran Bahasa Asing Metode Tradisional dan Kontemporer. Jakarta Timur: Bania Publising.
- Nursalim. (2016) Penerapan Metode Total Physical Response dalam Upaya Peningkatan Kemampuan Muhadatsah Fi Lughotil Arabiyah, Jurnal: eL-Tarbawi Volume IX, No.1. Diakses dari
- https://doi.org/10.20885/tarbawi.vol9iss.art5
- Azhar Arsyad, (2010). Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
- Mu’alimin & Rahamat Arofah Hari Cahyadi. (2014). Penelitian Tindakan Kelas. Depok: Ganding Pustaka.
- Hardani. Et al. (2020) Metode penelitian kualitatif dan kuantitatif, Yogyakarta: CV. Pustaka Ilmu Group.
- Musfiqon. (2012). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya.