Information Technology Education Method
DOI: 10.21070/ijemd.v18i.644

The Influence of the Application of Video Media on Learning Activities and Science Learning Outcomes for Grade 6 Elementary School Students


Pengaruh Penerapan Media Video terhadap Aktivitas Belajar dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 6 Sekolah Dasar

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

Video Media Learning Activity Learning Outcomes

Abstract

This study aims to determine the effect of the application of video media on learning activities and science learning outcomes for fourth grade students of MINU Kedungcangkring. The research method used is quantitative with a causal comparative research design which is tested in one class. The assessment instrument used is a statement in the form of multiple choice, totaling 10 questions to find out the answers of the respondents. The sample of this study was class IV at MINU Kedungcangkring with a total of 25 students. The sampling technique in this research is sampling. Data analysis used Anova simple linear regression test. Data analysis used a simple linear regression test through the IBM SPSS 24.0 application. The results of the study on the linear regression test of video media on learning activities showed that the significance value of 0.000 was smaller than the significant level of 0.05, on video media on learning outcomes of 0.285 and on learning activities on learning outcomes it had a value of 0.641 where the overall value was significant. > the significant level used is 0.05. Based on the results of this study, it can be concluded that there is an effect on the application of video media to learning activities but does not affect learning outcomes, learning activities and learning outcomes.

Pendahuluan

Pendidik merupakan suatu komponen yang mempunyai posisi sentral pada sistem pendidikan di penjuru dunia[1]. Peran pendidik sangat penting untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, faktor utama yang dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta didik, yakni salah satunya menggunakan alat bantu berupa media pembelajaran yang bervariasi. Media pembelajaran sebagai alat perantara menyalurkan informasi cepat yang dapat merangsang pikiran para penerimanya sehingga terciptanya proses belajar mengajar antara pendidik dan peserta didik[2]. Media pembelajaran sangat diperlukan bukan hanya untuk menambah pengalaman diri bagi peserta didik melainkan juga menghasilkan keseragaman pengetahuan, munculnya pengamatan, meningkatnya aktivitas belajar, membangkitkan motivasi keinginan, meningkatkan hasil belajar juga dapat menanamkan konsep dasar pemahaman yang benar dalam artian penjelasan menyeluruh baik dari konkrit sampai abstrak. Sistem belajar yang tidak terencana dengan baik dan berkesinambungan, tidak akan memberikan banyak pengetahuan dan kemampuan pada pendidikan formal terutama ditingkat sekolah dasar (SD)[3]. Pendidikan tingkat dasar merupakan pondasi yang sangat menentukan bagi keberhasilan proses pengembangan pembelajaran. permasalahan ini perlu mendapatkan priorotas lebih besar, mengingat pada masa perkembangan anak usia sekolah dasar memasuki masa perkembangan golden age sehingga sangat menentukan terciptanya peluang keberhasilan dalam mencapainya.

Sebagaimana firman Allah SWT pada surat Al-Alaq’ terdiri 5 ayat [4] sebagai berikut :

Supplementary Files

Gambar 1. surat Al-Alaq’

Pada surah Al-Alaq : 1-5 menjelaskan mengenai upaya untuk meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar peserta didik salah satunya membutuhkan alat bantu berupa media. Dimana memperlihatkan bahwa tidak cukup jika hanya melakukan aktivitas berupa duduk, diam, kemudian mendengarkan dan mencatat saja. Hal ini tentu ada kaitannya dengan ayat-ayat yang telah dipaparkan di atas, para ahli pendidik telah menguji dengan cara menggunakan media pembelajaran sebagai alat bantu perantara untuk menciptakan pengaruh baik dalam aktivitas dan hasil belajar peserta didik. Dari tahapan yang paling sederhana hingga berbasis teknologi dengan begitu penyajian materi pembelajaran menarik dan pastinya banyak disukai para peserta didik[6]. Disamping itu, pembelajaran dikatakan efektif ketika peserta didik dapat menangkap dan menyerap materi pembelajaran yang disampaikan oleh pendidik dan pendidik dapat memanfaatkan waktu dan mampu mengkondisikan suasa kelas. Pembelajaran akan sesuai prosedur yang kita inginkan ketika pendidik mampu mengontrol jalannya pembelajaran sehingga menjadi acuan untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Dengan adanya pembaruan penyajian konteks materi yang berbeda dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Tujuan pembelajaran tidak akan tercapai jika menggunakan media pembelajaran yang tidak sesuai materi. Tujuan pembelajaran menurut peneliti merupakan faktor terpenting dalam proses pembelajaran [7]. Adanya tujuan dalam pembelajaran pendidik dapat memiliki pedoman dan sasaran dalam mencapai tujuan pembelajaran. Ketika tujuan pembelajaran sudah jelas maka langkah pembelajaran akan lebih terarah dan terstruktur. Tujuan pembelajaran harus disesuaikan dengan prosedur, ketersediaan waktu, sarana prasarana dan kesiapan peserta didik. Pemilihan media juga dipertimbangan tidak hanya menyesuaikan materi tetapi juga tujuan pembelajaran, sarana dan pastinya kapasitas jumlah siswa sehingga dapat dikatakan sesuai jika sudah memenuhi kriteria. Ilmu Pengetahuan Alam juga mempelajari mengenai fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip dan teori-teori hal tersebut termasuk dalam proses ilmiah [8]. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) diharapkan menjadi salah satu jembatan untuk dapat mempelajari mengenai diri sendiri dan lingkungan alam sekitar. Pembelajaran IPA lebih menekankan pada pembelajaran secara pengalaman langsung yang berarti siswa harus melakukan proses mencari tahu dan berbuat sendiri.

Wabah pandemic virus Covid-19 yang kini melanda dunia membuat seluruh sektor harus adaptasi agar tetap berjalan semestinya dan termasuk sektor pendidikan yang terkena imbasnya sehingga terpengaruh terhadap hal tersebut dimana telah terjadi perubahan yang signifikan yakni perubahan pembelajaran yang mula tatap muka atau lebih di kenal sebagai luring menjadi pembelajaran secara daring. Pembelajaran berbasis daring ini mengharuskannya belajar di rumah masing-masing baik pendidik maupun siswa. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti [9]. Diperoleh informasi bahwasanya pembelajaran daring sering mendapatkan kendala selama proses pembelajaran. Kendala yang paling sering terjadi pada siswa yakni yang mula pembelajaran disambut dengan amat baik namun di tengah proses pembelajaran siswa sering kali merasa bosan dan tidak fokus. Hal ini juga berkaitan dengan aktivitas belajar pada siswa selama kegiatan belajar mengajar. Aktivitas belajar dalam pembelajaran seharusnya meliputi keterlibatan siswa dalam menjawab materi, mengumpulkan informasi terkait materi, menanyakan materi yang belum dipahami dan berkontibusi dalam menyelesaikan materi namun dilihat dari aktivitas yang dilakukan oleh peserta didik dari mulai sibuk bermain, sulit memahami dan merasa kebingungan sendiri atas materi yang telah di paparkan. Kurangnya keterampilan pendidik dalam memanfaatkan media pembelajaran berdampak pula pada hasil belajar peserta didik yang mendapatkan nilai rendah dari target pencapaian.

Penyampaian materi dapat menggunakan cara alternative untuk menunjang aktivitas dan hasil belajar pada materi sifat-sifat bunyi dibuat sedemikian rupa untuk dapat menarik perhatian peserta didik dan paham akan materi sifat-sifat bunyi, sehingga tujuan pembelajaran dapat terlaksana. Berdasarkan pemaparan diatas pada proses pembelajaran yang berjalan lebih baik dari hari biasanya yakni salah satunya menggunakan media video khusus untuk materi sifat-sifat bunyi mata pelajaran ilmu pengetahuan alam. Media video merupakan alat bantu yang dapat memberikan rangsangan, pengalaman dan persepsi terhadap materi pembelajaran serta dapat mengasah penalaran dalam pemahaman konsep anak. Video diyakini sebagai aktualisasi media yang membawa peserta didik ke pengalaman yang lebih kontekstual [10]. Kelebihan dari media video adalah mempermudah pendidik dalam penyampaian materi, memberikan pengalaman secara langsung, materi yang diberikan mudah dipahami selian itu dapat mengemas pembelajaran menjadi praktis, kreatif serta inovatif yang membangkitkan semangat siswa dalam mengikuti pembelajaran. Pemilihan media pembelajaran berupa video menjadi pilihan yang tepat bagi pendidik demi mempermudah menyampaikan materi dalam pembelajaran sehingga tidak perlu adanya pemberian materi secara berulang- ulang untuk dapat memahamkan peserta didik [11]. Dengan menerapkan media video diharapkan dapat menggugah minat ketertarikan dalam belajar serta mendorong peserta didik memahami konsep IPA sesuai prinsip dari pengetahuan serta dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Oleh karena itu fokus penelitian ini adalah ingin mengetahui apakah terdapat pengaruh aktivitas belajar dan hasil belajar peserta didik terhadap media video yang diterapkan. Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan diatas maka akan diadakan penelitian yang berjudul “Pengaruh Penerapan Media Video terhadap Aktivitas Belajar dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV MINU Kedungcangkring”.

Metode Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan jumlah sample 25 siswa kelas 4 di MINU Kedungcangkring. Peneliti menggunakan instrument media video, aktivitas belajar dan hasil belajar dengan skala likert yang memiliki jawaban dengan sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS) sangat tidak setuju (STS). Berikut instrument penelitian media video, aktivitas belajar dan hasil belajar.

Aspek/komponen Indikator
Media Video Menyajikan materi secara jelas Menyuguhkan objek abstrak menjadi nyataMeminimalisir waktuEfisien dalam penyampaian
Table 1.Media Video

Aspek/komponen Indikator
Aktivitas belajar Pengertian aktivitas belajarMengetahui kelebihan dan kekurangan aktivitas belajarPeran pendidik dalam membangun aktivitas belajar
Table 2.Aktivitas belajar

Aspek/komponen Indikator
Hasil Belajar Pengertian hasil belajarPeran orang tua dan pendidik dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik
Table 3.Hasil Belajar

Hasil dan Pembahasan

Penelitian melaksanakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan media video terhadap aktivitas belajar dan hasil belajar IPA siswa kelas IV MINU Kedungcangkring. Dalam penelitian ini peneliti melakukan serangkaian tahap yakni wawancara dengan wali kelas di kelas IV yang bertujuan untuk menggali informasi lebih dalam dan detail mengenai permasalahan. Selain wawancara peneliti juga membagikan kuisioner atau angket kepada seluruh siswa kelas IV dengan menggunakan google form sebagai alat untuk mendapatkan jawaban dari responden. Kuisioner dibagikan secara online karena tidak dapat melakukan kegiatan tatap muka apalagi dalam keadaan penelitian di tenagh wabah pandemic virus Covid-19 yang dimana seluruh kegiatan proses pembelajaran dilaksanakan secara mandiri di rumah maisng-masing dan sesuai dengan protokol kesehatan dan anjuran dari pemerintah. Hasil kuisioner ditabulasikan dan ditampilkan bentuk tabel,data dan dianalisis dengan menggunakan uji normalitas, uji homogenitas, uji validitas, uji realiabilitas, uji regresi.

Berdasarkan hasil uji normalitas Liliefors dengan menggunakan One Sample Kolmogorov Smirnov Test diketahui bahwa data dari variabel media video terhadap aktivitas belajar mendapatkan nilai signifikansi sebesar 0,044 data dari variabel media video terhadap hasil belajar sebesar 0,087, dan data dari variabel aktivitas belajar terhadap hasil belajar sebesar 0,043. Maka dapat disimpulkan bahwasannya nilai siginifikansi dari ketiga data mencapai lebih dari 0,05 dan dinyatakan berdistribusi normal.

ANOVAa
Model Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
1 Regression 4985.722 1 4985.722 26.569 .000b
Residual 4316.038 23 187.654
Total 9301.760 24
Table 4.Hasil Uji Regresi Media Video terhadap Aktivitas Belajar
  1. Dependent Variable: Aktivitas Belajar
  2. Predictors: (Constant), Media Vidio

Dari hasil analisis menunjukkan bahwa dapat diketahui bahwa nilai F hitung = 26.569 dengan tingkat signiffikasi sebesar 0,000 < 0,05, maka model regresi dapat dipakai untuk memprediksi variabel Media Video atau dengan kata lain ada pengaruh variabel Media video (X) terhadap variabel Aktivitas Belajar (Y).

ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 33.905 1 33.905 1.199 .285b
Residual 650.255 23 28.272
Total 684.160 24
Table 5.Hasil Uji Regresi Media Video terhadap Hasil Belajar

a. Dependent Variable: Hasil Belajar

b. Predictors: (Constant) : Media Video

Dari hasil analisis menunjukkan bahwa dapat diketahui bahwa nilai F hitung = 1.199 dengan tingkat signifikasi sebesar 0,285 > 0,05, maka model regresi tidak dapat dipakai untuk memprediksi variabel Media Video atau dengan kata lain tidak ada pengaruh variabel Media video (X) terhadap variabel Hasil Belajar (Y).

ANOVAa
Model Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
1 Regression 6.561 1 6.561 .223 .641b
Residual 677.599 23 29.461
Total 684.160 24
Table 6.Hasil Uji Regresi Aktivitas Belajar terhadap Hasil Belajar
  1. Dependent Variable: Hasil Belajar
  2. Predictors: (Constant), Aktivitas belajar

Dari hasil analisis menunjukkan bahwa dapat diketahui bahwa nilai F hitung = 223 dengan tingkat signifikasi sebesar 0,641 > 0,05, maka model regresi dapat dipakai untuk memprediksi variabel Aktivitas Belajar atau dengan kata lain tidak ada pengaruh variabel Aktivitas Belajar (X) terhadap variabel Hasil Belajar (Y).

Pada umumnya para pendidik hanya menyediakan bahan ajar di sekolah secara monoton, yang bahannya sudah tersedia dan tinggal pakai. Hal ini justru membuat peserta didik akan merasa bosan mengikuti pembelajaran, sehingga proses pembelajaran menjadi tidak efisien. Oleh karena itu menyusun,menyiapkan dan memilih bahan ajar sesuai kebutuhan peserta didik seperti media video menjadi solusi untuk memecahkan permasalahan yang berada di dalam kelas. Pemilihan media video diharapkan mampu berjalan efektif dan efisien dengan begitu aktivitas belajar dan hasil belajar peserta didik dapat memperbaiki kualitas pembelajaran.

Kesimpulan

Kesimpulan dalam penelitian adalah tidak adanya pengaruh penerapan media video terhadap aktivitas belajar dan hasil belajar IPA siswa kelas IV MINU Kedungcangkring. Hal tersebut terbukti dengan adanya hasil hipotesis menunjukkan bahwa nilai signifikansinya variabel pengaruh media video terhadap aktivitas belajar adalah sebesar 0,000 < 0,05, variabel media video terhadap hasil belajar adalah sebesar 0,528 > 0,05 dan variabel aktivitas belajar terhadap hasil belajar adalah sebesar 0,0641 > 0,05. Kedua variabel dependen memiliki nilai signifikan yang lebih dari 0,05 yang artinya tidak dapat pengaruh penerapan media video terhadap aktivitas belajar dan hasil belajar IPA siswa kelas IV MINU Kedungcangkring.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan media video terhadap aktivitas belajar dan hasil belajar IPA tidak terdapat pengaruh terhadap siswa kelas IV MINU Kedungcangkring. Meskipun tidak terdapat pengaruh yang signifikan pada penetilian kali ini, sebagai pendidik perlu adanya inovasi untuk merancang pembelajaran yang menarik sehingga dapat berjalan secara efisien dan efektif. Memperbarui sesuai konsep kurikulum sekarang merupakan proses terwujudkan kualitas untuk mencapai tujuan pembelajaran.

References

  1. Siska Oktavera (2015) Pengaruh Media Pembelajaran dan Kemandirian Belajar terhadap Hasil Belajar IPA siswa Kelas IV Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Dasar Volume 6 Edisi 2
  2. Prayoga Dwi Jatmiko, Anastasia Wijayantin, Susilaningsih. (2016). Pengaruh Pemanfaatan Video Pembelajaran terhadap Hasil Belajar IPA Kelas IV Sekolah Dasar. Edcomtech Volume 1, Nomor 2.
  3. Nur Maslikhatun Nisak. (2018). Implementasi kurikulum Pembelajaran Al Qur’an di Sekolah Dasar. Halaqa Islamic Islamic Education Journal, 2(2), 150-164. doi:http://dx.doi.org/10.21070/halaqa. v2i2.1780
  4. Syamil Quran, Al-Quran dan terjemahannya. Bandung: Syaumil Quran, h.597..
  5. Ruli Astuti, Lailatul Maghfiro. 2021. Buku Ajar Bahasa Jawa Piwulang Keluarga untuk Meningkatkan Efektivitas Pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah. JIEES : Journal of Islamic Education at Elementary School. p-ISSN : 2723 - 7184 ; e-ISSN : 2723-8148 JIEES, Vol. 2, No.1, Juni 2021 : 1-11
  6. Abudin Nata. 2009. Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana
  7. Sulfiana. 2018. Pengaruh Penggunaan Media Animasi terhadap Hasil Belajar Murid SD Negeri Romang Polong Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa. Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
  8. Hasil observasi dengan bapak Ali di MINUKEDUNGCANGKRING pada tanggal 26 Agustus 2020.
  9. Denty Marga Sukma 2018, February. The Effect of Audio-Visual Media on the Students’Participation in English Classroom,. Pancaran Pendidikan FKIP Universitas Jember, Vol. 7 (ISSN 0852-601X), pp. No. 1, Page 11-22, h. 12
  10. Simarmata, et al., , J. 2020. Elemen-Elemen Multimedia Teks, Gambar, Suara, Video, Animasi Untuk Pembelajaran. Yayasan Kita Menulis.
  11. Eni Fariyatul Fahyuni, Dwi Nastiti, Moch Bahak Udin By Arifin. 2020. Media Cerita Bergambar Akidah Akhlak Berbasis Value Clarification Technique. Nizamia Learning Center.