Abstract
This study aims to analyze how the influence and how much influence video learning media has on students' learning motivation in thematic learning of science content for class V at SDN Kemangsen 02 Balongbendo Sidoarjo. The research method used is a quantitative experiment with a Pre-Experimental design in the form of One-Group Pretest-Posttest. The sample of this research is class V-A and V-B SDN Kemangsen 02 with a total of 42 students. The sampling technique used was purposive sampling. Data analysis used a descriptive quantitative analysis approach to determine whether there were differences before and after treatment, so that it could be stated whether or not the treatment had an effect with the help of SPSS 16.0 for Windows. Based on the test results, it can be concluded that there is a significant effect between the use of video learning media on students' learning motivation in thematic learning of science content for class V at SDN Kemangsen 02 Balongbendo Sidoarjo which has been proven through hypothesis testing (t-test) and the tcount value is 4,497. > t table 2.021 which means Ho is rejected and Ha is accepted. The level of influence is evidenced by the total pretest score of 82% with an average of 49.12 included in the less category while the total posttest score of 84% with an average of 50.40 included in the good category and evidenced by the R Squere value of 0.336 or 33, 6%. This means that the influence of video learning media on students' learning motivation is 33.6%.
Pendahuluan
Pada perkembangan zaman saat ini yang dipengaruhi oleh ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang maju tentunya dapat mempengaruhi proses pembelajaran menjadi lebih menarik. Hal tersebut tentunya seseorang harus lebih meningkatkan kemampuannya menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi karena setiap manusia tidak akan lepas dari proses pembelajaran. Keterbatasan fasilitas pembelajaran yang disediakan oleh sekolah menyebabkan penggunaan media pembelajaran yang belum sepenuhnya diterapkan disetiap sekolah.
Media atau sarana merupakan alat yang kita butuhkan dalam berkomunikasi. Secara umum, definisi media merupakan apa saja yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada penerima informasi. Jadi media pembelajaran dapat diartikan sebagai (software) perangkat lunak yang berupa informasi atau pesan pendidikan yang disajikan menggunakan alat bantu (hardware) supaya informasi atau pesan tersebut dapat sampai kepada peserta didik [1]. Pengertian media pembelajaran diatas dapat disimpulkan bahwa (1) media merupakan wadah dari sebuah pesan yang dilakukan oleh penyalur atau sumber pesan kepada sasaran atau penerima pesan, (2) materi pembelajaran yang akan disampaikan merupakan pesan pembelajaran dan terjadinya proses pembelajaran merupakan tujuan yang ingin dicapai.
Media pembelajaran memiliki berbagai macam salah satunya media pembelajaran berupa video. Dalam bahasa latin istilah video berasal dari kata vidi dan visum yang mempunyai arti mempunyai daya penglihatan atau melihat. Dibandingkan dengan media lain seperti audio, grafik, dan sebagainya, video merupakan media yang yang paling bermakna karena video dalam penyediaannya memiliki satu cara penyaluran informasi yang sangat menarik [2]. Menggunakan media pembelajaran video dapat memberikan manfaat serta solusi dalam pembelajaran karena dapat memberikan pengalaman yang tidak terduga kepada peserta didik. Misalnya sebuah video yang menggambarkan langkah-langkah dan cara membuat kerajinan tangan dengan benar. Media pembelajaran video dapat meningkatkan serta mendorong motivasi belajar peserta didik, meningkatkan sikap dan segi-segi afektif lainnya [3]. Beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika pemilihan media, antara lain: 1) Pemilihan media yang tepat dapat menarik perhatian peserta didik serta memberikan kejelasan obyek yang diamati. 2) Bahan pembelajaran yang diajarkan di dalam kelas disesuaikan dengan pengalaman serta kemampuan peserta didik [4].
Hamalik mengemukakan bahwa memanfaatkan media dalam pembelajaran dapat membangkitkan minat dan keinginan baru, dapat mempengaruhi psikologis peserta didik, serta dapat merangsang dan membangkitkan motivasi dalam pembelajaran. Memperlancar interaksi antara pendidik atau guru dengan peserta didik sehingga proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien merupakan merupakan manfaat dari penggunaan media pembelajaran [5]. Pendidik atau guru dapat berperan sebagai kreator yaitu menciptakan serta memanfaatkan media dengan efisien, tepat dan menyenangkan bagi peserta didik. Akan tetapi dalam pemanfaatannya didalam kelas perlu ditekankan bahwa yang seharusnya dalam memanfaatkan penggunaan media pembelajaran yaitu peserta didik. Dengan menggunakan media pembelajaran diharapkan peserta didik lebih termotivasi dalam belajar.
Dalam menjalankan kewajiban atau tugasnya sebagai pendidik, guru dapat menciptakan suasana pembelajaran yang menarik dengan memanfaatkan media pembelajaran yang kratif, inovatif, dan variatif. Dasar penggunaan media pembelajaran dalam proses pembelajaran dapat ditemukan dalam Al-Qur’an. Sesuai dengan firman Allah SWT dalam Surah An-Nahl ayat 44, yaitu:
بِالْبَيِّنٰتِ وَالزُّبُرِۗ وَاَنْزَلْنَآ اِلَيْكَ الذِّكْرَ لِتُبَيِّنَ لِلنَّاسِ مَا نُزِّلَ اِلَيْهِمْ وَلَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُوْنَ
Artinya: “(mereka Kami utus) dengan membawa keterangan-keterangan (mukjizat) dan kitab-kitab. Dan kami turunkan Ad-Zikr (Al-Qur’an) kepadamu, agar engkau menerangkan kepada manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan agar mereka memikirkan” [6].
Menurut pendapat Sardiman dan Riduwan mengemukakan bahwa motivasi belajar merupakan kegiatan belajar yang ditimbulkan dari dalam diri peserta didik yang menyeluruh, yang memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang diinginkan oleh seseorang tersebut dapat tercapai. Kemudian Riduwan mengemukakan bahwa motivasi yaitu suatu kekuatan atau daya yang timbul dari diri peserta didik untuk memberi kesiapan supaya tujuan pembelajaran dapat tercapai [7]. Semangat baru bagi peserta didik seringkali timbul akibat dari motivasi yang telah mereka terima. Guru inspiratif bagi peserta didik biasanya pendidik atau guru yang menggunakan gaya mengajar motivator [8].
IPA merupakan kumpulan teori yang sistematis mempelajari tentang fenomena alam yang dalam pembelajarannya dengan pengamatan langsung tidak hanya dengan metode ceramah. Jika seorang guru bisa mengubah pelajaran yang sulit menjadi mudah, yang awalnya tidak bermakna menjadi bermakna, yang awalnya tidak menarik menjadi menarik maka guru tersebut dikatakan berhasil dalam proses pembelajaran. Maka dari itu dengan menggunakan media pembelajaran video diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik dan membantu memudahkan dalam penyampaian mata pelajaran tematik muatan IPA karena untuk sebagian besar peserta didik, mata pelajaran tematik muatan IPA merupakan konsep yang sulit. Sedangkan Nurdyansyah dan Luly mengemukakan bahwa Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran yang terdapat di sekolah dasar. Untuk sebagian besar peserta didik konsep IPA merupakan konsep yang sulit, sehingga jika seorang guru bisa mengubah pelajaran yang sulit menjadi mudah, yang awalnya tidak bermakna menjadi bermakna, yang awalnya tidak menarik menjadi menarik maka guru tersebut dikatakan berhasil dalam proses pembelajaran [9].
SDN Kemangsen 02 merupakan sebuah sekolah yang berada di pedesaan. Motivasi belajar peserta didik di sekolah tersebut rendah disebabkan dalam pembelajaran via whatsapp guru hanya memberikan penugasan saja tanpa menjelaskan terlebih dahulu materi pembelajaran. Sebelum memulai pembelajaran guru selalu memotivasi peserta didik supaya lebih giat dan semangat dalam pembelajaran dan tidak lupa membaca do’a sebelum belajar. Akan tetapi termotivasi atau tidaknya tergantung dari peserta didiknya. Sekolah tersebut sebenarnya sudah mempunyai media pembelajaran lengkap. Akan tetapi dalam penerapannya guru kurang menggunakan media pembelajaran apalagi menggunakan media pembelajaran video. Kendala IT guru yang rendah karena rata-rata umurnya diatas 50 tahun sehingga pembelajaran menjadi kurang menarik dan motivasi peserta didik pun menjadi rendah [10].
Oleh karena itu, hal tersebut perlu mendapat perhatian yang lebih dari guru supaya selalu berusaha menciptakan pembelajaran yang menarik dan tidak membosankan sehingga peserta didik lebih antusias dan aktif dalam pembelajaran. Salah satu cara yaitu menggunakan media pembelajaran video. Dengan menggunakan media pembelajaran video, guru dapat memanfaatkannya dalam proses pembelajaran untuk menarik perhatian peserta didik dan menyampaikan materi kepada peserta didik. Salah satu mata pelajaran yang diajarkan di kelas V adalah mata pelajaran tematik muatan IPA. Salah satu alternatif supaya pembelajaran dapat berlangsung secara efisien yaitu menggunakan media pembelajaran berupa video.
Maka dari itu peneliti perlu melakukan penelitian mengenai bagaimana pengaruh media pembelajaran video dan sejauh mana pengaruhnya terhadap motivasi peserta didik pada mata pelajaran IPA sehingga peserta didik lebih giat lagi dalam belajar. Oleh karena itu penulis mengambil suatu judul penelitian “Pengaruh Media Pembelajaran Video Terhadap Motivasi Peserta Didik Pada Pembelajaran Tematik Muatan IPA Kelas V di SDN Kemangsen 02 Balongbendo Sidorjo”. Dengan begitu penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan dapat digunakan sebagai referensi bagi pembaca mengenai peran media pembelajaran.
Metode Penelitian
Metode penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen (experimental method). Metode penelitian eksperimen merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu (variabel X) terhadap yang lain (variabel Y) dalam kondisi yang terkendalikan [11]. Desain yang digunakan adalah desain Pre-Eksperiment dengan bentuk One-Group Pretest-Posttest. Teknik analisis data menggunakan pendekatan analisis deskriptif untuk mengetahui perbedaan sebelum dan sesudah diberikan perlakuan sehingga dapat dinyatakan terdapat pengaruh atau tidaknya penggunaan media pembelajaran video terhadap motivasi belajar peserta didik.
Adapun populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh peserta didik di SDN Kemangsen 02 dengan jumlah keseluruhan yaitu 213 peserta didik. Sedangkan sampel pada penelitian ini adalah peserta didik kelas V-A dan V-B. Pengambilan sampel yang dilakukan secara purposive sampling yaitu supaya tidak mengganggu jam pelajaran dan aktivitas khususnya mata pelajaran lain. Peneliti mengambil sampel kelas V-A dan V-B SDN Kemangsen 02 dengan jumlah 42 peserta didik.
Hasil dan Pembahasan
Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui pengaruh media pembelajaran video terhadap motivasi belajar peserta didik pada pembelajaran tematik muatan IPA di SDN Kemangsen 02 Balongbendo Sidoarjo. Dalam penelitian ini peneliti melakukan wawancara dengan wali kelas V yang bertujuan untuk menggali informasi yang lebih dalam dan detail mengenai motivasi belajar peserta didik. Selain wawancara dengan wali kelas V peneliti juga membagikan pretest dan posttest berupa kuisioner atau angket terdiri dari 12 pernyataan dengan pilihan jawaban sangat setuju, setuju, netral/rata-rata, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Kuisioner atau angket dibagikan kepada peserta didik kelas V dengan jumlah 42 peserta didik di SDN Kemangsen 02 Balongbendo Sidoarjo dengan menggunakan google form. Kuisioner atau angket dibagikan secara online karena tidak dapat bertatap muka secara langsung dengan peserta didik dan penelitian dilakukan di tengah pandemi Covid-19 dimana seluh kegiatan pendidikan dilakukan di rumah masing-masing sesuai anjuran pemerintah. Hasil pretest dan posttest dianalisis dengan menggunakan uji validitas, uji reliabilitas, uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis.
Berdasarkan hasil uji coba validitas pretest sebanyak 12 butir angket ada 2 butir angket yang tidak valid yaitu item nomor 9 dan 10 karena rhitung < rtabel0,444. Sedangkan item soal lainnya dinyarakan valid karena rhitung > rtabel0,444. Uji coba validitas posttest sebanyak 12 butir angket semuanya valid karena rhitung > rtabel0,444. Hasil uji reliabilitas angket motivasi belajar (pretest) sebanyak 12 soal diperoleh nilai 0,958 dan angket media viedo (posttest) sebanyak 12 soal diperoleh nilai 0,970. Jadi semua variabel tersebut mempunyai nilai lebih besar dari 0,6. Dengan demikian seluruh item dianggap reliable dan layak digunakan sebagai alat ukur. Hasil uji normalitas yang menggunakan uji Kolmogorof-Sminorv, data pretest dengan jumlah 42 peserta didik memperoleh nilai Asymp Sig. 2 tailed sebesar 0,507 > 0,05 dan pada data posttest memperoleh nilai Asymp Sig. 2 tailed sebesar 0,097 > 0,05. Hasil tersebut menunjukkan pada data pretest dan posttest berdistribusi normal. Hasil uji homogenitas dapat diketahui bahwa kedua data memperoleh Sig. (2-tailed) sebesar 0,027 yang berarti lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data angket pretest dan posttest memiliki varian yang sama atau homogen.
Berdasarkan penelitian yang sudah dianalisis dan dikelola menggunakan bantuan SoftwareSPSS16.0 for Windows, maka hasil penelitian dapat dilihat dari paradigma berikut ini :
A. Pengaruh media pembelajaran video terhadap motivasi belajar peserta didik pada pembelajaran tematik muatan IPA kelas V di SDN Kemangsen 02 Balongbendo Sidoarjo
Banyak faktor yang mempengaruhi motivasi belajar peserta didik, salah satunya yaitu faktor sosial seperti: faktor keluarga atau keadaan rumah tangga, guru serta cara mengajarnya, dan alat-alat dalam pembelajaran. Menggunakan alat-alat dalam pembelajaran dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Alat-alat dalam pembelajaran salah satunya menggunakan media pembelajaran video, dengan menggunakan media pembelajaran video peserta didik tidak mudah bosan dan lebih semangat dalam mengikuti pembelajaran. Dengan ditampilkannya video dalam pembelajaran, peserta didik lebih jelas dalam mengkap materi yang diberikan oleh guru.
Teori tersebut dapat dibuktikan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, dapat dilihat pada tabel berikut.
Supplementary Files
Gambar 1.Hasil Uji
Berdasarkan tabel 1. diketahui nilai thitung sebesar 4.497 > ttabel 2.021 yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa “media pembelajaran video berpengaruh terhadap motivasi belajar peserta didik pada pembelajaran tematik muatan IPA kelas V di SDN Kemangsen 02”.
Hal tersebut sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Vuspa menyatakan bahwa menggunakan media video pembelajaran memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar peserta didik [12]. Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Annisa Hidayati menyatakan bahwa ada perbedaan motivasi belajar peserta didik yang signifikan sebelum menggunakan media pembelajaran video dan sesudah menggunakan media pembelajaran video [13].
Media pembelajaran video merupakan media yang menyajikan audio dan visual yang berisi beberapa pesan pembelajaran baik berisi prinsip, konsep, serta teori aplikasi pengetahuan guna membantu pemahaman terhadap suatu materi pembelajaran [14]. Video sendiri mempunyai arti bahan pembelajaran yang dapat didengar dan dapat dilihat (audio visual) yang digunakan untuk menyampaikan beberapa pesan atau materi pembelajaran. Dikatakan dapat didengar dan dilihat karena mengandung unsur dengar (audio) dan unsur lihat atau tampak (visual) yang disajikan secara bersama-sama. Video merupakan bahan pembelajaran yang dikemas melalui pita video yang dapat dilihat melalui VCD player atau video yang dihubungkan ke monitor televisi [15].
Berdasarkan penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwasannya media pembelajaran video berpengaruh terhadap motivasi belajar peserta didik.
B. Besar pengaruh media pembelajaran video terhadap motivasi belajar peserta didik pada pembelajaran tematik muatan IPA kelas V di SDN Kemangsen 02 Balongbendo Sidoarjo.
Terdapat Filosofi China menjelaskan mengenai media pembelajaran yang mengatakan bahwa: a) Ketika saya mendengar, maka dengan mudah saya melupakannya, b) Ketika saya melihat, maka saya akan ingat, c) Ketika saya melakukan, maka saya akan lebih paham [16]. Kemudian menurut Hamalik dalam Arsyad mengemukakan bahwa menggunakan media dalam pembelajaran dapat membangkitkan minat serta keinginan baru, membangkitkan rangsangan serta motivasi dalam kegiatan pembelajaran, dan bahkan membawa beberapa pengaruh psikologis terhadap peserta didik [17].
Sesuai dengan teori tersebut bahwa dalam proses pembelajaran apabila peneliti tidak memanfaatkan media pembelajaran video maka peserta didik dengan mudah melupakan materi pembelajaran dan kurang termotivasi dalam pembelajaran. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan total nilai pretest (sebelum diberikan media pembelajaran video) sebesar 82% dengan nilai rata-rata 49,12 termasuk dalam kategori kurang. Kemudian setelah diberikan perlakuan menggunakan media pembelajan video dan diberikan soal posttest total nilai sebesar 84% dengan nilai rata-rata 50,40 termasuk dalam kategori baik yang dapat dilihat pada grafik histogram berikut.
Supplementary Files
Gambar 2. Grafik Histogram Pretest
Supplementary Files
Gambar 3. Grafik Histogram Posttest
Pada tabel 1. Menunjukkan hasil perhitungan ada tidaknya pengaruh media pembelajaran video terhadap motivasi peserta didik, kemudian perhitungan selanjutnya adalah berapa besar pengaruhnya dapat dilihat pada tabel 2. berikut.
Supplementary Files
Gambar 4. Hasil Uji
Media pembelajaran video memiliki tingkat pengaruh yang cukup baik terhadap motivasi belajar peserta didik pada pembelajaran temaik muatan IPA kelas V di SDN Kemangsen 02 Balongbendo Sidoarjo. Hal ini dibuktikan pada tabel 2. dapat diketahui bahwa koefisien determinasi atau R Squere sebesar 0,336 atau 33,6%. Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Artinya besar pengaruh media pembelajaran video terhadap motivasi belajar peserta didik adalah sebesar 33,6%.
Hasil dari perhitungan tersebut sejalan dengan pendapat bahwa media pembelajaran video dapat memperlancar interaksi antara pendidik atau guru dengan peserta didik sehingga proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien [18]. Menumbuhkan motivasi belajar peserta didik yang dipengaruhi oleh beberapa faktor luar yang mendorong tumbuhnya motivasi belajar yang tinggi seperti: menggunakan model pembelajaran yang menarik, mendapatkan pujian, serta penghargaan terhadap peserta didik [19]. Oleh karena itu untuk menumbuhkan motivasi belajar peserta didik salah satunya menggunakan media pembelajaran video. Mengoptimalkan media pembelajaran video merupakan salah satu aspek kreatif dan inovatif dalam proses pembelajaran karena media pembelajaran video memegang peran yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Dengan menggunakan media pembelajaran video diharapkan peserta didik dapat mengoptimalkan kemampuan serta potensinya sebab media tersebut dapat memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan peserta didik.
Berdasarkan hal tersebut media pembelajaran video memiliki pengaruh yang cukup baik untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik.
Kesimpulan
Berdsarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang “Pengaruh Media Pembelajaran Video Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik Pada Pembelajaran Tematik Muatan IPA Kelas V di SDN Kemangsen 02 Balongbendo Sidoarjo” peneliti dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:
- Terdapat pengaruh media pembelajaran video terhadap motivasi belajar peserta didik pada pembelajaran tematik muatan IPA di SDN Kemangsen 02 Balongbendo Sidoarjo. Berdasarkan perhitungan uji hipotesis (uji-t) yang telah dilakukan maka di dapatkan nilai thitung 4,497 > ttabel 2,021 yang artinya Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi, dapat disimpulkan bahwa terdapat adanya pengaruh media pembelajaran video terhadap motivasi belajar peserta didik pada pembelajaran tematik muatan IPA kelas V di SDN Kemangsen 02 Balongbendo Sidoarjo.
- Besar pengaruh media pembelajaran video terhadap motivasi belajar peserta didik pada pembelajaran tematik muatan IPA Kelas V di SDN Kemangsen 02 Balongbendo Sidoarjo dapat dibuktikan dengan total nilai pretest sebesar 82% dengan rata-rata 49,12 termasuk dalam kategori kurang sedangkan total nilai posttest sebesar 84% dengan rata-rata 50,40 termasuk dalam kategori baik dan dibuktikan dengan nilai R Squere sebesar 0,336 atau 33,6%. Artinya besar pengaruh media pembelajaran video terhadap motivasi belajar peserta didik adalah sebesar 33,6%.
References
- Muhson, A. (2010). Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Teknlogi Informasi. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, 8(2).
- Fadhli, M. (2015). Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Video Kelas IV Sekolah Dasar, Jurnal Demensi Pendidikan dan Pembelajaran, 2015, Vol 3 No 1.
- Asari, M. Y. (2017). Skripsi: Pengaruh Penggunaan Video Pembelajaran Terhadap Motivasi Belajar Menjahit Gaun Pada Siswa Kelas X Jurusan Tata Busana Di SMK Diponegoro Yogyakarta. Yogyakarta: UNY.
- Fahyuni, E. F., & Istikomah Istikomah. (2016). Psikologi Belajar & Mengajar (kunci sukses guru dalam interaksi edukatif). Sidoarjo: Nizamia Learning Center.
- Karo-Karo, I. R., & Rohani, R. (2018). Manfaat Media Dalam Pembelajaran. Jurnal Axiom, 7(1).
- Al-Qur’an surat An-Nahl ayat 44.
- Aritonang, K. T. (2008). Minat dan Motivasi dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan Penabur, 7(10).
- Musfiqon, M. (2016). Gaya Mengajar A-Z. Sidoarjo: Nizamia Learning Center. Hal 100.
- Nurdyansyah. (2016). Developing ICT-Based Learning Model to Improve Learning Outcomes IPA of SD Fish Market in Sidoarjo. Jurnal TEKPEN, 1(2).
- Hasil wawancara dengan guru kelas V di SDN Kemangsen 02.
- Vuspa, L. S. (2017). Skripsi: Pengaruh Media Pembelajaran Video Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fikih di MTs Patra Mandiri Plaju Palembang. Palembang: UIN Raden Fatah Palembang.
- Vuspa, L. S. Op.Cit.
- Hidayati, A. (2019). Skripsi: Pengaruh Media Pembelajaran Video Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Tema 1 Subtema 1 Kelas V SD Negeri 105292 Bandar Klippa TA 2019/2020. Medan: Universitas Negeri Medan.
- Riyana, C. (2007). Pedoman Pengembangan Media Video. Jakarta: P3AI UPI.
- Farista, R., & Ali I. (2018). Pengembangan Video pembelajaran. Sidoarjo: Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.
- Wulansari, A. F. (2017). Skripsi: Pengembangan Media Movable Diorama Tiga Dimensi (3D) Pada Pembelajaran IPS Materi Denah Kelas III B SDN Tambakaji 05 Semarang. Semarang: Universitas Negeri Semarang.
- Arsyad, A. (2014). Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers. Hal 19.
- Karo-Karo, I. R., & Rohani, R. Op.Cit.
- Nurhayati. (2019). Skripsi: Pengaruh Model Pembelajaran Cooperative Tipe Student Facilitator and Explaining Terhadap Motivasi Belajar Sejarah Kebudayaan Islam Peserta Didik Kelas IV di MIN 9 Bandar Lampung. Lampung: Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.