Abstract
This research is motivated by the phenomenon of the importance of strengthening classroom-based character education for elementary school students in online learning during the Covid-19 pandemic. During the Covid-19 pandemic, students not only completed learning competencies based on KD (Basic Competencies), but strengthening class-based character education was needed in online learning activities. The application of strengthening class-based character education in the online learning process can be carried out in a persuasive manner. One of the elementary schools that implemented online learning due to the Covid-19 pandemic, namely SDN Sidokumpul, Sidoarjo Regency. In addition, SDN Sidokumpul is an elementary school that implements strengthening class-based character education. The results showed that the implementation of strengthening class-based character education during online learning conditions at SD Negeri Sidokumpul Sidoarjo was carried out by analyzing the characteristics of basic competencies, integrating character values into learning, implementing learning, conducting assessments and evaluating learning. Obstacles when implementing strengthening classroom-based character education during online learning conditions are the teacher cannot apply character values directly in the classroom, the application of character values is carried out persuasively, and teachers cannot assess student character directly, observe and assessing the integration of character values due to online learning conditions. The next solution is to require students to send photos of the implementation of the application of character values at home, require parents to accompany their children to study, and communicate with parents to be able to assess the application of character values. The benefits of this research are expected to provide theoretical input regarding the implementation of a class-based character education strengthening program in online learning during the Covid-19 pandemic in elementary schools, this is regarding the learning process carried out by students at home due to the Covid-19 pandemic. Online learning, Class-Based PPK, Covid-19
Pendahuluan
Pendidikan karakter merupakan salah satu aspek penting yang perlu ditanamkan pada siswa sebagai generasi muda bangsa., Selanjutnya, Amanat Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan menyatakan bahwa tujuan pendidikan ialah “mengembangakan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta tanggung jawab”. Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa pada hakekatnya tujuan pendidikan yaitu menanamkan nilai-nilai karakter.
Penanaman karakter pada saat ini dinilai sangat penting. Sebab, permasalahan karakter telah melanda generasi muda bangsa., Permasalahan karakter yang melanda generasi muda diantarnya; Media online Tribunnews pada tahun 2021 melaporkan tawuran pelajar SMA di Kota Bogor menelan satu pelajar tewas. Permasalahan karakter juga ditemukan bahwa para pelajar terjerat kasus narkoba, media online CNN Indonesia tahun 2021 melaporkan bahwa polres Gresik melakukan penangkapan seorang pelajar sebagai pengedar narkoba. Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai-nilai karakter pada pelajar di Indonesia mengalami kemerosotan. Kenyataan di lapangan pelaksanaan pendidikan selama ini menekankan pada pembelajaran hanya sekedar melakukan pengajaran dan bukan proses pendidikan seutuhnya.
Pendidikan memegang peranan penting dalam menanamkan sikap positif untuk mencetak generasi bangsa yang berkarakter. Hal tersebut menunjukkan bahwa melalui pendidikan diharapkan dapat membentuk generasi muda yang berkarakter. Kemudian, penerapan penanaman sikap positif dan nilai karakter sangat diperlukan diberbagai jenjang pendidikan, sebab selama ini penanaman nilai karakter hanya dilakukan sebatas teks book. Hal tersebut menunjukkan bahwa penanaman pendidikan karakter dinilai sangat urgen untuk diterapkan pada semua jenjang pendidikan.
Penerapan kebijakan karakter di bidang pendidikan sesuai yang dicanangkan Presiden Rupblik Indonesia dalam Nawa Cita berhubungan dengan revolusi mental. Pada Nawa Cita tersebut diharapakan mampu menanamkan nilai-nilai budi pekerti dan karakter pada peserta didik. Penerapan Nawa Cita pada pendidikan karakter harus ditanamkan pada semua jenjang pendidikan. Hal tersebut menunjukkan bahwa program penguatan pendidikan karakter (PPK) menjadi perhatian penting untuk diterapkan pada semua jenjang pendidikan di sekolah. Sekolah merupakan istitusi penting sebagai penerapan program penguatan pendidika karakter.
Pada usia sekolah dasar dinilai sangat penting dalam menanamkan nilai-nilai karakter. Sebab, sekolah dasar merupakan jenjang pendidikan formal pertama yang ditempuh siswa. Pada tahap sekolah dasar bahwa usia anak sekolah dasar pada tahapan perkembangan moral. Artinya penanaman nilai-nilai karakter pada anak usia sekolah dasar dinilai penting sebagai landasan dalam mengembangkan berbagai nilai-nilai karakter, sehingga diharapakan menjadi pondasi utama dalam mengambangkan karakter pada jenjang pendidikan selanjutnya.
Pentingnya pelaksanaan pendidikan karakter tersebut mengalami berbagai perubahan. Sebab, adanya pandemi Covid-19 proses pendidikan tidak dapat dilakukan di sekolah dan pembelajaran dilakukan dengan daring. Adanya Covid-19menyebabkan perubahan sistem pelaksanaan pendidikan yang dilakukan sekolah. Sementara itu, adanya pandemi Covid-19menyebabkan pemerintah mengeluarkan kebiijakan pembelajaran dilakukan secara daring (jarak jauh). Kebijakan pemerintah dalam pembelajaran daring pada masa pandemi Covid-19 sesuai surat edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 4 Tahun 2020 dalam rangka memutus penyebaran Covid-19, kegiatan proses pembelajaran yang dilakukan di sekolah harus dilakukan siswa di rumah secara daring.
Pandemi Covid-19 menyebabkan kegiatan pembelajaran dilakukan di rumah oleh siswa, menurut Maria dan Syahril bahwa selama pandemi Covid-19siswa tidak hanya menuntaskan kompetensi pembelajaran
berdasarkan KD (kompetensi dasar), akan tetapi penanaman nilai karakter diperlukan dalam kegiatan belajar di rumah. Pandemi Covid-19 menyebabkan sekolah dasar sistem pembelajarannya dilakukan secara daring. Sekolah dasar yang menerapkan pembelajaran daring akibat pandemi Covid-19 yaitu SDN Sidokumpul Kabupaten Sidoarjo. Hasil observasi awal bahwa SDN Sidokumpul selama pandemi Covid-19 pembelajaran dilakukan dengan googlemeet dan google classroom. Selanjutnya, SDN Sidokumpul merupakan sekolah dasar yang menerapkan program penguatan pendidikan karakter (PPK), hal tersebut ditunjukkan hasil wawancara dengan kepala sekolah dan guru bahwa SDN Sidokumpul menerapkan program penguatan pendidikan karakter (PPK).
Berdasarkan berbagai uraian permasalahan pendidikan di atas, berkenaan dengan adanya pandemi Covid-19menjadikan terjadinya perubahan proses pendidikan di lingkungan sekolah, dimana pembelajaran dilakukan di rumah atau dilakukan secara daring (jarak jauh). Sedangkan, pendidikan karakter merupakan pendidikan yang sangat penting dilakukan. Berdasarkan hal tersebut peneliti tertarik mengangkat penelitian dengan judul “Implementasi Program Penguatan Pendidikan Karakter Berbasis Kelas di SD Negeri Sidokumpul Sidoarjo”.
Metode Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan yaitu fenomenologi. Fenomenologi adalah jenis penelitian kualitatif, dimana peneliti melakukan pengumpulan data untuk mengetahui fenomena dalam pengalaman hidup subjek yang diteliti. Istilah fenomenologi dalam KBBI adalah suatu ilmu pengetahuan yang mengutarakan kejadian yang terlihat melalui metode ilmiah dan rasional. Creswell mendefinisikan fenomenologi sebagai salah satu jenis penelitian kualitatif, dimana peneliti melakukan pengumpulan data dengan observasi partisipan untuk mengetahui fenomena esensial partisipan dalam pengalaman hidupnya. Selanjutnya menurut Husserl dalam buku Penelitian Fenomenologi Pendidikan, Barnawi dkk, fenomenologi adalah pengalaman subjektif tentang kesadaran dari sudut pandang seseorang.
Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengtahui pengalaman subjektif dari guru kelas 1 sampai 6 di SD Negeri Sidokumpul Sidoarjo tentang implementasi program PPK berbasis kelas pada saat kondisi pembelajaran daring. Teknik yang digunakan dalam mengetahui fenomena tersebut yaitu dengan melakukan pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hal ini dilakukan untuk mendeskripsikan langkah-langkah guru implementasi program PPK berbasis kelas pada saat pembelajaran daring beserta kendala dan solusinya berdasarkan pengalaman subjek yang diteliti.
Hasil dan Pembahasan
Implementasi Program PPK Berbasis Kelas Pada Saat Kondisi Daring di SD Negeri Sidokumpul Sidoarjo
Implementasi adalah menerapkan suatu teori untuk mencapai tujuan tertentu dan sudah terencana sebelumnya. Tim PPK Kemendikbud menjelaskan bahwa implementasi PPK berbasis kelas merupakan suatu pendekatan dalam memperkuat pendidikan karakter yang dilakukan melalui pengintegrasian proses pembelajaran. Sama halnya dengan implementasi program PPK berbasis kelas pada saat kondisi daring di SD Negeri Sidokumpul Sidoarjo diawali dengan menganalisa dan memahami tingkat pengetahuan dan keterampilan pada kompetensi dasar dan menentukan nilai- nilai karakter sesuai dengan materi. Selanjutnya pada tahap pembelajaran, guru kelas melaksanakan pembelajaran yang didalamnya terdapat strategi pengelolaan kelas pada saat kondisi daring, mengintegrasikan nilai-nilai karakter secara persuasif melalui kegiatan pembiasaan, melakukan penilaian secara otentik dan obyektif, dan yang terakhir adalah melaporkan hasil penilaian kepada orang tua dan guru jenjang berikutmya.
Berdasarkan hasil wawancara, Guru melaksanakan pembelajaran secara daring melalui google meet dan google classroom. Sebelum menyampaikan materi terlebih menyapa dan mengingatkan siswa untuk menjaga kebersihan dan kesehatan diri agar terhindar dari virus Covid-19. Selanjutnya guru menyampaikan materi, mengajak siswa berdiskusi untuk mengrtahui karakter, dan memberi penugasan. Dalam mengerjakan tugas, siswa diberi batas waktu pengumpulan, yang mana hal ini untuk mengetahui karakter disiplin siswa.
Dalam mengimplementasikan PPK berbasis kelas diperlukan perencanaan yang matang, meliputi menentukan materi, metode, model, media, dan sumber belajar agar dapat mencapai standar nilai kriteria kelulusan minimal kompetensi dasar. Peneliti melihat dokumen perangkat rencana pelaksanaan pembelajaran milik guru kelas yang didalamnya terdapat nilai karakter yang diintegrasikan ke dalam pembelajaran dan alat evaluasi pembelajaran yang lengkap. Berdasarkan uraian tersebut, dari hasil temuan di lapangan dapat dirumuskan bahwa implementasi program PPK berbasis kelas pada saat kondisi daring di SD Negeri Sidokumpul Sidoarjo dimulai dari menganalisa karakteristik kompetensi dasar, mengintegrasikan nilai karakter ke dalam pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, melakukan penilaian dan evaluasi pembelajaran.
Hambatan dalam Mengimplementasikan Program PPK Berbasis Kelas Pada Saat Kondisi Pembelajaran Daring di SD Negeri Sidokumpul Sidoarjo
Hambatan adalah halangan atau rintangan yang dapat menyebabkan suatu pelaksanaan tidak terlaksana dengan baik. Sama halnya dengan yang terjadi pada guru kelas ketika menemukan hambatan dalam mengimplementasikan program PPK berbasis kelas pada saat kondisi pembelajaran daring di SD Negeri Sidokumpul Sidoarjo membuat pelaksanaannya tidak terlaksana dengan baik. Adanya pandemi covid-19 yang menyebabkan pembelajaran dilaksanakan secara daring membuat guru tidak bisa menerapkan nilai-nilai karakter secara langsung di dalam kelas. Selanjutnya karena kondisi pembelajaran daring membuat penerapan nilai- nilai karakter dilakukan secara persuasif seperti mengajak siswa untuk ibadah sesuai agama dan kepercayaan masing-masing, mengajak siswa untuk selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan rumah, mengajak siswa untuk selalu mandiri dalam belajar, dan mengumpulkan tugas tepat waktu.
Selain itu karena pembelajaran daring membaut guru tidak bisa menilai karakter siswa secara langsung. Berdasarkan uraian tersebut, dari hasil temuan di lapangan, maka dapat dirumuskan bahwa hambatan dalam mengimplementasikan program PPK berbasis kelas saat kondisi pembelajaran daring di SD Negeri Sidokumpul Sidoarjo adalah guru tidak bisa menerapkan nilai-nilai karakter secara langsung, penerapan nilai-nilai karakter dilakukan secara persuasif, dan guru tidak bisa menilai karakter siswa secara langsung.
Solusi dalam Mengimplementasikan Program PPK Berbasis Kelas Pada Saat Kondisi Pembelajaran Daring di SD Negeri Sidokumpul Sidoarjo
Adanya hambatan dalam mengimplementasikan program PPK berbasis kelas pada saat kondisi daring di SD Negeri Sidokumpul membuat guru harus mencari solusinya dengan tujuan agar pengintegrasian nilai-nilai pendidikan karakter tetap terlaksana meskipun dalam kondisi pembelajaran daring. Hal tersebut dibuktikan dengan Permendikbud No. 20 Tahun 2018 pasal 4 yang menyatakan bahwa PPK pada satuan pendidikan dasar harus memiliki muatan yang lebih besar dan terintegrasi dalam proses pembelajaran. Maka dari itu, solusi yang dilaksanakan oleh guru kelas ketika menghadapi hambatan tersebut adalah dengan mewajibkan siswa untuk melaporkan kegiatan yang menerapkan nilai-nilai karakter melalui foto dan dikirmkan ke grup kelas, guru kelas memberi arahan kepada orang tua agar selalu mendampingi anaknya belajar, dan yang terakhir guru kelas selalu melakukan komunikasi dengan orang tua untuk mengetahui pelaksanaan penerapan nilai- nilai karakter di rumah.
Berdasarkan uraian di atas, dari hasil temuan di lapangan dapat dirumuskan bahwa solusi dalam menghadapi hambatan dalam mengimplementasikan program PPK berbasis kelas saat kondisi pembelajaran daring di SD Negeri Sidokumpul Sidoarjo adalah mewajibkan siswa untuk mengirim foto pelaksanaan penerapan nilai-nilai karakter di rumah, mewajibkan orang tua untuk mendampingi anaknya belajar, dan melakukan komunikasi dengan orangtua untuk dapat melakukan penilaian penerapan nilai- nilai karakter.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa implementasi PPK berbasis kelas pada saat kondisi pembelajaran daring di SD Negeri Sidokumpul Sidoarjo dilaksanakan dengan menganalisa karakteristik kompetensi dasar, mengintegrasikan nilai karakter ke dalam pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, melakukan penilaian dan evaluasi pembelajaran. Kendala pada saat mengimplementasikan PPK berbasis kelas pada saat kondisi pembelajaran daring yaitu guru tidak bisa menerapkan nilai- nilai karakter secara langsung di dalam kelas, penerapan nilai-nilai karakter dilakukan secara persuasif, dan guru tidak bisa menilai karakter siswa secara langsung mengamati dan menilai pengintegrasian nilai-nilai karakter dikarenakan kondisi pembelajaran daring. Selanjutnya untuk solusi yang dilakukan adalah dengan mewajibkan siswa untuk mengirim foto pelaksanaan penerapan nilai- nilai karakter di rumah, mewajibkan orang tua untuk mendampingi anaknya belajar, dan melakukan komunikasi dengan orangtua untuk dapat melakukan penilaian penerapan nilai-nilai karakter.
References
- Afandi, R. (2011). Integrasi Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar. Pedagogia, 1(1), 85-98.
- Asri, M. (2017). Dinamika Kurikulum di Indonesia. Modeling: Jurnal Program Studi PGMI, 4(2), 192-202.
- Banna, A. (2019). Implementasi Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Aqidah Akhlak (Studi Kasus di Min Alfitrah Lanraki). JILFAI UMI, 16(1), 101-107.
- Annisa, F. (2019). Penanaman Nilai-Nilai Karakter Disiplin Pada Siswa Sekolah Dasar. Perspektif Pendidikan dan Keguruan, 10(1), 1-7.
- Budiarto, G. (2020). Indonesia dalam Pusaran Globalisasi dan Pengaruhnya Terhadap Krisis Moral dan Karakter. Jurnal Pamator, 13(1), 50-56.
- CNN Indonesia. (2021). Polisi Gresik Tangkap Pelajar Pengedar Narkoba Jenis Sabu. https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210214010755-12-605958/polisi-gresik-tangkap-pelajar-pengeda- narkoba-jenis-sabu.
- Kemenag. (2017). Pendidikan Karakter Jadi Pintu Masuk Pendidikan Karakter. Jakarta: Kementrian Agama Republik Indonesia diakses https://kemenag.go.id/read/penguatan-pendidikan-karakter-jadi-pintu-masuk- pembenahan-pendidikan-nasional-n3kye.
- Khotimah, D. N. (2019). Implementasi Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) Melalui Kegiatan 5s di Sekolah Dasar. Inopendas Jurnal Ilmiah Kependidikan, 2(1), 28-31.
- Kurniawan, M. I. (2015). Tripusat Pendidikan Sebagai Sarana Pendidikan Karakter Anak Sekolah Dasar. Pedagogia, 4(1), 41-49.
- Mar’ah, N. K., Rusilowati, A. & Sumarni, W. (2020). Perubahan Proses Pembelajaran Daring Pada Siswa Sekolah Dasar di Tengah Pandemi Covid-19. Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana Universitas Negeri Semarang, 445-452.
- Maria, R., Rifma, R. & Syahril, S. (2021). Efektifitas Pembelajaran dan Pembinaan Karakter di Masa Pandemi Covid-19. Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan, 3(4), 1503-1512.
- Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2018 Tentang Penguatan Pendidikan Karakter Pada Satuan Pendidikan Formal.
- Septikasari, Z. (2015). Penanaman Pendidikan Karakter Melalui Pembelajaran Terpadu di Sekolah Dasar. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta Tahun 2015.372-
- Shobirin, M. (2018). Upaya Penanaman Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Melalui Pembelajaran Karya Sastra di Sekolah Dasar. Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar, 5(1), 1-9.
- Solehat, T. L. & Ramadan, Z. H. (2021). Analisis Program Penguatan Pendidikan Karakter Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 5(4), 2270-227.
- Subianto, J. (2013). Peran Keluarga, Sekolah dan Masyarakat Dalam Pembentukan Karakter Berkualitas. Edukasi: Jurnal Penelitian Pendidikan Islam, 8(2), 331-354.
- Sujatmiko, I. N., Arifin, I. & Sunandar, A. (2019). Penguatan Pendidikan karakter di SD. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian dan Pengembangan, 4(8), 1113-1119.
- Tim PPK Kemendikbud. (2017). Konsep dan Pedoman Penguatan Pendidikan Karakter. Hal. 15-16
- Tribunnews. (2021). Kronologi Tawuran Maut di Bogor, Seorang Pelajar Tewas Mengenaskan, Dua Orang Pelaku diamankan, dapat diakses di https://www.tribunnews.com/regional/2021/10/08/kronologi-tawuran- maut-di-bogor-seorang-pelajar-tewas-mengenaskan-dua-pelaku-diamankan
- Depdiknas. (2003). Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
- Zurna, H. P., Fatmariza, F. & Isnarmi, I. (2018). Penanaman Nilai-Nilai Karakter Melalui Komunikasi Verbal di Sekolah Dasar. Journal of Civic Education, 3(4), 189-186.