Abstract

This research was motivated by the beginning of the Covid 19 pandemic, which required educational institutions to organize online learning processes. Muhammadiyah 3 Waru Middle School Sidoarjo initially held face-to-face Al-Quran learning in class, but since the implementation of online learning, Muhammadiyah 3 Waru Middle School uses Zoom as an online learning platform. Over time, there were many shortcomings in the Zoom platform such as pay, limited time and number of users, so SMP Muhammadiyah 3 Waru switched to the Google Meet platform. This study aims to determine the effectiveness of learning the Koran by using Google Meet online media in improving the quality of reading the Koran for students at SMP Muhammadiyah 3 Waru, Sidoarjo. This study uses a Quantitative Experimental research method. The data taken by the researcher is in the form of numbers that will be tested through the SPSS program. The data collection technique used in this research is to collect data in the form of student learning outcomes before using Google Meet media or when face to face and after using Google Meet Media. The data analysis uses the t test test in the SPSS program to determine whether there is a significant change in learning the Koran using Google Meet media. The results of this study indicate that learning the Koran with Google Meet media is not effective. It was found that there was a decrease in student scores during the pretest and posttest. From the decrease in the results of this score, it has shown a benchmark for whether or not Google Meet media is effective in learning the Koran

Pendahuluan

Mempelajari baca tulis Al-Qur’an merupakan kewajiban seluruh kaum muslimin, dan tentunya melalui suatu proses yang disebut dengan pembelajaran. Membaca Al-Qur'an tidak sama dengan membaca teks arab pada umumnya, harus sesuai dengan apa yang Allah perintakan dan RasulNya contohkan, Al-Imam Ibnul Jazari mengatakan : Hukumnya wajib membaca Al-Qur’an dengan kaidah Tajwid, berdosa bagi siapa yang membaca tanpa menggunakan kaidah tajwid. Karena Allah menurunkan Al-Qur’an dengan tajwid, begitu pula Al-Qur’an itu sampai kepada kita. [1] Pembelajaran sendiri merupakan proses interaksi antara guru dan siswa dalam memberikan suatu materi/pengetahuan, sering juga disebut dengan istilah belajar mengajar. Pembelajaran sendiri diharapkan dapat berjalan secara efektif agar pengetahuan yang diperoleh siswa dapat maksimal. Di Indonesia sendiri terdapat banyak sekali lembaga pendidikan Al-Quran yang menyusun metode atau buku ajar praktis dalam mempelajari Al-Qur’an. Hal tersebut dilakukan agar siswa dapat lebih muda dalam mempelajari Al-Qur’an

Lembaga-lembaga pendidikan Al-Quran tersebut bekerja sama dengan lembaga pendidikan formal, seperti sekolah atau madrasah sebagai penyedia kelas pembelajaran Al-Quran di lembaga pendidikannya. Lembaga-lembaga pendidikan menyertakan kelas pembelajaran Al-Quran sebagai penunjang agar siswanya mampu membaca Al-Quran ketika telah menyelesaikan masa study di lembaga tersebut, dan tidak sedikit pula lembaga pendidikan yang menjadikan kelancaran bacaan Al-Quran siswanya sebagai syarat kelulusan dari lembaga pendidikan yang bersangkutan.

Berawalnya masa pandemi covid 19 pada awal tahun 2020 merupakan cobaan bagi seluruh umat manusia, banyak negara-negara yang menutup sektor pendidikan, ekonomi dan sebagainya. Diantara dampak Covid 19 terhadap sektor pendidikan ialah berubahnya model pembelajaran secara besar-besaran. Sebagian besar masyarakat indonesia tidak terbiasa dengan pembelajaran jarak jauh atau pembelajaran daring dirumah [2] . Hal ini juga yang menjadikan pembelajaran di SMP Muhammadiyah 3 Waru dilaksanakan secara daring, termasuk pembelajaran Al-Quran. Pada awalnya SMP Muhammadiyah 3 Waru menggunakan media online Zoom untuk melaksanakan pembelajaran Al-Qur’an, akan tetapi beberapa keterbatasan fitur dalam Zoom menjadikan pembelajaran kurang maksimal. Sehingga SMP Muhmmadiyah 3 Waru beralih dari Zoom ke Google Meet yang memiliki fitur kelebihan dari Zoom

Fenomena ini lah yang menjadikan latar belakang peneliti dalam menuliskan penelitian ini, maka penulis akan mengangkat penelitian “Efektivitas Pembelajaran Al-Quran dengan media online Google Meet dalam meningkatkan kualitas bacaan Al-Qur’an siswa di SMP Muhammadiyah 3 Waru Sidoarjo

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen yang termasuk dalam jenis penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif sendiri merupakan bentuk dari penelitian ilmiah yang mengkaji suatu permasalahan dari suatu fenomena, serta melihat kemungkinan hubungan dalam permasalahan yang ditetapkan. Hubungan yang dimaksud bisa berupa hubungan kausalitas atau fungsional [3]. Penelitian Kuantitatif ini dipakai agar berbagai gejala yang akan diobservasi dapat diubah dan diukur dalam bentuk angka-angka yang nanti akan memungkinkan digunakana dalam analisis statistic. Arikunto menjelaskan bahwa penelitian Eksperimen merupakan suatu penelitian yang ditujukan untuk memahami dan mencoba meneliti ada tidaknya hubungan sebab akibat antar kelompok dengan membandingkan kelompok yang diberi perlakuan dengan kelompok yang tidak diberi perlakuan. [4]

A. Subjek Penelitian

Sugiyono menjelaskan populasi penelitian adalah wilayah umum yang terdiri dari subjek/objek yang memiliki karakteristik dan kualitas tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan diambil kesimpulan. [5] Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 7 SMP Muhammadiyah 3 Waru Sidoarjo Tahun Ajaran 2019-2020 yang berjumlah 104 siswa yang terbagi dalam 4 kelas. Dalam pengambilan sample, peneliti menggunakan tekhnik Simple Random Sampling yaitu peneliti menentukan sample secara acak agar terlepas dari subjektivitas peneliti. Peneliti mengambil 12 siswa dari kelas 7A yang berjumlah 26 siswa sebagai sample dari penelitian ini.

B. Jenis dan Sumber Data

Jenis data merupakan sekelompok data yang didapat dari sebuah penelitian, sehingga data dapat dianalisa dan diambil kesimpulan dari masalah penelitian [6]. Sumber data dalam penelitian ini terbagi menjadi dua sumber data, sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data Primer adalah sumber data utama dalam penelitian yang langsung didapatkan peneliti dari sampel penelitian seperti melalui wawancara dengan responden, data angket quisioner dan sebagainya. sedangkan sumber sekunder adalah sumber data tambahan dalam penelitian yang didapat secara tidak langsung melalui perantara orang lain atau sumber dari buku, majalah, artikel, dokumen dan sebagainya. [7] Jenis data diambil dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang bersifat statistik berupa angka-angka yang nantinya akan dianalisa menggunakan program SPSS. Data tersebut didapat dari hasil nilai siswa pretest dan posttest kelas 7A dalam pembelajaran Al-Quran sebelum dan sesudah menggunakan media online Google Meet.

C. Teknik Pengumpulan Data

Instrumen penelitian merupakan alat digunakan dalam mengumpulkan data. Instrumen memiliki kaitan yang cukup erat dengan pengumpulan data, tidak semua tekhnik pengumpulan data memiliki instrument yang sama justru berbeda-beda. Dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan instrument test dalam mengumpulkan data. Test merupakan isntrumen untuk mengumpulkan data tentang kemampuan subjek peneliti dengan cara pengukuran [8]. Hasil test yang diambil oleh peneliti adalah hasil belajar siswa dalam pembelajaran Al-Quran secara tatap muka di kelas dan menggunakan media online Google Meet. Hasil nilai yang diambil merupkan hasil rata-rata yang meliputi nilai Tajwid, Makhraj, Sifat huruf, Dan Gharibul Qur’an

D. Teknik Analisis Data

1. Uji Normalitas Data

Uji Normalitas memiliki fungsi untuk menguji normal atau tidaknya data penelitian. Dalam penelitian ini uji normalitas menggunakan rumus Kolmogorov-Smirnov. Dengan rumus tersebut apabila perhitungan nilai signifikasi lebih dari 0,05 maka data nilai dalam penelitian ini berdistribusi normal [9] . Dalam menguji normalitas data peneliti menggunakan program SPSS

2. Uji t Sampel Berpasangan

Paired Sample T Test merupakan sebuah Analisa yang melibatkan pengukuran 2 objek yang sama terhadap suatu pengaruh atau perlakuan tertentu. Pengukuran pertama dilakukan sebelum diberikan perlakuan, dan pengukuran kedua diberikan setelah perlakuan. Dasar pemikiran dari Analisa ini cukup sederhana, apabila perlakuan tidak memberikan pengaruh maka perbedaan rata-ratanya adalah nol atau tidak ada. [10] Uji-T dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya perubahan yang signifikan terhadap antar variable dengan cara membandingkan rata-rata dari hasil belajar siswa dalam pembelajarann Al-Quran dengan secara tatap muka dan secara daring menggunakan media online Google Meet. Metode uji t Membandingkan hasil dari t hitung dengan t tabel, apabila t hitung lebih besar dibanding dengan t tabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti pembelajaran Al-Qur’an dengan media Google Meet terdapat pengaruh yang signifikan. Akan tetapi apabila t hitung nilainya lebih kecil daripada t tabel maka H0 diterima dan H1 ditolak yang berarti pembelajaran Al-Qur’a dengan media Google Meet tidak terdapat pengaruh yang signifikan.

Hasil dan Pembahasan

Perhitungan uji t dilakukan untuk mengetahui adanya pengaruh yang siginifikan antar dua variable yang diujikan. Dua variable dalam penelitian ini adalah penggunaan media online Google Meet dan kualitas bacaan Al-Quran. Metode uji t membandingkan hasil perhitungan antara thitung dengan ttabel, apabila nilai thitung lebih besar dari ttabel maka dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan terhadap variable. Berdasarkan perhitungan uji t didapati bahwa thitung mendapatkan perhitungan sebesar 3,703 dan ttabel sebesar 2,201 pada taraf signifikasi 5%. Perhitungan thitung mendapat nilai yang lebih besar dari ttabel (3,703 > 2,201) yang mana hal ini mengidentifikasi bahwa adanya pengaruh yang signifikan terhadap data yang diujikan. Hasil dari perhitungan uji t tersebut menjadi dasar bahwa penggunaan media online Google Meet dalam pembelajaran Al-Quran memberi pengaruh yang signifikan dalam meningkatkan kualitas bacaan Al-Quran siswa SMP Muhammadiyah 3 Waru Sidoarjo.

Data thitung ttabel db p keterangan
Pretest Postest 3,703 2,201 11 .003 th > tt = Signifikan
Table 1.Hasil Perhitungan Uji t Sampel Berpasangan

Berdasarkan Pernyataan sebelumnya, diketahui bahwa pengguanaan media online Google Meet memberikan pengaruh yang signifikan dalam meningkatkan kualitas bacaan Al-Quran siswa. Untuk mengetahui pengaruh yang signifikan ini adalah pengaruh yang efektif atau tidak maka dapat dilihat dari hasi perbedaan rata-rata nilai pretest dan nilai post test. Apabila ada peningkatan dari hasil pretest ke posttest maka dinyatakan efektif, dan sebaliknya apabila ada penurunan dari pretest ke posttest maka dinyatakan tidak efektif. Berdasarkan hasil perhitungan nilai rata rata pretest dan postest, didapati rata-rata nilai pretest sebesar 87,08 dan rata-rata nilai posttest sebesar 75,67. Terdapat selisih skor sebesar 11,41 antara nilai pretest dan posttest. Selisih skor tersebut merupakan penurunan hasil nilai posttest lebih kecil dibandingkan dengan hasil nilai pretest. Berdasarkan selisih skor yang menurun tersebut dapat diidentifikasi bahwa penggunaan media online Google Meet dalam meningkatkan kualitas bacaan Al-Quran siswa SMP Muhammdiyah 3 Waru Sidoarjo tidak efektif.

Hasil Nilai Rata-rata Perbandingan Skor
Pretest 87,08 11,41
Posttest 75,67
Table 2.Selisi hasil nilai rata-rata pretest dan posttest

Kesimpulan

Dari hasil data yang telah penulis uraikan pada bab sebelumnya, maka penelitian efektivitas pembelajaran Al-Quran dengan media online Google Meet dalam meningkatkan kualitas bacaan Al-Quran siswa di SMP Muhammadiyah 3 waru Sidoarjo dapat penulis simpulkan bahwa, 5.Adanya pengaruh yang signifikan penggunaan media online Google Meet dalam pembelajaran Al-Quran untuk meningkatkan kualitas bacaan Al-Quran siswa SMP Muhammadiyah 3 Waru Sidoarjo. Hal ini berdarkan hasil perhitungan uji t, yang mana thitung mendapat nilai yang lebih besar dari ttabel (3,703 > 2,201) pada taraf signifikasi 5%.Pembelajaran Al-Quran dengan media online Google Meet tidak efektif dalam meningkatkan kualitas bacaan Al-Quran siswa SMP Muhammadiyah 3 Waru Sidoarjo. Hal ini dibuktikan dengan adanya penurunan skor hasil nilai pretest dan posttest sebesar 11,41.

References

  1. Kurnaedi Abu Ya’la, Jabal. (2019). Metode Asy-Syafi’i Ilmu Tajwid Praktis. Jakarta: Pustaka Imam Syafi’i
  2. Rizqon halal syah aji.(2020). Dampak Covid 19 pada pendidikan di Indonesia : Sekolah, Keterampilan, dan Proses Pembelajaran. Salam : Jurnal Sosial dan Budaya Syar’i. Vol 07 No 05
  3. Rully Indrawan, R Poppy Yaniawati. (2014). metodologi penelitian Bandung : PT Refika Aditama
  4. Arikunto., Suharsimi. (2009). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
  5. Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Penerbit Alfabeta
  6. M. Musfiqan. (2012). Panduan lengkap metode penelitian Pendidikan. Jakarta prestasi pustaka.
  7. Sugiyono. (2012). Metode penelitian Pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Penerbit Alfabeta
  8. Erwin Widiasworo. (2018). Mahir Penelitian Pendidikan Modern. Yogyakarta: Penerbit Araska
  9. Nurgiyantoro, Gunawan, Marzuki. (2004). Statistik terapan untuk penelitian ilmu-ilmu sosial. Yogyakarta: Gajah Mada University Press
  10. Cornelius Trihendradi. (2010). Step by step SPSS 18 Analisis Data Statistik. Yogyakarta: CV.Andi Offset