Languange Education Method
DOI: 10.21070/ijemd.v17i.630

The Effect of the Relay Writing Method on Students' Narrative Writing Skills


Pengaruh Metode Estafet Writing Terhadap Keterampilan Menulis Karangan Narasi Siswa

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

Writing Skills Relay Writing Student

Abstract

This writing skill is very necessary for students, because in writing activities students can develop intelligence, and writing also encourages habits as well as fostering the ability to find, collect, and organize information. The formulation of the research problem is whether there is an effect of the relay writing method on the narrative writing skills of grade III students of SDN Balonggarut? How much influence does the relay writing method have on the writing skills of grade III students of SDN Balonggarut? This type of research is quantitative using saturated sampling. The results of this study indicate that there is an effect of the relay writing method on the narrative essay writing skills of students of SDN Balonggarut proven by testing using SPSS 18 with a t count of 2.492 while the t tabel with t is 0.05 of 1.813 and the relay writing method has a major influence on skills. writing narrative essays for third grade students of SDN Balonggarut as proven by the calculation of eta squared with the results of 0.383> 0.14 can be said to have a big effect.

Pendahuluan

Menulis merupakan sebuah kegiatan yang dilakukan dengan menuangkan ide-ide ataupun gagasan seseorang dalam bentuk symbol maupun tulisan pada sebuah kertas atau media lainnya. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang harus dimiliki oleh siswa. Menurut Tarigan, menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan efektif. [1] Pada prinsipnya menulis memiliki tujuan untuk berkomunikasi dan menyampaikan sesuatu kepada orang lain. Namun sebenarnya tujuan dari menulis sangatlah beragam, seperti yang dikemukakan oleh Semi bahwa tujuan menulis adalah untuk menceritakann sesuatu, untuk memberikan petunjuk atau pengarahan, untuk menjelaskan sesuatu, dan untuk merangkum. [2] Agar sebuah tulisan dapat dipahami, maksud dan tujuan dari tulisan tersebut haruslah jelas dan sesuai dengan yang pembaca harapkan. Oleh karena itu, penulis dituntut untuk menyajikan tulisan yang baik karena tulisan yang baik akan menambah minat baca dari seorang pembaca.

Metode estafet writing merupakan metode pembelajaran learning by doing atau active learning yang melibatkan peserta didik secara aktif menulis karangan narasi dengan cara bersama-sama atau berantai. Hal itu dilakukan secara berantai sampai batas waktu yang ditentukan berakhir. Keberhasilan seorang anggota kelompok akan berpengaruh pada keberhasilan kelompoknya. [3] Diharapkan dengan menggunakan metode estafet writing keterampilan mengarang narasi siswa lebih meningkat dan terarah. Selain itu penggunaan metode estafet writing juga diharapkan dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam menuangkan imajinasinya sehingga karangan yang dibuat akan runtut meneruskan kalimat-kalimat yang sudah dituliskan oleh temannya. Pada pembelajaran mengarang narasi, metode estafet writing atau menulis berantai dilaksanakan dengan cara berkelompok. Selain itu diperlukan juga peran guru untuk membuat suasana belajar lebih menyenangkan dan menarik. Jika siswa merasa senang dan bersemagat dalam kegiatan pembelajaran maka siswa akan lebih mudah dalam memahami materi yang diajarkan serta mengikuti pembelajaran dengan baik.

Berdasarkan hasil observasi peneliti yang dilakukan pada tanggal 23 September 2019 di SDN Balonggarut Kecamatan Krembung. Pembelajaran yang dilakukan guru berdasarkan hasil wawancara yaitu dalam proses pembelajarannya guru lebih sering menggunakan metode konvensional, yakni hanya dengan ceramah atau menjelaskan materi saja tanpa disertai dengan metode pembelajaran yang variatif. Seperti yang ita ketahui bahwa metode pembelajaran yang tepat sangatlah diperlukan dalam kegiatan belajar mengajar guna membantu tercapainya tujuan dalam pembelajaran. Peneliti melihat bahwa pada saat pembelajaran Bahasa Indonesia berlangsung pada hari itu, siswa terlihat pasif saat mengikuti proses pembelajaran, kurang memahami materi yang telah disampaikan oleh guru, terutama pada materi mengarang terlihat bahwa siswa masih banyak yang kesulitan dalam membuatnya. Hal ini sangat berdampak pada nilai ulangan harian siswa yang rata-rata mendapatkan nilai dibawah KKM. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti mengenai penggunaan metode estafet writing untuk mengetahui pengaruh metode tersebut pada keterampilan menulis karangan narasi siswa.

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan jenis eksperimen.menggunakan penelitian kuantitatif eksperimen karena dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh penggunaan metode estafet writing terhadap keterampilan menulis karangan narasi siswa. Sugiyono berpendapat bahwa metode eksperimen merupakan suatu metode yang digunakan untuk mencari bagaimana pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali. [4]

Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Pre-Experimental Design. Penelitian jenis Pre-Experimental Design ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh metode estafet writing terhadap keterampilan menulis karangan narasi siswa. Sementara desain yang digunakan dalam penelitian ini yaitu One Group Pretest-Posttest Design. Dalam penelitian eksperimen ini hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat karena dapat membandingkan keadaan sebelum diberi perlakuan dengan keadaan setelah diberi perlakuan.

Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas III SDN Balonggarut yang berjumlah 11 siswa. Teknik sampling yang digunakan adalah sampling jenuh. Sampling jenuh yaitu teknik menentukan sampel yang digunakan dalam pengambilan anggota populasi jika jumlah populasi relatif kecil atau kurang dari 30 siswa.

Instrumen penelitian yang digunakan yaitu lembar tes (pretest dan posttest). Selanjutnya pengujian validitas instrument yang merupakan ukuran dalam menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan suatu instrument tertentu. Uji validitas digunakan untuk mengukur ketepatan soal yang akan diujikan kepada responden dengan kriteria sebagai berikut:

No. Kriteria Validasi Tingkat Validasi
1 75% - 100% Sangat valid dan dapat digunakan tanpa revisi.
2 50% - 75% Valid dan dapat digunakan dengan sedikit revisi.
3 25% - 50% Cukup valid dan dapat digunakan dengan revisi banyak.
4 1% - 25% Tidak valid dan tidak dapat digunakan.
Table 1.Kriteria Validasi

Berikut presentase hasil validitas konstrus oleh dua validator :

N o . Je n is P e r a n g k a t P r e s e n t a se K r ite r i a K e l a y a k a n
1. Silabus 84,72% Sangat valid dan dapat digunakan tanpa revisi
2. RPP 83,75% Sangat valid dan dapat digunakan tanpa revisi
3. Bahan Ajar 83,93% Sangat valid dan dapat digunakan tanpa revisi
4. LKS 85,71% Sangat valid dan dapat digunakan tanpa revisi
5. Soal Pretest- Posttest 87,5% Sangat valid dan dapat digunakan tanpa revisi
Table 2.Rekapitulasi Hasil Validasi Ahli

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kevalidan dari suatu instrument yang akan digunakan dalam penelitian tersebut. Instrument perangkat pembelajaran yang diujikan meliputi; silabus, RPP, bahan ajar, LKS, lembar soal pretest dan posttest. Instrument perangkat pembelajaran ini divalidasi oleh para ahli yakni Bapak Admad Nurefendi Fredana, M.Pd selaku Dosen FPIP Universitas Muhammadiyah Sidoarjo dan Ibu Subeti, S.Pd.SD selaku guru wali kelas III SD Negeri Balonggarut.

Selanjutnya peneliti melakukan uji validitas empirik. Validitas empirik merupakan pengujian instrument dengan membandingkan kriteria instrument dengan fakta-fakta yang ada di lapangan. Uji validitas ini menggunakan teknik korelasi product moment. Teknik ini digunakan untuk mencari hubungan serta membuktikan hipotesis hubungan dua variable yang datanya berjenis insterval maupun rasional. [5] Uji validitas ini menggunakan korelasi product moment dengan bantuan program SPSS 18.

Untuk mengetahui tingkat hasil uji validitas dapat dilihat dengan interpretasi nilai sebagai berikut :

Interval Koefisien Interpretasi
0,800 – 1,000 Validitas sangat kuat
0,600 – 0,799 Validitas tinggi
0,400 – 0,599 Validitas cukup
0,200 – 0,399 Validitas rendah
0,00 – 0,199 Validitas sangat rendah (tidak valid)
Table 3.Interpretasi Validitas Instrumen

Jika angka > maka instrument tes dikatakan valid dengan taraf signifikasi 5%. Namun jika angka < maka instrument tes dikatakan tidak valid. Dari jumlah sampel yang tersedia (8 siswa) maka dapat diketahui dengan signifikasi 5% adalah 0,707. Berdasarkan dari hasil perhitungan uji validitas dengan menggunakan program SPSS 18, soal dinyatakan valid dengan hasil perhitungan sebagai berikut :

Butir1 Butir2 Butir3 Butir4
Butir 1 Pearson Correlation Sig. (2-talled) N 18 .872”.0058 .937”.0018 .729’.0408
Butir 2 Pearson Correlation Sig. (2-talled) N .872”.0058 18 .827’.0118 .729’.0408
Butir 3 Pearson Correlation Sig. (2-talled) N 937”.0018 827’.0118 18 .756’.0308
Butir 4 Pearson Correlation Sig. (2-talled) N .729’.0408 .729’.0408 .756’.0308 18
Table 4.Hasil Perhitungan Uji Validitas

Dari tabel di atas yang menggunakan program SPSS 18, diperoleh bahwa nilai > dengan taraf signifikasi 5% adalah 0,707. Jika > maka dapat dikatakan valid.

Uji reliabilitas dipakai untuk mengukur sejauh mana hasil pengukuran yang didapat tetap konsisten jika dilakukan pengukuran secara berulang-ulang Instrument yang digunakan berupa soal uraian, sehingga uji reliabilitas yang digunakan yaitu dengan rumus Alpha Cronbach dengan bantuan program SPSS 18. Untuk mengetahui suatu instrument dapat dinyatakan reliable, maka dibuatlah kriteria tingkat reliable sebagai berikut.

Kriteria Reliabel Tingkat Reliabel
0,80 < ≤ 1,00 Sangat tinggi
0,60 < ≤ 0,80 Tinggi
0,40 < ≤ 0,60 Sedang/Cukup
0,20 < ≤ 0,40 Rendah
≤ 0,20 Sangat rendah
Table 5.Kriteria Koefisien Reliabilitas

Untuk melakukan uji reliabilitas instrument maka peneliti mencoba mengujikan soal kepada siswa kelas III SD Negeri Waung. Skor uji coba instrument ini kemudian dianalisis menggunakan rumus Alpha Cronbach dengan bantuan program SPSS 18. Berdasarkan hasil perhitungan, nilai Alpha Cronbach adalah 0,922. Nilai ini kemudian dibandingkan dengan nilai kritis yaitu 0,600. Sehingga nilai Alpha Cronbach lebih besar dari nilai kritis, artinya instrument penelitian dinyatakan reliable dengan kategori tinggi.

Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu teknik tes. Hal penting yang harus diperhatikan dalam menggunakan teknik tes yaitu pertanyaan-pertanyaan yang diujikan saat tes harus memenuhi syarat validitas dan reliabilitas. Pada penelitian ini menggunakan dua kali tes yaitu pretest-posttest control group design. Tes ini dilakukan sebelum maupun sesudah diberikan perlakuan. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan menulis karangan pada materi menulis karangan narasi mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan metode estafet writing setelah diberikan sebuah perlakuan. Bentuk tes yang dimaksudkan di sini yaitu tes uraian.

Setelah dilakukan pengumpulan data, selanjutnya data tersebut dianalisis. Pada penelitian ini, teknik analisis data dilakukan untuk mengetahui bahwa terdapat pengaruh antara metode estafet writing terhadap keterampilan menulis karangan pada materi menulis karangan narasi mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas III SDN Balonggarut serta untuk mengetahui seberapa besar pengaruh metode estafet writing terhadap keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas III SDN Balonggarut. Data yang dianalisis meliputi rata-rata nilai hasil belajar keterampilan menulis karangan narasi pada mata pelajaran Bahasa Indonesia setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan metode estafet writing.

Teknik analisis data pada penelitian kuantitatif menggunakan teknik analisis statistic. Sedangkan dalam penellitian ini, teknik analisis data statistic yang digunakan yaitu statistic parametris. Dimana teknik ini memiliki syarat data yang di analisis harus berdistribusi normal. Sehingga peneliti perlu melakukan uji normalitas terlebih dahulu. Uji normalitas pada penelitian ini dilakukan untuk menguji apakah sekelompok data yang diperoleh dari populasi berada di bawah frekuensi normal atau tidak. Sehingga melalui uji normalitas ini dapat diketahui bahwa hasil data dari nilai pretest dan posttest berdistribusi normal atau tidak. Dalam uji normalitas ini peneliti menggunakan Chi-Kuadrat dengan bantuan SPSS 18 dengan teknik Shapiro Wilk. Syarat suatu data dikatakan berdistribusi normal yaitu jika signifikasi atau nilai probabilitas > 0,05.

Pada penelitian eksperimen, untuk menganalisis hipotesis menggunakan rumus uji-t. Dalam penelitian ini, uji-t bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh metode estafet writing terhadap keterampilan menulis karangan narasi pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas III SDN Balonggarut. Dengan menggunakan data hasil setelah dilakukannya treatment, maka data dari responden yang terkumpul akan diuji kebenaran hipotesisnya dengan menggunakan rumus uji-t berbantuan program SPSS 18 dengan teknik One-Samples T Test. Taraf signifikasi 0,05 atau 5% sedangkan Convidence Interval 95%. Dengan kriteria pengujian jika t-hitung > t-tabel maka terdapat pengaruh yang signifikan. Sedangkan jika t-hitung < t-tabel maka tidak terdapat pengaruh yang signifikan.

Uji besar pengaruh ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh besar terhadap penelitian yang dilakukan. Untuk mengetahui besar pengaruh, disini peneliti menggunakan rumus eta squared.

Keterangan :

t: uji-t

n: banyaknya subjek

Kriteria perjenjangan seberapa besar Keterangan
0,01 ≤ eta squared < 0,06 Terdapat pengaruh kecil
0,06 ≤ eta squared < 0,14 Terdapat pengaruh sedang
eta squared ≥ 0,14 Terdapat pengaruh besar
Table 6.Kriteria Jenjang Hasil Uji eta squred

Dengan dilakukannya uji Eta Squared, peneliti dapat mengetahui seberapa besar pengaruh metode estafet writing terhadap keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas III SDN Balonggarut Kecamatan Krembung.

Hasil dan Pembahasan

Pada bab ini akan dipaparkan hasil penelitian Pengaruh Metode Estafet Writing Terhadap Keterampilan Menulis Karangan Narasi SIswa. Penyajian data yang dimaksud oleh peneliti yakni nilai yang diperoleh peneliti dari hasil pretest dan posttest yang sudah direncanakan oleh peneliti. Adapun rumusan masalah pada penelitian ini, 1) Apakah ada pengaruh metode estafet writing terhadap keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas III SDN Balonggarut; 2) Seberapa besar pengaruh metode estafet writing terhadap keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas III SDN Balonggarut.

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan seluruh siswa kelas III SD Negeri Balinggarut yang terdiri dari 11 siswa. Peneliti melakukan 3× pertemuan dalam penerapannya. Pertemuan pertama dilakukan pada tanggal 24 Juni 2020, pertemuan kedua dilakukan pada tanggal 25 Juni 2020, dan pertemuan ketiga dilakukan pada tanggal 26 Juni 2020 dengan materi karangan narasi. Berikut data hasil pretest dan posttest siswa kelas III antara lain :

Pada awal proses pembelajaran dilakukan pemberian soal pretest dan selanjutnya melakukan latihan untuk menulis karangan narai dengan menggunakan metode estafet writing. Pemberian soal pretest dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hasil awal siswa sebelum diberikan perlakuan pembelajaran. Pada akhir proses pembelajaran dilakukan tes akhir atau posttest dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan siswa setelah mendapatkan perlakuan dengan menggunakan metode estafet writing. Hasil tes siswa dalam kegiatan belajar terdapat pada tabel berikut.

No. Nama Siswa Pretest Posttest
1. AKPH 60 80
2. DFAN 80 95
3. GA 75 95
4. IM 65 80
5. MAN 60 75
6. MLAH 65 80
7. MHS 70 100
8. MPR 75 85
9. MSA 60 75
10. RDI 50 70
11. YTA 80 80
Jumlah 740 915
Rata-rata 67,27 83,18
Table 7.Daftar Rekapitulasi Nilai Keterampilan Menulis Karangan Narasi

Berdasarkan dari tabel di atas, data nilai tertinggi dari nilai keterampilan menulis karangan narasi pada siswa kelas III yaitu setelah mendapat perlakuan berupa penggunaan metode Estafet Writing yang terendah diperoleh yakni 70 dan nilai tertinggi yakni 100, sehingga nilai rata-rata yang diperoleh yakni 83,18.

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, dilakukan uji normalitas terlebih dahulu. Uji normalitas ini bertujuan untuk mengetahui hasil data pretest dan posttest yang telah didapatkan tersebut berdistribusi normal atau tidak. Syarat pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t yakni data yang dianalisis harus berdistribusi normal. Untuk uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Chi Kuadrat. Perhitungan uji normalitas data ini menggunakan bantuan program SPSS 18. Data yang dinyatakan berdistribusi normal memiliki nilai sig. > 0,05 dan jika nilai sig. < 0,05 maka data dikatakan tidak berdistribusi normal. Berikut tahap pengujian normalitas dengan bantuan program SPSS 18.

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.
Posttest .267 11 .028 .900 11 .182
Pretest .154 11 .200 .936 11 .477
Table 8.Hasil Perhitungan Uji Normalitas Data Nilai Pretest Dan Posttest

*. This is a lower bound of the true significance

Dari data perhitungan dengan menggunakan program SPSS 18 diperoleh nilai sig. > 0,05 dilihat pada kolom Shapiro-Wilk. Dengan hasil sig. > 0,05 maka disimpulkan bahwa data nilai pretest dan posttest keduanya berdidtribusi normal.

Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh dengan menggunakan program SPSS 18. Adapun kaidah dalam menyimpulkan uji hipotesis sebagai berikut : Jika nilai sig. (2-tailed) < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima, yang artinya ada pengaruh terhadap penggunaan metode estafet writing terhadap keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas III SD Negeri Balonggarut. Jika nilai sig. (2-tailed) > 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak, yang artinya tidak ada pengaruh terhadap penggunaan metode estafet writing terhadap keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas III SD Negeri Balonggarut. Berikut hasil perhitungan uji hipotesis dengan bantuan program SPSS 18.

Dari hasil perhitungan diperoleh t hitung 2,492. Nilai df (degree of freedom) atau derajat kebebasan adalah sebesar 10. Jika dilihat dari nilai t tabel dengan t 0,05 nilainya 1,813. Dengan nilai signifikan 2-tailed sebesar 0,032. Maka dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan H0 ditolak. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa ada pengaruh terhadap penggunaan metode estafet writing terhadap keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas III SD Negeri Balonggarut.

Uji besar pengaruh atau eta squared ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh metode estafet writing terhadap keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas III SDN Balonggarut. Adapun hasil perhitungan dengan rumus eta squared sebagai berikut :

Dari hasil perhitungan di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil uji eta squared yaitu 0,383 > 0,14 yang merupakan derajat kebebasan (dk) pembilang yakni 1 dan (dk) penyebut – n-1 yakni 10. Sehingga dapat dibuat interpretasi bahwa tingkatan penggunaan metode estafet writing berpengaruh besar terhadap keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas III SDN Balonggarut.

Berdasarkan pada saat diberikan pretest dapat dilihat bahwa nilai rata-rata yang diperoleh siswa kelas III SDN Balonggarut pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan materi karangan narasi yaitu 67,27. Sedangkan pada saat diberikan posttest dapat dilihat bahwa nilai rata-rata siswa kelas III SDN Balonggarut pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan materi karangan narasi yaitu 83,18. Hal tersebut menunjukkan bahwa metode Estafet Writing dapat berpengaruh terhadap keterampilan menulis karangan siswa.

Berdasarkan hasil perhitungan uji hipotesis data yang dianalisis dengan bantuan program SPSS 18. Dari hasil perhitungan diperoleh t hitung 2,492. Nilai df (degree of freedom) atau derajat kebebasan adalah sebesar 10. Jika dilihat dari nilai t tabel dengan t 0,05 nilai 1,813. Dengan nilai signifikasi 2-tailed sebesar 0,032. Maka dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan H0 ditolak. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa ada pengaruh metode estafet writing terhadap keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas III SD Negeri Balonggarut.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Anastiya Susanti pada tahun 2014 yang menyatakan bahwa melalui penerapan strategi Estafet Writing dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi siswa yang meliputi gagasan, pengorganisasian isi, tata Bahasa, struktur dan kosa kata, serta ejaan dan tata tulisan. [6]

Lebih lanjut, hasil penelitian yang ditulis oleh Tera Lawina Darajat pada tahun 2017 yang berjudul “Penerapan Metode Estacoll (Estafet Writing and Collaborative Writing) untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan” [7] berdasarkan hasil penelitian terhadap keterampilan menulis karangan di kelas IV SDN Cisalak, setelah dilakukan treatment siswa mengalami peningkatan dalam kemampuan menulis karangan. Dengan penggunaan metode ESTACOLL siswa dapat menulis karangan dengan benar dan baik. Berdasarkan pemaparan di atas, hal tersebut sejalan dengan penelitian ini, dimana penerapan metode Estafet Writing berpengarut terhadap keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas III SDN Balonggarut.

Analisis uji besar pengaruh atau eta squared dilakukan menggunakan cara manual. Dari hasil perhitungan diperoleh uji eta squared yaitu 0,383 > 0,14 yang merupakan derajat kebebasan (dk) pembilang yaitu 1 dan (dk) penyebut = n-1 yakni 10. Sehingga dapat dibuat interpretasi bahwa tingkat pengaruh metode estafet writing berpengaruh besar terhadap keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas III SDN Balonggarut.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Vivit Khusnur Roshida yang berjudul “Pengaruh metode Estafet Writing Terhadap Kemampuan Menulis Karangan Narasi Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV SDI Pancasila Krian” [8] berdasarkan hasil perhitungan eta squared sebesar 0,334 > 0,14 yang menunjukkan bahwa terdapat pengaruh besar metode estafet writing terhadap kemampuan menulis karangan narasi siswa.

Metode estafet writing atau menulis berantai merupakan metode pembelajaran learning by doing atau active learning yang melibatkan peserta didik secara aktif menulis karangan narasi dengan cara bersama-sama atau berantai. Hal itu dilakukan secara berantai sampai batas waktu yang ditentukan berakhir. Keberhasilan seorang anggota kelompok akan berpengaruh pada keberhasilan kelompoknya.

Metode estafet writing juga merupakan salah satu metode active learning atau learning by doing yang bertujuan agar peserta didik mengorganisasikan belajar sebagai kegiatan yang menyenangkan. Metode ini digunakan agar siswa lebih aktif dalam mengemukakan pendapatnya agar pada pembelajaran kelompok tidak akan ada siswa yang pasif.[9]

Lebih lanjut lagi Suparno dan Yunus mengatakan bahwa narasi berasal dari bahasa Inggris narration (cerita) dan narrative (yang menceritakan). Sehingga narasi dikatakan sebagai karangan yang menyajikan serangkaian peristiwa yang disampaikan berdasarkan urutan suatu kejadian atau peristiwa. [10]

Berdasarkan pemaparan di atas, penelitian ini sejalan dengan berbagai studi atau hasil penelitian lain. Artinya metode Estafet Writing berpengaruh terhadap keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas III SDN Balonggarut Kecamatan Krembung Kabupaten Sidoarjo.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian di SDN Balonggarut dan berawal dari rumusan masalah yang ada, maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh metode estafet writing terhadap keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas III SDN Balonggarut terbukti dengan pengujian menggunakan SPSS 18 dengan perhitungan t hitung sebesar 2,492 sedangkan t table dengan t 0,05 sebesar 1,813. Metode estafet writing memiliki pengaruh besar terhadap keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas III SDN Balonggarut yang dibuktikan dari hasil perhitungan eta squared dengan hasil 0,383 > 0,14 dapat dikatakan berpengaruh besar .

References

  1. H. G. Tarigan, Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, Bandung: Angkasa, 2013.
  2. M. Semi, Dasar-Dasar Keterampilan Menulis, Bandung: Angkasa, 2007.
  3. A. Heriawan, Metodologi Pembelajaran, Serang: Baros, 2012.
  4. Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Bandung: Alfabeta, 2017.
  5. S. Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2016.
  6. A. Susanti, "Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Penggunaan Strategi Estafet Writing Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SDIT Luqman Al Hakim Kecamatan Sukodono Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2013/ 2014," UMS, 2014.
  7. T. L. Darajat, "Penerapan Metode Estacoll (Estafet Writing and Collaborative Writing) untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan," UPI, 2017.
  8. V. K. Rosida, "Pengaruh Metode Estafet Writing Terhadap Kemampuan Menulis Karangan Narasi Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV SDI Pancasila Krian," UMSIDA, 2019.
  9. Syahthariah, Menulis Berantai sebagai Metode Inovatif, Pekanbaru: CPI Rumbai, 2011
  10. Nurudin, Pendidikan Bahasa Indonesia di SD, Bandung: Angkasa, 2010