Abstract

The problem raised in this study is whether there is a positive influence of the level of parental education on the motivation and learning outcomes of students in grade 5 MI Asasul Huda Kepuh Kemiri. With parents who have good backgrounds, it is hoped that students will be able to get good and maximum learning outcomes at school. Education is a very important aspect to improve students' abilities and skills. The purpose of this study was to determine the effect of the education level of the tau people on the motivation and learning outcomes of students in grade 5 MI Asasul Huda Kepuh Kemiri. To achieve the objectives of this study, the researcher used a quantitative method with a questionnaire/questionnaire which was distributed to all 5th grade students of MI Asasul Huda Kepuh Kemiri, totaling 36 students. However, due to the constraints of some students who could not fill out the questionnaire/questionnaire, in the end the researcher only got 31 samples. There are several stages that researchers must go through in research, namely interviews with homeroom teachers to get real problems, formulating hypotheses, making research instruments, collecting data, analyzing data and drawing conclusions. The results showed that the education level of parents had no effect on the motivation and learning outcomes of grade 5 students. This was evidenced by the results of the analysis of the effect of the significance value obtained from the education level of parents with a motivation of 0.228 > 0.05, with a t count of 1.232 and t table 2,045 which resulted in H0 being accepted and Ha rejected, while the education level of parents with learning outcomes obtained a significance of 0,528 > 0,05 and t count -,639 and t table 2,045 which resulted in H0 being accepted and Ha rejected. Keywords - Education Level Parents, Motivation, Learning Outcomes.

Pendahuluan

Pendidikan memiliki peranan terpenting untuk mencerdaskan anak bangsa dan menyelamatkan dunia dari kebodohan. Maju atau tidak nya suatu Negara dipengaruhi dengan kemajuannya dalam megelola dunia pendidikan [1]. Sejalan dengan ini, pendidikan sendiri memiliki pengertian bahwa, pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana guna mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.[2]. Pendidikan juga memiliki

pengertian mendidik, mengajar dan melatih yang dimana dalam hal ini biasanya dituangkan di lembaga formal atau yang biasa disebut sekolah [3].

Pendidikan merupakan aspek terpenting dalam melakukan perubahan. Sekolah memegang peranan penting dalam aktivitas pendidikan, tetapi di sekolah mempunyai batas waktu dalam mencetak dan membentuk karakter anak. Dengan ini tentunya orang tua yang berperan cukup banyak dalam proses pendidikan tersebut. Pendidikan sangat diperlukan oleh semua manusia karena menurut ihsan fuad dalam Victor Jimmi menyatakan bahwa pendidikan merupakan suatu usaha manusia untuk mengembangkan berbagai potensi pembawaan jasmani dan rohani sesuai dengan nilai-nilai yang berada di masyarakat [4].

Siswa sekolah dasar merupakan individu yang sangat unik dimana mereka memmiliki karakteristik tersentu yang bersifat khas dan spesifik[5]. Maka dengan begitu sebelum dimulainya pembelajaran Harus membangun motivasinya terlebih dahulu. Motivasi belajar merupakan aspek penting dalam proses kegiatan pendidikan. Dengan adanya motivasi, minat anak untuk belajar akan semakin meningkat. Bagi anak yang memiliki motivasi yang kuat ia dapat melaksanakan kegiatan belajar dengan maksimal. Jika didalam proses belajar anak mendapat kegagalan, hal ini bukan sepenuhnya salah mereka tetapi mungkin saja orang tua atau gurunya tidak berhasil dalam membangun motivasi belajarnya.

Pada proses implemetasi suatu kurikulum adalah selalu berpatokan pada keluaran dan hasil akhir yang dicapai apakah sesuai dengan tujuan yang ditetapkan[6]. Banyak sekali faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa, baik faktor internal maupun eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari diri siswa itu sendiri seperti, semangat yang dimilikinya. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor berasal dari luar dari diri siswa tersebut seperti, orang tua, guru, lingkungan, dan lain-lain.[7] Salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah orang tua. Orang tua merupakan individu terdekat dengan siswa. Maka dengan hal ini peranan orang tua sangat dibutuhkan dalam proses belajarnya. Keberhasilan ditandai dengan tercapainya tujuan kemampuan yang diharapkan. Ketercapaian tujuan dapat dilihat jika di hasi akhirnya dapat menununjukkan kemampuan dalam mrlaksanakan tugas yang telah ditentukan.[8] Orang tua bertanggung jawab penuh atas perilaku siswa, karena anak berperilaku sesuai apa yang dilihatnya. Seperti yang kita ketahui, siswa lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah di bandingkan dengan di sekolah. Dengan demikian peran orang tua lebih banyak dibutuhkan dalam pendampingan belajar siswa.

Tingkat pendidikan orang tua juga berpengaruh terhadap cara belajar anak. Bagi orang tua yang lebih tinggi tingkat pendidikannya, maka akan lebih mengetahui dan dapat mengarahkan cara belajar apakah yang cocok dan tepat untuk anaknya, sedangkan orang tua dengan tingkat pendidikannya lebih rendah cenderung memiliki keterbatasan pengetahuan cara belajar seperti apakah yang cocok untuk anaknya [9]. Orang tua mempunyai kewajiban lebih besar untuk menuntun siswa dalam keberhasilan belajarnya. Selain itu orang tua dan lingkungan merupakan lembaga pendidikan pertama bagi anak [10].

Bantuan orang tua dalam pendampingan belajar anak pada saat dirumah sangat diperlukan. Sebab anak banyak menghabiskan waktunya di rumah bersama orang tua daripada di lingkungan sekolah. Karena itu jika tanpa adanya bantuan orang tua di rumah untuk belajar maka nantinya akan sulit mencapai hasil belajar yang optimal. Perhatian orang tua terhadap pendidikan anak akan memberikan dampak positif terhadap perubahan tingkah laku dan perkembangan pendidikan anak [11]

Menurut sumardi dalam Siti Nasirotun mengatakan bahwa kenyataan yang terjadi adalah semua orang tua menginginkan anaknya menjadi orang sukses dalam pendidikan dan karirnya agar dimasa depan mereka dapat memperbaiki kualitas hidupnya [12]. Jika ditinjau pada kenyataan yang terjadi sekarang banyak orang tua yang menganggap bahwa pendidikan adalah sepenuhnya tanggung jawab guru, padahal orang tua juga berperan besar terhadap pendidikan anak [13].

Berdasarkan hasil observasi dengan guru kelas di kelas 5 MI Asasul Huda Kepuh Kemiri ini diketahui terdapat berbagai macam kejanggalan saat proses pembelajaran diantaranya, beberapa siswa tidak didampingi saat belajar dirumah, sehingga seringkali anak malas mengerjakan PR, ditemui berbagai alasan siswa mengapa tidak mengerjakan PR yakni malas, capek, lupa, dan orang tua yang terkadang tidak bisa membantu ketika siswa kesulitan dalam mengarjakan PR nya. Peneliti juga mendapatkan fakta bahwa sekolah ini sudah dibangun sejak lama tetapi belum berkembang dari segi pembangunan nya yang masih bangunan lama dan masih minimnya jumlah siswa yang bersekolah di sekolah tersebut dan terdapat informasi tambahan dari guru kelas bahwa latar belakang tingkat pendidikan orang tua dari 36 siswa di MI Asasul Huda Kepuh Kemiri ini merupakan lulusan SMP sebanyak 15%, SMA sebanyak 80% dan lulusan Perguruan Tinggi hanya sebanyak 5%.

Selain dari beberapa informasi yang didapat dari walikelas, peneliti juga mendapat informasi dari beberapa anak saat mereka belajar dirumah apakah banyak dibantu orang tua atau diserahkan kepada guru les. Dari beberapa pernyataan anak-anak tersebut 90% saat dirumah mereka belajar dengan guru les nya dan hanya 10% ada yang dibantu orang tua saat ada kesulitan dalam pembelajarannya di sekolah dan dengan latar belakang tingkat pendidikan orang tuanya yang tinggi.

Bersarakan uraian diatas, peneliti tertarik ingin mengetahui apakah jika ditinjau dari latar belakang tingkat pendidikan orang tua akan berpengaruh atau tidak terhadap motivasi dan hasil belajar siswa di sekolah MI Asasul Huda Kepuh Kemiri, dengan mengambil judul “ Pengaruh Tingkat Pendidikan Orang Tua terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas 5 MI Asasul Huda Kepuh Kemiri”.

Metode Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif, dengan jumlah sampel 36 siswa kelas 5 di MI Asasul Huda Kepuh Kemiri. Peneliti menggunakan instumen tingkat pendidikan orang tua, motivasi dan hasil belajar dengan skala likert dengan jawaban sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), sangat tidak setuju (STS). Berikut instrument penelitian tingkat pendidikan orang tua, motivasi dan hasil belajar.

Aspek/komponen Indikator
Tingkat pendidikan orang tua Tingkat pendidikan orang tua dapat memberikan pengaruh saat mendampingi anak belajar.
Sikap orang tua dalam mendampingi anak belajartergantung dari latar belakang pendidikannya.
Table 1.Tingkat Pendidikan Orang Tua

Aspek/komponen Indikator
Fungsi penting motivasi saat sedang belajar
Motivasi Mengetahui ciri-ciri anak yang memiliki motivasi.
Peran orang tua dalam rangka membangunmotivasi anak.
Table 2.Motivasi

Aspek/komponen Indikator
Pengertian Hasil Belajar.
Hasil Belajar Peran Orang tua dan guru dalam meningkatkan hasil belajar siswa..
Table 3.Hasil Belajar

Hasil dan Pembahasan

Peneliti melaksanakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat pendidikan terhadap motivasi dan hasil belajar di sekolah MI Asasul Huda Kepuh kemiri. Dalam penelitian ini peneliti melakukan wawancara dengan wali kelas di kelas 5 dan mendapat pernyataan dengan beberapa anak yang bertujuan untuk menggali informasi lebih dalam dan detail. Selain wawancara peneliti juga membagikan kuisioner atau angket kepada seluruh siswa kelas 5 dengan menggunakan google form. Hasil kuisioner ditabulasikan dan ditampilkan bentuk tabel,data dan dianalisis dengan menggunakan uji normalitas, uji validitas, uji reliabilitas, dan uji regresi.

Berdasarkan hasil uji normalitas Liliefors dengan menggunakan Kolmogorov Smirnov diketahui bahwa data dari variabel tingkat pendidikan mendapatkan nilai signifikansi sebesar 0,050, data dari variabel motivasi signifikansinya sebesar 0,095, dan data dari variabel hasil belajar nilai signifikansinya sebesar 0,063. Maka dapat disimpulkan nilai siginifikansi ketiga data mencapai lebih dari 0,05 dan dinyatakan berditribusi normal. Hasil uji validitas dari 15 item soal, soal yang tidak valid ada 4 yaitu item soal pada nomer 1,5,13, dan 15. Hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa dari 11 item dengan nilai Cronbach’s Alphanya sebesar 0,691. Dengan demikian angket/kuesioner dinyatakan reliabel atau konsisten karena nilai Cronbach’s Alpha > 0,60. Dapat disimpulkan bahwa 11 item pertanyaan untuk variabel Pengaruh Tingkat Pendidikan Orang Tua terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas 5 MI Asasul Huda Kepuh Kemiri adalah reliabel atau konsisten.

Coefficient
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
Model Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 66,812 10,848 6,159 ,000
Tingkat Pendidikan ,210 ,170 ,223 1,232 ,228
Table 4.Hasil Uji Regresi Motivasi

Dari hasil analisis diketahui t hitung 1,232 dan t tabel 2,045 jika disimpulkan 1,232 < 2,045. Nilai signifikansinya dari tabel coefficients mendapatkan nilai sebesar 0,228 > 0,05 selain itu juga H0 diterima dan Ha ditolak maka dengan hal ini dapat dinyatakan tidak ada pengaruh tingkat pendidikan orang tua terhadap motivasi siswa di kelas 5 MI Asasul Huda Kepuh Kemiri.

Coefficient
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 83,877 13,568 6,182 ,000
Tingkat Pendidikan -,136 ,213 -,118 -,639 ,528
Table 5.Hasil Uji Regresi Hasil Belajar

Dari hasil analisis diketahui t hitung -,639 dan t tabel 2,045 jika disimpulkan -,639 < 2,045. Nilai signifikansinya dari tabel coefficients mendapatkan nilai sebesar 0,528 > 0,05 selain itu juga H0 diterima dan Ha ditolak maka dengan hal ini dapat dinyatakan tidak ada pengaruh tingkat pendidikan orang tua terhadap hasil belajar siswa di kelas 5 MI Asasul Huda Kepuh Kemiri.

Setiap orang tua tentunya menginginkan anak yang dilahirkannya menjadi anak yang dapat bekembang dengan sempurna. Tingkat pendidikan orang tua dapat menjadi acuan siswa dalam rangka memotivasi dirinya dalam proses belajar [14]. Maka dengan hal tersebut dapat diartikan bahwa tingkat pendidikan orang tua merupakan salah satu faktor yang dapat membangun motivasi siswa karena semakin tinggi tingkat pendidikan orang tua maka akan berdampak baik bagi siswa. Dengan memiliki tingkat pendidikan yang tinggi orang tua dapat banyak membantu siswa dan hal ini juga dapat meningkatkan motivasi siswa dalam proses belajarnya.

Kesimpulan

Kesimpulan dalam penelitian adalah tidak adanya pengaruh tingkat pendidikan terhadap motivasi dan hasil belajar di kelas 5 MI Asasul Huda kepuh kemiri. Hal tersebut terbukti dengan adanya hasil hipotesis menunjukkan bahwa nilai signifikansinya pengaruh tingkat pendidikan orang tua terhadap motivasi sebesar 0,228 > 0,05, dan hasil belajar sebesar 0,528 > 0,05. Kedua variabel dependen memiliki nilai sig yang lebih dari 0,05 yang artinya tidak terdapat pengaruh tingkat pendidikan orang tua terhadap motivasi dan hasil belajar siswa kelas 5 MI Asasul Huda Kepuh Kemiri. Hasil analisis data tersebut sangat sesuai dengan wawancara peneliti dengan wali kelas 5 MI Asasul Huda Kepuh Kemiri yakni ibu Lailil Mahmudah yang menjelaskan bahwa di kelas 5 ini ada beberapa siswa yang memiliki orang tua dengan latar belakang tingkat pedidikannya lulusan perguruan tinggi tetapi anaknya sangat malas mengerjakan tugas dan motivasinya untuk belajar sangat rendah hal ini dikarenakan tidak di dampingi orang tuanya saat belajar dirumah, selain itu juga hasil belajarnya pun cenderung menurun dan tertinggal dengan teman – teman lainnya.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa siswa kelas 5 di sekolah MI Asasul Huda Kepuh Kemiri tidak terdapat pengaruh yang signifikan tingkat pendidikan orang tua terhadap motivasi dan hasil belajar siswa. Meskipun hasil akhir dalam penelitian ini tidak terdapat pengaruh, tetapi tetap sebagai orang tua harus terus belajar agar memiliki wawasan yang luas dan bisa memberikan yang terbaik terutama dalam bidang pendidikan untuk anak-anak.

References

  1. Siswasusila, Pancahadi. (2017). Implementasi Cooperative Learning Melalui Strategi Crosword Puzzle Untuk Meningkatkan Motivasi Siswa Kelas 5, Madrosatuna: Journal of Islamic Elementary School, Vol. 2 (1). 35-50. doi: 10.21070/madrosatuna.v2i1.1848.
  2. U. S. (n.d.). UU Sisdiknas 2003 Pasal 1 Ayat (1).
  3. Matus, D. (2017). Pengaruh Tingkat Pendapatan dan Tingkat Pendidikan Orang Tua Serta Disiplin Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa SMA Negeri di Bangkalan . Jurnal Ekonomi Pendidikan dan Kewirausahaan , 136-148.
  4. Jimmi, V. (2017). Peranan Orang Tua dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa di Madrasah Ibtida'iyah Nurul Huda Palembang. 11.
  5. Rindaningsih, I. (2019). Buku Ajar Mata Kuliah Perencanaan Pembelajaran MI, Sidoarjo, UMSIDA Press
  6. Nur Maslikhatun Nisak. (20180. Implementasi Kurikulum Pembelajaran Al Qur’an di Sekolah Dasar, Halaqa: Islamic Education Journal, 2(2), 150-164. doi:http://dx.doi.org/10.20170/halaqa.
  7. Nugraheni, R. (2015). Pengaruh Peran Orangtua Motivasi Belajar Dan Lingkungan Keluarga Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas III Sd Se-Gugus Sinduharjo Sleman Tahun Ajaran 2014/2015.
  8. Jannah, Raudlatul. (2017). Upaya Meningkatkan Keberhasilan Pendidikan Agama Islam, Madrosatuna: Journal of Islamic Elementary School, Vol. 1 (1). 47-58. doi: 10.21070/madrosatuna.v1i1.1211
  9. Cholifah, T., Degeng, I., & Utaya, S. (2016). Pengaruh Latar Belakang Tingkat Pendidkan Orang Tua dan Gaya Belajar terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Kelas IV SDN Kecamatan Sananwetan Kota Blitar. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan , 486-491.
  10. Wahab, B. (n.d.). Pengaruh Tingkat Penghasilan dan Tingkat Pendidikan Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa .
  11. Sihotang, N. (2011). Peranan Orang Tua terhadap Prestasi Belajar Siswa di Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah 02 Pekan Baru.
  12. Nasirotun, S. (2013). Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi dan Pendidikan Orang Tua terhadap Motivasi Melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi pada Siswa. Ekonomi IKIP Veteran Semarang .
  13. Pratiwi, N. K. (2017). Pengaruh Tingkat Pendidikan, Perhatian Orang Tua, dan Minat Belajar Siswa terhadap Prestasi Belajar Bahasa Indonesia Siswa SMK Kesehatan di Kota Tanggerang. Pujangga .
  14. Kartika, S., & Suwarno, S. (2016). Pengaruh Tingkat Pendidikan dan Perhatian Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Matematika pada Siswa Kelas IV SD 10 Petarukan Pemalang Tahun Ajaran 2015/2016. Doctoral Dissertation .