Abstract

This study aims to describe the existence of "The Effect of Audio Visual Media on Student Learning Outcomes During the Pandemic". This type of research uses a quantitative research approach. This study uses the One Group Pretest Posttest design. The population used in this study were all fifth grade students of SDN Kejapanan III Pasuruan, with a sample of 23 students. The data collection technique in this study used a learning outcome test, where there was a pretest (initial test) and a posttest (final test). The data obtained is then calculated using the t-test and the value obtained is t count = 5.151 > t table = 2,080 at a significant level of 5% and dk 21. The t count value is outside the acceptance of Ho, then Ho is rejected and Ha is accepted. The results of the calculation show that there is an effect of Audio Visual Media on Student Learning Outcomes during the Pandemic Period at SD Negeri Kejapanan III Pasuruan, namely 0.490 using the eta square formula.

Pendahuluan

Di masa pandemi saat ini, pemerintah menerapkan kebijakan social distancing guna membatasi interaksi antar manusia dan menjauhkan masyarakat dari kerumunan agar terhindar dari penyebaran virus COVID-19. Kebijakan social distancing tersebut mengakibatkan kegiatan belajar mengajar secara langsung dihentikan sementara [1]. Dengan demikian pemerintah merubah sistem pembelajaran daring melalui berbagai aplikasi online yang dapat menunjang proses pembelajaran.

Pada kegiatan proses belajar mengajar, guru harus menguasai dan terampil dalam memberikan pelajaran karena siswa dipandang sebagai titik pusat terjadinya proses belajar. Kegiatan pendidikan dalam proses belajar mengajar difokuskan pada pencapaian tujuan-tujuan tertentu yang disebut tujuan pendidikan yang menyangkut kepentingan peserta didik sendiri. Guru merupakan pendidik yang sangat berperan penting dalam kegiatan pendidikan karena guru terlibat langsung pada proses belajar mengajar sehingga peran guru sangat menentukan dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Oleh karena itu, dalam proses belajar mengajar kemampuan dalam memanfaatkan dan menggunakan metode dan strategi belajar yang tepat dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. [2] Masalah pendidikan yang paling dirasakan dewasa ini yakni yang berkaitan mutu pendidikan. Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan tersebut, banyak hal yang telah dilakukan oleh pemerintah seperti penyempurnaan kurikulum; penyediaan sarana dan prasarana pendidikan; peningkatan kualitas dan standar pembelajaran yang fektif dan efisien; pembelajaran dengan berbagai pendekatan, model dan metode serta hal- hal lainnya. Namun kenyataannya kualitas pendidikan masih juga belum memuaskan. Kualitasnya masih belum mencapai apa yang diharapkan.

Pembelajaran daring pada masa pandemi diterapkan pada sekolah dasar dengan bimbingan orangtua. Pembelajaran daring adalah suatu pembelajaran yang memanfaatkan jaringan internet dalam proses belajar mengajar. Dengan pembelajaran daring siswa tetap dapat berinteraksi dengan guru menggunakan berbagai aplikasi online.

Rendahnya mutu pendidikan dapat diasumsikan melalui kurang efektifnya proses pembelajaran yang dilakukan oleh seorang guru sebagai pendidik kepada peserta didik. Hal tersebut terjadi karena berbagai faktor penyebab diantaranta dapat berasal dari siswa, guru, maupun saranan dan prasarana yang ada, minat dan motivasi yang rendah, kinerja guru yang rendah akan menyebabkan pembelajaran kurang efektif. Seperti halnya, permasalahan yang terjadi dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) meliputi factor internal dan eksternal [3]. Faktor internal yang dialami siswa salah satunya adalah kurangnya minat siswa dalam mata pelajaran PKn, faktor inilah yang akan menjadi masalah sejauh siswa sebagai tindak belajar yang menghasilkan hasil belajar yang baik.

Pembelajaran mempunyai peran yang besar dalam proses pembelajaran agar proses pembelajaran tersebut dapat berjalan dengan efektif. Proses belajar mengajar akan berjalan dengan efektif apabila seorang guru mampu menggunakan model pembelajaran yang tepat, dengan menggunakan model yang aktif dan menyenangkan diharapkan dapat mempengaruhi hasil belajar peserta didik. Guru sebagai pendidik harus mampu dan berupaya menciptakan pembelajaran yang menggugah motivasi belajar mereka, yang pada akhirnya mendapatkan hasil belajar yang maksimal. Sebagai motivator seorang guru senantiasa memberikan dorongan dan semangat pada peserta didik, mengupayakan proses belajar yang menarik yang merangsang hasil belajar murid [4].

Untuk mewujudkan tujuan tersebut, tentunya diperlukan langkah- langkah yang tepat yang digunakan dalam proses belajar mengajar PKn di kelas V Sekolah Dasar (SD) Kejapanan III. Pembelajaran PKn di kelas V SD Kejapanan III cenderung membosankan, hal ini disebabkan daya kreativitas guru yang sangat kurang. Menggunakan metode dan pendekatan yang cenderung monoton menyebabkan murid tidak termotivasi dan tidak bergairah ketika dihadapkan dengan pembelajaran PKn yang akhirnya berpengaruh pada hasil belajar mereka.

Berdasarkan pengamatan peneliti di SD Kejapanan III, pembelajaran masih berpusat pada guru karena guru cenderung menggunakan metode ceramah dan kurang memberi kesempatan kepada murid untuk bertanya. Sehingga peserta didik kurang aktif0dalam kegiatan belajar di kelas. Guru jarang menerapkan inovasi-inovasi dalam pembelajaran seperti metode kelas diskusi sehingga murid kurang berminat dalam belajar. Kenyataan di kelas juga menunjukkan bahwa tidak sedikit murid yang memiliki kemampuan daya serap yang rendah pada saat menerima materi pelajaran PKn.

Dengan melihat kondisi tersebut, hal ini sangat menarik untuk diteliti dan harus segera dicarikan solusinya dengan maksud untuk meningkatkan pencapaian yang maksimal sebagai tujuan pembelajaran khusunya PKn. Sebagai peneliti, hal tersebut tentunya merupakan salah satu tanggung jawab dan kepedulian sebagai untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang dihadapi sebagian besar peserta didik dalam proses belajar mengajar. Sebagai peneliti, tentunya hal ini sangat penting untuk melakukan penelitian dan mencoba memberikan tindakan perbaikan pembelajaran dengan menggunakan media audio visual pada pembelajaran PKn kelas V di SD Kejapanan III.

Peneliti tertarik menerapkan penggunaan media Audio Visual dalam proses pembelajaran PKn kelas V di SD Kejapanan III karena media Audio Visual memiliki kelebihan yaitu, melatih peserta didik menemukan idenya sendiri, membawa murid ke dalam konsep pembelajaran yang nyata sehingga mammpu meningkatkan kerjasama dan daya pikir peserta didik sehingga pembelajaran tidak hanya berpusat pada guru semata. Di sisi lain, media Audio Visual yang membantu guru mengaitkan isi materi pelajaran dengan keadaan dunia nyata [5]. Pembelajaran ini memotivasi peserta didik untuk menghubungkan pengetahuan yang diperoleh di kelas, dan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari di lingkungan masyarakat.

Metode Penelitian

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen. Penelitian ekperimen adalah penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap kondisi yang lain. Desain dalam penelitian ini menggunakan One-Group Pretest-Postest Design (satu kelompok pretest posttest) [6]. Dalam desain ini terdapat satu kelas dengan menggunakan sampel jenuh, kemudian satu kelas tersebut diberikan pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara sebelum dan sesudah diberikan pretest. Desain penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

O_1 × O_2

Keterangan:

O1: Nilai Pretest (sebelum diberi perlakuan)

O2: Nilai Postest (setelah diberi perlakuan)

×: Treatment yang diberikan

B. Sumber dan Jenis Data

Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari nilai hasil belajar kognitif siswa kelas 5 SDN Kejapanan III, yaitu nilai pretest sebelum diberi perlakuan dan nilai posttest sesudah diberi perlakuan.

2. Jenis Data

Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer, yang diambil dari subjek penelitian yang berasal dari siswa kelas 5 SDN Kejapanan III, yang meliputi tes hasil belajar kognitif siswa.

C. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun social yang diamati disebut variable penelitian. Pada prinsipnya penelitian adalah melakukan pengukuran terhadap suatu fenomena. Instrument dalam penelitian ini adalah sebagai berikut [7]:

Tes Hasil Belajar Kognitif

Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah pretest dan posttest. Pretest diberikan diawal untuk mengetahui kemampuan awal siswa diberikan perlakuan. Postest diberikan untuk mengetahui perbedaan kemampuan siswa sebelum diberikan perlakuan dan sesudah diberikan perlakuan. Hasil dari tes tersebut kemudian digunakan sebagai pedoman untuk menarik sebuah kesimpulan di akhir penelitian. Instrument yang baik adalah instrument yang valid dan realibel, maka hal yang perlu diperhatikan adalah validitas dan reliabilitasnya.

Uji Validitas, digunakan untuk memilih soal yang baik dan memenuhi syarat untuk digunakan dalam mengambil data. Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas konstruk. Validitas konstruk adalah alat ukur yang mengungkapkan suatu konstruk teoritis yang akan diukur. Validitas butir soal digunakan untuk mengetahui tingkat kevalidan tiap butir soal, tingkat kevalidan ini dapat dihitung dengan korelasi product moment.

Keterangan:

r_xy: Angka indeks korelasi “r” Product Moment

N: Jumalah siswa tes

Ʃ_XY: Jumlah hasil perkalian antara skor x dan y

Ʃ_X: Jumlah seluruh skor x

Ʃ_Y: Jumlah seluruh skor y

Uji Reliabilitas, mengarah pada ketepatan dari suatu alat ukur dalam suatu prosedur pengukuran. Uji reliabilitas dapat dilakukan secara eksternal dan internal. Reliabilitas instrument tes dapat dilakukan dengan teknik Spearman Brown adalah sebagai berikut:

r_11 = (2 ( r_xy))/(( 1 + r_xy))

Keterangan:

r_11: Reliabilitas instrumen

r_xy: Nilai Korelasi

Kriteria reliabilitas tes jika harga r_11dari perhitungan lebih besar dari harga r pada table product moment maka tes tersebut reliable. Diketahui perhitungan bahwa r hitung = 1,236 dan r table = 0,0553.

Hasil dan Pembahasan

A. Hasil Penelitian

1. Analisis (Analisys)

Pada tahap analisis, observasi dan wawancara dilakukan kepada guru dan siswa sekolah dasar. Tujuan dilakukan observasi dan wawancara untuk mendapatkan informasi awal mengenai kendala dan permasalahan yang terjadi saat proses pembelajaran [8]. Observasi dilakukan dengan mengamati langsung saat proses belajar mengajar berlangsung. Sementara wawancara dilakukan kepada guru kelas mengenai proses pembelajaran, media pembelajaran yang digunakan, kendala dan permasalahan yang terjadi, dan karakter setiap siswa saat mengikuti pembelajaran.

2. Uji Validitas, Uji Reliabilitas dan Uji Normalitas Data

a. Uji Validitas Data

Validitas butir soal atau validitas item digunakan untuk megetahui tingakat kevalidan instrumen. Sebelum instrumen diterapkan kepada siswa, instrumen tersebut divalidasikan terlebih dahulu kepada para ahli. Validasi instrumen dilakukan oleh satu dosen ahli yaitu, validator adalah Feri Tirtoni, M.Pd adapun hasil validasi ahli meliputi Silabus, RPP, BAS, LKS adalah sebagai berikut:

Berdasarkan hasil validasi perangkat pembelajaran diatas menunjukkan prosentase skor hasil pengumpulan data dengan kriteria sangat valid. Setelah melakukan validasi ke dosen ahli, maka langkah selanjutnya menguji cobakan tes hasil belajar ke sekolah lain yakni di SDN Kejapanan III yang berjumlah 27 siswa untuk mengetahui instrumen tersebut valid atau tidak. Dari 5 soal esay yang peneliti uji cobakan kepada 27 siswa terdapat 5 soal yang valid dan digunakan peniliti sebagai tes hasil belajar dikarenakan 5 soal tersebut sudah mewakili indikator-indikator yang terdapat di RPP. Berikut ini hasil perhitungan validitas butir soal tes hasil belajar:

Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa jumlah jumlah soal tes hasil belajar yang valid berjumlah 5 dan tidak valid berjumlah 0.

b. Uji Reliabilitas Data

Selanjutnya tes hasil belajar siswa dilakukan uji reliabilitas menggunakan rumus Sperman Brown. Berikut ini adalah hasil uji reliabilitas tes hasil belajar siswa [9]:

Tabel 1.3 Hasil Uji Reliabilitas Tes Hasil Belajar Siswa

Uji Reabilitas menggunakan rumus Sperman Brown

Ri = 0,62097

Berdasarkan perhitungan dari 5 butir soal esay = 0,4503. Dapat disimpulkan dari perhitungan uji reliabilitas bahwa soal-soal tersebut dapat digunakan. Peneliti menyajikan data penelitian yang merupakan hasil pretest dan posttest sebagai berikut:

Berdasarkan tabel 4.4 diatas, menunjukkan bahwa nilai rata-rata pretest yang diperoleh siswa kelas V di SDN Kejapanan III Pasuruan sebesar 54,1 sehingga masih kurang dalam mencapai Kriteria Ketuntasan Maksimal (KKM) kelas sebesar 70.

Tabel 4.5 Hasil Post-test

Berdasarkan tabel 4.5 diatas, menunjukkan bahwa nilai rata-rata post-test yang diperoleh siswa kelas II di SDN Kedinding Kecamatan Tarik Sidoarjo mulai terlihat ada peningkatan dalam mencapai skor yakni dari 58,5454 ke 84,9090.

c. Uji Normalitas

Data yang telah dihitung sampelnya berlaku untuk populasi sehingga data diuji normalitasnya.Uji normalitas sendiri dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui data yang telah diperoleh pada penelitian ini memiiki distribusi normal atau tidak [10]. Berikut hasil uji normalitas dengan berbantuan spss versi 25.

Tests of Normality.

Berdasarkan tabel 4.2 di atas dari hasil uji normalitas diketahui. Nilai Sig adalah 0,000 atau kurang dari 0,05 yang berarti bahwa data tidak terdistribusi normal, sehingga pengujian untuk perbandingan 2 sample berpasangan menggunakan uji Wilcoxon.

B. Pembahasan

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Penerapan Media Pembelajaran Audio Visual terhdap hasil belajar siswa kelas V di SD Negeri Kejapanan III Pasuruan. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V yang berjumlah 23 siswa. Sebelum dilakukannya pembelajaran diberikan prets (tes tulis). Tes tersebut digunakan untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum diperlakuan treatment. Selanjutnya dilakukannya proses pembelajaran, pada akhir pembelajaran siswa diberikan tes tulis akhir posttest. Pada tes akhir ini digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa setelah diberikan treatment berupa media audio visual pada masa pandemi siswa kelas V di SD Negeri Kejapanan III Pasuruan.

Hasil perhitungan t dalam uji hipotesis terdapat perbedaan yang signifikan terhadap pengukuran data pretest dan posttest dengan melihat nilai sig (2-failed) sebesar 0,000<0,05. Signifikasi (0,000<0,05) maka H0 ditolak. Nilai rata-rata pretest sebesar 54,1 dan nilai rata-rata untuk posttest sebesar 93,7. Jadi selisih nilai antara pretest dan posttest adalah -39,6.Tanda minus menunjukkan nilai rata-rata (mean) pada pretest lebih kecil maka Ha diterima dan H0 ditolak. Sedangkan pada perhitungan tingkat pengaruh diperoleh sebesar 0,000 yang memiliki arti adanya pengaruh sebesar 99 %. Berdasarkan perhitungan yang sudah dijelaskan di atas dapat disimpulkan bahwa adanya pengaruh antara media audio visual terhadap hasil belajar siswa kelas V di SD Negeri Kejapanan III . Hasil penelitian ini sejalan dengan kajian teori Djamarah yang mengatakan bahwa kegiatan proses pembelajaran dengan menggunakan media cukup penting dikarenakan peran media dapat membantu guru untuk menyampaika materi pembelajaran. Apabila dalam menyampaikan materi pembelajaran kurang jelas maka dapat dibantu dengan media sebagai perantara. Dalam kegiatan pembelajaran, penentuan media harus diperhatikan dan cocok dengan materi yang akan disampaikan. Apabila media tidak dapat digunakan untuk berbagai materi. Selain itu guru harus melihat kemampuan siswa dalam menerima suatu materi dengan bantuan media.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh, Ni Kadek Agustin dan I Gusti Ngurah Japa dengan judul Pengaruh Penerapan Media Pembelajaran Audio Visual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar. Selanjutnya penelitian yang dilakukan Isni Aise, Eddy Noviana, dan Hamizi dengan judul Pengaruh Penerapan Media Pembelajaran Audio Visual Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Sekolah Dasar. Terakhir hasil penelitian yang dilakukan oleh Tutut Rahmawati dengan judul Penerapan Penerapan Media Pembelajaran Audio Visual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SD Pada Mata Pelajaran PKN.

Kesimpulan

Berdasarkan paparan data, temuan penelitian dan pembahasan penelitian mengenai Media Audio Visual Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Masa Pandemi di SD Negeri Kejapanan III Pasuruan, maka diperoleh kesimpulan bahwa Media Audio Visual Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Masa Pandemi di SD Negeri Kejapanan III Pasuruan dengan baik. Siswa telah mampu memahami konsep PKN Berbantuan media Audio Visual dengan cara praktik langsung. Siswa memanfaatkan benda-benda konkret yang ada di sekitarnya untuk belajar materi PKN yang telah ditunjukkan oleh guru. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa yang memiliki kemampuan sedang dan tinggi dalam diterapkannya Penerapan Media Pembelajaran Audio Visual sangat menunjukkan respon yang baik dan signifikan. Siswa merasa senang karena pembelajarannya dilaksanakan dengan cara variasi suasana pola diskusi kelas. Pembelajaran yang demikian membuat siswa tidak bosan dan jenuh. Siswa merasa diberikan kesempatan untuk mengembangkan kemampuannya dalam mengeksplorasi lingkungan kelas disekitarnya. Dan adapun Hasil perhitungan menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang sangat besar dari Media Audio Visual Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Masa Pandemi di SD Negeri Kejapanan III Pasuruan yaitu 0,490 dengan menggunakan rumus eta square.

References

  1. W. Dewi, "Dampak COVID-19 Terhadap Implementasi Pembelajaran Daring Di Sekolah Dasar," Jurnal Ilmu Pendidikan, vol. 20, pp. 56-61, 2020.
  2. D. Anggraini, "Penggunaan media Audio Visual untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik dalam Pembelajaran PKn," Jurnal Riset Tindakan Kelas, vol. 3, pp. 75-80, 2018.
  3. N. Pratiwi, "Pengaruh Tingkat Pendidikan, Perhatian Orang Tua, Dan Minat Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar," Jurnal Pujangga, vol. 1, p. 74, 2015.
  4. M. Miftah, "Fungsi, dan Peran Media Pembelajaran Sebagai Upaya Peningkatan Kemampuan Belajar siswa," Jurnal Kwangsan, vol. 1, p. 100, 2013.
  5. Haeratunisa’Y, "Peningkatan keterampilan berbicara dalam pembelajarana bahasa indonesia melalui metode diskusi kelompok dengan menggunakan media audio visual pada siswa kelas V SD Negri Jetis 03 Besuki kabupaten Bondowoso," Jember : UPT Perpustakaan Universitas Jember, 2011.
  6. Sugiyono, "Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D," Bandung: Alfabeta, pp. 159-160, 2013.
  7. S. Arikunto, "Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek," Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006.
  8. R. H. N. &. M. Y. Setyawati, "Instrumen Angket Self-Esteem Mahasiswa Ditinjau Dari Validitas dan Reliabitas," Jurnal Phenomenon, vol. 7, pp. 174-184, 2017.
  9. I. &. R. Rasyid, "Metode Dalam Pembelajaran," AXIOM, vol. 7, pp. 91-96, 2018.
  10. P. Widodo, "Reliabilitas Dan Validitas Konstruk Skala Konsep Diri Untuk Mahasiswa Indonesia," Jurnal Psikologi Universitas Diponegoro, vol. 3, pp. 1-8, 2006.