Abstract

This research is motivated by the value of characters in the illustrated folklore book "Jaka Tarub and Jaka Tingkir" in instilling character values ​​for grade II Elementary Schools. This study aims to determine the concept of character values ​​in the illustrated people's books of "Jaka Tarub and Jaka Tingkir" and to instill character values ​​in grade II Elementary Schools. This study uses a qualitative research type approach. The data sources of this research are the theory of secondary and primary data obtained from the illustrated folklore book "Jaka Tarub and Jaka Tingkir" in 2017. The data collection method uses content analysis or content analysis. The data analysis technique in this study uses descriptive analysis. The character values ​​of Jaka Tarub's folklore book and Jaka Tingkir's folklore book are analyzed based on the PPK (Strengthening Character Education) which consists of 5 Main Values ​​in the 2013 Curriculum PPK Presidential Decree No. 87 of 2017 namely: (1) Religious, ( 2) Nationalist, (3) Independent, (4) Mutual Cooperation, (5) Integrity. The benefit of this research is to find out the relevance of folklore books with pictures of Jaka Tarub and Jaka Tingkir in instilling character values ​​in second grade elementary school students.

Pendahuluan

Karakter yang berkualitas dibina pada anak usia dini yang sangat menentukan pembentukan karakter seseorang. Pendidikan karakter menjadi suatu harapan untuk menjadi penompang perilaku masing-masing individu, karena disitulah peserta didik akan menanamkannya nilai-nilai karakter dan moral pada kehidupan.

Karakter peserta didik yang baik dan berakhlak merupakan nilai nilai yang universal yang mucul pada jati diri masing-masing individu yang terwujud dalam pikiran, perkataan, sikap dan perbuatan. Karakter artinya mempunyai kualitias positif seperti peduli, adil, jujur, hormat terhadap sesama,rela,memaafkan, sadar akan hidup yang berkomunikasi dan sebagainya [1]. Dalam ajaran Islam karakter atau akhlak mempunyai peran yang sangat penting untuk membentuk peserta didik yang berkualitas. Seperti yang dikatakan Hadist riwayat At-Tirmidzi yang artinya orang mukmin yang paling sempurna adalah orang yang baik akhlaknya.”. Peserta didik juga harus menanamkan perilaku yang baik. Perilaku yang baik akan menjadikan kesan yang baik. Memberikan suatu pelajaran tentang nilai-nilai karakter yang baik, peserta didik harus diberi pelajaran. Berkembangnya zaman sekarang media apapun menjadi sumber belajar untuk membentuk karakter sebagai pembelajaran. Salah satunya yaitu buku cerita bergambar yang dijadikan media baca untuk anak Sekolah Dasar.

Ada beberapa cara yang dapat dijadikan untuk penyampaian tindakan nilai-nilai pendidikan karakter yaitu sastra, sejarah, ilmu pengetahuan, dan matematika [2]. Karya sastra anak dapat dijadikan sebagai media baca yang efektif untuk peserta didik kelas rendah Sekolah Dasar untuk bahan bacaan di sekolah maupun diluar sekolah, jika diluar sekolah orang tualah yang harus menjadi pendamping di masyarakat.

Sastra anak yaitu berupa cerita, cerita dapat berbentuk tulisan maupun cerita bergambar. Cerita bergambar bagus digunakan untuk peserta didik kelas rendah karena kelas rendah Sekolah Dasar masih bersifat ke kanak kanakan, mereka masih dominan suka pada cerita yang ada ilustrasinya yaitu seperti cerita rakyat bergambar. Cerita Rakyat adalah cerita yang berasal dari masyarakat yang berkembang secara berasal dari masyarakat dan berkembang secara turun temurun dalam masyarakat pada masa lampau sebagai sarana untuk memberikan nilai pesan moral. Cerita rakyat terdapat nilai-nilai yang mengandung pesan moral dan karakter seseorang yang dapat di teladani oleh pembaca. Dari artikel yang sudah saya temukan dari sumber internet Google Scholar dan Google Cendekia yaitu : (1)

Nilai-Nilai yang terkandung dalam cerita rakyat “Jaka Tarub” di Jawa Tengah. (2) Representasi nilai-nilai karakter pada tokoh ibu dalam cerita rakyat “Timun Mas”. (3) Perbandingan unsur intrinsik antara cerita rakyat Cina Niulang Zhinu da cerira rakyat Indonesia Jaka Tarub. (4) Legenda Curug 7 Bidadari (Kajian Strukturalis Levi-Staruss. (5) Nilai Budi pekerti dalam cerbung “ Jaka Tingkir” karya Ambarwati majakalah Djaka Lodang Edisi 17 sampai 25 tahun 2012. Dari nilai rakyat yang terdapat unsur-unsur nilai dan moral yang diambil dari cerita rakyat yang mengandung nilai dari karakter seseorang pada tokoh masyarakat [3]. Karakter pada tokoh masyarakat tersebut akan diajarkan oleh anak sekolah dasar yang baru menginjak usia sekolah dasar. Jadi pada anak usia Sekolah Dasar mereka harus pandai pandainya membaca buku dan membentuk karakter yang baik.

Nilai pendidikan karakter pada buku cerita rakyat bergambar disampaikan melalui alur dalam penokohan. Nilai karakter terdapat beberapa macam sub bab nilai karakter yaitu yang pertama nilai karakter religius antara lain : toleransi, persahabatan, percaya diri, dan teguh pendirian. Sub bab nilai karakter mandiri antara lain : tanggung jawab, kerja keras dan daya juang. Sub bab nilai gotong royong antara lain kerja sama, komitmen, tolong menolong, dan musyawarah mufakat [4]. Sub bab nilai integritas antara lain teladan, adil, jujur, setia, dan cinta kepada keberanian.

Cerita rakyat bergambar, akan menjadikan siswa Sekolah Dasar kelas rendah harus bisa membaca dan memahami karakter dari cerita rakyat. Perwatakan dari cerita rakyat akan megetahui nilai-nilai karakter. Cerita rakyat dibuat dengan semenarik mungkin, dengan adanya gambar tokoh, ilustrasi, dan penjelasan yang singkat, detail, dan mudah dimengerti bagi anak kelas rendah sekolah dasar. Nilai-nilai karakter banyak yang ditemukan dalam cerita dan amanat dari cerita rakyat tersebut.

Sekolah dan keluarga bukan satu-satunya cara pembentukan karakter anak. Dengan kebiasaan anak membaca buku cerita rakyat bergambar maka anak tersebut juga akan mengetahui bagaimana karakter yang baik. Oleh karena itu penulis tertarik mengambil penelitian itu dari penelitian jurnal-jurnal terdahulu yang sudah pernah diteliti sebelumnya.

Metode Penelitian

Pendekatan Penelitian

Penelitian ini akan menggunakan jenis penelitian Kualitatif. Penelitian Kualitatif merupakan metode penelitian yang dapat digunakan untuk meneliti suatu kejadian atau kondisi objek yang alamiah [5]. Metode penelitian adalah salah satu cara yang digunakan untuk memahami objek penelitian berdasarkan pada panduan peneliti dengan langkah- langkah urutan bagaimana penelitian dapat dilakukan sesuai dengan teknik dan prosedur yang digunakan dalam sebuah penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif (qualitative research) [6].

Jenis penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif- deskriptif, dimana data yang diteliti adalah data yang tidak berupa angka akan tetapi berupa kata, kalimat, dan sebuah ungkapan yang tercantum dalam teks. Jenis penelitian yang berkaitan pada metode pengumpulan data yang objek penelitiannya dikaji berdasarkan sumber informasi kepustakaan ilmiah seperti jurnal ilmiah, majalah, ensklopedia dan buku. Penelitian jenis studi literature ini tidak dilakukan secara langsung dilapangan oleh peneliti, tetapi penelitian ini hanya menggunakan beberapa dokumen pendukung yang dijadikan acuan untuk menyusun sebuah penelitian yang sangat relevan. Pendekatan yang akan digunakan untuk penelitian ini menggunkan pendekatan kualitatif.

Penelitian yang akan dilakukan ini menggunakan metode analisis konten. Analisis konten adalah penelitian yang diunakan untukmengkaji teks, dokumen atau buku untuk mengambil kesimpulan berdasarkan konten. Bagian konten yang dianalisis yaitu nilai-nilai karakter yang diambil dari buku cerita rakyat Jaka Tarub dan Jaka Tingkir.

Unit Analisis

Unit analisis penelitian ini yaitu dari sumber data primer. Sumber data primer adalah adalah sumber data yang asli berupa buku karangan sebagai sumber sejarah dan peninggalan aslinya. Sumber Primer dalam penelitian ini yaitu buku cerita bergambar karya Yudistira Ikranegara dengan judul cerita Jaka Tarub dan Jaka Tingkir edisi 2017 yang akan menganalisis isi untuk mnentukan nilai-nilai karakter.

Penelitian ini akan menggunakan penelitian data sekunder. Data sekunder merupakan data yang diperoleh penelitian melalui tangan kedua dan penelitian ini bukan data orisinil dari tangan pertama lapangan “ artinya adalah data diperoleh dari hasil penelitian yang telaah dilakukan oleh para peneliti terdahulu . Sumber data sekunder dalam penelitian ini berupa buku, artikel , jurnal-jurnal yang berkenan dengan pembentukan nilai karakter pada buku cerita bergambar pada kelas rendah sekolah dasar.

Subyek dan Setting Penelitian

Dari penelitian yang dilakukan penulis yang menjadikan subjek penelitian adalah nilai pendidikan karakter dengan menggunakan objek 2 buku cerita yaitu : buku cerita rakyat bergambar Jaka Tarub dan buku cerita rakyat bergambar Jaka Tingkir edisi tahun 2017. Pemilihan subjek dan objek penelitian ini disesuaikan dengan permasalahan yang telah ada untuk dijadikan sebagai acuan penyelesaian permasalahan.

Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan data yang sudah diperoleh yang akan dianalisis menggunakan metode tertentu.Analisis data menggunakan metode analisis isi. Metode analisis isi adalah suatu teknik yang sistematik pada penelitian untuk menganalisis isi pesan pengolah pesan, atau sebuah alat peneliti untuk mengobservasi dan melaukan analisis perilaku pada komunikasi penelitian ini yang terbuka dari komunikator yang akan dipilih. Begitu juga demikian analisis isi berupa kesimpulan dari sumber-sumber atau literature-literatur yang akan ditulis dalam menyajikan penelitian. Penelitian ini akan menyajikan data yang valid sehingga dapat dijadikan suatu acuan pengetahuan tertentu.

Pengecekan Keabsahan Data

Pada penelitian ini peneliti juga melakukan keabsahan pada data yang telah ditemukan guna untuk membuktikan apakah data yang telah di dapatkan benar-benar valid dan tidak terdapat manipulasi berdasarkan dokumen Buku cerita rakyat bergambar Jaka Tarub dan Jaka Tingkir. Uji keabsahan data dilakukan untuk mengetahui tingkat kepercayaan pada penelitian yang dilakukan serta data yang telah diperoleh benar-benar valid dan dapat dipertanggung jawabkan. Uji readibilitas data atau kepercayaan terhadap hasil penelitian kualitatif dapat dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan dalam penelitian, triagulasi, diskusi dengan teman sejawat, analisis kasus negative, dan member chek [7].

Hasil dan Pembahasan

Hasil Penelitian

Pendidikan karakter pada satuan pendidikan telah teridentifikasi sebanyak delapan belas nilai karakter yang bersumber dari agama, pancasila, budaya dan juga tujuan pendidikan nasional. Delapan belas nilai karakter tersebut di antaranya [8]: religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat atau komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab.

Hasil penelitian ini dikelompokan menjadi 2 bagian karena ada 2 buku cerita rakyat yang akan dianalisis yaitu buku cerita rakyat Jaka Tarub dan Buku cerita Jaka Tingkir. Penelitian ini akan menganalisis konsep nilai-nilai karakter dalam konten buku cerita rakyat bergambar Jaka Tarub dan Jaka Tingkir dalam menanamkan nilai-nilai karakter kelas II Sekolah Dasar. Buku cerita rakyat bergambar “Jaka Tarub” dan cerita rakyat bergambar Jaka Tingkir karya Yudistira Ikranegara. Setiap bagian yang dianalisis memiliki hasil yang berbeda-beda sesuai nili-nilai karakter yang muncul pada buku cerita rakyat.

a. Sinopsis Buku Cerita Rakyat Bergambar Jaka Tarub

b. Sinopsis buku cerita rakyat bergambar Jaka Tingkir

Hasil Analisis Data

Hasil Penelitian yang diperoleh dari buku yang berjudul cerita rakyat “Jaka Tarub” diperoleh beberapa nilai karakter yang ditemukan. Berdasarkan hasil analisis terdapat nilai karakter yang ditemukan yaitu (1) Nasionalis, (2) Mandiri, (3) Gotong royong dan, (4) Integritas. Hasil analisis data ini dilihat dari tabel berikut ini :

Nilai Karakter Indikator Letak Halaman Frekuensi Kemunculan
Nasionalis Memuat kata yang menunjukan cara berwawasan yang lebih mementingkan kepentingan bangsa an negara.Memuat kata yang menunjukan sikap serta perilaku yang patuh terhadap peraturan 18,20 2
Mandiri a. Mendiskripsikan kata mengenai sikap dan perilaku melakukan tugasnya sendiri sebagai bentuk tanggung jawab. 6,12,16 3
Table 1.
b. Mendiskripsikan kata mengenai sikap dan perilaku yang tidak mudah bergantung pada orang lain.
Gotong- Royong Mendeskripsikan kata mengenai sikap seseorang yang membiasakan diri bermusyawarah dengan teman-teman.Memuat kata tentang rasa senang akan kerja sama degan orang lain.
8,10,12,16,20 5
c. Mendiskripsikan kata tentang rasa senang berteman dengan orang lain
Integritas Memuat kata yang menunjukan sikap dan perilaku yang menjadikan dirinya dapat dipercaya dalam perkataan,tindakan,maupun pekerjaan.Memuat kata yang menunjukan berani menanggung resiko atau akibat daru segala keputusan.
12,14,18,20,22,24 6
c. Memuat kata yang melakukan tugas dan kewajiban dengan maksimal.
Jumlah 16
Table 2.

Hasil Penelitian yang diperoleh dari buku yang berjudul cerita rakyat “Jaka Tingkir” diperoleh beberapa nilai karakter yang ditemukan. Berdasarkan hasil analisis terdapat nilai karakter yang ditemukan yaitu (1) Religius, (2) Nasionalis, (3) Mandiri dan, (4) Gotong royong, dan (5) Integritas. Hasil analisis data ini dilihat dari tabel berikut ini [9]:

Nilai Karakter Indikator Letak Halaman Frekuensi Kemunculan
Religius a.Memuat kata yang menunjukan rasa syukur pemberian tubuh dan bagiannya sebagai ciptaan tuhan melalui cara merawat dengan baik serta rasa syukur dalam setiap keadaan.b.Mendeskripsikan kata mengenai orang yang membantu teman yang memerlukan bantuan sebagai suatu ibadah suatu kebajikan. 16 1
Nasionalis Memuat kata yang menunjukan cara berwawasan yang lebih mementingkan kepentingan bangsa an negara.Memuat kata yang menunjukan sikap serta perilaku yang patuh terhadap peraturan 6,8,18 3
Mandiri Mendiskripsikan kata mengenai sikap dan perilaku melakukan tugasnya sendiri sebagai bentuk tanggung jawab.Mendiskripsikan kata mengenai sikap dan perilaku yang tidak mudah bergantung pada orang lain. 6,20,22,23 4
Gotong Royong Mendeskripsikan kata mengenai sikap seseorang yang membiasakan diri bermusyawarah dengan teman- teman.Memuat kata tentang rasa senang akan kerja sama degan orang lain.Mendiskripsikan kata tentang rasa senang berteman dengan orang lain 16 1
Integritas Memuat kata yang menunjukan sikap dan perilaku yang menjadikan dirinya dapat dipercaya dalam perkataan,tindakan,maupun pekerjaan.Memuat kata yang menunjukan berani menanggung 6,8,10,12,14,16,18,22,24 9
Table 3.
resiko atau akibat daru segala keputusan.c. Memuat kata yang melakukan tugas dan kewajiban dengan maksimal.
Jumlah 18
Table 4.

Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian 2 buku cerita rakyat yaitu buku cerita rakyat bergambar Jaka Tarub dan buku cerita rakyat bergambar Jaka Tingkir ada 11 nilai karakter yang terdapat pada cerita rakyat Jaka Tarub dan Jaka Tingkir yaitu : (1) Religius, (2) Nasioanlis , (3) Mandiri, (4) Gotong-royong, ( 5 ) Integritas. Nilai karakter tersebut terdapat 5 Nilai Utama dalam PPK Kurikulum 2013 Perpres No.87 Tahun 2017.

Kebiasaan membaca harus ditanamkan sejak usia kelas rendah,dari kegiatan membaca tersebut anak kelas redah akan memahami yang telah dibaca dari buku Cerita Rakyat tersebut. Nilai karakter dari Buku Cerita Rakyat “Jaka Tarub dan Jaka Tingkir” memiliki banyak nilai karakter yang telah dituliskan (Menurut teori Joshepshon Institue 2012;03 ) yang mengembangkan “The Six Pillar of character”, Jadi nilai yang dikembangkan tersebut terdapat dalam buku cerita rakyat bergambar. Buku Cerita rakyat bergambar “Jaka Tarub” memiliki 4 nilai karakter yaitu nasionalis, mandiri, gotong-royong dan integritas. Pentingya nilai-nilai karakter pada kelas rendah Sekolah Dasar pada buku cerita bergambar yaitu sebagai berikut (Mitchul, 2010:88 ) Buku cerita bergambar membuat anak kelas II Sekolah Dasar memperoleh kesenangan dari kegiatan membaca yang dilengkapi dengan gambar tokoh dan ilustrsi.

Analisis konten ini terbagi menjadi 2 buku cerita. Buku cerita yang pertama dari buku cerita rakyat “Jaka Tarub” terdapat nilai karakter yang dapat di contoh untuk siswa kelas II Sekolah Dasar. Analisis isi cerita rakyat “Jaka Tarub” terdapat nilai pendidikan karakter terbentuk melalui sikap watak tokoh Jaka Tarub dan Nawang Wulan. Nilai yang baik dalam watak tokoh pada cerita harus ditanamkan di Sekolah Dasar.Nilai-nilai karakter tersebut sebaiknya tertanam pada diri siswa. Sama halnya dengan yang dikatakan Humphrey (2005:75) bahwa nilai karakter yang sebaiknya ada dalam diri siswa yaitu respect for self or others or property, honestly, self control or discipline, responsibility or dependability or accountability, integrity or fairness, perseverance or diligence, cooperation, compassion or empathy, kindness, forgiveness, patriotism or citizenship, tolerance or diversity, courtesy or politeness, generosity or charity, sportsmanship, dan humility.

Nilai tanggung jawab yang terdapat dalam cerita rakyat “Jaka Tarub” juga tercermin ketika Nawang Wulan mengetahui kebenaran yang selama setahun disembunyikan suaminya (Jaka Tarub). Nawang Wulan masih mengingat kewajibannya sebagai seorang ibu. Meskipun dia akan meninggalkan (tidak lagi menjadi istri) Jaka Tarub, bidadari tersebut tetap memikirkan nasib anaknya yang masih menyusu [10]. Dia dengan bijaksana mencari solusi yang tidak merugikan sang anak, meskipun kemarahannya kepada Jaka Tarub sangat besar.

Selaras dengan jurnal yang berjudul Analisis Nilai Pendidikan Karakter pada Kumpulan Cerita Rakyat dan Relevansinya Sebagai Buku Penunjang. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan nilai-nilai pendidikan karakter yang terdapat pada kumpulan dongeng dan cerita rakyat karya Ki Ajeng Restiyani dan menganalisis relevansinya nilai-nilai pendidikan karakter di kelas V SD Muhammadiyah 22 Sruni Surakarta. Jenis penelitian ini yaitu menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode research librarian atau studi kepustakaan dengan menganalisis isi kumpulan cerita rakyat dan dongeng.

Pada dasarnya, bentuk nilai karya sastra banyak mengandung nilai kebermanfaatannya yang dapat dipetik lantas diamalkan oleh pembaca. Misalnya, dalam kumpulan dongeng dan cerita rakyat karya Ajeng Restiyani yang menceritakan mengenai beberapa cerita yang tersebar di 34 Provinsi yang didalamnya memuat banyak nilai pendidikan terutama nilai pendidikan karakter. Hal tersebut sesuai yang dikemukakan oleh ibu Murtini, S.Pd bahwa pada kumpulan dongeng dan cerita rakyat karya Ajeng Restiyani memuat banyak nilai pendidikan karakter. Di buku ini mengandung banyak sekali nilai pendidikan karakter mbak, misalnya karakter religius, empati, peduli sosial, disiplin, kerja keras, dan masih banyak lagi.

Berdasarkan hasil kajian diatas menunjukan bahwa buku cerita rakyat bergambar layak untuk diajarkan kepada Siswa Sekolah Dasar karena terdapat nilai-nilai karakter yang harus ditanamkannya mellaui membaca kemudian menemukan nilai karakter dan akan ditirukan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Kesimpulan

Nilai-nilai karakter pada buku cerita rakyat Jaka Tarub dan Jaka Tingkir tergambar melalui ciri fisik tokoh, sifat para tokoh, dan kebiasaan para tokoh yaitu (a) Meyakini adanya Tuhan Yang Maha Esa dan selalu menaati ajaran agama-Nya, yaitu sikap dan perilaku yang mencerminkan keyakinan dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa serta patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, (b) Memiliki dan mengembangkan sikap toleransi, yaitu sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.(c) Memiliki rasa menghargai diri sendiri, yaitu sikap dan perilaku yang mencerminkan penghargaan seseorang trrhadap diri sendiri dengan memahami kelebihan dan kekurangan diri sendiri. (d)Tumbuhnya disiplin diri, yaitu sikap dan perilaku sebagai cerminan dari semangat kecintaan ketaatan, kepatuhan, ketertiban, kesetiaan, ketelitian, dan keteraturan perilaku seseorang terhadap norma-norma dan aturan yang berlaku. (e). Mengembangkan etos kerja dan belajar, yaitu sikap dan perilaku sebagai cerminan dari semangat, kecintaan, kedisiplinan, kepatuhan atau loyalitas, dan penerimaan terhadap kemajuhan hasil kerja atau belajar. (f). Memiliki rasa tanggung jawab, yaitu sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibanya.

References

  1. S. Moh, Pendidikan Karakter di Sekolah. Surabaya, PT Imprina Media Grafika, 2011.
  2. I. Fuad, "Dasar-dasar Kependidikan, Pendidikan Karakter dalam Kurukulum 2013," Jurnal Pendidikan : UTM, 2017.
  3. Zubaedi, Desain Pendidikan Karakter Konsepsi dan Aplikasinya dalam lembaga Pendidikan, Jakarta : Kencana Penada Media Grup, 2011.
  4. Depdiknas, Pendidikan Budi Pekerti untuk Sekolah Dasar dan Madrasah ibtidaiyah, Jakarta : Pusat Kurikulum Kemendikbud., 2007.
  5. Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualittaif, dan R & D, Bandung: Bandung : Alfabeta, 2017.
  6. Syaodih, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya.
  7. L. J.Moloeng, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT> Remaja Rosdakarya, 2016.
  8. N. Irna, "Analisis Karakter Dalam Cerita Anak Buku Pangeran Lupa Karya Heru Kurniawan dan Relevansinya dengan Materi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan," Tesis : Institut Agama Islam Negeri Walisongo, 2019.
  9. K. Fatmawati, "Penanaman Karakter religius dalam Pendidikan Kepramukaan di Ma’arif banyukuning kecamatan bandungan Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2015/2016," Skripsi : Universitas Islam Negeri Walisong, 2016.
  10. I. Inayah, "Nilai-nilai Pendidikan Karakter dan Motivasi dalam Buku," Jurnal Ilmu Pendidikan, 2018.