Abstract

The purpose of this study is to describe the process of skimming techniques for elementary school students to improve their reading skills. This study uses a literature study approach using systematic literature review (SLR) method. The subject is a journal derived from google scholar with research limitations of elementary school students that have been analyzed by researchers. Based on the results of Eve's research that there is an improvement in reading skills in Indonesian lessons for students. This can be seen from the first and second cycles of active students, educators as well as student learning outcomes. The first cycle of the number of grades for the observation of students' activeness, the score obtained by 62.5% with sufficient predicate. While in the second cycle the number of scores obtained on the activeness of students learning scored 87.5% with a good predicate and very good. According to the results of muhtar research that after the analysis of t- test paired obtained that there is an influence of the application of skimming techniques to the reading ability of students. According to the results of fitria research based on the results of the average ability to read quickly by skimming on a sample of 16 students, which is adjusted to the percentage interval scale of five to know the level of ability of students. After adjusting to the five-scale score interval, it is known to obtain a score of 95.25%, therefore this score falls into the category Excellent. It can be proven that the ability of students at the time of quick reading by using skimming techniques is included in the category of very good during the test of quick reading and in understanding the content of the text readingFrom the results of analyzing research that has been done previously conducted by Hawa, Muhtar, and Fitria that skimming techniques can help students' ability to read quickly in Indonesian lessons.

Pendahuluan

Suatu kegiatan membaca pada intinya adalah salah satu terjadinya interaksi dengan melalui komunikasi antara pembaca dan penulis[1]. Oleh karenanya, siswa Sekolah Dasar pada umumnya mutlak memiliki suatu kemampuan membaca, sebab dari kemampuan membaca yang dimiliki oleh siswa Sekolah Dasar memiliki banyak manfaat untuk dapat mempelajari bidang studi lainnya[2]. Melalui hal tersebut, maka kemampuan untuk membaca menjadi kebutuhan dasar bagi siswa Sekolah Dasar untuk mendapatkan suatu informasi dari sebuah teks atau tulisan yang mereka baca, khususnya pada saat kegiatan belajar di rumah maupun di sekolah. Berdasarkan fakta di lapangan, bahwa semua orang tidak gemar untuk membaca, sehingga menjadikan suatu tantangan untuk tenaga pendidik dalam mengajarkan kepada siswa khususnya siswa Sekolah Dasar untuk gemar membaca. Sehingga membaca akan menjadi kegiatan yang menarik, apabila siswa memahami akan hakikat daripada membaca[3]. Pada lingkup pendidikan, pelajaran bahasa merupakan suatu hal yang mendasar untuk dipelajari oleh siswa, khususnya siswa Sekolah Dasar[4]. Dimana dalam membaca terdapat suatu proses dari bahasa. Berdasarkan dari penelitian yang dilakukan oleh Amna bahwasannya terdapat dua faktor yang dapat mempengaruhi akan membaca pemahaman[5]. yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yakni meliputi kemampuan linguistik, minat, motivasi, dan kumpulan kemampuan membaca. Sedangkan faktor eksternal dibedakan menjadi dua kategori yaitu unsur-unsur bacaan serta lingkungan membaca. Pada unsur-unsur bacaan terdapat kebahasaan dari teks, yaitu tingkat kesulitan bacaan dan organisasi teks. Kemudian lingkungan membaca meliputi berbagai faktor, yakni (1) persiapan guru sebelum atau sesudah pelajaran membaca guna untuk membantu siswa dalam memahaminya; (2) cara siswa menanggapi tugas, dan (3) suasana penyelesaian tugas.

Berdasarkan dengan kemampuan membaca serta adanya faktor yang mempengaruhi akan membaca pemahaman siswa Sekolah Dasar, maka penggunaan teknik Skimming dalam membaca menjadi salah satu kunci untuk siswa dapat memahami suatu bacaan dengan mudah. Teknik Skimming merupakan membaca dengan cepat guna untuk mengetahui isi wacana yang dibantu melalui kata-kata yang bergaris[6]. Teknik Skimming juga bisa diartikan sebagai pengambilan intisari atau saripati dari suatu hal, yang mana membaca cepat dengan melihat serta memperhatikan bahan bacaan untuk mencari ide pokok dari suatu bacaan[7]. Kemampuan membaca dengan cepat bukan merupakan kemampuan dari bawaan, namun kemampuan membaca dengan cepat merupakan hasil dari latihan yang telah dilakukan secara bertahap. Sehingga dengan dilakukannya latihan secara berulang-ulang maka dapat menghasilkan suatu kefektifan yang tinggi[8]. Oleh karenanya, mulai sejak dini siswa Sekolah Dasar hendaknya dilatih secara bertahap untuk membaca cepat khususnya dengan menggunakan teknik Skimming yang mana dapat membantu siswa untuk memahami dengan cepat akan bacaan yang telah baca sebelumnya.

Menurut Resmini, dkk mengemukakan bahwasannya pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di Sekolah Dasar diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis serta menumbuhkan suatu apresiasi pada hasil karya kesusastraan[9]. Pada pembelajaran Bahasa Indonesia terdapat empat keterampilan mendengarkan, berbicara, membaca, serta menulis. Oleh karenanya, salah satu dari empat keterampilan pada pembelajaran Bahasa Indonesia dalam penelitian ini yang dapat diambil adalah mengenai membaca. Tepatnya yakni membaca cepat pada siswa Sekolah Dasar. Melihat kenyataan bahwa tidak semua orang gemar untuk membaca serta rendahnya kemampuan membaca pemahaman bagi siswa karena kurangnya latihan yang dilakukan oleh siswa dalam belajar[10]. Hal ini yang dapat mempengaruhi siswa dalam menentukan ide pokok paragraf dalam kalimat bacaan. Oleh karenanya, teknik Skimming dirasa mampu untuk membantu siswa dalam menentukan ide pokok kalimat bacaan dalam setiap paragraf. Sehingga peneliti melakukan penelitian dengan judul “Studi Literatur Penerapan Teknik Skimming Dalam Menentukan Ide Pokok Paragraf Siswa Kelas V Sekolah Dasar”.

Metode

Pendekatan pada penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi literatur dengan metode Systematic Literature Review (SLR). Pendekatan studi literatur ialah rangkaian dari seluruh aktifitas untuk mengumpulkan data pustaka, kegiatan membaca dan mencatat, serta mengelolah bahan yang digunakan dalam penelitian[11]. Studi literatur juga dikenal sebagai studi pustaka, dimana studi pustaka atau riset pustaka ini batasan pada kegiatan ini hanya mengarah pada artikel, jurnal, serta koleksi dari perpustakaan saja tanpa memerlukan riset di lapangan[12]. Menurut Mustika Zed dalam bukunya menyebutkan empat langkah dalam melakukan penelitian kepustakaan[9] yaitu: (1) mempersiapkan alat serta bahan yang diperlukan; (2) mempersiapkan akan bibliografi kerja; (3) membagi waktu dengan baik, dan (4) melakukan aktivitas membaca serta mencatat hal-hal penting yang diperoleh dari bahan penelitian.

Subjek pada penelitian ini yaitu diambil dari jurnal atau artikel yang ada di google scholar dengan tahun terbit berkisar antara tahun 2015 sampai dengan tahun 2020 serta sampel pada penelitian ini yaitu fokus pada teknik skimming. Analisis data ialah langkah yang paling penting pada suatu penelitian. Menganalisis secara benar dan tepat sehingga menghasilkan sebuah kesimpulan yang benar dalam penelitian ini. Karena pada penelitian ini peneliti menggunakan studi literarur yang didapat dari berbagai jurnal. Jurnal-jurnal yang akan dipakai pada analisis data ini mengacuh pada jangka tahun terbitan jurnal yaitu lima tahun terakhir karena setiap jurnal memiliki keterbaruan dalam penelitian ini dan dijadikan sumber refernsi dalam penelitian ini. Pada penelitian ini teknik analisis data yang digunakan yaitu menggunakan teknik Systematic Literature Review atau SLR. Systematic Literature Review (SLR) merupakan suatu cara identifikasi, evaluasi, dan interpretasi semua ketersediaan penelitian yang relevan terhadap rumusan masalah atau area topik yang diteliti.

Adapun tahapan dalam Systematik Reviews, yaitu: 1) Tahap Identifikasi masalah dalam penelitian ini yakni dari beberapa jurnal yang diambil dari google cendekia bahwa terdapat temuan kelemaan siswa dalam mennetukan ide pokok paragraph dalam bacaan. 2) Tahap Pencarian Data, pada penelitian ini dilakukan pencarian data yang diakses dari google cendekia, berdasarkan judul penelitian kemampuan teknik skimming siswa SD dalam menentukan ide pokok paragraph dengan mencari kata kunci jurnal yang berkaitan dengan teknik skimming dan ide pokok paragraph. 3) Tahap Screening, Screening merupakan penyeleksian data yang berguna untuk memilih masalah penelitian yang sesuai dengan topik yang akan diteliti; a) Jurnal yang diterbitkan dalam kurun waktu 10 tahun terakhir mulai tahun 2015-2020; b) Tipe jurnal; c) Jurnal yang diakses secara penuh. 4) Tahap Ekstrasi data, Ekstrasi data yaitu proses pengelompokan data setelah melalui tahap Screening dengan data yang dipilih untuk dianalisa lebih dalam lagi.

Hasil dan Pembahasan

Setelah mengumpulkan jurnal dari google cendekia didapatkan artikel/jurnal sebanyak 28 artikel/jurnal yang terkait dengan penelitian yang telah dilakukan ini. Sebelumnya dalam tahap mengumpulkan artikel/jurnal melalui proses identifikasi serta telah dilakukan kriteria kelayakan. Setelah adanya proses identifikasi lebih mendalam, maka terdapat 3 artikel/jurnal yang sesuai dengan fokus atau tujuan penelitian ini.

Proses Teknik Skimming Siswa Sekolah Dasar Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Siswa Pada Pelajaran Bahasa Indonesia SD Kelas V

Pada teknik Skimming mempunyai sebuah proses yang dilakukan untuk menentukan suatu ide pokok suatu paragrap. Oleh karena itu dalam penelitian ini, peneliti ingin meriview jurnal-jurnal yang ada di google cendekia dengan kata kunci teknik Skimming dan ide pokok paragrap. Adapun proses dari jurnal yang di review oleh peneliti diantara lain:

  1. Guru menentukan bahan bacaan apa yang dicari dalam buku paket yang telah dibagikan tersebut.
  2. Dengan siswa membuka daftar isi siswa dapat lebih cepat menemukan bacaan yang disuruh cari oleh guru.
  3. Siswa harus berkonsentrasi, agar dapat menelusuri setiap baris bacaan yang dibaca dengan kecepatan tinggi.
  4. Siswa harus berhenti membaca ketika merasa menemukan kalimat atau judul yang di cari.
  5. Guru menyuruh siswa membaca dengan kecepatan normal dan pahami dengan baik apa yang ditemukan.

Penelitian yang dilakukan oleh Nurhayati Muhtar pada tahun 2018 dengan judul perapan teknik skimming terhadap keterampilan membaca cepat siswa pada mata pelajaran bahasa indonesia kelas V MI Yaqin Kali Wangkok Desa Sukaraja Kecamatan Jerowaru Kabupaten Lombok Timur. Proses penerapan teknik Skimming yang dilakukan ialah:

  1. Pertama, membaca judul jurnal, kemudian sub judul jurnal, serta subheading pada jurnal guna mencari informasi akan topik yang dibicarakan pada teks tersebut.
  2. Kedua, memperhatikan ilustrasi (gambar atau foto) yang ada supaya dapat mengetahui informasi lebih jauh tentang topik tersebut.
  3. Ketiga, membaca awal serta akhir kalimat pada setiap paragraf
  4. Keempat, tidak diperkenankan membaca perkata. Biarkan alat indera mata yang melakukan skimming pada setiap teks. Kemudian mencari kata kunci.
  5. Terakhir, Melanjutkan dengan memikirkan tentang arti teks tersebut.

Penelitian yang dilakukan oleh Adinda Fitria pada tahun 2019 dengan judul : Tingkat Kemampuan Membaca Cepat Dengan Menggunakan Teknik Skimming Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V Di Sd Negeri 76 Kota Bengkulu. Proses penerapan teknik Skimming yang dilakukan ialah:

  1. Pertama, membaca judul, kemudian sub judul guna mengetahui akan informasi yang dimuat dalam buku tersebut.
  2. Kedua, melihat daftar isi serta kata pengantar.
  3. Ketiga, menelaah secara singkat tentang latar belakang penulisan buku.
  4. Keempat, membaca pada bagian pendahuluan secara singkat.
  5. Kelima, mencari daftar isi pada setiap bab yang dirasa penting.
  6. Terakhir, melihat secara singkat pada daftar pustaka, daftar indeks, atau apensiks.

Berdasarkan dari beberapa penelitian yang membahas mengenai teknik Skimming terdapat suatu adanya perbandingan dalam proses melakukan teknik Skimming pada penelitian sebelumnya. Pada penelitian yang dilakukan oleh Hawa bahwa awalan dalam melakukan skimming guru memulai dengan menentukan bahan bacaan terlebih dahulu, sedangkan menurut Muhtar dan Fitria, pendapat mereka sejalan yang mana menurut Muhtar bahwa Pertama, membaca judul jurnal, kemudian sub judul jurnal, serta subheading pada jurnal guna mencari informasi akan topik yang dibicarakan pada teks tersebut dan menurut Fitria bahwa Pertama, membaca judul jurnal, kemudian sub judul jurnal, serta subheading pada jurnal guna mencari informasi akan topik yang dibicarakan pada teks tersebut.. Kedua dalam melakukan skimming guru memulai dengan menentukan daftar isi terlebih dahulu, sedangkan menurut Hawa dan Fitria, pendapat mereka sejalan yang mana menurut Hawa bahwa dengan siswa membuka daftar isi siswa dapat lebih cepat menemukan bacaan yang disuruh cari oleh guru, dan menurut Fitria bahwa lihat daftar isi dan kata pengantar.

Ketiga, langkah yang dilakukan oleh Hawa, Muhtar, dan Fitria terdapat perbedaan diantaranya. Menurut Hawa bahwa siswa harus berkonsentrasi, agar dapat menelusuri setiap baris bacaan yang dibaca dengan kecepatan tinggi. Kemudian menurut Muhtar membaca awal serta akhir kalimat pada setiap paragraf. Selanjutnya menurut Fitria bahwa telaah secara singkat latar belakang penulisan buku.

Keempat langkah yang dilakukan oleh Hawa, Muthar, dan Fitria terdapat perbedaan diantaranya. Menurut hawa bahwa siswa harus berhenti membaca ketika merasa menemukan kalimat atau judul yang di cari. Kemudian muthar bahwa tidak diperkenankan membaca perkata. Biarkan alat indera mata yang melakukan skimming pada setiap teks. Kemudian mencari kata kunci. Selanjutnya menurut Fitria bahwa baca bagian pendahuluan secara singkat.

Kelima langkah yang dilakukan oleh Hawa, Muthar, dan Fitria terdapat perbedaan diantaranya. Menurut Hawa bahwa guru menyuruh siswa membaca dengan kecepatan normal dan pahami dengan baik apa yang ditemukan. Kemudian Muthar bahwa lanjutkan dengan berpikir mengenai arti teks tersebut. Selanjutnya menurut Fitria bahwa cari daftar isi bab-bab yang penting.

Langkah yang terakhir menurut Fitria bahwa lihat secara sekilas daftar pustaka, daftar indeks, atau apensiks. Dari sini dapat diketahui proses skimming dari beberapa penelitian sebelumnya yang mana sebagai pembanding untuk mengetahui proses teknik skimming dalam menentukan ide pokok paragraph dalam teks bacaan.

Proses Membaca Cepat Siswa Setelah Menerapkan Teknik Skimming

Melalui proses skimming yang telah dilakukan oleh siswa tingkat Sekolah Dasar dalam meningkatkan kemampuan membaca cepat oleh siswa. Maka terdapat adanya kemampuan dalam membaca cepat siswa pada pelajaran bahasa Indonesia. Berdasarkan hasil dari penelitian Hawa bahwasannya dari hasil evaluasi dalam pelaksanaan penelitian, tindakan siklus yang dilakukan diketahui bahwa terdapat peningkatan dalam proses pembelajaran pada siswa maupun guru. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengamatan pada kegiatan guru serta siswa yang sudah mulai terlihat aktif. Bagi siswa yaitu dapat meningkatkan kreatifitas siswa pada proses pembelajaran, dapat terlihat dalam menyelesaikan membaca teks cerita yang telah diberikan semakin membaik. Kemudian siswa juga semakin berani dalam mengungkapkan pendapat maupun pertanyaan kepada guru, siswa juga lebih termotivasi untuk belajar serta dapat menyelesaikan tugas dengan tepat waktu. Terdapat peningkatan kemampuan membaca pada pelajaran Bahasa Indonesia bagi siswa. Ini terlihat dari siklus pertama dan kedua dari siswa yang aktif, pendidik maupun hasil belajar siswa. Siklus pertama jumlah nilai untuk hasil observasi keaktifan siswa, skor yang diperoleh sebesar 62,5% dengan predikat cukup. Sedangkan pada siklus kedua jumlah skor yang diperoleh pada keaktifan siswa belajar mendapatkan nilai sebesar 87,5% dengan predikat yang baik serta sangat baik.

Bagi guru memperlihatkan bahwa telah berhasil melakukan pembelajaran yang sesuai dengan apa yang diharapkan, guru telah mampu membimbing serta motivasi siswa, serta guru lebih kreatif dan disiplin untuk menerapkan teknik skimming dalam proses belajar Bahasa Indonesia dengan baik serta menunjukkan dampak positif bagi kenanpuan membaca siswa kelas V MI Nurul Islahil Islami terhadap materi yang dikerjakan. Menurut hasil penelitian Muhtar di kelas V MI Yaqin Kaliwangkok, bahwasannya setelah dilakukannya analisis uji t- test berpasangan diperoleh bahwa terdapat pengaruh penerapan teknik skimming terhadap kemampuan membaca siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat Roestiyah bahwa perlu dipahami setiap teknik hanya sesuai atau tepat untuk mencapai tujuan yang tertentu. Semakin sesuainya teknik dengan materi yang telah diajarkan maka semakin bewsar pula keberhasilan suatu pembelajaran.

Menurut hasil penelitian Fitria di kelas V SD negeri 76 kota Bengkulu bahwasannya berdasarkan dari hasil kecepatan membaca yang telah disesuaikan pada interval kecepatan membaca, diketahui bahwasannya pada kecepatan membaca siswa kelas V SD Negeri 76 Kota Bengkulu ialah 4 siswa yang masuk dalam kategori cukup, hal ini disebabkan karena siswa kurang mampu dalam membaca dengan cepat pada teks bacaan yang disediakan serta kurang memanfaatkan waktu dengan baik. Kemudian 12 siswa masuk dalam kategori Baik, hal ini dikarenakan siswa mampu membaca cepat dengan baik serta mampu untuk memanfaatkan waktu yang telah diberikan dengan baik, oleh karenanya siswa tersebut dapat masuk pada kategori baik. Secara keseluruhan jumlah pada kecepatan membaca siswa mencapai 211 kpm.

Berdasarkan hasil data persentase pemahaman isi bacaan yang telah dihitung serta dimasukkan dalam rumus persentase pemahaman isi bacaan , memperoleh hasil sebanyak 6 siswa menjawab benar semuanya dari 5 soal dengan memperoleh persentase 100%, hal ini dikarenakan semua soal essay yang telah diberikan kepada siswa, sehingga soal tersebut mampu dipahami oleh keenam siswa tersebut dari membaca cepat dengan baik. kemudian 8 siswa mampu menjawab dengan benar 4 butir soal dengan memperoleh persentase 80%, hal ini dikarenakan hanya sebagian siswa yang dapat memahami isi teks bacaan dengan baik karena ada soal yang kurang mereka pahami ketika saat melakukan membaca cepat. selanjutnya ada 2 siswa yang bias menjawab 3 butir soal saja dengan memperoleh persentase 60%, hal ini dikarenakan siswa kurang memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin ketika sedang melaksanakan tes membaca cepat, oleh karena itu ketika menjawab pertanyaan yang ada pada teks, siswa menjadi kurang terbias menjawab soal tersebut. Oleh karena itu persentase pemahaman siswa secara keseluruhan memperoleh presentase 85%, sehingga mendapatkan kategori Baik sekali.

Terakhir, berdasarkan dari hasil rata-rata kemampuan membaca cepat dengan teknik skimming pada sampel sebanyak 16 siswa, yang disesuaikan dengan interval persentase skala lima guna mengetahui tingkat kemampuan siswa. Sesudah disesuaikan dengan interval skor skala lima, diketahui memperoleh nilai sebesar 95,25%, oleh karena itu skor ini termasuk dalam kategori Baik sekali. Hal tersebut dapat dibuktikan bahwasannya kemampuan siswa pada saat membaca cepat dengan menggunakan teknik skimming yaitu termasuk dalam kategori yang baik sekali saat tes membaca cepat serta dalam pemahaman isi bacaan teks tersebut, dengan ini siswa sudah mampu menguasai teks bacaan tersebut dengan kategori yang cukup baik secara keseluruhan.

Keterkaitan Teknik Skimming Dengan Kemampuan Membaca Cepat

Pada teknik skimming terdapat komponen-komponen yang dapat menjadi tujuan untuk meningkatkan kemampuan membaca cepat pada siswa[13], yaitu (1) Mencari makna atau istilah; (2) Mengetahui tentang fakta-fakta tertentu; (3) Mempercepat menemukan judul; (4) Mengetahui pendapat orang lain, dan (5) Mengetahui isi teks secara garis besar. Kemudian menurut Fitria bahwa terdapat komponen dalam teknik skimming untuk meningkatkan kemampuan membaca cepat pada siswa [14], yaitu (1) Untuk mengetahui topik isi bacaan; (2) Untuk mengetahui pendapat orang lain; (3) Untuk memperoleh hal terpenting yang kita dapatkan dalam teks tersebut; (4) Untuk mengetahui unsur-unsur penulisan, urutan ide pokok, serta cara pemikiran dari si penulis, dan (5) sebagai wawasan.

Selanjutnya menurt Muhtar bahwa terdapat komponen dalam teknik Skimming untuk meningkatkan kemampuan membaca cepat pada siswa [15] (1) untuk mengenali topik bacaan; (2) untuk mengetahui pendapat orang (Opini); (3) untuk mendapatkan bagian penting yang kita perlukan tanpa membaca seluruhnya. Melalui hal tersebut maka dapat diambil secara inti dalam penentuan ide pokok paragraf yang sesuai dengan teknik skimming dari beberapa penelitian sebelumnya yaitu (1) Mencari makna atau istilah; (2) Mengetahui isi teks secara garis besar; (3) Untuk memperoleh hal terpenting yang kita butuhkan. Oleh karenanya, penggunaan teknik skimming dapat terkait dengan penentuan ide pokok paragraf dalam teks bacaan.

Kelebihan Serta Kekurangan Teknik Skimming Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Cepat Siswa SD

Adapun kelebihan dari teknik Skimming yakni dengan menggunakan teknik skimming dapat memperoleh sebuah informasi secara cepat serta singkat, bagi pembaca dapat langsung memperoleh intisari dalam bacaan tersebut, selain itu untuk menghemat waktu sebaik mungkin. Dalam penggunaan teknik skimming ini akan lebih baik jika digunakan pada ranah kelompok kecil atau peorang karena untuk menghindari suasana yang tidak kondusif serta tidak nyaman bagi pembaca disekitarnya, selain itu akan mengeluarkan biaya yang sangat besar untuk menata ruangan kelas karena ruangannya besar, sedangkan bahan teks bacaan yang digunakan sangat sedikit.

Adapun cara mengatasi kekurangan dari teknik skimming yang sudah dipaparkan diatas adalah sebagai berikut: 1) Perlu adanya sosialisasi dari pada penggunaan teknik skimming meyakinkan para pengguna teknik bahwa ini sangat efektif dijadikan sebagai strategi untuk memahami topik atau intisari dari suatu wacana yang dibacanya; 2) Adanya kerja sama antara guru dan murid dalam menerapkan teknik skimming berupa arahandan penentuan jumlah bahan bacaan yang tidak terlalu sedikit agar mereka bisa kreatif untuk menyimpulkan dengan leluasa[16].

Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan dalam penelitian yang telah dilakukan. Terdapat adanya kemampuan membaca cepat siswa yang mengalami suatu peningkatan. Berdasarkan hasil dari penelitian Hawa bahwasannya terdapat peningkatan kemampuan membaca pada pelajaran Bahasa Indonesia bagi siswa. Ini terlihat dari siklus pertama dan kedua dari siswa yang aktif, pendidik maupun hasil belajar siswa. Siklus pertama jumlah nilai untuk hasil observasi keaktifan siswa, skor yang diperoleh sebesar 62,5% dengan predikat cukup. Sedangkan pada siklus kedua jumlah skor yang diperoleh pada keaktifan siswa belajar mendapatkan nilai sebesar 87,5% dengan predikat yang baik serta sangat baik.

Menurut hasil penelitian Muhtar bahwasannya setelah dilakukannya analisis uji t- test berpasangan diperoleh bahwa terdapat pengaruh penerapan teknik skimming terhadap kemampuan membaca siswa. Menurut hasil penelitian Fitria berdasarkan dari hasil rata-rata kemampuan membaca cepat dengan teknik skimming pada sampel sebanyak 16 siswa, yang disesuaikan dengan interval persentase skala lima guna mengetahui tingkat kemampuan siswa. Sesudah disesuaikan dengan interval skor skala lima, diketahui memperoleh nilai sebesar 95,25%, oleh karena itu skor ini termasuk dalam kategori Baik sekali. Hal tersebut dapat dibuktikan bahwasannya kemampuan siswa pada saat membaca cepat dengan menggunakan teknik skimming yaitu termasuk dalam kategori yang baik sekali saat tes membaca cepat serta dalam pemahaman isi bacaan teks tersebut. Dari hasil menganalisis penelitian yang telah dilakukan sebelumnya yang dilaksanakan oleh Hawa, Muhtar, dan Fitria bahwa teknik skimming dapat membantu kemampuan siswa dalam menentukan ide pokok paragrap dalam teks bacaan.

Ucapan Terima Kasih

Ucapan terima kasih diucapkan peneliti kepada Allah SWT yang senantiasa melancarkan penelitian ini, kepada kedua orang tua yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan, serta pihak-pihak yang telah memberikan dukungan sehingga penelitian ini dapat terselesaikan. Semoga penelitian ini dapat menambah pengetahuan baru dan semoga bermanfaat bagi para pembaca.

References

  1. W.-K. Chen, Linear Networks and Systems. Belmont, CA: Wadsworth, 1993, pp. 123-135.
  2. R. Hayes, G. Pisano, D. Upton, and S. Wheelwright, Operations, Strategy, and Technology: Pursuing the competitive edge. Hoboken, NJ: Wiley, 2005.
  3. The Oxford Dictionary of Computing, 5th ed. Oxford: Oxford University Press, 2003.
  4. A. Rezi and M. Allam, "Techniques in array processing by means of transformations, " in Control and Dynamic Systems, Vol. 69, Multidemsional Systems, C. T. Leondes, Ed. San Diego: Academic Press, 1995, pp. 133-180.
  5. O. B. R. Strimpel, "Computer graphics," in McGraw-Hill Encyclopedia of Science and Technology, 8th ed., Vol. 4. New York: McGraw-Hill, 1997, pp. 279-283.
  6. H. Ayasso and A. Mohammad-Djafari, "Joint NDT Image Restoration and Segmentation Using Gauss–Markov–Potts Prior Models and Variational Bayesian Computation," IEEE Transactions on Image Processing, vol. 19, no. 9, pp. 2265-77, 2010. [Online]. Available: IEEE Xplore, http://www.ieee.org. [Accessed Sept. 10, 2010].
  7. A. Altun, "Understanding hypertext in the context of reading on the web: Language learners' experience," Current Issues in Education, vol. 6, no. 12, July 2003. [Online]. Available: http://cie.ed.asu.edu/volume6/number12/. [Accessed Dec. 2, 2004].
  8. H. Imron, R. R. Isnanto and E. D. Widianto, "Perancangan Sistem Kendali pada Alat Listrik Rumah Tangga Menggunakan Media Pesan Singkat (SMS)". Jurnal Teknologi dan Sistem Komputer, vol.4, no. 3, pp. 454-462, Agustus 2016. [Online]. doi: http://dx.doi.org/10.14710/Jurnal UMSIDA.4.3.2016.454-462. [Diakses 4 September 2016].
  9. J. R. Beveridge and E. M. Riseman, "How easy is matching 2D line models using local search?" IEEE Transactions on Pattern Analysis and Machine Intelligence, vol. 19, pp. 564-579, June 1997.
  10. E. H. Miller, "A note on reflector arrays," IEEE Transactions on Antennas and Propagation, to be published.
  11. L. Liu and H. Miao, "A specification based approach to testing polymorphic attributes," in Formal Methods and Software Engineering: Proc.of the 6th Int. Conf. on Formal Engineering Methods, ICFEM 2004, Seattle, WA, USA, November 8-12, 2004, J. Davies, W. Schulte, M. Barnett, Eds. Berlin: Springer, 2004. pp. 306-19.